SALINAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 31 / HUK /2010 TENTANG PENETAPAN NAMA NAMA PENYANDANG CACAT BERAT PENERIMA BANTUAN DANA JAMINAN SOSIAL TAHUN 2010 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. b. c. d. bahwa pemeliharaan taraf kesejahteraan sosial diarahkan kepada pemberian perlindungan dan pelayanan sosial bagi penyandang cacat yang derajat kecacatannya tidak dapat direhabilitasi dan/atau kehidupannya bergantung pada bantuan orang lain, agar dapat memelihara taraf hidup yang wajar; bahwa dalam rangka pemeliharaan taraf kesejahteraan sosial sebagaimana dimaksud pada huruf a, Pemerintah memberikan bantuan dana jaminan sosial berupa biaya permakanan bagi para penyandang cacat berat yang belum tersentuh pelayanan sosial lainnya; untuk merealisasikan kebijakan pemerintah sebagaimana di maksud pada huruf b, perlu ditetapkan nama-nama penyandang cacat berat penerima bantuan dan jaminan sosial dengan Keputusan Menteri Sosial yang ditandatangani oleh Direktur Jenderal Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Atas Nama Menteri Sosial RI; mereka yang namanya tercantum dalam Lampiran Keputusan ini memenuhi syarat untuk menerima bantuan dana jaminan sosial Tahun 2010; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1997 tentang Penyandang Cacat (Lembaran Negara RI Tahun 1997 Nomor 10, Tambahan Lemabaran Negara RI Nomor 3670); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara RI, Nomor 4355);
3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor SALINAN 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 1998 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara RI, Nomor 4438); 5. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 6. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial (Lembaran Negara RI Tahun 2009 Nomor 12, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4967); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1998 tentang Upaya Peningkatan Kesejahteraan Sosial Penyandang Cacat (Lembaran Negara RI Tahun 1998 Nomor 70, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3754); 8. Keputusan Presiden RI Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden RI Nomor 72 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas Keputusan Presiden RI Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara; 9. Keputusan Presiden RI Nomor 84/P Tahun 2009 tentang Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu II; 10. Peraturan Presiden RI Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara; 11. Peraturan Presiden RI Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara; 12. Keputusan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Nomor 07/KEP/MENKO/KESRA/III/2005 tentang Koordinasi Pelaksanaan Rencana Aksi Nasional Penyandang Cacat Tahun 2004-2013; 13. Peraturan Menteri Sosial RI Nomor 82/HUK/2005 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Departemen Sosial; Memperhatikan : 1. 2. Resolusi UN ESCAP Nomor 58/4 Tahun 2002 Dekade II se Asia Pasifik tentang Penyandang Cacat ( Asian and Pacifik Decade of Person With Disability ); Resolusi PBB Nomor 61/106 Tahun 2006 tentang Konvensi Hak-Hak Penyandang Cacat dan Protokol Opsional Terhadap Konvensi ( The convention on The Human Rights of Person with Disabilities and The 2
3. Optional Protocol to The Convention ); SALINAN Perjanjian Kerjasama (PKS) Antara Departemen Sosial RI dengan PT. POS Indonesia (Persero) Nomor 34/PRS-1/KEP/2010 dan Nomor PKS 40/DIRUT/0310 tanggal 18 Pebruari 2010 tentang Penyaluran Dana Bantuan Tambahan Biaya Pemenuhan Kebutuhan Dasar Panti Sosial, Bantuan Kesejahteraan Sosial Anak, Bantuan Dana Jaminan Sosial bagi Penyandang Cacat Berat dan Bantuan Dana Jaminan Sosial bagi Lanjut Usia Terlantar Tahun 2010; MEMUTUSKAN : Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL TENTANG PENETAPAN NAMA NAMA PENYANDANG CACAT BERAT PENERIMA BANTUAN DANA JAMINAN SOSIAL TAHUN 2010. PERTAMA : Menetapkan Nama-Nama Penyandang Cacat Berat Penerima Bantuan Dana Jaminan Sosial Tahun 2010, dengan rekapitulasi dan rincian nama-nama penyandang cacat berat yang menerima bantuan sebagaimana tercantum dalam Lampiran I dan Lampiran II Keputusan ini. KEDUA : Penyandang cacat penerima bantuan sebagaimana dimaksud pada Diktum PERTAMA, yaitu penyandang cacat yang derajat kecacatannya tidak dapat direhabilitasi dan/atau kehidupannya bergantung pada bantuan orang lain. KETIGA : Penerima Bantuan Dana Jaminan Sosial Tahun 2010 sebagaimana dimaksud dalam Diktum PERTAMA, berjumlah 17.000 (tujuh belas ribu) orang penyandang cacat berat di 186 (seratus delapan puluh enam) Kabupaten/Kota. KEEMPAT : Dana jaminan sosial sebagaimana dimaksud dalam Diktum KETIGA, berupa dana bantuan sejumlah Rp. 300.000,- (tiga ratus ribu rupiah) per-orang/perbulan selama 12 (dua belas) bulan terhitung mulai bulan Januari 2010 sampai dengan bulan Desember 2010 yang disalurkan melalui PT. Pos Indonesia. KELIMA : Penggantian penerima bantuan dilakukan apabila penyandang cacat berat sebagaimana dimaksud dalam Diktum PERTAMA, meninggal dunia, derajat kecacatannya ternyata tidak memenuhi kriteria sebagai penerima bantuan, atau pindah alamat ke kabupaten/kota lain. KEENAM : Penggantian sebagaimana dimaksud dalam Diktum KELIMA, dilakukan berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas Sosial/Instansi Sosial Kabupaten/Kota disertai alasan dan lampiran sebagai bukti perlu adanya penggantian. KETUJUH : Surat Keputusan Kepala Dinas Sosial/Instansi Sosial Kabupaten/Kota yang disertai dengan alasan dan lampiran sebagai bukti sebagaimana dimaksud dalam Diktum KEENAM, dikirimkan kepada Menteri Sosial c.q. Direktur Jenderal Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial untuk selanjutnya diteruskan kepada PT. Pos Indonesia untuk penyaluran dananya. KEDELAPAN : Segala biaya sehubungan dengan pelaksanaan pemberian bantuan dana jaminan sosial dibebankan pada DIPA Direktorat Jenderal Pelayanan dan 3
Rehabilitasi Sosial Penyandang Cacat Tahun 2010 Nomor 0019.0/027-04.0/- /2010 tanggal 31 Desember 2009. KESEMBILAN : Keputusan ini berlaku surut mulai sejak tanggal 5 Januari 2010 sampai dengan tanggal 31 Desember 2010 dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapannya akan diperbaiki sebagaimana mestinya. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 26 April 2010 SALINAN A.N. MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA DIREKTUR JENDERAL PELAYANAN DAN REHABILITASI SOSIAL, ttd. 4 MAKMUR SUNUSI, Ph.DR Salinan Keputusan ini disampaikan kepada Yth. : 1. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan RI. 2. Menteri Sosial RI (sebagai laporan). 3. Gubernur Provinsi Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI. Yogyakarta, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, Bali, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sumatera Utara, Jambi, Lampung, Kalimantan Barat, Sulawesi Tengah, Maluku, Banten, DKI Jakarta, Bengkulu, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, Gorontalo, Kepulauan Bangka Belitung, Sulawesi Tenggara, Kepulauan Riau, Riau, Kalimantan Timur, Papua, Maluku Utara, dan Nanggroe Aceh Darussalam. 4. Pejabat Eselon I di lingkungan Departemen Sosial RI. 5. Kepala BPKP Pusat. 6. Kepala Dinas/Instansi Sosial Provinsi Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI. Yogyakarta, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, Bali, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sumatera Utara, Jambi, Lampung, Kalimantan Barat, Sulawesi Tengah, Maluku, Banten, DKI Jakarta, Bengkulu, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, Gorontalo, Kepulauan Bangka Belitung, Sulawesi Tenggara, Kepulauan Riau, Riau, Kalimantan Timur, Papua, Maluku Utara, dan Nanggroe Aceh Darussalam. 7. P.T. Pos Indonesia (Persero). 8. Kepala Biro Perencanaan Departemen Sosial. 9. Kepala KPKN Jakarta III. 10. Bupati / Walikota Kota Padang, Padang Pariaman, Agam, Lima Puluh Kota, Pasaman, Pesisir Selatan, Sawahlunto/Sijunjung, Payakumbuh, Tanah Datar, Pasaman Barat, Kota Padang Panjang, Kota Palembang, Ogan Komering Ilir, Ogan Komering Ulu, Prabumulih, Banyuasin, Bogor, Bekasi, Indramayu, Kota Bandung, Sukabumi, Kuningan, Bandung, Sumedang, Ciamis, Garut, Kota Bekasi, Kota Depok, Kendal, Jepara, Cilacap, Sragen, Semarang, Wonogiri, Grobogan, Kebumen, Wonosobo, Salatiga, Purworejo, Banjarnegara, Magelang, Kudus, Rembang, Banyumas, Sukoharjo, Demak, Bantul, Sleman, Gunung Kidul, Kota Yogyakarta, Kulon Progo, Makassar, Pare-Pare, Takalar, Kota Banjarmasin, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Selatan, Tabalong, Karang Asem, Jembrana, Buleleng, Kota Denpasar, Badung, Tabanan, Bangli, Gianyar, Lamongan, Magetan, Blitar, Nganjuk, Jombang, Tuban, Sumenep, Banyuwangi, Kota Kediri, Bondowoso, Ponorogo, Ngawi, Malang, Lombok Barat, Lombok Timur, Kota Bima, Mataram, Lombok Tengah, Sumbawa, Dompu, Bima, Sumbawa Barat, Lombok Utara, Kota Kupang, TTU, Ende, TTS, Alor, Belu, Ngada, Sumba Barat, Sumba Timur, Flores Timur, Kota
Medan, Kota Pematang Siantar, Tapanuli Selatan, Nias, Simalungun, Langkat, Deli Serdang, Kota Jambi, Muaro Jambi, Tanjung Jabung Barat, Kota Metro, Pesawaran, Tanggamus, SALINAN Lampung Timur, Lampung Tengah, Lampung Utara, Pringsewu, Kota Pontianak, Kota Singkawang, Sanggau, Ketapang, Pontianak, Sambas, Kubu Raya, Kota Palu, Parigi Moutong, Poso, Donggala, Tojo Una-Una, Kota Ambon, Maluku Tengah, Pulau Buru, Kota Serang, Serang, Lebak, Pandeglang, Kota Tangerang, Tangerang, Kota Cilegon, Kota Adm. Jakarta Pusat, Kota Adm. Jakarta Selatan, Kota Adm. Jakarta Timur, Kota Adm. Jakarta Barat, Kota Adm. Jakarta Utara, Kepulauan Seribu, Kota Bengkulu, Seluma, Rejang Lebong, Kepahiang, Bengkulu Utara, Lebong, Kotawaringin Barat, Barito Utara, Sukamara, Seruyan, Kota Manado, Kota Bitung, Minahasa, Minahasa Selatan, Minahasa Tenggara, Kota Gorontalo, Bone Bolango, Gorontalo, Kota Pangkal Pinang, Bangka Barat, Bangka, Belitung Timur, Belitung, Bangka Selatan, Bangka Tengah, Muna, Konawe Selatan, Bombana, Kota Batam, Kota Tanjung Pinang, Bintan, Karimun, Kota Pekanbaru, Kampar, Siak, Kota Samarinda, Kota Jayapura, Merauke, Yapen Waropen, Halmahera Barat, Sabang, Aceh Jaya. 11.Kepala Dinas / Instansi Sosial Kab./ Kota Kota Padang, Padang Pariaman, Agam, Lima Puluh Kota, Pasaman, Pesisir Selatan, Sawahlunto/Sijunjung, Payakumbuh, Tanah Datar, Pasaman Barat, Kota Padang Panjang, Kota Palembang, Ogan Komering Ilir, Ogan Komering Ulu, Prabumulih, Banyuasin, Bogor, Bekasi, Indramayu, Kota Bandung, Sukabumi, Kuningan, Bandung, Sumedang, Ciamis, Garut, Kota Bekasi, Kota Depok, Kendal, Jepara, Cilacap, Sragen, Semarang, Wonogiri, Grobogan, Kebumen, Wonosobo, Salatiga, Purworejo, Banjarnegara, Magelang, Kudus, Rembang, Banyumas, Sukoharjo, Demak, Bantul, Sleman, Gunung Kidul, Kota Yogyakarta, Kulon Progo, Makassar, Pare-Pare, Takalar, Kota Banjarmasin, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Selatan, Tabalong, Karang Asem, Jembrana, Buleleng, Kota Denpasar, Badung, Tabanan, Bangli, Gianyar, Lamongan, Magetan, Blitar, Nganjuk, Jombang, Tuban, Sumenep, Banyuwangi, Kota Kediri, Bondowoso, Ponorogo, Ngawi, Malang, Lombok Barat, Lombok Timur, Kota Bima, Mataram, Lombok Tengah, Sumbawa, Dompu, Bima, Sumbawa Barat, Lombok Utara, Kota Kupang, TTU, Ende, TTS, Alor, Belu, Ngada, Sumba Barat, Sumba Timur, Flores Timur, Kota Medan, Kota Pematang Siantar, Tapanuli Selatan, Nias, Simalungun, Langkat, Deli Serdang, Kota Jambi, Muaro Jambi, Tanjung Jabung Barat, Kota Metro, Pesawaran, Tanggamus, Lampung Timur, Lampung Tengah, Lampung Utara, Pringsewu, Kota Pontianak, Kota Singkawang, Sanggau, Ketapang, Pontianak, Sambas, Kubu Raya, Kota Palu, Parigi Moutong, Poso, Donggala, Tojo Una-Una, Kota Ambon, Maluku Tengah, Pulau Buru, Kota Serang, Serang, Lebak, Pandeglang, Kota Tangerang, Tangerang, Kota Cilegon, Kota Adm. Jakarta Pusat, Kota Adm. Jakarta Selatan, Kota Adm. Jakarta Timur, Kota Adm. Jakarta Barat, Kota Adm. Jakarta Utara, Kepulauan Seribu, Kota Bengkulu, Seluma, Rejang Lebong, Kepahiang, Bengkulu Utara, Lebong, Kotawaringin Barat, Barito Utara, Sukamara, Seruyan, Kota Manado, Kota Bitung, Minahasa, Minahasa Selatan, Minahasa Tenggara, Kota Gorontalo, Bone Bolango, Gorontalo, Kota Pangkal Pinang, Bangka Barat, Bangka, Belitung Timur, Belitung, Bangka Selatan, Bangka Tengah, Muna, Konawe Selatan, Bombana, Kota Batam, Kota Tanjung Pinang, Bintan, Karimun, Kota Pekanbaru, Kampar, Siak, Kota Samarinda, Kota Jayapura, Merauke, Yapen Waropen, Halmahera Barat, Sabang, Aceh Jaya. 12. Yang bersangkutan untuk diketahui dan dipergunakan sebagaimana mestinya. 5