BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dalam skripsi ini adalah dengan mengambil data perusahaan yang menerapkan Corporate Social Responsibility dan perusahaan yang mempunyai Indeks Corporate Governance pada perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk dijadikan subjek penelitian dengan cara mengunduh data dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id dan Indonesian Capital Market Directory (ICMD) untuk melihat laporan keuangan dari perusahaan. Periode penelitian yang akan dianalisis yaitu dari tahun 2009 2011, dikarenakan data tersebut merupakan data keuangan paling akhir yang diperoleh penulis. B. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian kausal yang merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiyono, 2007 : 11). Penelitian kausal ini merupakan penelitian untuk mengetahui pengaruh antara satu atau lebih variabel bebas (independent variable) terhadap variabel terikat (dependent variable). 26
27 Penelitian ini untuk melihat pengaruh antara pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap Good Corporate Governance (GCG) dan pengaruh pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR), Good Corporate Governance (GCG) terhadap kinerja perusahaan (dependent variable) C. Hipotesis Menurut Uma Sekaran (2006), hipotesis dapat didefinisikan sebagai hubungan yang diperkirakan secara logis di antara dua atau lebih variabel yang diungkapkan dalam bentuk pernyataan yang dapat diuji. Atas dasar tujuan, landasan teori, dan penelitian terdahulu, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: H 1 : Good Corporate Governance (GCG) mempunyai pengaruh positif terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) H 2 : Good Corporate Governance (GCG) mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja perusahaan H 3 : Corporate Social Responsibility (CSR) mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja perusahaan
28 D. Definisi Operasional Variabel 1. Variabel Dependen Menurut Sugiyono (2007 : 3), variabel dependen atau variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini ada dua yaitu : a. Corporate Social Responsibility Tingkat pengungkapan CSR pada laporan tahunan perusahaan yang dinyatakan dalam Corporate Social Responsibility Index (SCRI) yang akan dinilai dengan membandingkan jumlah pengungkapan yang dilakukan perusahaan dengan jumlah pengungkapan yang disyaratkan berdasarkan Global Reporting Initiative (GRI) yang terdiri dari tiga fokus pengungkapan yaitu Indikator kinerja ekonomi (economic performance indicator), Indikator kinerja lingkungan (environment performance indicator) dan Indikator kinerja sosial (Social performance indicator) yang terdiri dari Tenaga kerja, Hak asasi manusia, sosial dan tanggung jawab produk. Apabila item informasi yang ditentukan diungkapkan dalam laporan tahunan maka diberi skor 1, dan jika item informasi tidak diungkapkan dalam laporan tahunan maka diberi skor 0. Perhitungan Indeks Luas Pengungkapan CSR (CSRI) dirumuskan sebagai berikut : CSRI j = Xij nj
29 Dimana: CSRIj : Corporate Social Responsibility Index perusahaan j nj : jumlah item untuk perusahaan j Xij : 1 = jika item I diungkapkan; 0 = jika item I tidak diungkapkan dengan demikian, 0 < CSRIj < 1 Pengukuran luas pengungkapan CSR dalam penelitian ini dilakukan secara non repeated artinya hanya menghitung satu kali untuk tiap item tanpa mempertimbangkan item tersebut diungkapkan lagi dalam halaman atau bagian lain dengan bahasa yang berbeda, selanjutnya, skor dari setiap item dijumlahkan untuk memperoleh keseluruhan skor untuk setiap perusahaan (Haniffa dkk, 2005) dalam Sayekti dan Wondabio (2007). Selain itu, pengukuran dilakukan dengan melihat item-item pengungkapan yang termuat dalam laporan tahunan saja tanpa melihat dan mengukur kembali luas pengungkapan yang dicantumkan dalam laporan khusus seperti sustainability report, dikarenakan tidak semua perusahaan menerbitkan sustainability report tersebut. b. Kinerja Perusahaan Kinerja perusahaan yang merupakan penentuan ukuran-ukuran tertentu yang dapat mengukur keberhasilan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba (Sucipto, 2003). Menurut Febryani dan Zulfadin (2003) dalam Cornelius (2006) kinerja perusahaan merupakan hal penting yang harus dicapai oleh setiap perusahaan dimana pun, karena kinerja merupakan cerminan dari kemampuan
30 perusahaan dalam mengelola dan mengalokasikan sumber dayanya. Kinerja perusahaan adalah kemampuan perusahaan dalam menjelaskan operasionalnya (Payatma, 2001), dalam penelitian ini kinerja perusahaan diukur dengan menggunakan Return On Asset (ROA) sebagai ukuran kinerja operasional perusahaan (Klapper dan Love, 2002). Peneliti menyesuaikan rumus tersebut dengan kondisi transaksi keuangan perusahaan-perusahaan pertambangan di Indonesia. Dengan demikian, ROA dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Laba bersih ROA = ---------------------- Total aktiva 2. Variabel Independen Variabel independen atau variabel bebas adalah variabel yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel dependen atau variabel terikat ( Sugiyono, 2007 : 3 ). Variabel independen yang digunakan yaitu : Good Corporate Governance (GCG) diukur dengan menggunakan data berupa Index Corporate Governance. Dimana Index Corporate Governance merupakan suatu skor mengenai Corporate Governance yang dibuat berdasarkan analisis laporan keuangan dan survey. Index Corporate Governance yang digunakan didalam penelitian ini adalah Index Corporate Governance yang diterbitkan oleh Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) (Meirrisa dan Istianingsih, 2012) CG = Indeks CGP
31 3. Variabel Kontrol a. SIZE Ukuran perusahaan diukur berdasarkan total asset yang dimiliki oleh perusahaan diperoleh dari laporan tahunan perusahaan. Ukuran perusahaan yang diukur dari total aset akan ditransformasikan dalam bentuk logaritma dengan tujuan untuk menyamakan dengan variabel lain, karena nilai total aset perusahaan relatif lebih besar dibandingkan dengan variabel variabel lain dalam penelitian ini. Ukuran perusahaan dirumuskan sebagai berikut : SIZE = log ( nilai buku total aset) b. LEVERAGE Leverage yang dimaksud dalam penelitian ini adalah ketergantungan perusahaan terhadap hutang didalam membiayai kegiatan operasinya. Dimana hal ini menggambarkan berapa tingkat kelebihan kewenangan yang dimiliki oleh debtholders dibandingkan dengan kewenangan shareholders. Rasio leverage diukur dengan membagi total utang dengan jumlah aset perusahaan. Leverage perusahaan dihitung dengan rumus sebagai berikut : Total hutang LEV = ------------------- Total Aset
32 E. Skala Pengukuran Tabel 3.1 No Variabel Jenis Variabel Pengukuran Skala 1 Dependen 1 Kinerja Perusahaan ROA = Net Income Rasio Total Asset 2 Dependen 2 Corporate Social Responsibility CSRI j = nj Xij Rasio 3 Independen Good Corporate Governance CG = Indeks CGP Rasio Sumber : data sekunder yang diolah 2013 F. Metode Pengumpulan Data Data dikumpulkan dengan melakukan studi kepustakaan yaitu dilakukan dengan cara mengumpulkan data yang ada kaitannya dengan objek pembahasan dengan mempelajari, mengkaji, meneliti, serta menelaah buku-buku, jurnal akuntansi, serta dari situs masing-masing perusahaan sampel yang berhubungan dengan laporan ini. G. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan adalah data sekunder, yaitu berupa laporan keuangan tahunan dari perusahaan yang terdaftar sebagai perusahaan sektor pertambangan di Bursa Efek Indonesia dan dengan mencatat data laporan keuangan tahuan dari
33 Indonesian Capital Market Directory (ICMD), Indeks Corporate Goverance (ICG) diperoleh dari data yang diterbitkan oleh Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) dan untuk menghitung Indeks Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial (SCRI) diperoleh dari website BEI yaitu www.idx.co.id, dan dengan data data tersebut dapat digunakan untuk penghitungan ROA untuk penilaian kinerja perusahaan. H. Populasi dan Sampel penelitian Penyeleksian sampel penelitian menggunakan teknik purposive sampling (teknik pemilihan sampel bertujuan). Tujuan penggunaan teknik purposive sampling adalah agar diperoleh sampel yang mampu mewakili populasi sesuai dengan kriteria yang ditentukan (sekaran,2006). Beberapa kriteria yang diambil dalam menentukan perusahaan-perusahaan yang akan dipilih sebagai sampel adalah sebagai berikut : 1. Perusahaan terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang masuk kedalam sektor pertambangan tahun 2009, 2010 dan 2011 2. Perusahaan tersebut menerbitkan laporan keuangan dalam bentuk mata uang rupiah dari tahun 2009, 2010, 2011. 3. Perusahaan yang memiliki Index CG pada periode tahun 2009 2011 4. Perusahaan yang tidak melakukan Merger dan Akuisisi
34 I. Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi ganda. Analisis regresi berganda merupakan suatu analisis untuk mengetahui hubungan pengaruh antara suatu variabel terhadap variabel lainnya dimana terdapat lebih dari suatu variabel independen yang mempengaruhi suatu variabel dependen. Analisis ini dilakukan untuk melihat pengaruh variabel Good Corporate Governance selaku variabel independen serta variabel variabel kontrol terhadap variabel dependen berupa Corporate Social Responsibility dan kinerja perusahaan. Pengujian signifikasi terhadap model penelitian dilakukan melalui uji-t (ttest) dimana sampel yang digunakan dalam penelitian ini dianggap terbatas dari populasi yang terbatas dengan asumsi persebaran (variance) dari data dianggap sama. Pengolahan data akan dilakukan menggunakan software Statistical Package for Social Science (SPSS) versi 20.0. untuk menentukan apakah hipotesis penelitian diterima atau ditolak. 1. Statistik Deskriptif Analisis statistik deskriptif digunakan untuk memberi gambaran atau deskripsi suatu data pada variabel variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yang dilihat dari nilai rata rata (mean), standar deviasi, minimum, maksimum. 2. Uji Pearson Correlation Uji Pearson Correlation ini digunakan untuk melihat hubungan signifikansi antara variabel dependen dan variabel independen.
35 3. Pengujian Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Menurut Priyatno (2010:71) uji normalitas dilakukan bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, residual memiliki distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan adalah uji statistik one- sample Kolmogorov-Smirnov (K-S). Uji K-S dilakukan dengan membuat hipotesis Ho : Data residual berdistribusi normal, Ha : Data residual tidak berdistribusi normal. Kriteria pengambilan keputusan yaitu jika signifikansi > 0,05 maka data berdistribusi normal, dan jika signifikansi < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal. b. Uji Multikolinieritas Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan linear antar variabel independen dalam model regresi. Uji multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai VIF (Variancer Inflation Factor) dan nilai tolerance yang dihasilkan melalui pengolahan data dengan SPSS. Dasar pengambilan keputusannya adalah apabila nilai VIF tidak lebih dari 10 dan nilai tolerance lebih dari 0,10 maka tidak terjadi multikolinearitas. c. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya ketidaksamaan varian dari residual pada model regresi. Menurut Priyatno (2010:83) prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya masalah heteroskedastisitas. Ada beberapa metode pengujian yang
36 bisa digunakan diantaranya, yaitu Uji Spearman s rho, Uji Glejser, Uji Park, dan melihat pola grafik regresi. Pada pembahasan ini akan dilakukan uji heteroskedastistas dengan menggunakan uji Spearman s rho, yaitu mengkorelasikan nilai residual (Unstandardized residual) dengan masingmasing variabel independen. Jika signifikansi korelasi kurang dari 0,05 maka pada model regresi terjadi masalah heteroskedastisitas. d. Uji Autokorelasi Autokorelasi adalah keadaan dimana terjadinya korelasi antara residual pada satu pengamatan dengan pengamatan lain pada model regresi. Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode tertentu dengan kesalahan pada periode sebelumnya. Menurut Priyatno (2010:71) prasyarat yang harus terpenuhi adalah tidak adanya autokorelasi pada model regresi. Metode pengujian yang digunakan adalah dengan uji Durbin-Watson (uji D-W) dengan ketentuan sebagai berikut: (1) Jika d lebih kecil dari dl atau lebih besar dari (4-dl), maka hipotesis nol ditolak, yang berarti terdapat autokorelasi; (2) Jika du < d < 4-du maka hipotesis nol diterima, yang berarti tidak ada autokorelasi. 4. Teknik Pengujian Hipotesis Pengujian terhadap model regresi ganda dilakukan Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengukur pengaruh antara lebih dari satu variabel (variabel bebas) terhadap variabel terikat.
37 Didalam penelitian ini, pengujian Hipotesis menggunakan 2 model persamaan regresi berganda, yaitu : CSRI = α 0 + α 1 GCG + α 2 SIZE + α 3 LEV + e (Model 1) Keterangan : CSRI : Indeks pengungkapan CSR perusahaan α 0 : Konstanta α 1 α 2 α 3 : Koefisien regresi linier GCG : Index CG, yang merupakan presentase yang diperoleh dari survey yang dilakukan oleh IICD SIZE : Size, merupakan ukuran perusahaan yang diukur dengan log dari total asset LEV : Leverage, merupakan utang perusahaan yang diukur dengan total hutang dibagi dengan total asset e : error Model pertama digunakan untuk membuktikan hipotesis pertama yaitu pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) mempunyai pengaruh terhadap Good Corporate Governance.
38 KIN = β 0 + β 1 GCG + β 2 CSRI + β 3 LEV + e (Model II) Keterangan : KIN : Kinerja Perusahaan yang dihitung berdasarkan Return on Asset yang diukur dengan laba bersih dibagi dengan total asset. β 0 : Konstanta β 1 β 2 β 3 β 4 : Koefisian regresi GCG : Index CG, yang merupakan presentase yang diperoleh dari survey yang dilakukan oleh IICD CSRI LEV : Index pengungkapan CSR perusahaan : Leverage, merupakan utang perusahaan yang diukur dengan total hutang dibagi dengan total asset e : error Model kedua digunakan untuk membuktikan hipotesis kedua dan ketiga, Hipotesis kedua yaitu Kinerja perusahaan mempunyai pengaruh terhadap Good Corporate Governance dan Hipotesis ketiga yaitu kinerja perusahaan mempunyai pengaruh terhadap. Corporate Social Responsibility Selanjutnya dari model regresi diatas, maka dilakukan uji sebagai berikut: a. Uji-F Menunjukkan semua independent variable (variabel bebas) yang dimasukkan ke dalam model mempunyai pengaruh yang signifikan secara bersama-sama terhadap dependent variable (variabel terikat). Pengambilan keputusan untuk uji F dilakukan dengan membandingkan nilai signifikansi
39 terdapat dalam tabel ANOVA (ouput SPSS) dengan tingkat signifikansi yang telah ditentukan sebelumnya yaitu 5%. Keputusannya adalah jika nilai signifikansi kurang dari 0,05 maka hipotesis diterima sedangkan jika nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka hipotesis ditolak. b. Uji-t Uji signifikansi koefisien regresi dengan memakai uji t, untuk menguji signifikansi dari setiap variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen dalam suatu penelitian. Suatu variabel independen dikatakan memiliki pengaruh terhadap variabel dependen apabila variabel tersebut lulus uji signifikansi. Jika signifikansi t < 0,05 maka hipotesis diterima sedangkan jika signifikansi t > 0,05 maka hipotesis ditolak. c. Uji Koefisien Determinasi (R 2 ) Uji koefisien determinasi atau uji goodness to fit bertujuan untuk mengukur koefisien determinasi (R 2 ) sebagai prediksi kedekatan antara variabel dependen dan independen. Melalui uji goodness to fit dapat dinyatakan seberapa besar variabel dependen diterangkan oleh variabel independennya. Semakin besar nilai koefisien determinasi pada model menyatakan bahwa semakin kuat hubungan antara variabel independen dan dependen dalam model (Ghozale, 2009).