BUMITAMA GUNAJAYA AGRO GROUP PALM OIL PLANTATION AND MILLS

dokumen-dokumen yang mirip
Filosofi Pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan : - tenaga kerja dan manusia pada umumnya, baik jasmani maupun rohani, - hasil

Tujuan Pembelajaran. Memahami philosophy K3 Mampu mengidentifikasi sumber potensi bahaya (Hazard) Mampu melakukan tindakan pengendalian sumber bahaya

Oleh Dosen Pengampu Mata Kuliah Keselamatan Konstruksi Ir. Erwin Ananta, Cert. IV, MM

Asuhan Keperawatan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja. Oleh : Retno Indarwati S.Kep.Ns

PERKEMBANGAN PENANGANAN K3

K3 KONSTRUKSI BANGUNAN. Latar Belakang Permasalahan

BAB III LANDASAN TEORI

Ujian Akhir Semester Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lindung Lingkungan Semester Pendek Oleh: Arrigo Dirgantara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. benda. Ada tiga jenis tingkat kecelakaan berdasarkan efek yang ditimbulkan

IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN METODE HIRADC PADA PERUSAHAAN PENGOLAHAN KAYU

CONTOH (SAMPLE) Penerapan Sistem K3LM Proyek Konstruksi

BAB I PENDAHULUAN. pelaku dalam industri (Heinrich, 1980). Pekerjaan konstruksi merupakan

BAB I PENDAHULUAN. terbukti dari pesatnya pembangunan berbagai pusat perbelanjaan, pendidikan, perumahan, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Potensi bahaya dan risiko kecelakaan kerja antara lain disebabkan oleh

O L E H : A B I S A R W A N S A T Y A W E N D A ( )

TANGGAP DARURAT BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) Direktorat Pengelolaan B3 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

CONTRACTOR SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (CSMS)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sumatera Utara menyatakan bahwa luas perkebunan karet Sumatera Utara pada tahun

KOMITMENT EHS Semua Cedera dapat dicegah. Lingkungan Dapat Dilindungi. Keterlibatan setiap pekerja adalah sangat Penting

PT. SUCOFINDO CABANG MAKASSAR JLN. URIP SUMOHARJO NO 90A MAKASSAR

BAB I PENDAHULUAN. eksis. Masalah utama yang selalu berkaitan dan melekat dengan dunia kerja adalah

OVERVIEW KONSEP HAZARD, RISK AND CONTROL PERTEMUAN 1 FIERDANIA YUSVITA PRODI KESEHATAN MASYARAKAT, FIKES UEU

Peralatan Perlindungan Pekerja

IDENTIFIKASI BAHAYA K3 KONSTRUKSI

ANALISIS KEPENTINGAN DAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (STUDI KASUS PROYEK GEDUNG P1 DAN P2 UKP)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja. subkontraktor, serta safety professionals.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 : PENDAHULUAN. faktor yaitu, unsafe action dan unsafe condition. OHSAS menyebutkan risiko

HEALTH, SAFETY, ENVIRONMENT ( HSE ) DEPARTMENT PT. GRAHAINDO JAYA GENERAL CONTRACTOR

1. Jelaskan tujuan dari sistem manajemen K3. Jawab : Sebagai alat untuk mencapai derajat kesehatan tenaga kerja yang setinggi-tingginya,

IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RESIKO DAN TINDAKAN PENGENDALIAN

MEMPELAJARI PENERAPAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN DI PT MITSUBISHI JAYA ELEVATOR AND ESCALATOR. Nama : Fatchul Mizan NPM : Kelas : 4ID01

Dewi Hardiningtyas, ST., MT., MBA. Name of chairman

BAB II LANDASAN TEORI

DASAR HUKUM - 1. Peraturan Pelaksanaan. Pasal 5, 20 dan 27 ayat (2) UUD Pasal 86, 87 Paragraf 5 UU Ketenagakerjaan. UU No.

BAB 7 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil wawancara dengan berpedoman pada Internal Control

LAMPIRAN 1 TATA CARA PENYUSUNAN SMK3 KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN UMUM

Latar Belakang Timbulnya K3

PT MEIWA KOGYO INDONESIA.Slogan Safety First.KARAWANG: 15 JUNI 2016

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. berkembang, terdapat tiga kali lipat tingkat kematian dibandingkan dengan di

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan dan keselamatan kerja perlu dilakukan karena menurut Undang-Undang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. No.3 tahun 1998 tentang cara pelaporan dan pemeriksaan kecelakaan, kecelakaan. menimbulkan korban manusia dan harta benda.

: Kementerian Ketenagakerjaan R.I. : Kasubdit PN Kesehatan Kerja Alamat Kantor : Jl. Gatot Subroto Kav. 51 Jakarta No. Telpon, Fax : 021.

Peningkatan Perilaku Aman di PT. XXX dengan Pendekatan Behavior Based Safety

Bisnis Proses Mapping Perusahaan Target Tiap Proses Ruang Lingkup Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan pesat dunia industri konstruksi bangunan di Indonesia

PEMELIHARAAN SDM. Program keselamatan, kesehatan kerja Hubungan industrial Organisasi serikat pekerja

IDENTIFIKASI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DAN EVALUASI PEMENUHAN PERSYARATAN HUKUM YANG BERLAKU

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masalah keselamatan kerja telah dikenal sejak berabad yang lalu sejalan dengan

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. regional, nasional maupun internasional, dilakukan oleh setiap perusahaan secara

BAB I PENDAHULUAN. tepat akan dapat merugikan manusia itu sendiri. Penggunaan Teknologi

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. sebuah pemikiran dan upaya dalam menjamin keutuhan baik jasmani maupun

GATOT SOEDARTO KESELAMATAN KERJA DAN PENCEGAHAN BAHAYA KEBAKARAN

SISTEM MANAJEMEN K3 BERBASIS KOMPETENSI PEMBANGUNAN SDM PADA PEKERJAAN BAWAH AIR

BAB I PENDAHULUAN. diikuti dengan resiko pekerjaan yang tinggi. Resiko kerja yang tinggi disebabkan karena

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

SAFETY INSTINCT DASAR PEMBENTUKAN SAFETY BEHAVIOUR

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan permasalahan yang dipandang sangat diperhatikan berbagai organisasi

BAB I PENDAHULUAN. kecelakaan disebabkan oleh perbuatan yang tidak selamat (unsafe act), dan hanya

Analisis Penyebab Kecelakaan Kerja Dengan Metode Human Factor Analysis and Classification System di perusahaan Fabrikator Pipa

BAB V PEMBAHASAN. PT Dan Liris Sukoharjo Divisi Garmen yaitu terjatuh, terjepit, tertimpa,

IDENTIFIKASI JENIS BAHAYA & RESIKO K3

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di Indonesia, alih fungsi lahan pertanian merupakan masalah yang

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Dalam proses pembangunan nasional, titik berat pembangunan nasional

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Pengaruh Kepemimpinan Keselamatan Pada Kepala Proyek Terhadap Angka Kecelakaan Kerja PT. X Dan PT. Y Di Kota Solo Jawa Tengah

Pengantar keselamatan & kesehatan kerja (K3)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konstruksi juga memiliki karakteristik yang bersifat unik, membutuhkan sumber

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja merupakan salah satu bentuk upaya

TIN211 - Keselamatan dan Kesehatan Kerja Industri Materi #9 Ganjil 2016/2017. TIN211 - Keselamatan dan Kesehatan Kerja Industri

BAB III METODOLOGI. 3.1 Pendahuluan Penelitian Tugas Akhir ini dilakukan dengan alur metodologi sebagai berikut pada Gambar 3.1: Identifikasi Bahaya

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang, seperti: sosial, ekonomi, budaya, pendidikan dan kesehatan. Dewasa

KESELAMATAN KERJA. Keselamatan & Kesehatan Kerja

A. KRITERIA AUDIT SMK3

1 Universitas Esa Unggul

KUISIONER PENELITIAN

INTERNAL AUDIT K3 TJIPTO S.

Bab I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) KONSTRUKSI

Lampiran 2 FORMAT RENCANA K3 KONTRAK (RK3K)

Lampiran 3 FORMAT DAFTAR SIMAK AUDIT INTERNAL PENYEDIA JASA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

EVALUASI TERHADAP PROFIL RESIKO. Tujuan: Untuk memastikan bahwa resiko yang tidak dapat ditolerir dapat dikendalikan dengan sebaik-baiknya

BENTUK RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK (RK3K) I. BENTUK RK3K USULAN PENAWARAN DAFTAR ISI

SKRIPSI. Disusun Oleh : FRANGKY SEPTIADI DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA GENAP 2007/2008

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB I PENDAHULUAN. tenaga kerja dari kecelakaan atau penyakit akibat kerja (Ramli, 2013).

EVALUASI PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG

JADWAL SERTIFIKASI. 08 Agust sd 03 Sept. 21 nov sd 17 Des

BAB I PENDAHULUAN. dan dikendalikan. Salah satu pelayanan kesehatan yang ada di rumah sakit

BAB I PENDAHULUAN. Setiap tempat kerja selalu mempunyai risiko terjadinya kecelakaan. Besarnya

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki berbagai sektor industri yang salah satunya adalah

STANDAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Transkripsi:

DASAR-DASAR K3

LATAR BELAKANG Merupakan aspek utama yang harus dilakukan serta diterapkan oleh semua pihak terutama pekerja secara langsung yang berhubungan dengan kegiatan dan pelaksananya. Komitmen perusahaan yang tunduk dan patuh terhadap aturan pemerintah (UU no 13 tahun 2003) tentang ketenaga-kerjaan.

DEFINISI K-3 Filosofi Pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan : - tenaga kerja dan manusia pada umumnya, baik jasmani maupun rohani - hasil karya dan budaya menuju masyarakat adil, makmur dan sejahtera; Keilmuan Suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam upaya mencegah kecelakaan, kebakaran, peledakan, pencemaran, penyakit, dll (Accident Prevention)

Kurang lebih 1700 tahun sebelum Masehi raja Hamurabi dari kerajaan Babylonia dalam kitab Undang-Undangnya menyatakan bahwa : Bila sesorang ahli bangunan membuat rumah untuk seseorang dan pembuatannya tidak dilaksanakan dengan baik sehingga rumah itu roboh dan menimpa pemilik rumah hingga mati, maka ahli bangunan tersebut dibunuh

Tujuan Melindungi para pekerja dan orang lain di tempat kerja Menjamin agar setiap sumber produksi/instalasi dapat dipakai secara aman dan efisien Menjamin proses produksi/kegiatan dalam bekerja berjalan dengan baik

UU NO. 13 TAHUN 2003 PASAL 35 AYAT (2) Pemberi kerja dalam memperkerjakan tenaga kerja wajib memberikan perlindungan yang mencakup kesejahteraan, keselamatan dan kesehatan kerja baik mental maupun fisik tenaga kerja SANKSI PIDANA Sanksi pidana penjara paling singkat 1(satu) bulan dan paling lama 4 (empat) tahun dan /atau denda paling sedikit Rp 10 juta dan paling banyak Rp.400 juta (Pasal 186 ayat (1))

Keselamatan (Safety) 1. Mengendalikan kerugian dari kecelakaan (control of accident loss) 2. Kemampuan untuk mengidentifikasi dan menghilangkan (mengontrol) risiko yang bisa diterima (to ability to identify and eliminate unacceptable risks) KONSEP K3 TRADISIONAL - Kecelakaan nasib sial merupakan risiko yang harus diterima - Tidak perlu upaya untuk mencegah - Masih banyak pengganti pekerja - Biaya terlalu tinggi - Penghambat produksi KONSEP K3 MASA KINI - Tanpa mengabaikan peran nasib : Kecelakaan pasti ada penyebabnya dan dapat dicegah Faktor penyebab 80% - 85% dari personal (manusia) & lingkungan 15%,20% - Kecelakaan selalu menimbulkan kerugian. - Peranan pimpinan sangat penting dan menentukan

FITRAH Manusia dalam melakukan pekerjaan berusaha untuk tidak mencelakai diri sendiri. ILMU Manusia dengan menggunakan akal dan ilmu untuk berusaha mencegah terulangnya kecelakaan yang serupa. (preventif) TENAGA KERJA KESEHATAN KESELAMATAN BAHAN LINGKUNGAN ALAT

KET BUMITAMA GUNAJAYA AGRO GROUP PERKEMBANGAN PENANGANAN K3 ERA SEBELUM REV. INDUSTRI SESUDAH REV. INDUSTRI ZAMAN MODERN PERANAN AHLI K3 TIDAK ADA INSPEKTUR K3 INSPEKTUR K3 - LOSS CONTROL ADV/ MANAGER - SAFETY ENG. - AHLI ERG - ANALISA SISTEM - ANALISA RESIKO - ANALISA BAHAYA PROGRAM & TEKNIK K3 BELUM TERORGANISIR - MACHINE GUARDING - SAFETY DEVICES - SATNDAR KK - DIKLAT KELOMPOK (1920-1950) - DIKLAT INDIV. (1950-1960) - PERAT. & PENGAWASAN - LOSS CONTROL & SAFETY MGT - LOS PREV. - SYSTEM SAFETY - HUMAN FACT - PENAKARAN RESIKO - SAFETY ENG. - FTA, HAZOPS KONSEP - SEBAB - INSIDEN NASIB (ACT OF GOD) UNSAFE CONDITION UNSAFE ACTS LACK OF CONTROL MGT LACK OF SYSTEM REV. INDUSTRI 1900 WORK COMPESATION LAW (EROPA & AS) 1910 VR 1930 HEINRICH TEORI DOMINO AUDIT K3 UU NO 1 TH 1970 1980

Kesehatan (Health) Derajat/tingkat keadaan fisik dan psikologi individu (the degree of physiological and psychological well being of the individual)

1. Safety Hazard Mechanic Electric Kinetic Substances 2. Konsekuensi Accident Flammable Explosive Combustible Corrosive Injuries Assets Mendadak, dramatis, bencana (Sudden Reaction) 3. Konsentrasi kepedulian Process Equipment, facilities, tools Working practices Menjaga Pengalaman Karir lapangan + pelatihan Accidental release Minor Mayor Fatal Damage Titik berat pd kerusakan asset, fatality Sepertinya urgen (bahaya mendadak) Prinsip pendekatan Pengkajian resiko Utk memperkecil resiko 1. Health Hazard Physic Chemical Biologic Ergonomics Psychosocial 2. Konsekuensi Terpapar kontak penyakit mendadak, menahun, kanker dan dampak terhadap masyarakat umum (Prolonged Reaction) 3. Konsentrasi kepedulian Environment (bahan Titik berat pd bahaya pencemar) tersembunyi Exposure Sepertinya kurang urgent (laten) (pencahayaan) Prinsip pendekatan Work hours Pengkajian PPE kepaparan Pendidikan Utk memperkecil Karir jab. Sesuai kepaparan pendidikan

Aman (safe) adalah suatu kondisi dimana atau kapan munculnya sumber bahaya telah dapat dikendalikan ke tingkat yang memadai, dan ini adalah lawan dari bahaya (danger).

Merupakan tingkat bahaya dari suatu kondisi dimana atau kapan muncul sumber bahaya. Danger adalah lawan dari aman atau selamat.

DEFINISI INCIDENT Suatu kejadian yang tidak diinginkan, bilamana pada saat itu sedikit saja ada perubahan maka dapat mengakibatkan terjadinya accident.

DEFINISI ACCIDENT Suatu kejadian yang tidak direncanakan, tidak diinginkan, gangguan terhadap pekerjaan berakibat cedera pada manusia, kerusakan barang, dan pencemaran lingkungan.

TEORY MASLOW IN ACCIDENT PREVENTION SELF ACTUALIZATION EGO NEED SOCIAL NEED Acceptance, Equality, Belonging etc SECURITY NEED Safety, Comfort, protection PHYSIOLOGICAL NEEDS Hungry, Thirst, Rest etc Safety sudah menjadi kebutuhan Pada level ini, manusia kurang peduli akan keselamatannya, lebih mengutamakan terpenuhinya kebutuhan fisik Bottom up approach Top Down approach Pendekatan Keselamatan Sesuai Dengan Kondisi Tingkat Kesejahteraan Masyarakat/Pekerja

Pengalaman membuktikan bahwa kemungkinan kecelakaan berhubungan langsung dengan jumlah perilaku beresiko Cara utuk menekan dan membatasi kecelakaan adalah dengan cara menekan dan membatasi perilaku beresiko Kecelakaan dapat ditekan dengan melakukan gerakan bertanggungjawab untuk membatasi prilaku beresiko dimulai dari manajemen, tenaga kerja dan organisasi

Kesadaran melakukan sesuatu yang benar untuk pekerjaan Memiliki pengetahuan dan kemampuan untuk bekerja dengan cara yang benar Berkeinginan bekerja dengan benar Dilibatkan dalam aktivitas dan program K3

STANDAR KINERJA MAKSIMUM K3 REKRUTMEN TENAGA KERJA DILAKUKAN SESUAI PROSEDUR MENDAPATKAN PELATIHAN,PENYULUHAN DITEMPATKAN SESUAI KEMAMPUAN SEMUA KARYAWAN MEMAHAMI K3 SEMUA PERBUATAN DAN KONDISI BERBAHAYA DILAPORKAN,DICATAT DAN DITINDAKLANJUTI SETIAP KARYAWAN MENDAPAT INSTRUKSI KERJA YANG TEPAT SETIAP KARYAWAN MENDAPAT INDOKTRINASI K3 DAN DILAKUKAN KOMUNIKASI, KONSULTASI SECARA BERKALA SETIAP KARYAWAN MEMAHAMI DAN MEMPRAKTEKKAN K3 SETIAP KARYAWAN MEMAHAMI MANFAAT,CARA PEMAKAIAN,PERAWATAN DAN PENYIMPANAN APD SETIAP KECELAKAAN DILAKUKAN INVETIGASI DAN DIANALISA SERTA DILAPORKAN TINDAK DAN TANDUK SETIAP MANAGER ADALAH PECERMINAN TTG.KEPEDULIAN TERHADAP K3 DISIPLIN DALAM IMPLEMENTASI MENUJU PEMBANGUNAN KARAKTER BUDAYA K3

STANDAR MAKSIMUM K3 Semua Peralatan, Pesawat, bahan berbahaya,instalasi yang berbahaya telah mempunyai perijinan dan dilakukan pengujian berkala Semua peralatan, pesawat, bahan berbahaya, instalasi yang berbahaya telah dilakukan indentifikasi/penilaian resiko, pengendalian baik administratif maupun tehnis Semua Peralatan, pesawat, bahan berbahaya, instalasi yang berbahaya dilayani oleh operator petugas yang berkwalifikasi dan kompetensi Semua jenis pekerjaan beresiko dilakukan penilaian dan dibuatkan standar operasi kerja selamat Kondisi lingkungan kerja dilakukan pengukuran dan pengujian untuk mengetahui parameternya

PRINSIP DASAR K3 FRANK E. BIRD LOSS CONTROL MANAGEMENT IDENTIFICATION EVALUATION DEVELOP THE PLAN IMPLEMENTATION MEASUREMENT

Visible Management Commitment

SISTEM MANAJEMEN K3 U U 13-2003 U U 1-1970 PP NO. 50 2012 KONDISI YANG DIINGINKAN A (Act) C (Check) P (Plan) D (Do) Proram Peningkatan Penerapan K3 KONDISI SAAT INI Setiap Perusahaan Wajib menerapkan SMK3 Keberhasilan Sistem Manajemen K3 harus benar-benar didukung oleh Manajemen Perusahaan meliputi Unit, Divisi, Team Safety dan seluruh karyawan

Peraturan Menteri Tenaga Kerja PP NO. 50 TAHUN 2012 Tentang SMK3 BUMITAMA GUNAJAYA AGRO GROUP PEDOMAN PELAKSANAAN PENERAPAN SMK3 Peningkatan berkelanjutan 1. Komitmen dan Kebijakan 5. Peninjauan ulang & Peningkatan oleh manajemen 2. Perencanaan SMK3 4. Pengukuran & evaluasi 3. Penerapan SMK3

PEDOMAN PELAKSANAAN PENERAPAN SMK3 Pembuatan Jalur evakuasi di titik-titik yang telah ditentukan Adanya tempat tanngap darurat (Titik evakuasi) di setiap unit kerja. Penempatan APAR di tempat yang rawan terjadinya kebakaran. Penempatan kotak P3K di setiap unit kerja Helm selalu di gunakan untuk perlindungan kepala pada saat berkendara

K3 dalam pekerjaan perkebunan kelapa sawit. 1. Panen. Team panen lengkap dengan APD

APA YANG HARUS DI PERSIAPKAN SEBELUM MELAKUKAN PEKERJAAN PANEN..??? Helm untuk pelindung kepala Sarung tangan. Sepatu Boat Pastikan kondisi Alat kerja ( Dodos, egrek, gancu) ada sarungnnya. Pengaman dodos Pengaman Egrek

2. Pemupukan K3 yang tidak dipedulikan oleh pekerja Pekerjaan yang berhubungan dengan bahan (pupuk) seharusnya mengunakan : Apron, sarung tangan Kaca mata,serta masker disaat bekerja.

Pengarahan diberikan mandor pada karyawan tentang pentingnya K3( Keselamatan dan Kesehatan kerja sebelum melakukan aktifitas pemupukan.

3. Tim Semprot Cek Kelengkapan Alat Pelindung Diri (APD),dalam Tim semprot merupakan aktifitas utama sebelum melakukan pekerjaan semprot.

SARAN KEPADA PARA PROFESIONALISME Tingkatkan kopentensi menuju profesionalisme Tunjukan prestasi di tempat kerja secara proaktif Yakin Manager dengan cara presentasi bahwa K3 bukan coss tetapi Benefit Lakukan Uji banding perusahaan yang berhasil terapan SMK3