KESIAPAN MENTAL MASUK DUNIA KERJA DITINJAU DARI PELAKSANAAN PENDIDIKAN SISTEM GANDA DAN PENERIMAAN BIMBINGAN KARIR SISWA SMK Dl DIY.

dokumen-dokumen yang mirip
Kajian Pustaka Untuk menghadapi tantangan dimasa depan maka diperlukan sumber daya manusia yang handal

BAB II KERANGKA TEORITIS

HUBUNGAN SIKAP SISWA DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA-BIOLOGI SISWA KELAS VII MTSN PARAK LAWAS PADANG

BAB I PENDAHULUAN. erat. Hal ini terbukti dengan adanya fakta bahwa perkembangan ilmu

PENGARUH PRESTASI BELAJAR KEJURUAN DAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA JURUSAN TEKNIK PEMESINAN SMKN 3 YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Visi Pendidikan Menengah Kejuruan sebagai lembaga pendidikan

KONTRIBUSI MINAT KERJA DAN BIMBINGAN KARIR TERHADAP KESIAPAN MEMASUKI DUNIA KERJA

EVALUASI DAN DESAIN HIPOTETIK PROGRAM PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) SISWA SMK NEGERI 2 PADANG PANJANG

KORELASI PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KESIAPAN MEMASUKI DUNIA KERJA SISWA SMK NEGERI 1 BATAM

HUBUNGAN KESIAPAN KERJA DENGAN MOTIVASI MEMASUKI DUNIA KERJA SISWA TEKNIK PEMESINAN SMK MUHAMMADIYAH 1 MUNTILAN

BAB I PENDAHULUAN. tenaga kerja yang berada di front line sebagian besar adalah tenaga kerja

PENGARUH PRAKTIK KERJA INDUSTRI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP HASIL UJI KOMPETENSI

PENGARUH PRAKTIK KERJA INDUSTRI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP HASIL UJI KOMPETENSI

HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI EMOTIONAL QUOTIENT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gun Gun Gunawan, 2013

Rika Anggela. Program Studi Pendidikan Geografi IKIP-PGRI Pontianak Jl. Ampera No.88 Telp. (0561)

SIKAP KERJA SISWA PROGRAM STUDI KONSTRUKSI KAYU JURUSAN BANGUNAN SMK N 1 PADANG SETELAH MELAKSANAKAN PRAKERIN

Pengaruh Minat Kerja dan Praktik Kerja... (Maikaningrum)

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia (SDM). Oleh karena itu, perkembangan sumber daya. pengetahuan maupun penguasaan tinggi sangat diperlukan.

PENDAHULUAN. : Puput Kartika Pratiwi (Universitas Negeri Yogyakarta)

2016 PERAN BIMBINGAN KARIR, MOTIVASI MEMASUKI DUNIA KERJA DAN PENGALAMAN PRAKERIN TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA SMK

BAB II LANDASAN TEORI

HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh NIO WICAK KUNCORO BAHARUDDIN RISYAK RIYANTO M.

Keywords :Achievement Training Industry, Prakerin, SMK Gajah Mungkur Wonogiri

RATIH DEWI PUSPITASARI K

PENGARUH MOTIVASI PRAKTIK DAN KELAYAKAN FASILITAS BENGKEL PEMESINAN TERHADAP PRESTASI PRAKTIK PEMBUBUTAN

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI PEMBUATAN POLA KONSTRUKSI DENGAN PRESTASI BELAJAR MENJAHIT SISWA SMK ADHI YUDYA KARYA PATEAN KENDAL JAWA TENGAH

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh : ZAINIMUBARAK

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MENJAHIT PADA SISWA SMPN 2 MOJOGEDENG KABUPATEN KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN. regional, nasional maupun internasional. Untuk mencapai tujuan tersebut,

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan saat ini memegang peranan penting dalam kelangsungan

Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) ISSN Volume 2, Nomor 6, Agustus 2013

BAB I PENDABULUAN. Pembangunan pendidikan nasional Indonesia mendapat pencerahan di

HUBUNGAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS MAHASISWA CALON GURU MATEMATIKA

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh REMILDA TRINORA RISWANDI ERNI MUSTAKIM

PENGELOLAAN PENDIDIKAN SISTEM GANDA

JURNAL PTM VOLUME 9, NO. 1, JUNI

ABSTRAK. Kata kunci: bimbingan karir, motivasi, prestasi belajar

HUBUNGAN MINAT BERWIRAUSAHA DENGAN PRESTASI PRAKTIK KERJA INDUSTRI SISWA KELAS XII TEKNIK OTOMOTIF SMK NEGERI 1 ADIWERNA KABUPATEN TEGAL TAHUN AJARAN

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR JURNAL. Oleh YOCIE CALLISTA PUTRI BAHARUDDIN RISYAK SYAIFUDDIN LATIF

BAB I PENDAHULUAN. kejuruan. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu lembaga

PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII PROGRAM STUDI TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK SMK N 2 YOGYAKARTA

HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR, BIMBINGAN KARIR DAN SIKAP MANDIRI TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL

KONTRIBUSI PRAKTEK KERJA INDUSTRI DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP SIKAP WIRAUSAHA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH GAYA BELAJAR DAN MOTIVASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PADA MATAKULIAH ORGANISASI DAN ARSITEKTUR KOMPUTER

Pendidikan Teknik Mesin Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa. & ABSTRACT

Ridho Filandow Siregar dan Birsul Hapis Tambunan (Tutor Bimbel Medika dan Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Mesin) ABSTRAK

PENGARUH KEAKTIFAN SISWA BERORGANISASI TERHADAP PENINGKATAN SOFT SKILLS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN

KEPUASAN SISWA TEKNIK PEMESINAN TERHADAP PENGEMBANGAN KEAHLIAN DI SMK NASIONAL BERBAH SLEMAN. Oleh: Jeffri Setiawan *) dan Edy Purnomo, M.

PERSEPSI SISWA TERHADAP MANFAAT PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI DI SMK N 1 LEMBAH GUMANTI

HUBUNGAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MENJAHIT DENGAN KESIAPAN KERJA SISWA SMK Arwita Priyani Guru MAN 2 Trenggalek

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA, MOTIVASI BELAJAR DAN MINAT KOMPETENSI KEAHLIAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMK 1 PUNDONG JURNAL SKRIPSI

menyumbang calon tenaga kerja terdidik. Fenomena yang terjadi di masyarakat sekarang banyak pengangguran yang berasal dari orang terdidik.

HUBUNGAN PRESTASI PRAKTIK INDUSTRI DAN PRESTASI BELAJAR KEWIRAUSAHAAN DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA

PENGARUH NILAI UJI KOMPETENSI KEJURUAN DAN INFORMASI DUNIA KERJA TERHADAP MINAT BEKERJA SISWA

HUBUNGAN MINAT BELAJAR DAN KOMUNIKASI GURU-SISWA DALAM PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR

: FETI UTAMININGSIH NIMK

PENGARUH BIMBINGAN KARIER TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA BIDANG KEAHLIAN TATA BUSANA DI SMK

BAB I PENDAHULUAN. commit to user

PENGARUH PRAKTIK KERJA INDUSTRI DAN PENGUASAAN MATA DIKLAT TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA SMK DI KABUPATEN KENDAL. Margunani 1 Asna Nila 2

kata kunci: hasil belajar, kemandirian belajar, sikap belajar.

HUBUNGAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN DAN PENGUASAAN KOMPETENSI PENGELASAN DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA SISWA SMK N 1 SEDAYU

Abstrak. Hubungan Tingkat Pendapatan (Vera Widyastuti)1. Oleh : Vera Widyastuti, Universitas Negeri Yogyakarta,

Ardika Agus Tirani Program Studi Pendidikan Matemtika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PENDIDIKAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN MENGHIAS BUSANA DI SMKN 2 GODEAN

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI PERHATIAN ORANG TUA DAN KEDISIPLINAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X IPS SMA NEGERI 2 MAGELANG

DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI IPS DI SMA N 11 KOTA JAMBI. Benar Sembiring 1 Diliza Afrila 2

ABSTRAK. Informasi, Pengetahuan, Kesiapan. Jurnal Taman Vokasi Vol. 5, No. 1, Juni

KONTRIBUSI PRESTASI MATA PELAJARAN PRODUKTIF DAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP HASIL UJI KOMPETENSI DI SMK N 1 PAJANGAN TAHUN AJARAN 2015/2016

PENGARUH KEAKTIFAN DALAM KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DAN OSIS TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA

PENGARUH PENGALAMAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA JASA BOGA SMKN 1 SEWON

KONTRIBUSI SIKAP PROFESIONAL GURU, IKLIM KERJA SEKOLAH DAN PENGALAMAN KERJA GURU TERHADAP KINERJA GURU PADA SMA NEGERI DI KABUPATEN BADUNG

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan mutu Sumber Daya Manusia (SDM). Dalam rangka. mewujudkan tujuan yang dimaksud dan sekaligus mengantisipasi tantangan

E-JURNAL. Oleh : AFIFATUL MUSRIFA

JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN SOSIOLOGI ANTROPOLOGI

HUBUNGAN KESIAPAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR. Dessy Mulyani 1)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

HUBUNGAN TINGKAT KESADARAN PENGEMUDI DAN TAHUN KENDARAAN TERHADAP KUALITAS EMISI KENDARAAN DINAS KABUPATEN SLEMAN

Lukman Samsul Hadi. Pendidikan Teknik Mesin FKIP UST Yogyakarta. ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA PERHATIAN ORANG TUA DAN GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN GADGET

PADA SUB KONSEP SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA

Artikel Jurnal. Oleh : Diaz Wiryawan NIM

Amrustian Sultoni Ahmad Nurabadi Jurusan AP FIP Universitas Negeri Malang

PENGARUH MINAT MENJADI GURU DAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) TERHADAP KESIAPAN MENGAJAR

PERANAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI INSTITUSI PASANGAN PADA PENDIDIKAN SISTEM GANDA. Oleh: Yooke Tjuparmah S. Komaruddin BANDUNG, 2005

HUBUNGAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPA-BIOLOGI SISWA KELAS VIII MTsN DURIAN TARUNG PADANG. Oleh: Risa Kurnia Fajri 1, Ardi 2,Helendra 2

PENGARUH PENYELENGGARAAN MGMP TIK DAN PARTISIPASI ANGGOTA TERHADAP KINERJA GURU TIK SMP SE- KABUPATEN BANTUL ARTIKEL JURNAL

HUBUNGAN DISIPLIN MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII A DI MTs. NW SURALAGA LOMBOK TIMUR TAHUN PELAJARAN 2013/2014

ISSN: Vol. 4, No. 1, Maret 2017

TINGKAT PRESTISE DAN PERSEPSI SISWA PADA CITRA SEKOLAH DAN PENGARUHNYA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA

HUBUNGAN LINGKUNGAN SEKOLAH, KELUARGA, DAN MASYARAKAT TERHADAP KARAKTER SISWA SMK NEGERI 2 PENGASIH KULON PROGO KELOMPOK TEKNOLOGI.

HUBUNGAN KEMANDIRIAN DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 SEWON BANTUL YOGYAKARTA

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN SIKAP SOSIAL DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SD SE-GUGUS II DEPOK SLEMAN ARTIKEL JURNAL

AMBAR INDRIASTUTI K

STUDI TENTANG KESIAPAN KERJA SEBELUM DAN SETELAH PRAKTIK KERJA INDUSTRI SISWA KELAS XI TKR DI SMK BINTARA KABUPATEN BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi

Keywords: teacher competence and performance; organizational culture

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS KERJA DI JPTM FPTK UPI

Transkripsi:

Didaktika, Volume 7. Nomor 1. Januari 2006 KESIAPAN MENTAL MASUK DUNIA KERJA DITINJAU DARI PELAKSANAAN PENDIDIKAN SISTEM GANDA DAN PENERIMAAN BIMBINGAN KARIR SISWA SMK Dl DIY Salamah Abstract. The aim of this research is to examine the correlation between the implementation on Multiple System Education and earner assistance with attitude readiness to enter working world. The samples of this are 94 students from two SMK, SMK I and SMK II in Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Data were taken by proportional technique. Data were analyzed with congelation of reproduction moment multiple correlation. The result shows that there is a significant positive correlation between the implementation of multiple system education and the readiness of entering working world. Based on this finding, it is suggested to school to improve earner assistance, the teachers should monitor system education so the student will more focus on the implementation of that education. Kata Kunci: Kesiapan mental, Pendidikan Sistem Ganda. Bimbingan Karir. Menghadapi persaingan dan sekaligus memanfaatkan peluang untuk bekerjasama periu dipersiapkan sumber daya manusia yang handal dan mampu menguasai pengetahuan dan teknologi serta keterampilan dan keahlian profesional. Pembentukan tenaga kerja yang profesional harus dibentuk melalui program pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan lapangan kerja. Pendidikan menengah kejuruan pada dasamya adalah lapangan kerja yang menjadi tempat proyeksi tamatannya, artinya untuk dapat mengemban tugasnya dengan baik dan mencapai tujuan secara efektif maka pendidikan menengah kejuruan tidak dapat dipisahkan dari lapangan kerja. Pendidikan kejuruan dirancang dan dilaksanakan serta dievaluasi secara terkait (link) dengan tuntutan kebutuhan lapangan kerja sehingga hasilnya benar-benar cocok atau sepadan (match) dengan tuntutan kebutuhan lapangan kerja. Agar pengembangan sumber daya manusia yang dilaksanakan melalui pendidikan menengah kejuruan dapat berdaya guna tinggi dan mampu meningkatkan produktifitas maka diperlukan usaha-usaha ke arah peningkatan kualitas pendidikan sehingga peserta didik dapat mempersiapkan diri untuk memasuki dunia kerja. Pemberian layanan bimbingan karir di sekolah diharapkan peserta didik memiliki keterampilan dalam mengambil keputusan mengenai karimya di masa depan. serta diberikan berbagai macam informasi yang berkaitan dengan dunia kerja yang sesuai dengan bidang keahliannya. Hal ini akan sangat bermanfaat bagi peserta didik untuk menambah wawasan sebagai modal memasuki dunia kerja. Penerapan program Pendidikan Sistem Ganda (PSG) pada lembaga pendidikan kejuruan merupakan salah satu langkah yang sangat penting dalam usaha meningkatkan kualitas iulusan agar lebih sesuai dengan tuntutan kebutuhan ketenagakerjaan sehingga ada mekanisme dalam suatu sistem yang utuh dan mantap bagi usaha pendidikan dan pelatihan sebagai faktor pendukung terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas. Pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda adalah suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian kejuruan yang memadukan secara sistematik dan sinkron program pendidikan di SMK dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui bekerja langsung pada pekerjaan

sesungguhnya di institusi pasangan (dunia usaha, dunia industri, dunia kerja) secara terarah untuk mencapai suatu tingkat keahlian profesional tertentu (Depdikbud, 1994: 7). Pengelolaan kegiatan belajar mengajar pada Pendidikan Sistem Ganda ini untuk meningkatkan kebermaknaan proses belajar di sekolah dan institusi pasangan sebagai satu kesatuan yang untuk mencapai kompetensi Iulusan yang dibutuhkan dunia kerja. Tujuan pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda pada SMK di Indonesia adalah sebagai berikut: 1. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional yaitu tenaga kerja yang mempunyai tingkat pengetahuan, keterampilan dan etos kerja yang sesuai tuntutan lapangan kerja 2. Memperkokoh "link and match" antara SMK dengan dunia usaha, 3. Meningkatkan efisiensi program pendidikan dan pelatihan ketenagakerjaan yang berkualitas, dan 4. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian dari proses pendidikan (Depdikbud, 1994 :10). Tujuan pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda dapat tercapai ditandai dengan adanya nilai tambah bagi industri, sekolah dan peserta didik pada peserta didik akan dapat meningkatkan harga diri dan percaya diri sehingga mendorong untuk meningkatkan keahlian profesional yang lebih tinggi. Bimbingan merupakan hal yang sangat penting dalam proses pendidikan, salah satunya adalah bimbingan karir yang diberikan kepada para siswa sehingga mereka dapat memahami dirinya, mengenal dirinya dan mengenal dunia kerja, merencanakan masa depannya untuk menentukan pilihannya dan mengambil keputusan yang tepat sesuai dengan keadaan dirinya. Bimbingan karir di SMK sangat penting artinya bagi siswa karena dengan diberikan bimbingan karir, siswa diharapkan dapat memahami, mengarahkan, merencanakan, mempersiapkan dan mengaktualisasikan diri secara bijaksana baik pada pendidikan yang ditekuninya maupun dalam memenuhi pemerintahan pasar kerja. Yang dimaksud bimbingan karir adalah suatu bimbingan untuk membantu individu dalam memahami diri dan lingkungan atau dunia kerja serta membuat rencana dalam membuat keputusan masa depan (Hattari, 1991 : 55). Bimbingan karir yang dilaksanakan pada SMK yaitu sebagai bantuan yang berpusat pada pembenan informasi pasar kerja dan jabatan, ataupun penyebariuasan informasi jabatan dalam proses kerja yang dilaksanakan dengan pendekatan penyuluhan. Indikator-indikator yang digunakan adalah indikator yang diperkfrakan benar-benar relevan dan sesuai dengan konteks penelitian ini, yakni (1) pemahaman diri. (2) pemahaman nilai, (3) pemahaman lingkungan, (4) hambatan dan cara mengatasinya, dan (5) merencanakan masa depan. Kesiapan mental merupakan emosi yang serasi pada seseorang dalam persiapan menghadapi sesuatu, dalam konteks penelitian ini adalah persiapan seseorang sebagai calon tenaga kerja yang dilandasi semangat dalam kesiapannya mengahadapi dunia kerja. Kesiapan mental menurut Gulo (1982) suatu titik kematangan psikis untuk menerima dan mempraktekan tingkah laku tertentu. Dipertegas oleh Good (1995: 402) kesiapan mental dan sebagai suatu kemauan/keinginan tertentu yang tergantung pada tingkat kematangan, pengalaman, dan emosi. Kesiapan menunjukan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dimiliki seseorang dalam kaitannya dengan keadaan berikutnya yang akan dicapai oleh seseorang. Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan kesiapan mental memasuki dunia kerja adalah suatu kondisi pada individu untuk dapat menerima dan mampraktekkan tingkah laku tertentu dalam hubungannya

dengan pekerjaan yang dipengaruhi oleh kematangan psikis dan pengalaman-pengalaman yang diperoleh melalui pendidikan. Kesiapan mental pada aspek afektif, aspek kognitif dan aspek psikomotorik. Indikator-indikator yang digunakan adalah (1) mempunyai pertimbangan yang logis, (2) mempunyai kemauan dan kemampuan untuk bekerja sama, (3) mempunyai keberanian untuk bertanggungjawab (4) mempunyai kemampuan untuk menyesuaikan diri (5) selalu berusaha untuk mendapatkan kemajuan dan (6) mampu mengendalikan emosi. Bertitik tolak dari uraian di atas tujuan penelitian ini adalah apakah ada hubungan positif yang signifikan pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda dengan kesiapan mental untuk dunia kerja, apakah ada hubungan positif yang signifikan penerimaan bimbingan baik dengan kesiapan mental masuk dunia kerja dan apakah ada hubungan positif yang signifikan pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda, penerimaan bimbingan karir secara bersama-sama dengan kesiapan mental dunia kerja. METODE Penelitian ini bersifat sesuai dengan pendekatan ex-post fakto. Populasinya adalah siswa SMK di DIY yang berjumlah 1020 siswa. Sampel Penelitian diambil 94 siswa dengan teknik pengambilan sampel proporsional random sampling. Dalam penelitian ini terdapat 3 jenis data yang pertu dikumpulkan yaitu data tentang kesiapan mental masuk dunia kerja, data pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda dan data penerimaan bimbingan karir. Data ini dikumpulkan dengan menggunakan seperangkat angket yang disusun berdasarkan skala Likert yang telah dimodifikasi. Analisis data dilakukan dengan teknik statistik yaitu analisis korelasi. Pengujian hipotesis pertama dan kedua dengan teknik korelasi antar variabel yaitu 1) Variabel pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda dengan kesiapan mental masuk dunia kerja, 2) Variabel penerimaan bimbingan karir dengan kesiapan mental masuk dunia kerja. Hipotesis yang ke 3 diuji dengan korelasi ganda yaitu variabel pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda dan penerimaan bimbingan karir dengan kesiapan mental masuk dunia kerja. HASIL Dalam penelitian ini diajukan tiga hipotesis yakni (1) terdapat hubungan positif antara pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda dengan kesiapan mental masuk dunia kerja (2) terdapat hubungan positif penerimaan bimbingan karir dengan kesiapan mental masuk dunia kerja, dan (3) terdapat hubungan positif antara pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda dan penerimaan bimbingan karir secara bersama-sama dengan kesiapan mental masuk dunia kerja. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa koefisien korelasi variabel kesiapan mental masuk dunia kerja dengan variabel pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda adalah 0,50, dengan koefisien determinan 0,25. Ini berarti bahwa sumbangan efektifitas variabel ini terhadap kesiapan mental masuk dunia kerja adalah sebesar 25%. Koefisien korelasi antara kesiapan mental masuk dunia kerja dengan pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda tersebut lebih besar daripada r-tabel pada taraf signifikansi 5% atau P < 0,05. Ini berarti bahwa terdapat hubungan positif antara variabel pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda dengan variabel kesiapan mental masuk dunia kerja. Koefisien korelasi antara variabel kesiapan mental masuk dunia kerja dengan variabel penerimaan bimbingan karir adalah 0,76, dengan koefisien determinan 0,58. Ini berarti bahwa sumbangan efektifitas variabel ini terhadap kesiapan mental masuk dunia kerja adalah 58%. Hasil uji signifikansi koefisien korelasi antara kesiapan mental masuk dunia kerja dengan penerimaan bimbingan karir menunjukkan bahwa r hitung lebih besar daripada r-tabel pada taraf

signifikansi 5% antara P < 0,05. Ini berarti bahwa terdapat tiubungan positif antara variabel penerimaan bimbingan karir dengan variabel kesiapan mental masuk dunia kerja. Pengujian korelasi antara variabel pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda, penerimaan bimbingan karir secara bersama-sama dengan variabel kesiapan mental masuk dunia kerja menghasilkan koefisien korelasi ganda sebesar 0,97, dengan determinasi sebesar 0,94. Hasil uji signifikansi koefisien korelasi ganda antara kesiapan mental masuk dunia kerja dengan pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda, penerimaan bimbingan karir menunjukkan bahwa harga r hitung lebih besar dari r tabel pada taraf signifikansi 5 % atau P < 0,05. Ini berarti bahwa terdapat hubungan positif antara variabel pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda dan penerimaan bimbingan karir secara bersama-sama dengan variabel kesiapan mental masuk dunia kerja. Dengan demikian hasil penelitian ini juga dapat mengungkap bahwa pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda dan penerimaan bimbingan karir memberikan sumbangan yang cukup berarti terhadap kesiapan mental dunia kerja siswa SMK. PEMBAHASAN Hasil uji hipotesis pertama menunjukkan bahwa teraapat hubungan yang signifikan antara pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda dengan kesiapan mental masuk dunia kerja siswa SMK. Hal ini berarti semakin baik (positif) pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda maka akan dapat meningkatkan kesiapan mental masuk dunia kerja. Dengan demikian pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda yang berkualitas akan dapat mempengaruhi kesiapan mental masuk dunia kerja para siswa, artinya bila keterampilan yang diberikan kepada siswa lengkap, fasilitas sarana prasarana akan memberikan bekal yang baik dalam menumbuhkan kesiapan mental masuk dunia kerja. Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa tinggi rendahnya kesiapan mental anak masuk dunia kerja tergantung baik tidaknya pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda yang diberikan oleh sekolah kejuruan. Uji hipotesis yang kedua menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara penerimaan bimbingan karir dengan kesiapan mental siswa masuk dunia. Hal ini berarti bahwa semakin baik (positif) penerimaan bimbingan karir maka semakin tinggi kesiapan mental masuk dunia kerja oleh karena itu penerimaan bimbingan karir yang ada pada diri siswa sangat periu diperhatikan sebab faktor tersebut dapat memprediksi sumbangan dalam kesiapan mental untuk bekerja. Dengan demikian tinggi rendahnya kesiapan mental anak dalam masuk dunia kerja berhubungan dengan bagaimana penerimaan bimbingan karir yang diperoleh para siswa. Hipotesis yang ketiga menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda dan penerimaan bimbingan karir secara bersama-sama dengan kesiapan mental masuk dunia kerja bagi para siswa SMK. Hal ini berarti semakin baik dan bermutu pelaksanaan pendidikan ganda dan penerimaan bimbingan karir efektif yang dilakukan bersama-sama akan semakin tinggi kesiapan mental masuk dunia kerja siswa SMK KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasii penelitian dan pembahasan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda dan penerimaan bimbingan karir secara bersama-sama dengan kesiapan mental masuk dunia kerja siswa SMK. Hal ini berarti bahwa semakin baik (positif) pelaksanaan pendidikan sisitem ganda dan penerimaan bimbingan karir secara bersama-sama akan semakin baik kesiapan mental masuk dunia kerja. Sejalan dengan temuan yang disimpulkan diatas disarankan pada pihak sekolah untuk

meningkatkan bimbingan karir dan meningkatkan pemanfaatan fasilitas belajar dan memilih peralatan belajar yang dapat menarik siswa. Sehingga pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda dapat dilaksanakan dengan baik sehingga kesiapan mental masuk dunia kerja para siswa lebih baik. DAFTAR PUSTAKA Depdikbud.1992. Pedoman Bimbingan Karir di Sekolah Menengah Kejuruan. Jakarta: Direktorat Dikmenjur. Depdikbud. 1995. Pedoman Bimbingan Kejuruan. Jakarta : Direktorat Dikgutentis Depdikbud. 1994. Konsep Pendidikan Sistem Ganda pada Sekolah Menengah Kejuruan di Indonesia. Jakarta: Depdikbud Dikmenjur Depdikbud. 1995. Sistem Pengajuan dan Sertitlkasi PSG. Jakarta: Depdikbud Dikmenjur Moh. Surya, 1995. Kesehatan Mental. Bandung: IKIP Bandung Sugiyono. 2002. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CVAIfabeta Suyata, 2002. Mengkaji Konsep-Konsep Pendidikan Live Skills di Era Global Kecakapan Personal. Yogyakarta : UNY Wardiman Djoyonegoro. 2002. Life Skills Dalam Pendidikan Nasional di Era Global Makalah. Seminar tentang pespektif Pendidikan Nasional di era Global di UNY.