MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DENGAN MEDIA VIDEO UNTUK PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PEMROGRAMAN MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proses belajar mengajar merupakan rangkaian kegiatan komunikasi antara siswa yang belajar dengan guru

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) No.41 Tahun 2007

Saidun Hutasuhut Staf Pengajar Universitas Negeri Medan (UNIMED) ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas dan mempunyai daya saing tinggi sangat diperlukan dalam

Pertemuan 14 dan 15. Materi 1: Problem Based Learning. A. Pengertian Problem Based Learning (PBL)

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

KURIKULUM 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan pengetahuan yang dimilikinya. Oleh karena itu, kurikulum

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kegiatan belajar mengajar adalah suatu kondisi yang kompleks yang

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) juga. persaingan global yang dihadapi oleh setiap negara, khususnya

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pendekatan ilmiah atau scientific approach. Dalam implementasi kurikulum

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. belajar untuk mencapai tujuan belejar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI DENGAN STRATEGI BELAJAR BERBASIS PROYEK PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 SUWAWA TP 2014/2015 SKRIPSI.

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK

BAB I PENDAHULUAN. kini, dan pendidikan berkualitas akan muncul ketika pendidikan di sekolah juga

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tujuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMK Negeri 1

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu pengetahuan yang diperoleh

PENGARUH PEMBERIAN TUGAS BERBASIS PROYEK TERHADAP PENGEMBANGAN LIFE SKILL MAHASISWA FKIP UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan observasi di SMP Pelita Bangsa Bandar Lampung, pada proses

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL) UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA PADA MATERI KONSEP MASALAH EKONOMI

BAB I PENDAHULUAN. sekedar memberikan pengetahuan atau nilai-nilai atau melatihkan keterampilan.

PENGARUH MODEL PROJECT-BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK KELAS XI MIA SMA NEGERI 1 KEPANJEN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia efektif adalah akibatnya atau pengaruhnya.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam suatu pendidikan tentu tidak terlepas dengan pembelajaran di

Tersedia online di EDUSAINS Website: EDUSAINS, 7 (2), 2015,

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Pasal 31 ayat 2 Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Afifudin, 2013

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajarn berbasis proyek merupakan model pembelajaran yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

EFEKTIVITAS MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNIK KERJA BENGKEL DI SMKN 4 BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK PADA MATERI IPA SMA. Oby Efleni 1, Yennita 2, Nur Islami 3

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di kelas EPU 1 SMK Negeri

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. guru. Tugas guru adalah menyampaikan materi-materi dan siswa diberi tanggung

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIKA SISWA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan penting dalam meningkatkan kesejahteraan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Fisika merupakan salah satu cabang sains yang besar peranannya dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembelajaran kimia di SMA/MA bertujuan agar siswa memiliki kemampuan antara lain: (1) membangun kesadaran

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA POWERPOINT BERBASIS VIDEO UNTUK SMA KELAS X PADA HUKUM NEWTON

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER OLEH MAHASISWA CALON GURU FISIKA

I. PENDAHULUAN. menyediakan lingkungan yang memungkinkan peserta didik untuk. penting pada penentuan kemajuan suatu bangsa. Sesuai dengan tujuan

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

BAB I PENDAHULUAN. Nasional (UUSPN) No. 20 Tahun 2003, menyatakan bahwa: Penyelenggaraan pendidikan menengah kejuruan bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran IPA di sekolah saat ini menuntut para guru harus selalu. kompetensi yang harus dicapai dalam pembelajaran dengan melalui

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mei Indah Sari, 2013

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kualitas pada berbagai jenis dan jenjang pendidikan termasuk

STRATEGI PEMBELAJARAN PENDEKATAN SCL

BAB I PENDAHULUAN. Fisika merupakan bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. dan model pembelajaran yang interaktif dan melibatkan keaktifan siswa. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. budaya dalam bentuk pola pikir. Sebagai proses transformasi, sudah barang tentu

1 PENDAHULUAN. memfasilitasi, dan meningkatkan proses serta hasil belajar siswa. Hasil

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Oleh Nike Yesika Saragih ABSTRAK

I. PENDAHULUAN. Memasuki abad ke-21, sistem pendidikan nasional menghadapi tantangan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini sangat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (1) yang

PEMBEKALAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi cita-cita manusia semakin menuntut kepada peningkatan mutu

Model Pembelajaran Berbasis Proyek atau Tugas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

BAB I PENDAHULUAN. upaya perwujudan kompetensi siswa, dibangun oleh berbagai unsur, yaitu unsur

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kurikulum merupakan alat yang sangat penting bagi keberhasilan suatu

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengembangkan diri sesuai dengan potensi yang ada pada manusia

Oleh : Yeyen Suryani dan Sintia Dewiana. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. mengajukan dan menguji hipotesis melalui percobaan; merancang dan merakit

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Dila Sari dan Ratelit Tarigan Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

II. TINJAUAN PUSTAKA. berarti mempunyai efek, pengaruh atau akibat, selain itu kata efektif juga dapat

Reni Rasyita Sari Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

II. TINJAUAN PUSTAKA. solusi. Sebagai contoh, suatu masalah dapat direpresentasikan dengan obyek,

BAB II KAJIAN TEORITIK

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu komponen penting dalam meningkatkan kualitas

STUDENT ACADEMIC SKILLS THROUGH PROJECT BASED LEARNING IN CLASS XI SENIOR HIGH SCHOOL BABUSSALAM

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Suryosubroto, 2009:2).

I. PENDAHULUAN. perkembangan. Perubahan atau perkembangan pendidikan adalah hal yang memang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarakan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan : Hasil belajar siswa SMA Negeri 2 Serui Kabupaten Kepulauan Yapen,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. siswa untuk memahami nilai-nilai warga negara yang baik. Sehingga siswa

Transkripsi:

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DENGAN MEDIA VIDEO UNTUK PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA Diana Sari Dj LPMP Lampung Jalan Gatot Subroto No. 44A Pahoman Bandar Lampung (sari.diana@kemdikbud.go.id) Abstrak Perkembangan teknologi dan informasi sudah semakin pesat dan akan terus berkembang seiring dengan perkembangan zaman. Perkembangan teknologi tersebut berdampak langsung pada pelaksanaan pendidikan di Indonesia, dimana perkembangan teknologi ini menuntut guru untuk dapat menguasai teknologi dalam proses belajar mengajar. Akan tetapi masih banyak guru yang kurang memanfaatkan perkembangan teknologi sebagai media pembelajaran fisika. Padahal, pembelajaran fisika membutuhkan sebuah media pembelajaran yang dapat menarik minat belajar siswa untuk dapat menyukai pelajaran tersebut. Kemudian dibuatlah sebuah model pembelajaran berbasis proyek dengan media berupa power point dan video. Selain itu dalam PowerPoint ini juga menampilkan beberapa video kejadian sehari hari yang berhubungan dengan konsep fisika, dimana video ini bertujuan membuat siswa berpikir bahwa fenomena fisika ternyata dapat ditemukan dimana saja dan siswa pun tertarik untuk mempelajari fisika. Model Project Based Learning (Model Pembelajaran Berbasis Proyek) adalah model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada guru untuk mengelola pembelajaran di kelas dengan melibatkan kerja proyek. Model pembelajaran berbasis proyek dapat memotivasi siswa untuk semangat belajar dan pembelajaran berbasis proyek meningkatkan pengetahuan mereka. Dalam pembelajaran berbasis proyek siswa tidak hanya sekedar ingat atau hafal namun mereka benar-benar memahaminya. Pendahulan Mata pelajaran fisika merupakan mata pelajaran yang banyak tidak disukai siswa, berbagai alasan bisa dikemukakan siswa, salah satunya fisika itu susah dipahami. Pelajaran fisika bisa dibilang paling sulit diantara pelajaran - pelajaran eksakta lainnya. Fisika seharusnya dapat menjadi ilmu yang sangat penting untuk dipelajari. Banyak aplikasi kehidupan sehari-hari yang bisa diterapkan dari Fisika. Namun, rendahnya minat siswa terhadap pelajaran ini, membuat Fisika jarang diminati. Kesulitan memahami Fisika dikarenakan keadaan pengajar guru Fisika yang kurang berkompeten. Apapun alasan siswa tidak menyukai fisika karena banyak siswa yang menganggap fisika banyak rumus dan teorinya susah untuk dipahami,akan tetapi fisika merupakan mata pelajaran wajib diikuti. Perkembangan teknologi dan informasi sudah semakin pesat dan akan terus berkembang seiring dengan perkembangan zaman. Perkembangan teknologi tersebut berdampak langsung pada pelaksanaan pendidikan di Indonesia, dimana perkembangan teknologi ini menuntut guru untuk dapat menguasai teknologi dalam proses belajar

mengajar. Akan tetapi masih banyak guru yang kurang memanfaatkan perkembangan teknologi sebagai media pembelajaran fisika. Padahal, pembelajaran fisika membutuhkan sebuah media pembelajaran yang dapat menarik minat belajar siswa untuk dapat menyukai pelajaran tersebut. Kemudian dibuatlah sebuah model pembelajaran berbasis proyek dengan media berupa power point dan video. Selain itu dalam PowerPoint ini juga menampilkan beberapa video kejadian sehari hari yang berhubungan dengan konsep fisika, dimana video ini bertujuan membuat siswa berpikir bahwa fenomena fisika ternyata dapat ditemukan dimana saja dan siswa pun tertarik untuk mempelajari fisika. Identifikasi Masalah Minat siswa rendah terhadap mata pelajaran fisika Model pembelajaran dan media pembelajaran yang digunakan guru kurang bervariasi Perumusan Masalah Apakah model pembelajaran berbasis proyek dengan media PowerPoint dan video yang sedang dikembangkan layak untuk kelas XI SMA pada Fluida Statik Hukum Pascal? Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : Bagi siswa : dapat memberikan pemahaman konsep fisika dalam kehidupan sehari-hari Bagi guru : Dapat menggunakan media power point dan video sebagai media pembelajaran Bagi sekolah : Dapat menambah kualitas pembelajaran di sekolah Kajian Literatur Model Project Based Learning (Model Pembelajaran Berbasis Proyek) adalah model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada guru untuk mengelola pembelajaran di kelas dengan melibatkan kerja proyek. Kerja proyek memuat tugastugas yang kompleks berdasarkan permasalahan (problem) yang diberikan kepada siswa sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktivitas secara nyata, dan menuntut siswa untuk melakukan kegiatan merancang, melakukan kegiatan investigasi atau penyelidikan, memecahkan masalah, membuat keputusan, serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja secara mandiri maupun kelompok

(kolaboratif). Hasil akhir dari kerja proyek tersebut adalah suatu produk yang antara lain berupa laporan tertulis atau lisan, presentasi atau rekomendasi. Penilaian tugas proyek dilakukan dari proses perencanaan, pengerjaan tugas proyek sampai hasil akhir proyek. Belajar berbasis proyek (project-based learning) adalah sebuah model atau pendekatan pembelajaran yang inovatif, yang menekankan belajar kontekstual melalui kegiatan-kegiatan yang kompleks (CORD, 2001; Thomas, Mergendoller, & Michaelson, 1999; Moss & Van-Duzer, 1998). Fokus pembelajaran terletak pada konsep-konsep dan prinsip-prinsip inti dari suatu disiplin studi, melibatkan pelajar dalam investigasi pemecahan masalah dan kegiatan tugas-tugas bermakna yang lain, memberi kesempatan pelajar bekerja secara otonom mengkonstruk pengetahuan mereka sendiri, dan mencapai puncaknya menghasilkan produk nyata (Thomas, 2000). Belajar berbasis proyek biasanya memerlukan beberapa tahapan dan beberapa durasi tidak sekedar merupakan rangkaian pertemuan kelas serta belajar kelompok kolaboratif. Proyek memfokuskan pada pengembangan produk atau unjuk kerja (performance), yang secara umum pelajar melakukan kegiatan: mengorganisasi kegiatan belajar kelompok mereka, melakukan pengkajian atau penelitian, memecahkan masalah, dan mensintesis informasi. Proyek seringkali bersifat interdisipliner. Model Sistem Dalam pembelajaran berbasis proyek (PBP), peserta didik diberikan tugas dengan mengembangkan tema/topik dalam pembelajaran dengan melakukan kegiatan proyek yang realistik. Dengan demikian diharapkan, penerapan pembelajaran berbasis proyek ini dapat mendorong tumbuhnya kreativitas, kemandirian, tanggung jawab, kepercayaan diri, serta berpikir kritis dan analitis pada peserta didik. Secara umum, langkah-langkah Pembelajaran berbasis proyek (PBP) dapat dijelaskan sebagai berikut : Pembelajaran Berbasis Proyek memiliki potensi yang amat besar untuk membuat pengalaman belajar yang lebih menarik dan bermakna untuk pelajar usia dewasa, seperti siswa, apakah mereka sedang belajar di perguruan tinggi maupun pelatihan transisional untuk memasuki lapangan kerja (Gaer, 1998). Di dalam Pembelajaran Berbasis Proyek, pelajar menjadi terdorong lebih aktif di dalam belajar mereka, instruktur berposisi di

belakang dan pelajar berinisiatif, instruktur memberi kemudahan dan mengevaluasi proyek baik kebermaknaannya maupun penerapannya untuk kehidupan mereka sehari-hari. Produk yang dibuat pelajar selama proyek memberikan hasil yang secara otentik dapat diukur oleh guru atau instruktur di dalam pembelajarannya. Oleh karena itu, di dalam Pembelajaran Berbasis Proyek, guru atau instruktur tidak lebih aktif dan melatih secara langsung, akan tetapi instruktur menjadi pendamping, fasilitator, dan memahami pikiran pembelajar. Proyek pelajar dapat disiapkan dalam kolaborasi dengan instruktur tunggal atau instruktur ganda, sedangkan pelajar belajar di dalam kelompok kolaboratif antara 4 5 orang. Ketika pelajar bekerja di dalam tim, mereka menemukan keterampilan merencanakan, mengorganisasi, negosiasi, dan membuat konsensus tentang isu-isu tugas yang akan dikerjakan, siapa yang bertanggungjawab untuk setiap tugas, dan bagaimana informasi akan dikumpulkan dan disajikan. Keterampilanketerampilan yang telah diidentifikasi oleh pelajar ini merupakan keterampilan yang amat penting untuk keberhasilan hidupnya, dan sebagai tenaga kerja merupakan keterampilan yang amat penting di tempat kerja. Karena hakikat kerja proyek adalah kolaboratif, maka pengembangan keterampilan tersebut berlangsung di antara pelajar. Di dalam kerja kelompok suatu proyek, kekuatan individu dan cara belajar yang diacu memperkuat kerja tim sebagai suatu keseluruhan. Seperti didefinisikan oleh Buck Institute for Education (1999), bahwa belajar berbasis proyek memiliki karakteristik: (a) pelajar membuat keputusan, dan membuat kerangka kerja, (b) terdapat masalah yang pemecahannya tidak ditentukan sebelumnya, (c) pelajar merancang proses untuk mencapai hasil, (d) pelajar bertanggungjawab untuk mendapatkan dan mengelola informasi yang dikumpulkan, (e) melakukan evaluasi secara kontinu, (f) pelajar secara teratur melihat kembali apa yang mereka kerjakan, (g) hasil akhir berupa produk dan dievaluasi kualitasnya, dan (i) kelas memiliki atmosfer yang memberi toleransi kesalahan dan perubahan. Oakey (1998) mempertegas konsep dan karakteristik project-based learning dengan membedakannya dengan problem based learning yang seringkali saling dipertukarkan dalam penggunaan istilah ini. Istilah project-based learning dan problem-based larning masing-masing digunakan untuk menyatakan strategi pembelajaran. Kemiripan konsep kedua pendekatan pembelajaran itu, dan penggunaan singkatan yang sama, PBL, menghasilkan kerancuan di dalam leteratur dan penelitian (lihat juga Thomas, 2000), meskipun sebenarnya di antara keduanya berbeda.

Pemanfaatan dan pengelolaan Pemanfaatan model pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) ini adalah : (1) siswa menjadi pelajar aktif; (2) pembelajaran menjadi lebih interaktif atau multi arah; (3) pembelajaran menjadi student centred); (4) guru berperan sebagai fasilitator; (5) mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa; (6) memberikan kesempatan siswa memanajemen sendiri kegiatan atau aktivitas penyelesaian tugas sehingga melatih mereka menjadi mandiri; (7) dapat memberikan pemahaman konsep atau pengetahuan secara lebih mendalam kepada siswa; dsb. Manfaat dari penelitian ini adalah model pembelajaran berbasis proyek untuk mata pelajaran fisika jenjang SMA secara umum adalah melalui pengembangan model pembelajaran berbasis proyek diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Secara khusus manfaat pengembangan model ini adalah: a. Untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Motivasi siswa dalam membuat laporan-laporan tertulis tentang proyek tersebut, banyak yang mengatakan bahwa siswa seringkali sangat tekun, bahkan sampai melewati batas waktu, berusaha keras dalam mencapai proyek. Guru juga melaporkan pengembangan dalam kehadiran dan berkurangnya keterlambatan. Siswa melaporkan bahwa belajar dalam proyek lebih fun daripada menggunakan model pembelajaran yang lain. b. Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah. Penelitian pada pengembangan keterampilan kognitif tingkat tinggi siswa menekankan perlunya bagi siswa untuk terlibat di dalam tugastugas pemecahan masalah dan perlunya untuk pembelajaran khusus pada bagaimana menemukan dan memecahkan masalah. Banyak sumber yang mendiskripsikan lingkungan belajar berbasis proyek membuat siswa menjadi lebih aktif dan berhasil memecahkan problemproblem yang kompleks. c. Meningkatkan kecakapan kolaboratif. Pentingnya kerja kelompok dalam proyek memerlukan siswa mengembangkan dan mempraktikkan keterampilan komunikasi (Johnson & Johnson, 1989). Kelompok kerja kooperatif, evaluasi siswa, pertukaran informasi online adalah aspek-aspek kolaboratif dari sebuah proyek. Teoriteori kognitif yang baru dan konstruktivistik menegaskan bahwa belajar adalah fenomena sosial, dan

bahwa siswa akan belajar lebih di dalam lingkungan kolaboratif (Vygotsky, 1978; Davydov, 1995). d. Meningkatkan keterampilan mengelola sumber. Bagian dari menjadi siswa yang independen adalah bertanggungjawab untuk menyelesaikan tugas yang kompleks. Pembelajaran Berbasis Proyek yang diimplementasikan secara baik memberikan kepada siswa pembelajaran dan praktik dalam mengorganisasi proyek, dan membuat alokasi waktu dan sumbersumber lain seperti perlengkapan untuk menyelesaikantugas. Ketika siswa bekerja di dalam tim, mereka menemukan keterampilan merencanakan, mengorganisasi, negosiasi, dan membuat konsensus tentang isu-isu tugas yang akan dikerjakan, siapa yang bertanggungjawab untuk setiap tugas, dan bagaimana informasi akan dikumpulkan dan disajikan. Keterampilan-keterampilan yang telah diidentifikasi oleh siswa ini merupakan keterampilan yang amat penting untuk keberhasilan hidupnya, dan sebagai tenaga kerja merupakan keterampilan yang amat penting di tempat kerja kelak. Karena hakikat kerja proyek adalah kolaboratif, maka pengembangan keterampilan tersebut berlangsung di antara siswa. Di dalam kerja kelompok suatu proyek, kekuatan individu dan cara belajar yang diacu memperkuat kerja tim sebagai suatu keseluruhan. Hasil Penelitian Pembelajaran Berbasis Proyek Gender Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin di kelas XI IPA SMA adalah sebagai berikut : L 8 P 16 Gender Tabel 1. Jumlah responden 16; 67% berdasarkan jenis kelamin Gambar 1. Grafik Jumlah Responden 8; 33% Berdasarkan gambar di atas dapat diketahui bahwa jumlah responden L P

di kelas XI IPA SMA adalah 33% siswa laki-laki dan 67% siswa perempuan Analisis butir pertanyaan: Berdasarkan hasil penyebaran instrumen pembelajaran berbasis proyek diperoleh rekapitulasi jawaban siswa kelas XI SMA sebagai berikut; Butir 15 Butir 13 Butir 11 Butir 9 Butir 7 Butir 5 Butir 3 Butir 1 0% 50% 100% ya Gambar 2. Grafik Jawaban responden Berdasarkan gambar di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa (20 siswa) menyatakan bahwa guru menggunakan metode bervariasi dalam mengajar. Dalam penggunaan metode pembelajaran berbasis proyek ada 4 siswa yang menyatakan guru belum pernah menggunakan pembelajaran berbasis proyek dalam setahun. Namun dalam setiap semester sebagian besar siswa (24 siswa) menyatakan bahwa guru tidak selalu menggunakan pembelajaran berbasis proyek. Pembahasan Dalam pembelajaran berbasis proyek ternyata semua siswa menyatakan bahwa pembelajaran berbasis proyek memotivasi siswa untuk semangat belajar sehingga semua siswa menyatakan pembelajaran berbasis proyek meningkatkan pengetahuan mereka. Dalam pembelajaran berbasis proyek siswa tidak hanya sekedar ingat atau hafal namun mereka benar-benar memahaminya. Hal ini ditunjukkan dengan adanya 20 siswa yang menyatakan bahwa mereka tidak hanya sekedar ingat dan hafal dan ada 18 siswa menyatakan mereka benar-benar memahaminya. Semua siswa menyatakan bahwa model pembelajaran berbasis proyek ternyata dapat mereka terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dan sebagian besar siswa (22 siswa) menyatakaan bahwa pembelajaran berbasis proyek dapat meningkatkan keterampilan dalam bidang IPTEK. Mereka semua juga menyatakan bahwa pembelajaran berbasis proyek dapat diterapkan di luar sekolah dan menambah manfaat dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran berbasis proyek juga memberikan isnpirasi untuk membuat sesuatu yang lebih baik dalam kehidupan sehari-hari sehingga melatih sifat-sifat yang baik dari siswa seperti disiplin, jujur,

tanggung jawab, kerjasama, saling menghargai dan lain-lain. Disamping itu sebagian besar siswa menyatakan bahwa pembelajaran berbasis proyek menambah semangat spiritualitas. Sehingga mereka semua menyatakan bahwa pembelajaran berbasis proyek membuat pelajaran fisika menjadi lebih menyenangkan. Kesimpulan Berdasarkan uraian dan analisa diatas maka dapat disimpulkan diatas, bahwa model pembelajaran berbasis proyek pada guru dan siswa kelas X untuk mata pelajaran fisika jenjang SMA adalah sebagai berikut: 1. Model Project Based Learning (Model Pembelajaran Berbasis Proyek) adalah model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada guru untuk mengelola pembelajaran di kelas dengan melibatkan kerja proyek. 2. Model pembelajaran berbasis proyek dapat memotivasi siswa untuk semangat belajar dan pembelajaran berbasis proyek meningkatkan pengetahuan mereka. Dalam pembelajaran berbasis proyek siswa tidak hanya sekedar ingat atau hafal namun mereka benar-benar memahaminya. 3. Model pembelajaran berbasis proyek ternyata dapat meningkatkan keterampilan dalam bidang IPTEK. 4. Model pembelajaran berbasis proyek dapat diterapkan di luar sekolah dan menambah manfaat dalam kehidupan sehari-hari dan pembelajaran berbasis proyek juga memberikan inspirasi untuk membuat sesuatu yang lebih baik dalam kehidupan sehari-hari sehingga melatih sifat-sifat yang baik dari siswa seperti disiplin, jujur, tanggung jawab, kerjasama, saling menghargai dan lain-lain. 5. Model pembelajaran berbasis proyek menambah semangat spiritualitas. Sehingga membuat pelajaran fisika menjadi lebih menyenangkan. Saran Agar model pembelajaran berbasis proyek dengan media powerpoint dan video yang sudah dibuat diterapkan sesuai dengan langkah-langkah yang telah direncanakan. Kreteria Keberhasilan: Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan dalam periode atau waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi atau penyelidikan sejak dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data. Penilaian proyek dapat

digunakan untuk mengetahui pemahaman, kemampuan mengaplikasikan, kemampuan penyelidikan dan kemampuan siswa memberikan informasi tentang sesuatu yang menjadi penyelidikannya pada materi tertentu secara jelas. Pada penilaian proyek ada 3(tiga) hal yang perlu dipertimbangkan yaitu: 1. Kemampuan pengelolaan yaitu kemampuan siswa dalam memilih topik apabila belum ditentukan oleh guru, mencari informasi dan mengelola waktu pengumpulan data serta penulisan laporan, 2. Relevansi yaitu kesesuaian dengan mata pelajaran dengan mempertimbangkan tahap pengetahuan, pemahaman dan keterampilan dalam pembelajaran) 3. Keaslian yaitu proyek yang dilakukan siswa harus merupakan hasil karyanya, dengan mempertimbangkan kontribusi guru berupa petunjuk dan dukungan terhadap proyek siswa. DAFTAR PUSTAKA Steinberg, A. 1997. The Six A a of Design Project. http://ph.red.ru/pedsovet/gsn/ pbl.sixa.htm Thomas, J.W. dkk. 1999. Project Base Learning : A Handbook of Middle and High School Teacher. Novato CA : The Buck Institute for Education. Wena, Made. 2010. Strategi PembelajaranInovatif Kontemporer (Suatu Tinjauan Konseptual Operasional). Jakarta:Bumi Aksara