NUGROHO NIM. I : JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Salah satu cara yang dilakukan perusahaan adalah dengan meningkatkan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pada perindustrian kecil masih menggunakan dan mempertahankan mesin

Bab 1 Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR ABSTRAKSI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN. baik, salah satunya adalah fasilitas kerja yang baik dan nyaman bagi karyawan,

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN. Unit kerja menengah CV. Raya Sport merupakan usaha yang. memproduksi pakaian (konveksi). Pada kegiatan proses produksi ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. jasa produksi (Eko Nurmianto, 2008). Fasilitas kerja yang dirancang tidak

EFISIENSI LINTASAN PRODUKSI PADA STASIUN KERJA PENYABLONAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. fashion. Mulai dari bakal kain, tas batik, daster, dress, rompi, dan kemeja

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

BAB 3. Metodologi Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan 1-1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam beraktifitas membutuhkan suatu alat yang dirancang atau

BAB I PENDAHULUAN. repository.unisba.ac.id

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan 1-1

BAB I PENDAHULUAN. yang dikelolah, maka tidak sedikit instansi maupun badan usaha yang ada

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA

BAB I PENDAHULUAN. Pekerja yang melakukan kegiatan berulang-ulang dalam satu siklus sangat

PENGEMBANGAN PRODUK BERBASIS ANTHROPOMETRI

TUGAS AKHIR PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT UKUR SUDUT TANGAN DAN KAKI MANUSIA. (Studi Kasus Laboratorium Teknik Industri-UMS)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS POSTUR DAN GERAKAN KERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE OCCUPATIONAL REPETITIVE ACTION

ANDRIYANTI NIM : D

Bab 1 : Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN I.1

ANALISIS POSTUR KERJA DAN KELUHAN PEKERJA PADA AKTIVITAS PEMOTONGAN BAHAN BAKU PEMBUATAN KERIPIK

BAB III MOTODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Industri manufaktur di Indonesia, sekarang ini mengalami. pangsa pasar tidak hanya lokal tetapi internasional. Industri seperti ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kerja, modal, mesin dan peralatan dalam suatu lingkungan untuk menghasilkan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Postur kerja kurang ergonomis saat bekerja bersumber pada posisi kerja operator

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah.

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. Distro Public Denim merupakan sebuah home industry pakaian. Pakaian

BAB I PENDAHULUAN. UMKM dan penyerapan tenaga kerja yang terus meningkat dari tahun ke tahun.

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Pencucian galon (mesin) Pengisian galon. Pencucian galon (manual) Penyimpanan galon

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

B A B III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. terutama kegiatan penanganan material secara manual (Manual Material

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH. 4.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Keseimbangan Lini

BAB V ANALISA HASIL. 5.1 Hasil Perhitungan Seluruh Tahapan Menggunakan Metode REBA, REBA, OWAS & QEC

BAB I PENDAHULUAN. Pemindahan dengan tenaga sendiri itu disebut manual material handling.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 - Pendahuluan

PERANCANGAN SISTEM KERJA PADA PROSES PENGERINGAN JAGUNG DITINJAU DARI SEGI ERGONOMI (Studi kasus di PT. Surya Alam Rekananda, Bandar Lampung)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh terhadap produktivitas kerja manusia. Perancangan atau redesain

DAFTAR DIAGRAM Diagram Judul Halaman 5.1. Penjadwalan Awal Produk Singlet Penjadwalan Awal Produk Baju Penjadwalan Awal Produk Jaket

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pembahasan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

USULAN PERBAIKAN FASILITAS KERJA UNTUK MENGURANGI STRESS PADA DEPARTEMEN QUALITY CONTROL PT PACIFIC PALMINDO INDUSTRI

BAB I PENDAHULUAN. dalam kawasan Pusat Industri Kecil (PIK) yang bergerak dalam bidang

TUGAS AKHIR PENGUKURAN WAKTU BAKU DENGAN METODE MOST SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN OUTPUT PRODUK. ( Studi Kasus UD. Yeni Furniture Juwiring, Klaten)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ABSTRAK. iv Universitas Kristen Maranatha

HUBUNGAN SIKAP KERJA STATIS TERHADAP NYERI BAHU PADA PEKERJA MEMBATIK TULIS DI KAMPUNG BATIK LAWEYAN SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. dapat memenuhi kebutuhan siswa karena jika digunakan perabot kelas yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan produk-produk yang tepat, berkualitas tinggi dengan harga

BAB I PENDAHULUAN. daerah jawa tengah keberadaan bus sudah banyak digunakan para masyarakat

TUGAS AKHIR. Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

TUGAS AKHIR. Disusun Oleh: : Tri Hastomo Nim : D

BAB I PENDAHULUAN. berperan sebagai penghasil nilai (value creator), baik industri manufaktur maupun

Transkripsi:

PERANCANGAN ROTARY TABLE UNTUK AKTIVITAS MENYABLON DENGAN MEMPERTIMBANGKAN ANTHROPOMETRI OPERATOR (Studi Kasus : Produsen Pakaian Jadi Black Bat Industries) Skripsi SIGIT NUGROHO NIM. I 0306059 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini dijelaskan mengenai latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian yang dilakukan. Berikutnya diuraikan mengenai batasan masalah, asumsi yang digunakan dalam permasalahan, dan sistematika penulisan untuk menyelesaikan penelitian. 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Seiring dengan pertumbuhan penduduk yang semakin lama semakin bertambah maka tidak dapat dipungkiri lagi bahwa kebutuhan pokok untuk memenuhi kehidupan umat manusia juga semakin meningkat. Salah satu kebutuhan pokok manusia yang harus dipenuhi adalah terpenuhinya kebutuhan untuk berpakaian. Hal ini memicu sektor perindustrian khususnya untuk industri yang bergerak di bidang pakaian jadi, baik industri yang berskala besar, menengah maupun kecil untuk meningkatkan produktivitasnya. Sampai dengan penelitian ini diusulkan banyak bermunculan industri kecil kreatif yang memproduksi kaos jadi, dimana industri tersebut didirikan oleh sekelompok anak muda kreatif, mereka menyebut industri kecil yang mereka dirikan ini sebagai clothing maker. Salah satu produsen pakaian jadi yang ada di kota Solo adalah Black Bat Industries yang beralamatkan di Totosari, RT: 03, RW: 14, Pajang, Laweyan, Solo. Black Bat Industries merupakan produsen pakaian jadi yang beroperasi berdasarkan make to order. Walaupun tergolong sebagai industri kecil dengan tenaga kerja sebanyak 3 orang, namun seringkali mereka mengalami kesulitan menghadapi pesanan yang datang terus-menerus kepada mereka, terutama dalam memenuhi jatuh tempo waktu pesanan. Oleh karena itu, mereka harus bekerja lebih keras untuk memenuhi pesanan tersebut tepat waktu. Berdasarkan hasil studi pendahuluan mengenai keadaan kerja operator sablon Black Bat Industries, waktu kerja maksimal mereka tanpa beristirahat adalah selama 8 jam, dengan waktu selama itu mereka dapat menyablon kaos I - 1

sebanyak 100 buah dengan 1 warna sablon. Sedangkan warna sablon yang mereka kerjakan seringkali lebih dari 1 warna sablon. Jadi, dapat diestimasikan untuk menyelesaikan 100 buah kaos untuk warna sablon lebih dari 1 warna, misalnya 2 warna sablon mereka membutuhkan waktu yaitu selama 16 jam. Waktu kerja menyablon tergantung pada jumlah order dan banyaknya warna sablon yang diinginkan. Pada saat pengamatan dilakukan, operator sedang melakukan aktivitas menyablon 24 buah kaos dengan 2 warna sablon, yang mana kaos-kaos tersebut diletakan pada meja sablon dalam 2 tumpukan. Proses penyablonan tersebut dari awal hingga akhir, membutuhkan waktu 116,47 menit. Waktu pengerjaan tersebut tergolong lamamengingat banyaknya aktivitas MMH (Manual Material Handling) yang tidak produktif, sebagai contoh, pada saat menyablon operator sablon harus berjalan bolak-balik dari satu kaos ke kaos berikutnya, kemudian sebelum menyablon kaos, operator terlebih dahulu harus mempresisikan screen sablon terhadap kaos. Pada saat menyablon, operator sablon dibantu oleh satu orang asisten. Dari hasil pengamatan, pada saat asisten operator sablon membantu dalam proses menyablon, terdapat aktivitas MMH yang tidak produktif yang dilakukan oleh asisten operator sablon, seperti : asisten operator sablon tersebut harus berjalan bolak-balik untuk mengeringkan kaos yang telah disablon dengan menggunakan hot gun, kemudian asisten operator sablon tersebut harus berjalan bolak-balik untuk mengangkat dan memindahkan kaos untuk diletakan berjajar-jajar tanpa perlakuan di lantai, setelah pengerjaan warna sablon pertama selesai asisten operator sablon tersebut harus mengumpulkan kembali kaos-kaos tersebut untuk dikerjakan warna sablon yang kedua. Diantara pengerjaan satu warna sablon ke warna sablon berikutnya terdapat waktu tunggu (idle time), hal tersebut terjadi pada saat kaos-kaos tersebut diletakan berjajar-jajar dilantai tanpa perlakuan untuk menunggu proses pengerjaan warna sablon yang kedua. Lamanya waktu pengerjaan sablon yang disebabkan oleh aktivitas-aktivitas MMH yang tidak produktif, sehingga hal I - 2

tersebut dapat menimbulkan tidak terpenuhinya waktu jatuh tempo dengan tepat waktu. Berdasarkan pada studi pendahuluan mengenai kondisi kerja ketiga operator sablon clothing maker Black Bat Industries, ketiga operator sablon tersebut menyatakan bahwa mereka merasakan ketidaknyamanan pada saat melakukan aktivitas menyablon. Mereka menyatakan bahwa mereka sering merasakan pegal dan nyeri pada bagian bahu dan tangan setelah 2 jam pertama mereka melakukan aktivitas menyablon. Hal tersebut dikarenakan oleh meja sablon yang mereka gunakan untuk bekerja tidak sesuai dengan dimensi tubuh operator sablon. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka perlu dilakukan penelitian mengenai bagaimana melakukan perancangan meja sablon yang ergonomis sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan menimbulkan kenyamanan dalam aktivitas menyablon. 1.2 PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan pokok permasalahan dari penelitian ini yaitu Bagaimana merancang meja sablon yang memiliki sistem kerja yang sesuai dengan aliran proses produksi dan dimensi ukuran yang sesuai keadaan operator sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan menimbulkan kenyamanan dalam aktivitas menyablon. 1.3 TUJUAN PENELITIAN Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini yaitu, merancang meja sablon yang memiliki sistem kerja yang sesuai dengan aliran proses produksi dan dimensi ukuran yang sesuai keadaan operator sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan menimbulkan kenyamanan dalam aktivitas menyablon. I - 3

1.4 MANFAAT PENELITIAN Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah menghasilkan meja sablon yang memiliki sistem kerja yang sesuai dengan aliran proses produksi dan dimensi ukuran yang sesuai keadaan operator sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan menimbulkan kenyamanan dalam aktivitas menyablon. 1.5 BATASAN MASALAH 1. Dasar pengambilan data waktu kerja dilakukan pada saat operator melakukan proses menyablon dengan 2 warna sablon pada kaos. 2. Perhitungan mekanika dalam perancangan lebih difokuskan pada mekanisme atau gerakan dari alat, belum memperhitungkan kekuatan material. 3. Perancangan yang dilakukan hanya sampai pada desain gambar 2D dan 3D, belum sampai pada pembuatan alat. 1.6 ASUMSI PENELITIAN 1. Data waktu kerja yang diperoleh diasumsikan memenuhi uji keseragaman dan kecukupan data. 2. Biaya-biaya produksi kaos tidak mengalami perubahan nilai. 3. Hasil perhitungan produktivitas dengan berdasarkan pada Peta Tangan Kanan Tangan Kiri, diasumsikan menggambarkan produktivitas baik sebelum menggunakan alat hasil rancangan maupun setelah menggunakan. 1.7 SISTEMATIKA PENULISAN Penulisan penelitian dalam laporan tugas akhir ini mengikuti uraian yang diberikan pada setiap bab yang berurutan untuk mempermudah pembahasannya. Dari pokok-pokok permasalahan dapat dibagi menjadi enam bab seperti dijelaskan, di berikut ini. I - 4

BAB I PENDAHULUAN Bab I menguraikan berbagai hal mengenai latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah, asumsi-asumsi dan sistematika penulisan. Uraian bab ini dimaksudkan untuk menjelaskan latar belakang penelitian ini dilakukan sehingga dapat memberi masukan sesuai dengan tujuan penelitian dengan batasan-batasan dan asumsi yang digunakan. BAB II STUDI PUSTAKA Bab ini berisi mengenai landasan teori yang mendukung dan terkait langsung dengan penelitian yang akan dilakukan dari buku, sumber literatur lain, dan studi terhadap penelitian terdahulu. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini berisi tentang uraian langkah-langkah penelitian yang dilakukan, selain juga merupakan gambaran kerangka berpikir penulis dalam melakukan penelitian dari awal sampai penelitian selesai. BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Bab ini menyajikan pelaksanaan pengumpulan data, pengolahan data berdasarkan teori dan data yang didapat dari penellitian. BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL Bab ini membahas tentang analisis dari output yang didapatkan dan interpretasi hasil penelitian. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini menguraikan target pencapaian dari tujuan penelitian dan simpulan-simpulan yang diperoleh dari pembahasan bab-bab sebelumnya. Bab ini juga menguraikan saran dan masukan bagi kelanjutan penelitian yang telah dilakukan dan masukan bagi penanggung jawab dari tempat penelitian. I - 5