PENGARUH JUS JAMBU BIJI TERHADAP PERUBAHAN KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL TRIMESTER III YANG MENGKONSUMSI TABLET Fe DI PUSKESMAS PAKUALAMAN YOGYAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
EFEKTIVITAS JUS JAMBU BIJI TERHADAP PERUBAHAN KADAR HB PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BACEM KABUPATEN BLITAR TAHUN 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan (konsepsi) adalah pertemuan antara sel telur dengan sel

HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM TABLET FE PADA IBU PRIMIGRAVIDA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS TEGALREJO TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. defisiensi besi, etiologi anemia defisiensi besi pada kehamilan yaitu hemodilusi. 1

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN

PENGARUH JAMBU BIJI MERAH TERHADAP KADAR Hb SAAT MENSTRUASI PADA MAHASISWI DIII KEBIDANAN STIKES MUHAMMADIYAH LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. hemoglobin dalam sirkulasi darah. Anemia juga dapat didefinisikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mencapai Indonesia Sehat dilakukan. pembangunan di bidang kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan

1998, WHO telah merekomendasikan penambahan suplemen asam folat sebesar 400 µg (0,4 mg) per hari bagi ibu hamil untuk mencegah kelainanan tabung

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia pada masa mendatang (Bobak, Lowdermik & Jensen, 2005). Upaya dalam kesehatan telah dipersiapkan yang bertujuan untuk

KEBIASAAN MINUM TABLET FE SAAT MENSTRUASI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI KELAS XI DI SMA MUHAMMADIYAH 7 YOGYAKARTA TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dengan baik, bayi tumbuh sehat sesuai yang diharapkan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Periode Kehamilan merupakan masa dimulainya konsepsi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran,

BAB 1 PENDAHULUAN. anemia pada masa kehamilan. (Tarwoto dan Wasnidar, 2007)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan suatu keadaan fisiologis yang diharapkan setiap pasangan

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan. Dalam periode kehamilan ini ibu membutuhkan asupan makanan sumber energi

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kesehatan ibu merupakan salah satu tujuan Millenium Development

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia

PENGARUH KONSUMSI TELUR AYAM RAS REBUS TERHADAP PENINGKATAN KADAR HB PADA IBU HAMIL TRIMESTER II DI BPM WILAYAH KERJA PUSKESMAS KLATEN TENGAH

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah gizi dan pangan merupakan masalah yang mendasar karena secara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. postpartum adalah masa yang dimulai dari tanda akhir periode intrapartum

BAB I PENDAHULUAN. Ketidak cukupan asupan makanan, misalnya karena mual dan muntah atau kurang

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan (Manuabaet al., 2012).

BAB I PENDAHULUAN. Anemia merupakan masalah yang sering terjadi di Indonesia. Anemia

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

KONSELING GIZI IBU HAMIL OLEH TENAGA KESEHATAN (BIDAN, PETUGAS GIZI) TERHADAP KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS JOGONALAN I

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan salah satu masa penting di dalam kehidupan. seorang wanita, selama kehamilan akan terjadi proses alamiah berupa

RELATIONSHIP BETWEEN THE CONSUMPTION OF TABLETS FE COMPLIANCE OF EVENTS Anemia HUBUNGAN ANTARA KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE TERHADAP KEJADIAN ANEMIA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KARYA TULIS ILMIAH. Karya Tulis Ilmiah ini diajukan untuk memenuhi persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya Kebidanan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut W.J.S Poerwodarminto, pemahaman berasal dari kata "Paham

BAB 1 : PENDAHULUAN. kurang vitamin A, Gangguan Akibat kurang Iodium (GAKI) dan kurang besi

BAB I PENDAHULUAN. pada ibu hamil disebut potensial danger to mother and child (potensial

BAB I PENDAHULUAN. Kasus anemia merupakan salah satu masalah gizi yang masih sering

LEMBAR PENJELASAN KEPADA RESPONDEN. Saya bernama Devi Yunani Nasution adalah mahasiswa di Program Studi S2

BAB I PENDAHULUAN. trimester III sebesar 24,6% (Manuba, 2004). Maka dari hal itu diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. yang relatif sangat bebas, termasuk untuk memilih jenis-jenis makanan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan juga didapatkan dari tradisi (Prasetyo, 2007).

Petunjuk : Dibawah ini terdapat beberapa pertanyaan dengan 4 item jawaban. Berikan tanda (X ) pada salah satu jawaban yang paling benar.

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah gizi di Indonesia masih didominasi oleh masalah Kurang Energi

BAB I PENDAHULUAN. atau konsentrasi hemoglobin dibawah nilai batas normal, akibatnya dapat

BAB I PENDAHULUAN. Anemia adalah suatu kondisi ketika kadar hemoglobin (Hb) dalam darah lebih rendah dari batas normal kelompok orang yang

BAB I PENDAHULUAN. sampai usia lanjut (Depkes RI, 2001). mineral. Menurut Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi VI 1998

SARI KURMA (PHOENIX DACTYLIFERA) SEBAGAI SUPLEMEN NUTRISI UNTUK MENAMBAH KADAR HAEMOGLOBIN PADA TIKUS PUTIH BETINA (RATUS NORVEGICUS)

BAB I PENDAHULUAN. anemia masih tinggi, dibuktikan dengan data World Health Organization

BAB 1 PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) mengacu pada jumlah kematian ibu yang terkait

KEJADIAN ANEMIA DI UPTD PUSKESMAS SINDANGWANGI KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN

KONSUMSI SUPLEMEN BESI PADA IBU HAMIL DENGAN TINGKAT KADAR HEMOGLOBIN CONSUMPTION OF IRON SUPPLEMENTS IN PREGNANT WOM WITH LEVEL OF HEMOGLOBIN LEVEL

Naskah masuk: 7 Juni 2015, Review 1: 10 Juni 2015, Review 2: 11 Juni 2015, Naskah layak terbit: 12 Juli 2015

BAB I PENDAHULUAN. tinggi, menurut World Health Organization (WHO) (2013), prevalensi anemia

BAB Ι PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu proses fisiologis yang terjadi pada setiap

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG TABLET FE (STUDI DI PUSKESMAS BANGETAYU SEMARANG TAHUN 2013)

BAB I PENDAHULUAN. 2001). Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) pada

KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN ANEMIA DI PUSKESMAS PANARUNG KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi salah satu indikator penting. dalam menentukan derajat kesehatan masyatakat.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. spermatozoa dan ovum kemudian dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ibu hamil merupakan penentu generasi mendatang, selama periode kehamilan ibu hamil membutuhkan asupan gizi yang

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR HB IBU HAMIL DI PUSKESMAS KECAMATAN SENEN TAHUN Nur Romdhona Putri Nabella.

BAB I PENDAHULUAN. Anemia gizi besi pada ibu hamil masih merupakan salah satu masalah

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Anemia pada ibu hamil

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pre test and post test with control group design untuk mengetahui

PENGARUH KONSUMSI BELIMBING MANIS TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN, KEJADIAN KONSTIPASI DAN TEKANAN DARAH PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KLATEN SELATAN

Serambi Akademica, Vol. II, No. 2, November 2014 ISSN :

Hubungan Antara Anemia Pada Ibu Hamil Dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah Di RS Pendidikan Panembahan Senopati Bantul

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu indikator keberhasilan layanan kesehatan di suatu

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS UMBULHARJO II NASKAH PUBLIKASI

PERBEDAAN KADAR HB DALAM PEMBERIAN TABLET FE + VITAMIN C PADA REMAJA PUTRI DI KOTA BUKITTINGGI. Hasrah Murni (Poltekkes Kemenkes Padang )

BAB 1 PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJP-N) tahun

BAB I PENDAHULUAN. terutama di negara berkembang. Data Riset Kesehatan Dasar (R iskesdas)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya seperti Thailand, Malaysia

BAB I PENDAHULUAN. panjang badan 50 cm (Pudjiadi, 2003). Menurut Depkes RI (2005), menyatakan salah satu faktor baik sebelum dan saat hamil yang

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA TAHUN NASKAH PUBLIKASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN STATUS GIZI IBU HAMIL TERHADAP KEJADIAN ANEMIA DI BLUD RS KABUPATEN KONAWE TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan fisiknya dan perkembangan kecerdasannya juga terhambat.

BAB 1 PENDAHULUAN. terjadinya gangguan gizi antara lain anemia. Anemia pada kehamilan merupakan

PENGARUH KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK) DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL

22,02%, 23,48% dan 22,45% (Sarminto, 2011). Kejadian anemia di Provinsi DIY pada tahun 2011 menurun menjadi 18,90%. Berbeda dengan provinsi, kejadian

Jurnal Bidan Midwife Journal Volume 2, No. 1, Januari 2016 pissn eissn X

TINJAUAN PUSTAKA. a. Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra uterine mulai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. fisik maupun mental, sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan. perkembangan janin dalam kandungannya (Pinem, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. dan Afrika. Menurut World Health Organization (dalam Briawan, 2013), anemia

PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA SELAMA KEHAMILAN

BAB I PENDAHULUAN. proses selanjutnya. Proses kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir

HUBUNGAN KEPATUHAN IBU MENGKONSUMSI MULTI MIKRO NUTRIENT DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS JUWIRING KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organization (WHO) wanita dengan usia tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. kapasitas/kemampuan atau produktifitas kerja. Penyebab paling umum dari anemia

LEMBARAN PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Sebagai persyaratan tugas akhir mahasiswi Program D-IV Bidan Pendidik pada

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) DI PUSKESMAS KEDUNG MUNDU KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG

BAB 1 : PENDAHULUAN. kelompok yang paling rawan dalam berbagai aspek, salah satunya terhadap

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan Indonesia sehat 2010 adalah menerapkan pembangunan nasional

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terutama diperlukan dalam hematopoiesis (pembentukan darah) yaitu dalam

Transkripsi:

PENGARUH JUS JAMBU BIJI TERHADAP PERUBAHAN KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL TRIMESTER III YANG MENGKONSUMSI TABLET Fe DI PUSKESMAS PAKUALAMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Andiyani Nurul Putri 1610104311 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG DIPLOMA IV FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA 2017

PENGARUH JUS JAMBU BIJI TERHADAP PERUBAHAN KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL TRIMESTER III YANG MENGKONSUMSI TABLET Fe DI PUSKESMAS PAKUALAMAN YOGYAKARTA Andiyani Nurul Putri 2, Yuli Isnaeni 3 Universitas Aisyiyah Yogyakarta E-mail: andiyani25@gmail.com Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jus jambu biji terhadap perubahan kadar hemoglobin ibu hamil trimester III yang mengkonsumsi tablet Fe di Puskesmas Pakualaman Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen semu (Quasi Eksperiment) dengan pendekatan Non-randomized control Grup Pretest Posttest Design. metode pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan quata sampling dengan total sampel 30 ibu hamil yaitu 15 ibu hamil pada kelompok kontrol dan 15 ibu hamil pada kelompok intervensi. alat pengukuran Hemoglobin menggunakan Easy Touch Blood Hemoglobin. Analis bivariate dalam penelitian ini menggunakan uji paired t-test dan independent t-test. Hasil penelitian ratarata peningkatan kadar hemoglobin pretest dan postest pada kelompok kontrol yaitu 11,06 dan 11,29, dan peningkatan kadar hemoglobin pretest dan posttest pada kelompok perlakuan yaitu 10,23 dan 11,6 sehingga terdapat perbedaan kenaikan kadar hemoglobin pada kelompok kontrol dan kelompok perlakuan dimana nilai rata-rata selisih kadar hemoglobin sebelum dan sesudah pada kelompok perlakuan yaitu 0,66, dan rata-rata selisih kadar hemoglobin sebelum dan sesudah pada kelompok kontrol yaitu 0,23 dengan nilai p-value = 0,026 < α (0,05). Kesimpulanmya adalah ada pengaruh jus jambu biji terhadap perubahan kadar hemoglobin pada ibu hamil trimester III yang megkonsumsi tablet Fe di Puskesmas Pakualaman Yogyakarta. Kata Kunci : Kadar Hemoglobin, Ibu hamil, Jambu biji

PENDAHULUAN Angka kematian ibu di Indonesia saat ini cukup tinggi, menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, angka kematian ibu yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, dan nifas berjumlah 359 per 100.000 kelahiran hidup, angka ini masih cukup jauh dari target yang harus dicapai. Penurunan angka kematian ibu di Indonesia sudah terjadi dalam beberapa tahun terakhir akan tetapi penurunan tersebut dinilai masih sangat lambat (Siswanto, 2010). Pendarahan menempati persentase tertinggi dari kematian ibu yang yang salah satu penyebabnya adalah anemia (Almatsier, 2009). Anemia selama masa kehamilan memiliki dampak yang sangat besar. Ibu hamil yang mengalami anemia dapat mengalami keguguran, lahir sebelum waktunya, berat badan lahir rendah, perdarahan sebelum dan selama persalinan bahkan dapat mengakibatkan kematian pada ibu dan janinnya (Tarwoto dan Wasnidar, 2010). Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 88 tahun 2014 bahwa untuk melindungi ibu hamil dari kekurangan gizi dan mencegah terjadinya anemia gizi besi maka ibu hamil perlu mengkonsumsi tablet tambah darah. Standar tablet tambah darah bagi wanita usia subur dan ibu hamil yaitu Bagi wanita usia subur diberikan sebanyak 1 (satu) kali seminggu dan 1 (satu) kali sehari selama haid dan untuk ibu hamil diberikan setiap hari selama masa kehamilannya atau minimal 90 (sembilan puluh) tablet. Menurut Varney (2007) agar penyerapan zat besi dapat maksimal, dianjurkan minum tablet besi diantara waktu makan dan menggunakan buahbuah yang mengandung vitamin C karena dapat membantu proses penyerapan. Jangan minum menggunakan susu, teh atau kopi karena hal ini akan menghambat penyerapan tablet besi. Menurut Wirawan S, dkk (2015). pemberian tablet Fe dengan penambahan vitamin C dapat membantu peningkatan kadar hemoglobin pada ibu hamil. Salah satu buah yang sangat kaya vitamin C adalah Jambu biji. Kandungan Vitamin C pada jambu biji setara dengan 6 kali kandungan vitamin C pada jeruk, 10 kali kandungan vitamin C pada pepaya, 17 kali kandungan vitamin C pada jambu air,

dan 30 kali kandungan Vitamin C pada pisang. (Hadieti dan Apriyanti, 2015). Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan di Dinas kesehatan Yogyakarta (2016) dapat diketahui bahwa jumlah ibu hamil yang mengalami anemia terbanyak pada tahun 2015 yaitu terdapat di wilayah kerja Puskesmas Pakualaman sebanyak 48,11%. Berdasarkan uraian tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Jus Jambu Biji Terhadap Perubahan Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Trimester III Yang Mengkonsumsi Tablet Fe di Puskesmas Pakualaman Yogyakarta METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen semu (Quasi Eksperiment dan menggunakan pendekatan Non-randomized control Grup Pre test Post test Design. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 107. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah quota sampling, jumlah sampel yaitu 30 ibu hamil yang dibagi menjadi dua kelompk yaitu 15 ibu hakil pada kelompok kontrol dan 15 ibu hamil pada kelompok perlakuan. Intervensi yang dilakukan pada kelompok kontrol adalah ibu hamil mendapatkan suplemen tablet Fe saja secara teratur selama 7 hari sedangkan untuk kelompok perlakuan ibu hamil mendapat suplemen tablet Fe dan mengkonsumsi jus jambu biji secara rutin selama 7 hari. Uji statistik yang digunakan untuk mengetahui perbedaan kadar hemoglobin sebelum dan sesudah baik pada kelompok kontrol maupun kelompok perlakuan menggunakan uji paired t-test dan untuk mengetahui perbedaan efektifitas jus jambu biji terhadap peningkatan kadar hemoglobin menggunakan independent t-test. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Perubahan kadar hemoglobin sebelum dan sesudah pada ibu hamil yang mengkonsumsi tablet Fe. Hasil analisis perubahan kadar hemoglobin sebelum dan sesudah pada ibu hamil yang mengkonsumsi tablet Fe dengan dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 1 perubahan kadar hemoglobin pada kelompok kontrol Variabel N Means P value Pretest 15 11,06 0,015 Posttest 15 11,29

Dari hasil uji analisis menggunakan independent t-test didapatkan nilai p-value = 0,015 < α (0,05). Maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan peningkatan kadar hemoglobin sebelum dan setelah diberikan tablet Fe pada kelompok kontrol. Hasil analisis data tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sari (2016) dalam penelitiannya tentang efektivitas pemberian tablet Fe terhadap peningkatan kadar Hb pada ibu hamil trimester III, dalam penelitian tersebut menyatakan bahwa pemberian tablet Fe efektif dalam peningkatan kadar Hb pada ibu hamil trimester III. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 88 tahun 2014 tentang standar tablet tambah darah bagi wanita usia subur dan ibu hamil yaitu Bagi wanita usia subur diberikan sebanyak 1 (satu) kali seminggu dan 1 (satu) kali sehari selama haid dan untuk ibu hamil diberikan setiap hari selama masa kehamilannya atau minimal 90 (sembilan puluh) tablet. Program suplementasi besi adalah salah satu program pemerintah di bidang kesehatan yang bertujuan untuk mengurangi dan mencegah anemia terutama pada kehamilan. Namun pemberian tablet besi memiliki efek samping yang menyebabkan ibu hamil tidak nyaman jika mengkonsumsinya, diantaranya mual, muntah, konstipasi, tinja berwarna hitam, nyeri epigastrik dan diare (Irianto, 2014). Upaya pencegahan yang dilakukan Puskesmas Pakualaman untuk menanggulangi anemia pada ibu hamil, yaitu berkolaborasi dengan bagian ahli gizi, dalam pemberian tablet Fe 90 tablet serta satu paket konseling tentang gizi pada ibu hamil dengan anemia. Dan pelayanan yang diberikan pada ibu hamil dilakukan seminggu dua kali yaitu setiap hari senin dan kamis. Peran bidan sebagai tenaga kesehatan berperan penting dalam mengatasi anemia. Upaya yang dilakukan bidan adalah dengan memberikan Komunikasi Informasi dan Motivasi (KIM) kepada ibu hamil tentang bahaya anemia, pentingnya tambahan zat besi, faktor penting makanan yang mengandung zat besi, pentingnya peningkatan kesehatan, pentingnya Antenatal Care (ANC) sehingga anemia secara

dini dapat diketahui dan diatasi serta konseling cara meminum tablet zat besi yang benar yaitu dengan bersamaan dengan air putih dan mengkonsumsi setiap malam 1 tablet sebelum tidur (Manuaba, 2010). Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor Hk.02.02/MEN- KES/149/I/2010 tentang kewenangan bidan dalam menjalankan praktek yaitu memberikan pelayanan kebidanan yang meliputi pencegahan anemia dengan memberikan tablet Fe pada ibu hamil. 2. Perubahan Kadar Hemoglobin Sebelum Dan Sesudah Pada Ibu Hamil Yang Mengkonsumsi Tablet Fe Dan Jus Jambu Biji. Hasil analisis perubahan kadar hemoglobin sebelum dan sesudah pada ibu hamil yang mengkonsumsi tablet Fe dan jus jambu biji dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 2. Perubahan Kadar Hemoglobin Sebelum Dan Sesudah Pada kelompok perlakuan Variabel N Means P value Pretest 15 10,23 0,000 Posttest 15 11,16 Dari hasil uji analisis menggunakan independent t-test didapatkan nilai p-value = 0,000 < α (0,05). Maka dapat disimpulkan ada perbedaan peningkatan kadar hemoglobin yang signifikan sebelum dan setelah diberikan tablet Fe dan jus jambu biji pada kelompok perlakuan. Menurut Wirawan, dkk (2015) Pemberian tablet besi bersamaan dengan zat gizi mikro lain (multiple micronutrients) lebih efektif dalam meningkatkan status besi, dibandingkan dengan hanya memberikan suplementasi besi dalam bentuk dosis tunggal. Oleh karena itu, untuk meningkatkan penyerapan besi di dalam tubuh, suplementasi besi yang diberikan perlu dikombinasi dengan mikronutrien lain, seperti vitamin A dan vitamin C. Zat besi dengan vitamin C membentuk askorbat besi kompleks yang larut dan mudah diserap oleh organ-organ pada tubuh manusia. Pengubahan zat besi non-heme dalam bentuk senyawa etabolis Ferri menjadi Ferro akan semakin besar bila ph di dalam lambung semakin asam. Vitamin C dapat menambah keasaman sehingga membantu

meningkatkan penyerapan zat besi sebanyak 30% (Sianturi, 2012). Menurut Varney (2007) agar penyerapan zat besi dapat maksimal, dianjurkan minum tablet besi diantara waktu makan dan menggunakan buah-buah yang mengandung vitamin C karena dapat membantu proses penyerapan. Jangan minum menggunakan susu, teh atau kopi karena hal ini akan menghambat penyerapan tablet besi. Menurut Wirawan S, dkk (2015). pemberian tablet Fe dengan penambahan vitamin C dapat membantu peningkatan kadar hemoglobin pada ibu hamil. Jambu biji dipilih karena menurut Hadieti dan Apriyanti (2015) jambu biji merupakan Salah satu buah yang sangat kaya vitamin C. Menurut Varney (2007) agar penyerapan zat besi dapat maksimal, dianjurkan minum tablet besi diantara waktu makan dan menggunakan buah-buah yang mengandung vitamin C karena dapat membantu proses penyerapan. Pengaruh vitamin C terhadap peningkatan kadar hemoglobin didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Wirawan S, dkk (2015) dengan judul penelitian yaitu pengaruh Pemberian Tablet Besi dan Tablet Besi Plus Vitamin C terhadap Kadar Hemoglobin Ibu Hamil. Dari hasil penelitian tersebut didapatkan hasil bahwa ada pengaruh yang bermakna terhadap perubahan kadar hemoglobin dengan pemberian tablet Fe ditambah dengan vitamin C dengan p-value = 0.001 < 0,05 Hasil penelitian serupa juga dilakukan oleh Utama,dkk (2013) dengan judul penelitian yaitu perbandingan zat Besi dengan dan tanpa Vitamin C terhadap kadar hemoglobin wanita usia Subur. Dari hasil penelitian tersebut didapatkan hasil uji T berpasangan menunjukkan perbedaan yang signifikan pada nilai mean kadar hemoglobin pada kelompok yang hanya diberikan zat besi tanpa vitamin C dan kelompok yang diberikan zat besi dengan vitamin C (nilai p = 0,000). 3. Perbedaan perubahan kadar hemoglobin antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan Perbedaan perubahan kadar hemoglobin antara kelompok ibu hamil yang mengkonsumsi tablet Fe dengan kelompok ibu hamil yang mengkonsumsi tablet Fe dan jus jambu biji disajikan pada tabel sebagai berikut :

Kelompok N Means P value Kontrol 15 0,23 0,02 Perlakuan 15 0,66 6 Berdasarkan hasil analisa menggunakan independen T-test dapat dilihat bahwa ada perbedaan kenaikan kadar hemoglobin pada kelompok kontrol dan kelompok perlakuan dimana nilai rata-rata selisih kadar hemoglobin sebelum dan sesudah pada kelompok kontrol yaitu 0,23 dan rata-rata selisih kadar hemoglobin sebelum dan sesudah pada kelonpok perlakuan yaitu 0,66. sedangkan nilai p-value = 0,026 < α (0,05), sehingga H O di tolak Ha diterima yang artinya terdapat pengaruh jus jambu biji terhadap perubahan kadar hemoglobin pada ibu hamil. Hasil penelitian serupa pernah dilakukan oleh Ningtyastuti dan Suryani,E (2015) yang meneliti tentang pengaruh mengkonsumsi jambu biji merah terhadap peningkatan kadar hemoglobin ibu hamil, dalam penelitian tersebut yang menyatakan bahwa ada pengaruh mengkonsumsi jambu biji merah terhadap peningkatan kadar hemoglobin ibu hamil. Hasil penelitian ini didukung juga oleh penelitian yang dilakukan Yusnaini (2014) yang tentang adanya pengaruh konsumsi jambu biji merah (Psidium Guajava) terhadap perubahan peningkatan Kadar Hb Darah ibu hamil anemia. Selain pada ibu hamil jus jambu biji juga dapat meningkatkan kadar hemoglobin pada saat menstruasi hal tersebut dibuktikan dengan adanya penelitian yang dilakukan oleh Sulistiyowati (2015) hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa terdapat pengaruh jus jambu biji terhadap kadar Hemoglobin saat menstruasi dengan p-value = 0,000. Penelitian tersebut dilakukan pada mahasiswi tingkat 2 Prodi DIII Kebidanan Stikes Muhamadiyah Lamongan yang mengalami anemia saat menstruasi dengan memberikan intervensi berupa pemberian jus jambu biji merah sebanyak 400 gram diberikan selama 3 hari pertama menstruasi. Intervensi yang diberikan dalam bentuk jus sangat membantu dalam proses absorbsi karena penyerapannya lebih cepat. Menurut Wijayakusuma (2007) menyebutkan bahwa buah yang di jus akan lebih cepat diabsorbsi sistem pencernaan

dalam waktu 20 menit sedangkan buah yang tidak dalam bentuk jus membutuhkan waktu sekitar 18 jam. Berpengaruhnya jus jambu biji ini terhadap peningkatan kadar hemoglobin juga dikatkan oleh kandungan dari jus jambu biji itu sendiri. Menurut Sianturi (2012) Buah jambu biji merah mengandung senyawa yang dapat meningkatkan kadar hemoglobin dalam darah, antara lain: zat besi, vitamin C, vitamin A, tembaga dan fosfor. Zat besi merupakan mineral yang diperlukan untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Kekurangan zat besi dalam tubuh bisa membuat seseorang mengalami penurunan system kekebalan tubuh dan sering merasa lesu. Hal ini juga merupakan salah satu penyebab anemia. Kebutuhan zat besi pada ibu hamil dua kali kebutuhan normal orang dewasa. Kebutuhan tersebut dimulai pada trimester kedua akibat adanya hipovolemik sebagai adaptasi fisiologis kehamilannya. Selama kehamilan, seorang ibu hamil menyimpan zat besi kurang lebih 1000 mg termasuk untuk keperluan janin, plasenta dan hemoglobin ibu sendiri. (Irianto, 2014). Oleh sebab itu, ibu memerlukan zat besi 1,5-3 mg per hari terutama trimester II dan III (Hoffbrand dan Moss 2015) Pada masa kehamilan trimester III terjadi penurunan kadar hemoglobin dan hematokrit yang menyebabkan viskositas darah juga menurun. Pada masa ini, konsentrasi hemoglobin ibu sangat penting untuk diperhatikan. Ibu hamil cenderung memiliki kadar hemoglobin yang lebih rendah dibandingkan ibu yang tidak hamil. Penurunan kadar hemoglobin dibawah batas normal (<11gr/Dl). Perubahan kadar hemoglobin juga dipengaruhi oleh beberapa faktor-faktor lain, Menurut Nugarahani (2013) dalam penelitianya menyebutkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kadar hemoglobin Dalam penelitian ini ibu hamil yang dijadikan responden yaitu usia 20 35 tahun Karena menurut Atikah (2009) apabila usia Ibu hamil terlalu muda yaitu kurang dari 16 tahun dimana organ reproduksi belum siap untuk terjadinya pembuahan dan Ibu hamil diatas 35 tahun menjadi masalah karena dengan bertambahnya umur maka akan terjadi penurunan fungsi dari organ yaitu melalui proses penuaan.

Selain usia, paritas juga mempengaruhi kadar hemoglobin dalam tubuh menurut Tarwoto (2017) Semakin sering wanita mengalami kehamilan dan persalinan maka, semakin beresiko mengalami anemia karena kehilangan zat besi yang diakibatkan kehamilan dan persalinan sebelumnya. Selain itu, kehamilan berulang dalam wktu singkat menyebabkan cadangan zat besi ibu yang belum pulih akhirnya terkuras untuk keperluan janin yang dikandung bukan anak pertama, jarak kelahiran yang pendek mengakibatkan fungsi alat reproduksi masih belum optimal. Variabel lain yang mempengaruhi kadar hemoglobin adalah pendidikan. Dalam penelitian ini pendidkan ibu hamil yang dijadikan responden yaitu minimal berpendidkan SMP. Pendidikan merupakan proses perubahan kearah dewasa. Pengetahuan yang dimiliki oleh ibu akan mempengaruhi keputusan dan perilakunya. Ibu yang memiliki pendidikan tinggi akan menggunakan pertimbangan rasional dan pengetahuan tentang nilai gizi makanan atau pertimbangan fisiologik lebih menonjol (Irianto, 2014) Kecenderungan pendidikan makin tinggi maka jumlah kejadian anemia makin menurun. Pendidikan tentang anemia tidak hanya diperoleh dari pendidikan formal. Informasi mengenai anemia dapat diperoleh dari televisi, radio, surat kabar, majalah, tenaga kesehatan maupun melalui teman. Pendidikan gizi merupakan salah satu upaya untuk menanggulangi masalah gizi di masyarakat. Adanya pendidikan diharapkan terjadi perubahan perilaku kea rah perbaikan konsumsi pangan dan status gizi (kemenkes, 2013; Ikeanyi dan Ibrahim, 2014). Variabel selanjutnya yang dapat mempengaruhi hemoglobin menurut Rukiyah (2010) adalah pekerjaan, Jenis pekerjaan dalam sektor informal dengan beban kerja fisik yang relatif lebih berat, menyebabkan seseorang mengeluarkan banyak keringat. Hal ini mengakibatkan peningkatan pengeluaran zat besi bersama keringat. Wanita hamil dan menyusui yang harus melakukan beban kerja memerlukan banyak sekali makanan untuk kondisi kesehatan tubuhnya maupun untuk kebutuhan energinya, sehingga zatzat gizi yang dibutuhkan harus

tercukupi. Dalam penelitian ini sebagian besar ibu hamil yang dijadikan responden adalah ibu rumah tangga (IRT) yaitu sebanyak 20 responden (66,7%). SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan : pertama, terdapat perbedaan kenaikan kadar hemoglobin sebelum dan sesudah pada kelompok kontrol yaitu pada ibu hamil yang mengkonsumsi tablet Fe di Puskesmas Pakualaman dengan nilai p-value = 0,015 < α (0,05). Kedua, terdapat perbedaan kenaikan kadar hemoglobin sebelum dan sesudah pada kelompok perlakuan yaitu pada ibu hamil yang mengkonsumsi tablet Fe dan jus jambu biji di Puskesmas Pakualaman dengan nilai p-value = 0,015 < α (0,05). Ketiga, terdapat perbedaan perubahan kadar hemoglobin antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan yaitu ibu hamil yang mengkonsumsi tablet Fe dengan kelompok ibu hamil yang mengkonsumsi tablet Fe dan jus jambu biji di Puskesmas Pakualaman dengan nilai p-value = 0,026 < α (0,05), artinya terdapat pengaruh jus jambu biji terhadap perubahan kadar hemoglobin pada ibu hamil trimester III. Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai tambahan masukan bagi bidan dalam pemberian KIE pada ibu hamil normal umumnya dan khususnya pada ibu hamil dengan anemia, yaitu dengan memberikan KIE cara mengkonsumsi tablet Fe yaitu tablet Fe dapat dikonsumsi dengan menggunakan jus jambu biji yang bertujuan agar penyerapan lebih maksimal sehingga resiko tinggi ibu hamil dapat dicegah sejak awal kehamilannya. Selain itu bagi ibu hamil dapat menjadikan jus jambu biji bersamaan dengan tablet Fe sebagai pilihan alternatif dalam meningkatkan kadar hemoglobin selama kehamilan. DAFTAR RUJUKAN Almatsier, S (2009). Prinsi Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Pustaka Utama. Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta. (2016). Profil Kesehatan Yogyakarta. Dinkes Yogya: Yogyakarta Hadiati & Apriyanti. (2015). Bertanam Jambu Biji di Pekarangan. Jakarta: Agriflo.

Irianto, K (2014). Gizi Seimbang dalam Kesehatan Reproduksi Balanced Nutrition in Reproductive Health. Bandung : Alfabeta Manuaba, I.B.G. (2010). Buku ajar ginekologi. Jakarta: EGC Peraturan Menteri Kesehatan Nomor Hk.02.02/MENKES/149/I/201 0 tentang kewenangan bidan dalam menjalankan praktek. Jakarta. Permenkes RI. (2014). Standar Tablet Tambah Darah Bagi Wanita Usia Subur dan Ibu Hamil. http://sinforeg.litbang.depkes. go.id/upload/regulasi/ PMK_No._88_ttg_Tablet_Ta mbah_darah_.pdf. Akses 22 desember 2016. Sianturi, C. 2012. Pengaruh Vitamin C pada Penyerapan Zat Besi Non Heme. Medan: FMIPA UNM. Utama, T. A., Listiana, N., & Susanti, D. (2013). Perbandingan Zat Besi dengan dan Tanpa Vitamin C terhadap Kadar Hemoglobin Wanita Usia Subur Comparison Effect of Iron with and without Vitamin C to Age Hemoglobin Levels among Women of Reproductive Age. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional, 7(8), 344 348. Varney, H. (2007). Buku ajar asuhan kebidanan (4th Ed). Jakarta:EGC. Wirawan, Abdi K, Nuriyansari, Ristrini (2015).Pengaruh Pemberian Tablet Besi Dan Tablet Besi Plus Vitamin C Terhadap Kadar Hemoglobin Ibu Hamil. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan. Vol. 18 No. 3,Hal : 285 292 Siswanto, A. G.(2010). Hubungan persepsi klien tentang konseling keluarga berencana dengan pemakaian metode kontrasepsi IUD dan implant. Yogyakarta: UGM. Sulistyowati. (2015). Pengaruh Jambu Biji Merah Terhadap Kadar Hb Saat Menstruasi Pada Mahasiswi DIII Kebidanan STIKES Muhammadiyah Lamongan. Kebidanan Dan Keperawatan, 11(2), 135 142. Tarwoto, Wasnidar. (2007). Buku Saku Anemia pada Ibu Hamil, Konsep dan Penatalaksanaan. Jakarta: Trans Info Media.