TUGAS BESAR SISTEM KOMUNIKASI I SISTEM KOMUNIKASI RADAR

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini membahas garis besar penelitian yang ini meliputi latar belakang,

Rahasia RADAR. Analogi dengan prinsip gema pada gelombang suara

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Blok diagram sistem radar [2]

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Cara Kerja Exciter Pemancar Televisi Analog Channel 39 di LPP (Lembaga Penyiaran Publik) Stasiun Transmisi Joglo Jakarta Barat

Aplikasi Modulasi pada Gelombang Radar

BAB 11 MICROWAVE ANTENNA. Gelombang mikro (microwave) adalah gelombang elektromagnetik dengan frekuensi super

Dibuat Oleh : Sinta Suciana Rahayu P / Dosen Pembimbing : Ir. Fitri Sjafrina, MM

DIKTAT KULIAH RADAR DAN NAVIGASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK FREKUENSI TINGGI DAN GELOMBANG MIKRO

I. PENDAHULUAN. transmisi. Selain sebagai media transmisi, gelombang elektromagnetik juga biasa

Dasar- dasar Penyiaran

PEMANCAR&PENERIMA RADIO

II. TINJAUAN PUSTAKA. perang ataupun sebagai bagian dari sistem navigasi pada kapal [1].

BAB IV KOMUNIKASI RADIO DALAM SISTEM TRANSMISI DATA DENGAN MENGGUNAKAN KABEL PILOT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 3 PERANCANGAN DAN REALISASI

Dasar-dasar Penyiaran

TEORI MAXWELL Maxwell Maxwell Tahun 1864

TUGAS MAKALAH KOMUNIKASI SATELIT. Teknologi Very Small Aperture Terminal (VSAT)

PEMANFAATAN RADIASI ELEKTROMAGNETIK. Berikut beberapa pemanfaatan gelombang elektromagnetik dalam kehidupan dan

Jaringan VSat. Pertemuan X

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Radio Detecting and Ranging (Radar) merupakan salah satu alat yang

Sistem Transmisi Telekomunikasi Kuliah 1 Pendahuluan

Radar I yg membuahkan gambar dikembangkan selama PD II, yakni B-Sacn (distorsi besar). PPI (Plan Position Indicator) distorsi dpt dikoreksi dg

BAB IV TINJAUAN MENGENAI SENSOR LASER

DASAR TELEKOMUNIKASI ARJUNI BP JPTE-FPTK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA. Arjuni Budi P. Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK-UPI

BAB III INTERFERENSI RADIO FM DAN SISTEM INTERMEDIATE DATA RATE (IDR)

Dasar- dasar Penyiaran

MODULASI. Ir. Roedi Goernida, MT. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Bandung

ELEKTROMAGNETIKA TERAPAN

Gelombang Elektromagnetik

DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI

PRINSIP KERJA TRANSCEIVER Oleh : Sunarto YBØUSJ

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini, perkembangan teknologi berkembang pesat dalam

PEMANCAR DAN PENERIMA RADIO MOD. f c AUDIO AMPL. f LO MOD FREK LOCAL OSCIL

1. PENGERTIAN PEMANCAR RADIO

RANCANGAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2012 TENTANG

Pemantulan Bunyi gaung gema

MEDIA TRANSMISI. Sumber: Bab 4 Data & Computer Communications William Stallings. Program Studi Teknik Telekomunikasi Sekolah Tinggi Teknologi Telkom

PRODI D3 TEKNIK TELEKOMUNIKASI 2014 YUYUN SITI ROHMAH, ST., MT

GEOGRAFI. Sesi PENGINDERAAN JAUH : 2 A. PENGINDERAAN JAUH NONFOTOGRAFIK. a. Sistem Termal

GROUND PENETRATING RADAR (GPR)

Gelombang Bunyi. Keterangan: γ = konstanta Laplace R = tetapan umum gas (8,31 J/mol K)

- S. Indriani Lestariningati, M.T- Week 3 TERMINAL-TERMINAL TELEKOMUNIKASI

SINYAL & MODULASI. Ir. Roedi Goernida, MT. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Bandung

Menyebutkan prinsip umum sinyal bicara dan musik Mengetahui Distorsi Mengetahui tentang tranmisi informasi Mengetahui tentang kapasitas kanal

Pemancar&Penerima Televisi

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

BAB III LANDASAN TEORI

Psssttt semuanya aman

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 2.1 Prinsip Kerja GPS (Sumber :

ANALISIS LINK BUDGET ANTENA SIDEBAND DOPPLER VERY HIGH OMNI-DIRECTIONAL RANGE (DVOR) PADA JALUR LINTASAN PENERBANGAN

Analisis Pengaruh Lapisan Ionosfer Terhadap Komunikasi Radio Hf

BAB II LANDASAN TEORI. objek yang terdeteksi. Pada mulanya radar digunakan sebagai salah satu alat

BAB IV PEMBAHASAN. MWARA dipakai dalam penerbangan saat ini adalah tipe JRS 753AS. Gambar 4.1 ; Bentuk MWARA JRS 753AS

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Antiremed Kelas 10 Fisika

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Dasar- dasar Penyiaran

Microwave dan keistimewaannya

ELECTROMAGNETIC WAVE AND ITS CHARACTERISTICS

PERANCANGAN DAN REALISASI ANTENNA CONTROL UNIT BERUPA PHASE SHIFTER DIGITAL UNTUK ANTENA PHASED ARRAY 4X4 PADA FREKUENSI S-BAND UNTUK RADAR 3D

BAB II PEMBAHASAN 2.1. Pengertian Modulasi Modulasi adalah proses pencampuran dua sinyal menjadi satu sinyal. Biasanya sinyal yang dicampur adalah

BAB 2 SISTEM KOMUNIKASI DATA

Spektrum Gelombang Elektromagnetik

DAFTAR ISI PERANCANGAN PENEMPATAN RADAR DENGAN STUDI KASUS. WILAYAH NEGARA REPUBLIK INDONESIA... i. HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING...

Dasar- dasar Penyiaran

GETARAN DAN GELOMBANG. Gelombang. dibedakan berdasarkan. Gel. mekanik. contoh contoh contoh. Gel. air Gel. pada tali Gel. bunyi Gel.

FASILITAS DISTANCE MEASURING EQUIPMENT (DME) AWA LDB 101 SEBAGAI ALAT NAVIGASI UDARA DI BANDAR UDARA INTERNASIONAL AHMAD YANI SEMARANG

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1. Receiver [1]

2017, No Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2016 tentang Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

KOMUNIKASI DATA JUFRIADIF NA`AM. 4. Komunikasi Disekitar Kita

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dalam implementasi Passive

Rancang Bangun Demodulator FSK pada Frekuensi 145,9 MHz untuk Perangkat Receiver Satelit ITS-SAT

Makalah Seminar Kerja Praktek. Defriko Christian Dewandhika (L2F009106) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

MOTOR DRIVER. Gambar 1 Bagian-bagian Robot

BAB II LANDASAN TEORI

MANAJEMEN TRANSPORTASI UDARA DAN LAUT

1. Pengertian Penguat RF

Mengetahui macam-macam derau dalam sistem telekomunikasi. Memahami persamaan derau dalam sistem telekomunikasi. Mengetahui pengaruh derau dalam

Simulasi Pelacakan Target Tunggal Untuk Mengetahui Jarak, Sudut Azimuth, Sudut elevasi dan kecepatan target ABSTRAK

Perancangan dan Pembuatan Tahap RF Downlink 2.4 GHz Untuk Pengiriman Citra Pada Sistem Komunikasi Satelit Nano

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Fisika

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

SATELIT I WAYAN ANGGA MEI SEDANA YOGA TEKNIK ELEKTRO

UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 1989 TENTANG TELEKOMUNIKASI [LN 1989/11, TLN 3391]

TEKNIK DIVERSITAS. Sistem Transmisi

Simulasi Pendeteksian Sinyal Target Tunggal Yang Mengalami Gangguan Pada Radar ABSTRAK

TUGAS MATA KULIAH KAPITA SELEKTA Desain Sistem PLC 1 Arah Dosen: Bp. Binsar Wibawa

Pertemuan 9 SISTEM ANTENA. DAHLAN ABDULLAH

BOBI KURNIAWAN, JANA UTAMA Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

1. BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

PENGGUNAAN DISTANCE MEASURING EQUIPMENT ALCATEL FSD-45 SEBAGAI ALAT NAVIGASI UDARA BANDAR UDARA INTERNASIONAL ADI SOEMARMO SURAKARTA

Transkripsi:

TUGAS BESAR SISTEM KOMUNIKASI I SISTEM KOMUNIKASI RADAR DISUSUN OLEH : Intan Budi Harjayanti 15101105 PROGRAM STUDI S1 TEKNIK TELEKOMUNIKASI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM PURWOKERTO 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teknologi berkembang semakin pesat, perkembangan tersebut menciptakan perkembagan pola pikir manusia sehingga manusia mampu membuat terobosan teknologi dan inovasi teknologi baru yang nantinya dapat digunakan untuk memudahkan kerja manusia dan mampu menggantikan peran manusia. Terobosan dan inovasi baru tersebut dapat mencakup bidang ilmu pengetahuan, salah satu ilmu pengetahuan yang diciptakan dari hasil pemikiran manusia adalah radar. Radar digunakan untuk mendeteksi, mengukur jarak dan untuk memetakan posisi (membuat map) untuk benda-benda (objek) bergerak maupun diam, seperti pesawat terbang, kapal, satelit, kendaraan bermotor serta informasi tentang cuaca. Selain itu radar juga digunakan untuk mengukur kecepatan gerak dari suatu objek contohnya mobil dan pesawat terbang. Dalam lalu lintas, radar digunakan untuk mengukur kecepatan dari suatu kendaraan. Hal ini bermanfaat untuk mengawasi kendaraan yang melaju. Radar digunakan juga untuk sistem penerbangan, hal tersebut di gunakan untuk mengatur lalu lintas penerbangan pada suatu negara. Karena radar memiliki manfaat yang sangat banyak dalam kehidupan, maka dalam makalah ini akan dibahas mengenai radar dan penerapan radar di negara Indonesia. B. Perumusan Masalah Permasalahan yang dapat dikaji lebih lanjut dalam hal ini antara lain adalah : 1. Apa yang dimaksud dengan radar? 2. Bagaimana prinsip kerja radar? 3. Bagaimana penerapan radar di Indonesia?

C. Tujuan Penulisan Adapun tujuan penulisan ini adalah mengetahui dan menganalisa tentang sistem komunikasi RADAR dan penerapan teknologi tersebut pada kehidupan di negara Indonesia. D. Manfaat Penulisan Manfaat yang diperoleh dari penyusunan paper ini adalah dapat mengetahui tentang sistem komunikasi pada radar, jenis-jenis radar dan penerapan teknologi pada kehidupantesebut di Indonesia. 2

BAB II PEMBAHASAN A. Sejarah Radar James Clerk Maxwell merupakan seorang ahli fisika Inggris yang mengembangkan dasar-dasar teori tentang elektromagnetik pada tahun 1865. Setahun kemudian, pada tahun 1866 seorang ahli fisika asal Jerman bernama Heinrich Rudolf Hertz berhasil membuktikan teori Maxwell mengenai gelombang elektromagnetik dengan menemukan gelombang elektromagnetik itu sendiri. Tahun 1904, Christian Hülsmeyer pertama kali menerapkan pendeteksian keberadaan suatu benda dengan menggunakan gelombang elektromagnetik Bentuk nyata dari pendeteksian itu dilakukan dengan memperlihatkan kebolehan gelombang elektromagnetik dalam mendeteksi kehadiran suatu kapal pada cuaca yang berkabut tebal. Namun di kala itu, pendeteksian belum sampai pada kemampuan mengetahui jarak kapal tersebut. Albert Wallace Hull menemukan magnetron sebagai tabung pemancar sinyal/transmitter yang efisien, pada tahun 1921. A. H. Taylor dan L. C. Young pada tahun 1922 dan L. A. Hyland dari Laboratorium Riset kelautan Amerika Serikat pada tahun 1930 berhasil meletakkan (memasang) transmitter untuk pertama kali pada kapal kayu dan pesawat terbang. Pada tahun 1941 Istilah radar pertama kali digunakan untuk menggantikan istilah dari singkatan Inggris RDF (Radio Directon Finding), namun perkembangan radar itu sendiri sudah mulai banyak dikembangkan sebelum Perang Dunia II oleh ilmuwan dari Amerika, Jerman, Prancis dan Inggris. Ilmuan yang paling berperan penting dalam pengembangan radar adalah Robert Watson-Watt asal Skotlandia. Pada tahun 1915 Robert Watson-Watt mulai melakukan penelitian mengenai cikal bakal radar. Pada tahun 1920-an, Robert Watson-Watt bergabung dengan bagian radio National Physical Laboratory. Robert Watson-Watt mempelajari dan mengembangkan peralatan navigasi dan juga menara radio dan menjadi salah satu orang yang 3

ditunjuk dan diberikan kebebasan penuh oleh Kementrian Udara dan Kementrian Produksi Pesawat Terbang untuk mengembangkan radar. Watson-Watt menciptakan radar yang dapat mendeteksi pesawat terbang yang sedang mendekat dari jarak 40 mil (sekitar 64 km). Dua tahun berikutnya, Inggris memiliki jaringan stasiun radar yang berfungsi untuk melindungi pantainya. Pada awalnya, radar memiliki kekurangan, yakni gelombang elektromagnetik yang dipancarkannya terpancar di dalam gelombang yang tidak terputus-putus. Hal ini menyebabkan radar mampu mendeteksi kehadiran suatu benda, namun tidak pada lokasi yang tepat. Terobosan pun akhirnya terjadi pada tahun 1936 dengan pengembangan radar berdenyut (pulsed). Dengan radar ini, sinyal diputus secara berirama sehingga memungkinkan untuk mengukur antara gema untuk mengetahui kecepatan dan arah yang tepat mengenai target. Sementara itu, terobosan yang paling signifikan terjadi pada tahun 1939 dengan ditemukannya pemancar gelombang mikro berkekuatan tinggi. Keunggulan dari pemancar ini adalah ketepatannya dalam mendeteksi keberadaan sasaran, tidak peduli dalam keadaan cuaca apapun. Keunggulan lainnya adalah bahwa gelombang ini dapat ditangkap menggunakan antena yang lebih kecil, sehingga radar dapat dipasang di pesawat terbang dan benda-benda lainnya. Hal ini yang pada akhirnya membuat Inggris menjadi lebih unggul dibandingkan negara-negara lainnya di dunia. Pada tahun-tahun berikutnya, sistem radar berkembang lebih pesat lagi, baik dalam hal tingkat resolusi dan portabilitas yang lebih tinggi, maupun dalam hal peningkatan kemampuan sistem radar itu sendiri sebagai pertahanan militer. [1] B. Pengertian Radar Radar adalah akronim dari Radio Detection and Ranging, merupakan sistem gelombang elektomagnetik yang digunakan untuk mendeteksi, mengukur jarak dan untuk memetakan posisi (membuat map) untuk benda- 4

benda (objek) bergerak maupun diam, seperti pesawat terbang, kapal, satelit, kendaraan bermotor serta informasi tentang cuaca. Panjang gelombang yang dipancarkan radar adalah beberapa milimeter hingga satu meter. Gelombang radio/sinyal yang dipancarkan dan dipantulkan dari suatu benda tertentu akan ditangkap oleh radar. Dengan menganalisa sinyal yang dipantulkan tersebut, pemantul sinyal dapat ditentukan lokasinya dan kadang-kadang dapat juga ditentukan jenisnya. Meskipun sinyal yang diterima relatif lemah/kecil, namun radio sinyal tersebut dapat dengan mudah dideteksi dan diperkuat oleh radar. C. Prinsip Kerja Radar Adapun prinsip Kerja Radar, memiliki kesamaan seperti pada Echo (gema) dan Efek Dopler. 1. Echo Echo dapat juga di sebut dengan proses gema. Echo dapat dicontohkan pada teriakan pada tebing gunung atau jurang yang akan menghasilkan gema beberapa saat kemudian. Gema terjadi karena adanya pantulan gelombang suara dari permukaan (dinding, tebing atau jurang) menuju ke indra pendengaran (telinga). Lamanya waktu antara saat berteriak dan saat mendengar gema ditentukan oleh jarak antara sumber suara dengan permukaan yang menciptakan echo. Cara kerja echo adalah sinyal gelombang mikro (microwave) akan dipancarkan oleh antena radar pada sasaran (objek), kemudian sasaran akan memantulkan kembali sinyal microwave kepada alat penerima dan sinyal listrik akan diteruskan oleh antena penerima. [4] 5

Gambar 1. Analogi prinsip Echo [3] 2. Efek Dopler Efek doppler merupakan pergeseran sinyal/frekuensi yang diproduksi oleh target dimana perbedaan sinyal yang dipancarkan dan sinyal yang diterima akan dihitung. Efek dopler dapat dicontohkan dengan suara sirine ambulan yang mendekati objek (pendengar) yang sedang diam ditepi jalan, suara sirine makin keras, namun setelah melewati objek (pendengar) maka suara sirine semakin mengecil seiring semakin jauhnya jarak objek (pendengar) dengan mobil sirine. Terdengar keras lemahnya suara yang didengar tersebut bisa dikatakan sebagai pergeseran doppler atau efek doppler. 6

Gambar 2. Analogi prinsip efek doppler [3] Gambar 3. Blok diagram prinsip kerja radar Transmitter dapat berupa oscillator, seperti magnetron, dimana pulsa transmisi dihasilkan oleh modulator untuk membangkitkan deretan pulsa yang berulang. Sebuah radar yang digunakan untuk medeteksi pesawat pada jarak 100-200 NM, membutuhkan Peak Power 1 MW, Average power beberapa kilowatt, lebar pulsa beberapa ms, dan PRF (Pulse Repetition Frequency) beberapa ratus pulsa per detik. Bentuk gelombang dihasilkan oleh transmitter dan disalurkan melalui transmission line ke antena, untuk selanjtnya dipancarkan ke udara bebas. Radar membutuhkan satu buah antena saja untuk memancarkan dan menerima sinyal, yang dilengkapi dengan duplexer untuk melindungi dari kerusakan. Duplexer mampu menerima sinyal yang diterima ke receiver, bukan menuju ke transmitter. Duplexer terdiri dari dua bagian, yaitu TR (Transmitt-Receive) dan ATR (Anti Transmitt-Receive). TR berfungsi untuk melindungi receiver selama pemancaran dan ATR meneruskan sinyal echo ke receiver selama penerimaan sinyal. Tahap pertama dapat berupa Low Noise RF Amplifier, seperti penguat parametrik atau rendah kebisingan transistor. Namun, menggunakan LNA yang pertama di radar tidak selalu diinginkan. Input penerima hanya dapat tahap mixer, terutama di radar militer yang harus beroperasi di lingkungan yang bising. Meskipun receiver dengan low-noise front-end akan lebih sensitif, input mixer dapat memiliki rentang yang lebih besar dinamis, berkurang kerentanannya terhadap overload, dan kurang kerentanan terhadap interferensi elektronik. Mixer dan Local Oscillator (LO) mengubah sinyal RF ke Intermediate Frequency (IF). Sebuah IF amplifier untuk radar surveillance 7

dapat memiliki pusat frekuensi 30 atau 60 MHz dan bandwidth satu megahertz. Jika penguat harus dirancang sebagai filter, yaitu, fungsi frekuensi-respon H(f) memaksimalkan puncak-sigtial-to-berarti-noise-daya rasio pada output. Hal ini terjadi ketika besarnya frekuensi-respon fungsi H(f) sama dengan besarnya spektrum sinyal echo S(f), dan spektrum fase filter yang cocok adalah negatif dari spektrum fase sinyal echo. Dalam radar sinyal yang mendekati gelombang pulsa persegi panjang, konvensional jika karakteristik bandpass filter mendekati filter cocok ketika produk dari IF bandwidth B dan lebar pulsa ρ. Setelah memaksimalkan signal-to-noise rasio di IF amplifier, modulasi pulsa diekstraksi oleh detektor kedua dan diperkuat oleh video amplifier hingga ke tingkat puncak kemampuannya. D. Kelebihan dan Kekurangan Radar 1. Kelebihan radar a. Dapat mendeteksi target yang berada ditempat yang sangat jauh; b. Dapat mengukur jangkauan dengan cepat dan teliti; c. Dapat bekerja ditempat gelap dan disegala cuaca dengan uap, asap, kabut dan sebagainya; d. Kecepatan relatif dari target dapat diukur. 2. Kekurangan radar a. Aspek resolusi yang terbatas: 1) Gambar mentah (Raw video) yang mewakili sinyal yang kembali tidak mengindikasikan sudut target (target angle) 2) Sulit untuk membedakan obyek-obyek yang berdekatan b. Kadang-kadang sinyal yang kembali palsu E. Penerapan Radar di Indonesia Pengamanan dan pengawasan wilayah NKRI yang terdiri dari kurang lebih 17.504 pulau dengan 2/3 wilayah terdiri dari lautan memerlukan aparat dan peralatan yang berjumlah sangat besar. Kemampuan TNI dan Polri untuk mengawasi wilayah RI sangat terbatas sehingga wilayah perairan Indonesia rawan akan pencurian ikan, pelanggaran wilayah oleh kapal-kapal asing, 8

pembajakan kapal laut dan penyelundupan. Wilayah udara Indonesia (terutama di Indonesia timur) juga rawan akan penyusupan oleh pesawat udara asing. Khusus untuk wilayah perairan, salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan aparat pemerintah dalam mengawasi dan mengamankan wilayah NKRI adalah dengan menggunakan Radar pengawas pantai. Radar ini digunakan untuk mengawasi pergerakan kapal-kapal laut sehingga dapat dicegah tindakan-tindakan yang dapat merugikan NKRI dan juga tabrakan kapal apabila hendak merapat ke pelabuhan. Indonesia sangat memerlukan Radar pengawas pantai dalam jumlah yang banyak dan hal ini disebabkan oleh beberapa fakta berikut ini: 1. Jarak dari kota Sabang di NAD sampai kota Jayapura dipapua sekitar 5.556 Km. 2. Jumlah kapal milik angkatan laut Indonesia adalah sekitar 117 buah dan 77 diantaranya berusia 21-60 tahun. 3. Perbandingan antara jumlah kapal terhadap total luas perairan Indonesia adalah sekitar 1:72 ribu mil persegi. 4. Sekitar 350 kapal patroli diperlukan untuk mencakup seluruh perairan Indonesia. Adanya jaringan Radar ini memungkinkan seluruh wilayah perairan Indonesia dapat dipantau secara terus menerus. Beberapa radar yang diterapkan di Indonesia antara lain adalah system Airborne early warning (AEW) adalah sistem radar untuk mendeteksi pesawat terbang lain. Sistem radar ini sering digunakan untuk pertahanan dan penyerangan udara. Radar Gun dan Microdigicam radar merupakan contoh radar yang sering digunakan pihak kepolisian untuk mendeteksi kecepatan kendaraan bermotor di jalan. Sistem penerbangan di Indonesia juga memanfaatkan teknologi radar, yaitu Air traffic control (ATC). ATC adalah Kendali lalu lintas udara yang bertugas mengatur kelancaran lalulintas udara bagi pesawat terbang yang akan lepas landas, ketika terbang di udara maupun ketika akan mendarat serta 9

meberikan layanan informasi bagi pilot tentang cuaca, situasi dan kondisi bandara. 10

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan 1. Radar merupakan sistem gelombang elektomagnetik yang digunakan untuk mendeteksi, mengukur jarak dan untuk memetakan posisi (membuat map) untuk benda-benda (objek) bergerak maupun diam, seperti pesawat terbang, kapal, satelit, kendaraan bermotor serta informasi tentang cuaca. 2. Prinsip Kerja radar, yaitu : a. Echo adalah sinyal gelombang mikro (microwave) akan dipancarkan oleh antena radar pada sasaran (objek), kemudian sasaran akan memantulkan kembali sinyal microwave kepada alat penerima dan sinyal listrik akan diteruskan oleh antena penerima. b. Efek dopler adalah pergeseran sinyal/frekuensi yang diproduksi oleh target dimana perbedaan sinyal yang dipancarkan dan sinyal yang diterima akan dihitung 3. Pemanfaatan radar dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, seperti kontrol penerbangan (ATC) untuk mengatur lalulintas udara, prediksi cuaca untuk menentukan kondisi kelembaban udara, mengukur kecepatan suatu kendaraan juga menggunakan sistem radar. 4. Keamanan negara juga dapat manfaatkan sistem teknologi radar untuk memonitoring keseluruhan wilayah. B. Saran Negara Indonesia masih memerlukan banyak sekali peralatan radar untuk menjaga kedaulatan NKRI. Dengan demikian sebaiknya pemerintah lebih banyak memeperhatikan karya anak bangsa selain untuk memenuhi jumlah peralatan yang banyak juga dapat untuk meminimalisasi anggaran yang di keluarkan oleh negara dibandingkan dengan membeli teknologi dari negara lain. 11

DAFTAR PUSTAKA 1. (n.d.). Retrieved 12 15, 2015, from www.radar-nasional.org: http://www.radar-nasional.org/home/51-radar-sebagai-mata-pengawaswilayah-nkri 2. sejarahteknologi.wordpress.com. (2013, 11 09). Retrieved 12 23, 2015, from https://sejarahteknologi.wordpress.com/2013/11/09/sejarah-teknologi-radar/ 3. Gunawan, P. N. (2013). Makalah Radar Navigasi. Radar Gun sebagai Salah Satu Penerapan Radar dalam Kehidupan Sehari - hari. 4. Kaukab, M. (2008). Rancang Bangun Simulasi. 7-9. 12