Judul : Pengaruh Tekanan Ketaatan, Independensi, Pengalaman Kerja Dan Locus Of Control Terhadap Audit Judgment Di Kap Wilayah Bali Nama : Kadek Upawita Candra Pertiwi NIM : 1306305061 ABSTRAK Kualitas dari audit dipertanyakan dengan adanya beberapa kasus yang diduga tidak terlepas dari kurang akuratnya audit judgment yang diambil oleh auditor. Audit judgment adalah penilaian objektif dari seorang auditor mengenai informasi-informasi dari bukti audit yang diperoleh dan dipengaruhi oleh aspekaspek indivindu auditor sehingga menghasilkan pemikiran atau keputusan mengenai informasi yang didapat sebelumnya. Tekanan ketaatan, independensi, pengalaman kerja dan locus of control merupakan aspek-aspek indivindu yang dinilai dapat memengaruhi audit judgment. Penelitian ini dilaksanakan pada Kantor Akuntan Publik di wilayah Bali dengan metode pengumpulan data primer yaitu menggunakan kuesioner. Jumlah sampel yang dianalisis sebanyak 33 responden, dan menggunakan metode penelitian purposive sampling. Data yang telah valid dan reliabel, memenuhi uji asumsi klasik, dan teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda dengan menggunakan software SPSS. Hasil akhir penelitian menyatakan bahwa tekanan ketaatan dan locus of control berpengaruh negatif pada audit judgment. Independensi dan pengalaman kerja auditor berpengaruh positif pada audit judgment. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa untuk mendapatkan audit judgment yang akurat, seorang auditor harus mampu menghadapi tekanan yang didapatkan dari senior maupun kliennya dan menjauhkan sifat locus of control eksternal yang dimiliki oleh individu auditor, dan untuk mendapatkan audit judgment yang akurat seorang auditor harus memiliki sifat independen yang tinggi dengan tidak memihak kepada entitas manapun dan meningkatkan pengalaman kerja yang dimilikinya. Kata kunci : tekanan ketaatan, independensi, pengalaman kerja, locus of control, audit judgment i
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... Error! HALAMAN PENGESAHAN... Error! PERNYATAAN ORISINALITAS... Error! KATA PENGANTAR... Error! ABSTRAK... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... iv DAFTAR GAMBAR... v DAFTAR LAMPIRAN... vi BAB I PENDAHULUAN... 7 1.1 Latar Belakang... 7 1.2 Rumusan Masalah Penelitian... 14 1.3 Tujuan Penelitian... 14 1.4 Kegunaan Penelitian... 14 1.5 Sistematika Penulisan... 15 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN... Error! 2.1 Landasan Teori... Error! 2.1.1 Teori Human Information ProcessingError! Bookmark not 2.1.2 Teori X dan Y McGregor... Error! 2.1.3 Teori Penetapan Tujuan... Error! 2.1.4 Teori Kognitif (Jean Piaget)... Error! 2.1.5 Audit Judgment... Error! 2.1.6 Tekanan Ketaatan... Error! 2.1.7 Independensi... Error! 2.1.8 Pengalaman Kerja... Error! 2.1.9 Lokus of Control... Error! 2.2 Rumusan Hipotesis Penelitian... Error! 2.2.1 Pengaruh Tekanan Ketaatan Terhadap Audit Judgment. Error! 2.2.2 Pengaruh Independensi Terhadap Audit Judgement... Error! 2.2.3 Pengaruh Pengalaman Kerja Terhadap Audit JudgementError! 2.2.4 Pengaruh Locus of Control Terhadap Audit Judgement. Error! BAB III METODE PENELITIAN... Error! 3.1 Desain Penelitian... Error! 3.2 Lokasi atau Ruang Lingkup Wilayah PenelitianError! Bookmark not 3.3 Obyek Penelitian... Error! ii
3.4 Identifikasi Variabel... Error! 3.5 Definisi Operasional Variabel... Error! 3.6 Jenis dan Sumber Data... Error! 3.6.1 Jenis Data... Error! 3.6.2 Sumber Data... Error! 3.7 Populasi, Sampel dan Metode Penentuan SampelError! Bookmark not 3.7.1 Populasi... Error! 3.7.2 Sampel... Error! 3.8 Metode Pengumpulan Data... Error! 3.9 Uji Instrumen Penelitian... Error! 3.9.1 Uji validitas... Error! 3.9.2 Uji Reliabilitas... Error! 3.10 Teknik Analisis Data... Error! 3.10.1 Statistik Deskriptif... Error! 3.10.2 Uji Asumsi Klasik... Error! 3.10.3 Analisis Regresi Linear BergandaError! Bookmark not BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN... Error! 4.1 Gambaran Umum Kantor Akuntan PublikError! Bookmark not 4.4.1 Sejarah Kantor Akuntan PublikError! Bookmark not 4.1.2 Struktur Kantor Akuntan PublikError! Bookmark not 4.2 Deskripsi Data Hasil Penelitian... Error! 4.2.1 Deskripsi Responden... Error! 4.2.2 Karakteristik Responden... Error! 4.3 Hasil Uji Alat Instrumen Penelitian.. Error! 4.3.1 Uji Validitas... Error! 4.3.2 Uji Reliabilitas... Error! 4.4 Hasil Analisis Data... Error! 4.4.1 Hasil Statistik Deskriptif... Error! 4.4.2 Hasil Uji Asumsi Klasik... Error! 4.4.2.1 Hasil Uji Normalitas... Error! 4.4.2.2 Hasil Uji MultikolinearitasError! Bookmark not 4.4.2.3 Hasil Uji HeteroskedastisitasError! Bookmark not 4.4.3 Hasil Analisis Regresi Linear BergandaError! Bookmark not 4.4.4 Koefisien Determinasi... Error! 4.4.5 Uji Statistik F... Error! 4.4.6 Uji Statistik t... Error! iii
4.5 Pembahasan dan Implikasi Hasil PenelitianError! Bookmark not 4.5.1 Pengaruh Tekanan Ketaatan terhadap Audit Judgment.. Error! 4.5.2 Pengaruh Independensi terhadap Audit Judgment... Error! 4.5.3 Pengaruh Pengalaman Kerja terhadap Audit Judgment.. Error! 4.5.4 Pengaruh Locus of Control terhadap Audit Judgment... Error! BAB V SIMPULAN DAN SARAN... Error! 5.1 Simpulan... Error! 5.2 Saran... Error! DAFTAR RUJUKAN... Error! LAMPIRAN-LAMPIRAN... Error! iv
DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Daftar Nama Kantor Akuntan Publik di Bali, 2016... Error! Bookmark not Tabel 3.2 Rincian Jumlah Auditor Pada KAP di Wilayah Bali 2016... Error! Tabel 4.1 Perincian Pengembalian dan Penggunaan Kuesioner. Error! Bookmark not Tabel 4.2 Rincian Profil Responden... Error! Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas... Error! Tabel 4.5 Hasil Statistik Deskriptif... Error! Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas... Error! Tabel 4.7 Hasil Multikolinearitas... Error! Tabel 4.8 Hasil Uji Heteroskedastisitas... Error! Tabel 4.9 Hasil Analisis Regresi Linear Bergnda.. Error! v
DAFTAR GAMBAR Gambar 3.1 Kerangka Konseptual Penelitian... Error! Gambar 4.1 Struktur Organisasi Akuntan Publik.. Error! vi
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1... Error! Lampiran 2... Error! Lampiran 3... Error! Lampiran 4... Error! Lampiran 5... Error! Lampiran 6... Error! Lampiran 7... Error! Lampiran 8... Error! Lampiran 9... Error! vii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat sekarang ini dapat memicu persaingan yang semakin meningkat diantara pelaku bisnis. Berbagai macam usaha dilakukan untuk meningkatkan pendapatan dan agar tetap bertahan dalam menghadapi persaingan tersebut terus dilakukan oleh para pengelola perusahaan. Salah satu kebijakan yang sering ditempuh oleh pihak perusahaan adalah dengan melakukan pemeriksaan laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan adalah cacatan informasi keuangan pada periode akuntansi suatu organisasi yang berisi seluruh kegiatan bisnis dari suatu kegiatan usaha. Laporan keuangan merupakan hal yang penting, karena laporan keuangan dijadikan sumber informasi dalam pengambilan keputusan dan sebagai indikator pengukuran kinerjaa perusahaan, dalam penyusunan laporan keuangan terdapat perusahaan yang menyusun laporan dengan mengandalkan keahlian pihak manajemen internal dan ada pula yang menggunakan jasa konsultan yaitu pihak yang dijadikan sebagai problemsolving oleh perusahaan yang mengalami masalah keuangan (Christanti, 2015). Seringkali akuntan bersifat subjektif dan adanya pola hubungan yang erat antara konsultan dengan kliennya dan dengan demikian timbulnya keraguan mengenai kebenaran informasi laporan keuangan yang disajikan, sehingga dibutuhkan pihak ketiga yang independen dan objektif yang mampu memeriksa 8
keakuratan laporan keuangan yang telah disusun oleh perusahaan(christanti, 2015). Tugas auditor sebagai orang yang ahli dibidang akuntansi melaksanakan pemeriksaan laporan keuangan untuk mendeteksi salah saji yang diyakini jumlahnya besar, baik secara individual maupun keseluruhan, yang secara kuantitatif berdampak material terhadap laporan keuangan. Jadi peran auditor adalah untuk mengevaluasi dan menentukan kewajaran dari laporan keuangan apakah laporan keuangan tersebut sudah disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi berlaku umum. Seorang auditor harus menerapkan sikap profesionalisme serta menjunjung tinggi kode etik profesi dan standar audit yang harus dijadikan pedoman dalam menjalankan setiap tugasnya. Mengingat peran auditor yang sangat penting dan dibutuhkan dalam dunia usaha, peningkatan kinerja auditor sangat penting untuk terus dilakukan. (Puspitasari 2011). Auditor yang jujur dalam melaksanakan tugasnya dan bekerja tanpa tekanan atas banyak pihak tertentu, maka pribadinya akan dapat memertahankan integritasnya (Mayasari, 2011). Tugas utama seorang auditor adalah melakukan audit dan memberi opininya atas suatu laporan keuangan perusahaan yang berpedoman pada peraturan yang berlaku berdasarkan pendidikan, pengalaman dan pelatihan yang dimilikinya dengan sikap yang objektif dan tidak memihak. Pada saat memeriksa laporan keuangan atau mencapai kinerja yang diharapkan, auditor di dalam kantor akuntan publik menghadapi hambatan yang mengakibatkan kurangnya konsensus pada kinerja dan berakibatnya terjadi penurunan kualitas audit yang dilaporkan, hal ini dapat terjadi karena dalam proses audit, auditor dipengaruhi oleh beberapa hal yang memengaruhi judgment dari auditor. 9
Audit Judgment mengacu pada pembentukan ide, pendapat, atau perkiraan tentang objek, peristiwa, keadaan, atau jenis lain dari fenomena (Trianevant, 2014). Menurut Pranoto (2013) audit judgment merupakan persepsi auditor dalam menanggapi informasi yang berhubungan dengan resiko audit yang akan dihadapi auditor dan memengaruhi pemberian opini auditor dari laporan keuangan suatu entitas. Pragraf 16 SA200 menyatakan bahwa auditor harus menggunakan pertimbangan profesional dalam merencanakan dan melaksanakan audit atas laporan keuangan. Audit judgment dapat dikatakan ikut menentukan hasil dari pelaksanaan audit. Saat menyatakan opini atas kewajaran laporan keuangan, seorang auditor harus dapat memertimbangkan dan memutuskan sejauh mana tingkat keakuratan atas bukti maupun informasi yang diberikan oleh klien (Tielman, 2012). Oleh karena itu penting untuk memperoleh pemahan tentang perilaku auditor dalam memroses informasi untuk membuat audit judgment (Liburd,2015). Penelitian mengenai audit judgment penting untuk dilakukan karena dalam Standar Profesi Akuntan Publik (SPAP), auditor diwajibkan menggunakan pertimbangan profesionalnya dalam melakukan penilaian yang berkaitan dengan audit. Semakin akurat audit judgment yang dibuat auditor maka akan semakin kuat hasil auditnya, hal ini dikarenakan judgment yang dibuat auditor merupakan pertimbangan subyektif dari seorang auditor dan sangat tergantung dari persepsi individu mengenai suatu situasi (Lopa, 2014). Adanya beberapa kasus dalam dunia bisnis yang diperkirakan terkait dengan kesalahan judgment yang dibuat oleh auditor dalam mendeteksi kecurangan masih banyak terjadi, yang menyebabkan ketidak percayaan entitas terhadap auditor, yaitu 10
Enron Corporation di Amerika Serikat yang merupakan salah satu perusahaan terkemuka di dunia dalam bidang listrik, gas alam, bubur kertas dan kertas, dan komunikasi. Manajemen Enron telah melakukan window dressing, memanipulasi angka-angka laporan keuangan agar kinerjanya tampak baik. Auditor Enron, Arthur Andersen dipersalahkan karena ikut membantu proses rekayasa keuangan itu. Manipulasi ini telah berlangsung bertahun-tahun sehingga mengakibatkan hutang hampir sebesar US$ 31,2 milyar dan menurunnya harga saham secara drastis berbagai bursa efek di belahan dunia mulai dari Amerika, Eropa dan Asia. Kasus ini menjelaskan bahwa Arthur Andersen tidak bersikap independent sebagaimana yang seharusnya sebagai seorang auditor (http://utharymaladhika.blogspot.co.id). Contoh kasus lainnya yaitu kredit macet Rp 52 Milyar yang dilakukan oleh seorang akuntan publik bernama Biasa Sitepu yang membuat laporan keuangan perusahaan Raden Motor untuk mendapat pinjaman modal senilai Rp 52 Milyar dari BRI Cabang Jambi pada tahun 2009, diduga terlibat dalam kasus korupsi kredit macet (http://regional.kompas.com). Pada saat melaksanakan audit terdapat beberapa kemungkinan kegagalan karena kesalahan dalam memutuskan judgment seperti contoh kasus di Endron, Raden Motor dan masih banyak kasus lain yang terjadi dalam dunia bisnis. Hal ini dikarenakan oleh judgment yang diputuskan oleh auditor masih bersifat subjektif dan cara pandang yang berbeda, sehingga perlu diketahui faktor-faktor yang memengaruhi dalam memutuskan audit judgment. Beberapa faktor yang memengaruhi audit judgment yaitu, tekanan ketaatan, independensi, pengalaman kerja dan locus of control. Tekanan ketaatan diartikan sebagai tekanan yang 11
diterima oleh auditor junior dari auditor senior atau atasan dan entitas yang diperiksa untuk melakukan tindakan yang menyimpang dari standar etika dan profesionalisme (Praditaninggrum 2012). Di satu sisi auditor harus bersikap independen dalam memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan, akan tetapi di sisi lain auditor juga harus bisa memenuhi tuntutan yang diinginkan oleh entitas yang diperiksa agar entitas yang diperiksa puas dengan pekerjaannya. Faktor lainnya yang memengaruhi dari audit judgment selain tekanan ketaatan yaitu independensi. Sesuai dengan SPAP, standar umum kedua mengani independensi yang menyatakan Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan, independensi dalam sikap mental harus dipertahankan oleh auditor. (Standar Profesional Akuntan Publik,220:2011). Saat membuat judgment auditor tidak diperbolehkan memihak kepada siapapun, baik klien maupun pihak yang berkepentingan pada laporan keuangan yang diaudit. Independensi adalah sikap yang bebas dari pengaruh pihak lain (tidak dikendalikan dan tidak bergantung pada pihak lain. Pernyataan tersebut didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Handani (2014) dan Mukhlis (2014) mengungkapkan independensi berpengaruh positif pada judgment yang diambil oleh auditor. Pengalaman kerja auditor juga sangat memengaruhi saat auditor membuat judgment karena seorang auditor yang berpengalaman akan semakin peka dalam memahami setiap informasi yang relevan sehubungan dengan judgment yang akan diambilnya, semakin peka dengan kesalahan penyajian laporan keuangan dan semakin memahami hal-hal yang terkait dengan kesalahan yang ditemukan 12
tersebut (Pradiptaningrum, 2012). Auditor yang memiliki pengalaman akan mampu belajar aktif dalam menghadapi tugas audit, mengolah informasi yang relevan dan menganalisis bukti-bukti audit, sehingga dapat menunjang pemberian judgment yang akurat untuk menetukan kualitas dari hasil audit dan juga opini yang akan di keluarkan auditor. Hal yang sama diperoleh dari hasil penelitian Putri (2015), Puspita (2015) dan Tielman (2012) apabila pengalaman audit semankin meningkat maka judgment yang diambil oleh auditor akan semakin akurat. Faktor terakhir dalam penelitian ini yang memengaruhi audit judgment yaitu locus of control. Locus of Control merupakan kendali individu atas pekerjaan mereka dan kepercayaan mereka terhadap keberhasilan diri. Locus of control terdiri dari locus of control internal serta locus of control eksternal. Seorang auditor yang memiliki locus of control internal akan berusaha lebih keras ketika ia meyakini bahwa usahanya akan mendatangkan hasil sehingga tingkat kinerjanya juga tinggi dan dapat dipahami juga bahwa locus of control eksternal sebagai kebalikan dari locus of control internal menunjukkan kinerja yang rendah bila dibandingkan dengan individu dengan locus of control internal (Wahyudi, 2011). Dari locus of control internal dan eksternal tersebut dapat disimpulkan bahwa locus of control dapat memengaruhi auditor untuk melakukan kecurangan atau tidak yang nantiya berpengaruh terhadap audit judgment yang akan dibuat. Pernyataan tersebut didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Putri (2015) dan Puput (2014). Penggunaan variabel tekanan ketaatan, independensi, pengalaman kerja dan locus of control dalam penelitian ini disebabkan oleh variabel ketaatan, independensi, pengalaman kerja dan locus of control masih jarang digunakan dalam penelitian 13
sebelumnya mengenai audit judgment dan masih adanya ketidak konsistenan hasil penelitian mengenai pengaruh tekanan ketaatan dan independensi pada audit judgment. Ketidak konsistenan penelitian mengenai pengaruh tekanan ketaatan pada audit judgment ditunjukkan dalam penelitian yang dilakukan Praditaningrum (2012) dan Tantra (2013) menunjukkan tekanan ketaatan berpengaruh negatif pada judgment yang diambil oleh auditor, penelitian yang dilakukan Yuliani (2012) menunjukkan tekanan ketaatan berpengaruh positif pada audit judgment sedangkan penelitian yang dilakukan Lopa (2014) dan Tielman (2012) menunjukkan tekanan ketaatan tidak berpengaruh pada judgment yang diambil oleh auditor. Ketidak konsistenan penelitian mengenai independensi pada audit judgment ditunjukkan dalam penelitian yang dilakukan oleh Handani (2014) dan Mukhlis (2014) mengungkapkan independensi berpengaruh positif pada judgment yang diambil oleh auditor. Namun penelitian yang dilakukan Yuliani (2012) independensi tidak berpengaruh pada judgment yang diambil oleh auditor. Penelitian mengenai audit judgment masih sangat perlu dilakukan mengingat audit judgment sangat memengaruhi opini yang akan dinyatakan oleh auditor dan masih adanya beberapa kasus yang terjadi akibat kesalahan dalam mengambil audit judgment. Berdasarkan urain diatas maka judul dari penelitian ini yaitu Pengaruh Tekanan Ketaatan, Independensi, Pengalaman Kerja dan Locus of Control Terhadap Audit Judgment di KAP Wilayah Bali 14
1.2 Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut ini: 1) Apakah tekanan ketaatan berpengaruh terhadap audit judgment? 2) Apakah independensi berpengaruh terhadap audit judgment? 3) Apakah pengalaman kerja berpengaruh terhadap audit judgment? 4) Apakah locus of control berpengaruh terhadap audit judgment? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui pengaruh tekanan ketaatan terhadap audit judgment 2) Untuk mengetahui pengaruh independensi terhadap audit judgment 3) Untuk mengetahui pengaruh pengalaman kerja terhadap audit judgment 4) Untuk mengetahui pengaruh locus of control terhadap audit judgment 1.4 Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat secara teoritis maupun praktirs bagi semua pihak yang mempunyai kaitan penelitian ini, yaitu : 1) Kegunaan Teoristis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan dukungan terhadap teori human information processing, teori X dan Y Mcgregor, teori penetapan tujuan dan teori kognitif (Jean Piaget) yang nantinya dapat digunakan sebagai suatu hasil studi empiris 15
yang dapat memberikan suatu wawasan dan pemahaman yang lebih mengenai pengaruh pengaruh tekanan ketaatan, independensi, pengalaman kerja dan locus of control terhadap audit judgment di KAP wilayah Bali. Selain itu, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi penelitian berikutnya yang sejenis 2) Kegunaan Praktis Memberikan kontribusi untuk Kantor Akuntan Publik agar menjadi lebih baik lagi dalam mengambil audit judgment yang tidak bertentangan dengan standar professional auditing sehingga dapat menjadi acuan penelitian selanjutnya. 1.5 Sistematika Penulisan Skripsi ini terdiri dari lima bab yang saling berhubungan antara bab satu dengan bab yang lainnya, disusun secara terperinci dan sistematis. Untuk memberikan gambaran dan mempermudah pembahasan tentang skripsi ini, maka sistemastika dari setiap bab dapat diperinci sebagai berikut : Bab I Pendahuluan Bab pendahuluan merupakan pengantar isi secara keseluruhan yang diawali dengan uraian latar belakang masalah, perumusan pokok masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, serta sistematika penulisan. Bab II Kajian Pustaka dan Rumusan Hipotesis Bab ini menguraikan landasan teori yang mendukung penelitian, hasil penelitian sebelumnya yang terkait dan digunakan sebagai acuan dengan penelitian yang dilaksanakan sekarang, serta rumusan hipotesis penelitian. Bab III Metode Penelitian 16
Bab ini menguraikan metode penelitian yang meliputi desain penelitian, lokasi penelitian, objek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis data, sumber data, populasi, sampel, metode penentuan sampel, metode pengumpulan data, pengujian instrumen penelitian, dan teknik analisis data. Bab IV Data dan Pembahasan Hasil Penelitian Bab ini memaparkan gambaran umum perusahaan yang diteliti dan hasil penelitian yang diperoleh setelah dianalisis dengan menggunakan metode analisis yang sesuai dengan tujuan penelitian. Bab V Simpulan dan Saran Bab ini menguraikan simpulan yang diperoleh dari hasil analisis dalam pembahasan, saran-saran yang diberikan sesuai dengan simpulan yang diperoleh, serta keterbatasan penelitian. 17