BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Tabungan Wadi ah Terhadap Pembiayaan Pada PT. Bank

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Di samping itu, bank juga dikenal sebagai tempat untuk menukarkan uang,

BAB II LANDASAN TEORI. terletak pada jumlah modal yang dimilikinya, tetapi lebih didasarkan kepada

BAB I PENDAHULUAN. untuk meminjam uang atau kredit bagi masyarakat yang membutuhkannya.

BAB I PENDAHULUAN. dan bank muamalat merupakan bank pertama yang ada di indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keberadaan bank syariah di Indonesia membawa angin segar bagi para

Bank Kon K v on e v n e sion s al dan Sy S ar y iah Arum H. Primandari

BAB I PENDAHULUAN. (Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008). Ditinjau dari segi imbalan atau

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Return On Assets terhadap pembiayaan murabhahah. Hasil pengujian data diatas dapat diketahui dari tabel Coefficient

BAB I PENDAHULUAN. kepada pihak yang minus dana. Pihak-pihak surplus dana tersebut meliputi

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dengan masyarakat yang kekurangan dana, sedangkan bank

BAB V PEMBAHASAN. pengolahan data tersebut dibantu oleh SPSS Dalam penelitian ini

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Dana Pihak Ketiga terhadap Pembiayaan Murabahah PT. Bank

Bank Konvensional dan Syariah. Arum H. Primandari

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan syariah merupakan salah satu inovasi yang baru dalam dunia

BAB I PENDAHULUAN. tertarik olehnya. Sejak itu, berkembanglah bank dengan cara-caranya. 1

BAB I PENDAHULUAN. kredit. Hal tersebut tentu saja berpengaruh pada perkembangan sektor perbankan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Ketertarikan masyarakat dengan sistem ekonomi syariah dewasa

BAB I PENDAHULUAN. 1 Ahmad Rodoni dan Abdul Hamid, Lembaga Keuangan Syari ah, (Jakarta: Zikrul Hakim, 2008), h. 17

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan manusia tanpa terkecuali dalam kegiatan di perbankan. Hal ini dapat

BAB I PENDAHULUAN. persatuan. Hal ini terlihat dari unsur-unsur yang dicapai dari inti agama Islam

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah lembaga perantara keuangan atau biasa disebut financial

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Bank syariah tidak mengenal pinjaman uang tetapi yang ada adalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. ANALISIS PENERAPAN AKAD WADI AH PADA PRODUK TABUNGAN ZIARAH DI KOPENA PEKALONGAN

BAB II LANDASAN TEORI. Tinjauan Umum Tentang Bagi Hasil Dan Bonus Simpanan

ANALISIS PERBANDINGAN BAGI HASIL DEPOSITO MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH MANDIRI DENGAN BUNGA DEPOSITO PADA BANK KONVENSIONAL

BAB I PENDAHULUAN. perantara jasa keuangan (financial intermediary), memiliki tugas pokok yaitu

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan lembaga keuangan syariah non-bank yang ada di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan Syari ah atau Bank Islam yang secara umum pengertian Bank Islam

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Simpanan Sukarela terhadap Perhitungan Bagi Hasil BMT. Istiqomah Karangrejo Tulungagung

MANAJEMEN PENGHIMPUNAN DANA

ANALISIS KOMPARATIF PERHITUNGAN BONUS ANTARA PRODUK TABUNGAN (SUKU BUNGA) DAN TABUNGAN MUDHARABAH SERTA TABUNGAN WADIAH

BAB I PENDAHULUAN. periode 5 tahun terakhir ini telah muncul bank-bank yang menjalankan kegiatan

Manajemen dana bank syariah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PRODUK SYARIAH DI INDONESIA

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Piutang Usaha terhadap Laba pada BMT Istiqomah Tulungagung

BAB I PENDAHULUAN. dan tingkat pertumbuhan ekonomi yang optimal, keadilan sosial ekonomi,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menghimpun dana dari masyarakat, menyalurkan dana kepada masyarakat, dan juga

BAB I PENDAHULUAN. yang beroperasi dengan tidak mengandalkan pada bunga. Dengan kata lain, Bank

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Pembiayaan Jual Beli terhadap Laba Bersih

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh UU No.10 tahun 1998 dan undang-undang terbaru mengenai perbankan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dari sejak awal perkembangan perbankan syari ah di Indonesia memiliki

SUMBER DAN ALOKASI DANA PERBANKAN. Vegitya Ramadhani Putri, SH, S.Ant, MA, LLM

BAB I PENDAHULUAN. prinsip keadilan dan keterbukaan, yaitu Perbankan Syariah. operasional bisnisnya dengan sistem bagi hasil.

BAB IV PENERAPAN PRINSIP SYARIAH DALAM GIRO WADI AH DI BNI SYARIAH CABANG PEKALONGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang membutuhkan dana (defisit unit). Bank syariah secara resmi

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kekayaan. Seperti halnya perbankan konvensional, perbankan syariah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian, Fungsi,Jenis dan Sumber Dana Bank. rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perbankan syariah merupakan suatu sistem perbankan yang

BAB I PENDAHULUAN. juga sebagai perantara (financial intermediary) bagi mereka yang memiliki dana

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi sebagai perantara pihak-pihak yang mempunyai kelebihan dana (surplus of

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah bank berasal dari bahasa Italia, yaitu banco yang artinya meja atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Baitul Maal wat Tamwil dan Koperasi Syariah merupakan lembaga

BAB I PENDAHULUAN. tersisa sepertiga dari modal awal. IDB kemudian memberikan suntikan dana

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat oleh bank disebut financing atau leading. Dalam menjalankan dua

BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN 47

Analisis Sumber Dan Penggunaan Dana Pada Bank Jabar Banten Syariah

Sumber Dana dan Alokasi Dana dalam Perbankan

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN. dalam penelitian ini. Hasil uji t menunjukan bahwa tabungan wadi ah

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH. Oleh : Junaedi,SE,M.Si

2015 PENGARUH PEMBIAYAAN BAGI HASIL TERHADAP PROFITABILITAS

LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH THALIS NOOR CAHYADI, S.H. M.A., M.H., CLA

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan Al-Qur an dan As-Sunnah, termasuk dari segi ekonominya. Upaya

BAB I PENDAHULUAN. bagi hasil. Balas jasa atas modal diperhitungkan berdasarkan keuntungan atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. juga dikenal sebagai tempat untuk meminjam uang (kredit) bagi. sebagai tempat untuk memindahkan uang, menerima segala bentuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pertumbuhan dan perkembangan ekonomi di Indonesia umumnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

sejak zaman Rasulullah, seperti pembiayaan, penitipan harta, pinjam-meminjam uang, bahkan pengiriman uang. Akan tetapi, pada saat itu, fungsi-fungsi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terhadap deposito mudharabah. Penelitian-penelitian tersebut adalah sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Bank didefinisikan sebagai lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah

PERBANKAN SYARIAH SISTEM DAN OPERASIONAL PERBANKAN SYARIAH AFRIZON. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Akuntansi.

Secara umum kegiatan penghimpunan dana ini dibagi dalam :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberadaan perbankan syariah sebagai bagian dari sistem perbankan

Analisis Sumber Dan Penggunaan Dana Pada Bank Jabar Banten Syariah

BAB I PENDAHULUAN. dan menyalurkannya ke masyarakat dalam bentuk kredit dan bentuk-bentuk

BAB I PENDAHULUAN. lembaga yang menghimpun dana (Funding) dari masyarakat yang. kembali kepada masyarakat yang kekurangan dana (Deficit unit) untuk

BAB II MANAJEMEN DANA DAN RASIO KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. bentuk simpanan giro, tabungan, dan deposito. Biasanya sambil diberikan balas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. uang (Kasmir, 2002:23). Bank adalah merupakan salah satu badan usaha

BAB V PEMBAHASAN. dalam penelitian ini. Hasil uji t menunjukan bahwa pendapatan bank

BAB 1 PENDAHULUAN. kenaikan yang baik. Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) seperti. Baitul Maal wat Tamwil (BMT) dan Koperasi JASA Keuangan Syariah

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini kehidupan perekonomian di dunia tidak dapat dipisahkan dengan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. antara pihak investor atau penabung, istilahnya shahibul maal dengan pihak pengelola

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat.

GIRO DAN DEPOSITO A. PENGERTIAN GIRO

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH. (Studi Kasus PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk)

BAB I PENDAHULUAN. Peran Lembaga Keuangan sangat penting di kalangan masyarakat. Lembaga

TINJAUAN PUSTAKA. memberikan jasa bank lainnya. (Kasmir, 2007)

BAB I PENDAHULUAN. Bank syariah merupakan organisasi profit oriented business yang tidak

Prosiding Keuangan dan Perbankan Syariah ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri perbankan syariah di Indonesia saat ini sudah

BAB I PENDAHULUAN. pengertian bank menurut UU Nomor 10 Tahun 1998 yaitu Bank adalah badan

Transkripsi:

BAB V PEMBAHASAN A. Pengaruh Tabungan Wadi ah Terhadap Pembiayaan Pada PT. Bank Rakyat Indonesia Syariah Pengaruh tabungan wadi ah terhadap pembiayaan berdasarkan uji regresi linier berganda pada tabel coefficient menunjukkan bahwa tabungan wadi ah berpengaruh positif terhadap pembiayaan pada PT. Bank Rakyat Indonesia Syariah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jika tabungan wadi ah meningkat, maka pembiayaan yang disalurkan juga akan meningkat, dan sebaliknya. Tabungan wadi ah merupakan sumber dana dari pihak ketiga yang berasal dari masyarakat. Sumber dana dari masyarakat merupakan sumber dana terpenting bagi kegiatan operasional bank dan merupakan ukuran keberhasilan bank jika mampu membiayai operasionalnya. Pencarian dana dari masyarakat relatif paling mudah jika dibandingkan dengan sumber lainnya. Mudah dikarenakan asal dapat memberikan bagi hasil yang relatif tinggi dan dapat memberikan fasilitas menarik lainnya seperti hadiah dan pelayanan yang memuaskan, dan dana yang tersedia di masyarakat tidak terbatas. Bank berusaha bagaimana menghimpun dana sebesar-besarnya dari masyarakat. Semakin besar bank dapat menghimpun dana dari masyarakat, akan semakin besar kemungkinan bank tersebut dapat memberikan kredit 121

122 (pembiayaan), dan ini berarti semakin besar kemungkinan bank tersebut memperoleh pendapatan (interest income), sebaliknya semakin kecil dana yang dapat dihimpun semakin kecil pula kredit (pembiayaan) yang diberikan, maka semakin kecil pula pendapatan bank. 1 Tabungan Wadi ah menggunakan akad Wadi ah yad dhamanah, dimana dalam hal ini bank syariah dapat menggunakan atau memanfaatkan pengendapan dana tersebut, dengan konsekuensinya bank syariah bertanggung jawab terhadap keutuhan harta titipan serta mengembalikan kapan saja pemiliknya menghendaki. Disisi lain bank juga berhak atas keuntungan yang diperoleh dari pemanfaatan dana tersebut. Akad Wadi ah yad dhamanah mempunyai implikasi bahwa antara bank dan nasabah tidak terjadi kesepakatan dalam pemberian keuntungan, namun bank diperbolehkan memberikan bonus kepada pemilik dana sesuai dengan kebijakan bank. Dengan hal tersebut dapat diakatakan bahwa tabungan wadi ah dianggap sebagai dana besar dan murah, karena akan terus berkembang dan bertambah secara menyakinkan tiap waktunya. Bagi bank syariah semakin banyak dana yang dapat dihimpun, maka penyaluran dana dalam bentuk pembiayaan akan semakin berjumlah banyak. Tabungan wadi ah dalam Bank Rakyat Indonesia Syariah yang menggunakan akad wadi ah yad dhamanah adalah Tabungan Faedah BRI Syariah ib, Tabunganku, dan Tabungan Pelajar (SIMPEL). Produk tabungan bank Syariah tersebut merupakan produk yang mempunyai 1 Frianto Pandia, Manajemen Dana Dan Kesehatan Bank,..., hal. 1

123 banyak kemudahan dalam mengaksesnya, sehingga banyak nasabah yang tertarik pada tabungan yang menggunakan akad wadi ah. Kemudahankemudahan tersebut seperti tidak diwajibkan setoran tiap bulannya, dapat diambil sewaktu-waktu, dan lain-lain. Produk tabungan yang menggunakan akad wadi ah yad dhamanah, dalam hal ini bank dapat mempergunakan dana tersebut, dan berhak terhadap pendapatan yang diperoleh setelah digunakan. Namun bank juga harus menjaga ketersediaan dana tersebut jika sewaktu-waktu diambil oleh nasabahnya. Serta bank dapat memberikan bonus kepada nasabah sebagai balas jasa, namun bonus tersebut tidak boleh dijanjikan pada saat awal, namun bonus tersebut diberikan sesuai kebijakan oleh bank. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semua dana dari tabungan wadi ah dikumpukan terlebih dahulu dalam satu wadah dipool sebelum dialokasikan pada berbagai kemungkinan investasi. Setelah semua dana dipool barulah dana dialokasikan ke berbagai kemungkinan investasi salah satunya loans atau pembiayaan. Seluruh dana yang berhasil dihimpun oleh bank dari berbagai sumber, dialokasikan ke dalam berbagai harta baik yang produktif maupun yang tidak produktif. Satu diantaranya dan merupakan bagian terbesar dari penyaluran dana ke dalam harta yang produktif adalah kredit atau pinjaman yang diberikan. 2 Atau dalam bank syariah kredit dinamakan pembiayaan. hal. 17 2 Frianto Pandai, Manajemen Dana Dan Kesehatan Bank, (Jakarta:PT. Rineka Cipta, 2012),

124 Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Syarifatunnazilah bahwa secara individu jumlah tabungan wadiah berpengaruh signifikan terhadap jumlah pembiayaan, dengan nilai t hitung sebesar 6,561 dan tingkat signifikansi sebesar 0,000 < α = 0,05. Sedangkan secara bersama-sama dapat diketahui bahwa variabel independent (tabungan wadiah, tabungan mudharabah dan deposito mudharabah) berpengaruh signifikan terhadap variabel dependent (pembiayaan), dengan nilai t hitung sebesar 3091,580 dan signifikansi sebesar 0,000 < α = 0,05. 3 Sebaliknya penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Syafrianda Asmika menyebutkan bahwa secara bersama-sama maupun secara individu perkembangan jumlah tabungan tidak berpengaruh terhadap jumlah kredit yang diberikan. 4 Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa tiap kenaikan terhadap jumlah tabungan wadi ah sebesar satu satuan maka jumlah pembiayaan akan bertambah sebesar satu satuan juga. Dan implikasinya bahwa jika jumlah tabungan wadi ah naik jumlah pembiayaan naik juga, maka likuiditas pada suatu bank dapat terjaga dengan baik. Suatu bank dianggap likuid apabila bank tersebut mempunyai kesanggupan untuk membayar penarikan giro, tabungan, deposito berjangka, pinjaman bank bank yang segera jatuh tempo, pemenuhan 3 Syarifatunnazilah, Pengaruh Jumlah Tabungan Wadiah, Tabungan Mudharabah Dan Deposito Mudharabah Terhadap Jumlah Pembiayaan Pada Bank Umum Syariah Devisa Di Indonesia Tahun 2010-2013, dalam repository.stain-pekalongan.ac.id, Diakses selasa, 28 Maret 2017, pukul,08.30 WIB 4 Syafrianda Asmika, Pengaruh Perkembangan Jumlah Tabungan dan Deposito terhadap Jumlah Kredit yang Diberikan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Medan Iskandar Muda (Medan: Skripsi Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara, 2009), (dalam skripsi Syarifatunnazilah, Pengaruh Jumlah Tabungan Wadiah, Tabungan Mudharabah Dan Deposito Mudharabah Terhadap Jumlah Pembiayaan Pada Bank Umum Syariah Devisa Di Indonesia Tahun 2010-2013, dalam repository.stain-pekalongan.ac.id, hal. 19)

125 permintaan kredit tanpa adanya suatu penundaan (kredit yang direalisasi). 5 Hal ini menunjukkan bahwa jika sumber dana yang berupa tabungan wadi ah terkumpul dengan banyak maka akan terealisasikan pada pembiayaan. Dari pembiayaan tersebut akan memperoleh pendapatan yang kemudian akan mempengaruhi bank dalam menjaga likuiditasnya. Jika likuiditas suatu bank dapat terjaga dengan baik, maka kepercayaan nasabah dan masyarakat umum terhadap bank akan terjaga baik pula, dimana bank harus selalu siap memenuhi atau membayar kembali dananya. B. Pengaruh Giro Wadi ah Terhadap Pembiayaan Pada PT. Bank Rakyat Indonesia Syariah Pengaruh giro wadi ah terhadap pembiayaan berdasarkan uji regresi linier berganda pada tabel coefficient menunjukkan bahwa giro wadi ah berpengaruh positif terhadap pembiayaan pada PT. Bank Rakyat Indonesia Syariah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, jika giro wadi ah meningkat, maka pembiayaan yang disalurkan juga akan meningkat, dan sebaliknya. Giro wadi ah merupakan titipan simpanan yang dapat diambil kapan saja dengan menggunakan cek, bilyet giro, pemindah bukuan atau atas perintah pembayaran lain. Dewan Syariah Nasional menetapkan ketentuan bahwa giro wadi ah tidak ada imbalan yang disyaratkan, kecuali dalam bentuk pemberian dalam bentuk suka rela dari pihak bank. Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia (PAPSI 2003), menyatakan bahwa giro wadi ah adalah titipan pihak ketiga pada bank syariah yang penarikannya dapat dilakukan 5 Frianto Pandia, Manajemen Dana Dan Kesehatan Bank,..., hal. 113

setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, kartu ATM, sarana perintah 126 pembayaran lainnya atau dengan cara memindah bukukan. 6 Giro wadi ah merupakan sumber dana dari pihak ketiga yang berasal dari masyarakat, yang dianggap sebagai dana besar dan murah, karena akan terus berkembang dan bertambah secara menyakinkan tiap waktunya. Giro wadi ah pada Bank Rakyat Indonesia Syariah adalah Giro BRISyariah ib yang merupakan produk simpanan dari BRISyariah bagi nasabah perorangan maupun perusahaan untuk kemudahan transaksi bisnis sehari-hari dimana penarikan dana menggunakan cek dan bilyet giro. Giro wadi ah pada bank syariah menerapkan prinsip wadi ah yad aldhamanah, yakni nasabah bertindak sebagai penitip yang memberikan hak kepada bank syariah untuk menggunakan atau memanfaatkan uang atau barang titipannya, sedangkan bank syariah bertindak sebagai pihak yang dititipi yang disertai hak untuk mengelola dana titipan dengan tanpa mempunyai kewajiban memberikan bagi hasil dari keuntungan pengelolaan tersebut. Namun demikian, bank syariah diperkenankan memberikan insentif berupa bonus dengan catatan tidak disyaratkan sebelumnya. Hal tersebut menunjukkan bahwa giro wadi ah dianggap sebagai dana murah yang akan tumbuh tiap waktunya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sumber dana giro wadiah yang mengendap dalam bank syariah akan mempengaruhi pembiayaan yang disalurkan. 6 Ali Mauludi, Teknik Memahami Akuntansi Perbankan Syariah,..., hal. 116

127 Seluruh dana yang berhasil dihimpun oleh bank dari berbagai sumber (salah satunya giro wadi ah), dialokasikan ke dalam berbagai harta baik yang produktif maupun yang tidak produktif. Satu diantaranya dan merupakan bagian terbesar dari penyaluran dana ke dalam harta yang produktif adalah kredit atau pinjaman yang diberikan. 7 Sehingga jika sumber dana salah satunya yang berasal dari giro naik, maka pembiayaan yang akan disalurkan akan naik. Penelitian yang mendukung hasil penelitian ini adalah Sriandayani bahwa giro berpengaruh positif dan signifikan terhadap total pinjaman yang diberikan. 8 Sedangkan yang berlawanan dari penelitian ini adalah Zainuddin menunjukkan bahwa variabel giro berpengaruh negatif terhadap pembiayaan. 9 Sama dengan tabungan wadi ah, pengendapan dana giro wadi ah pada bank akan mempengaruhi pembiayaan yang disalurkan. Dimana jika terdapat kenaikan terhadap jumlah giro wadi ah sebesar satu satuan, maka jumlah pembiayaan akan bertambah sebesar satu satuan. Implikasinya bahwa jika jumlah giro wadi ah naik, maka jumlah pembiayaan juga akan naik, sehingga bank akan terjaga likuiditasnya. 7 Frianto Pandai, Manajemen Dana Dan Kesehatan Bank, (Jakarta:PT. Rineka Cipta, 2012), hal. 17 8 Sriandayani, Pengaruh Simpanan Tabungan, Giro dan Deposito terhadap Total Pinjaman yang Diberikan (Studi Kasus PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Periode 2005-2009) Malang: Skripsi, Universitas Negeri Malang, 2011, (Syarifatunnazilah, Pengaruh Jumlah Tabungan Wadiah, Tabungan Mudharabah Dan Deposito Mudharabah Terhadap Jumlah Pembiayaan Pada Bank Umum Syariah Devisa Di Indonesia Tahun 2010-2013, dalam repository.stain-pekalongan.ac.id, hal 17) 9 Zainuddin, Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Pembiayaan (Studi Kasus pada Bank Syariah Mandiri), Yogyakarta: Skripsi, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2012, hal. 19)

128 Suatu bank dianggap likuid apabila bank tersebut mempunyai kesanggupan untuk membayar penarikan giro, tabungan, deposito berjangka, pinjaman bank bank yang segera jatuh tempo, pemenuhan permintaan kredit tanpa adanya suatu penundaan (kredit yang direalisasi). 10 Hal ini menunjukkan bahwa jika pengandapan dana giro wadi ah terkumpul dengan banyak maka akan terealisasikan pada pembiayaan. Dari pembiayaan tersebut akan memperoleh pendapatan yang kemudian akan mempengaruhi bank dalam menjaga likuiditasnya. Jika likuiditas suatu bank dapat terjaga dengan baik, maka kepercayaan nasabah dan masyarakat umum terhadap bank akan terjaga baik pula, dimana bank harus selalu siap memenuhi atau membayar kembali dananya. C. Pengaruh profit terhadap pembiayaan pada PT. Bank Rakyat Indonesia Syariah Pengaruh profit terhadap pembiayaan berdasarkan uji secara individu profit tidak berpengaruh terhadap pembiayaan PT. Bank Rakyat Indonesia Syariah. Hal ini menunjukkan bahwa tiap kenaikan jumlah profit sebesar satu satuan, maka tidak berpengaruh pada kenaikan satu satuan jumlah pembiayaan. Implikasinya bahwa profit yang diperoleh tidak semua diinvestasikan pada pembiayaan, namun diinvestasikan juga dalam bentuk surat beharga, dimana dianggap lebih dapat memberikan profit yang lebih dibanding pembiayaan yang banyak resikonya seperti pembiayaan macet. Sehigga rentabilitas dapat 10 Ibid, hal. 113

129 dikejar dengan baik. Rentabilitas merupakan kesanggupan bank untuk mencari atau menciptakan untung. 11 Profit secara istilah adalah perbedaan yang timbul ketika total pendapatan suatu perusahaan lebih besar dari biaya total. 12 Pada perbankan syariah istilah yang sering dipakai adalah profit and loss sharing (bagi hasil dan bagi rugi). Profit sharing (bagi hasil) dalam kamus ekonomi diartikan sebagai laba. 13 Bank syariah diharapkan mampu memberikan bagi hasil kepada dana pihak ketiga minimal sama dengan, atau bahkan lebih besar, dari pada suku bunga yang berlaku di bank konvensional serta menerapkan marjin keuntungan pembiayaan yang lebih rendah dari pada suku bunga kredit bank konvensional. 14 Dalam Bank Rakyat Indonesia Syariah profit yang diperoleh adalah pendapatan dari penyaluran dana, seperti murabahah, istisna,ujrah, mudharabah, musyarokah,dan lain-lain. Profit pada bank syariah jika mengalami peningkatan, maka akan meningkatkan kepercayaan nasabah terhadap bank tersebut. Kepercayaan tersebut akan memberikan motivasi terhadap nasabah untuk menabung atau menyimpan dananya kepada bank. Dimana bank tersebut akan mengumpulkan dana tersebut (dipool) ke dalam suatu wadah, setelah terkumpulkan semua, maka akan dialokasian ke berbagai investasi, salah satunya pembiayaan. 11 Ibid, hal. 123 12 Cristoper Pass dan Bryan Lowes, (dalam skipsi Lu lukil Fitriyah, Pengaruh Profit Dan Dana Pihak Ketiga Terhadap Pembiayaan Pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk., Tulungagung: Skripsi, IAIN Tulungagung, 2015). 13 Muhammad, Manajemen Bank Syariah,..., hal. 101 14 Adiwarman A. Karim, Bank Islam Analisis dan Keuangan,..., hal. 279

130 Profit yang diperoleh pada bank syariah akan dibagikan kepada para stakeholder, dimana setelah dibagikan profit yang didapat oleh bank akan masuk pada pendapatan bank, sehingga akan menambah modal suatu bank. Sedangkan profit yang diperoleh oleh stakeholder dibagikan langsung atau di simpan pada bank, tergantung pada tiap-tiap stakeholder. Profit yang diperoleh stakeholder disimpan pada bank, hal ini akan memberikan tambahan dana. Tambahan dana yang mengendap dalam bank, dapat menambah sumber dana yang dapat dihimpum oleh bank. Sumber dana pengendapan dan modal terkumpulkan, kemudian akan dialokasikan pada berbagai investasi. Profit tidak berpengaruh pada pembiayaan mungkin disebabkan dalam pengalokasian banyak dana dari profit tersebut tidak langsung dialokasikan pada loans (pembiayaan) namun dialokasikan pada yang lain seperti pengalokasian primery reserve (pengalokasian untuk cadangan dengan primer utama, yaitu likuiditas), Secondry Reserves (memenuhi kebutuhan non cash yang likuid tetapi memberikan penghasilan untuk bank, atau cadangan penyanggah yang disiapkan untuk menjaga likuiditas bila primery reserve tidak mencukupi), other securities (pengalokasian dalam surat beharga lain-lain, yang terpenting dalam pengalokasian ini adalah mencari laba baru kemudian likuiditas), fixed assets (pengalokasian untuk menunjang kelancaran operasional bank, seperti pembelian tanah dan gedung dan lain-lain). Penelitian yang mendukung hasil penelitian adalah penelitian Durrotul Latifah bahwa bagi hasil tidak berpengaruh terhadap pembiayaan

131 musyarakah 15, dan juga penelitian dari Yusro Rahmawati bahwa vulome pembiayaan tidak berpengaruh terhadap penentuan margin murabahah 16. Dalam penelitian tersebut bahwa bagi hasil dan margin yang termasuk indikator variabel profit, dan pembiayaan musyarakah dan pembiayaan murabahah yang termasuk indikator dari variabel pembiayaan. Berbeda penenilitan yang dilakukan oleh Nestri winda astuti 17 bahwa profit berpengaruh secara signifikan terhadap pembiayaan bagi hasil pada Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah. D. Pengaruh Tabungan Wadi ah, Giro Wadi ah, Dan Profit Terhadap Pembiayaan Pada PT. Bank Rakyat Indonesia Syariah Berdasarkan hasil uji F, bahwa antara variabel independen (tabungan wadi ah, giro wadi ah, dan profit) secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen (pembiayaan), dengan pengaruhnya sangat kuat antara tabungan wadi ah, giro wadi ah, dan profit terhadap pembiayaan. Hal ini menunjukkan bahwa tiap kenaikan satu satuan jumlah tabungan wadi ah, giro wadi ah, dan profit secara bersama-sama, maka akan mempengaruhi satu satuan jumlah pembiayaan. Dan implikasinya bank akan dapat menjaga likuiditasnya dan mengejar rentabilitasnya. 15 Durrotul Latifah, Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembiayaan Musyarakah Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia, http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/4007 16 Yusro rahmawati, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Margin Murabahah Bank Syariah Di Indonesia, dalam http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/akuntabilitas/article/view/3584, diakses minggu, 11 Juni 2017, pukul 03.16 17 Nestri winda astuti, Pengaruh Dana pihak Ketiga, Profit Dan Non Performing Financing Terhadap Pembiayaan Bagi Hasil Pada Bank Umum Syariah Dan Unit Usaha Syariah Peride 2005-2008. http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/4008. diakses senin, 20 Maret 2017, pukul, 12.30 WIB

132 Keberhasilan suatu bank bukan terletak pada jumlah modal yang dimilikinya, tetapi lebih didasarkan kepada bagaimana bank tersebut mempergunakan modal itu untuk menarik sebanyak mungkin dana atau simpanan masyarakat yang kemudian disalurkan kembali kepada masyarakat yang membutuhkannya, sehingga membentuk pendapatan bagi bank tersebut. 18 Teori tersebut menunjukkan bahwa, bagaimana bank dapat mempergunakan modalnya, salah satunya dengan pembiayaan. Dengan pembiayaan tersebut, bank akan memperoleh bagi hasil, sehingga akan mempengaruhi profit bank akan meningkat. Peningkatan profit yang meningkat akan meningkatkan kepercayaan nasabah terhadap bank Syariah, dan akan memberikan motivasi pada nasabah atau investor untuk menabung dan menanamkan modalnya, seperti tabungan wadi ah dan giro wadi ah. Sehingga akan meningkatkan penghimpunan dana dalam bank Syariah. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa untuk meningkatkan pembiayaan, perlu adanya konstribusi antara tabungan wadi ah, giro wadi ah, dan profit. Dimana ketiga variabel tersebut akan meningkatkan sumber pendanaan bank, yang kemudian akan mempengaruhi pembiayaan pada bank syariah. Dimana pendapatan dari pembiayaan merupakan sumber penghasilan utama bank, dan biasanya merupakan bagian terbesar dari keseluruhan aktiva bank. 2012), hal. 28 18 Frianto Pandia, Manajemen Dana Dan Kesehatan Bank, (Jakarta: PT. Rineka Cipta,

133