GUBERNUR PROVINSI PAPUA KEPUTUSAN GUBERNUR PROVINSI PAPUA NOMOR 171 TAHUN 2006 T E N T A N G PEMBERIAN IJIN PENGGUNAAN JALAN KORIDOR DI LUAR AREAL IUPHHK KEPADA PT. SALAKI MANDIRI SEJAHTERA DISTRIK BONGGO KABUPATEN SARMI PROVINSI PAPUA Lampiran : 1 (satu) GUBERNUR PROVINSI PAPUA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka kelancaran pengangkutan kayu hasil penebangan IUPHHK/HPH PT. Salaki Mandiri Sejahtera telah diberikan ijin pembuatan jalan angkutan kayu di luar areal IUPHHK sesuai Surat Keputusan Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Papua Nomor : KEP-522.1/1390 tanggal 19 Agustus 2005 tentang Pemberian Ijin Pembuatan Jalan Angkutan Kayu yang di luar areal IUPHHK dari Pembangunan Log Yard dari Base Camp yang berada di kelompok sungai Mossum dan sungai Biri Distrik Pantai Timur Kabupaten Sarmi Provinsi Papua; b. bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan Tim Pemeriksa Dinas Kehutanan Provinsi Papua dan Dinas Kehutanan Kabupaten Sarmi sesuai Berita Acara Pemeriksaan Tanggal 15 Agustus 2006 ternyata jalan angkutan kayu yang dibuat oleh PT. Salaki Mandiri Sejahtera di luar areal IUPHHK dengan fungsi Hutan Produksi Terbatas (HPT) dan Hutan Produksi yang dapat dikonversi (HPK); c. bahwa untuk maksud tersebut huruf b, perlu menetapkan Pemberian Ijin Penggunaan Jalan Koridor Sepanjang 3.025 M yang berada di luar areal IUPHHK PT. Salaki Mandiri Sejahtera Distrik Bonggo Kabupaten Sarmi Provinsi Papua; d. bahwa untuk maksud tersebut huruf c, perlu ditetapkan dengan Keputusan Gubernur Provinsi Papua. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1969 tentang Pembentukan Propinsi Otonom Irian Barat dan Kabupaten-kabupaten Otonom di Propinsi Irian Barat (Lembaran Negara Tahun 1969 Nomor 47); 2. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 167); 3. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 135); 4. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara tahun 2004 Nomor 53); 5. Undang-Undang /2
- 2-5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 108); 6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126 ); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah Pusat dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 54); 8. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 220/Kpts-II/1999 tanggal 9 April 1999 tentang Besarnya Provisi Sumber Daya Hutan; 9. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 688/Kpts-II/2002 tanggal 12 Juli 2002 tentang tata Cara Pengenaan Sanksi Administrasi Atas Pelanggaran Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan, Izin Pemungutan Hasil Hutan dan Izin Usaha Industri Primer Hasil Hutan; 10. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 352/Menhut-II/2004 tanggal 28 September 2004 tentang Izin Pembuatan dan Penggunaan Koridor Untuk Kegiatan Izin Usaha Pemanfaatan hasil Hutan Kayu (IUPHHK) pada Hutan Alam atau Hutan Tanaman; 11. Keputusan Gubernur Provinsi Papua Nomor 184 Tahun 2004 tentang Standar Pemberian Kompensasi bagi Masyarakat Adat Atas Kayu Yang Dipungut Pada Areal Hak Ulayat Di Provinsi Papua. Memperhatikan : 1. Surat Direktur Jenderal Pengusahaan Hutan Nomor 357/IV- BPHH/89 tanggal 18 Februari 1989 perihal Pembuatan Jalan Angkutan Kayu Dalam Areal HPH yang Berada Di Luar Blok Tebangan; 2. Surat Edaran Direktur Jenderal Pengusahaan Hutan Nomor : 1336/IV-BPH/1995 tanggal 29 Mei 1995 tentang Pembuatan Jalan Angkutan Kayu dan Tebangan Matahari Di dalam dan Atau Di luar Areal HPH; 3. Berita Acara Hasil Pemeriksaan/Pengukuran Realisasi Pembuatan Jalan Angkutan Kayu di Luar Areal IUPHHK dan Pembangunan Base Camp dan Log Yard an. PT. Salaki Mandiri sejahtera tanggal 15 Agustus 2006; 4. Surat Kepala Cabang PT. Salaki Mandiri Sejahtera Nomor : 088/SMS-JPR/VI/2006 tanggal 1 Juni 2006 perihal Permohonan Ijin Penggunaan Jalan Di Luar Areal IUPHHK. M E M U T U S K A N : Menetapkan : PERTAMA : Memberikan Ijin Penggunaan Jalan Koridor sepanjang 3.025 Meter diluar areal IUPHHK untuk pengangkutan kayu kepada PT. Salaki Mandiri Sejahtera Distrik Bonggo Kabupaten Sarmi Provinsi Papua, sesuai Peta dengan skala 1 : 25.000 sebagaimana tercantum pada Lampiran dalam Keputusan ini. KEDUA./3
- 3 - KEDUA KETIGA : Penggunaan Jalan tersebut Diktum PERTAMA wajib memperhatikan halhal sebagai berikut : a. mencegah terjadinya erosi dan tanah longsor dengan berpedoman pada ketentuan konservasi Tanah berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Reboisasi dan Rehabilitasi Lahan Nomor 28/Kpts/V/1994 tanggal 5 Juni 2004 tentang Pedoman Teknis Konservasi Tanah di Areal Pengusahaan Hutan; b. mencegah terjadinya kebakaran hutan dan okupasi lahan hutan; c. tidak menggunakan bahan-bahan atau alat-alat yang dapat merusak alam tumbuhan dan menggunakan kelestarian alam; d. membuat Pos-Pos keamanan, pengadaan tenaga keamanan (Satpam) yang memadai untuk pengamanan jalan angkutan kayu tersebut; e. memasang rambu-rambu jalan sepanjang jalan angkutan kayu dan atau pada tempat-tempat yang dianggap rawan kecelakaan; f. memelihara badan jalan terhadap gerusan air sungai; g. mengamankan penggunaan jalan angkutan kayu sesuai ketentuan dan peraturan perundang undangan; h. melaksanakan penanaman kembali pada daerah miring/trasering di kiri-kanan jalan dengan jenis unggulan setempat; i. terhadap kayu-kayu hasil penebangan sepanjang dan selebar jalur jalan angkutan kayu wajib dibayar PSDH (Provisi Sumber Daya Hutan) dan DR (Dana Reboisasi). : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di J a y a p u r a pada tanggal 5 September 2006 GUBERNUR PROVINSI PAPUA CAP/TTD BARNABAS SUEBU, SH Untuk salinan yang sah sesuai dengan yang asli AN. SEKRETARIS DAERAH PROVINSI PAPUA KEPALA BIRO HUKUM ROSINA UPESSY, SH (Mwkl) SALINAN Keputusan ini disampaikan kepada Yth : 1. Menteri Dalam Negeri RI di Jakarta; 2. Menteri Kehutanan RI di Jakarta; 3. Direktur Jenderal PUMDA Departemen Dalam Negeri di Jakarta; 4. Direktur Jenderal Bina Produksi Kehutanan di Jakarta; 5. Ketua DPRD Provinsi Papua di Jayapura; 6. Wakil Gubernur Provinsi Papua di Jayapura; 7. Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Papua di Jayapura; 8. Bupati Kabupaten Sarmi di Sarmi; 9. Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Sarmi di Sarmi; 10. Kepala Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah X Jayapura di Jayapura; 11. Kepala Sertifikasi dan Penguji Hasil Hutan Wilayah XVII Jayapura di Jayapura; 12. Yang bersangkutan untuk diketahui dan dipergunakan seperlunya.
Lampiran : Keputusan Gubernur Provinsi Papua Nomor : 109 Tahun 2009 Tanggal : 27 Agustus 2009 GUBERNUR PROVINSI PAPUA CAP/TTD BARNABAS SUEBU, SH Untuk salinan yang sah sesuai dengan yang asli AN. SEKRETARIS DAERAH PROVINSI PAPUA KEPALA BIRO HUKUM J.K.H. ROEMBIAK