PROSEDUR PENYELESAIAN PERMOHONAN SKB PPN BKP STRATEGIS. 1. Prosedur ini menguraikan tata cara penyelesaian permohonan SKB PPN BKP strategis di KPP.

dokumen-dokumen yang mirip
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-69/PJ/2015

TATA CARA PERMOHONAN DAN PENERBITAN SURAT KETERANGAN BEBAS PAJAK PERTAMBAHAN NILAI

TAHAPAN PERSIAPAN KONFIRMASI STATUS WAJIB PAJAK

SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 26/PJ/2017 TENTANG DIREKTUR JENDERAL PAJAK,

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-15/PJ/2012 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-15/PJ/2012 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN SURAT EDARAN NOMOR SE-08/PJ/2013 TENTANG

BAB III GAMBARAN DATA PRAKTIK KERJA LAPANGAN. Surat Keterangan Bebas PPN atas Impor adalah surat yang menyatakan Wajib

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I SURAT EDARAN NOMOR SE-39/PJ/2014 TENTANG

, No.2066 Pertambahan Nilai (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 247, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5750);

STRUKTUR ORGANISASI KANTOR PELAYAN PAJAK (KPP) PRATAMA METRO

BENTUK DAN ISI NOTA PENGHITUNGAN II Nota Penghitungan (nothit) PPN atas: F Folio 2 Lembar

TATA CARA PERMOHONAN DAN PENATAUSAHAAN PEMBEBASAN PPN ATAS IMPOR BKP TERTENTU YANG BERSIFAT STRATEGIS SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM PASAL 1 HURUF

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-60/PJ/2013 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK... (1)

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 1. Prosedur Pengajuan Permohonan SKB PPh Atas Penghasilan Dari. Pengalihan Hak Atas Tanah Dan/Atau Bangunan

REKAPITULASI DATA SSP NTPN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-60/PJ/2012 TENTANG

Tata Cara Pelaksanaan Tindak Lanjut Surat Pemberitahuan Piutang Pajak dalam Rangka Impor

Tata Cara Pelaksanaan Tindak Lanjut Surat Pemberitahuan Piutang Pajak dalam Rangka Impor

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-22/PJ/2013 TENTANG

TATA CARA PENERIMAAN LAPORAN GATEWAY DI DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

Nilai Impor (CIF+Bea Masuk) /Harga Jual (Rp)

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-53/PJ/2012 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-52/PJ/2012 TENTANG

CONTOH FORMAT PENCABUTAN ATAS SURAT PERNYATAAN. Yth. Direktur Jenderal Pajak... (1) u.b. Kepala KPP... (2)

DAFTAR STANDAR PELAYANAN DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 20/PJ/2017 TENTANG

TATA CARA PEMBENTUKAN TIM ASISTENSI ANALISIS RISIKO DAN PEMBAHASAN ANALISIS RISIKO WAJIB PAJAK

PERATURAN MENTERI KEUANGAN tentang PEMBERIAN FASILITAS PERPAJAKAN DAN KEPABEANAN UNTUK KEGIATAN PEMANFAATAN SUMBER ENERGI TERBARUKAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR 28/PJ/2012 TENTANG

TATA CARA PENYELESAIAN PERMOHONAN KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-11/PJ/2014 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-64/PJ/2012 TENTANG


Tata Cara Penyampaian Permohonan Penetapan Pengusaha Kena Pajak Berisiko Rendah Tata Cara Penetapan Sebagai Pengusaha Kena Pajak Berisiko Rendah

MONITORING PENERBITAN SPMKP BULAN... TAHUN... SKPKPP KONSEP SPMKP SPMKP SP2D No

Lampiran V; 5. Sebagai Pengusaha Kena Pajak, importir wajib menyampaikan laporan PPN yang dibebaskan melalui SPT Masa PPN.

TATA CARA PENYELESAIAN PERMOHONAN KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN

TATA CARA PENGUSULAN DAN PENETAPAN WP NE ATAU PENGAKTIFAN KEMBALI WAJIB PAJAK NON EFEKTIF PADA KPP

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-44/PJ/2013 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN SURAT EDARAN NOMOR SE-55/PJ/2015 TENTANG

BENTUK KEPUTUSAN PEMINDAHAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

TATA CARA PENGUSULAN DAN PENETAPAN WP NE ATAU PENGAKTIFAN KEMBALI WAJIB PAJAK NON EFEKTIF PADA KPP

SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 40/PJ/2017 TENTANG

BAB III GAMBARAN DATA TENTANG TATA CARA PENGHAPUSAN NPWP DAN PENCABUTAN PENGUKUHAN PENGUSAHA KENA PAJAK PADA KPP PRATAMA BINJAI

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-32/PJ/2014 TENTANG

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-32/PJ/2013 Tanggal 25 September 2013

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-20/PJ/2014 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 05/PJ/2012 TENTANG

2. Kepala Kantor Wilayah mendisposisikan surat permohonan tersebut kepada Bidang Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat.

Keterangan Bebas (SKB) Pemungutan PPh Pasal 22 Impor. 7 Pelayanan Penyelesaian Permohonan a. KPP Pratama dalam jangka waktu paling lama 2 (dua) bulan

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 44 /PJ/2013 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-58/PJ/2015 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-54/PJ/2015 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-44/PJ/2013 TENTANG

TATA CARA PENERIMAAN DAN PENGOLAHAN SPT PADA KP2KP

PETUNJUK PENETAPAN TIM PENERIMAAN DAN TINDAK LANJUT SURAT PERNYATAAN HARTA UNTUK PENGAMPUNAN PAJAK

PELAKSANAAN VERIFIKASI DALAM RANGKA PENCABUTAN PENGUKUHAN PENGUSAHA KENA PAJAK SECARA JABATAN ATAS PENGUSAHA KECIL PAJAK PERTAMBAHAN NILAI

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-32/PJ/2013 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-04/PJ/2014 TENTANG

TATACARA PEMBERIAN DAN PENATAUSAHAAN PEMBEBASAN PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG MEWAH ATAS IMPOR ATAU PENYERAHAN KENDARAAN BERMOTOR

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK... (1)

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 43/PJ/2017 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

CONTOH FORMAT TANDA TERIMA PERMOHONAN PEMBETULAN SURAT KETERANGAN PENGAMPUNAN PAJAK

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

TATA CARA PENETAPAN WAJIB PAJAK ATAS OBJEK PAJAK BUMI DAN BANGUNAN YANG BELUM DIKETAHUI WAJIB PAJAKNYA

SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-20/PJ/2017 TENTANG PENGAWASAN WAJIB PAJAK PASCA PERIODE PENGAMPUNAN PAJAK

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR - 44 /PJ/2008 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-103/PJ/2011 TENTANG

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 06/PJ/2012 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-10/PJ/2014 TENTANG

CONTOH FORMAT TANDA TERIMA PERMOHONAN PEMBETULAN SURAT KETERANGAN PENGAMPUNAN PAJAK

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR - 44/PJ/2008 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KANTOR WILAYAH DJP... KANTOR PELAYANAN PAJAK...

BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN I PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : PER-5/PJ/2011 TENTANG : TATA CARA PENGAJUAN DAN PENELITIAN ATAS PERMOHONAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER- 05 /PJ/2012 TENTANG

TENTANG KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR KEP-...(1)...

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-35/PJ/2013 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

Yth. Kepala Kantor Pelayanan Pajak. 3) Di.. 4)

Nomor :... 1)... 2) Lampiran :... 3) Hal : Permohonan Penetapan Pengusaha Kena Pajak Berisiko Rendah. Wakil Kuasa dari Wajib Pajak :

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : PER - 24/PJ/2012 TENTANG

Page : 1

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 1.1 Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak Pratama Subang

II. PERMOHONAN UNTUK MEMPEROLEH SKB PPN ATAS IMPOR ATAU PENYERAHAN BARANG KENA PAJAK TERTENTU

21. Surat Pengantar, Lembar Penelitian Kelengkapan Berkas Pengurangan Denda Administrasi PBB dan berkas permintaan pengurangan denda administrasi

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER- 50/PJ./2009

TATACARA PEMBERIAN DAN PENATAUSAHAAN PEMBEBASAN PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG MEWAH ATAS IMPOR ATAU PENYERAHAN KENDARAAN BERMOTOR

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

Transkripsi:

LAMPIRAN I PROSEDUR PENYELESAIAN PERMOHONAN SKB PPN BKP STRATEGIS I. Umum 1. Prosedur ini menguraikan tata cara penyelesaian permohonan SKB PPN BKP strategis di KPP. 2. Permohonan SKB PPN BKP strategis diajukan oleh PKP secara langsung kepada Kepala KPP tempat PKP terdaftar sebelum melakukan impor dan/atau penyerahan 3. Dokumen yang dipersyaratkan dalam pengajuan permohonan SKB PPN BKP strategis berupa. a. Surat permohonan SKB PPN BKP strategis dengan contoh format tercantum dalam Lampiran I Romawi II huruf B Peraturan Menteri Keuangan Nomor 268/PMK.03/2015. b. Fotokopi Kartu Nomor Pokok Wajib Pajak; c. Fotokopi Surat Pengukuhan PKP; d. Asli surat kuasa khusus dalam hal PKP menunjuk seorang kuasa untuk mengajukan permohonan SKB PPN BKP strategis; e. Penjelasan tertulis secara rinci bahwa mesin dan peralatan pabrik yang diimpor/diterima akan dipergunakan dalam proses produksi untuk menghasilkan BKP; dan f. Surat pernyataan bermeterai bahwa mesin dan peralatan pabrik yang diimpor atau diperoleh tidak akan dipindahtangankan atau diubah peruntukannya dalam jangka waktu sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan dengan contoh format tercantum dalam Lampiran I Romawi II huruf D Peraturan Menteri Keuangan Nomor 268/PMK.03/2015. g. Selain dokumen sebagaimana dimaksud dalam huruf a sampai dengan huruf f, ditambahkan dokumen berupa: 1) dalam hal impor a) invoice; b) Bill of Lading (B/L) atau airway bill (AWB); c) dokumen kontrak pembelian; dan d) dokumen pembayaran atau dokumen pengakuan utang 2) dalam hal penyerahan: a) dokumen kontrak pembelian; atau b) dokumen lain yang menunjukkan akan terjadinya penyerahan BKP 4 Kepala KPP memberikan keputusan atas permohonan SKB PPN BKP strategis paling lama 5 (lima) hari kerja setelah permohonan SKB PPN BKP strategis diterima secara lengkap 5. Dalam hal permohonan SKB PPN BKP strategis dikabulkan sebagian atau seluruhnya, SKB PPN BKP strategis diterbitkan dengan menggunakan contoh format sebagaimana tercantum dalam Lampiran I Romawi III huruf C Peraturan Menteri Keuangan Nomor 268/PMK.03/2015. 6. Dalam hal permohonan SKB PPN BKP strategis ditolak seluruhnya, diterbitkan surat dinas yang berisi penolakan beserta alasannya, dengan menggunakan contoh format sebagaimana tercantum dalam Lampiran V Surat Edaran ini II. Prosedur 1. PKP a. Mengajukan permohonan SKB PPN BKP strategis secara langsung ke KPP tempat PKP terdaftar dengan melampirkan dokumen-dokumen yang dipersyaratkan. b. Menerima Bukti Penerimaan Surat (BPS) dari Petugas Tempat Pelayanan Terpadu (TPT). c. Dalam hal permohonan ditolak, PKP menerima kembali berkas permohonan d. Dalam hal permohonan SKB PPN BKP strategis dikabulkan sebagian atau seluruhnya oleh Kepala KPP, PKP menerima SKB PPN BKP strategis. e. Dalam hal permohonan SKB PPN BKP strategis tidak disetujui oleh Kepala KPP. PKP menerima Surat Penolakan Permohonan SKB PPN BKP strategis 2 Petugas TPT a Menerima dan meneliti kelengkapan dokumen permohonan SKB PPN BKP strategis b. Dalam hal dokumen permohonan SKB PPN BKP strategis belum lengkap, Petugas TPT mengembalikan berkas permohonan kepada PKP untuk dilengkapi. c. Dalam hal dokumen permohonan SKB PPN BKP strategis sudah lengkap. Petugas TPT mencetak BPS dan Lembar Pengawasan Arus Dokumen (LPAD). BPS diserahkan kepada PKP sedangkan LPAD digabungkan dengan surat permohonan beserta kelengkapannya, kemudian meneruskan surat permohonan beserta kelengkapannya kepada Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi I. 3. Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi I a. Menugaskan Account Representative (AR) Seksi Pengawasan dan Konsultasi I untuk melakukan penelitian. b Meneliti dan menandatangani Uraian Penelitian permohonan SKB PPN BKP strategis dari AR Seksi Pengawasan dan Konsultasi I c. Meneliti dan menyetujui: 1) konsep SKB PPN BKP strategis dari AR Seksi Pengawasan dan Konsultasi I; atau 2) konsep Surat Penolakan Permohonan SKB PPN BKP strategis

d. Menyampaikan Uraian Penelitian Permohonan SKB PPN BKP strategis konsep SKB PPN BKP strategis atau konsep Surat Penolakan Permohonan SKB PPN BKP strategis kepada Kepala KPP. 4. AR Seksi Pengawasan dan Konsultasi I a. Membuat dan menandatangani Uraian Penelitian Permohonan SKB PPN BKP strategis dengan menggunakan contoh format sebagaimana tercantum dalam Lampiran IV Surat Edaran ini. b. Melakukan penelitian terhadap: 1) kelengkapan dokumen permohonan; 2) materi permohonan: 3) kepatuhan perpajakan dari PKP yang mengajukan permohonan SKB PPN BKP strategis, paling sedikit memenuhi kriteria sebagai berikut: a) melakukan konfirmasi kepada seksi penagihan untuk memastikan bahwa PKP tidak memiliki utang pajak di KPP tempat PKP mengajukan permohonan, kecuali dalam hal PKP (1) mendapatkan izin untuk menunda atau mengangsur pembayaran pajak sebagaimana diatur dalam Pasal 9 ayat (4) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 (Undang-Undang KUP); (2) mengajukan keberatan sebagaimana diatur dalam Pasal 25 ayat (3a) Undang-Undang KUP; atau (3) mengajukan banding sebagaimana diatur dalam Pasal 27 ayat (5a) Undang-Undang KUP, dan b) PKP telah menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan untuk 2 (dua) Tahun Pajak terakhir dan/atau Surat Pemberitahuan Masa untuk 3 (tiga) Masa Pajak terakhir, sesuai dengan kewajiban perpajakannya 5. Kepala KPP a. Menelaah, menandatangani uraian penelitian permohonan SKB PPN BKP strategis. b. Menelaah dan memberikan persetujuan atau penolakan atas: 1) konsep SKB PPN BKP strategis: atau 2) konsep Surat Penolakan Permohonan SKB PPN BKP strategis. c. Menugaskan Kepala Seksi Pelayanan untuk mencetak: 1) SKB PPN BKP strategis; atau 2) Surat Penolakan Permohonan SKB PPN BKP strategis d. Menelaah dan menandatangani: 1) SKB PPN BKP strategis, atau 2) Surat Penolakan Permohonan SKB PPN BKP strategis 6. Kepala Seksi Pelayanan a. Menerima uraian penelitian dan menugaskan Pelaksana Seksi Pelayanan untuk mencetak SKB PPN BKP strategis atau Surat Penolakan Permohonan SKB PPN BKP strategis. b. Meneliti dan memaraf SKB PPN BKP strategis atau Surat Penolakan Permohonan SKB PPN BKP strategis. 7. Pelaksana Seksi Pelayanan a. Mencetak SKB PPN BKP strategis, dengan ketentuan: 1) dalam hal impor, dibuat 3 (tiga) rangkap dengan peruntukan sebagai berikut: a) untuk PKP pemohon SKB PPN BKP strategis; b) untuk Kepala KPP penerbit SKB PPN BKP strategis sebagai arsip, dan c) untuk Kepala Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai atau Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai tempat penyelesaian dokumen impor dilakukan, diberikan melalui PKP pemohon SKB PPN BKP strategis. 2) dalam hal penyerahan, dibuat 4 (empat) rangkap dengan peruntukan sebagai berikut: a) untuk PKP pemohon SKB PPN BKP strategis: b) untuk Kepala KPP penerbit SKB PPN BKP strategis sebagai arsip. c) untuk PKP yang menyerahkan BKP tertentu yang bersifat strategis, diberikan melalui PKP pemohon SKB PPN BKP strategis; dan d) untuk Kepala KPP tempat PKP yang menyerahkan BKP strategis terdaftar melalui KPP penerbit SKB PPN BKP strategis. b. Dalam hal permohonan SKB PPN BKP strategis ditolak oleh Kepala KPP, Petugas Seksi Pelayanan mencetak Surat Penolakan Permohonan SKB PPN BKP strategis dalam 2 (dua) rangkap, dengan peruntukan sebagai berikut: 1) untuk PKP pemohon SKB PPN BKP strategis, dan 2) untuk Kepala KPP penerbit SKB PPN BKP strategis sebagai arsip. c. Meneruskan hasil cetakan berupa SKB PPN BKP strategis atau Surat Penolakan Permohonan SKB PPN BKP strategis kepada Kepala Seksi Pelayanan. d. Mengirim SKB PPN BKP strategis atau Surat Penolakan Permohonan SKB PPN BKP strategis sesuai dengan SOP Tata Cara Penyampaian Dokumen Wajib Pajak e. Menatausahakan Uraian Penelitian SKB PPN BKP strategis atau Surat Penolakan Permohonan SKB PPN BKP strategis yang berfungsi sebagai arsip KPP sesuai dengan SOP Tata Cara Penatausahaan Dokumen Wajib Pajak. 8. Kepala Seksi Penagihan Menjawab permintaan konfirmasi utang pajak dari Seksi Pengawasan dan Konsultasi I sesuai dengan SOP Tata Cara Menjawab Konfirmasi Data Tunggakan Wajib Pajak.

Bagan Alir (Flow Chart)

LAMPIRAN II PROSEDUR PENYELESAIAN PERMOHONAN PEMBATALAN SKB PPN BKP STRATEGIS I. Umum 1 Prosedur ini menguraikan tata cara penyelesaian permohonan pembatalan SKB PPN BKP strategis 2 Permohonan pembatalan SKB PPN BKP strategis diajukan oleh PKP dalam hal terjadi kesalahan tulis dan/atau kesalahan hitung di dalam SKB PPN BKP strategis yang telah diterbitkan. 3. Dokumen-dokumen yang digunakan untuk mengajukan permohonan pembatalan SKB PPN BKP strategis berupa: a. surat permohonan pembatalan SKB PPN BKP strategis yang ditandatangani oleh pejabat yang berwenang atau wakil Wajib Pajak, atau kuasa sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan, disertai dengan alasan pembatalan SKB PPN BKP strategis dengan contoh format tercantum dalam Lampiran II.1; dan b. asli SKB PPN BKP strategis yang telah diterbitkan. 4. Kepala KPP mengabulkan permohonan pembatalan SKB PPN BKP strategis dalam hal PKP memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud pada angka 3, menerbitkan Surat Keterangan Pembatalan SKB PPN BKP strategis dan menerbitkan SKB PPN BKP strategis baru paling lama 2 (dua) hari kerja setelah permohonan diterima lengkap. 5. Kepala KPP menolak permohonan pembatalan SKB PPN BKP strategis dalam hal PKP tidak memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud pada angka 3 dan menerbitkan Surat Penolakan Permohonan Pembatalan SKB PPN BKP strategis paling lama 2 (dua) hari kerja setelah permohonan diterima lengkap. II. Prosedur 1. PKP a. Mengajukan permohonan pembatalan SKB PPN BKP strategis secara langsung ke KPP yang menerbitkan SKB PPN BKP strategis dengan melampirkan dokumen yang diperlukan. b. Menerima BPS dari Petugas TPT. c. Dalam hal permohonan ditolak, PKP menerima kembali berkas permohonan pembatalan. d. Dalam hal permohonan pembatalan SKB PPN BKP strategis dikabulkan oleh Kepala KPP PKP menerima Surat Keterangan Pembatalan SKB PPN dan SKB PPN BKP strategis baru. e. Dalam hal permohonan pembatalan SKB PPN BKP strategis tidak dikabulkan oleh Kepala KPP, PKP menerima Surat Penolakan Permohonan Pembatalan SKB PPN BKP strategis dan SKB PPN BKP strategis asli yang telah diterbitkan. 2. Petugas TPT a. Menerima dan meneliti kelengkapan dokumen permohonan pembatalan SKB PPN BKP strategis. b. Dalam hal dokumen permohonan pembatalan SKB PPN BKP strategis belum lengkap, Petugas TPT mengembalikan dokumen permohonan kepada PKP untuk dilengkapi. c. Dalam hal dokumen permohonan pembatalan SKB PPN BKP strategis sudah lengkap, Petugas TPT mencetak BPS dan LPAD. BPS diserahkan kepada PKP Pemohon Pembatalan SKB PPN BKP strategis sedangkan LPAD digabungkan dengan surat permohonan beserta kelengkapannya, kemudian Petugas TPT meneruskan surat permohonan beserta kelengkapannya kepada Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi I pada hari yang sama. 3. Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi I a. Menugaskan AR Seksi Pengawasan dan Konsultasi I untuk melakukan penelitian. b. Meneliti dan menandatangani Uraian Penelitian Permohonan Pembatalan SKB PPN BKP strategis dari AR seksi Pengawasan dan Konsultasi I. c. Meneliti dan menyetujui: 1) konsep Surat Keterangan Pembatalan SKB PPN BKP strategis dengan contoh format sebagaimana tercantum dalam Lampiran I Romawi IV Peraturan Menteri Keuangan Nomor 268/PMK.03/2015 dan Konsep SKB PPN BKP strategis yang baru menggantikan SKB PPN BKP strategis yang telah diterbitkan, dari AR seksi Pengawasan dan Konsultasi I. 2) konsep Surat Penolakan Permohonan Pembatalan SKB PPN BKP strategis dengan contoh format sebagaimana tercantum dalam Lampiran V Surat Edaran ini. d. Menyampaikan Uraian Penelitian Permohonan Pembatalan SKB PPN BKP strategis, konsep Surat Keterangan Pembatalan SKB PPN BKP strategis dan konsep SKB PPN BKP strategis yang baru atau konsep Surat Penolakan Permohonan Pembatalan SKB PPN BKP strategis kepada Kepala KPP. 4. AR Seksi Pengawasan dan Konsultasi I a. Membuat dan menandatangani Uraian Penelitian Permohonan Pembatalan SKB PPN BKP strategis. b. Berdasarkan penelitian permohonan pembatalan SKB PPN BKP strategis : 1) disetujui untuk dilakukan pembatalan SKB PPN BKP strategis, AR Seksi Pengawasan dan

Konsultasi I membuat konsep Surat Keterangan Pembatalan SKB PPN BKP strategis dan konsep SKB PPN BKP strategis yang baru sebagai pengganti SKB PPN BKP strategis yang dibatalkan; 2) tidak disetujui untuk dilakukan pembatalan SKB PPN BKP strategis, AR Seksi Pengawasan dan Konsultasi I membuat konsep Surat Penolakan Permohonan Pembatalan SKB PPN BKP strategis. c. Meneruskan: 1) Uraian Penelitian Permohonan Pembatalan SKB PPN BKP strategis; dan 2) konsep Surat Keterangan Pembatalan dan konsep SKB PPN BKP strategis yang baru atau konsep Surat Penolakan Permohonan Pembatalan SKB PPN BKP strategis, kepada Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi I 5. Kepala Kantor Pelayanan Pajak a. Menelaah, menandatangani Uraian Penelitian Permohonan Pembatalan SKB PPN BKP strategis. b. Menelaah dan memberikan persetujuan atau penolakan atas : 1) penerbitan Surat Keterangan Pembatalan SKB PPN BKP strategis dan SKB PPN BKP strategis yang baru, atau 2) penerbitan Surat Penolakan Permohonan Pembatalan SKB PPN BKP strategis. c. Menugaskan Kepala Seksi Pelayanan untuk mencetak : 1) Surat Keterangan Pembatalan SKB PPN BKP strategis dan SKB PPN BKP strategis yang baru; atau 2) Surat Penolakan Permohonan Pembatalan SKB PPN BKP strategis. d. Menelaah dan menandatangani 1) Surat Keterangan Pembatalan SKB PPN BKP strategis dan SKB PPN BKP strategis yang baru; atau 2) Surat Penolakan Permohonan Pembatalan SKB PPN BKP strategis. 6. Kepala Seksi Pelayanan a. Menerima uraian penelitian dari Kepala KPP dan menugaskan Pelaksana Seksi Pelayanan untuk mencetak Surat Keterangan Pembatalan SKB PPN BKP strategis dan SKB PPN BKP strategis yang baru atau Surat Penolakan Permohonan Pembatalan SKB PPN BKP strategis b. Meneliti dan memaraf Surat Keterangan Pembatalan SKB PPN BKP strategis dan SKB PPN BKP strategis yang baru atau Surat Penolakan Permohonan Pembatalan SKB PPN BKP strategis. 7. Pelaksana Seksi Pelayanan a. Melakukan pencetakan: 1) Surat Keterangan Pembatalan SKB PPN BKP strategis beserta SKB PPN BKP strategis: a) dalam hal impor atau penyerahan BKP tertentu yang bersifat strategis, Surat Keterangan Pembatalan SKB PPN BKP strategis dicetak 2 (dua) rangkap, dengan peruntukan sebagai berikut (1) untuk PKP pemohon pembatalan SKB PPN BKP strategis, dan (2) untuk Kepala KPP penerbit Surat Keterangan Pembatalan SKB PPN BKP strategis sebagai arsip b) dalam hal impor, SKB PPN BKP strategis yang baru dicetak 3 (tiga) rangkap, dengan peruntukan sebagai berikut: (1) untuk PKP pemohon pembatalan SKB PPN BKP strategis; (2) untuk Kepala KPP penerbit SKB PPN BKP strategis sebagai arsip; dan (3) untuk Kepala Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai atau Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai tempat penyelesaian dokumen impor dilakukan, melalui PKP pemohon pembatalan SKB PPN BKP strategis. c) dalam hal penyerahan, SKB PPN BKP strategis yang baru dicetak 4 (empat) rangkap, dengan peruntukan sebagai berikut: (1) untuk PKP Pemohon pembatalan SKB PPN BKP strategis; (2) untuk Kepala KPP penerbit SKB PPN BKP strategis sebagai arsip; (3) untuk PKP yang menyerahkan BKP tertentu yang bersifat strategis, diberikan melalui PKP pemohon pembatalan SKB PPN BKP strategis; dan (4) untuk Kepala KPP tempat PKP yang menyerahkan BKP tertentu yang bersifat strategis terdaftar melalui KPP penerbit SKB PPN BKP strategis. 2) Surat Penolakan Permohonan Pembatalan SKB PPN BKP strategis, dicetak 2 (dua) rangkap, dengan peruntukan sebagai berikut: a) untuk PKP pemohon pembatalan SKB PPN BKP strategis, dan b) untuk Kepala KPP penerbit Surat Keterangan Pembatalan SKB PPN BKP strategis sebagai arsip. b. Meneruskan hasil cetakan berupa Surat Keterangan Pembatalan SKB PPN BKP strategis dan SKB PPN BKP strategis yang baru atau Surat Penolakan Permohonan Pembatalan SKB PPN BKP strategis ke Kepala Seksi Pelayanan. c. Mengirim Surat Keterangan Pembatalan SKB PPN BKP strategis dan SKB PPN BKP strategis yang baru atau Surat Penolakan Permohonan Pembatalan SKB PPN BKP strategis dan SKB PPN BKP strategis asli yang telah diterbitkan sesuai dengan SOP Tata Cara Penyampaian Dokumen Wajib Pajak. d. Menatausahakan Surat Keterangan Pembatalan SKB PPN BKP strategis dan SKB PPN BKP strategis yang baru atau Surat Penolakan Permohonan Pembatalan SKB PPN BKP strategis dan SKB PPN BKP strategis asli yang telah diterbitkan yang berfungsi sebagai arsip KPP sesuai dengan dan SOP Tata Cara Penatausahaan Dokumen Wajib Pajak.

Bagan Alir (Flowchart)

LAMPIRAN III Nomor : SE-32 /PJ/2016 PROSEDUR PEMBATALAN SKB PPN BKP STRATEGIS SECARA JABATAN I. Umum 1. Prosedur ini menguraikan tata cara pembatalan SKB PPN BKP strategis secara jabatan. 2. Pembatalan SKB PPN BKP strategis secara jabatan dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Pajak dalam hal diperoleh data dan/atau informasi yang menunjukkan bahwa PKP tidak berhak memperoleh SKB PPN BKP strategis. 3. Atas pembatalan SKB PPN BKP strategis sebagaimana dimaksud dalam angka 2, PKP wajib membayar PPN yang dibebaskan dengan menggunakan Surat Setoran Pajak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan. 4 PPN yang dibayar sebagaimana dimaksud dalam angka 3 dapat dikreditkan, kecuali PPN yang dibayar PKP atas pembatalan SKB PPN BKP strategis yang ditagih dengan penerbitan ketetapan pajak. 5 Sebelum dilaksanakan prosedur pembatalan SKB PPN BKP strategis secara jabatan, KPP dapat melakukan klarifikasi kebenaran dengan menggunakan Surat Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan (SP2DK) sesuai dengan SE-39/PJ/2015 tentang Pengawasan Wajib Pajak Dalam Bentuk Permintaan Penjelasan Atas Data dan/atau Keterangan, dan Kunjungan (Visit) Kepada Wajib Pajak 6 Dalam hal hasil SP2DK sebagaimana dimaksud dalam angka 5 mengusulkan untuk dilakukan pemeriksaan, pemeriksaan dilakukan oleh tim pemeriksa yang anggotanya diutamakan Petugas Pemeriksa Pajak dari seksi yang mengusulkan. II. Prosedur 1. AR seksi Pengawasan dan Konsultasi II/III/IV atau Pelaksana Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan a. Dalam hal diperoleh data dan/atau informasi yang menunjukkan bahwa PKP tidak berhak memperoleh SKB PPN BKP strategis dan setelah klarifikasi dilaksanakan sesuai SE-39/PJ/2015 1) PKP dapat menyampaikan data dan/atau informasi bahwa PKP berhak memperoleh SKB PPN BKP strategis, AR/Pelaksana Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan mengarsipkan berkas terkait klarifikasi kebenaran PKP. 2) PKP menyetujui bahwa PKP tidak berhak memperoleh SKB PPN BKP strategis, AR/Pelaksana Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan membuat: a. uraian penelitian pembatalan SKB PPN BKP strategis dengan contoh format tercantum dalam Lampiran VI yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Surat Edaran ini; b. konsep Surat Keterangan Pembatalan SKB PPN BKP strategis dengan contoh format tercantum dalam Lampiran I Romawi IV Huruf C Peraturan Menteri Keuangan Nomor 268/PMK.03/2015; dan c. melakukan pengawasan terhadap pembayaran atas PPN yang SKB nya telah dibatalkan. 3) PKP tidak menyetujui bahwa PKP tidak berhak memperoleh SKB PPN BKP strategis atau PKP tidak merespon surat klarifikasi, AR/Pelaksana Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan a) mengusulkan dilakukan pemeriksaan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan perpajakan; b) menerima Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) yang antara lain mengusulkan untuk menerbitkan Surat Keterangan Pembatalan SKB PPN BKP strategis dan menerbitkan SKPKB, dari Kepala Seksi Pemeriksaan, dan c) membuat konsep Surat Keterangan Pembatalan SKB PPN BKP strategis dengan contoh format tercantum dalam Lampiran I Romawi IV Huruf C Peraturan Menteri Keuangan Nomor 268/PMK.03/2015 paling lama dua hari setelah diterima LHP b. Meneruskan uraian penelitian pembatalan SKB PPN BKP strategis dan konsep Surat Keterangan Pembatalan SKB PPN BKP strategis ke Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi II/III/IV atau Kepala Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan. 2. Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi II/III/IV atau Kepala Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan. a. Dalam hal atas PKP tidak dilakukan pemeriksaan 1) menerima uraian penelitian pembatalan SKB PPN BKP strategis dari AR Waskon II/III/IV atau Pelaksana Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan; dan 2) meneliti dan menandatangani uraian penelitian pembatalan SKB PPN BKP strategis. b. Dalam hal atas PKP dilakukan pemeriksaan: 1) menerima LHP dari Seksi Pemeriksaan; dan 2) menugaskan AR waskon II/III/IV atau Pelaksana Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan untuk menindaklanjuti LHP sesuai dengan usulan. c. Memberikan persetujuan atau penolakan atas terbitnya konsep Surat Keterangan Pembatalan SKB PPN BKP strategis. d. Menyampaikan uraian penelitian pembatalan SKB PPN BKP strategis dan Konsep Surat Keterangan Pembatalan SKB PPN BKP strategis kepada Kepala KPP.

3. Kepala KPP a. Dalam hal atas PKP tidak dilakukan pemeriksaan: 1) menelaah dan menandatangani uraian penelitian pembatalan SKB PPN BKP strategis; 2) menugaskan Kepala Seksi Pelayanan untuk mencetak Surat Keterangan Pembatalan SKB PPN BKP strategis; dan 3) menandatangani Surat Keterangan Pembatalan SKB PPN BKP strategis. b. Dalam hal atas PKP dilakukan pemeriksaan: 1) menerima usulan pemeriksaan dari Seksi Pengawasan Konsultasi II/III/IV atau seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan; 2) menunjuk dan menetapkan Petugas Pemeriksa Pajak sesuai dengan ketentuan perundang-undangan perpajakan yang berlaku dengan mengutamakan AR atau pegawai yang mengusulkan untuk dilakukan pemeriksaan; dan 3) menyetujui LHP. c. Menelaah dan memberikan persetujuan atau penolakan atas penerbitan Surat Keterangan Pembatalan SKB PPN BKP strategis. 4. Kepala Seksi Pemeriksaan a. Menerima LHP dari tim pemeriksa b. Menyampaikan LHP kepada Kepala Seksi Pelayanan dan Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi II/III/IV atau Kepala Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan jika terdapat usulan pembatalan SKB PPN BKP strategis. 5 Kepala Seksi Pelayanan a. Dalam hal atas PKP tidak dilakukan pemeriksaan 1) menerima uraian penelitian pembatalan SKB PPN BKP strategis dari Kepala KPP; 2) menugaskan Pelaksana Seksi Pelayanan untuk mencetak Surat Keterangan Pembatalan SKB PPN BKP strategis. b. Dalam hal atas PKP dilakukan pemeriksaan 1) menerima LHP dari Seksi Pemeriksaan, 2) menugaskan Pelaksana Seksi Pelayanan untuk mencetak Surat Keterangan Pembatalan SKB PPN BKP strategis dan SKPKB paling lama 2 (dua) hari sejak diterimanya LHP c. Meneliti dan memaraf SKPKB dan Surat Keterangan Pembatalan SKB PPN BKP strategis d. Menyampaikan SKPKB dan Surat Keterangan Pembatalan SKB PPN BKP strategis kepada Kepala KPP 6. Pelaksana Seksi Pelayanan a. Mencetak Surat Keterangan Pembatalan SKB PPN BKP strategis dicetak 2 (dua) rangkap, dengan peruntukan sebagai berikut: 1) untuk PKP, dan 2) untuk Kepala KPP penerbit Surat Keterangan Pembatalan SKB PPN BKP strategis sebagai arsip. b. Menyampaikan SKPKB dan Surat Keterangan Pembatalan SKB PPN BKP strategis kepada Kepala Seksi Pelayanan. c. Mengirim Surat Keterangan Pembatalan SKB PPN BKP strategis sesuai dengan SOP Tata Cara Penyampaian Dokumen Wajib Pajak. d. Menatausahakan Uraian Penelitian, Surat Keterangan Pembatalan SKB PPN BKP strategis yang berfungsi sebagai arsip KPP sesuai dengan SOP Tata Cara Penatausahaan Dokumen Wajib Pajak. 7. Tim Pemeriksa a. Melakukan pemeriksaan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan perpajakan yang berlaku. b. Menyusun LHP c. Menyampaikan LHP kepada Kepala Seksi Pemeriksaan.

Bagan Alir (Flowchart)

LAMPIRAN II.1 Contoh Format Surat Permohonan Pembatalan SKB PPN BKP strategis Nomor : Lampiran : Hal : Permohonan Pembatalan SKB PPN BKP strategis Nomor KET-SKB... (diisi dengan nomor SKB yang diajukan pembatalan) Yth. Direktur Jenderal Pajak c.q. Kepala Kantor Pelayanan Pajak Sehubungan Pasal 7 ayat (2) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 268/PMK.03/2015 tanggal 31 Desember 2015 tentang Tata Cara Pemberian Fasilitas Dibebaskan dari Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai atas Impor dan/atau penyerahan Barang Kena Pajak Tertentu yang Bersifat Strategis dan Tata Cara Pembayaran Pajak Pertambahan Nilai Barang Kena Pajak Tertentu yang Bersifat Strategis yang telah Dibebaskan serta Pengenaan Sanksi, dengan ini kami mengajukan permohonan pembatalan SKB yang telah Saudara terbitkan nomor KET-SKB...(diisi dengan nomor SKB yang diajukan permohonan pembatalan) dengan alasan... Terlampir disampaikan asli SKB sebagaimana dimaksud. Atas perhatian dan kerjasama Saudara kami ucapkan terima kasih. Pemohon (Nama)

LAMPIRAN IV CONTOH FORMAT URAIAN PENELITIAN PERMOHONAN PENERBITAN SKB PPN BKP STRATEGIS KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KANTOR WILAYAH DJP... KANTOR PELAYANAN PAJAK... JALAN... TELEPON... FAKSIMILE... SITUS www.pajak.go.id LAYANAN INFORMASI DAN KELUHAN KRING PAJAK 1500200 EMAIL pengaduan@pajak.go.id I. IDENTITAS PEMOHON URAIAN PENELITIAN PERMOHONAN PENERBITAN/PERMOHONAN PEMBATALAN*) SKB PPN BKP STRATEGIS Nomor :.../WPJ.../KP.../20... 1. Nama :... 2. NPWP :... 3. Alamat :... 4. Jenis usaha :... II. SURAT PERMOHONAN Pemohon mengajukan permohonan penerbitan/permohonan pembatalan SKB PPN BKP strategis dengan surat nomor... tanggal... yang diterima oleh KPP tanggal... III. DASAR HUKUM 1. Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2015 tentang Impor dan/atau Penyerahan Barang Kena Pajak Tertentu yang Bersifat Strategis yang Dibebaskan dari Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai. 2. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 268/PMK.03/2015 tanggal 31 Desember 2015 tentang Tata Cara Pemberian Fasilitas Dibebaskan Dari Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai Atas Impor Dan/Atau Penyerahan Barang Kena Pajak Tertentu yang Bersifat Strategis dan Tata Cara Pembayaran Pajak Pertambahan Nilai Barang Kena Pajak Tertentu Yang Bersifat Strategis yang Telah Dibebaskan Serta Pengenaan. IV PENELITIAN 1. Kelengkapan dokumen (Diisi apakah surat permohonan dan dokumen pendukung sudah lengkap/tidak lengkap, menurut peraturan perundangan perpajakan) 2. Materi permohonan (Diisi apakah materi surat permohonan dan dokumen pendukung sudah sesuai/tidak sesuai dengan peraturan perundangan perpajakan) 3. Kepatuhan perpajakan**) (Diisi apakah tidak/sedang dilakukan penyidikan, tidak/memiliki utang pajak, telah/belum menyampaikan SPT Tahunan PPh 2 (dua) tahun terakhir dan/atau telah/belum menyampaikan SPT masa PPN untuk 3 (tiga) Masa Pajak terakhir). V KESIMPULAN DAN USUL Berdasarkan penelitian diketahui terdapat kesesuaian/ketidaksesuaian* dalam hal kelengkapan dokumen, materi permohonan, kepatuhan perpajakan, menurut peraturan perundangan perpajakan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa permohonan penerbitan SKB PPN BKP strategis telah/tidak memenuhi ketentuan*, maka diusulkan untuk diterima seluruhnya/diterima sebagian/ditolak*. (tempat),... (tanggal) Mengetahui, Kepala Seksi Waskon I Peneliti, Account Representative,...... NIP... NIP... *) Pilih Salah Satu Menyetujui, Kepala KPP...... NIP...

LAMPIRAN V CONTOH FORMAT SURAT PENOLAKAN PERMOHONAN PENERBITAN SKB PPN BKP STRATEGIS ATAU PENOLAKAN PERMOHONAN PEMBATALAN SKB PPN BKP STRATEGIS KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KANTOR WILAYAH DJP... KANTOR PELAYANAN PAJAK... JALAN... TELEPON... FAKSIMILE... SITUS www.pajak.go.id LAYANAN INFORMASI DAN KELUHAN KRING PAJAK 1-500-200 EMAIL pengaduan@pajak.go.id Nomor : SKB-TLK /WPJ.../KP.../20xx (Tanggal, Bulan, Tahun) Sifat :... Hal : Surat Penolakan Permohonan Penerbitan SKB PPN BKP strategis/penolakan Permohonan Pembatalan SKB PPN BKP strategis* Yth.... (Nama)... (NPWP) di... (Alamat) Sehubungan dengan Surat Permohonan Penerbitan SKB PPN BKP strategis/permohonan Pembatalan SKB PPN BKP strategis nomor... tanggal... dengan ini kami sampaikan bahwa permohonan tersebut tidak dapat disetujui, karena tidak memenuhi ketentuan... (diisi alasan penolakan). Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi Saudara... (nama AR seksi Pengawasan dan Konsultasi I) dengan no telp... Atas perhatian dan kerjasama Saudara kami ucapkan terima kasih, Kepala Kantor, *) Pilih salah satu (Nama) (NIP)

LAMPIRAN VI CONTOH FORMAT URAIAN PENELITIAN PEMBATALAN SKB PPN BKP STRATEGIS SECARA JABATAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KANTOR WILAYAH DJP... KANTOR PELAYANAN PAJAK... JALAN... TELEPON... FAKSIMILE... SITUS www.pajak.go.id LAYANAN INFORMASI DAN KELUHAN KRING PAJAK 1500200 EMAIL pengaduan@pajak.go.id URAIAN PENELITIAN PEMBATALAN SKB PPN BKP STRATEGIS SECARA JABATAN Nomor :.../WPJ.../KP.../20... I. IDENTITAS PKP: 1. Nama :... 2. NPWP :... 3. Alamat :... 4. Jenis usaha :... II DASAR HUKUM 1. Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2015 tentang Impor dan/atau Penyerahan Barang Kena Pajak Tertentu yang Bersifat Strategis yang Dibebaskan dari Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai 2. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 268/PMK.03/2015 tanggal 31 Desember 2015 tentang Tata Cara Pemberian Fasilitas Dibebaskan Dari Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai Atas Impor Dan/Atau Penyerahan Barang Kena Pajak Tertentu yang Bersifat Strategis dan Tata Cara Pembayaran Pajak Pertambahan Nilai Barang Kena Pajak Tertentu Yang Bersifat Strategis yang Telah Dibebaskan Serta Pengenaan. 3. Nomor SE-39/PJ/2015 tentang Pengawasan Wajib Pajak Dalam Bentuk Permintaan Penjelasan Atas Data dan/atau Keterangan, dan Kunjungan (Visit) Kepada Wajib Pajak. III. PENELITIAN (diisi dengan rangkaian proses penelitian dan proses SP2DK yang telah dilaksanakan) IV. KESIMPULAN DAN USUL Berdasarkan Laporan Hasil Permintaan Penjelasan Atas Data dan/atau Keterangan (LHP2DK) Nomor... Tanggal... diperoleh data dan/atau informasi yang menunjukkan bahwa PKP tidak berhak memperoleh SKB PPN BKP strategis. Sehingga SKB PPN BKP strategis atas PKP tersebut Nomor... tanggal... diusulkan untuk dibatalkan. (tempat), (tanggal) Mengetahui, Kepala Seksi Waskon II/III/IV/ Kasi Ekstensifikasi dan Penyuluhan, Peneliti, Account Representative/ Pelaksana...... NIP... NIP... Menyetujui, Kepala KPP...... NIP...

LAMPIRAN VII CHECKLIST PERSYARATAN PERMOHONAN SKB PPN BKP STRATEGIS DALAM SISTEM INFORMASI DIREKTORAT JENDERAL PAJAK Surat permohonan SKB PPN BKP strategis dengan contoh format tercantum dalam Lampiran I Romawi II huruf B Peraturan Menteri Keuangan Nomor 268/PMK.03/2015 Fotokopi Kartu Nomor Pokok Wajib Pajak Fotokopi Surat Pengukuhan PKP Asli surat kuasa khusus dalam hal PKP menunjuk seorang kuasa untuk mengajukan permohonan SKB PPN BKP strategis Penjelasan tertulis secara rinci bahwa mesin dan peralatan pabrik yang diimpor/diterima akan dipergunakan dalam proses produksi untuk menghasilkan BKP Surat pernyataan bermeterai bahwa mesin dan peralatan pabrik yang diimpor atau diperoleh tidak akan dipindahtangankan atau diubah peruntukannya dalam jangka waktu sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan, dengan contoh format tercantum dalam Lampiran I Romawi II huruf D Peraturan Menteri Keuangan Nomor 268/PMK.03/2015 Impor: 1. invoice 2. Bill of Lading (B/L) atau airway bill (AWB) 3. dokumen kontrak pembelian; dan 4. dokumen pembayaran atau dokumen pengakuan utang Penyerahan: 1. dokumen kontrak pembelian; atau 2. dokumen lain yang menunjukkan akan terjadinya penyerahan BKP

LAMPIRAN VIII CHECKLIST PERSYARATAN PERMOHONAN PEMBATALAN SKB PPN BKP STRATEGIS DALAM SISTEM INFORMASI DIREKTORAT JENDERAL PAJAK Surat Permohonan Pembatalan SKB PPN BKP strategis disertai alasan dan ditandatangani oleh pejabat yang berwenang atau wakil Wajib Pajak, atau kuasa sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan Asli SKB PPN BKP strategis yang telah diterbitkan