ANALISIS FATWA DEWAN SYARI AH NASIONAL TENTANG PEMBOLEHAN JUAL BELI EMAS SECARA TIDAK TUNAI

dokumen-dokumen yang mirip
FAKULTAS SYARI AH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) ZAWIYAH COT KALA LANGSA TAHUN 2015 M / 1436 H

BERSETUBUH SEBAGAI HAK SUAMI DALAM PERKAWINAN MENURUT IMAM MUHAMMAD BIN IDRIS AL SYAFI I

BAB II GAMBARAN UMUM GADAI EMAS (AR-RAHN) DALAM FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL-MAJLIS UALAMA INDONESI (DSN-MUI) TENTANG RAHN DAN RAHN EMAS

BAB IV. A. Analisis Aplikasi Akad Mura>bah}ah di BMT Mandiri Sejahtera Jl. Raya Sekapuk Kecamatan Ujung Pangkah Kabupaten Gresik.

RIBA DAN BUNGA BANK Oleh _Leyla Fajri Hal. 1

BAB I PEDAHULUAN. peluang terjadinya jual-beli dengan sistem kredit atau tidak tunai dalam

FAKULTAS SYARI AH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) ZAWIYAH COT KALA LANGSA TAHUN 2015 M / 1436 H

FAKULTAS SYARI AH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2012

KONSEP RIBA SESI III ACHMAD ZAKY

BAB IV ANALISIS PENGGUNAAN DUA AKAD DALAM SATU TRANSAKSI KARANGCANGKRING JAWA TIMUR CABANG PASAR KRANJI PACIRAN LAMONGAN MENURUT HUKUM ISLAM

BAB IV. PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA HUKUM ISLAM dan UU NO.7 TAHUN 2011 TERHADAP PENUKARAN MATA UANG RUSAK

BAB IV. Setelah dipaparkan pada bab II tentang fatwa Dewan Syariah Nasional dan

4. Firman Allah SWT QS. al-baqarah (2): dan Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba Firman Allah SWT QS. al-baqarah (2):27

BAB I PENDAHULUAN. saling mengisi dalam rangka mencukupi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Semakin

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK PENGURANGAN TAKARAN DALAM JUAL BELI BENSIN ECERAN DI JALAN MEDOHO RAYA KELURAHAN SAMBIREJO SEMARANG

4. Firman Allah SWT QS. al-baqarah (2):278 45)& %*('! Hai orang yang beriman! Bertaqwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba jika kamu orang yang b

HILAH DALAM SYARIAH CHARGED CARD MENURUT FATWA MUI. Nomor: 42/DSN MUI/V/2004 SKRIPSI

PERNYATAAN KEASLIAN. Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, saya:

BAB IV ANALISIS DATA. A. Proses Akad yang Terjadi Dalam Praktik Penukaran Uang Baru Menjelang Hari Raya Idul Fitri

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRODUK KEPEMILIKAN LOGAM MULIA (KLM) DI PT. BRI SYARIAH KCP SIDOARJO

FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL Nomor: 55/DSN-MUI/V/2007 Tentang PEMBIAYAAN REKENING KORAN SYARIAH MUSYARAKAH

BAB I PENDAHULUAN. Manusia pada umumnya dilahirkan seorang diri, namun demikian

STUDY KASUS TENTANG WANPRESTASI PEMESANAN BARANG ANTARA C.V SUMBER JATI BATANG DENGAN TIGA PUTRA WELERI

IMPLEMENTASI AKAD AL-QARD WAL MURABAHAH PADA PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI KC. BANYUMANIK SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan sehari-hari, dan dalam hukum Islam jual beli ini sangat dianjurkan

4. Firman Allah SWT tentang perintah untuk saling tolong menolong dalam perbuatan positif, antara lain QS. al- Ma idah [5]: 2:./0*+(,-./ #%/.12,- 34 D

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK PENGGUNAAN AKAD BMT AMANAH MADINA WARU SIDOARJO. Pembiayaan di BMT Amanah Madina Waru Sidoarajo.

ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BMT EL LABANA DALAM PERSPEKTIF FATWA DSN-MUI NO. 04 TAHUN Skripsi

$!%#&#$ /0.#'()'*+, *4% :;< 63*?%: #E Orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya

SKRIPSI. Dalam Ilmu Syari ah

4. Firman Allah SWT QS. al-baqarah [2]: 275: &$!%#*#$ 234 +#,-.,(/01 '() )5'(2%6.789:;<= & #AB7CDE3" Orang yang makan (mengambil) riba ti

Halal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle

BAB IV ANALISIS METODE ISTINBA<T} HUKUM FATWA MUI TENTANG JUAL BELI EMAS SECARA TIDAK TUNAI

ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMANFAATAN SAWAH GADAI (Persepsi Ulama Salem Terhadap Praktek Gadai Sawah Di Ds. Banjaran, Salem, Brebes)

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI PEMBAYARAN DENGAN CEK LEBIH PADA TOKO SEPATU UD RIZKI JAYA

ANALISIS TERHADAP IMPLEMENTASI PEMBIAYAN MUDHARABAH MENURUT FATWA DSN-MUI NO : 07/DSN-MUI/IV/2000 TENTANG PEMBIAYAAN MUDHARABAH (QIRADH)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada hakikatnya Allah menciptakan manusia di dunia ini tidak lain

dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus be

HUKUM WASIAT MENDONORKAN ORGAN TUBUH MANUSIA MENURUT PENDAPAT YUSUF AL-QARDHAWI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. bentuk penyaluran dana kemasyarakat baik bersifat produktif maupun konsumtif atas dasar

STUDI KOMPARATIF PENDAPAT ULAMA TENTANG KADAR SUSUAN YANG MENGHARAMKAN SUATU IKATAN PERNIKAHAN

KUPON BERHADIAH BAGI KONSUMEN DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM (Studi Kasus Maxcell Depo Teknik Bangunan Kendari)

HUKUM AZL BAGI SUAMI ISTRI MENURUT PERSPEKTIF HUKUM ISLAM (STUDY KOMPARATIF PANDANGAN IMAM AL-GHAZALI DAN IBNU HAZM) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. dan keadaan, mengangkat dan menghilangkan segala beban umat. Hukum

ANALISIS PENDAPAT IMAM SYAFI I TENTANG WAKAFYANG DIWARISKAN SETELAH WAKIF MENINGGAL DUNIA

STUDI ANALISIS PENDAPAT MUHAIMIN IQBAL TENTANG DINAR DAN DIRHAM SEBAGAI MATA UANG. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

ANALISIS PENERAPAN SISTEM BAGI HASIL DALAM PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH (KJKS) CEMERLANG WELERI KENDAL

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT telah menjadikan manusia masing-masing saling. membutuhkan satu sama lain, supaya mereka saling tolong menolong, tukar

BAB I PENDAHULUAN. hakikatnya adalah saling tolong menolong sesama manusia dengan ketentuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan jumlah penduduk yang makin meningkat/padat,

ANALISIS PENDAPAT IMAM SYAFI I TENTANG MAHAR DENGAN SYARAT

dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus be

ANALISIS PENDAPAT DEWAN PENGAWAS SYARIAH TENTANG PENGGUNAAN ISTILAH SHOHIBUL MAAL DAN MUDHARIB DALAM PERJANJIAN AL MURABAHAH DI BMT NU SEJAHTERA

ANALISIS PENGAMBILALIHAN JAMINAN PADA PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BMT MARHAMAH WONOSOBO

DROPSHIP DALAM PRAKTIK JUAL BELI ONLINE DITINJAU DARI HUKUM ISLAM (Studi Kasus Di Kelurahan Baruga Kec. Baruga Kota Kendari)

BAB III LANDASAN TEORISTIS TENTANG PENGAWASAN PEMBIYAAN MURABAHAH. adalah skim jual beli murabahah. Transaksi murabahah ini lazimnya digunakan oleh

FATWA DEWAN SYARI AH NASIONAL

BAB IV. pembiayaan-pembiayaan pada nasabah. Prinsip-prinsip tersebut diperlukan

PENARIKAN KEMBALI HARTA WAKAF OLEH PEMBERI WAKAF (Study Analisis Pendapat Imam Syafi'i)

Halal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle

BAB IV. A. Mekanisme Penundaan Waktu Penyerahan Barang Dengan Akad Jual Beli. beli pesanan di beberapa toko di DTC Wonokromo Surabaya dikarenakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Nadhifatul Kholifah, Topowijono & Devi Farah Azizah (2013) Bank BNI Syariah. Hasil Penelitian dari penelitian ini, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. di dalamnya juga mencakup berbagai aspek kehidupan, bahkan cakupannya

IMPLEMENTASI AKAD WADI AH DAN RISIKO OPERASIONAL PADA PRODUK TABUNGAN SIMPANAN SUKARELA LANCAR (SIRELA) DI KJKS BMT AL-HIKMAH MIJEN

SKRIPSI LUQMAN BIN ABDUL HAMID NIM:

Program Strata Satu (S-1)

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

ANALISIS PENDAPAT IBNU HAZAM TENTANG ZAKAT BARANG YANG DIPERDAGANGKAN S K R I P S I

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan. Beberapa kalangan mencurigai islam sebagai faktor penghambat

BAB IV TINJAUAN MAS}LAH}AH MURSALAH TERHADAP UTANG PIUTANG PADI PADA LUMBUNG DESA TENGGIRING SAMBENG LAMONGAN

ANALISIS PELAKSANAAN GADAI EMAS DENGAN AKAD RAHN

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTIM JUAL BELI HASIL PERKEBUNAN TEMBAKAU DI DESA RAJUN KECAMATAN PASONGSONGAN KABUPATEN SUMENEP

ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP FATWA MAJLIS TARJIH DAN TAJDID MUHAMMADIYAH NOMOR : 08 TAHUN 2006 TENTANG BUNGA

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTIK BISNIS JUAL BELI DATABASE PIN KONVEKSI. A. Analisis Praktik Bisnis Jual Beli Database Pin Konveksi

Lahirnya ini disebabkan munculnya perbedaan pendapat

ANALISIS PENENTUAN MARJIN AKAD ISTISHNA PADA PRODUK PEMBIAYAAN KPR INDENSYA ib (Studi Kasus Bank Tabungan Negara Syariah Cabang Semarang)

ija>rah merupakan salah satu kegiatan muamalah dalam memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. dalam judul skripsi makelar mobil dalam perspektif hukum islam (Studi di

HUKUM BARANG TEMUAN DALAM ISLAM ( STUDI KOMPARATIF MAZHAB SYAFI I DAN MAZHAB MALIKI ) ADAM

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV DASAR PERTIMBANGAN MAHKAMAH AGUNG TERHADAP PUTUSAN WARIS BEDA AGAMA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

METODE ISTINBATH HUKUM IMAM ABU HANIFAH TENTANG HUKUM SHALAT IDUL FITRI SKRIPSI

Konversi Akad Murabahah

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN MUSLIM DALAM HAL TREND JILBAB PERSPEKTIF TEORI KONSUMSI ISLAM

ANALISIS PENDAPAT IMAM MALIK BIN ANAS TENTANG KESAKSIAN DALAM AKAD NIKAH SKRIPSI

STUDI ANALISIS FATWA MUI TENTANG DIHARAMKANNYA DOA BERSAMA MUSLIM DAN NON MUSLIM

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari mempunyai keperluan yang bermacam-macam untuk mempertahankan

PROSEDUR PEMBUKAAN SAMPAI DENGAN PENUTUPAN DAN PERHITUNGAN BAGI HASIL PADA TABUNGAN HARIAN MUDHARABAH DI BPRS PNM BINAMA SEMARANG

ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK JUAL BELI ES BALOK UNTUK KONSUMSI (Studi Kasus di Kota Semarang) SKRIPSI

ANALISA PENDAPAT IMÂM MÂLIK TENTANG SYARAT KONTAN DALAM JUAL BELI MATA UANG

BAB I PENDAHULUAN. benda tapi tidak sampai batas nisab zakat, namun ada pula yang tidak memiliki harta

ANALISIS TERHADAP IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH (Studi Kasus di KSPPS Ar-Rahmah Gringsing Limpung Batang) SKRIPSI

SKRIPSI. Diajukan Untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE.Sy) Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat adalah kegiatan pinjam-meminjam. Pinjam-meminjam

PERLINDUNGAN NASABAH DALAM PERJANJIAN PEMBIAYAAN AKAD MUDHARABAHDI BMT AMANAH BANGSRI JEPARA SKRIPSI. Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP STATUS UANG MUKA DALAM PERJANJIAN PESANAN CATERING YANG DIBATALKAN (Studi Kasus di Saras Catering Semarang) SKRIPSI

ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBIAYAAN MULTI JASA DENGAN AKAD IJARAH DI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARI'AH (BPRS) MITRA HARMONI SEMARANG

PENERAPAN AKAD MUDHARABAH DALAM APLIKASI PRODUK SIMPANAN BERJANGKA (DEPOSITO) DI KSP GIRI MURIA GROUP CABANG DAWE KUDUS

ZAKAT HARTABAGI ANAK-ANAK DAN ORANG GILA (studikomperatifmenurut Imam Abu Hanifah dan Imam Syafi i) SKRIPSI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JAMINAN HUTANG BERUPA AKTA KELAHIRAN ANAK DI DESA WARUREJO KECAMATAN BALEREJO KABUPATEN MADIUN

Transkripsi:

ANALISIS FATWA DEWAN SYARI AH NASIONAL TENTANG PEMBOLEHAN JUAL BELI EMAS SECARA TIDAK TUNAI SKRIPSI Diajukan Oleh: HELMI Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Zawiyah Cot Kala Langsa Program Strata Satu (S-1) Fakultas/Jurusan : Syariah / MU Nim : 511000882 FAKULTAS SYARIAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) ZAWIYAH COT KALA LANGSA 1436 H/2015 M

KATA PENGANTAR Assalamu alaikum Wr, Wb. Alhamdu lillah rabbi alamin, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan segala rahmat, hidayah, serta inayah-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Selawat serta salam penulis lanturkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad Saw, yang telah membawa manusia dari kehidupan yang gelap gulita sampai ke kehidupan yang penuh cahaya petunjuk seperti sekarang ini. Ucapan terima kasih sedalam-dalamnya penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah memberikan pengarahan, bimbingan dengan moral dan bantuan apapun yang sangat besar artinya bagi penulis. Ucapan terima kasih terutama penulis sampaikan kepada yang terhormat: 1. Bapak Dr. Zulkarnaini, MA, selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Zawiyah Cot Kala Langsa. 2. Bapak Dr. Zulfikar, MA selaku Dekan Fakultas Syariah, dan Ibu Anizar, MA selaku Ketua Jurusan/Prodi Muamalat. 3. Bapak H. Muhammad Nasir, MA selaku dosen pembimbing I, dan bapak Akmal, S.H.I, M.E.I selaku dosen pembimbing II, yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk memberikan pengarahan dan bimbingan dalam menyusun skripsi ini. 4. Kepala perpustakaan IAIN Zawiyah Cot Kala Langsa, beserta seluruh staf dan karyawannya yang telah memberikan pelayanan kepustakaan yang penulis perlukan dalam penulisan skripsi ini. iv

v 5. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Syariah yang telah memberikan ilmunya kepada penulis. 6. Bapak dan Ibu saya tercinta yang telah memberikan kasih sayang, do a, pengorbanan dan kesabarannya, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. 7. Sahabat-sahabatku yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan, semangat dan yang selalu menemani disaat sedih dan senang. Kepada mereka semua penulis tidak dapat memberikan apa-apa, hanya untaian terima kasih dengan tulus dan iringan do a, semoga Allah membalas semua amal kebaikan mereka dan selalu melimpahkan rahmat, taufiq, hidayah dan inayah-nya. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan penulis dalam banyak hal, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun dari pembaca sangat penulis harapkan agar menjadi pertimbanganpertimbangan dalam penulisan selanjutnya. Langsa, 30 Desember 2014 Wassalam, HELMI

DAFTAR ISI Halaman SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI... i HALAMAN PENGESAHAN... ii ABSTRAKSI... iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... vi BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Rumusan Masalah... 5 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian... 6 D. Penjelasan Istilah... 7 E. Tinjauan Pustaka... 8 F. Metode Penelitian... 9 G. Sistematika Pembahasan... 11 BAB II : KONSEP JUAL BELI EMAS DALAM ISLAM A. Pengertian dan Dasar Hukum Jual Beli... 13 B. Rukun dan Syarat Jual Beli... 19 C. Hukum Jual Beli Emas Secara Tidak Tunai... 23 D. Dampak Jual Beli Emas Secara Tidak Tunai Terhadap Kemaslahatan Masyarakat... 30 BAB III : FATWA DSN-MUI NOMOR: 77/DSN-MUI/V/2010 TENTANG PEMBOLEHAN JUAL BELI EMAS SECARA TIDAK TUNAI A. Profil Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI)... 33 vi

vii B. Landasan Filosofis Hukum Penetapan Fatwa Jual Beli Emas Secara Tidak tunai... 38 C. Metode Istinbath Hukum Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia Tentang Pembolehan Jual Beli Emas Secara Tidak Tunai... 42 BAB IV : ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN A. Landasan Filosofis Hukum Penetapan Fatwa Jual Beli Emas Secara Tidak Tunai... 49 B. Metode Istinbath Hukum Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia Tentang Pembolehan Jual Beli Emas Secara Tidak Tunai... 51 C. Dampak Fatwa Dewan Syariah Nasional Terhadap Kemaslahatan Masyarakat... 56 BAB V : PENUTUP A. Kesimpulan... 60 B. Saran... 62 DAFTAR PUSTAKA... 63 LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP

ABSTRAK DSN-MUI mengeluarkan fatwa tentang jual beli emas secara tidak tunai ini untuk menjawab pertanyaan tentang hukum apa yang melekat pada emas saat bertransaksi jual beli. Dalil yang menjadi dasar adalah hadis Nabi Saw. dan ijma para ulama bahwasanya emas adalah termasuk kedalam barang ribawi, akan tetapi fatwa No: 77/DSN-MUI/V/2010 menghukumi mubah jual beli tersebut. Maka secara otomatis fatwa tersebut bertentangan dengan hadis Nabi Saw. dan ijma para ulama mazhab empat yang mengatakan bahwa jual beli emas dengan emas, perak dengan perak, serta emas dengan perak atau sebaliknya, mensyaratkan antara lain agar pertukaran itu dilakukan secara tunai, dan jika dilakukan secara tidak tunai, maka ulama sepakat bahwa pertukaran tersebut dinyatakan sebagai transaksi riba. Dari latar belakang di atas, penulis akan menganalisis fatwa DSN-MUI tersebut dengan tiga pokok permasalahan, yaitu bagaimana landasan filosofis hukum yang dijadikan Dewan Syariah Nasional sebagai dasar dalam penetapan fatwa, bagaimana metode istinbath hukum yang digunakan DSN dalam merumuskan fatwa, serta bagaimana dampak fatwa DSN-MUI terhadap kemaslahatan masyarakat. Untuk menjawab permasalahan di atas, penulis menggunakan jenis penelitian kepustakaan (library research) yaitu membaca atau meneliti buku-buku yang menurut uraian berkenaan dengan kepustakaan. Sumber data, baik data primer maupun sekunder diperoleh dengan metode dokumentasi. Kemudian data yang sudah ada dianalisa dengan menggunakan metode deduktif, yaitu data tentang jual beli emas secara tidak tunai dalam fatwa Dewan Syariah Nasional secara umum dianalisis sedemikian rupa sehingga menghasilkan kesimpulan bolehnya memperjualbelikan emas secara tidak tunai. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: pertama, landasan filosofis hukum yang dijadikan DSN-MUI dalam menetapkan fatwanya yaitu dengan merekontruksi pendapat ulama yang tidak membolehkan jual beli emas secara tidak tunai dengan mengambil pendapat ulama yang membolehkan, karena melihat bahwa emas sekarang ini tidak lagi digunakan sebagai media pertukaran di masyarakat, melainkan sudah menjadi barang sebagaimana barang lainnya, sehingga bisa diperjualbelikan secara tidak tunai. Kedua, metode istinbath hukum yang digunakan DSN-MUI dalam memutuskan permasalahan hukum jual beli emas secara tidak tunai adalah dengan mempelajari keempat sumber hukum Islam, yakni Al-Qur an, Hadis, Ijma dan Qiyas. Hal ini sesuai dengan pedoman penetapan fatwa MUI. Ketiga, dikeluarkannya fatwa tentang pembolehan jual beli emas secara tidak tunai oleh DSN-MUI akan berdampak baik terhadap kemaslahatan masyarakat, karena dengan melakukan transaksi jual beli tersebut akan memudahkan urusan manusia dalam bermuamalah dan menghilangkan kesulitan masyarakat, sebab masyarakat sangat membutuhkan untuk melakukan jual beli tersebut dan maraknya masyarakat sekarang ini yang sudah melakukan transaksi tersebut tanpa mengalami kesulitan sedikitpun. iii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sistem ekonomi Islam adalah penerapan ilmu ekonomi dalam praktek sehari-hari bagi individu maupun kelompok masyarakat dalam rangka mengorganisir faktor produksi, distribusi, dan pemanfaatan barang dan jasa yang dihasilkan serta tunduk dalam peraturan perundang-undangan Islam. 1 Al-Qur an dalam bidang ekonomi, seperti halnya dalam bidang muamalah memberikan pedoman-pedoman yang bersifat garis besar, seperti membenarkan rezeki dengan jalan perdagangan, melarang makan riba, melarang menghambur-hamburkan harta, perintah bekerja untuk mencari kecukupan nafkah dan sebagainya. 2 Jual beli adalah salah satu bentuk kegiatan perekonomian yang pada hakikatnya merupakan bentuk saling tolong-menolong antara sesama manusia yang ketentuan hukumnya telah diatur dalam Syariat Islam. Allah SWT telah menjelaskannya dalam Al-Qur an dan sabda Nabi Saw dalam hadis-hadisnya tentang batasan-batasan yang jelas mengenai ruang lingkup yang jelas tersebut, khususnya yang berkaitan dengan hal-hal yang diperbolehkan dan hal-hal yang dilarang. Dalam Al-Qur an Allah memberikan ketentuan dalam firman-nya surat Al-Baqarah 275 yang berbunyi: 1 Ilfi Nur Diana, Hadis-Hadis Ekonomi (Malang: UIN-Maliki Press, 2012), h. 1. 2 Ahmad Azhar Basyir, Garis Besar Sistem Ekonomi (Yogyakarta: BPFE, 1987), h. 15. 1

2. Artinya: Orang-orang yang memakan riba tidak dapat berdiri sendiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata, sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba (QS. Al- Baqarah: 275) 3 Dalam ayat diatas, Allah telah menghalalkan jual beli yang didalamnya terdapat hubungan antara sesama manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya secara benar. Dan Allah melarang manusia untuk memakan riba pada segala macam bentuk perdagangan. Jual beli menurut etimologi adalah tukar menukar sesuatu dengan sesuatu yang lain. 4 Dalam suatu transaksi jual beli, cara pembayarannya bisa tunai maupun ditunda, sesuai dengan kesepakatan antara penjual dan pembeli. Kemudian pembayaran yang ditunda itu ada dua model, yaitu secara kredit melalui beberapa kali angsuran pembayarannya dengan jumlah tertentu pada setiap angsuran, atau secara hutang yang dibayar sekaligus ketika jatuh tempo. Masyarakat dewasa ini lebih banyak melakukan transaksi jual beli secara tidak tunai. Salah satunya yaitu dalam jual beli emas, masyarakat lebih banyak 3 Departemen Agama RI, Al-Qur an dan Terjemahannya (Semarang: Toha Putra, 1989), h. 69. 4 Wahbah Zuhaili, Al-Fiqh Al-Islamiy Wa Adillatuh, juz 4 (Damaskus: Dar Al-Fikr, 1998), h. 344.

3 melakukannya dengan cara tidak tunai, sehingga Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia mengeluarkan fatwa DSN-MUI Nomor:77/DSN-MUI/V/2010 tentang kebolehan jual beli emas secara tidak tunai, yang fatwa ini diresmikan pada tanggal 03 Juni 2010 yang pada awalnya adalah bentuk surat permohonan dari Bank Mega Syariah No.001/BMS/DPS/I/10 tanggal 5 Januari 2010 perihal permohonan Fatwa Murabahah Emas. 5 Terdapat tiga alasan yang menjadi pertimbangan dalam fatwa ini, yaitu ditujukan untuk transaksi jual beli emas yang dilakukan masyarakat yang sudah berlangsung, perbedaan pendapat dikalangan umat, dan pertimbangan DSN-MUI yang merasa perlu menetapkan fatwa atas praktek tersebut. 6 Jual beli emas secara tidak tunai dalam Fatwa DSN-MUI dihukumi mubah, jaiz baik menggunakan akad murabah maupun jual beli biasa dalam praktek jual belinya berdasarkan pertimbangan dua imam besar yaitu Ibnu Taimiyah dan Ibnu Qayyim yang dalam pendapat mereka membolehkan jual beli emas secara tidak tunai dengan syarat emas tidak sebagai tsaman (harga, alat pembayaran, uang) tetapi sebagai sil ah (barang) yaitu emas/perak sudah dibentuk menjadi perhiasan yang berubah fungsinya seperti pakaian dan barang. Syarat sah jual beli tangguh atau tidak tunai salah satunya adalah objek akadnya bukan emas, perak dan alat tukar lain yang oleh jumhur ulama dikategorikan barang yang melekat padanya hukum riba, maka tidak boleh 5 Fatwa DSN-MUI Nomor: 77/DSN-MUI/V/2010 Tentang Jual Beli Emas Secara Tidak Tunai, h. 11. 6 Ibid, h. 1.

4 menjual emas secara kredit, karena menjual emas dengan emas disyaratkan tunai. 7 Menurut hadits Nabi Saw emas adalah barang yang termasuk dalam kategori harta ribawi, dan Nabi Saw pun telah menjelaskan bahwa dalam jual beli emas sebaiknya pembayarannya tidak boleh dengan tempo atau pembayaran dengan menghutang, hal ini berdasarkan hadist Nabi dari Ubadah bin Shamit, dia berkata: Artinya: Aku mendengar Rasulullah Saw melarang (jual beli) emas dengan emas, perak dengan perak, gandum dengan gandum, sya ir dengan sya ir, kurma dengan kurma, dan garam dengan garam (dengan syarat harus) sama dan sejenis serta secara tunai. Jika jenisnya berbeda, juallah semau kalian dengan syarat tunai. (HR. Muslim) 8 Hadist ini menunjukkan bahwa tidak boleh menjual keenam jenis benda tersebut jika disertai adanya tambahan, juga tidak boleh adanya penangguhan waktu penerimaannya. Hal ini ditegaskan dengan kalimat kecuali sama ukurannya dan nilainya serta transaksi tersebut dilakukan secara tunai. Benda-benda yang 7 Syuhada Abu Syakir, Ilmu Bisnis & Perbankan Perspektif Ulama Salafi (Bandung: Tim Toobagus, 2011), h. 131. 8 Imam Muslim, Shahih Muslim, jilid 3, hadist no. 1587 (Beirut Lebanon: Dar Al-Kotob Al-Ilmiyah, 2008), h. 50.

5 ditetapkan ijma atas keharamannya karena riba ada enam macam yaitu: emas, perak, gandum, sya ir, kurma dan garam. 9 Para ulama mazhab dalam pendapat mereka sepakat tentang bolehnya menjual emas dengan perak, perak dengan emas yang tidak sama satu sama lainnya dengan syarat tunai dan diharamkan berpisah sebelum serah terima. 10 Memang dalam jual beli emas tidak diterangkan dalam Al-Quran tentang tatacaranya, tetapi Allah mewahyukan kepada Nabi Muhammad Saw berupa cara yang harus ditempuh dalam jual beli emas ini dalam sunnah beliau. Dalam penulisan skripsi ini, penulis akan mengkaji lebih dalam tentang pembolehan jual beli emas secara tidak tunai dalam fatwa Dewan Syari ah Nasional, yang menurut penulis perlu dikaji kembali dikarenakan banyak hadisthadist yang nyata-nyata mengharamkan jual beli emas secara tidak tunai/tangguh dikarenakan emas itu adalah termasuk harta ribawi yang termasuk barang berharga dan merupakan alat pembayar. Untuk permasalahan ini, penulis tertarik untuk menulis skripsi dengan judul ANALISIS FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL TENTANG PEMBOLEHAN JUAL BELI EMAS SECARA TIDAK TUNAI. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka pokok permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 9 Syaikh Al-Allamah Muhammad, Fiqh Empat Mazhab (Jakarta: Hasyimi Press, 2010), hlm. 226. 10 Ibid, h. 227.

6 1. Bagaimana landasan filosofis hukum yang dijadikan Dewan Syari ah Nasional sebagai dasar dalam penetapan fatwa? 2. Bagaimana metode istinbath hukum yang digunakan Dewan Syari ah Nasional dalam merumuskan fatwa? 3. Bagaimana dampak fatwa Dewan Syari ah Nasional tentang pembolehan jual beli emas secara tidak tunai terhadap kemaslahatan masyarakat? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Sejalan dengan rumusan permasalahan di atas, maka tujuan yang dikehendaki dalam penulisan skripsi ini yaitu: 1. Untuk mengetahui landasan filosofis hukum yang dijadikan Dewan Syari ah Nasional sebagai dasar dalam penetapan fatwa. 2. Untuk mengetahui metode istinbath hukum yang digunakan Dewan Syari ah Nasional dalam merumuskan fatwa. 3. Untuk mengetahui dampak fatwa Dewan Syari ah Nasional tentang pembolehan jual beli emas secara tidak tunai dengan kemaslahatan masyarakat sekarang. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Sebagai bahan masukan kepada masyarakat dalam hukum praktek jual beli emas secara tidak tunai yang bisa dilihat dari segi manfaat dan mudharat dari jual beli tersebut. 2. Memberi manfaat secara teori dan aplikasi terhadap pengembangan ilmu dilapangan.

7 3. Sebagai informasi untuk penelitian lebih lanjut. D. Penjelasan Istilah Dalam penelitian ini, terdapat istilah-istilah yang perlu penulis jelaskan supaya skripsi ini lebih terarahkan. Istilah-istilah yang perlu penulis jelaskan dalam skripsi ini yaitu sebagai berikut: 1. Analisis adalah penyelidikan suatu peristiwa (karya, perbuatan dan sebagainya) untuk mengetahui apa sebabnya, bagaimana duduk perkaranya, dan sebagainya. 11 2. Fatwa adalah keputusan agama Islam yang diberikan untuk mufti atau alim ulama. 12 3. Dewan Syari ah Nasional adalah dewan syariah yang bersifat nasional dan membawahi seluruh lembaga keuangan, termasuk didalamnya bank-bank syariah. 13 4. Jual beli adalah penukaran harta dengan harta lainnya dengan tujuan kepemilikan. 14 5. Emas adalah logam mulia yang mahal harganya, berwarna kuning mengkilap, biasa dibuat perhiasan seperti cincin dan kalung. 15 6. Tidak Tunai adalah menukar/menjual harta tunai dengan harta tidak tunai. 16 11 Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), h. 12. 12 Meity Taqdir Qodratillah dkk, Kamus Bahasa Indonesia untuk Pelajar (Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2011), h. 112. 13 Muhammad Syafi i Antonio, Bank Syari ah Dari Teori Ke Praktek (Jakarta: Gema Insani, 2001), h. 235. 14 Syakir, Ilmu Bisnis.., h. 3. 15 Qodratillah dkk, Kamus Bahasa.., h. 112. 16 Syakir, Ilmu Bisnis.., h. 124.

8 E. Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka bertujuan untuk melihat atau menelaah karya tulis-karya tulis ilmiah yang telah dibahas atau diteliti sebelumnya, agar penelitian ini tidak dianggap duplikasi dikemudian hari. Dalam penulisan skripsi ini, penulis tidak menemukan penelitian-penelitian atau karya tulis-karya tulis yang telah dilakukan sebelumnya yang membahas tentang jual beli emas secara tidak tunai. Tetapi dalam hal ini, penulis menemukan buku karangan Abu Bakar Jabir al-jaziri yang berjudul Minhajul Muslim dalam bab tiga mengenai jual beli yang mengatakan bahwa jual beli yang didalamnya ada unsur ketidaksamaan antara harga dengan barang tidak termasuk riba kecuali bila salah satunya bersifat nasi ah, yaitu tidak tunai, seperti menjual emas dengan perak dengan cara melebihkan salah satunya, menjual gandum dengan kurma dengan cara mengutamakan salah satunya dibolehkan jika jual belinya dilakukan secara tunai, atau jika satunya tidak ditangguhkan sampai masa mendatang. 17 Dari tinjauan pustaka yang penulis lakukan, penulis hanya menemukan satu buku yang membahas tentang jual beli emas secara tidak tunai dan tidak menemukan skripsi-skripsi yang membahas tentang permasalahan tersebut, sehingga penelitian yang penulis lakukan ini tidak dianggap duplikasi terhadap penelitian-penelitian sebelumnya. Dan menurut penulis permasalahan ini sangat menarik untuk dikaji karena tidak terdapat penelitian-penelitian sebelumnya yang membahas tentang permasalahan tersebut. 17 Abu Bakar Jabir al-jazairi, Minhajul Muslim, terj. H. Rachmat Djatnika dan Ahmad Sumpeno (Jakarta: Darul Falah, 2002), h. 125.

9 F. Metode Penelitian Untuk memperoleh data atau informasi yang diperlukan, maka penulis menggunakan metode sebagai berikut: 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian dalam skripsi ini adalah penelitian kepustakaan (library research), yaitu metode yang dilakukan dengan menghimpun data dari berbagai literatur. Dari literatur tersebut digunakan untuk menganalisa dan memecahkan masalah yang diselidiki. 2. Sumber Data Sumber-sumber penelitian ini dapat dibedakan kepada dua jenis sumber data, yaitu: sumber data primer dan sumber data sekunder. a. Sumber Data Primer Sumber data primer dalam penelitian ini adalah fatwa Dewan Syari ah Nasional Majelis Ulama Indonesia Nomor : 77/DSN-MUI/V/2010 tentang Jual Beli Emas Secara Tidak Tunai. b. Sumber Data Sekunder Sumber data sekunder adalah jenis data yang dapat dijadikan sebagai pendukung data pokok atau merupakan sumber data yang mendukung dan melengkapi kekurangan-kekurangan yang ada pada data primer. 18 Dalam penelitian ini, sumber data sekundernya berupa kitab-kitab, buku-buku, dokumen- 18 Saiful Anwar, Metode Penelitian (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998), h. 91.

10 dokumen, karya-karya atau tulisan-tulisan yang berhubungan atau relevan dengan kajian yang diteliti. 3. Metode Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data dokumen dan literatur-literatur yang berupa kitab-kitab, buku-buku, tulisan dan fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia tentang jual beli emas secara tidak tunai. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi, yaitu menelaah dokumen-dokumen yang tertulis, baik data primer maupun sekunder. Kemudian hasil telaah tersebut dicatat dalam komputer sebagai alat bantu pengumpulan data. 19 4. Metode Analisis Data Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis data kualitatif dengan menggunakan metode deduktif. Metode deduktif yaitu suatu proses berfikir yang bergerak dari keputusan atau kesimpulan umum untuk memperoleh keputusan atau kesimpulan khusus, atau bisa juga diartikan menarik kesimpulan khusus dari kesimpulan umum. 20 Data tentang jual beli emas secara tidak tunai dalam fatwa Dewan Syariah Nasional secara umum dianalisis sedemikian rupa sehingga menghasilkan kesimpulan bolehnya memperjualbelikan emas secara tidak tunai. 19 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: PT. RinekaCipta, 1993), h. 131. 20 Komaruddin dan Yooke Tjuparmah S. Komaruddin, Kamus Karya Tulis Ilmiah, cet. 3 (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), h. 45.

11 G. Sistematika Pembahasan Untuk mendapatkan gambaran-gambaran serta mempermudah pembahasan secara global, penulis membagi menjadi lima bab, untuk lebih jelasnya dapat digambarkan sebagai berikut: BAB I : Pendahuluan, yang meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, penjelasan istilah, tinjauan pustaka, metode penelitian dan sistematika pembahasan. BAB II : Mengenai kajian teori yang berkaitan dengan konsep jual beli emas dalam Islam, yang meliputi pengertian dan dasar hukum jual beli, rukun dan syarat jual beli, hukum jual beli emas secara tidak tunai dan dampak jual beli emas secara tidak tunai terhadap kemaslahatan masyarakat. BAB III : Mengenai fatwa Dewan Syariah Nasional tentang kebolehan jual beli emas secara tidak tunai, yang meliputi profil Dewan Syari ah Nasional Majelis Ulama Indonesia, landasan filosofis hukum ditetapkannya fatwa dan metode istinbath hukum fatwa Dewan Syari ah Nasional tentang pembolehan jual beli emas secara tidak tunai. BAB IV : Mengenai inti pembahasan yaitu analisis fatwa Dewan Syari ah Nasional tentang pembolehan jual beli emas secara tidak tunai, yang meliputi analisis landasan filosofis ditetapkannya fatwa,

12 analisis metode istinbath hukum fatwa Dewan Syariah Nasional tentang pembolehan jual beli emas secara tidak tunai dan analisis dampak jual beli emas secara tidak tunai terhadap kemaslahatan masyarakat. BAB V : Merupakan bagian penutup dari rangkaian penulisan skripsi ini, yang meliputi kesimpulan dan saran-saran.