DASAR-DASAR K3
LATAR BELAKANG Merupakan aspek utama yang harus dilakukan serta diterapkan oleh semua pihak terutama pekerja secara langsung yang berhubungan dengan kegiatan dan pelaksananya. Komitmen perusahaan yang tunduk dan patuh terhadap aturan pemerintah (UU no 13 tahun 2003) tentang ketenaga-kerjaan.
DEFINISI K-3 Filosofi Pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan : - tenaga kerja dan manusia pada umumnya, baik jasmani maupun rohani - hasil karya dan budaya menuju masyarakat adil, makmur dan sejahtera; Keilmuan Suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam upaya mencegah kecelakaan, kebakaran, peledakan, pencemaran, penyakit, dll (Accident Prevention)
Kurang lebih 1700 tahun sebelum Masehi raja Hamurabi dari kerajaan Babylonia dalam kitab Undang-Undangnya menyatakan bahwa : Bila sesorang ahli bangunan membuat rumah untuk seseorang dan pembuatannya tidak dilaksanakan dengan baik sehingga rumah itu roboh dan menimpa pemilik rumah hingga mati, maka ahli bangunan tersebut dibunuh
Tujuan Melindungi para pekerja dan orang lain di tempat kerja Menjamin agar setiap sumber produksi/instalasi dapat dipakai secara aman dan efisien Menjamin proses produksi/kegiatan dalam bekerja berjalan dengan baik
UU NO. 13 TAHUN 2003 PASAL 35 AYAT (2) Pemberi kerja dalam memperkerjakan tenaga kerja wajib memberikan perlindungan yang mencakup kesejahteraan, keselamatan dan kesehatan kerja baik mental maupun fisik tenaga kerja SANKSI PIDANA Sanksi pidana penjara paling singkat 1(satu) bulan dan paling lama 4 (empat) tahun dan /atau denda paling sedikit Rp 10 juta dan paling banyak Rp.400 juta (Pasal 186 ayat (1))
Keselamatan (Safety) 1. Mengendalikan kerugian dari kecelakaan (control of accident loss) 2. Kemampuan untuk mengidentifikasi dan menghilangkan (mengontrol) risiko yang bisa diterima (to ability to identify and eliminate unacceptable risks) KONSEP K3 TRADISIONAL - Kecelakaan nasib sial merupakan risiko yang harus diterima - Tidak perlu upaya untuk mencegah - Masih banyak pengganti pekerja - Biaya terlalu tinggi - Penghambat produksi KONSEP K3 MASA KINI - Tanpa mengabaikan peran nasib : Kecelakaan pasti ada penyebabnya dan dapat dicegah Faktor penyebab 80% - 85% dari personal (manusia) & lingkungan 15%,20% - Kecelakaan selalu menimbulkan kerugian. - Peranan pimpinan sangat penting dan menentukan
FITRAH Manusia dalam melakukan pekerjaan berusaha untuk tidak mencelakai diri sendiri. ILMU Manusia dengan menggunakan akal dan ilmu untuk berusaha mencegah terulangnya kecelakaan yang serupa. (preventif) TENAGA KERJA KESEHATAN KESELAMATAN BAHAN LINGKUNGAN ALAT
KET BUMITAMA GUNAJAYA AGRO GROUP PERKEMBANGAN PENANGANAN K3 ERA SEBELUM REV. INDUSTRI SESUDAH REV. INDUSTRI ZAMAN MODERN PERANAN AHLI K3 TIDAK ADA INSPEKTUR K3 INSPEKTUR K3 - LOSS CONTROL ADV/ MANAGER - SAFETY ENG. - AHLI ERG - ANALISA SISTEM - ANALISA RESIKO - ANALISA BAHAYA PROGRAM & TEKNIK K3 BELUM TERORGANISIR - MACHINE GUARDING - SAFETY DEVICES - SATNDAR KK - DIKLAT KELOMPOK (1920-1950) - DIKLAT INDIV. (1950-1960) - PERAT. & PENGAWASAN - LOSS CONTROL & SAFETY MGT - LOS PREV. - SYSTEM SAFETY - HUMAN FACT - PENAKARAN RESIKO - SAFETY ENG. - FTA, HAZOPS KONSEP - SEBAB - INSIDEN NASIB (ACT OF GOD) UNSAFE CONDITION UNSAFE ACTS LACK OF CONTROL MGT LACK OF SYSTEM REV. INDUSTRI 1900 WORK COMPESATION LAW (EROPA & AS) 1910 VR 1930 HEINRICH TEORI DOMINO AUDIT K3 UU NO 1 TH 1970 1980
Kesehatan (Health) Derajat/tingkat keadaan fisik dan psikologi individu (the degree of physiological and psychological well being of the individual)
1. Safety Hazard Mechanic Electric Kinetic Substances 2. Konsekuensi Accident Flammable Explosive Combustible Corrosive Injuries Assets Mendadak, dramatis, bencana (Sudden Reaction) 3. Konsentrasi kepedulian Process Equipment, facilities, tools Working practices Menjaga Pengalaman Karir lapangan + pelatihan Accidental release Minor Mayor Fatal Damage Titik berat pd kerusakan asset, fatality Sepertinya urgen (bahaya mendadak) Prinsip pendekatan Pengkajian resiko Utk memperkecil resiko 1. Health Hazard Physic Chemical Biologic Ergonomics Psychosocial 2. Konsekuensi Terpapar kontak penyakit mendadak, menahun, kanker dan dampak terhadap masyarakat umum (Prolonged Reaction) 3. Konsentrasi kepedulian Environment (bahan Titik berat pd bahaya pencemar) tersembunyi Exposure Sepertinya kurang urgent (laten) (pencahayaan) Prinsip pendekatan Work hours Pengkajian PPE kepaparan Pendidikan Utk memperkecil Karir jab. Sesuai kepaparan pendidikan
Aman (safe) adalah suatu kondisi dimana atau kapan munculnya sumber bahaya telah dapat dikendalikan ke tingkat yang memadai, dan ini adalah lawan dari bahaya (danger).
Merupakan tingkat bahaya dari suatu kondisi dimana atau kapan muncul sumber bahaya. Danger adalah lawan dari aman atau selamat.
DEFINISI INCIDENT Suatu kejadian yang tidak diinginkan, bilamana pada saat itu sedikit saja ada perubahan maka dapat mengakibatkan terjadinya accident.
DEFINISI ACCIDENT Suatu kejadian yang tidak direncanakan, tidak diinginkan, gangguan terhadap pekerjaan berakibat cedera pada manusia, kerusakan barang, dan pencemaran lingkungan.
TEORY MASLOW IN ACCIDENT PREVENTION SELF ACTUALIZATION EGO NEED SOCIAL NEED Acceptance, Equality, Belonging etc SECURITY NEED Safety, Comfort, protection PHYSIOLOGICAL NEEDS Hungry, Thirst, Rest etc Safety sudah menjadi kebutuhan Pada level ini, manusia kurang peduli akan keselamatannya, lebih mengutamakan terpenuhinya kebutuhan fisik Bottom up approach Top Down approach Pendekatan Keselamatan Sesuai Dengan Kondisi Tingkat Kesejahteraan Masyarakat/Pekerja
Pengalaman membuktikan bahwa kemungkinan kecelakaan berhubungan langsung dengan jumlah perilaku beresiko Cara utuk menekan dan membatasi kecelakaan adalah dengan cara menekan dan membatasi perilaku beresiko Kecelakaan dapat ditekan dengan melakukan gerakan bertanggungjawab untuk membatasi prilaku beresiko dimulai dari manajemen, tenaga kerja dan organisasi
Kesadaran melakukan sesuatu yang benar untuk pekerjaan Memiliki pengetahuan dan kemampuan untuk bekerja dengan cara yang benar Berkeinginan bekerja dengan benar Dilibatkan dalam aktivitas dan program K3
STANDAR KINERJA MAKSIMUM K3 REKRUTMEN TENAGA KERJA DILAKUKAN SESUAI PROSEDUR MENDAPATKAN PELATIHAN,PENYULUHAN DITEMPATKAN SESUAI KEMAMPUAN SEMUA KARYAWAN MEMAHAMI K3 SEMUA PERBUATAN DAN KONDISI BERBAHAYA DILAPORKAN,DICATAT DAN DITINDAKLANJUTI SETIAP KARYAWAN MENDAPAT INSTRUKSI KERJA YANG TEPAT SETIAP KARYAWAN MENDAPAT INDOKTRINASI K3 DAN DILAKUKAN KOMUNIKASI, KONSULTASI SECARA BERKALA SETIAP KARYAWAN MEMAHAMI DAN MEMPRAKTEKKAN K3 SETIAP KARYAWAN MEMAHAMI MANFAAT,CARA PEMAKAIAN,PERAWATAN DAN PENYIMPANAN APD SETIAP KECELAKAAN DILAKUKAN INVETIGASI DAN DIANALISA SERTA DILAPORKAN TINDAK DAN TANDUK SETIAP MANAGER ADALAH PECERMINAN TTG.KEPEDULIAN TERHADAP K3 DISIPLIN DALAM IMPLEMENTASI MENUJU PEMBANGUNAN KARAKTER BUDAYA K3
STANDAR MAKSIMUM K3 Semua Peralatan, Pesawat, bahan berbahaya,instalasi yang berbahaya telah mempunyai perijinan dan dilakukan pengujian berkala Semua peralatan, pesawat, bahan berbahaya, instalasi yang berbahaya telah dilakukan indentifikasi/penilaian resiko, pengendalian baik administratif maupun tehnis Semua Peralatan, pesawat, bahan berbahaya, instalasi yang berbahaya dilayani oleh operator petugas yang berkwalifikasi dan kompetensi Semua jenis pekerjaan beresiko dilakukan penilaian dan dibuatkan standar operasi kerja selamat Kondisi lingkungan kerja dilakukan pengukuran dan pengujian untuk mengetahui parameternya
PRINSIP DASAR K3 FRANK E. BIRD LOSS CONTROL MANAGEMENT IDENTIFICATION EVALUATION DEVELOP THE PLAN IMPLEMENTATION MEASUREMENT
Visible Management Commitment
SISTEM MANAJEMEN K3 U U 13-2003 U U 1-1970 PP NO. 50 2012 KONDISI YANG DIINGINKAN A (Act) C (Check) P (Plan) D (Do) Proram Peningkatan Penerapan K3 KONDISI SAAT INI Setiap Perusahaan Wajib menerapkan SMK3 Keberhasilan Sistem Manajemen K3 harus benar-benar didukung oleh Manajemen Perusahaan meliputi Unit, Divisi, Team Safety dan seluruh karyawan
Peraturan Menteri Tenaga Kerja PP NO. 50 TAHUN 2012 Tentang SMK3 BUMITAMA GUNAJAYA AGRO GROUP PEDOMAN PELAKSANAAN PENERAPAN SMK3 Peningkatan berkelanjutan 1. Komitmen dan Kebijakan 5. Peninjauan ulang & Peningkatan oleh manajemen 2. Perencanaan SMK3 4. Pengukuran & evaluasi 3. Penerapan SMK3
PEDOMAN PELAKSANAAN PENERAPAN SMK3 Pembuatan Jalur evakuasi di titik-titik yang telah ditentukan Adanya tempat tanngap darurat (Titik evakuasi) di setiap unit kerja. Penempatan APAR di tempat yang rawan terjadinya kebakaran. Penempatan kotak P3K di setiap unit kerja Helm selalu di gunakan untuk perlindungan kepala pada saat berkendara
K3 dalam pekerjaan perkebunan kelapa sawit. 1. Panen. Team panen lengkap dengan APD
APA YANG HARUS DI PERSIAPKAN SEBELUM MELAKUKAN PEKERJAAN PANEN..??? Helm untuk pelindung kepala Sarung tangan. Sepatu Boat Pastikan kondisi Alat kerja ( Dodos, egrek, gancu) ada sarungnnya. Pengaman dodos Pengaman Egrek
2. Pemupukan K3 yang tidak dipedulikan oleh pekerja Pekerjaan yang berhubungan dengan bahan (pupuk) seharusnya mengunakan : Apron, sarung tangan Kaca mata,serta masker disaat bekerja.
Pengarahan diberikan mandor pada karyawan tentang pentingnya K3( Keselamatan dan Kesehatan kerja sebelum melakukan aktifitas pemupukan.
3. Tim Semprot Cek Kelengkapan Alat Pelindung Diri (APD),dalam Tim semprot merupakan aktifitas utama sebelum melakukan pekerjaan semprot.
SARAN KEPADA PARA PROFESIONALISME Tingkatkan kopentensi menuju profesionalisme Tunjukan prestasi di tempat kerja secara proaktif Yakin Manager dengan cara presentasi bahwa K3 bukan coss tetapi Benefit Lakukan Uji banding perusahaan yang berhasil terapan SMK3