KATA PENGANTAR KEPALA DINAS KEHUTANAN PROVINSI PAPUA, Ir. MARTHEN KAYOI, MM NIP STATISTIK DINAS KEHUTANAN PROVINSI PAPUA i Tahun 2007

dokumen-dokumen yang mirip
KATA PENGANTAR. Palu, April 2008 KEPALA DINAS KEHUTANAN DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH. Ir. ANWAR MANNAN Pembina Tingkat I NIP.

KEPUTUSAN GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR NOMOR: 03 TAHUN 2001 T E N T A N G

BAB I PENDAHULUAN. b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang kehutanan;

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 58 TAHUN 2008 T E N T A N G PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN KABUPATEN MUSI RAWAS

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 6 TAHUN

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 58 TAHUN 2008 T E N T A N G

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 71 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS KEHUTANAN PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN BUPATI MADIUN,

2. Seksi Pengembangan Sumberdaya Manusia; 3. Seksi Penerapan Teknologi g. Unit Pelaksana Teknis Dinas; h. Jabatan Fungsional.

GUBERNUR BANTEN PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 14 TAHUN 2013

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA

: 1. Pasal 18 ayat 6 dan pasal 18 A ayat 1 UUD 1945 perubahan kedua tahun 2000;

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 96 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI TAPIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG

BAB II. GAMBARAN PELAYANAN SKPD

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 95 TAHUN 2008

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

- 1 - GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 534 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS DINAS KEHUTANAN KABUPATEN GARUT

AA. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KEHUTANAN SUB SUB BIDANG. PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN/KOTA 1. Inventarisasi Hutan SUB BIDANG

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 35 TAHUN 2008 TENTANG

PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN TEMANGGUNG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN NOMOR 27 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KEHUTANAN KABUPATEN PELALAWAN

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN KABUPATEN SITUBONDO

GUBERNUR PAPUA BARAT

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR. Jl. Bandara Juanda Telp : , Fax SURABAYA S T A T I S T I K

WALIKOTA SORONG PERATURAN DAERAH KOTA SORONG NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN LINDUNG KOTA SORONG

GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN

1 of 6 02/09/09 12:01

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 51 TAHUN 2000 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN LEBAK

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : P. 7/Menhut-II/2009 TENTANG PEDOMAN PEMENUHAN BAHAN BAKU KAYU UNTUK KEBUTUHAN LOKAL

STATISTIK KEHUTANAN TAHUN 2005

BIDANG KEHUTANAN. SUB BIDANG SUB SUB BIDANG PEMERINTAHAN KABUPATEN OKU 1. Inventarisasi Hutan

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 92 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI MANDAILING NATAL

URAIAN TUGAS BALAI PERBENIHAN DAN PROTEKSI TANAMAN KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KEPALA BALAI

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2009 NOMOR 19 SERI D

PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO

KEPUTUSAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 608 TAHUN 2003 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PERTANIAN, KEHUTANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN JEMBRANA BUPATI JEMBRANA,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G NOMOR 2 TAHUN 1998 SERI D.2

BAB I PENDAHULUAN. DINAS KEHUTANAN Bagian Pertama TUGAS, FUNGSI DAN SUSUNAN ORGANISASI Pasal 1

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 022 TAHUN 2017 TENTANG TUGAS, POKOK, FUNGSI, DAN URAIAN TUGAS DINAS KEHUTANAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Balai Pengelolaan Taman Hutan Raya Banten mempunyai fungsi sebagai berik

KEPUTUSAN GUBERNUR PROVINSI PAPUA NOMOR 72 TAHUN 2002 TENTANG KETENTUAN EKSPOR KAYU BULAT JENIS MERBAU DI PROVINSI PAPUA GUBERNUR PROVINSI PAPUA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 79 TAHUN 2001 SERI D.76 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 4 TAHUN 2001 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG

Lampiran Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.0/Menhut-II/2008 Tanggal : 11 Maret 2008 Tentang : Pedoman Penyelenggaraan Statistik Kehutanan

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 23 TAHUN 1999 SERI D NO. 13

-1- QANUN ACEH NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG

TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN KERJA DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : 123/Kpts-II/2001

-1- QANUN ACEH NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG

BAB 2 Perencanaan Kinerja

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT,

WALIKOTA TASIKMALAYA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2000 TENTANG KEWENANGAN PEMERINTAH DAN KEWENANGAN PROPINSI SEBAGAI DAERAH OTONOM *)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2002 TENTANG

PEDOMAN RETENSI ARSIP SEKTOR PEREKONOMIAN URUSAN KEHUTANAN

Eksekutif DATA STRATEGIS KEHUTANAN

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

PEMERINTAH KABUPATEN POSO

LEMBARAN DAERAH NOMOR: 3 SERI: D TAHUN: 2005 NOMOR 8 TAHUN 2005 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 115 TAHUN 2016 TENTANG

DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN KUPANG. Bagian Pertama. Dinas. Pasal 1

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN SUMBAWA.

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERKEBUNAN PROVINSI PAPUA

a. merencanakan kegiatan operasional Balai; d. merencanakan penyelenggaraan pembinaan, pengendalian dan pengawasan penyelenggaraan kegiatan Balai; e.

DINAS KEHUTANAN PROPINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR SULAWESI UTARA

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 110 TAHUN 2016

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA Nomor : Tahun Seri no.

BUPATI BULUNGAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 08 TAHUN 2006 TENTANG

BUPATI MUSI RAWAS 2 TAHUN 2001 TENTANG

AA. URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG KEHUTANAN

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA ACEH,

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR 26 TAHUN 2005 TENTANG PEDOMAN PEMANFAATAN HUTAN HAK MENTERI KEHUTANAN,

BIDANG KEHUTANAN. SUB BIDANG SUB SUB BIDANG RINCIAN URUSAN DAERAH 1. Inventarisasi Hutan

MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA. KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : SK.382/Menhut-II/2004 TENTANG IZIN PEMANFAATAN KAYU (IPK) MENTERI KEHUTANAN,

MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.26/Menhut-II/2005

C. BIDANG KEHUTANAN SUB SUB BIDANG SUB BIDANG URAIAN

C. BIDANG KEHUTANAN SUB SUB BIDANG SUB BIDANG URAIAN

INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KEHUTANAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN

PEMERINTAH KABUPATEN KETAPANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN KETAPANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN KETAPANG

A. Bidang. No Nama Bidang Nama Seksi. 1. Bidang Perencanaan dan Pemanfaatan Hutan. - Seksi Perencanaan dan Penatagunaan Hutan

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA

SUB BIDANG SUB SUB BIDANG PEMERINTAHAN DAERAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKULU SELATAN NOMOR : 09 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN BENGKULU SELATAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG IZIN PEMANFAATAN KAYU PADA KAWASAN BUDIDAYA NON KEHUTANAN

GUBERNUR PROVINSI PAPUA

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT,

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 58 TAHUN 2013 TAHUN 2013 TENTANG

Transkripsi:

KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas pimpinan dan bimbingannya sehingga buku STATISTIK DINAS KEAN PROVINSI PAPUA TAHUN 2007 dapat diselesaikan. Buku Statistik Dinas Kehutanan Provinsi Papua ini berisi data keadaan hutan, produksi, peredaran, pengendalian, perlindungan serta kondisi sumber daya manusia (SDM) dalam kurun waktu s/d tahun 2007, yang diharapkan dapat menjawab kebutuhan terhadap data dan informasi kondisi hutan serta hasil pembangunan kehutanan oleh berbagai pihak yang membutuhkan. Data yang berada dalam buku ini telah kami konfirmasikan kepada sumbernya tanpa ada perubahan atau penyalahan. Oleh karena itu jika terdapat data yang dianggap perlu penjelasan lebih lanjut maka data tersebut dapat dikonfirmasikan kepada sumbernya. Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu sehingga buku Statistik Dinas Kehutanan Provinsi Papua ini dapat diselesaikan. Kami berharap informasi data dan penyajian buku Satatistik Dinas Kehutanan ini sesuai dengan harapan dan dapat dijadikan pegangan dalam mendukung perencanaan dan pelaksanaan pembangunan kehutanan Provinsi Papua kedepan. KEPALA DINAS KEAN PROVINSI PAPUA, Ir. MARTHEN KAYOI, MM NIP. 710 006 004 STATISTIK DINAS KEAN PROVINSI PAPUA i

DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR DAFTAR ISI. BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS KEAN PROVINSI PAPUA Tabel Judul Hal I. BAGIAN TATA USAHA DINAS KEAN PROVINSI PAPUA 1-1 Perkembangan Pegawai Dinas Kehutanan Provinsi Papua menurut tingkat pendidikan lima tahun terakhir 9 1-2 Keadaan Pegawai Menurut Golongan Lingkup Dinas Kehutanan Provinsi Papua 10 1-3 Keadaan Pegawai Yang Memperoleh SK Pensiun Lingkup Dinas Kehutanan Provinsi Papua 11 1-4 Keadaan Pegawai yang Mengikuti Diklat Penjenjangan Lingkup Dinas Kehutanan Provinsi Papua 12 1-5 Perkembangan Pegawai Dinas Kehutanan Provinsi Papua Menurut Golongan Lima Tahun Terakhir 13 1-6 Keadaan surat masuk Dinas Kehutanan Provinsi Papua 14 1-7 Peralatan komunikasi Dinas Kehutanan Provinsi Papua 15 1 8 Rumah Dinas/Jabatan Dinas Kehutanan ProVinsi Papua s/d 16 1 9 Sarana Mobilitas Dinas Kehutanan Provinsi Papua s/d 17 1 10 Perkembangan Anggaran Dinas kehutanan Provinsi Papua berdasarkan Sumber Dana s/d 18 1 11 Realisasi Anggaran Dinas kehutanan Provinsi Papua s/d 19 II. SUB DINAS POTENSI DINAS KEAN PROVINSI PAPUA 2-1 Luas Kawasan Hutan Per Kab/Kota se Provinsi Papua Berdasarkan Fungsi Hutan 20 2-2 Luas Kawasan Hutan Papua (Provinsi Papua dan papua Barat) berdasarkan Penutupan Lahan Tahun 2005 21 2-3 Perkembangan Penataan Batas Kawasan Hutan pada HPH/IUPHHK Provinsi Papua Tahun 2005 22 2-4 Perkembangan Ijin HPH/IUPHHK di Provinsi Papua 24 2-5 Perkembangan Ijin HPH/IUPHHK yang diterbitkan oleh Gubernur Provinsi Papua s/d tahun 2005 25 2-6 Perkembangan Pemberian Ijin Rencana Kerja Tahunan (RKT) pada HPH/IUPHHK Provinsi Papua 26 2-7 Potensi tegakan per hektar pada Hutan Produksi (HP) Provinsi Papua 27 2-8 Potensi tegakan berdasarkan Laporan Hasil Cruising (LHC) pada HPH/IUPHHK tahun 2007 28 STATISTIK DINAS KEAN PROVINSI PAPUA

Tabel Judul Hal 2-9 Perkembangan Pinjam pakai Kawasan Hutan untuk Pembangunan Non Kehutanan s/d 29 2-10 Perkembangan Perubahan Fungsi Hutan di Provinsi Papua s/d 30 2-11 Perkembangan Penggunaan Kawasan Hutan untuk Transmigrasi Provinsi Papua s/d 31 2-12 Perkembangan Penggunaan Kawasan Hutan untuk Perkebunan Provinsi Papua s/d 32 2 13 Potensi Merbau dibeberapa Kabupaten di Provinsi Papua 33 III. SUB DINAS SARANA PRODUKSI 3-1 Perkembangan Produksi Kayu Bulat dan Kayu Olahan Lima Tahun Terakhir Provinsi Papua 34 3-2 Produksi Kayu Bulat Per Kabupaten Lima Tahun Terakhir Provinsi Papua 35 3-3 Produksi Hasil Hutan Non Kayu Lima Tahun Terakhir Provinsi Papua 36 3-4 Perkembangan Ijin Usaha Industri Primer Hasil Hutan (IUIPHHK) Kapasitas s/d 6000 m³/thn Provinsi Papua, 37 3-5 Perkembangan Ijin Usaha Industri Primer Hasil Hutan (IUIPHHK) Kapasitas diatas 6000 m³/thn Provinsi 38 Papua 3-6 Perkembangan Produksi Kayu Bulat se Provinsi Papua Tahun 2003 2007 39 3-7 Perkembangan Produksi Kayu Olahan se Provinsi Papua 40 3-8 Perkembangan Penggunaan Peralatan Pengusahaan Hutan pada HPH dan IPK s/d 41 3-9 Perkembangan Penggunaan Tenaga Kerja Pada HPH/IUPHHK dan IPK se Provinsi Papua 42 3-10 Perkembangan Ijin Usaha Industri Primer Hasil Hutan (IUIPHHK) Kapasitas s/d 6000 m³/tahun Provinsi 43 Papua tahun 2007 3-11 Data Industri pengolahan Kayu (IPHHK) per kabupaten di Provinsi papua tahun 2007 44 IV. SUB DINAS PEREDARAAN HASIL 4 1 Perkembangan Tenaga Penatausahaan Hasil Hutan per Kab/Kota se Provinsi Papua s/d 45 4 2 Perkembangan Realisasi Penerimaan PSDH/DR s/d 46 4 3 Penerimaan Iuran Kehutanan Berupa Provisi Sumber Daya Hutan (PSDH) Provinsi Papua 47 4 4 Penerimaan Iuran Kehutanan Dana Reboisasi (DR) Provinsi papua 48 4 5 Data Peredaran/Mutasi Kayu Bulat Dalam Negeri Per Kabupaten/Kota Provinsi Papua 49 4 6 Data Peredaran/Mutasi Kayu Olahan Dalam Negeri Per Kabupaten/Kota Provinsi Papua 50 4 7 Data Peredaran/Mutasi Kayu Olahan Luar Negeri (Ekspor) Menurut Negara Tujuan Provinsi Papua Tahun 51 2007 4 8 Data Peredaran/Mutasi Kayu Olahan Luar Negeri (Ekspor) Per Kabupaten/Kota Provinsi Papua 52 4 9 Data Penerimaan Surat Keterangan Sahnya Hasil Hutan (SKSHH/SKSKB) Provinsi Papua 53 STATISTIK DINAS KEAN PROVINSI PAPUA

Tabel Judul Hal 4 10 Ekspor Kayu Gergajian (Sawn Timber) Menurut Negara Tujuan, Provinsi Papua 54 4 11 Ekspor Kayu Lapis (Plywood) Menurut Negara Tujuan, Provinsi Papua 55 4 12 Ekspor Film Faced (Plywood) Menurut Negara Tujuan, Provinsi Papua 56 4 13 Ekspor Blockboard Menurut Negara Tujuan Provinsi Papua 57 4 14 Ekspor Moulding Menurut Negara Tujuan Provinsi Papua 58 4 15 Nama Pejabat Penerbit Surat Keterangan Sahnya Kayu Bulat (SKSKB) di Provinsi Papua 59 V. SUB DINAS PENGENDALIAN 5 1 Rekapitulasi Pelaksanaan Reboisasi dan Penghijauan Tahun 2004 s/d 2007 di Provinsi Papua 60 5 2 Perkembangan Kegiatan Reboisasi Lima Tahun Terakhir 61 5 3 Penanaman Hutan Rakyat/Kebun Rakyat Lima Tahun terakhir 62 5 4 Pembangunan Areal Model Hutan Bakau Lima Tahun Terakhir 63 5 5 Penanaman/Rehabilitasi Hutan Bakau Lima Tahun Terakhir 64 5 6 Pengembangan/Pembangunan Hutan Rakyat dan Agroforestry dalam Rangka Pengembangan Pengelolaan 65 Hutan Rakyat 5 7 Perkembangan Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan (GNRHL) Tahun 2003 s/d 2007 66 5 8 Perkiraan Luas dan Potensi Produksi Benih Lima Tahun Terakhir 67 5 9 Penyebaran Lahan Kritis per Kab/Kota se Provinsi Papua 68 5 10 Perkembangan Pembangunan Demplot Hutan Rakyat per Kab/Kota se Provinsi Papua s/d Tahun 2006 69 5 11 Rekapitulasi Laporan Pelaksanaan Penanaman Areal Kosong Tahun 2005 70 5 12 Rekapitulasi Laporan TPTI HPH se Provinsi Papua Tahun 2005 71 5 13 Daftar Realisasi Pelaksanaan Penanaman Kiri Kanan Jalan Angkutan bulan Desember 2005 72 5 14 Rencana dan Realisasi Rehabilitasi Hutan Bakau s/d tahun 2005 73 5 15 Rencana dan Realisasi Tanaman Reboisasi s/d Tahun 2005 74 5 16 Rencana dan Realisasi Luas Pembuatan Hutan Kebun Rakyat s/d tahun 2005 75 5 17 Rencana dan Realisasi Jumlah Petani yang terlibat dalam pembuatan hutan/kebun s/d tahun 2005 76 VI. SUB DINAS PERLINDUNGAN 6 1 Sebaran Kawasan Konservasi sampai dengan 77 6 2 Jumlah Pengunjung Taman Nasional s/d 78 6 3 Jumlah Pengunjung Taman Wisata Alam s/d 79 STATISTIK DINAS KEAN PROVINSI PAPUA

Tabel Judul Hal 6 4 Jumlah Jenis Satwa dan Tumbuhan yang di Lindungi 5 Tahun Terakhir di Provinsi Papua 80 6 5 Rekapitulasi Tenaga Pengamanan Hutan Lima Tahun Terakhir 81 6 6 Perkembangan Tenaga Pengamanan Hutan Per Kab/Kota se Provinsi Papua 82 6 7 Perkembangan Kawasan Konservasi dan Hutan Lindung per Kabupaten/Kota se Provinsi Papua s/d Tahun 2006 83 6 8 Perkembangan penataan Batas pada Kawasan Konservasi dan Hutan Lindung per Kab/Kota se Provinsi 84 Papua 6 9 Luas Kawasan Konservasi per Kabupaten/Kota se Provinsi Papua 85 6 10 Jumlah dan Luas Taman Nasional se Provinsi Papua s/d 86 6 11 Perkembangan Jumlah Penangkaran Satwa Per Kabupaten/Kota se Provinsi papua s/d Tahun 2005 87 6 12 Jenis-Jenis Tumbuhan dan satwa yang dilindungi Undang-undang Nomor 7 Tahun 1999 88 STATISTIK DINAS KEAN PROVINSI PAPUA

Sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Propinsi Irian Jaya Nomor 2 tahun 2001 Tentang Susunan Organisasi dan Tatakerja Dinas-Dinas Daerah Propinsi Irian Jaya bahwa Dinas Kehutanan mempunyai tugas pokok menyelenggarakan kewenangan desentralisasi, dekonsentrasi dibidang Kehutanan dan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh Gubernur. Untuk menyelenggarakan tugas-tugas sebagaimana dimaksud, Dinas Kehutanan Provinsi Papua mempunyai fungsi sebagai berikut : a. Perumusan kebijakan teknis dibidang kehutanan ; b. Pemberian perijinan dan pelaksanaan pelayanan umum lintas kabupaten / kota di bidang kehutanan ; c. Pembinaan teknis dibidang kehutanan ; d. Pengelolaan UPTD ; e. Pelaksanaan urusan tata usaha dinas. Susunan organisasi Dinas Kehutanan Provinsi Papua, terdiri dari : 1. Kepala Dinas dan Wakil Kepala 2. Bagian Tata Usaha; 3. Sub Dinas Potensi Hutan; 4. Sub Dinas Sarana Produksi; 1

5. Sub Dinas Peredaran Hasil Hutan; 6. Sub Dinas Pengendalian Hutan; 7. Sub Dinas Perlindungan Hutan. Bagian Tata Usaha dipimpin oleh Kepala Bagian Tata Usaha yang dibantu oleh Kepala Sub Bagian Keuangan, Kepegawaian, Umum dan Program. Bagian Tata Usaha, mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan administrasi umum, kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan penyusunan program serta pelaporan. Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut Bagian Tata Usaha dibantu oleh 4 sub bagian antara lain : 1) Sub Bagian Umum mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan perlengkapan rumah tangga, surat menyurat dan urusan umum lainnya; 2) Sub Bagian Kepegawaian mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan administrasi kepegawaian; 3) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan anggaran dan administrasi keuangan; 4) Sub Bagian Program mempunyai tugas pokok melaksanakan pengumpulan, pengolahan, analisis, penyajian, penyusunan program dan evaluasi serta pelaporan. 2

I.1. Struktur Organisasi Dinas Kehutanan Provinsi Papua KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL KEPALA DINAS WAKIL KEPALA BAGIAN TATA USAHA SUB BAG IAN UMUM SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN SUB BAGIAN KEUANGAN SUB BAGIAN PROGRAM SUB DINAS POTENSI SUB DINAS SARANA PRODUKSI SUB DINAS PEREDARAN HASIL SUB DINAS PENGENDALIAN SUB DINAS PERLINDUNGAN INVENTARISASI SARANA PRODUKSI PENGUJIAN HASIL BENIH & SERTIFIKASI BENIH PENGAMANAN TATA GUNA & PERPETAAN PEMUNGUTAN HASIL PERIJINAN KEAN REBOISASI & REHABILITASI KONSERVASI RENCANA KARYA & KERJASAMA TEKNIS PENGOLAHAN HASIL PENGAWASAN PEREDARAN HASIL PEMBINAAN MASYARAKAT DESA DATA DAN PELAPORAN PENGENDALIAN HASIL INFORMASI PASAR ANEKA GUNA UPTD U P T D 3

Sub Dinas Potensi Hutan, Mempunyai tugas pokok merumuskan dan melakukan identifikasi Sumber Daya Hutan, tata guna dan pemanfaatan, perpetaan, rencana karya, kerjasama dan pengumpulan data dan pelaporan. Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut Sub Dinas Potensi Hutan dibagi menjadi beberapa seksi antara lain : 1) Seksi Inventarisasi Hutan, mempunyai tugas pokok menganalisa dan melaksanakan pembinaan teknis pengumpulan data dan inventarisasi keberadaan dan potensi hutan lintas kabupaten/kota; 2) Seksi Tata Guna Hutan dan Perpetaan, mempunyai tugas pokok menganalisis dan melaksanakan pembinaan teknis penyusunan program dan petunjuk teknis penatagunaan hutan dan melaksanakan penyusunan pembinaan teknis pemetaan keberadaan dan potensi hutan; 3) Seksi Rencana Karya dan Kerjasama Teknis, mempunyai tugas pokok menganalisis dan melaksanakan pembinaan teknis pengumpulan bahan dan petunjuk rencana karya Kehutanan dan melaksanakan penyusunan kerjasama teknis bidang Kehutanan; 4) Seksi Data dan Pelaporan mempunyai tugas pokok menganalisa dan melaksanakan pembinaan teknis perumusan teknis pengumpulan, pengolahan dan penyajian data serta melakukan penyusunan laporan. 4

Sub Dinas Sarana Produksi, Mempunyai tugas pokok merumuskan dan mempersiapkan pengumpulan bahan dan petunjuk teknis administrasi sarana produksi, pemungutan, pengolahan dan pengendalian hasil produksi Kehutanan. Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut Sub Dinas Sarana Produksi dibagi menjadi beberapa seksi antara lain : 1) Seksi Sarana Produksi, mempunyai tugas pokok menganalisis dan melaksanakan pembinaan teknis produksi, bimbingan pengadaan sarana produksi, proses produksi dan pembinaan administrasi serta pengujian lapangan bidang produksi kehutanan; 2) Seksi Pemungutan Hasil mempunyai tugas pokok mengalisis dan melaksanakan pembinaan teknis perumusan kebijakan teknis administrasi pemungutan hasil hutan; 3) Seksi Pengolahan Hasil mempunyai tugas pokok menganalisis dan melaksanakan pembinaan teknis pengumpulan bahan dan petunjuk pembinaan, bimbingan sarana proses pengolahan hasil hutan; 4) Seksi Pengendalian Hasil Produksi mempunyai tugas pokok menganalisis dan melaksanakan pembinaan teknis pengumpulan bahan dan petunjuk pengawasan dan pengendalian pengelolaan produksi hasil hutan. 5

Sub Dinas Peredaran Hasil Hutan, Mempunyai tugas pokok merumuskan dan melaksanakan perumusan bahan petunjuk teknis pembinaan, pengujian hasil hutan, perijinan, pengawasan peredaran hasil hutan dan informasi pasar hasil hutan. Dalam melaksanakan tugas tersebut Sub Dinas Peredaran Hasil Hutan di bagi menjadi beberapa seksi antara lain : 1) Seksi Pengujian Hasil Hutan mempunyai tugas pokok menganalisis dan melaksanakan pembinaan teknis pengumpulan bahan dan petunjuk pengujian hasil hutan; 2) Seksi Perijinan mempunyai tugas menganalisis dan melaksanakan pembinaan teknis pengumpulan bahan dan petunjuk administrasi pemberian ijin peredaran hasil hutan lintas kabupaten/kota dan keluar propinsi; 3) Seksi Pengawasan Peredaran Hasil mempunyai tugas pokok menganalisis dan melaksanakan pembinaan teknis identifikasi, inventarisasi dan menyusun pola petunjuk operasional pembinaan pengawasan pembinaan, pengawasan, evaluasi peredaran hasil hutan; 4) Seksi Informasi Pasar Hasil Hutan mempunyai tugas pokok mengalisis dan melaksanakan pembinaan teknis pengumpulan, pengolahan, penyajian data informasi pasar hasil hutan. 6

Sub Dinas Pengendalian Hutan, mempunyai tugas pokok merumuskan dan melaksanakan pengumpulan bahan dan petunjuk teknis pembinaan perbenihan dan sertifikasi tanaman hutan, aneka guna hutan, reboisasi dan rehabilitasi hutan dan penyelenggaraan pembinaan masyarakat desa hutan. Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut Sub Dinas Pengendalian dibantu beberapa 4 seksi antara lain : 1) Seksi Benih dan Serifikasi Hasil Hutan mempunyai tugas pokok menganalisis dan melaksanakan pembinaan teknis pengumpulan bahan dan petunjuk pengadaan benih, penyebaran dan penanaman dan melakukan inventarisasi pelaksanaan tanaman hutan; 2) Seksi Aneka Guna Hutan mempunyai tugas pokok menganalisis dan melaksanakan pembinaan teknis pengumpulan bahan dan petunjuk administrasi pendayagunaan aneka guna hutan; 3) Seksi Reboisasi dan Rehabilitasi mempunyai tugas pokok menganalisis dan melaksanakan pembinaan teknis identifikasi, inventarisasi dan menyusun pola petunjuk operasional reboisasi dan rehabilitasi hutan; 4) Seksi Pembinaan Masyarakat Desa Hutan mempunyai tugas pokok menganalisis dan melaksanakan pembinaan teknis pengumpulan bahan dan petunjuk teknis pembinaan, bimbingan dan penyuluhan pelestarian, pengembangan sumberdaya hutan terhadap masyarakat desa hutan termasuk hutan rakyat. 7

Sub Dinas Perlindungan Hutan, Mempunyai tugas pokok merumuskan dan melaksanakan pembinaan teknis pengamanan dan konservasi hutan. Sub dinas-sub dinas tersebut tersebut, masing-masing di pimpin oleh seorang Kepala Sub Dinas yang berada dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Dinas Kehutanan. Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut Sub Dinas Perlindungan Hutan dibantu 2 seksi antara lain : 1) Seksi Pengamanan Hutan mempunyai tugas pokok menganalisis dan melaksanakan pembinaan teknis pengumpulan bahan dan perumusan petunjuk pengamanan hutan dan penyiapan bahan pembinaan, penyuluhan tenaga pengamanan hutan; 2) Seksi Konservasi Hutan mempunyai tugas pokok menganalisis dan melaksanakan pembinaan teknis identifikasi, inventarisasi pelestarian sumber daya hutan kritis, mempersiapkan rencana konservasi pencadangan dan pemberian rekomendasi pengelolaan kawasan hutan serta hutan taman nasional dan pencegahan kerusakan hutan konservasi. 8