BAB VI SIMPULAN DAN SARAN. meningkatkan pelaksanaan pengadaan barang/jasa di Unit Layanan Pengadaan

dokumen-dokumen yang mirip
BAGAIMANA SEHARUSNYA MEKANISME PENUNJUKAN LANGSUNG KETIKA PELELANGAN/SELEKSI/PEMILIHAN LANGSUNG ULANG GAGAL

PROSEDUR PELAKSANAAN E-PROCUREMENT

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun 2015 pada

GUBERNUR JAWA TENGAH

BUPATI OGAN ILIR PERATURAN BUPATI OGAN ILIR NOMOR : 12 TAHUN 2013 TENTANG

Konsolidasi Pengadaan Barang/Jasa. Mengapa harus KONSOLIDASI!!!!

2014, No Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 368, Tambah

9. PELELANGAN GAGAL DAN TINDAK LANJUT PELELANGAN GAGAL. 1) Kelompok Kerja ULP menyatakan Pelelangan gagal, apabila :

Konsolidasi Pengadaan Barang/Jasa. Mengapa harus KONSOLIDASI!!!!

8. SELEKSI GAGAL DAN TINDAK LANJUT SELEKSI GAGAL

KEDUDUKAN PENYEDIA BARANG/JASA MENURUT PERATURAN PRESIDEN NOMOR 4 TAHUN 2015

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2012 NOMOR : 37 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 37 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI OGAN ILIR PERATURAN BUPATI OGAN ILIR NOMOR 3 TAHUN 2014

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 233/PMK.01/2012 TENTANG

E:\PERBUP ULP_2013\PerbupULP2013.doc

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR JAWA TENGAH

BUPATI SLEMAN PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN,

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR: PK. 20 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) BARANG/ JASA BADAN SAR NASIONAL

PEMUTUSAN KONTRAK OLEH PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN Oleh : Abu Sopian (Widyaiswara Balai Diklat Keuangan Palembang)

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 36 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

14. PELELANGAN GAGAL DAN TINDAK LANJUT PELELANGAN GAGAL

Sosialisasi & Bimtek. Oleh: Aditya Widyawan Prima, S.Kom. Selasa, 24 Oktober 2017

2011, No Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara sebagaimana telah beberapa kali diubah

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.01/MEN/2012 TENTANG

TUJUAN PELATIHAN. Setelah Materi Ini Disampaikan, Diharapkan Peserta Mampu Mengetahui dan Memahami :

TUJUAN PELATIHAN. Setelah Materi Ini Disampaikan, Diharapkan Peserta Mampu Mengetahui dan Memahami :

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 5 TAHUN 2015

MATERI PELATIHAN PENGADAAN BARANG JASA

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TEGAL

PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,

MANUAL PROCEDURE. Pelelangan Gagal dan Tindak Lanjut Pelelangan Gagal

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

Make Public Procurement Easy

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

: 0157/S.Sangg./JK/IX/2017

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1893/MENKES/PER/IX/2011 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tamb

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN BUPATI BOYOLALI NOMOR 050/044 TAHUN 2014 TENTANG

NEGOSIASI DALAM PENGADAAN BARANG DAN JASA PEMERINTAH Oleh Abu Sopian Widyaiswara pada Balai Diklat Keuangan Palembang

MASALAH SURAT JAMINAN PENAWARAN DALAM PROSES PEMILIHAN PENYEDIA BARANG/JASA. Oleh : Abu Sopian Balai Diklat Keuangan Palembang

PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 30 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATAKERJA UNIT LAYANAN PENGADAAN KOTA YOGYAKARTA

PENGADAAN BARANG DAN JASA PEMERINTAH ABSTRAK

PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 81 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI UNIT LAYANAN PENGADAAN KOTA YOGYAKARTA

KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI INSEMINASI BUATAN LEMBANG

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENGUMUMAN LELANG DAN PENERIMAAN DOKUMEN PENAWARAN

BERITA ACARA EVALUASI PENAWARAN Nomor : 02/BA/Pokja 15-ULP 2/Ruang Rawat Inap/VI/2015

Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah MONITORING EVALUASI DAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI. Sekilas Monev Online

PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH BAGIAN - 1

PENGANTAR E-PROCUREMENT

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 39 TAHUN 2013 TENTANG

RANCANGAN REVISI PERATURAN PRESIDEN NO 54 TAHUN 2010 TENTANG PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

2 Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4355); 3. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembara

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perhubungan tent

-2- MEMUTUSKAN : PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA KOMISI PEMILIHAN UMUM.

KARYA TULIS ILMIAH HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) DALAM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan menganalisis secara

DAFTAR ISI. Diklat Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah PENGADAAN BARANG/JASA MELALUI SWAKELOLA TUJUAN PELATIHAN KETENTUAN UMUM PERENCANAAN SWAKELOLA

PERATURAN WALIKOTA MEDAN NOMOR 38 TAHUN 2011 TENTANG LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA SECARA ELEKTRONIK (LPSE) KOTA MEDAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR: P.35/Menlhk-Setjen/2015 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2012 NOMOR 27 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 72 TAHUN 2012 TENTANG

DAFTAR ISI. Pengantar E-Procurement. Diklat Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah TUJUAN PELATIHAN PENDAHULUAN. e-tendering. e-purchasing 10/19/2016

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA KEMENTERIAN SOSIAL

MODUL 2: KEBIJAKAN PENYUSUNAN DOKUMEN KONTRAK (Perpres 54/2010 jo Perpres 04/2015)

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI PU NO.05/PRT/M/2014 TENTANG : PEDOMAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) KONSTRUKSI BIDANG PU

BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN / KEGIATAN (AANWIJZING) Nomor : 09/POKJA ULP LP-Narkotika/XII/2013

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lemba

TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA,

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN PEMERINTAH PROVINSI BANTEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA R.I KANTOR WILAYAH SULAWESI SELATAN RUMAH TAHANAN NEGARA KELAS IIB PINRANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BERITA NEGARA PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA KUASA BUPATI PANDEGLANG,

DASAR NO. 2 TAHUN 2002 TTG KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTALIKOTA YOGYDAERAH

MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA. No.1412, 2013 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI. ULP. Barang/Jasa. Pemerintah. PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

UNIT LAYANAN PENGADAAN BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BEKASI 2014

BUPATI ACEH BARAT SURAT EDARAN. 2. Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa dilakukan melalui : a. Swakelola; dan / atau b. Pemilihan Penyedia Barang/Jasa.

HPS MELEBIHI PAGU ANGGARAN DAPAT TERJADI DALAM PEMILIHAN PENYEDIA JASA KONSULTANSI

PROSEDUR EPROCUREMENT

KEBIJAKAN TERKAIT ULP DAN PELELANGAN DINI

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 42 TAHUN 2017 TENTANG

SPSE 3, SPSE 4, & SIKaP. Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Prosedur Mutu Pengadaan Barang/Jasa PM-SARPRAS-01

BERITA NEGARA PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA

SURAT EDARAN NOMOR: 07/SE/M/2012

BUPATI SEMARANG PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG / JASA PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

Transkripsi:

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN Bab ini mengetengahkan simpulan pertanyaan penelitian berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam bab sebelumnya dan saran yang diperlukan untuk meningkatkan pelaksanaan pengadaan barang/jasa di Unit Layanan Pengadaan Kantor Wilayah kementerian Hukum dan HAM Daerah Istimewa Yogyakarta. 6.1. Simpulan 1. Evaluasi Kegiatan Pengadaan Barang/Jasa di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2013 Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan terhadap pelaksanaan kegiatan pengadaan barang/jasa di ULP Kanwil Kemenkumham DIY tahun 2013 maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan pengadaan barang/jasa di ULP Kanwil Kemenkumham DIY tahun 2013 secara keseluruhan sudah berjalan baik namun pelaksanaannya belum optimal atau belum sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Hal ini dibuktikan dengan adanya informasi permasalahan gagal lelang dan wanprestasi. Adanya masalah gagal lelang menunjukkan bahwa tahap pelaksanaan pengadaan barang/jasa belum berjalan optimal, sedangkan masalah wanprestasi terjadi dalam tahap pasca pelaksanaan. 103

104 2. Penyebab gagal lelang dan lalai/cidera janji (wanprestasi) pengadaan barang/jasa di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia DIY Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam bab sebelumnya dapat disimpulkan secara umum bahwa penyebab gagal lelang dalam proses pelaksanaan pengadaan barang/jasa di ULP Kanwil Kemenkumham DIY tahun 2013 adalah penyedia kurang berminat terhadap paket pekerjaan karena nilai paket lelang tidak signifikan bagi penyedia, syarat yang terlalu rumit, volume pekerjaan sedikit, dan harga mepet. Selain itu ada penyebab karena faktor eksternal yaitu naiknya kurs dolar. Sedangkan penyebab wanprestasi yang terjadi tahun 2013 adalah pemilihan penyedia barang/jasa yang kurang maksimal. Hal ini disebabkan mepetnya jadwal pelaksanaan lelang karena telah terjadi 2 kali gagal lelang, sehingga evaluasi penawaran kurang maksimal dan pokja melewatkan satu proses yang penting yaitu verifikasi lapangan, klarifikasi dokumen atau surat rekomendasi dari pemilik paket pekerjaan sebelumnya. Akibatnya penyedia yang terpilih tidak sesuai harapan. 3. Hal-hal yang telah dilakukan untuk mengatasi permasalahan gagal lelang dan lalai/cidera janji (wanprestasi) Hal-hal yang telah dilakukan ULP Kanwil Kemenkumham DIY untuk mengatasi permasalahan gagal lelang dan wanprestasi adalah cenderung patuh pada peraturan dalam pelaksanaan dan bertindak sesuai aturan yang berlaku. Semua proses dalam pengadaan dibuktikan dengan dokumen. Namun demikian dalam kasus wanprestasi yang terjadi di Rutan Bantul ternyata tim pengadaan tidak melakukan prosedur sesuai dengan peraturan dengan melewatkan satu tahap verifikasi. Hal ini

105 dikarenakan SDM pengadaan yang terbatas, dan jadwal pengadaan yang mepet, selain itu tim pengadaan seharusnya melapor kepada PA/KPA untuk mendapatkan rekomendasi penunjukan langsung, namun hal ini tidak dilakukan. Prosedur ketika terjadi gagal lelang dan wanprestasi telah dilakukan sesuai dengan peraturan. Hal ini sesuai dengan data dokumen dan hasil wawancara dengan ketiga narasumber di lapangan. Hal-hal lain terkait peraturan yang diterapkan dalam mengatasi permasalahan yang timbul adalah tim pengadaan mengalami kesulitan dalam menerapkan aturan karena terbatasnya waktu yang disebabkan oleh mundurnya jadwal akibat gagal lelang. 4. Strategi peningkatan yang perlu dilakukan untuk mengatasi permasalahan gagal lelang dan lalai/cidera janji (wanprestasi) di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Daerah Istimewa Yogyakarta Strategi peningkatan untuk mengatasi gagal lelang yaitu (a) persyaratan lelang dibuat tidak rumit supaya penyedia tertarik, (b) memecah paket diperbolehkan asal tidak dilakukan untuk menghindari lelang, (c) dilakukan swakelola atau penunjukan langsung, (d) melakukan konsultasi lebih intens dengan LKPP. Sedangkan strategi peningkatan untuk mengatasi wanprestasi dilakukan dengan cara yaitu (a) melakukan konsultasi dengan konsultan mengenai kontrak pengadaan, (b) meningkatkan SDM pengadaan dan juga dukungan fasilitas dari instansi, (c) memilih penyedia yang sesuai kriteria, dan punya kemampuan. Strategi untuk meningkatkan proses pelaksanaan pengadaan barang/jasa dilakukan dengan cara-cara yaitu (a) meningkatkan strategi dalam perencanaan

106 pengadaan, (b) melibatkan pihak pengadaan dalam proses perencanaan pengadaan, (c) menggunakan sistem aplikasi terbaru yang lebih efisien, (d) fungsi pengawasan dan pengendalian khususnya ke Unit Pelaksana Teknis (UPT), (e) membuat bank data penyedia, (f) meningkatkan sosialisasi peraturan terbaru, (g) meningkatkan pengawasan internal dan eksternal dalam pengadaan. 6.2. Saran Berdasarkan simpulan dari penelitian di atas, penulis memberikan saran/rekomendasi sebagai berikut. 6.2.1. Evaluasi Kegiatan Pengadaan Barang/Jasa di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Daerah Istimewa Yogyakarta 1. Evaluasi terhadap kegiatan pengadaan barang/jasa harus senantiasa dilakukan setiap periode tertentu tidak hanya ketika menghadapi permasalahan, namun juga evaluasi kegiatan secara keseluruhan dimana hal ini belum dilakukan secara kontinyu. 2. Setiap tahapan dalam proses pengadaan harus dimonitor oleh tim pengawas untuk mendapatkan umpan balik yang cepat bila terjadi permasalahan. 6.2.2. Penyebab gagal lelang dan lalai/cidera janji (wanprestasi) pengadaan barang/jasa di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia DIY 1. Untuk mengatasi timbulnya permasalahan gagal lelang dapat disarankan untuk melakukan penunjukan langsung sesuai mekanisme, dengan terlebih dahulu melapor dan meminta rekomendasi dari PA/KPA. Penunjukan langsung dapat

107 dilakukan selama kriterianya memenuhi Perpres 70/2012 Pasal 84 ayat (6) yang berbunyi : dalam hal pelelangan/seleksi/pemilihan langsung ulang gagal, Pokja ULP dapat melakukan Penunjukan Langsung berdasarkan persetujuan Pengguna Anggaran, dengan tetap memperhatikan prinsip efisiensi, efektifitas dan akuntabilitas, dengan ketentuan : hasil pekerjaan tidak dapat ditunda, menyangkut kepentingan/keselamatan masyarakat, dan tidak cukup waktu untuk melaksanakan proses pelelangan/seleksi/pemilihan langsung dan pelaksanaan pekerjaan. Apabila tidak memenuhi kriteria maka tetap dilakukan lelang ulang hingga diperoleh pemenang. 2. Untuk mengatasi wanprestasi dapat disarankan kepada pokja untuk lebih berhatihati dalam melakukan evaluasi penawaran, melakukan klarifikasi dokumen dan verifikasi lapangan. Selain itu, diperlukan juga konsultan ahli mengenai masalah kontrak pengadaan. 3. Berkaitan dengan naiknya kurs dolar untuk pengadaan barang elektronik, maka dapat dilakukan dengan memaksimalkan penggunaan e-katalog. 6.2.3. Hal-hal yang telah dilakukan untuk mengatasi permasalahan gagal lelang dan lalai/cidera janji (wanprestasi) Berdasarkan simpulan di atas, penulis menyampaikan saran-saran sebagai berikut. 1. Tetap patuh sesuai peraturan dalam melaksanakan kegiatan pengadaan barang/jasa dan dalam menghadapi permasalahan yang mungkin timbul,

108 2. melaporkan hasilnya pada PA/KPA serta melakukan konsultasi secara intens dengan lembaga terkait yaitu LKPP. 3. Tertib administrasi pengadaan, semua proses dalam pengadaan harus dapat dibuktikan dengan dokumen. 6.2.4. Strategi peningkatan yang perlu dilakukan untuk mengatasi permasalahan gagal lelang dan lalai/cidera janji (wanprestasi) di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Daerah Istimewa Yogyakarta 1. Tahap perencanaan Tahap ini merupakan tahap yang penting sebelum proses pelaksanaan kegiatan pengadaan barang/jasa dimulai. Pada tahap ini ditentukan strategi yang akan dilakukan dalam pengadaan dan pemilihan metode pengadaan. Untuk mengantisipasi munculnya permasalahan yang sama di kemudian hari penulis menyarankan untuk mengajak semua pihak yang terlibat dalam proses pengadaan untuk duduk bersama dalam merencanakan pengadaan. Setiap usulan untuk meningkatkan pelaksanaan pengadaan maupun strategi yang akan diambil harus dipertimbangkan dengan matang oleh semua pihak, sehingga pada akhirnya semua kegiatan untuk mencapai tujuan pengadaan barang/jasa dapat berjalan lancar dan mencapai hasil yang diharapkan. 2. Sumber daya manusia Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting untuk melaksanakan kegiatan pengadaan barang/jasa. Oleh karena itu, peningkatan kompetensi SDM pengadaan menjadi syarat mutlak bagi keberhasilan proses pengadaan.

109 Pembinaan dari instansi pusat, bimbingan teknis terkait pengadaan, sosialisasi peraturan dan strategi peningkatan harus senantiasa diadakan untuk mengantisipasi dinamika perubahan peraturan. Adanya permasalahan yang timbul dalam kegiatan barang/jasa hendaknya dijadikan pelajaran/pengalaman untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia pengadaan.