64\ JUMLAH DAN BOBQT MASSA LARVA KUMBANG Tenebrio molitor PADA MEDIA BERTELUR YANG BEqEDA SKRIPSI DENNI SETIANA PROGRAM STUD1 TEKNOLOGI PRODUKSI TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006
Denni Setiana. 2006. D01499025. Jumlah dan Bobot Massa Larva Kumbang Tenebrio molitor pada Media Bertelur yang Berbeda. Skripsi. Program Studi Teknologi Produksi Ternak, Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Pembimbing Utama : Ir. Hotnida C. H. Siregar MSi Pembimbing anggota : Dr. Ir. Muladno MSA Larva kumbang T. n~olitor dikenal dengan nama ulat tepung. Karena keterbatasan informasi dan ilmu pengetahuan, ulat tepung dianggap masyarakat umum sebagai hama pada produk pertanian yang berbentuk biji-bijian atau serealia. Sejalan dengan perkembangan ilmu tentang kegunaannya, ulat tepung terbukti memberikan manfaat yang sangat besar sebagai pengurai zat organik dan merupakan mata rantai terpenting dalam ekosistem. Nilai ekonomis yang diberikan oleh ulat tepung adalah sebagai bahan pakan ternak, baik dalam bentuk olahan maupun dalam kondisi hidup. Nilai ekonomis yang sangat tinggi menuntut para ilmuwan mencari metode yang tepat untuk meningkatkan produksi ulat tepung. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah mencari media bertelur yang terbaik dalam menghasilkan jumlah dan bobot massa larva kumbang T. molitor. Penelitian ini hertujuan untuk membandingkan jumlah, bobot massa larva dan bobot badan larva pada media bertelur yang digunakan yaitu, pakan, kapas, daun pisang kering dan kayu keropos. Penelitian ini diharapkan akan menghasilkan ilmu terapan yang dapat digunakan oleh peternak dalam upaya meningkatkan produksi larva kumbang T. molitor. Penelitian dilakukan dari awal bulan Juli sampai dengan akhir bulan Oktober 2005 bertempat di Laboratorium Non Ruminansia dan Satwa Harapan, Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1600 ekor kumbang T. n~olitor yang berumur satu hari hasil pemeliharaan dari larva kumbang T. molitor yang dilakukan pada tahap pra-penelitian. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat ulangan. Perlakuan yang diteliti adalah perbedaan media bertelur, yang terdiri dari pakan, kapas, daun pisang kering dan kayu keropos. Peubab yang diamati yaitu jumlah larva, bobot massa larva dan bobot badan per larva. Data yang dihasilkan dianalisis dengan Sidik Ragam (ANOVA). Hasil yang menunjukan perbedaan nyata antara perlakuan, dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan atau Duncan's Multiple Range Test. Pola bertelur kumbang T. molitor ditampilkan dalam bentuk kurva persamaan regresi menggunakan program Microsoft Excel 2003. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa media kapas menghasilkan jumlah dan bobot massa yang lebih baik dari pada media yang lain, sebanyak 4164,8 ekor larva dengan bobot massa 59,965 g. Media pakan, daun pisang kering dan kayu keropos menghasilkan jumlah dan bobot massa berturut-turut sebagai berikut : 3029,8 ekor (59,965 g), 1836,X ekor (47,725 g) dan 1842,5 ekor (44,930 g). Kata-kata kunci : Tenebrio molitor, ulat tepung, media bertelur
ABSTRACT Total and Mass Weight of The Tenebrio molifor's Larva in Different Egg Laying Media Setiana, D., H. C. H. Siregar, Muladno Significance economic value of the larva of Tenebrio molitor beetle (called : mealworm) made researchers finding out methods and means to increase mealworm production. Manipulating egg laying media was one of the mean. This research was done from July up to October 2005 at Non Ruminants and Prospective Animal Division, Department of Animal Production Technology, Faculty of Animal Science, Bogor Agricultural University. The purpose of this research was to compare total and mass weight of the mealworm from four different egg laying media. The egg laying media used as the treatments were feed, cotton, dry banana leaves and rotten wood. This study used 1600 T. molitor beetles which had a day old. Completely Randomize Design was used as the experimental design with four replications for each treatment. The observed variables were total of the larva, mass weight and body weight of each larvas. The obtained data were analyzed by Analysis of Variance (ANOVA) and tested with Duncan's Multiple Range Test. The result showed that cotton was the best egg laying media compared to three other media. Total and mass weight of the mealworm at cotton media (4164,s larvas and 61,028 g) were higher than other media (feed : 3029,s larvas and 59,965 g, dry banana leaves : 1836,s larvas and 47,725 g, rotten wood : 1842,5 larvas and 44,930 g). Dry banana leaves and rotten wood media could be used by the farmer if he wants to increase body weight of each larvas. Combination of egg laying media could be taken into account such as dry banana leaves or rotten wood and feed. Key words : Tenebrio molitor, Mealworm, Egg laying media
JUMLAH DAN BOBOT MASSA LARVA KUMBANG Tenebrio molitor PADA MEDIA BERTELUR YANG BERBEDA DENNI SETIANA DO1499025 Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk mernperoleh gelar Sarjana Peternakan pada Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor PROGRAM STUD1 TEKNOLOGI PRODUKSI TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006
JUMLAH DAN BOBOT MASSA LARVA KUMBANG Tenebrio molitor PADA MEDL4 BERTELUR YANG BERBEDA Oleh DENNI SETIANA DO1499025 Skripsi ini telah disetujui dan disidangkan di hadapan Komisi Ujian Lisan pada tanggal 16 Agustus 2006 Pembimbing Utama Ir. Hotuida C. H. Siregar, MSi NIP. 131 881 141 Pembimbiug Anggota +dci Dr. Ir. Muladno, MSA NIP. 131 624 190
RIWAYAT HIDW Penulis dilahirkan di Bandung, Jawa Barat pada tanggal 02 Mei 1981. Penulis adalah anak pertama dari dua bersaudara, putera pasangan Bapak Aceng Avivudin, A. Md. dan Ibu Idah Aidah. Pendidikan dasar diselesaikan Penulis pada tahun 1993 di SD Negeri I Cijenuk. Pendidikan menengah pertama diselesaikan pada tahun 1996 di SMP Negeri I Cipongkor dan pendidikan menengah ulnum diselesaikan pada tahun 1999 di SMU Negeri I Cililin. Penulis diterima sebagai mahasiswa pada Program Studi Teknologi Produksi Ternak, Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor melalui jalur Undangan Seleksi Masuk Institut Pertanian Bogor (USMI) pada tahun 1999. Selama mengikuti pendidikan, Penulis aktif sebagai staf BEM Fakultas Peternakan (BEM-D) periode tahun 200112002 dan aktif dalam paguyuban seni KANDANG.
KATA PENGANTAR Skripsi ini bejudul "Jumlah dan Bobot Massa Larva Kumbang Tenebrio molitor pada Media BerteIur yang Berbeda" merupakan syarat untuk rnemperoleh gelar Sarjana Petemakan di Institut Pertanian Bogor. Pengembangbiakan kurnbang T. molitor oleh peternak masib menggunakan cara sederhana dan tradisional, akibatnya hasil yang didapat tidak maksimal. Penelitian ini dilakukan untuk mencari media bertelur yang mampu meningkatkan jumlah dan bobot massa larva yang dihasilkan. Beberapa bahan alternatif yang biasa digunakan sebagai media bertelur bagi kumbang T. molitor, yaitu : Pakan, media bertelur yang selama ini digunakan oleh peternak tradisional adalah pakan. Kapas, tekstumya lembut, memberikan rasa nyaman pada kumbang pada saat bertelur. Daun pisang kering, secara alami daun yang lebar digunakan kumbang sebagai media bertelur. Kayu keropos, tekstur yang berlubang disukai kumbang untuk meletakan telurnya. Secara alami kumbang menggunakan kayu sebagai media bertelur. Penulis menemukan kesulitan dalam membedakan kumbang T. molitor jantan dan betina. Tidak seperti serangga pada umumnya yang mempunyai perbedaan morfologis antara jantan dan betina, kumbang ini tidak bisa dibedakan hanya dengan melibat secara kasat mata pada penampilan morfologisnya saja. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini, tapi inilah hasil terbaik yang dapat dipersembahkan penulis sebagai karya kecil yang mudah-mudahan dapat memberikan manfaat bagi para pembacanya. Bogor, Agustus 2006 Penulis