II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman jagung sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia dan hewan. Di

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan yang

I. PENDAHULUAN. Padi merupakan tanaman pangan semusim yang termasuk golongan rerumputan

I. PENDAHULUAN. dunia. Jagung menjadi salah satu bahan pangan dunia yang terpenting karena

II. TINJAUAN PUSTAKA. di dunia. Dan merupakan makanan pokok ketiga di dunia setelah gandum dan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman berumah satu (Monoecious) yaitu letak

I. PENDAHULUAN. Tanaman tebu (Saccharum officinarum L.) merupakan salah satu komoditas penting

I. PENDAHULUAN. Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang

I. PENDAHULUAN. Jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman pangan penting di dunia setelah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. mencapai kurang lebih 1 tahun. Di Indonesia tebu banyak dibudidayakan di Pulau

I. PENDAHULUAN. lebih tahan terhadap hama dan penyakit (Sumarno dan Karsono 1996 dalam

TINJAUAN PUSTAKA. yang terkait erat dengan jarak tanam dan mutu benih. Untuk memenuhi populasi

I. PENDAHULUAN. Ubikayu merupakan sumber bahan makanan ketiga setelah padi dan jagung.

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman yang penting bagi Indonesia.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keluarga remput-rumputan dengan spesies Zea mays L. Secara umum, klasifikasi jagung dijelaskan sebagai berikut :

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merr.) merupakan tanaman pangan dan sumber protein

I. PENDAHULUAN. Jagung (Zea mays L.) adalah tanaman pangan yang penting di dunia, selain padi

I. PENDAHULUAN. Tebu (Saccharum officinarum) merupakan tanaman yang dibudidayakan secara

I. PENDAHULUAN. Tanaman kelapa sawit mempunyai nilai ekonomi yang sangat penting bagi

I. PENDAHULUAN. Tanaman karet (Hevea brasiliensis [Muell.] Arg.) berasal dari Brazil, Amerika

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merr) merupakan salah satu komoditas pangan utama

I. PENDAHULUAN. untuk menambah cita rasa dan kenikmatan makanan. Berbagai kegunaan bawang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Penggolongan gulma didasarkan pada aspek yang berbeda-beda sesuai dengan

TINJAUAN PUSTAKA. Botani dan Ekologi Tanaman Jagung (Zea mays L.)

I. PENDAHULUAN. Ubikayu (Manihot esculenta Crantz) merupakan tanaman pangan potensial masa

I. PENDAHULUAN. yang dipakai untuk membudidayakan tanaman. Gangguan ini umumnya berkaitan

I. PENDAHULUAN. Negara Indonesia merupakan negara agraris yang artinya pertanian memegang

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum) merupakan sayuran rempah yang tingkat

I. PENDAHULUAN. pertumbuhan normalnya (Tjitrosoedirdjo dkk., 1984). Penggunaan herbisida

I. PENDAHULUAN. Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) adalah tanaman industri penting penghasil

I. PENDAHULUAN. terutama pangan dan energi dunia, termasuk Indonesia akan dihadapkan pada

PENYIANGAN. Peserta diklat diharapkan mampu menyiang padi sawah dengan benar.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Seorang ahli botani bernama Linnaeus adalah orang yang memberi nama latin Zea mays

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang

TINJAUAN PUSTAKA Ekologi Gulma

I. PENDAHULUAN. sumber kalori yang relatif murah. Kebutuhan akan gula meningkat seiring dengan

I. PENDAHULUAN. Di Indonesia gula tebu merupakan salah satu kebutuhan primer masyarakat.

II. TINJAUAN PUSTAKA. daun-daun kecil. Kacang tanah kaya dengan lemak, protein, zat besi, vitamin E

PRINSIP AGRONOMIK BUDIDAYA UNTUK PRODUKSI BENIH. 15/04/2013

I. PENDAHULUAN. Tebu (Saccharum officinarum L.) merupakan salah satu komoditas perkebunan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kedelai (Glycine max L. Merrill) adalah komoditas yang

I. PENDAHULUAN. Pangan merupakan substansi pokok dalam kehidupan manusia sehingga

POLA TANAM TANAMAN PANGAN DI LAHAN SAWAH DAN KERING

I. PENDAHULUAN. Karet merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan manusia seharihari,

I. PENDAHULUAN. Karet merupakan komoditi ekspor yang mampu memberikan kontribusi di dalam

I. PENDAHULUAN. Tanaman hias merupakan salah satu produk hortikultura yang saat ini mulai

I. PENDAHULUAN. Tanaman kelapa sawit adalah salah satu sumber utama minyak nabati di

Teknik Budidaya Kubis Dataran Rendah. Untuk membudidayakan tanaman kubis diperlukan suatu tinjauan syarat

TINJAUAN PUSTAKA. yang semula berkembang dari buku di ujung mesokotil, kemudian set akar

PENANAMAN TANAMAN JAGUNG/ System JARWO

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman serealia sumber karbohidrat kedua

RESPON VARIETAS TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) TERHADAP CEKAMAN KEKERINGAN PADA FASE PERTUMBUHAN VEGETATIF

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Subhan dkk. (2005) menyatakan bahwa pertumbuhan vegetatif dan generatif pada

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt L.) Sekelompok akar sekunder berkembang pada buku-buku pangkal batang dan

Jurnal Pertanian Tropik ISSN No : Vol.4, No.3. Desember (22) :

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR SURABAYA 2014

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. di Indonesia karena merupakan bahan baku untuk industri pangan maupun

I. PENDAHULUAN. Kacang tanah diperkirakan masuk ke Indonesia antara tahun Namun

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA. adalah akar yang berkembang dari radikula dan embrio. Pertumbuhan akar

II. TINJAUAN PUSTAKA. vegetasinya termasuk rumput-rumputan, berakar serabut, batang monokotil, daun

I. PENDAHULUAN. Kacang hijau merupakan salah satu tanaman kacang-kacangan yang sangat

II. TINJAUAN PUSTAKA. Di Indonesia, kelapa sawit pertama kali didatangkan oleh pemerintah Hindia

II. TINJAUAN PUSTAKA. luas di seluruh dunia sebagai bahan pangan yang potensial. Kacang-kacangan

Pengendalian Gulma di Lahan Pasang Surut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah 1. 2.

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merr.) merupakan tanaman pangan terpenting ketiga

I. PENDAHULUAN. Jagung merupakan kebutuhan yang cukup penting bagi kehidupan manusia dan

PENDAHULUAN. Tanaman jagung yang dalam bahasa ilmiahnya disebut Zea mays L.,

SYARAT TUMBUH TANAMAN KAKAO

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Botani Tanaman Sorgum. Berdasarkan klasifikasi botaninya, Sorghum bicolor (L.) Moench termasuk

TUGAS I. MANAJEMEN PEMELIHARAAN KELAPA SAWIT

AD1. FAKTOR IKLIM 1. FAKTOR IKLIM 2. FAKTOR KESUBURAN TANAH 3. FAKTOR SPESIES 4. FAKTOR MANAJEMEN/PENGELOLAAN 1. RADIASI SINAR MATAHARI

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu jenis tanaman pangan bijibijian

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman bawang merah (Allium ascalonicum) merupakan tanaman yang berasal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berasal dari China dan telah dibudidayakan setelah abad ke-5 secara luas di

3. PENANAMAN TANAMAN JAGUNG

I. PENDAHULUAN. Adalah penting bagi Indonesia untuk dapat mewujudkan ketahanan pangan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kedelai (Gycine max (L) Merrill) merupakan komoditas pangan utama bagi

UJI ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI TAKALAR

BUDIDAYA TANAMAN JAGUNG (KAJIWIDYA DI BBPP BINUANG) SUSMAWATI WIDYAISWARA MUDA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman tebu menurut ilmu tumbuh-tumbuhan termasuk famili rumput

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Jagung termasuk bahan pangan penting karena merupakan sumber karbohidrat

TINJAUAN PUSTAKA. Botani tanaman. Tanaman jagung termasuk dalam keluarga rumput rumputan dengan

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max (L.) Merill) merupakan salah satu tanaman pangan penting

I. PENDAHULUAN. cruciferae yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Sawi memiliki nilai gizi yang

adalah praktek budidaya tanaman untuk benih

TINJAUAN PUSTAKA. pada perakaran lateral terdapat bintil-bintil akar yang merupakan kumpulan bakteri

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian di Indonesia memegang peranan penting dari keseluruhan

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum

TINJAUAN PUSTAKA. Tebu adalah tanaman jenis rumput-rumputan yang ditanam untuk bahan baku gula.

I. PENDAHULUAN. Tanaman kacang tanah pada dasarnya dapat ditanam hampir di semua jenis tanah,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II TINJAUAN PUSTAKA. Jagung (Zea mays L.) adalah tanaman semusim dan termasuk dalam jenis

Transkripsi:

9 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Informasi Umum Tanaman Jagung Tanaman jagung sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia dan hewan. Di Indonesia, jagung merupakan komoditi tanaman pangan kedua terpenting setelah padi. Berdasarkan urutan bahan makanan pokok di dunia, jagung menduduki urutan ke 3 setelah gandum dan padi. Di daerah Madura, jagung banyak dimanfaatkan sebagai makanan pokok. Akhir-akhir ini tanaman jagung semakin meningkat penggunaannya. Tanaman jagung banyak sekali gunanya, antara lain, pakan ternak, pupuk hijau atau kompos, dan pulp (bahan kertas) (Krisnamurthi, 2010). Rendahnya produksi jagung di tingkat petani dapat mempengaruhi produksi secara Nasional. Hal ini dimungkinkan ada kaitannya dengan pengunaan varietas, pengolahan tanah dan kepadatan tanaman persatuan luas yang tidak sesuai untuk pertumbuhan tanaman jagung, dan keragaman produktivitas tersebut diduga disebabkan adanya perbedaan penggunaan benih bersertifikat, teknologi budidaya kurang memadai, pola tanam yang tidak sesuai, ketidaktersediaan air dan kondisi sosial ekonomi petani (Cristoporus dan Sulaeman, 2009).

10 Saat ini tidak sedikit petani yang memilih menggunakan benih jagung hibrida. Kelebihan jagung hibrida yaitu tahan terhadap penyakit bulai yang disebabkan oleh Sclerospora maydis, umur panen yang sedang yaitu 90 sampai 120 hari, dan kualitas dan kuantitas produksi lebih baik. Tetapi jagung hibrida mempunyai beberapa kelemahan dibandingkan varietas bersari bebas yaitu harga benihnya yang lebih mahal dan hanya dapatdigunakan maksimal 2 kali turunan dan tersedia dalam jumlah terbatas. 2.1.1 Syarat Tumbuh Tanaman Jagung (Zea mays L.) Tanaman jagung berasal dari daerah tropis yang dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan di luar daerah tersebut. Jagung tidak menuntut persyaratan lingkungan yang terlalu ketat, dapat tumbuh pada berbagai macam tanah bahkan pada kondisi tanah yang agak kering. Tetapi untuk pertumbuhan optimalnya, jagung menghendaki beberapa persyaratan. a) Iklim yang dikehendaki oleh sebagian besar tanaman jagung adalah daerah beriklim sedang hingga daerah beriklim sub-tropis/tropis yang basah. Jagung dapat tumbuh di daerah yang terletak antara 0-50 derajat LU hingga 0-40 derajat LS. b) Pada lahan yang tidak beririgasi, pertumbuhan tanaman ini memerlukan curah hujan ideal sekitar 85-200 mm/bulan dan harus merata. Pada fase pembungaan dan pengisian biji tanaman jagung perlu mendapatkan cukup air. Sebaiknya jagung ditanam diawal musim hujan, dan menjelang musim kemarau.

11 c) Pertumbuhan tanaman jagung sangat membutuhkan sinar matahari. Tanaman jagung yang ternaungi, pertumbuhannya akan terhambat/ merana, dan memberikan hasil biji yang kurang baik bahkan tidak dapat membentuk buah. d) Suhu yang dikehendaki tanaman jagung antara 21-34O C, akan tetapi bagi pertumbuhan tanaman yang ideal memerlukan suhu optimum antara 23-27O C. Pada proses perkecambahan benih jagung memerlukan suhu yang cocok sekitar 30O C. e) Saat panen jagung yang jatuh pada musim kemarau akan lebih baik daripada musim hujan, karena berpengaruh terhadap waktu pemasakan biji dan pengeringan hasil (Tim Karya Mandiri, 2010). 1.2 Gulma dan Pengelolaan Gulma Gulma merupakan tumbuhan yang mengganggu dan merugikan kepentingan manusia sehingga manusia berusaha mengendalikannya (Sembodo, 2010). Sastrautomo (1998) dalam Palijama dkk., (2012) menyatakan bahwa gulma dapat merugikan pertumbuhan dan hasil tanaman karena bersaing dalam mendapatkan unsur hara, air, cahaya, dan sarana tumbuh lainnya. Kerugian yang ditimbulkan oleh gulma diantaranya adalah dapat menurunkan kualitas dan kuantitas hasil pertanian tergantung jenis tanaman, iklim, jenis gulma, dan praktek pertanian (Sihombing dkk., 2012). Sembodo (2010) menyatakan bahwa gulma dalam agroekosistem menimbulkan berbagai masalah, yaitu berkompetisi dengan tanaman budidaya terhadap sumber

12 daya, mempersulit pemeliharaan tanaman, sebagai inang hama dan penyakit menurunkan kualitas dan kuantitas hasil tanaman, sehingga mengakibatkan kerugian financial. Karena itulah, sejak diketahui bahwa keberadaan gulma dalam agroekosistem dapat menyebabkan menurunkan hasil tanaman, maka manusia berusaha untuk mengendalikannya. Fadhly dan Tabrani (2004) menyatakan bahwa gulma menyaingi tanaman terutama dalam memperoleh air, hara, dan cahaya. Beberapa jenis gulma tumbuh lebih cepat dan lebih tinggi selama stadia pertumbuhan awal jagung, sehingga tanaman jagung kekurangan cahaya untuk fotosintesis. Gulma yang melilit dan memanjat tanaman jagung dapat menaungi dan menghalangi cahaya pada permukaan daun, sehingga proses fotosintesis terhambat yang pada akhirnya menurunkan hasil. Teknik pengendalian gulma yang digunakan tergantung pada tingkat usaha tani, kultur teknis, kemampuan teknologi, dan status ekonomi petani. Pengendalian gulma pada tanaman jagung dapat dilakukan secara manual (penyiangan mekanis) dan secara kimiawi (menggunakan herbisida). Pengendalian gulma di Indonesia masih banyak dilakukan dengan tenaga manusia. Meskipun demikian, penggunaan herbisida menunjukkan peningkatan (Abadi dkk., 2013). Sembodo (2010) menyatakan bahwa metode pengendalian gulma dapat dilakukan secara non kimia (preventif, manual, mekanis, kultur teknis, dan hayati) dan kimia. Menurut Purwono (2008), gulma dapat menurunkan hasil jagung, oleh karena itu, sebaiknya pertanaman jagung bebas gulma saat tanam hingga sepertiga umur tanaman.

13 1.2 Herbisida Moenandir (2010), herbisida adalah senyawa atau material yang disebarkan pada lahan pertanian untuk menekan atau memberantas tumbuhan yang menyebabkan penurunan hasil. Lahan pertanian biasanya ditanami sejenis atau dua jenis tanaman pertanian. Namun demikian tumbuhan lain juga dapat tumbuh di lahan tersebut karena kompetisi dalam mendapatkan hara di tanah, perolehan cahaya matahari, dan atau keluarnya substansi alelopati, tumbuhan lain ini tidak diinginkan keberadaannya. Berbagai keunggulan yang dimiliki herbisida membuat para petani lebih memilih mengunakan herbisida untuk mengendalikan gulma dibandingkan dengan menggunakan teknik pengendalian lainnya. Ketika petani telah menemukan herbisida yang tepat untuk mengendalikan gulma, maka herbsisda tersebut akan digunakan dalam waktu yang lama. Pengendalian gulma selama ini terbatas pada penggunaan herbisida tunggal dengan satu jenis bahan aktif dan spesifik. Jenis herbisida selektif hanya mampu mengendalikan satu jenis gulma, dimana apabila salah satu gulma dikendalikan, maka gulma jenis lain yang lebih tahan akan menjadi dominan pada lahan, dan dapat menimbulkan masalah baru (Umiyati, 2005) dalam Guntoro dan Fitri (2013). Penggunaan satu jenis herbisida yang digunakan secara berkelanjutan dalam waktu yang lama akan menyebabkan terjadinya resistensi. Resistensi herbisida didefinisikan sebagai ketahanan gulma terhadap herbisida dengan dosis yang lebih

14 besar dari yang biasa digunakan. Untuk mengatasi adanya resistensi tersebut dilakukan pencampuran herbisida. Pencampuran herbisida diharapkan dapat memperluas spektrum pengendalian gulma, dapat memperbaiki konsistensi pengendalian, meningkatkan selektivitas terhadap tanaman pada dosis yang rendah, dan mengurangi biaya yang akan digunakan untuk membeli herbisida. Ketika dilakukan pencampuran bahan aktif herbisida, hasil campuran tersebut dapat berupa interaksi yang bersifat sinergis, aditif, atau antagonis, dengan demikian, pencampuran herbisida akan sangat mempengaruhi toksisitas dari masing-masing komponen bahan aktif herbisida. Apabila campuran herbisida menimbulkan efek normal atau bahkan meningkatan pengaruh herbisida, maka interaksi pencampuran tersebut dikatakan sinergis. Namun jika campuran herbisida menurunkan pengaruh terhadap gulma sasaran, maka pencampuran tersebut dikatakan antagonis (Wati dkk., 2015). Herbisisda atrazin merupakan herbisida pra tumbuh yang bersifat selektif untuk tanaman jagung sehingga dapat digunakan tanpa meracuni tanaman. Herbisida atrazin merupakan salah satu herbisida dalam kelompok triazin. Herbisida jenis ini akan masuk melalui akar dan diserap oleh xilem bersama dengan air, untuk kemudian bekerja dengan cara menghambat aliran elektron pada fotosistem II. Gulma yang teracuni oleh atrazin akan mengalami klorosis yang dimulai dari tepian daun hingga mengalami kematian ((Ismail & Kalithasan, 1999; Hess, 2000; Martin, 2000; Read & Cobb, 2000; Vencill dkk., 2002) dalam Hasanudin, 2013).

Rumus molekul herbisida atrazin adalah C8H14ClN5 dengan rumus bangun seperti pada Gambar 1 (Tomlin, 2004). 15 Rumus Molekul (C8H14ClN5 ) Gambar 1. Struktur molekul Atrazin Mesotrion merupakan anggota dari famili yang disebut triketon. Herbisida dalam famili triketon bekerja dengan menghambat fungsi dari enzim HPPD (p-hidroksifenil-piruvat dehidrogenase) yang menyebabkan pigmen karotenoid tidak terbentuk, sehingga mengganggu fotosintesis pada tumbuhan yang pada akhirnya akan menimbulkan gejala bleaching kemudian mati ((Ismail & Kalithasan, 1999; Hess, 2000; Martin, 2000; Read & Cobb, 2000; Vencill dkk., 2002) dalam Hasanudin, 2013). Rumus molekul herbisida mesotrion adalah C14H13NO7S dengan rumus bangun seperti pada Gambar 2 (Syngenta, 2010). Rumus Molekul (C14H13NO7S) Gambar 2. Struktur molekul Mesotrion