COVER IMPLEMENTASI AKAD WADI AH PADA TABUNGAN ib SYARIAH DI PT. BPRS BUANA MITRA PERWIRA PURBALINGGA LAPORAN TUGAS AKHIR

dokumen-dokumen yang mirip
PELAKSANAAN AKAD MURABAHAH UNTUK PEMBIAYAAN MODAL USAHA (Studi pada PT.BPRS Bina Amanah Satria KK Bumiayu)

BAB I PENDAHULUAN. 1 Ahmad Rodoni dan Abdul Hamid, Lembaga Keuangan Syari ah, (Jakarta: Zikrul Hakim, 2008), h. 17

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Artinya: Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. (QS. Al- Baqarah : 275).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang utama yang harus

BAB I PENDAHULUAN. tertarik olehnya. Sejak itu, berkembanglah bank dengan cara-caranya. 1

BAB 1 PENDAHULUAN. kenaikan yang baik. Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) seperti. Baitul Maal wat Tamwil (BMT) dan Koperasi JASA Keuangan Syariah

BAB I PENDAHULUAN. Di samping itu, bank juga dikenal sebagai tempat untuk menukarkan uang,

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dengan masyarakat yang kekurangan dana, sedangkan bank

ANALISIS PENILAIAN AGUNAN PADA PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DI BPRS BUMI ARTHA SAMPANG

BAB I PENDAHULUAN. persatuan. Hal ini terlihat dari unsur-unsur yang dicapai dari inti agama Islam

BAB I PENDAHULUAN. dan bank muamalat merupakan bank pertama yang ada di indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat yang kelebihan dana (surplus of fund).

IMPLEMENTASI BAGI HASIL PADA PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DI BPRS BUANA MITRA PERWIRA PURBALINGGA

MANAJEMEN PENGENDALIAN RISIKO PEMBIAYAAN MIKRO 75 ib DI BANK SYARIAH KANTOR CABANG CIREBON

STRATEGI PELAYANAN PRIMA DALAM UPAYA MENGHIMPUN DANA PADA PRODUK DEPOSITO MUDHARABAH DI BANK BRI SYARIAH KC PURWOKERTO BANYUMAS LAPORAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. pemilik dana. Perbankan di Indonesia mempunyai dua sistem antara lain sistem

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. ANALISIS PENERAPAN AKAD WADI AH PADA PRODUK TABUNGAN ZIARAH DI KOPENA PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah lembaga perantara keuangan atau biasa disebut financial

BAB II LANDASAN TEORI. yang harus dijaga dan dikembalikan kapan saja si penitip. Menurut pendapat lain, Wadi ah adalah akad penitipan

BAB I PENDAHULUAN. Baitul Maal wat Tamwil dan Koperasi Syariah merupakan lembaga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perbankan syariah merupakan suatu sistem perbankan yang

BAB I PENDAHULUAN. yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat dan ketentuan

STRATEGI MENINGKATKAN MUTU PELAYANAN DALAM USAHA MENGHIMPUN DANA (DEPOSITO ib) DI PT. BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH (BPRS) GUNUNG SLAMET CILACAP

BAB I PENDAHULUAN. Bank umum Syariah (atau digunakan dual bangking system). Ditambah. maka pengembangan industri perbankan syariah nasional semakin

BAB I PENDAHULUAN. Krisis keimanan dan ketakwaan melahirkan krisis politik sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perbankan syariah pada era reformasi ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Peran Lembaga Keuangan sangat penting di kalangan masyarakat. Lembaga

BAB I PENDAHULUAN. keperluan-keperluan lain, tidak bisa diabaikan. Kenyataan menunjukkan bahwa di

EVALUASI PROSEDUR PEMBERIAN PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DI BPRS BUMI ARTHA SAMPANG

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Simpanan Pelajar (SIMPEL) KSPPS BMT Al-Hikmah Ungaran

BAB I PENDAHULUAN. Bank syariah pertama yang berdiri `di Indonesia adalah Bank Muamalat

BAB II LANDASAN TEORI. kepastian dana pendidikan anak sesuai rencana untuk setiap cita-cita yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Ketertarikan masyarakat dengan sistem ekonomi syariah dewasa

BAB I PENDAHULUAN. dengan nilai moraldan prinsip-prinsip syari ah Islam.

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum, bank adalah lembaga yang melaksanakan tiga fungsi

BAB I PENDAHULUAN adalah Bank Muamalat (BMI). Walaupun perkembangannya agak. terlambat bila dibandingkan dengan Negara-negara muslim lainnya,

BAB I PENDAHULUAN. Islam, Jakarta: RajawaliPers, 2007, h Adiwarman Azwar Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. hal Ahmad Hasan Ridwan, Manajemen Baitul Mal Wa Tamwil, Bandung: Pustaka Setia, 2013,

PERANAN AGUNAN DALAM PEMBIAYAAN MODAL KERJA DENGAN AKAD MUSYARAKAH DI PT. BPRS BUANA MITRA PERWIRA PURBALINGGA

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan seperti perbankan merupakan instrumen penting. syariah telah memasuki persaingan berskala global,

STRATEGI PEMASARAN PRODUK TABUNGAN FAEDAH DENGAN AKAD WADI AH DI BRI SYARIAH KCP PURBALINGGA

BAB I PENDAHULUAN. dunia dan juga terjadi di Indonesia. 1. meminjamkan uang serta memberikan jasa-jasa pembiayaan untuk

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Pada saat kuliah kerja praktek di PT. Bank BJB Kantor Pusat Bandung,

STRATEGI PEMASARAN PRODUK TABUNGAN SIMPANAN PELAJAR (SIMPEL) DI BANK BRI SYARIAH KC PURWOKERTO

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV. ANALISIS IMPLEMENTASI FATWA DSN NO. 03/DSN-MUI/IV/2000 TENTANG DEPOSITO PADA PRODUK SIMPANAN BERJANGKA MUDHARABAH di BMT MASJID AGUNG DEMAK

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan syariah merupakan salah satu inovasi yang baru dalam dunia

BAB I PENDAHULUAN. bidang keuangan, salah satunya adalah bank. Dalam al-qur an, istilah

BAB I PENDAHULUAN. melakukan berbagai aktivitas keuangan. Aktivitas keuangan yang. bank tidak hanya terbatas pada penyimpanan dana dan penyaluran

MENELUSURI FATWA DSN-MUI TENTANG EKONOMI SYARI AH (Produk Penghimpunan Dana)

BAB I PENDAHULUAN. Raja Grafindo Persada, 2010, h Karim Adiwarman, Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan, Jakarta:PT

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan Al-Qur an dan As-Sunnah, termasuk dari segi ekonominya. Upaya

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Mekanisme Pemberian Bonus Pada Produk Simpanan Mitra Sahabat

BAB I PENDAHULUAN. Ini pun dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang yang bersedia untuk

BAB I PENDAHULUAN. Sejak Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan, ada

Bank Kon K v on e v n e sion s al dan Sy S ar y iah Arum H. Primandari

BAB IV PEMBAHASAN. A. Implementasi Prinsip Mudharabah Muthlaqah pada BNI ib Deposito

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan manusia tanpa terkecuali dalam kegiatan di perbankan. Hal ini dapat

BAB I PENDAHULUAN. umat agama lain. Islam adalah rahmatan lil alamin rahmat bagi alam semesta.

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan berlandaskan pada Al-Qur an dan Hadits Nabi SAW. Atau

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan perbankan memiliki fungsi yang penting dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PERHITUNGAN BAGI HASIL DAN PENANGANAN PENCAIRAN DEPOSITO MUDHARABAH PADA BPR SYARIAH AMANAH UMMAH

BAB II PRODUK PENGHIMPUNAN DANA

Prosiding Keuangan dan Perbankan Syariah ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha antar bank syariah yang semakin tajam dewasa ini telah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana. tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya (Kasmir,

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Sekilas Tabungan Wisata Sejarah Tabungan Wisata

BAB 1 PENDAHULUAN. meminjam uang bagi masyarakat yang membutuhkan, disamping itu juga. menerima segala macam bentuk pembayaran dan setoran.

COVER APLIKASI AKAD MUD}A>RABAH DALAM PRODUK TABUNGAN DI BRI SYARI`AH KANTOR CABANG PURWOKERTO LAPORAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Perbankan di Indonesia yang diatur dalam Undang-undang

PRODUK PERHIMPUNAN DANA

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Lembaga Keuangan Syari ah (LKS) yang pesat, dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. yang kita ketahui sistem perekonomian negara-negara di dunia. Tidak lepas dari

BAB IV PENERAPAN PRINSIP SYARIAH DALAM GIRO WADI AH DI BNI SYARIAH CABANG PEKALONGAN

ISTILAH-ISTILAH DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG PERBANKAN SYARI AH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dipenuhi tanpa bantuan lembaga keuangan. Lembaga keuangan merupakan

BAB II GAMBARAN UMUM BPRS ARTHA AMANAH UMMAT UNGARAN. 2.1 Sejarah Berdirinya BPRS Artha Amanah Ummat Ungaran

Pengaruh Jumlah Deposito Mudhorobah Terhadap Penerimaan Jumlah Bagi Hasil Mudhorobah Pada PT.Bank Mega Syariah

BAB II KAJIAN TEORITIS TENTANG MUDHARABAH, BAGI HASIL, DAN DEPOSITO BERJANGKA

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, produk atau jasa yang bersaing dalam satu pasar

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG MUDHARABAH. dimana pihak pertama bertindak sebagai pemilik dana (shahibul mal)

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris pengaruh. Bank Umum Syariah diseluruh Indonesia yang mempublikasikan laporan

BAB I PENDAHULUAN. kekayaan. Seperti halnya perbankan konvensional, perbankan syariah

BAB I PENDAHULUAN. Diterbitkannya fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) tahunn 2003 yang

STRATEGI PEMASARAN TABUNGAN HAJI DI BANK RAKYAT INDONESIA SYARIAH KCP AJIBARANG LAPORAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan bank sebagai mitra dalam mengembangkan usahanya.

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN LAPORAN PENELITIAN. wawancara langsung, penulis mendapatkan data-data yang berhubungan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan

BAB II LANDASAN TEORI. digunakan secara luas dinegara lain untuk menyebutkan bank dengan prinsip

BAB I PENDAHULUAN. dikenal lembaga keuangan mikro syariah yang bernama BMT. 1 BMT. menyalurkannya sesuai dengan peraturan dan amanatnya.

Bank Konvensional dan Syariah. Arum H. Primandari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keberadaan bank syariah di Indonesia membawa angin segar bagi para

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Tabungan Wadi ah Terhadap Pembiayaan Pada PT. Bank

BAB I PENDAHULUAN. beroperasi sesuai dengan nilai-nilai dan Prinsip Ekonomi Islam (Islamic

Transkripsi:

COVER IMPLEMENTASI AKAD WADI AH PADA TABUNGAN ib SYARIAH DI PT. BPRS BUANA MITRA PERWIRA PURBALINGGA LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN Purwokerto Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya (A.Md.) Oleh: ARINA NURNAENI 1423204089 PROGRAM DIPLOMA III MANAJEMEN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PURWOKERTO 2017

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN... HALAMAN LEMBAR PENGESAHAN... NOTA DINAS PEMBIMBING... REKOMENDASI UJIAN TUGAS AKHIR... HALAMAN MOTTO... HALAMAN PERSEMBAHAN... KATA PENGANTAR... PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... ABSTRAK... i ii iii iv v vi vii ix xii xvi xix xx xxi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Rumusan Masalah... 7 C. Maksud dan Tujuan... 7 D. Metode Penelitian... 8 1. Jenis Penelitian... 8 2. Lokasi Dan Waktu Penelitian... 8 3. Teknik Pengumpulan Data... 9 ii

4. Metode Analisis Data... 11 BAB II TELAAH PUSTAKA A. Tinjauan Akad Wadi ah... 12 1. Pengertian Akad Wadi ah... 12 2. Landasan Hukum Wadi ah... 16 3. Rukun dan Syarat Wadi ah... 18 4. Jenis dan Karakteristik Wadi ah... 19 5. Tujuan Wadi ah... 22 6. Hukum Menerima Wadi ah... 23 7. Jaminan Wadi ah... 24 8. Cara Pemeliharaan Wadi ah... 25 9. Berakhirnya Wadi ah... 26 10. Aplikasi Dalam Perbankan... 26 B. Implementasi Akad Wadi ah Pada Produk Tabungan di Perbankan Syariah... 28 C. Penelitian Terdahulu... 37 BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum PT. BPRS Buana Mitra Perwira... 41 1. Sejarah dan Perkembangan... 41 2. Dasar Hukum Pendirian... 42 3. Tujuan... 43 4. Visi, Misi, Motto dan Corporate Brand... 43 iii

B. Sistem Operasional dan Produk-Produk PT. BPRS Buana Mitra Perwira... 44 1. Sistem Operasional... 44 2. Produk-Produk... 45 a. Produk Penghimpunan Dana... 46 b. Produk Penyaluran Dana... 49 c. Produk Layanan Jasa Lainnya... 50 3. Struktur Organisasi... 51 C. Pemaparan Data dan Analisis... 68 1. Tabungan ib Syariah... 68 2. Implementasi Akad Wadi ah Pada Tabungan ib Syariah di PT. BPRS Buana Mitra Perwira... 70 3. Pertimbangan Perhitungan Bonus Tabungan ib Syariah di PT. BPRS Buana Mitra Perwira... 79 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan... 81 B. Saran... 81 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP iv

IMPLEMENTASI AKAD WADI AH PADA TABUNGAN ib SYARIAH DI PT. BPRS BUANA MITRA PERWIRA PURBALINGGA Arina Nurnaeni 1423204089 Program Diploma III Manajemen Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Purwokerto Email: arinanurnaeni27@gmail.com ABSTRAK Dalam PT. BPRS Buana Mitra Perwira produk yang ditawarkan dibagi menjadi tiga bagian besar, yaitu: produk penghimpunan dana (funding), produk penyaluran dana (financing), dan produk jasa. Adapun yang termasuk dalam produk penghimpunan dana adalah tabungan dan deposito. Tabungan ib Syariah merupakan salah satu produk penghimpunan dana di PT. BPRS Buana Mitra Perwira. Tabungan ib Syariah adalah tabungan dalam bentuk simpanan dana nasabah pada bank yang bersifat simpanan dan penarikannya dapat dilakukan setiap saat. Tabungan ini menggunakan prinsip wadi ah yad dhamanah, dimana pihak bank dapat mengambil manfaat dari titipan tersebut, sehingga semua keuntungan dan kerugian ditanggung seluruhnya oleh bank. Sebagai imbalan karena bank sudah menggunakan titipan nasabah, nasabah berhak mendapatkan jaminan keamanan dari uang yang dititipkan dan disamping itu nasabah akan mendapatkan insentif berupa bonus, dimana bonus tersebut tidak ditetapkan diawal perjanjian dan tidak disebutkan dalam nominal ataupun dalam bentuk presentase dan ini murni kebijakan dari bank karena pada prinsipnya dalam akad ini penekanannya adalah titipan yang sepenuhnya merupakan kebijakan dari bank. Persoalan yang akan dijawab dalam penelitian ini adalah bagaimanakah penerapan akad wadi ah pada tabungan ib syariah di P. BPRS Buana Mitra Perwira? Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field research) dimana peneliti terjun langsung ke lapangan atau tempat yang menjadi objek penelitian yaitu di PT. BPRS Buana Mitra Perwira. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan metode observasi dan wawancara dengan karyawan PT. BPRS Buana Mitra Perwira sehingga mendapatkan hasil salah satunya mengenai suatu hal yang mendasar dari pbjek yang akan diteliti oleh peneliti dan di analisis menggunakan metode penelitian kualitatif. Penulisan ini berusaha menyajikan tentang penerapan akad wadi ah sesuai dengan teori yang telah ada dan membandingkan atau menganalisisnya dengan praktik yang sesungguhnya yang terjadi di perbankan syariah khususnya di PT. BPRS Buana Mitra Perwira-Purbalingga Berdasarkan hasil penelitian dapat diperoleh bahwa Tabungan ib Syariah di PT. BPRS Buana Mitra Perwira sudah menerapkan akad wadi ah yad dhamanah sesuai dengan syariat Islam dan ketentuan umum yang berlaku. Kata kunci: Wadi ah yad dhamanah, Tabungan ib Syariah v

BAB I BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lembaga perbankan merupakan salah satu instrumen penting dalam sistem ekonomi modern. Tidak satu pun negara modern yang menjalankan kegiatan ekonominnya tanpa melibatkan lembaga perbankan. 1 Masyarakat di negara maju dan berkembang sangat membutuhkan bank sebagai tempat untuk melakukan transaksi keuangannya. Bank merupakan lembaga yang dipercaya oleh masyarakat dari berbagai macam kalangan dalam menempatkan dananya secara aman. Mereka menganggap bank merupakan lembaga keuangan yang aman dalam melakukan berbagai macam aktivitas keuangan. Aktivitas keuangan yang sering dilakukan masyarakat di negara maju dan negara berkembang antara lain aktivitas penyimpanan dan penyaluran dana. 2 Pengertian Perbankan menurut Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992, yakni bahwa perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Kemudian bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam 1 Muhammad, Manajemen Pembiayaan Mudharabah di Bank Syariah, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008), hlm. 17. 2 Ismail, Perbankan Syariah, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011), hlm. 29. vi

bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. 3 Di Indonesia sendiri lembaga keuangan bank terbagi menjadi dua jenis, yaitu bank yang bersifat konvensional dan bank yang bersifat syariah. Bank yang bersifat konvensional adalah bank yang kegiatan operasionalnya menggunakan sistem bunga, sedangkan bank yang bersifat syariah adalah bank yang kegiatan operasionalnya tidak mengandalkan bunga, akan tetapi kegiatan operasional dan produknya dikembangkan dengan landasan Al-Qur an dan Al-Hadits. Dengan kata lain, bank syariah merupakan lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan pembiayaan dan jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip syariah. 4 Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21 tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah pada Bab 1 pasal 1 dan ayat 7 di sebutkan bahwa Bank Syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan Prinsip Syariah dan menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank Perkreditan Rakyat Syariah. 5 Perbankan Syariah sebagai lembaga intermediasi antara pihak investor yang menginvestasikan dananya di bank kemudian selanjutnya bank syariah menyalurkan dananya kepada pihak lain yang membutuhkan dana. Investor yang menempatkan dananya akan mendapatkan imbalan dari bank dalam bentuk bagi hasil atau bentuk lainnya yang disahkan dalam syariat Islam. Bank syariah menyalurkan dananya 3 Abdul Ghofur Anshori, Pembentukan Bank Syariah Melalui Akuisisi Dan Konversi, (Yogyakarta: UII Press, 2010), hlm. 5-6. 4 Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah, (Yogyakarata: Ekonisia, 2005), hlm. 1. 5 Irham Fahmi, Pengantar Perbankan Teori & Aplikasi, (Bandung: Alfabeta, 2014), hlm. 31. vii

kepada pihak yang membutuhkan pada umumnya dalam akad jual beli dan kerjasama usaha. Imbalan yang diperoleh dalam margin keuntungan, bentuk bagi hasil, dan atau bentuk lainnya sesuai dengan syariat Islam. 6 Bank syariah juga diarahkan untuk bisa memainkan peranan yang aktif dalam menggerakan roda pembangunan ekonomi nasional dengan memberikan fasilitas pembiayaan alternatif untuk usaha-usaha produktif dan investasi yang konstruktif kepada golongan menengah kebawah. 7 Persoalan muncul ketika terdapat sekelompok masyarakat Islam, yang merasa sulit menerima kehadiran lembaga perbankan dalam kehidupannya dikarenakan adanya unsur-unsur yang dinilai tidak sesuai dengan ajaran agamanya, yaitu bunga. Menurut sebagian umat Islam bunga sama dengan riba yang dilarang keras dalam Alquran dan Sunnah. Dengan situasi semacam itu umat Islam menghadapi dilema yang cukup pelik, di satu sisi mereka menyadari akan perlunnya lembaga perbankan untuk menggairahkan kegiatan ekonomi yang berarti juga untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, namun disisi lain mereka dihadapkan pada ajaran agama yang mengharuskan menghindari atau paling tidak membatasi keterlibatannya dengan bank. 8 Dalam perbankan Syariah produk yang ditawarkan dibagi menjadi tiga bagian besar, yaitu: produk penghimpunan dana (funding), produk penyaluran dana (financing), dan produk jasa (service). 9 6 Ismail, Perbankan Syari ah, (Jakarta: Kencana, 2011), hlm. 32. 7 Muhammad Sadi Is, Konsep Hukum Perbankan Syariah, (Malang: Setara Press, 2015), hlm. 134. 8 Muhammad, Manajemen Pembiayaan Mudharabah di Bank Syariah, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008), hlm. 17. 9 Irham Fahmi, Pengantar Perbankan Teori & Aplikasi, (Bandung: Alfabeta, 2014), hlm. 36. viii

Adapun yang masuk kategori penghimpunan dana (funding) adalah seperti tabungan, deposito, dan giro. 10 Dalam bank syariah penghimpunan dana dari masyarakat yang dilakukan tidak membedakan nama produk, tetapi melihat pada prinsipnya. Dalam produk penghimpunan dana (funding) bank syariah menggunakan dua prinsip, yaitu prinsip wadi ah yad dhamanah yang diaplikasikan pada giro wadi ah dan tabungan wadi ah dan prinsip mudharabah mutlaqah yang diaplikasikan pada produk deposito mudharabah dan tabungan mudharabah. 11 Apapun nama produk, yang diperhatikan adalah prinsip yang dipergunakan atas produk tersebut, karena hal ini sangat terkait dengan besaran hasil usaha yang akan diperhitungkan dalam pembagian hasil usaha yang akan dilakukan antara pemilik dana/deposan (shahibul maal) dengan bank syariah sebagai mudharib. 12 Dalam tradisi fiqih Islam, prinsip titipan atau simpanan dikenal dengan prinsip al-wadi ah. Al-wadi ah dapat diartikan sebagai titipan murni dari satu pihak ke pihak lain, baik individu maupun badan hukum, yang harus dijaga dan dikembalikan kapan saja si penitip menghendaki. 13 Bank sebagai penerima titipan tidak ada kewajiban untuk memberikan imbalan dan bank syariah dapat mengenakan biaya penitipan barang tersebut. Namun, atas kebijakannya bank syariah dapat memberikan bonus kepada penitip. 14 10 Ibid, hlm. 36. 11 Wiroso, Penghimpunana Dana dan Hasil Usaha Bank Syariah, (Jakarta: PT Grasindo, 2005), hlm. 12. 12 Ibid, hlm. 19-20. 13 Nurul Ichsan Hasan, Perbankan Syariah: Sebuah Pengantar, (Ciputat: Referensi GP Press Group, 2014), hlm. 123. 14 Wiroso, Penghimpunana Dana dan Hasil Usaha Bank Syariah, (Jakarta: PT Grasindo, 2005), hlm. 20. ix

Dalam tabungan yang menggunakan akad wadi ah, bank syariah mengakomodir transaksi tabungan wadi ah biasa dan tabungan wadi ah dalam bentuk giro. Tabungan wadi ah (non remunerated deposit atau saving account) yaitu produk yang bersumber dari nasabah yang sering disebut dana titipan pihak ketiga (DPK) dalam bentuk tabungan. 15 Landasan hukum tabungan wadi ah mengacu pada Fatwa Dewan Syariah Nasional No: 02//DSN-MUI/IV/2000, menyebutkan bahwa tabungan yang dibenarkan, yaitu tabungan yang berdasarkan prinisp mudharabah dan wadi ah. Peraturan Bank Indonesia, Penjelasan Pasal 3 Peraturan Bank Indonesia Nomor 9/19/PBI/2007, wadi ah adalah transaksi penitip dana atau barang dari pemilik kepada penyimpan dana atau barang dengan kewajiban bagi pihak yang menyimpan untuk mengembalikan dana atau barang titipan sewaktu-waktu. 16 Pasal 1 angka 21 Undang-Undang No.21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah: Tabungan adalah simpanan berdasarkan akad wadi ah atau investasi dana berdasarkan akad mudharabah atau akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syariahyang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat dan ketentuan tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan/atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu. 17 Kurangnya masyarakat dalam memahami tentang perbankan syariah membuat masyarakat belum bisa memahaminya berdasarkan prinsip-prinsip syariah dengan menganggap bahwa bank syariah dalam pengoperasiannya sama seperti bank 15 Ahmad Dahlan, Bank Syariah: Teoritik, Praktik, Kritik, (Yogyakarta: Teras, 2012), hlm. 136-137. 16 Ibid, hlm. 137. 17 Ibid, hlm. 137. x

konvensional dengan memakai bunga atau riba. Sehingga bank syariah kurang diminati oleh masyarakat umum khususnya di pedesaan. Ketidakmampuan tersebut terutama dalam sisi penghimpunan dana kepada masyarakat golongan ekonomi menengah ke bawah. Keberhasilan suatu usaha tergantung pada kemampuan bank yang bersangkutan dalam menerapkan prinsip dasar operasional bank syariah sesuai syariat Islam. Hal ini menuntut bank syariah untuk menentukan penerapan yang tepat untuk mencapai tujuan bank. Khususnya dalam penghimpunan dana yang bersifat titipan atau biasa disebut dengan wadi ah. Dengan keberadaan PT. BPRS Buana Mitra Perwira diharapkan dapat memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi masyarakat di Purbalingga dan sekitarnya dalam menitipkan harta atau barangnya kepada bank melalui salah satu produk yang ada di PT. BPRS Buana Mitra Perwira yaitu tabungan ib Syariah. Tabungan ib Syariah merupakan simpanan dana nasabah berbentuk tabungan dengan akad wadi ah yang bersifat titipan dan penarikannya dapat dilakukan setiap saat berdasarkan syarat-syarat yang disepakati. Tabungan ini diperuntukan untuk umum dengan syarat sudah memiliki kartu tanda pengenal ataupun kartu identitas lainnya dengan usia minimal 17 tahun. PT. BPRS Buana Mitra Perwira akan memberikan bonus kepada nasabah yang besarnya ditentukan oleh bank. 18 Namun masih banyak masyarakat yang belum memahami lebih luas tentang tabungan yang bersifat titipan di PT. BPRS Buana Mitra Perwira ini. 18 Brosur Layanan Produk PT. BPRS Buana Mitra Perwira. xi

Dengan melihat uraian latar belakang masalah di atas, maka penulis tertarik untuk menganalisis bagaimana penerapan akad wadi ah pada tabungan ib syariah di PT. BPRS Buana Mitra Perwira. Dengan demikian maka melalui laporan penulisan Tugas Akhir ini penulis mengambil judul Implementasi Akad Wadi ah Pada Tabungan ib Syariah di PT. BPRS Buana Mitra Perwira-Purbalingga B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, dapat diambil rumusan masalahnya, sebagai berikut: Bagaimana penerapan akad wadiah pada Tabungan ib syariah di PT. BPRS Buana Mitra Perwira-Purbalingga? C. Maksud dan Tujuan Maksud penulisan laporan Tugas Akhir adalah untuk mengetahui bagaimana Implementasi Akad Wadi ah pada Tabungan ib Syariah di PT. BPRS Buana Mitra Perwira. Dalam hal ini, penulis mencoba untuk menganalisis antara teori-teori yang diperoleh di bangku kuliah dengan praktek yang terjadi di lembaga keuangan perbankan syariah, yaitu dengan melakukan observasi secara langsung di PT. BPRS Buana Mitra Perwira. Selain itu juga dapat menambah pengetahuan khususnya untuk penulis sendiri dan atau untuk pembaca pada umumnya. Tujuan penyusunan laporan Tugas Akhir adalah untuk mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam menulis hasil penelitian yang berdasarkan pada laporan pelaksanaan praktek kerja lapangan. Dengan demikian mahasiswa dapat memaparkan secara detail praktek kerja yang dilaksanakan sesuai dengan persyaratan yang ditentukan oleh Program DIII MPS Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Purwokerto. 19 19 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN Purwokerto, Panduan Penyusunan Tugas Akhir Program DIII Manajemen Perbankan Syariah 2017, hlm. 3. xii

D. Metode Penelitian Suatu penelitian pada dasarnya adalah bagian mencari, mendapatkan data yang selanjutnya dilakukan penyusunan dalam bentuk laporan hasil penelitian. Supaya proses tersebut dapat berjalan lancar serta hasilnya dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah, maka diperlukan adanya penelitian. Metode penelitian ini terdiri dari: 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field Research). Penelitian lapangan atau (field Research) merupakan penelitian langsung yang dilakukan di lapangan atau pada responden. Karena penulis melakukan uji pengamatan secara langsung di lapangan, dan mengamati fenomena serta suatu kejadian-kejadian yang datang secara alami atau tanpa adanya unsur kesengajaan, sebagaimana adanya sehingga bersifat sekedar untuk mengungkapkan fakta (fact finding). Hasil penelitian ditekankan pada memberikan gambaran secara obyektif tentang keadaan sebenarnya dari obyek yang diselidiki. 2. Lokasi dan Waktu Penelitian a. Lokasi Penelitian Lokasi Penelitian bersamaan dengan pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) Program Diploma Tiga (DIII) MPS yaitu bertempat di PT. BPRS Buana Mitra Perwira yang beralamat di Jalan MT Haryono No. 267 Purbalingga. b. Waktu Penelitian xiii

Adapun waktu pelaksanaan penelitian juga bersamaan dengan pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) Program Diploma Tiga (DIII) MPS yang dimulai pada hari Selasa, tanggal 03 Januari 2017 sampai dengan hari Selasa, tanggal 31 Januari 2017, dengan jadwal praktek kerja setiap hari Senin s.d Jum at pukul 07.30 WIB s.d pukul 16.00 WIB. 3. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. 20 Pengumpulan data dilakukan dalam berbagai metode, berbagai sumber, dan berbagai cara, tetapi teknik pengumpulan data yang digunakan penulis adalah sebagai berikut: a. Pengamatan (Observasi) Teknik observasi langsung adalah cara mengumpulkan data yang dilakukan melalui pengamatan dan pencatatan gejala-gejala yang tampak pada obyek penelitian yang pelaksanaanya langsung pada tempat dimana suatu peristiwa, keadaan, atau situasi sedang terjadi. 21 Observasi yang penulis lakukan di sini yaitu dengan melakukan observasi secara langsung terhadap kegiatan operasional yang ada di PT. BPRS Buana Mitra Perwira untuk mendapatkan informasi secara langsung 20 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, cet. XVIII, (Bandung: Alfabeta, 2013), hlm. 224. 21 Hadari Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1998), hlm. 94. xiv

dan mendalam, khususnya tentang implementasi akad wadi ah pada tabungan ib syariah. b. Wawancara (interview) Wawancara erupakan salah satu metode pengumpulan data dengan jalan komunikasi, yakni melalui kontak atau hubungan pribadi antara pengumpul data (pewawancara) dengan sumber data (responden). 22 Dalam penelitian ini, untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap lagi guna keperluan data-data penelitian untuk Tugas Akhir, penulis mengumpulkan data dengan melakukan wawancara secara langsung dengan pegawai PT. BPRS Buana Mitra Perwira. c. Dokumentasi Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan kategorisasi dan klasifikasi bahan-bahan tertulis yang berhubungan dengan masalah penelitian, baik dari sumber dokumen maupun buku-buku, koran, majalah dan lain-lain. 23 Selain itu, dokumen juga bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Dengan metode ini penulis mengumpulkan informasi atau data yang berkaitan dengan penghimpunan dana yang berasal dari dokumen-dokumen yang dimiliki oleh PT. BPRS Buana Mitra Perwira, seperti arsip-arsip, formulirformulir pendanaan, brosur dan sebagainya. Selain meminta dokumen-dokumen secara langsung dari bank, penulis juga mengambil beberapa referensi yan 22 Rianto Adi, Metodologi Penelitian Sosial dan Hukum, (Jakarta: Granit, 2004), hlm. 72. 23 Hadari Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1998), hlm. 95. xv

berasal dari data dokumen, browsing di internet, buku-buku dan lain sebagainya. Semua dokumen-dokumen di atas berfungsi untuk mendukung informasiinformasi yang diperlukan atau tambahan referensi guna penyusunan Tugas Akhir. 4. Metode Analisis Data Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif, dimana analisis deskriptif yaitu bagian yang menjelaskan bagaimana data dikumpulkan dan diringkas pada hal-hal yang penting dalam data tersebut. 24 Analisis data menjadi pegangan dalam penelitian ini. Dalam hal ini, penulis menyusun dan menjelaskan data-data yang telah penulis dapat dari observasi di PT. BPRS Buana Mitra Perwira, yang kemudian dianalisis. 24 Sutrisno Hadi, Metodologi Research, (Yogyakarta: Andi Offset, 2004), hlm. 61. xvi

BAB IV BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Setelah mengadakan penelitian serta pembahasan dengan membandingkan antara teori dan praktik sebagaimana telah dijelaskan di bab sebelumnya, maka penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa Tabungan ib Syariah yang ada pada PT. BPRS Buana Mitra Perwira menerapkan akad wadi ah yad dhamanah, dimana pihak bank dapat mengambil manfaat dari titipan tersebut, sehingga semua keuntungan dan kerugian ditanggung seluruhnya oleh bank dan sebagai imbalan pemilik dana mendapatkan bonus yang besarnya ditentukan oleh bank, bonus ini tidak dipersamakan dengan bunga. Bank boleh memberikan bonus dengan catatan tanpa ada perjanjian sebelumnya. Sejauh ini dalam penelitian yang dilakukan penulis menyimpulkan bahwa PT. BPRS Buana Mitra Perwira sudah menerapkan akad sesuai syariat Islam sebagaimana yang tertuang pada ketentuan DSN-MUI No: 01/DSN- MUI/IV/2000 dan ketentuan dalam Surat Edaran Bank Indonesia (SEBI) No. 10/14/DPbS. B. Saran Dengan dilandasi oleh kerendahan hati setelah menyelesaikan pembahasan Tugas Akhir ini penulis memeberikan saran. Adapun saran-saran yang dapat penulis berikan antara lain: xvii

1. Fatwa Dewan Syariah Nasional No: 01/DSN-MUI/IV/2000 merupakan pedoman PT. BPRS Buana Mitra Perwira dalam mengembangkan produk Tabungan ib Syariah yang sesuai dengan prinsip syariah. Oleh karena itu, pentingnya untuk selalu berpegang teguh pada syariat Islam untuk mencapai tujuan bersama. 2. Produk-produk yang sudah sesuai dengan prinsip syariah harus dipertahankan dan terus dikembangkan dengan melakukan inovasi-inovasi baru. 3. PT. BPRS Buana Mitra Perwira dengan sistem operasionalnya harus terlepas dari unsur maghrib (maisyir, gharar dan riba), dan juga selalu menjaga kepercayaan nasabah. Hal ini dikarenakan dana yang terhimpun merupakan amanah dari nasabah yang harus dijaga penuh tanggung jawab. 4. Perlu adanya peningkatan mutu Sumber Daya Insani (SDI) kepada karyawan PT. BPRS Buana Mitra Perwira melalui pembekalan ilmu dan pelatihan yang mendalam masalah fiqih yang berkaitan dengan lembaga keuangan syariah terutama mengenai praktik dalam mengelolan dana di Bank Syariah. 5. Kerjasama antar karyawan dan kedisiplinan dalam menaati peraturan sebaiknya ditingkatkan lagi agar tercipta kondisi lingkungan kerja yang lebih baik dan mampu menciptakan tenaga kerja yang handal. 6. Pelayanan yang menjadi andalan PT. BPRS Buana Mitra Perwira dimana hal ini harus ditingkatkan lebih baik lagi untuk pencapaian kepuasan nasabah terhadap kualitas pelayanan yang ditawarkan. xviii

DAFTAR PUSTAKA BUKU Adi, Rianto. 2004. Metodologi Penelitian Sosial dan Hukum. Jakarta: Granit. Anshori, Abdul Ghofur. 2010. Hukum Perjanjian Islam di Indonesia. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.. 2010. Pembentukan Bank Syariah Melalui Akuisisi Dan Konversi. Yogyakarta: UII Press. Antonio, Muhammad Syafi i. 2001. Bank Syariah: Dari Tori ke Praktik. Jakarta: Gema Insani Press. Dahlan, Ahmad. 2010. Pengantar Ekonomi Islam. Purwokerto: STAIN Press.. 2012. Bank Syariah: Teoritik, Praktik, Kritik. Yogyakarta: Teras. Fahmi, Irham. 2014. Pengantar Perbankan Teori & Aplikasi. Bandung: Alfabeta. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN Purwokerto, Panduan Penyusunan Tugas Akhir Program DIII Manajemen Perbankan Syariah 2017. Hadi, Sutrisno. 2004. Metodologi Research. Yogyakarta: Andi Offset. Hasan, Nurul Ichsan. 2014. Perbankan Syariah: Sebuah Pengantar. Ciputat: Referensi GP Press Group. Is, Muhammad Sadi. 2015. Konsep Hukum Perbankan Syariah. Malang: Setara Press. Ismail. 2011. Perbankan Syariah. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Karim, Adiwarman. 2010. Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo. Kasmir. 2005. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: Pt. RajaGrafindo Persada. Muhammad. 20005. Manajemen Bank Syariah. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.. 2005. Manajemen Dana Bank Syariah. Yogyakarata: Ekonisia. xix

. 2008. Manajemen Pembiayaan Mudharabah di Bank Syariah. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.. 2016. Sistem Bagi Hasil dan Pricing Bank Syariah. Yogyakarta: UII Press.. 2000. Sistem dan Prosedur Operasional Bank Syariah. Yogyakarta: UII Press. Nawawi, Hadari. 1998. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, cet. XVIII. Bandung: Alfabeta. Suhendi, Hendi. 2008. Fiqh Muamalah. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Susyanti, Jeni. 2016. Pengelolaan Lembaga Keuangan Syariah. Malang: Empat Dua. Wiroso. 2005. Penghimpunana Dana dan Hasil Usaha Bank Syariah. Jakarta: PT Grasindo. SKRIPSI/TUGAS AKHIR Fitriani, Nur Aida. 2015. Penerapan Akad Wadi ah dan Mudharabah pada Produk Tabungan di Bank Syariah Mandiri KCP Purbalingga, Purwokerto: IAIN Purwokerto. Nasehah, Jumiatun. 2015. Penerapan Akad Mudharabah Mutlaqah pada Tabungan Investasi Terencana (TIARA) di BPRS Barokah Dana Sejahtera Yogyakarta, Purwokerto: IAIN Purwokerto. Ngatoilah, Chazah. 2015. Implementasi Akad Mudharabah Mutlaqah pada Produk Tabungan Berencana di Bank Syariah Mandiri Cabang Purwokerto, Purwokerto: IAIN Purwokerto. DOKUMEN Brosur Layanan Produk PT. BPRS Buana Mitra Perwira Brosur Layanan Produk Syariah Penghimpunan Dana Perwira PT. BPRS Buana Mitra Company Profile PT. BPRS Buana Mitra Perwira Dokumen PT. BPRS Buana Mitra Perwira xx

Wawancara dengan Aris Ginanjar, selaku Manager Marketing di PT. BPRS Buana Mitra Perwira, pada hari Sabtu tanggal 11 Maret 2017, jam 10.30. Wawancara dengan Farida Septia Murti, selaku Customer Service di PT. BPRS Buana Mitra Perwira, pada hari Kamis tanggal 12 Januari 2017, jam 15.30. Wawancara dengan Tri Widari, selaku Teller di kantor kas Bukateja PT. BPRS Buana Mitra Perwira pada tanggal 27 Januari 2016. INTERNET http://www.gurupendidikan.com/9-pengertian-implementasi-menurut-para-ahli/ diakses tanggal 8 Februari 2017. JURNAL Peraturan Bank Indonesia Nomor : 6/7/Pbi/2004, Sertifikat Wadiah Bank Indonesia Gubernur Bank Indonesia, dalam http://www.bi.go.id/id/peraturan/arsipperaturan/moneter2004/pbi-6-7-04.pdf, di akses pada 27 Februari 2017. Siti Aisyah, Penghimpunan Dana Masyarakat dengan Akad Wadi ah dan Penerapannya pada Perbankan Syariah, Jurnal Syariah (online), Vol. V, NO. 1, ejournal.fiaiunisi.ac.id/ index.php/syariah/article/download/56/52, 2016, di akses pada 27 Februari 2017. xxi