PENGARUH MEDIA MAKET DALAM MODEL STAD TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM KELAS VII DI SMP NEGERI 11 BINTAN ARTIKEL E-JOURNAL

dokumen-dokumen yang mirip
PERBEDAAN PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF KOMBINASI STAD DAN TGT TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII DI MTS USB SAGULUNG BATAM

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

Sriningsih Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya,

PERBANDINGAN MODEL MAKE A MATCH DAN MODEL PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS XI SMA PADA MATERI PELUANG

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung. Populasi dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Monif Maulana 1), Nur Arina Hidayati 2) 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UAD

Skripsi. Oleh NURFITRIYANA NIM Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah upaya membelajarkan siswa untuk belajar. Kegiatan

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Pendidikan Matematika OLEH :

BAB III METODE PENELITIAN. salah pengertian, berikut diberikan definisi beberapa istilah tersebut:

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 2 No. 2 ISSN

1) Mahasiswa Prodi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret 2) Dosen Prodi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN STAD DENGAN TGT MATERI OPERASI HIMPUNAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 262 siswa dan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung yang terletak di

*Keperluan Korespondensi, telp: ,

G. Lian Y. Nababan. NIM ABSTRAK. antara hasil belajar siswa menggunakan model konvensional dengan model

Jurnal Pendidikan Hayati ISSN : Vol.3 No.4 (2017) :

PERBANDINGAN STRATEGI PEMBELAJARAN QUESTIONS STUDENTS HAVE

*keperluan Korespondensi, HP: , ABSTRAK

PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 18 MEDAN

Siska Wuryani, Yesi Gusmania, Farid Akhmad

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Keperluan korespondensi, HP : ,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Cilegon yang berlokasi di Jl.

PROSIDING Kajian Ilmiah Dosen Sulbar ISBN:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen.

Agusnoto. SD Negeri Ketitangkidul, Kab. Pekalongan, Jawa Tengah

Bambang S. Sulasmono Program Studi S1 PPKn FKIP Universitas Kristen Satya Wacana ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Siva Fauziah, Purwati Kuswarini Suprapto, Endang Surahman

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMA

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia PMIPA, FKIP, UNS Surakarta, Indonesia 2

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. kritis, kreatif dan mampu bersaing menghadapi tantangan di era globalisasi nantinya.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimulai pada bulan September 2013 sampai dengan bulan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari tanggal November 2012 di SMA

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Pendidikan Biologi

*Keperluan korespondensi, telp: ,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Mahasiswa Prodi Pendidikan Kimia PMIPA FKIP UNS, Surakarta, Indonesia. Dosen Prodi Pendidikan Kimia PMIPA FKIP UNS, Surakarta, Indonesia

Adapun yang dimaksud dengan penguasaan konsep menurut Winkel (dalam Helperida, 2012) adalah pemahaman dengan menggunakan konsep, kaidah

Pengaruh Pembelajaran Kooperatif tipe STAD Berbasis Mind Maping terhadap Hasil Belajar Fisika pada Pokok Bahasan Cahaya di SMP Negeri 18 Palu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen. Adapun

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL STUDENT TEAM ACHIVEMENT DIVISION (STAD)

PENERAPAN MODEL PROBLEM POSING DENGAN METODE TUGAS TERSTRUKTUR DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA JURNAL. Oleh. Rr. Laksmi Wulandari NIM

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk Penelitian Kuantitatif dengan metode quasi

PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

Furry Aprianingsih, Elsje Theodore Maasawet, Herliani Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Mulawarman Samarinda

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pembelajaran Student Teams-Achievement Divisions (STAD) dengan evaluasi tipe

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung.

Maryetta Evi Hariati: Mahasiswa FKIP Universitas Jambi Page 0

Mahasiswa Jurusan Pendidikan Kimia, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia. Dosen Kimia, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia ABSTRAK

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Gajah Mada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Setting dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas IV SD Negeri Salatiga

BAB III DESAIN PENELITIAN. Bandung. Variabel bebas atau independent varabel dalam penelitian ini yaitu

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENYIMPULKAN HASIL PENGAMATAN GERAK BENDA PADA SISWA KELAS III SDN MRICAN 1 KOTA KEDIRI SKRIPSI

PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA POKOK BAHASAN CAHAYA

ARTIKEL PENELITIAN OLEH : ARIZKI PUTRI ANGGRAHENI NPM :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERBEDAAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DAN MEDIA CHART PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU

PERBANDINGAN PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI DENGAN PEMBELAJARAN TPS DAN TS KELAS X SMAN 15 BANDARLAMPUNG (J U R N A L) Oleh TIURMA LAERIS RULLITA.

KOMPARASI PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI DENGAN MEDIA SLIDE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 15 BANJARMASIN

BAB III METODE PENELITIAN. sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi

OLEH: AYU RAKHMA NOVITA SARI NPM:

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

I. PENDAHULUAN. mendorong terjadinya belajar. Pembelajaran dikatakan berhasil apabila tujuantujuan

STUDI KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA TIPE JIGSAW DAN TIPE STAD PADA SISWA KELAS VIII

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DISERTAI METODE DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN IPA-FISIKA DI SMP

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tiga variabel, yaitu model pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembukaan UUD 1945 dijelaskan bahwa salah satu tujuan dari

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Geografi. Oleh :

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian jenis quasi eksperimental. Quasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

Jurnal Ilmiah Pendidikan Kimia Hydrogen Vol. 3 No. 2, ISSN

SKRIPSI. OLEH: Siska Agustiana Dewi NPM:

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PROJECT BASED LEARNING

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

ARTIKEL. Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Progam Studi Pendidikan Biologi OLEH :

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.) Pada Program Studi PGSD OLEH:

BAB III METODE PENELITIAN

PERBANDINGAN PEMBELAJARAN TGT (Teams Games Tournament) DAN NHT (Numbered Heads Together) DENGAN MEDIA GAMBAR

III. METODE PENELITIAN. data dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Metode yang akan

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Abstract

THE INFLUENCE OF THE INPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE MAKE A MATCH TOWARD STUDENTS MATHEMATICAL COCEPTUAL UNDERSTANDING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS X SMA NEGERI 4 PARIAMAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Praktikum virtual merupakan praktikum menggunakan media komputer

JURNAL PENDIDIKAN IPA VETERAN Volume 1 Nomor 1, 2017

Transkripsi:

Program Studi pendidikan Biologi FKIP Universitas Maritim Raja Ali Haji Tuty Lumban Gaol (2017) PENGARUH MEDIA MAKET DALAM MODEL STAD TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM KELAS VII DI SMP NEGERI 11 BINTAN ARTIKEL E-JOURNAL Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Oleh: Tuty Lumban Gaol NIM 130384205008 JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2017

Program Studi pendidikan Biologi FKIP Universitas Maritim Raja Ali Haji Tuty Lumban Gaol (2017)

Pengaruh Media Maket dalam Model STAD terhadap hasil Belajar Siswa pada Materi Ekosistem Kelas VII di SMP Negeri 11 Bintan Tuty Lumban Gaol, Azza Nuzullah Putri, Erda Muhartati Pendidikan Biologi FKIP Universitas Maritim Raja Ali Haji Email : gaoltutylumban@gmail.com Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh media maket dalam model pembelajaran STAD terhadap hasil belajar siswa pada materi ekosistem di SMP Negeri 11 Bintan. Sampel pada penelitian ini terdiri dari dua kelas yang masing-masing kelas berjumlah 35 siswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah cluster random sampling, yaitu dengan memilih secara acak kelas-kelas yang ada. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah quasi eksperimen. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah tes hasil belajar kognitif siswa pada kelas eksperimen dan kontrol. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa nilai rata-rata postest kelas eksperimen 78,28 sedangkan pada kelas kontrol 61,71. Nilai uji hipotesis adalah 0,001<0,05 atau (sig.(2-tailed) equal variance assumed<0,05. Penggunaan media maket dalam model STAD memberikan pengaruh serta meningkatkan hasil belajar siswa pada materi ekosistem yang menunjukkan bahwa terdapat pengaruh media maket dalam model pembelajaran STAD terhadap hasil belajar siswa kelas VII di SMP Negeri 11 Bintan. Kata Kunci : Media Maket, Model STAD, Hasil Belajar, Ekosistem. PENDAHULUAN Pembelajaran adalah segala upaya yang dilakukan oleh guru agar terjadi proses belajar pada diri siswa. Menurut Sutikno (2013:32) pembelajaran mencakup tiga aspek, yaitu siswa, proses belajar dan situasi belajar. Siswa merupakan faktor yang paling penting sebab tanpa adanya siswa tidak akan ada proses belajar. Proses belajar merupakan segala sesuatu yang dihayati siswa apabila mereka belajar. Situasi belajar adalah lingkungan tempat terjadinya proses belajar dan termasuk faktor yang mempengaruhi proses belajar seperti pendidik, kelas, dan interaksi di dalamnya. Pembelajaran biologi menuntut adanya peran aktif dari siswa. Melalui berpikir kritis, siswa akan aktif dalam proses pembelajaran. Aktif yang dimaksud adalah aktivitas siswa untuk belajar sangat tinggi dan dapat menimbulkan interaksi yang baik antara siswa dengan guru dan antara siswa dengan siswa, sehingga kelas tidak berpusat kepada guru. Tetapi proses pembelajaran biologi yang berlangsung saat ini masih banyak ditekankan dengan ceramah dan menghafal, sehingga siswa sulit untuk memahami pelajaran yang akan menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil observasi kegiatan proses pembelajaran biologi yang telah dilakukan di sekolah SMP Negeri 11 Bintan diketahui bahwa hasil belajar siswa masih rendah. Hal ini di tunjukkan pada hasil belajar ujian semester ganjil rata-rata kelas pada suatu kelas VII 75% berada di bawah kriteria ketuntasan minimal (KKM). KKM yang ditetapkan di SMP Negeri 11 Bintan yaitu 66. Penyebab rendahnya hasil belajar siswa kelas VII di SMP Negeri 11 Bintan salah satunya adalah pembelajaran konvensional yaitu pembelajaran yang masih bersifat teacher centered. Guru lebih sering menggunakan metode ceramah dan mencatat dalam proses pembelajaran. Pembelajaran seperti ini tidaklah salah tetapi dapat membuat siswa menjadi bosan sehingga tidak menarik perhatian siswa untuk belajar.permasalahan lain yang ditemui dalam pembelajaran biologi di sekolah SMP Negeri 11 Bintan khususnya pada kelas VII adalah terdapat kesenjangan kemampuan belajar dan kurangnya interaksi antara siswa yang pintar dan siswa yang kurang pintar. Dalam proses pembelajaran di kelas lebih didominasi oleh siswa yang pintar,

Program Studi pendidikan Biologi FKIP Universitas Maritim Raja Ali Haji sehingga belum bisa menimbulkan keaktifan belajar seluruh siswa. Akibatnya siswa yang aktif akan semakin aktif sedangkan siswa yang pasif semakin pasif dan sifat kritis siswa dalam pembelajaran biologi belum muncul secara optimal. Salah satu materi dalam pembelajaran biologi adalah ekosistem. Pada materi ekosistem akan mempelajari komponenkomponen penyusun ekosistem, satuan-satuan makhluk hidup dalam ekosistem dan hubungan antar komponen ekosistem. Dengan demikian agar lebih mudah dalam mempelajari materi ekosistem hendaknya siswa dapat mengamati secara langsung Akan tetapi kondisi lingkungan di sekolah SMP Negeri 11 Bintan tidak memungkinkan untuk mengamati ekosistem secara langsung, karena lingkungan sekolah yang sempit selain itu lahan dilingkungan sekolah sudah berupa bangunan dan lokasi sekolah berhadapan langsung dengan jalan raya, sehingga menyulitkan guru dan siswa untuk melakukan pembelajaran langsung diluar kelas. Oleh karena itu dibutuhkan alternatif media lain dalam proses pembelajaran biologi. Kehadiran media dalam pembelajaran diharapkan dapat menarik perhatian siswa dan menumbuhkan motivasi belajar siswa. Media pembelajaran juga berpengaruh terhadap peningkatan aktivitas belajar siswa, seperti mengamati dan mengajukan pertanyaan, sehingga pembelajaran lebih bermakna dan hasil belajar siswa meningkat. Berdasarkan masalah tersebut maka dibutuhkan media agar hasil belajar siswa dapat seimbang dan cocok dengan materi ekosistem dan lebih mudah dipahami. Salah satu media yang dapat digunakan ketika mengajarkan materi ekosistem adalah media maket. Pembelajaran yang menggunakan media maket dapat meningkatkan hasil belajar siswa, hal ini didukung oleh hasil penelitian Julianto (2012). Hasil penelitiannya yaitu bahwa media maket dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran IPA di SDN Nogosari Mojokerto. Maket merupakan bentuk tiruan tentang sesuatu dalam ukuran kecil yang biasanya dibuat dari kayu, kertas, karton, kardus, tanah liat, dan lain sebagainya Tuty Lumban Gaol (2017) (Prastowo, 2011:228). Melalui media maket siswa dapat mengamati dan memudahkan penjelasan tentang suatu objek yang mirip dengan aslinya, sehingga akan mencegah pengetahuan siswa yang bersifat abstrak karena dalam ekosistem siswa dituntut untuk memahami konsep dan penerapannya. Usaha membangun terjadinya interaksi antar siswa di dalam kelas dalam proses pembelajaran ekosistem diperlukan suatu model pembelajaran dengan harapan agar terjadi interaksi belajar antara siswa yang pintar dan kurang pintar dan hasil belajar siswa dapat meningkat. Guru harus dapat memilih model pembelajaran yang efektif sehingga dalam proses pembelajaran siswa menjadi lebih nyaman dan senang yang nantinya akan meningkatkan hasil belajar siswa, salah satunya adalah model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD). Sesuai dengan pendapat Arends dalam Jufri (2013:114) pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan hasil belajar kognitif pada peserta didik berkemampuan tinggi maupun berkemampuan rendah. Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul tentang Pengaruh Media Maket dalam Model STAD terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Ekosistem Kelas VII SMP Negeri 11 Bintan. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 11 Bintan yang terletak di Jl. Pasar Baru N0. 02 Tanjung Uban, Kecamatan Bintan Utara, Kabupaten Bintan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2017 tahun ajaran 2016/2017. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 11 Bintan tahun pelajaran 2016/2017 yang terdiri dari kelas VII A, VII B, VII C, VII D, dan VII E. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari dua kelas yaitu kelas VII D dan VII E yang terdiri dari 70 siswa seperti pada pada tabel 6. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah cluster random sampling, yaitu dengan memilih secara acak kelas-kelas yang ada. Kelas VII D sebagai kelas

eksperimen dan kelas VII E sebagai kelas kontrol. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono (2012:72) penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Rancangan penelitian yang digunakan adalah postest only control design, Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang masing-masing dipilih secara random. Kelompok pertama diberi perlakuan dan kelompok yang lain tidak. Kelompok yang diberi perlakuan disebut kelompok eksperimen dan kelompok yang tidak diberi perlakuan disebut kelompok kontrol (Sugiyono 2012:76). Kelompok eksperimen mendapatkan perlakuan pembelajaran dengan menggunakan media maket dalam model STAD sedangkan kelompok kontrol menggunakan pembelajaran konvensional. Untuk mengukur ada tidak serta besarnya kemampuan objek yang diteliti, digunakan tes (Arikunto 2010:266). Dalam penelitian ini tes digunakan untuk mengukur hasil belajar kognitif siswa. Tes ini berjumlah 20 butir soal yang divalidasi oleh ahli dan telah di uji coba dengan 4 pilihan jawaban berupa a, b, c, d. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah tes hasil belajar kognitif. Materi tes yang diberikan adalah materi ekosistem, tes tersebut disusun berdasarkan taksonomi Bloom sebelum revisi pada jenjang C1 (mengingat), C2 (memahami), C3 (menerapkan), C4 (menganalisis), C5 (sintesis), C6 (Evaluasi). Untuk mengetahui apakah soal-soal tersebut memenuhi syarat soal yang baik, maka dilakukan pengujian validitas, reliabilitas, taraf kesukaran dan daya pembeda. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan aplikasi software SPSS versi 21 untuk menghitung hasil belajar kognitif siswa. 1. Uji persyaratan Sebelum melakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t, terlebih dahulu diadakan pengujian persyaratan analisis, yaitu: Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel yang diuji berdistribusi normal atau tidak. Uji homogenitas merupakan sebuah uji yang harus dilakukan untuk melihat kelas yang diteliti homogen atau tidak. 2. Uji hipotesis Setelah dilakukan pengujian sampel data dengan menggunakan uji normalitas dan uji homogenitas, dan jika diketahui bahwa data berdistribusi normal dan homogen maka untuk menguji data yang diperoleh menggunakan rumus uji-t dengan taraf signifikan α = 0,05. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Data Hasil Postest Tujuan dilakukan postest adalah untuk mengukur kemampuan siswa dalam materi ekosistem. Postest pada penelitian ini diberikan setelah adanya perlakuan pada kelas eksperimen yaitu menggunakan media maket dalam model STAD dan pada kelas kontrol dengan metode ceramah dan diskusi. a. Deskripsi Hasil Postest Kelas Eksperimen Tabel 1. Data deskriptif postest kelas eksperimen No Keterangan deskriptif Jumlah 1 N (jumlah siswa) 35 orang 2 Maksimal(nilai tertinggi) 90 3 Minimal (nilai terendah) 60 4 X (jumlah nilai) 2740 5 (rata-rata) 78, 28 b. Deskripsi Hasil Postest Kelas Kontrol Tabel 2. Data deskriptif postest kelas kontrol No Keterangan deskriptif Jumlah 1 N (jumlah siswa) 35 orang 2 Maksimal (nilai tertinggi) 80 3 Minimal (nilai terendah) 40 4 X (jumlah nilai) 2160 5 (rata-rata) 61,71 c. Perbandingan Hasil Belajar Postest Pada Kelas Eksperimen dan Kontrol Perbandingan hasil postest pada kelas eksperimen dan kontrol akan diambil perbedaannya yaitu dari jumlah akhir dan ratarata kelas.

Program Studi pendidikan Biologi FKIP Universitas Maritim Raja Ali Haji Tabel 3. Perbandingan hasil belajar postest kelas eksperimen dan kelas kontrol No Kelas N X 1 Eksperimen 35 2740 78,28 2 Kontrol 35 2160 61,71 Berdasarkan tabel 3 dapat dilihat selisih antara hasil postest kelas eksperimen dan kelas kontrol yaitu 16,6 untuk rata-rata dan 580 untuk selisih jumlah nilai. Hal tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol cukup berbeda. Hasil Analisis Data Setelah mengelompokkan dan mendeskripsikan perolehan skor nilai yang didapat oleh siswa, langkah selanjutnya peneliti akan menganalisis data untuk melihat hipotesis diterima atau ditolak. a. Uji Normalitas Data Tabel 4. Rekapitulasi hasil uji normalitas postest kelas eksperimen dan kontrol N o Kelas N Standar Deviasi Asymp. Sig. 1 Eksperi 35 78,28 9,20 0,177 men 2 Kontrol 35 61,71 12,24 0,694 Berdasarkan tabel 4 dapat dilihat bahwa untuk uji normalitas postest pada kelas kelas eksperimen 0,177 > 0,05 maka data berdistribusi normal. Sedangkan kelas kontrol 0,694 > 0,05 maka data berdistribusi normal. Sehingga H 0 ditolak dan H a diterima atau sampel berdistribusi normal. Tabel 13. Rekapitulasi hasil uji homogenitas data postest No Jenis data Levene test Keputusan 1 Postest 0,0565 Homogen Berdasarkan tabel 16 hasil uji homogenitas yang didapatkan berdasarkan dari varians postest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah 0,565 dengan taraf signifikan yaitu 0,05. Apabila nilai Sig > 0,05 maka data variabel eksperimen dan kontrol mempunyai varian yang sama atau bersifat homogen. Jadi 0,565 > 0,05 berarti data bersifat homogen atau berasal dari varian yang sama. Dengan demikian dapat ditarik Tuty Lumban Gaol (2017) kesimpulan H a diterima dengan keterangan data postest kelas eksperimen dan kontrol memiliki varians yang homogen. Tabel 5. Uji hipotesis N Jenis Sig (2- Keput Keterang o data tailed) usan an 1 Postest 0,001 Terim Terdapat a H a pengaruh Berdasarkan tabel 5 dapat dilihat bahwa untuk uji hipotesis pada penelitian ini yaitu sig.(2-tailed) equal variance assumed < 0,05 atau 0,001 < 0,05 maka H a diterima yaitu terdapat pengaruh penggunaan media maket dalam model pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar siswa kelas VII di SMP Negeri 11 Bintan. Pembahasan Berdasarkan penelitian yang dilakukan, penggunaan media maket pada materi ekosistem berpengaruh dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian yang dilakukan oleh Wulansari (2013) penggunaan media maket ternyata memiliki hasil lebih baik secara signifikan untuk meningkatkan hasil belajar dari pada media power point, didapatkan bahwa hasil analisis 0,034<0,05 yang artinya H 0 ditolak dan H a diterima. Hal ini membuktikan bahwa media maket mempengaruhi hasil belajar siswa. Dalam proses pembelajaran, media mempunyai arti yang cukup penting karena media merupakan alat untuk menyampaikan pesan pelajaran yang disampaikan oleh guru sehingga media pembelajaran dapat dijadikan sebagai media komunikasi antara guru dan siswa. Kehadiran media dalam proses pembelajaran sangat diperlukan karena memiliki peranan yang berpengaruh terhadap pencapaian tujuan pembelajaran. Sejalan dengan pendapat Sutikno (2013:106) fungsi penggunaan media dalam pembelajaran diantaranya membantu untuk mempercepat pemahaman dalam proses pembelajaran, menghilangkan kebosanan siswa dalam belajar, dan meningkatkan keaktifan siswa dalam kegiatan belajar. Melalui media maket yang ditampilkan oleh guru, suasana pembelajaran siswa di kelas terlihat tenang dan tidak ribut dan bersemangat dalam mengikuti pelajaran. Siswa lebih aktif

dalam mengajukan pertanyaan kepada guru sehingga terjalin komunikasi banyak arah yaitu komunikasi tidak hanya melibatkan interaksi antara guru dengan siswa tetapi juga melibatkan siswa yang satu dengan siswa yang lainnya. Penggunaan media maket sebagai bahan ajar pada materi ekosistem membuat siswa menjadi senang dan tidak bosan untuk belajar sehingga siswa memperhatikan guru pada saat mengajar. Media maket yang dibuat dalam menjelaskan materi ekosistem memiliki kelebihan seperti, pengajaran lebih menarik sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa. Siswa terlihat lebih bersemangat dan terdorong untuk belajar. Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran. Siswa dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ditanyakan oleh guru dan apabila dengan sengaja guru salah dalam menjelaskan materi siswa akan memberikan komentar, artinya siswa benarbenar memahami materi tersebut. Selain itu media maket yang dibuat sebagai bahan ajar juga memiliki beberapa kelemahan seperti, media yang dibuat memiliki ukuran tidak terlalu besar sehingga tidak semua siswa dapat melihat dengan jelas khususnya siswa yang duduk dibagian belakang. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions) merupakan model pembelajaran kooperatif yang sederhana. Siswa ditempatkan dalam kelompok belajar yang beranggotakan tujuh orang yang merupakan campuran menurut tingkat kinerjanya, jenis kelamin dan suku. Guru menyajikan pelajaran, kemudian siswa bekerja dalam kelompok untuk memastikan bahwa seluruh anggota kelompok telah menguasai pelajaran tersebut. Dalam model pembelajaran STAD menekankan pada aktivitas dan interaksi antara siswa untuk saling memotivasi, dan bekerjasama dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru, sesuai dengan pendapat Taniredja (2014:60) bahwa tujuan dari pembelajaran kooperatif adalah untuk menciptakan situasi dimana keberhasilan individu ditentukan atau dipengaruhi oleh kelompoknya. Dalam model pembelajaran STAD terdapat pemberian penghargaan bagi tim atau kelompok terbaik, penghargaan ini menjadi motivasi bagi setiap siswa untuk menjadikan kelompoknya sebagai kelompok terbaik di kelas dan akan membuat siswa lebih termotivasi untuk belajar. Motivasi yang ada pada diri siswa akan memberikan pengaruh yang positif terhadap hasil belajar siswa. Pembelajaran dengan model STAD ini berpengaruh dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi ekosistem sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ayu (2016) yang menunjukkan bahwa rata-rata nilai postest pada kelas kontrol berbeda signifikan dengan kelas eksperimen. STAD terdiri dari lima komponen yaitu presentasi kelas, tahap kerja kelompok, tes, tahap perhitungan skor dan rekognisi tim. Presentasi kelas, pada awal tahapan STAD dalam menyampaikan materi guru tidak menggunakan metode ceramah karena dapat membuat siswa menjadi bosan dan jenuh sehingga tidak fokus terhadap penjelasan guru, oleh karena itu peneliti menggunakan media maket pada materi ekosistem pada awal tahapan STAD. Tahap kerja kelompok, dalam tahap ini siswa dibagi kedalam 5 kelompok setiap kelompok terdiri dari 7 orang dan setiap kelompok diberikan LKS (lembar kerja siswa) untuk dikerjakan sebagai bahan diskusi. Selama diskusi berlangsung, guru mengontrol setiap kelompok dan apabila dalam suatu kelompok ada siswa yang belum paham maka anggota kelompok akan membantu. Tes, dalam tahap ini siswa diberikan tes individu untuk mengetahui pemahaman siswa yang dicapai setelah melakukan diskusi kelompok. Selama tes berlangsung siswa dilarang untuk bekerja sama dan setiap orang harus bertanggung jawab atas dirinya sendiri. Tahap perhitungan skor individu, yang dihitung berdasarkan skor awal. Dan yang kelima yaitu rekognisi tim, dalam tahap ini tim yang mencapai skor tertinggi akan mendapat penghargaan dari guru dengan tujuan untuk memotivasi siswa mendapatkan nilai yang bagus. Kendala yang peneliti temui dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD di kelas eksperimen, siswa belum terbiasa dengan pembelajaran secara berkelompok sehingga menyulitkan peneliti membagi siswa dalam bentuk kelompok. Durasi dalam setiap pertemuan yang singkat

Program Studi pendidikan Biologi FKIP Universitas Maritim Raja Ali Haji menyebabkan tidak semua kelompok dapat mempresentasikan hasil kerja kelompoknya, sehingga presentasi kurang maksimal. Melalui proses presentasi, siswa dapat mengajukan pertanyaan kepada kelompok yang presentasi tentang materi yang kurang dipahami juga dapat memberikan saran dan tanggapan apabila jawaban yang diberikan oleh kelompok presentasi kurang tepat. Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Hidayah (2012) yang menyatakan bahwa dengan adanya presentasi, akan meningkatkan kemampuan siswa dalam mengungkapkan pendapat dalam kelas. KESIMPULAN Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian pada bab IV dapat disimpulkan bahwa penggunaan media maket dalam model STAD memberikan pengaruh serta meningkatkan hasil belajar siswa pada materi ekosistem. Jadi hipotesis diterima yaitu terdapat pengaruh media maket dalam model pembelajaran STAD terhadap hasil belajar siswa pada materi ekosistem kelas VII di SMP Negeri 11 Bintan tahun ajaran 2016/2017. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat dikemukakan implikasi sebagai berikut. 1. Pemilihan media dan model pembelajaran yang tepat dapat berpengaruh terhadap pencapaian hasil belajar siswa. Untuk pelajaran IPA biologi khususnya pada materi ekosistem, terdapat perbedaan hasil belajar antara pembelajaran yang menggunakan media maket dalam model pembelajaran STAD dan pembelajaran ceramah dan diskusi. 2. Hasil penelitian ini digunakan sebagai masukan bagi guru dan calon guru untuk membenahi diri sehubungan dengan pengajaran yang telah dilakukan dan hasil belajar siswa yang telah dicapai dengan memperhatikan media dan model pembelajaran yang tepat dan motivasi belajar siswa untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Adapun saran yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Bagi peneliti selanjutnya, sebaiknya dalam pembuatan media maket peneliti dapat Tuty Lumban Gaol (2017) membuat media yang lebih bagus dan menarik lagi dan memilih bahan-bahan yang lebih tahan lama. 2. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengkombinasikan media maket dengan model pembelajaran kooperatif lainnya. 3. Bagi guru mata pelajaran IPA biologi di SMP Negeri 11 Bintan dapat menjadikan model pembelajaran STAD sebagai salah satu alternatif penggunaan model dalam proses pembelajaran di kelas. Sebaiknya model pembelajaran STAD tidak hanya diterapkan pada materi eksosistem saja tetapi pada materi lain seperti materi sel dan materi lainnya. 4. Model pembelajaran STAD perlu mendapat tanggapan dari guru, karena melalui model pembelajaran STAD siswa dapat bekerja sama dan saling membantu antara siswa yang pintar dan kurang pintar sehingga terjadi interaksi satu sama lain. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi, 2010, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, PT Rineka Cipta, Jakarta. Ayu, Herning, Tiara, 2016, Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe Students teams Achievemnet Divisions Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Ekosistem, Tahun Pelajaran 2015/2016, Universitas Lampung, Bandar Lampung. Hidayah, Erlita, 2012, Model Pembelajaran STAD Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa, Jurnal Universitas Negeri Malang. Jufri, Wahab, 2013, Belajar dan Pembelajaran SAINS, Pustaka Reka Cipta, Bandung. Julianto, 2012, Pemanfaatan Media Maket Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA di SDN Nogosari Mojokerto, Jurnal Universitas Negeri Surabaya, Vol 01.

Prastowo, Andi, 2015, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, Diva Press, Yogyakarta. Sugiyono, 2011, Stastika Untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung. Sugiyono, 2012, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Alfabeta, Bandung. Sutikno, Sobry, 2013, Belajar dan Pembelajaran, Holistica, Lombok. Sutikno, Sobry, 2014, Metode dan Model- Model Pembelajaran, Holistica, Lombok. Taniredja, Tukiran, Faridli Mitfah dan Harmianto Sri, 2014, Model-model Pembelajaran Inovatif dan Efektif, Alfabeta, Bandung. Wulansari, Melisa, Dwi, 2013, Pengaruh Penggunaan Media Maket dalam Pembelajaran Geografi Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X di SMA N 1 Tanjunganom.