PANDUAN HAK PASIEN DAN KELUARGA RS X TAHUN 2015 JL.

dokumen-dokumen yang mirip
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH HAJI MAKASSAR

PANDUAN TENTANG PEMBERIAN INFORMASI HAK DAN TANGGUNG JAWAB PASIEN DI RSUD Dr. M. ZEINPAINAN

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR PT. RUMAH SAKIT...No. T E N T A N G KEBIJAKAN HAK PASIEN DAN KELUARGA

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 39 TAHUN 2015 TENTANG PERATURAN INTERNAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BLAMBANGAN KABUPATEN BANYUWANGI

PANDUAN HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN & KELUARGA

Pada UU No 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran khususnya pada pasal 52 juga diatur hak-hak pasien, yang meliputi:

PANDUAN PERSETUJUAN TINDAKAN KEDOKTERAN RUMAH SAKIT RAWAMANGUN

Pedoman Pelaksanaan Persetujuan Tindakan Kedokteran (Informed Consent)

PANDUAN PENOLAKAN PELAYANAN ATAU PENGOBATAN RSIA NUN SURABAYA 1. LATAR BELAKANG

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT BERSALIN ASIH NOMOR : 096/SK-Dir/RSB-A/II/2016

Sememi dr. Lolita Riamawati NIP

Hubungan Kemitraan Antara Pasien dan Dokter. Indah Suksmaningsih Konsil Kedokteran Indonesia (KKI)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Definisi

PANDUAN PENJELASAN HAK PASIEN DALAM PELAYANAN LOGO RS X

PERSETUJUAN UMUM PELAYANAN KESEHATAN ( GENERAL CONSENT )

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK CITRA INSANI SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR NO /SK-DIR/RSIA-CI/VIII/2014 TENTANG PERSETUJUAN TINDAKAN KEDOKTERAN (INFORMED CONSENT)

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 290/MENKES/PER/III/2008 TENTANG PERSETUJUAN TINDAKAN KEDOKTERAN

BAB III TINJAUAN TEORITIS

Informed Consent INFORMED CONSENT

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 2014 TENTANG KEWAJIBAN RUMAH SAKIT DAN KEWAJIBAN PASIEN

BAB II LANDASAN TEORI

Inform Consent. Purnamandala Arie Pradipta Novita Natasya Calvindra L

U/ meningkatkan hak pasien di rs, harus dimulai dgn mendefinisikan hak tersebut, kemudian mendidik pasien dan staf tentang hak tersebut.

PANDUAN INFORMED CONSENT

PERATURAN DIREKTUR UTAMA RS. xxx NOMOR : 17/PER/2013 TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN MEDIS. DIREKTUR UTAMA RS. xxx

HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN, PERAWAT, RUMAH SAKIT DASAR HUKUM

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia Nomer 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, menyebutkan bahwa kesehatan merupakan hak asasi setiap manusia dan

PERATURAN DIREKTUR RS ROYAL PROGRESS NOMOR /2012 TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN RUMAH SAKIT ROYAL PROGRESS

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT DPK NOMOR : 000/SK/DIR/I/2012 TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN RADIOLOGI RUMAH SAKIT DPK

KEPUTUSAN DIREKTUR RS. PANTI WALUYO YAKKUM SURAKARTA Nomor : 2347a/PW/Sekr/VIII/2014 TENTANG

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT PRIMA HUSADA NOMOR : 224/RSPH/I-PER/DIR/VI/2017 TENTANG PEDOMAN REKAM MEDIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pengertian pasien penerima bantuan iuran. secara langsung maupun tidak langsung di Rumah sakit.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Perlindungan Hukum terhadap Pasien BPJS Kesehatan dalam Mendapatkan

PEDOMAN PENGORGANISASIAN

-1- PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2018 TENTANG KEWAJIBAN RUMAH SAKIT DAN KEWAJIBAN PASIEN

Contoh Panduan KORPS MARINIR RUMKITAL MARINIR CILANDAK PANDUAN. RUMKITAL MARINIR CILANDAK JAKARTA 2016 DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN. nampaknya mulai timbul gugatan terhadap dokter dan rumah sakit (selanjutnya

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa. sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Dasar Republik Indonesia

Prosedur pendaftaran dilaksanakan dengan efektif dan efisien dengan memperhatikan kebutuhan pelanggan

PANDUAN PENYULUHAN PADA PASIEN UPTD PUSKESMAS RAWANG BAB I PENDAHULUAN

Prospek Implementasi UU SJSN dan UU BPJS Dalam Perlindungan Konsumen

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan 26 Puskesmas rawat jalan dan tiga Puskesmas

PENDAHULUAN Latar Belakang

Kata kunci : tingkat pengetahuan hak dan kewajiban pasien atas informasi medis. Kepustakaan : 17 ( )

SURAT KEPUTUSAN TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN REKAM MEDIS DIREKTUR RS BAPTIS BATU

PANDUAN PELAYANAN SESUAI KEBUTUHAN PRIVASI PASIEN BAB I DEFINISI. Rahasia kedokteran diatur dalam beberapa peraturan/ketetapan yaitu: 1.

MANAJEMEN REKAM MEDIS DALAM STANDAR AKREDITASI VERSI 2012

RUMAH SAKIT UMUM AULIA Jl. Raya Utara No. 03 Telp. (0342) , Fax. (0342) Kembangarum - Sutojayan - Blitar

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PURI BETIK HATI NOMOR: 070/KEP/DIR/RSIA-PBH/IX/2015

PANDUAN TEKNIS PESERTA DIDIK KEDOKTERAN DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

UKP (UPAYA KESEHATAN PERORANGAN)

DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS TABA

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

- 1 - KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD TAMAN HUSADA BONTANG NOMOR TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN RSUD TAMAN HUSADA BONTANG

DASAR HUKUM PENYELENGGARAAN REKAM MEDIS

ASPEK HUKUM REKAM MEDIS By: Raden Sanjoyo D3 Rekam Medis FMIPA Universitas Gadjah Mada

BAB 1 PENDAHULUAN. menunjang aktifitas sehari-hari. Manusia melakukan berbagai upaya demi

PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN BERKAS REKAM MEDIS RAWAT INAP DI RSU HAJI MEDAN TAHUN

FORMULIR PERMINTAAN PELAYANAN SPIRITUAL BERDASARKAN AGAMA DAN KEPERCAYAAN PASIEN

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien (Peraturan Menteri

BAB II TINJAUAN TEORITIS

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II INDRAMAYU NOMOR : 21 TAHUN : 1999 SERI : D.4.

KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA RSIA KEMANG NOMOR : 056/SK/DIR/5/2017 TENTANG PEMBERLAKUAN PANDUAN ASESMEN PASIEN RSIA KEMANG

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Organisasi. Tata Kerja. Rumah Sakit Pengayoman. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

RSU MITRA SEJATI PANDUAN PELAYANAN PASIEN RESIKO TINGGI

BAB I PENDAHULUAN. berbagai lapisan masyarakat dan ke berbagai bagian dunia. Di Indonesia,

HAK PASIEN DAN KELUARGA (HPK)

Pilihlah satu jawaban yang benar pada pilihan di lembar jawaban.

ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN DOKUMEN INFORMED CONSENT PERSFEKTIF HUKUM DI RS PROVINSI LAMPUNG Samino 1 ABSTRAK

Panduan Penetapan Dokter Penanggung Jawab Pelayanan ( DPJP )

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. kesehatan (dokter, perawat, terapis, dan lain-lain) dan dilakukan sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya kesadaran masyarakat akan hak yang dimiliki. merupakan salah satu indikator positif untuk meningkatnya kesadaran hukum

2017, No Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran N

Etik-kah Seorang Dokter Menuntut Pasien yang Seharusnya Ditolong? Oleh Dr. Ferryal Basbeth,SpF Rabu, 10 Juni :30

TINJAUAN TEORITIS. peraturan perundang-undangan yang berlaku.

vii DAFTAR WAWANCARA

BAB I PENDAHULUAN. Deklarasi Umum Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa menyatakan. kesejahteraan diri serta keluarganya (KKI, 2009).

BAB 2 HAK PASIEN DAN KELUARGA (HPK)

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2017 TENTANG PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL INTEGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN YANG TERKAIT DENGAN RM

Regulasi RS: Kebijakan/Pedoman/Panduan/SPO tentang Asesmen Informasi Pasien Rawat Jalan dan Rawat Inap

Tindakan Nama Jabatan Tandatangan Tanggal. Manajer Pelayanan Medis. Disiapkan Dr. Fatah Yasin. 10 Januari 2014

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyelanggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

PEDOMAN WAWANCARA. 1. Apakah pasien yang anda rawat, diberikan penjelasan tentang diagnosa. - tingkat pemahaman pasien/keluarga yang berbeda

PT. AR. MUHAMAD RUMAH SAKIT AR. BUNDA JL. ANGKATAN 45 KEL. GUNUNG IBUL TELP. (0713) FAX. (0713) PRABUMULIH SUM - SEL 31121

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 93 Tahun 2016 Seri E Nomor 45 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 93 TAHUN 2016 TENTANG

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisa pada uraian dari Bab I (satu) sampai dengan Bab IV. merupakan cangkupan dari bahasan sebelumnya.

URAIAN TUGAS KEPALA INSTALASI RAWAT INAP

AP (ASESMEN PASIEN) AP.1

FORM CHECKLIST KELENGKAPAN REKAM MEDIS RS. SIAGA RAYA- JAKARTA SELATAN

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BAB I DEFENISI. Tujuan Discharge Planning :

Transkripsi:

PANDUAN HAK PASIEN DAN KELUARGA RS X TAHUN 2015 JL.

SURAT KEPUTUSAN No. : Tentang PANDUAN HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN DIREKTUR RS Menimbang : a. Bahwa untuk mengimplementasikan hak pasien dan keluarga di RS X, maka perlu adanya panduan yang menjadi acuan tentang hak dan kewajiban pasien dan keluarga di RS X. b. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a, perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur RS X. Mengingat : a. Undang-Undang Republik Indonesia No. 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia. b. Undang-Undang Republik Indonesia No.8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. c. Undang-Undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. d. Undang-Undang Republik Indonesia No. 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran. e. Undang-Undang Republik Indonesia No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit. f. Undang-Undang Republik Indonesia No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan. g. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 10 tahun 1966 tentang Wajib Simpan Rahasia Kedokteran. h. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan. i. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 269/MENKES/PER/III/2008 tantang Rekam Medis. j. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 290/MENKES/PER/III/2008 TENTANG Persetujuan tindakan Kedokteran.

k. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1438/MENKES/PER/IX/2010 tentang Standar Pelayanan Kedokteran. l. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1226/MENKES/SK/XIII/2009 tentang Pedoman Penatalaksanaan Pelayanan Terpadu Korban Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak di rumah Sakit. m. Keputusan Direktur PT...Nomor.tentang Pengangkatan Direktur RS... n. Keputusan Direktur RS... Nomor tentang Pengesahan Struktur Organisasi Memperhatikan : Perlunya panduan untuk mengimplementasikan hak dan kewajiban pasien di RS X.

MEMUTUSKAN : Menetapkan : Pertama : KEPUTUSAN DIREKTUR RS X TENTANG PANDUAN HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN DAN KELUARGA DI RS X Kedua : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di : Pada Tanggal : DR. Direktur RS

DAFTAR ISI Halaman Judul... i Daftar Isi... ii Lembar Pengesahan... iii BAB I PENDAHULUAN A. Definisi. 1 BAB II RUANG LINGKUP BAB III TATA LAKSANA A. Prosedur Rumah Sakit dalam memberikan Informasi Tentang Hak Pasien Menurut Pasal 32 Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 TentangRumah Sakit 4 B. Prosedur Tata Laksana Dari Panduan Hak Pasien Dan Keluarga. 5 1. Staf Bagian Informasi Dan Tempat Penerimaan Pasien.. 5 2. Perawat Atau Bidan Di Rawat Jalan Maupun Rawat Inap 5 3. Dokter Umum, Dokter Spesialis, Dokter Gigi Dan Dokter PenanggungJawab Pelayanan 6 BAB III DOKUMENTASI 7

BAB I PENDAHULUAN A. Definisi 1. Hak adalah tuntutan seseorang terhadap sesuatu yang merupakan kebutuhan pribadinya, sesuai dengan keadilan, moralitas, dan legalitas 2. Kewajiban adalah sesuatu yang harus dilakukan dan tidak boleh bila tidak dilaksanakan 3. General inform Concent atau persetujuan umum adalah pernyataan kesepakatan yang diberikan oleh pasien terhadap peraturan rumah sakit yang bersifat umum. 4. Informed Consent : pernyataan setuju (consent) atau ijin dari seseorang (pasien) yang diberikan secara bebas, rasional, tanpa paksaan (voluntary) terhadap tindakan kedokteran yang akan dilakukan terhadapnya sesudah mendapatkan informasi yang cukup tentang tindakan kedokteran yang dimaksud. 5. Pasien Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, pasien adalah orang yang sakit. 6. Pasien dalam praktik sehari-hari sering dikelompokkan menjadi: a. Pasien dalam atau rawat inap, yaitu pasien yang memperoleh pelayanan tinggal atau dirawat khusus pada suatu unit pelayanan kesehatan tertentu dengan cara menginap dan dirawat di rumah sakit. b. Pasien luar atau rawat jalan, yaitu pasien yang hanya memperoleh pelayanan kesehatan, biasanya pasien yang sudah sembuh tapi masih dalam perobatan saja 7. Dokter dan Dokter Gigi adalah dokter, dokter spesialis, dokter gigi dan dokter gigi spesialis lulusan pendidikan kedokteran dan kedokteran gigi baik di dalam maupun di luar negeri yang diakui Pemerintah Republik Indonesia sesuai dengan peraturan perundang-undangan. 8. Keluarga Pasien Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari Kepala Keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Keluarga terdekat adalah suami atau istri, ayah atau ibu kandung, anak-anak kandung, saudarasaudara kandung atau pengampunya. a. Ayah adalah ayah kandung, termasuk ayah angkat yang ditetapkan berdasarkan penetapan pengadilan atau berdasarkan hukum adat. b. Ibu adalah ibu kandung, termasuk ibu angkat yang ditetapkan berdasarkan penetapan pengadilan atau berdasarkan hukum adat. c. Suami adalah seorang laki-laki dalam ikatan perkawinan dengan seorang perempuan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. d. Istri adalah seorang perempuan yang dalam ikatan perkawinan dengan seorang laki-laki berdasarkan peraturan perundang-undangan yang

berlaku. Apabila yang bersangkutan mempunyai lebih dari satu istri, persetujuan atau penolakan dapat dilakukan oleh salah satu dari mereka. e. Wali adalah orang yang menurut hukum menggantikan orang lain yang belum dewasa untuk mewakilinya dalam melakukan perbuatan hukum atau orang yang menurut hukum menggantikan kedudukan orang tua. f. Induk semang adalah orang yang berkewajiban untuk mengawasi serta ikut bertanggungjawab terhadap pribadi orang lain, seperti pemimpin asrama dari anak perantauan atau kepala rumah tangga dari seorang pembantu rumah tangga yang belum dewasa. BAB II RUANG LINGKUP Ruang lingkup Hak Pasien dan Keluarga dapat dilihat dari berbagai dimensi antara lain sasaran identifikasi hak pasien, menginformasikan hak pasien dengan cara yang baik, mendukung dan memberikan hak pasien, edukasi staf tentang hak pasien, general dan informed consent. Beberapa Identifikasi Hak Pasien meliputi beberapa bagian, diantaranya adalah : 1. Hak privasi yaitu mengidentifikasi harapan, kebutuhan dan keinginan pasien untuk privasi, hormat pada setiap wawancara klinis, pemeriksaan, prosedur atau pengobatan dan transportasi. 2. Hak menentukan diri sendiri 3. Hak mendapatkan perawatan yang optimal 4. Hak untuk dilibatkan dalam pengobatan 5. Hak mendapatkan pelayanan kerohanian rumah sakit, mengidentifikasi, menghormati, mempraktikkan, memberikan pelayanan yang menghormati nilai dan kepercayaan pasien, merespon permintaan yang bersifat rutin kompleks serta permintaan untuk keperluan dukungan agama dan spiritual pasien. 6. Hak keamanan barang milik pasien, rumah sakit menentukan tingkat tanggung jawabnya terhadap barang milik pasien, pasien memperoleh informasi tentang tanganggungjawab rumah sakit dalam melindungi barang milik pasien, mengambil alih tangungjawab dalam keadaan pasien tidak mampu. 7. Hak perlindungan dari kekerasan fisik 8. Hak bebas dari rasa nyeri. Hak pasien dan keluarga ini diterapkan pada seluruh pasien tanpa kecuali. Hak pasien selalu dihubungkan dengan pemeliharaan kesehatan yang bertujuan agar pasien mendapatkan upaya kesehatan, sarana kesehatan, dan bantuan dari tenaga kesehatan yang memenuhi standar pelayanan kesehatan yang optimal sesuai dengan UU No 44 tahun 2009 tentang Rumah sakit.

Hak Pasien Menurut Pasal 32 Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit 1. Pasien memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di Rumah Sakit; 2. Pasien memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien; 3. Pasien memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur, dan tanpa diskriminasi; 4. Pasien memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur operasional; 5. Pasien memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien terhindar dari kerugian fisik dan materi; 6. Pasien mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan; 7. Pasien memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginannya dan peraturan yang berlaku di Rumah Sakit; 8. Pasien meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter lain yang mempunyai Surat Izin Praktik (SIP) baik di dalam maupun di luar Rumah Sakit; 9. Pasien mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-data medisnya; 10. Pasien mendapat informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan medis, tujuan tindakan medis, alternatif tindakan, risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi, dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan serta perkiraan biaya pengobatan; 11. Pasien memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya; 12. Pasien didampingi keluarganya dalam keadaan kritis; 13. Pasien menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan yang dianutnya selama hal itu tidak mengganggu pasien lainnya; 14. Pasien memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di Rumah Sakit; 15. Pasien mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan Rumah Sakit terhadap dirinya; 16. Pasien menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan agama dan kepercayaan yang dianutnya; 17. Pasien menggugat dan/atau menuntut Rumah Sakit apabila Rumah Sakit diduga memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan standar baik secara perdata ataupun pidana; dan 18. Pasien mengeluhkan pelayanan Rumah Sakit yang tidak sesuai dengan standar pelayanan melalui media cetak dan elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Kewajiban Pasien dalam UU RI no 29 Pasal 53, tahun 2009, Tentang Praktek kedokteran.

1. Memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur tentang masalah kesehatannya. 2. Mengetahui kewajibannya dan tanggung jawab pasien dan keluarga. 3. Mengajukan pertanyaan untuk hal yang tidak dimengerti. 4. Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan. 5. Mematuhi instruksi dan menghormati peraturan rumah sakit. 6. Memperlihatkan sikap menghormati dan tenggang rasa. 7. Memenuhi kewajiban finansial yang disepakati. BAB III TATA LAKSANA RS X memberikan proses pelayanan yang mendukung dan mengedepankan hak pasien dan keluarga sesuai dengan undang-undang dan peraturan yang berlaku, : 1. Prosedur Rumah Sakit dalam memberikan informasi mengenai hak dan kewajiban pasien dan Keluarga ke seluruh pasien dan keluargannya melalui: a. Flyer-flyer yang berisi mengenai hak dan kewajiban pasien dan keluarga b. Flyer-flyer mengenai alur pengaduan keluhan. c. Flyer-Flyer mengenai informasi pelayanan Rumah Sakit yang diletakkan di tempat strategis di semua Unit Pelayanan, sehingga mudah dilihat oleh pasien maupun keluarga pasien. 2. Prosedur pemberian informasi Mengenai Hak Pasien dan keluarga, oleh petugas Di Pendaftaran Pasien Rawat Inap Petugas Pendaftaran memberikan informasi mengenai hak dan kewajiban pasien selama pasien mendapat pelayanan kesehatan di rumah sakit dengan cara: a. Menjelaskan mengenai HAK DAN KEWAJIBAN SEBAGAI PASIEN Sesuai dengan UU RI no 44 pasal 32, tahun 2009, serta kewajiban pasien sesuai UU RI no 29, Pasal 53, tahun ( Formulir penjelasan RM No : ) b. Menjelaskan mengenai tata-tertib Rumah sakit ( Formulir Penjelasan RM No:..) c. Menjelaskan mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan pelayanan pasien selama di Rumah sakit yang membutuhkan persetujuan dari pasien atau keluarga, seperti halnya: 1) Pemberian kuasa dalam mendapatkan pelayanan kesehatan di rumah sakit, untuk pelayanan dokter, perawat, dan tenaga kesehatan lainnya untuk memberikan asuhan perawatan, pemeriksaan fisik, melakukan prosedur diagnostik, radiologi dan/ atau terapi dan tatalaksana sesuai pertimbangan dokter yang diperlukan Hal ini mencakup seluruh pemeriksaan dan prosedur diagnostik rutin, termasuk x-ray, pemberian dan/ atau tindakan

medis serta penyuntikan (intramuskular, intravena dan prosedur invasif lainnya) produk farmasi dan obat-obatan, pemasangan alat kesehatan (kecuali yang membutuhkan persetujuan khusus/tertulis), dan pengambilan darah untuk pemeriksaan laboratorium atau pemeriksaan patologiyang dibutukan untuk pengobatan dan tindakan yang aman. 2) Pemberian kuasa kepada RS untuk menjaga privasi dan kerahasian penyakit pasien selama dalam perawatan. 3) Pemberian kuasa kepada RS untuk RAHASIA KEDOKTERAN. RS wajib menjamin rahasia kedokteran pasien baik untuk kepentingan perawatan atau pengobatan, kecuali saya mengungkapkan sendiri atau orang lain yang saya beri kuasa sebagai Penjamin 4) Pemberian kuasa kepada RS (Dokter dan tenaga kesehatan lainnya yang memberikan asuhan kepada pasien) untuk MEMBUKA RAHASIA KEDOKTERAN kepada Perusahaan asuransi kesehatan atau perusahaan lainnya atau pihak lain yang menjamin pembiayaan saya. 5) Pemberi tauan tentang barang pribadi yang tidak boleh dibawa. Karena RS tidak bertanggung jawab terhadap kehilangan, kerusakan atau pencurian. 6) Pemberian informasi. tentang adanya tatacara mengajukan dan mengatasi keluhan terkait pelayanan medik yang diberikan terhadap pasien. 7) Pemberian informasi mengenai KEWAJIBAN PEMBAYARAN. Oleh pasien d. Peresetujuan dari pasien ataupun keluarga setelah mendapat penjelasan Setelah pasien atau keluarganya memahami penjelasan yang diberikan petugas mengenai hak-hak pasien dan kewajiban pasien dan mengenai tata-tetrib rumah sakit, serta segala sesuatu yang berhubungan dengan pasien selama dirawat di rumah sakit, maka harus ada kesepakatan antara petugas pemberi penjelasan dan pasien atau keluarga yang menerima penjelasan, yang ditanda tangani oleh kedua pihak sebagai adanyan persetujuan. Semua proses penjelasan serta pesetujuan tersebut di dokumentasikan didalam general consent ( form Rekam Medis no..). 3. Tugas dan Kewajiban dari petugas kesehatan, atas hak pasien dan keluarga. a. Perawat Atau Bidan Di Rawat Inap 1) Kepala unit mensosialisasikan dan mendidik staf tentang hak pasien. 2) Perawat unit wajib menjelaskan tentang hak pasien dan keluarga pada saat penerimaan pasien baru.

3) Berikan pelayanan kesehatan dan keperawatan dengan baik, manusiawi, adil, jujur, dan tanpa diskriminasi. 4) Melibatkan pasien atau keluarga dalam proses keperawatan. 5) Hormati privasi pasien selama mendapat asuhan pelayanan kesehatan. 6) Hormati nilai-nilai agama dan kepercayaan yang dianut pasien. 7) Pasien atau keluarga diberi kesempatan untuk membuat keputusan terhadap pelayanan kesehatan dan keperawatan yang diterima tanpa paksaan dari pihak manapun. 8) Staf menerima dan menanggapi setiap keluhan yang diajukan oleh pasien atau keluarga sesuai dengan prosedur. b. Dokter Umum, Dokter Spesialis, Dokter Gigi Dan Dokter Penanggung Jawab Pelayanan. 1) Dokter memahami, menghormati dan menghargai hak pasien. 2) Berikan pelayanan kesehatan dengan baik, manusiawi, adil, jujur, dan tanpa diskriminasi. 3) Berikan informasi yang jelas tentang penyakit yang diderita, rencana pengobatan, rencana tindakan kedokteran yang akan dilakukan, kemungkinan penyulit dan komplikasi, prognosis dengan bahasa yang dapat dipahami dan dimengerti oleh pasien. 4) Libatkan dan berikan kesempatan pada pasien untuk memutuskan tindakan pengobatan maupun rencana tindakan medis tanpa merasa takut dan dipaksa. c. Petugas penunjang Medis 1) Kepala unit mensosialisasikan dan mendidik staf tentang hak pasien. 2) Petugas unit wajib menjelaskan tentang hak pasien dan keluarga pada saat penerimaan pasien. 3) Berikan pelayanan kesehatan dengan baik, manusiawi, adil, jujur, dan tanpa diskriminasi. 4) Melibatkan pasien atau keluarga dalam proses pelayanan 5) Hormati privasi pasien selama mendapat asuhan pelayanan kesehatan. 6) Hormati nilai-nilai agama dan kepercayaan yang dianut pasien. 7) Pasien atau keluarga diberi kesempatan untuk membuat keputusan terhadap pelayanan kesehatan yang diterima tanpa paksaan dari pihak manapun. 8) Staf menerima dan menanggapi setiap keluhan yang diajukan oleh pasien atau keluarga sesuai dengan prosedur. d. Staf Bagian Umum. 1) Hormati hak pasien selama pasien mendapat pelayanankeseharan di rumah sakit. 2) Melayani pasien dengan baik, manusiawi, adil, jujur, dan tanpa diskrimina

BAB IV DOKUMENTASI Panduan Hak Pasien dan Keluarga dalam pelaksanaannya di dokumentasikan dalam : Formulir Persetujuan Umum ( General concent). RM No: Lembar Penjelasan Hak dan Kewajiban Pasien dan Keluarga. RM No Lembar Informasi tata-tertib rumah sakit. RM No: Contoh (general concent)

BAB II TATA LAKSANA A. Hak Pasien Menurut Pasal 32 Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit. 1. Pasien berhak memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di Rumah Sakit. 2. Pasien berhak memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien. 3. Pasien berhak memperoleh layanan yang manusiawi, adil,jujur, dan tanpa diskriminasi. 4. Pasien berhak memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur operasional. 5. Pasien berhak memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien terhindar dari kerugian fisik dan materi. 6. Pasien berhak mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan. 7. Pasien berhak memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginannya dan peraturan yang berlaku di rumah sakit. 8. Pasien berhak meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter lain yang mempunyai Surat Ijin Praktik (SIP) baik di dalam maupun di luar rumah sakit. 9. Pasien berhak mendapat privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-data medisnya. 10. Pasien berhak mendapat informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan medis, tujuan tindakan medis, alternatif tindakan, resiko dan komlikasi yang mungkin terjadi dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap penyakt yang dideritanya. 11. Pasien berhak memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya. 12.Pasien berhak didampingi keluarganya dalam kondisi kritis. 13. Pasien berhak menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan yang dianutnya selama hal itu tidak mengganggu pasien lainnya. 14. Pasien berhak memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di rumah sakit. 15. Pasien berhak mengajukan usul, saran, perbaikan atau perilaku rumah sakit terhadap dirinya. 16. Pasien berhak menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan agama dan kepercayaan yang dianutnya. 17. Pasien berhak menggugat dan atau menuntut rumah sakit apabila rumah sakit diduga memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan standar baik secara perdata atau pidana. 18. Pasien berhak mengeluhkan pelayanan rumah sakit yang tidak sesuai dengan standar pelayanan melalui media cetak dan elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

B. Tata Laksana Dari Panduan Hak Pasien Dan Keluarga. e. Staf Bagian Informasi Dan Tempat Penerimaan Pasien. a. Berikan informasi mengenai hak dan kewajiban pasien selama pasien mendapat pelayanan kesehatan. b. Jelaskan tentang tata tertib dan peraturan rumah sakit. c. Jelaskan tentang persetujuan umum rumah sakit. d. Layani pasien dan keluarga dengan baik, manusiawi, adil, jujur, dan tanpa diskriminasi. e. Menerima dan menganggapi keluhan pasien sesuatu standar. f. Staf Bagian Umum. a. Hormati hak pasien selama pasien mendapat pelayanan kesehatan di rumah sakit. b. Melayani pasien dengan baik, manusiawi, adil, jujur, dan tanpa diskriminasi. g. Perawat Atau Bidan Di Rawat Jalan Maupun Rawat Inap. h. Kepala unit mensosialisasikan dan mendidik staf tentang hak pasien. i. Perawat unit wajib menjelaskan tentang hak pasien dan keluarga pada saat penerimaan pasien baru. j. Berikan pelayanan kesehatan dan keperawatan dengan baik, manusiawi, adil, jujur, dan tanpa diskriminasi. k. Melibatkan pasien atau keluarga dalam proses keperawatan. l. Hormati privasi pasien selama mendapat asuhan pelayanan kesehatan. m. Hormati nilai-nilai agama dan kepercayaan yang dianut pasien. n. Pasien atau keluarga diberi kesempatan untuk membuat keputusan terhadap pelayanan kesehatan dan keperawatan yang diterima tanpa paksaan dari pihak manapun. o. Staf menerima dan menanggapi setiap keluhan yang diajukan oleh pasien atau keluarga sesuai dengan prosedur. p. Dokter Umum, Dokter Spesialis, Dokter Gigi Dan Dokter Penanggung Jawab Pelayanan. a. Dokter memahami, menghormati dan menghargai hak pasien. b. Berikan pelayanan kesehatan dengan baik, manusiawi, adil, jujur, dan tanpa diskriminasi. c. Berikan informasi yang jelas tentang penyakit yang diderita, rencana pengobatan, rencana tindakan kedokteran yang akan dilakukan, kemungkinan penyulit dan komplikasi, prognosis dengan bahasa yang dapat dipahami dan dimengerti oleh pasien. d. Libatkan dan berikan kesempatan pada pasien untuk memutuskan tindakan pengobatan maupun rencana tindakan medis tanpa merasa takut dan dipaksa.

BAB III DOKUMENTASI Panduan Hak Pasien dan Keluarga dalam pelaksanaannya di dokumentasikan dalam : Formulir bukti penjelasan dan persetujuan pelayanan umum Rekam Medis no:

BAB IV PENUTUP Dengan ditetapkannya Buku Panduan Hak Pasien dan Keluarga maka setiap karyawan Rumah Sakit Ibu dan Anak Buah Hati Ciputat dapat memahami dan menghormati hak pasien dan keluarga serta berkewajiban melayani pasien dengan baik dan bertanggungjawab.