Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Pebruari 2012

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN MODEL BIAYA DAN KEUNTUNGAN UNTUK BAN REMANUFAKTUR BERDASARKAN PERSPEKTIF PRODUSEN DAN KONSUMEN

(FRW) DENGAN BERBAGAI JENIS REKTIFIKASI

SIDANG PENELITIAN TUGAS AKHIR

PENGEMBANGAN MODEL MATEMATIS PERIODE GARANSI DAN BIAYA GARANSI UNTUK PRODUK REUSE DENGAN DISTRIBUSI NON HOMOGENEOUS POISSON PROCESS

ANALISIS PENGARUH PENUNDAAN PEMAKAIAN DAN PELAPORAN KERUSAKAN PRODUK TERHADAP PROFITABILITY ITEM RECOVERY

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LOGO. Sidang Tugas Akhir Analisa Pengaruh Kondisi Incomplete Failure Data Terhadap Profitabilitas Produsen Dalam Strategi Reuse

Model Pengambilan Keputusan Penggantian Komponen Rusak Dengan Komponen Reuse

SIDANG TUGAS AKHIR HUDAIFAH

PENGARUH EXTENDED WARRANTY DARI RETAILER TERHADAP PERFORMANSI SUPPLY CHAIN

PENENTUAN INTERVAL WAKTU PEMELIHARAAN PENCEGAHAN BERDASARKAN ALOKASI DAN OPTIMASI KEHANDALAN PADA PERALATAN SEKSI PENGGILINGAN E

MODUL 12 - TOTAL QUALITY MANAGEMENT DALAM JIT

Dari hasil perhitungan pada tabel 4.4 sampai dengan tabel 4.6, tampak bahwa nilai risiko konsumen yang memenuhi konsep NCR adalah

PENERAPAN TQM DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS DAN PROFITABILITAS OLEH: LILIANA SIMON

PENGUKURAN KINERJA SUPPLY CHAIN DI PT XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE SCOR

PENGEMBANGAN MODEL PEMULIHAN KOMPONEN KENDARAAN END-OF-LIFE DENGAN INTEGRASI TRIPPLE BOTTOM LINE DAN TEKNIK PENGAMBILAN KEPUTUSAN MULTI OBJEKTIF

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

OPTIMASI PERSEDIAAN SUKU CADANG UNTUK PROGRAM PEMELIHARAAN PREVENTIP BERDASARKAN ANALISIS RELIABILITAS

Kerangka Presentasi. Posisi penelitian ini. Latar Belakang. Critical Review. Perumusan Masalah SIDANG TUGAS AKHIR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Akuntansi Manajemen Lanjutan. Dr. Christina Juliana, CPMA

IDENTIFIKASI RISIKO PADA BOILER COAL FIRING SYSTEM FASILITAS PEMBANGKIT PT PJB UNIT PEMBANGKITAN PAITON

Seminar Nasional Waluyo Jatmiko II FTI UPN Veteran Jawa Timur

ANALISIS KEANDALAN KOMPONEN KRITIS LIFT NPX UNTUK MENENTUKAN JADWAL PERAWATAN PENCEGAHAN YANG OPTIMUM

ABSTRACT. Keywords: Environmental Management Accounting, Product Quality, Environmental Performance, Financial Performance.

PENERAPAN KONSEP GREEN MANUFACTURING PADA BOTOL MINUMAN KEMASAN PLASTIK

Bahan Baku. Aktivitas Produksi. Limbah

Kata kunci : Manajemen risiko lingkungan, Pengelolaan lumpur B3, fuzzy AHP

Integrasi Produk Pariwisata Indonesia Berbasis Environmental Supply Chain Management

PENGEMBANGAN MODEL SUSTAINABLE DEVELOPMENT DECISION-MAKING UNTUK UKM BATIK DI SURABAYA DENGAN PENDEKATAN ANP

PENINGKATAN EFISIENSI PERUSAHAAN MELALUI KONSEP NON PRODUK OUTPUT (NPO) SEBAGAI BAGIAN INTERNALISASI BIAYA LINGKUNGAN

Penjadwalan Preventive Maintenance berdasarkan Perspektif Service Center dan Customer (Studi Kasus : Toyota Avanza)

PENGEMBANGAN MODEL PENENTUAN HARGA DALAM SISTEM TUKAR TAMBAH PRODUK BARU DAN PRODUK REUSE DENGAN MEMPERTIMBANGKAN UNSUR BIAYA GARANSI

ABSTRAK. Kata kunci: Rasio Keuangan, Kinerja Keuangan. iv Universitas Kristen Maranatha

# $ !!" ! # $! $ % !!" # %!!! '(!! # * $ %!+ + +!! % %+!'!! " " " #! # % # '!$ #, #,-! # '-!!! #! )!! %" .'.!% % ) ' ' '!!!! % '! $ )!!

ABSTRACT. Keywords: target costing, sales price, production cost efficiency. Universitas Kristen Maranatha. vii

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Kata Kunci : Data Envelopment Analysis, Technical Efficiency, Scale Effficiency

ABSTRAK. Kata-kata kunci: Job order costing method, efisiensi, dan efektivitas. vii. Universitas Kristen Maranatha

PENGGUNAAN ANALISIS KETAHANAN HIDUP UNTUK PENENTUAN PERIODE GARANSI DAN HARGA PRODUK PADA DATA WAKTU HIDUP LAMPU NEON

Pemodelan Rencana Promosi dan Kebijakan Persediaan untuk Mendapatkan Profit Sharing Supply Chain yang Optimal

PERENCANAAN DAN PENJADWALAN DISTRIBUSI DENGAN METODE DISTRIBUTION REQUIREMENT PLANNING DI CV. FAJAR TEKNIK SEJAHTERA, SIDOARJO

PERENCANAAN PERSEDIAAN KNIFE TC 63 mm BERDASARKAN ANALISIS RELIABILITAS (Studi Kasus di PT. FILTRONA INDONESIA)

# $ !!" ! #$! $% # %!!!'(!! +!! % %+!'!! " #! # % #, #,-! #! )!! %" .'.!% % ) ' ' '!!!! % '! $ )!!'" /!.!% % ) $ % & (!!!!.!% %!$

PENGEMBANGAN MODEL PERSEDIAAN PRODUKSI, PRODUKSI ULANG, DAN PEMBUANGAN LIMBAH PADA KASUS PURE BACKORDERING DENGAN PERSEDIAAN PIHAK KETIGA

TEKNIK PENARIKAN SAMPEL PADA DATA ATRIBUT UNTUK PEMERIKSAAN HASIL AKHIR PRODUKSI

Identifikasi Bahaya dan Penentuan Kegiatan Perawatan Pada Tower Crane 50T Menggunakan Metode RCM II (Studi Kasus Perusahaan Manufaktur Kapal)

PENGENDALIAN PERSEDIAAN KOMPONEN CIRCUIT BREAKER DENGAN KEBIJAKAN CAN- ORDER (STUDI KASUS : PT. E-T-A INDONESIA)

PEMILIHAN KEBIJAKAN SISTEM PENGGANTIAN SPARE PART PADA PERUSAHAAN CONSUMER GOOD DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMULASI

ANALISIS PREVENTIVE MAINTENANCE DAN RANCANGAN SISTEM INFORMASI PADA MESIN DIE CASTING

BAB 6 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Pengendalian Persediaan Bahan Baku dengan Model Sistem Dinamik (Studi Pada Perusahaan Furniture)

EVALUASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERHOTELAN BERBASIS WEB PADA PT XYZ

ABSTRAK. Kata Kunci : Pengendalian Persediaan. Model Probabilistik. kasus Lost Sales.

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang bergerak di bidang produksi barang, terutama barangbarang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Indonesia Perhitungan idle..., Muammar Aditya, FE UI, 2010.

ABSTRACT. Keywords: Capital budgeting, investment decision making, productivity. vii. Universitas Kristen Maranatha

SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR DALAM KERANGKA KERJA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Pada bab ini akan diambil kesimpulan mengenai keseluruhan hasil

PENGGUNAAN ANALISIS KETAHANAN HIDUP UNTUK PENENTUAN PERIODE GARANSI DAN HARGA PRODUK PADA DATA WAKTU HIDUP LAMPU NEON

BAB 7 SIMPULAN DAN SARAN

Quality Management. D Rizal Riadi

PENGEMBANGAN MODEL PENENTUAN HARGA DINAMIS PRODUK AGRO- PERISHABLE MEMPERTIMBANGKAN PENURUNAN KUALITAS, TINGKAT PERMINTAAN, SERTA PREFERENSI PEMBELI

KERANGKA KERJA PENILAIAN INVESTASI LINGKUNGAN (ENVIRONMENTAL PERFORMANCE APPRAISAL)

KAJIAN TARIF ANGKUTAN KOTA (Studi Kasus Kota Bandung)

STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN BIOGAS KOTORAN SAPI SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF RAMAH LINGKUNGAN DI KABUPATEN NGAWI (Studi Kelayakan di Kecamatan Ngawi)

ANALISIS INSTRUKSIONAL GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

Program Studi S-1 TEKNIK INDUSTRI

Pasar Persaingan Sempurna(Perfect Competition)

INDUSTRIAL ENGINEERING

PENENTUAN BIAYA LINGKUNGAN: SEBUAH PENDEKATAN AKUNTANSI MANAJEMEN LINGKUNGAN (EMA)

Menghitung Eco-efficiency di PT. APIE Indo Karunia

DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS) DALAM PRAKUALIFIKASI KONTRAKTOR Decision Support System (DSS) in Prequalification of Contractor

BAB I PENDAHULUAN. terletak dalam satu kawasan (Ayres dan Ayres,2002). Kawasan ini bertujuan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PENINGKATAN DAYA SAING INDUSTRI MELALUI ANALISA BIAYA KUALITAS (Studi Kasus pada Perusahaan Bahan Baku Makanan)

PENGEMBANGAN SISTEM ERP MODUL PROJECT MANAGEMENT PADA CLIENT PT. JIVA VENTURES (STUDI KASUS : PT. BEST PLANTATION INTERNATIONAL)

ABSTRACT. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: Pengendalian persediaan, bahan baku, Model pengendalian persediaan probabilistik. vii. Universitas Kristen Maranatha

PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DALAM MENGHADAPI KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN GUNA MENINGKATKAN KINERJA PERUSAHAAN

PROSES ELIMINASI WASTE DENGAN METODE WASTE ASSESSMENT MODEL & PROCESS ACTIVITY MAPPING PADA DISPENSING

UKURAN LOT PRODUKSI DAN BUFFER STOCK PEMASOK UNTUK MERESPON PERMINTAAN PROBABILISTIK

PENGEMBANGAN MODEL CLOSED-LOOP SUPPLY CHAIN PEMANUFAKTUR-PENGECER DENGAN MEMPERTIMBANGKAN PROSES REWORK DAN LEARNING CURVE

MODEL PENINGKATAN RELIABILITAS PRODUK KENDARAAN BERMOTOR YANG DIJUAL DENGAN GARANSI *

*Bagaimana menerjemahkan kebutuhan pelanggan yang subyektif menjadi target yang tepat untuk langkah pengembangan selanjutnya?

ABSTRACT. (Key words: Cost of goods production, Standard Cost, Production Cost Efficiency) Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS PELAKSANAAN TUNTUTAN PADA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN LAYANG DAN JEMBATAN PASTEUR - CIKAPAYANG - SURAPATI AKIBAT LOAN SUSPENSION

Kata Kunci : Systems Development, Information systems management, Software quality, TQM theory, Software process improvement.

LIABILITAS DAN KAJIAN RESIKO PERMASALAHAN DAN SOLUSI

MODEL PERSEDIAAN TERINTEGRASI PADA SISTEM SUPPLY CHAIN YANG MELIBATKAN PEMASOK, PEMANUFAKTUR DAN PEMBELI

PENGELOLAAN BIAYA MANUFAKTUR PADA LINGKUNGAN TEKNOLOGI MANUFAKTUR MAJU. Oleh : Edi Sukarmanto Th. 1 Abstrak

PENENTUAN INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN SUB-SUB SISTEM MESIN HEIDELBERG CD 102 DI PT. X

: Yan Ardiansyah NIM : STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ABSTRACT. Keywords: EOQ (Economic Order Quantity), inventories of raw materials. vii Universitas Kristen Maranatha

SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR DALAM KERANGKA KERJA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

ALTERNATIF PENGADAAN BATU PECAH DI KABUPATEN KAPUAS DITINJAU DARI ASPEK FINANSIAL

PENGEMBANGAN MODEL OPERASIONAL REVERSE LOGISTICS PENGGUNAAN KEMBALI KEMASAN SEPEDA

Studi Perbandingan Ekpektasi Biaya Total Antara Kasus Bakcorder dan Lost Sales pada Model Persediaan Probabilistik

Transkripsi:

PENGEMBANGAN MODEL BIAYA DAN KEUNTUNGAN UNTUK BAN REMANUFAKTUR BERDASARKAN PERSPEKTIF PRODUSEN DAN KONSUMEN BENEFIT AND COST MODELS DEVELOPMENT FOR TIRE REMANUFACTURING BASED ON PRODUSER S AND CUSTOMER S PERSPECTIVE Mierza E. Rachman 1), Maria Anityasari 2), Imam Baihaqi 3) 1) Program Studi Pascasarjana Teknik Industri Bidang Keahlian Manajemen Kualitas dan Manufaktur Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2,3) Teknik Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Email: mierzaerachman@gmail.com ABSTRAK Remanufaktur ban ( retreading) merupakan salah satu upaya untuk menjaga lingkungan dari pencemaran limbah ban, karena hanya bagian tread yang diperbarui. Berdasarkan hasil penelitian pendahuluan terhadap masa pakai ban pesawat menunjukkan bahwa masa pakai ban remanufaktur tidak berbeda secara signifikan dengan ban baru. Jika secara teknis kualitas dan masa pakai ban remanufaktur sama dengan ban baru, maka perlu dilakukan kajian apakah secara ekonomi keduanya juga memiliki kinerja yang sama. Penelitian ini mengembangkan model biaya dan keuntungan untuk ban remanufaktur berdasarkan perspektif produsen dan konsumen dengan memperhatikan aspek teknis yaitu masa pakai ban dan aspek lingkungan yaitu biaya yang muncul akibat penggunaan material yang bersifat non-renewable. Model yang dikembangkan dapat digunakan untuk membandingkan kinerja ekonomi/finansial dari ban remanufaktur dengan ban baru. Dengan demikian informasi tentang range profit dan opportunity losses yang akan diperoleh ketika produsen maupun konsumen memilih ban remanufaktur dalam proses bisnisnya dapat diperkirakan. Kata Kunci: ban remanufaktur, model profit dan benefit, opportunity losses, biaya lingkungan ABSTRACT Tire remanufacturing (retreading) is the one way for protect the environment from the scraft tire, because just the tread that can be renewing. Based on the initial research says that the reliability of tire remanufacture are equal to new tire. If that quality are equal, so it needed a research about the economics performance for the tire. This research is developing benefit and cost model for tire remanufacturing based on the producer s and customer s perspective which is concern to the thecnical aspecs with the reliability and environmental aspecs that are a cost due to using the non-renewable material. That models can be used to know about the economics/financial performance for tire remanufacturing and the new one. So that, information about the profit range and the opportunity losses can be expected when the producer or customer using tire remanufacturing in their business process. Keywords : tire remanufacturing, benefit and cost models, opportunity losses, environmental cost

PENDAHULUAN Sustainable Manufacturing merupakan konsep yang muncul akibat berkembangnya isu lingkungan. Dalam penerapan Sustainable Manufacturing terdapat tiga strategi yaitu reuse, remanufacturing, dan recycling. Strategi reuse dianggap strategi yang paling efektif dan efisien dari sisi dampak lingkungan dan pertimbangan ekonomi karena perlakuan yang diberikan hanyalah dibersihkan dan diinspeksi sehingga energi yang dibutuhkan cenderung lebih sedikit dan pengaruhnya terhadap lingkungan pun sedikit (Anityasari, 2008). Namun, tidak semua produk bisa menggunakan strategi reuse. Bila produk perlu diproses ulang atau diperbaiki, maka strategi yang digunakan adalah strategi remanufaktur. Dengan menggunakan strategi ini, fungsi produk bekas dikembalikan seperti ketika produk masih baru sehingga menjadi setara dengan produk baru. Salah satu produk yang tidak dapat diterapkan strategi reuse, tetapi memiliki potensi untuk diremanufaktur adalah ban (tire). Di Jerman, lebih dari 600.000 ton ban bekas yang dibuang setiap tahunnya (Lebreton dan Tuma, 2006). Di Amerika pembuangan serupa juga terjadi setiap tahunnya dengan jumlah ban lebih dari 279.000.000 unit (Ko dan Hwang, 2009 ). Sedangkan di Indonesia masih belum terdata seberapa banyak ban bekas yang dibuang untuk setiap tahunnya. Padahal, penggunaan ban di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun seiring bertambahnya pengguna kendaraan bermotor. Dengan demikian, maka limbah ban yang tidak terpakai semakin lama semakin meningkat. Masalah ini menjadi semakin besar karena ban tidak dapat terurai dengan mudah apabila hanya dibiarkan begitu saja. Oleh karena itu, diperlukan usaha untuk memproses limbah ban tersebut. Dalam penelitiannya, Ayres et. al. (1997) menyatakan bahwa remanufaktur merupakan salah satu bentuk penghematan sumber daya yang mampu mereduksi kebutuhan material hingga 80% dari kebutuhan material produk baru. Sehingga, jika produk tidak dapat di-reuse maka sebaiknya produk tersebut diremanufaktur. Hal ini merupakan salah satu upaya dalam melestarikan lingkungan dan memaksimalkan keuntungan. Namun, dalam hal ini keandalan suatu produk menjadi sangat penting. Pada penelitian pendahuluan menunjukkan bahwa kualitas dan masa pakai ban remanufaktur setara dengan ban baru. Penelitian ini melakukan pengembangan terhadap model biaya dan keuntungan untuk ban remanufaktur dengan berdasarkan perspektif produsen dan konsumen. Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi variabelvariabel yang berpengaruh terhadap profitabilitas ban remanufaktur dan mengembangkan model biaya dan keuntungan serta opportunity losses untuk ban remanufaktur dengan mempertimbangkan aspek teknis ban berdasarkan perspektif produsen dan konsumen. Metode penelitian yang telah dilakukan akan dijelaskan pada sub bab selanjutnya. Sedangkan pada bagian akhir akan dikemukakan anilisa hasil dan kesimpulan. METODE Model profit dan benefit yang telah dikembangkan oleh Ostlin et.al (2009) dan Begum et.al (2006) telah dipilih sebagai acuan dalam mengembangkan model biaya dan keuntungan untuk produk ban remanufaktur dengan memperhatikan aspek teknis yang bersifat probabilistik. Pengembangan model dapat digambarkan sesuai pada Gambar 2.1 A-27-2

Setelah mengetahui variabel yang akan digunakan dalam pengembangan model biaya dan keuntungan untuk produk ban, akan dibuat skenario untuk mengetahui kondisi saat produsen maupun konsumen mendapat keuntungan atau bahkan mengalami kerugian. Untuk menyusun skenario tersebut terdapat dua parameter yang akan digunakan sebagai dasar skenario, yaitu expected time (te) dan actual time (ta). Expected time (t e) merupakan umur ban yang telah dijanjikan oleh produsen, dimana umur ban tersebut diharapkan dapat berfungsi dengan baik hingga waktu yang telah dijanjikan tersebut. Sedangkan actual time (t a) merupakan umur ban yang sesungguhnya setelah digunakan oleh customer. Pengembangan Model Model Biaya dan Keuntungan Pengembangan Aspek Biaya Aspek Ekonomi Aspek Lingkungan Aspek Sosial Variabel Biaya Selling Price/ Purchasing Price Opportunity Losses Environmental Cost Expected Warranty Cost Gambar 1 Skenario Pengembangan Model dari Beberbagai Aspek Berdasarkan kedua waktu tersebut, terdapat tiga skenario yang mungkin terjadi setelah ban digunakan, yaitu : Skenario 1 : ta < te Pada kondisi ta < te ini, produsen harus membayar garansi sehingga produsen mengalami sedikit kerugian. Dalam hal ini kerugian yang dimaksud adalah pembayaran kompensasi atas ketidaktepatan terhadap janji yang telah disepakati oleh konsumen. Untuk mengetahui seberapa besar risiko yang harus ditanggung produsen, maka harus mengetahui berapa peluang terjadinya ta < te. namun hal ini menjadi sangat merugikan bagi konsumen. P(ta < te) = ( ) P(ta < te) = exp P(ta < te)= F( ) ] P(ta < te)= F(te) F(ta) (untuk distribusi normal) P(ta < te)= - (1) Skenario 2 : ta = te Pada kondisi yang demikian dapat diketahui bahwa umur ban setelah digunakan telah sesuai dengan umur ban yang telah dijanjikan oleh produsen. Hal ini tidak memberikan dampak apapun baik dari sisi produsen maupun konsumen, sehingga diperoleh persamaan sebagai berikut : P(ta = te) = ( ) P(ta = te) = exp P(ta = te) = F( ) ] P(ta = te) = F(te) F(ta) (untuk distribusi normal) A-27-3

P(ta = te) = - (2) Skenario 3 : ta > te Pada kondisi yang demikian dapat diketahui bahwa umur ban yang sesungguhnya lebih lama dari umur ban yang telah dijanjikan oleh pihak produsen. Hal ini dapat memberikan dampak negatif bagi produsen, dimana produsen akan mengalami kerugian. Kerugian yang dimaksud adalah lost opportunity. Dalam hal ini, produsen akan kehilangan kesempatan untuk mendapatkan keuntungan dari hasil penjualan yang seharusnya terjadi jika umur ban sesuai dengan prediksi produsen. Di lain sisi, konsumen sangat \diuntungkan dengan adanya penghematan atas kondisi ini. P(ta > te) = ( ) P(ta > te) = ( ) P(ta>te) = exp P(ta > te) = F( ) ] HASIL DAN DISKUSI P(ta > te) = -{F(te) F(ta)} (untuk distribusi normal) P(ta > te)= - { - } (3) Pengembangan Model Benefit/Profit dan Opportunity Losses Berdasarkan Producer s dan Customer s Perspective Skenario 1 : ta < te Pada kondisi ini konsumen mengalami lost opportunity, dimana ban yang seharusnya masih dapat berfungsi dengan baik memiliki umur yang lebih pendek dari umur yang dijanjikan oleh produsen. Hal ini menyebabkan terjadinya penundaan penggunaan ban yang berakibat tidak beroperasinya alat transportasi yang seharusnya dapat beroperasi. Meskipun penundaan terjadi hanya sesaat, namun lost opportunity yang terjadi akan mengakibatkan kerugian bagi konsumen. Berikut ini adalah model opportunity losses (OL) yang harus ditanggung oleh konsumen, dimana PP merupakan harga beli ban. OL = P(ta < te)*(ta te)* (4) Kondisi ini juga membuat produsen harus membayar kompensasi garansi yang telah dijanjikan. Namun produsen tidak mengalami kerugian dalam kondisi tersebut. Berikut ini adalah model profit bagi produsen, dengan SP sebagai harga jual, CoGS sebagai biaya produksi, Cw sebagai biaya garansi dan Ce adalah biaya lingkungan. P = SP ΣC P = SP (CoGS + Cw + Ce) P = SP [CoGS + {P(ta<te)}*UCw + Ce] (5) Skenario 2 : ta = te Pada kondisi yang demikian dapat diketahui bahwa umur ban setelah digunakan telah sesuai dengan umur ban yang telah dijanjikan oleh produsen. Hal ini tidak memberikan dampak apapun baik dari sisi produsen maupun konsumen. Sehingga dapat dihitung benefit (B) yang akan diperoleh oleh konsumen untuk produk baru : B = P(ta = te)*pp (6) A-27-4

Sedangkan bagi produsen, kondisi ini tidak membuat produsen mengeluarkan kompensasi garansi ataupun mengalami lost opportunity sehingga dapat dihitung profit yang akan diperoleh sebagai berikut : P = SP ΣC P = SP (CoGS + Cw+ Ce) P = SP [CoGS + {P(ta=te)}*UCw+ Ce] P = SP [CoGS + {0}*UCw+ Ce] P = SP (CoGS+ Ce) (7) Skenario 3 : ta > te Pada kondisi yang demikian dapat diketahui bahwa umur ban yang sesungguhnya lebih lama dari umur ban yang telah dijanjikan oleh pihak produsen. Hal ini tidak memberikan dampak negatif, namun memberikan keuntungan tersendiri bagi konsumen. Sehingga, dapat dihitung benefit yang akan diperoleh oleh konsumen untuk produk baru maupun produk remanufaktur: B = P(ta > te)*pp*{f/p,i,( ta - te)} (8) Sedangkan bagi produsen kondisi ini memberikan dampak negatif karena harus kehilangan kesempatan dalam memperoleh hasil penjualan yang seharusnya diterima jika umur ban sesuai dengan yang telah diperkirakan. Sehingga kerugian yang akan ditanggung oleh produsen, baik produk baru maupun produk remanufaktur adalah sebagai berikut : LN = SP - ΣC OL LN = SP - (CoGS + Cw + Ce) - OL LN = SP - [CoGS + {P(ta<te)}*UCw + Ce] OL (9) Dengan nilai opportunity losses dan unit cost of warranty (UCw) sebagai berikut OL = P(ta > te)*(ta - te)* *{F/P,i,( ta - te)} (10) UCw= (11) Berdasarkan hasil pengembangan model tersebut perlu dilakukan validasi model dengan mengimplementasikan model pada studi kasus. Studi kasus dalam penelitian ini adalah ban bus pada PO. AKAS NNR dengan trayek Surabaya-Probolinggo. Data yang digunakan dalam proses validasi ini adalah data masa pakai ban belakang bus selama 2 tahun terakhir dengan satuan kilometer (km). Tabel 1 Hasil Rekap Data Masa Pakai Ban Belakang Bus. Ban Belakang R0 (km) Rn (km) average 96915 85856.4 st dev 45954.60282 35182.32295 n 16 50 MTTF 98169 85613 Distribusi Weibull dengan 3 parameter Weibull dengan 2 parameter Berdasarkan data tersebut, dapat diketahui bahwa distribusi yang dianut adalah distribusi Weibull. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata masa pakai ban belakang bus diperoleh dari nilai MTTF (Mean Time To Failure). Dengan diketahui ekspektasi masa pakai dari produsen sebesar 75.600 km, maka pada studi kasus ban belakang bus ini sesuai dengan skenario 3, yaitu ta > te. Kondisi tersebut memberikan dampak yang positif bagi konsumen, sedangkan bagi produsen harus kehilangan kesempatan dalam A-27-5

memperoleh hasil penjualan ban yang seharusnya diperoleh jika masa pakai aktual ban sesuai dengan ekspektasi masa pakai ban. Setelah diketahui skenario yang sesuai dengan kondisi praktis masa pakai ban, selanjutnya data tersebut mengimplementasikan model yang telah dikembangkan sesuai dengan skenario yang ada. Hasil perhitungan biaya dan keuntungan berdasarkan perspektif produsen dapat dilihat pada Tabel 2. Sedangkan hasil perhitungan biaya dan keuntungan berdasarkan perspektif konsumen dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 2 Hasil Perhitungan Profit Berdasarkan Perspektif Produsen Ban Belakang Bus. ESTIMASI BIAYA DAN KEUNTUNGAN BARU PRODUSEN BAN BELAKANG REMANUFAKTUR Selling Price (SP) 1860000 620000 Cost of Good Sold (CoGS) 1500000 500000 Cost of Warranty (Cw) 0 0 Cost of Environment (Ce) 289307.771 68752.25034 Opportunity Losses (OL) 42991.2611 212.0289398 Losses/Profit 70692.23 51247.75 (BARU-REMANUFAKTUR) 19444.48 Tabel 3 Hasil Perhitungan Profit Perdasarkan Perspektif Konsumen Ban Belakang Bus. ESTIMASI BIAYA DAN KEUNTUNGAN BARU KONSUMEN BAN BELAKANG REMANUFAKTUR Purchasing Price (PP) 1860000 620000 Cost of Good Sold (CoGS) 1500000 500000 Cost of Warranty (Cw) 0 0 Cost of Environment (Ce) 289307.7714 68752.25034 Opportunity Losses (OL) Losses/Benefit 60483784.07 672360.22 (BARU-REMANUFAKTUR) 59811423.85 Besarnya nilai variabel biaya yang digunakan didasarkan pada hasil brainstorming terhadap pihak remanufakturer dan konsumen ban bus yang menyatakan bahwa biaya produksi ban remanufaktur memiliki perbandingan 1 : 3 dengan biaya produksi ban baru. Hal ini juga berlaku bagi harga jual atau harga beli ban bus, dimana biaya produksi ban remanufaktur sebesar Rp. 500.000,00 dan harga jual atau harga beli ban remanufaktur sebesar Rp. 620.000,00. Sedangkan biaya lingkungan diperoleh dari konversi biaya lingkungan yang digunakan dalam penelitian Anityasari (2008). Variabel biaya tersebut digunakan dalam perhitungan profit/benefit dan opportunity losses yang akan diperoleh oleh produsen maupun konsumen. Berdasarkan data diperoleh hasil perhitungan keuntungan yang menunjukkan terjadinya lost opportunity bagi produsen. Lost opportunity ini merupakan bentuk kerugiann yang harus ditanggung oleh produsen. Kerugian yang terjadi tidak terlalu besar yaitu Rp. 42.991,26 untuk ban baru dan Rp. 212,03 untuk ban remanufaktur. Namun kerugian A-27-6

tersebut tidak memberikan dampak buruk karena perusahaan masih diuntungkan sebesar Rp. 70.692,23 untuk ban baru dan Rp. 51.247,75 untuk ban remanufaktur. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut ditunjukkan bahwa ban baru masih menyumbangkan keuntungan yang lebih besar meskipun dalam keadaan merugi. Hal ini dapat disebabkan oleh nilai opportunity losses yang terjadi sangat kecil dimana selisih waktu aktual dengan waktu ekspektasi tidak terlalu besar, sehingga kehingan kesempatan yang dialami oleh produsen hanya sesaat. Sedangkan dari perspektif konsumen menunjukkan bahwa keuntungan yang diperoleh konsumen sangat besar. Keuntungan tersebut yaitu Rp. 60.483.784,07 untuk ban baru dan Rp. 672.360,22 untuk ban remanufaktur. Berdasarkan hasil perhitunga ditunjukkan bahwa ban baru masih menyumbangkan keuntungan yang lebih besar dalam periode 2 tahun terakhir dengan selisih keuntungan sebesar Rp. 59.811.423,85. Hal ini menguatkan alasan pihak konsumen untuk memilih ban baru daripada ban remanufaktur jika biaya lingkungan dan opportunity losses dipertimbangkan. KESIMPULAN 1. Terdapat beberapa variabel biaya yang sangat mempengaruhi besar keuntungan yang diperoleh baik oleh produsen maupun konsumen. Variabel biaya tersebut adalah biaya garansi, biaya lingkungan dan opportunity losses. 2. Bagi perusahan yang bergerak di bidang otobus, ban baru masih memberikan keuntungan yang lebih besar daripada ban reanufaktur begitu juga bagi produsen ban. 3. Biaya lingkungan yang harus ditanggung akibat penggunaan ban baru lebih besar daripada pengggunaan ban remanufaktur. Sedangkan opportunity losses sangat tergantung pada masa pakai ban. DAFTAR PUSTAKA Anityasari, M. 2008. Reuse of Industrial Products A Technical and Economic Model For Decision Support. Doctoral Thesis. The University of New South Wales, Sydney, Australia. Artana, K. B. (ed.) 2006. Handbook mata kuliah keandalan, Surabaya: Teknik Sistem Perkapalan. Ayres, R. & Ferrer, G. 2000. The Impact of Remanufacturing in The Economy. Journal of Ecological Economics 32 (413-429). Ayres, R., Ferrer, G. & Leyneele, T. V. 1997. Ecco-Efficiency, Asset Recovery and Remanufacturing. European Management Journal. Vol. 15, No. 5 (557-574). Begum, R. A, Siwar, C., Pereira, J. J. & Jaafar, A. H. 2006. A Benefit-Cost Analysis on the Economic Feasibility of Construction Waste Minimisation: The Case of Malaysia. Journal of Resources, Conservation and Recycling 48 (86-98) Boustani, A, Sahni, S., Gutowski T. & Graves S. 2010. Tire Remanufacturing and Energy Savings. Environmentally Benign Manufacturing Laboratory. Sloan School of Management. MITEI-1-h-2010 A-27-7

Blischke, W. R. & Murthy, D. N. P. 2006. Warranty Management and Product Manufacture. London: Springer-Verlag. Ferrer, G. 1997. The Economics of Tire Remanufacturing. Journal of Resources Conservation and Recycling 19 (221-255). http://www.bridgestone.co.id (diakses pada tanggal 25 Februari 2011). Ijomah, W. L., Childe, S. & McMahon, C. 2004. Remanufacturing: A Key Strategy for Sustainable Development. In : The Third International Conference on Design and Manufacture for Sustainable Development, Loughborough, UK. Ijomah, W. L., McMahon, C. A., Hammond, G. P. & Newman, S. T. 2007. Development of Design for Remanufacturing Guidelines to Support Sustainable Manufacturing 712-719. Ko, Y. & Hwang, H. 2009. Efficient Operation Policy in Closed-Loop Tyre Manufacturing System with EPR. Journal of IEMS Vol. 8, No. 3 (162-170). Ko, Y., Hwang, H. & Oh, Y. 2008. A Closed-Loop Remanufacturing System in Tyre Manufacturing Industry. Proceedings of the 9 th Asia pasific Industrial Engineering & Management System Conference, Indonesia : Nusa Dua, Bali. Lebreton, B & Tuma, A. 2006. A Quantitative Approach to Assessing The Profitability of Car and Truck Tire Remanufacturing. International Journal of Production Economics, 104 (639-652). Lewis, E. E. (ed.) 1987. Introduction to Reliability Engineering., Canada: John Wiley & Sons. Ostlin, J., Sundin, E. & Bjorkman, M. 2009. Product Life-Cycle Implications for Remanufacturing Strategies. Journal of Cleaner Production, 17 (999-1009). Sundin, E. & Bras, B. 2004. Making Functional Sales Environmentally and Economically Beneficial Through Product Remanufacturing. Journal of Cleaner Production, (913-925). Suryajaya, Doddy. 2003. Evaluasi Sistem Kontrak Pengadaan Komponen Ban Pada Pesawat Boeing 737-300/400/500 dengan Pendekatan Weibull Reliability Analysis serta Penentuan Model Persediaan Periode Tahun 2003 di PT. Garuda Indonesia Jakarta. Tugas Akhir. Surabaya : Institut Teknologi Sepuluh Nopember. A-27-8