Pendidikan The Usage of Contextual Teaching and Learning (CTL) Approach to Improve the Process and Learning Outcome of Singing to the Student Class III Elementary School YPKK of Pag State University Oleh: Desyandri Universitas Negeri Pag Abstract A singing represents the part of musical art that should be mastered by elementary student. Based on the research result showed that the teacher have been still using the conventional learning approach, the problem have effect on the ability of student s singing class III on Elementary School YPKK of UNP was still lower. It was caused by teacher have not usage the learning approach as according to the life and experience of observed students. The used of contextual teaching and learning approach (CTL) represent on of teaching approach is predictable can handle the weakness of teacher in teaching. The method of this research used a qualitative method by research design action research; it is done by collaboration between researcher and teacher. This research was done into two cycles where each cycle consists of planning, action, observation and reflection. The resource of data in this research is teacher and student directly involved in teaching, while the research instrument was researcher self as key instrument. The collection of data was observation field noted and interview, the analysis data was executed by using qualitative analysis model. The result of this research showed that contextual teaching and learning (CTL) approach have been used in learning teaching to elementary student can improve the process and singingg study result of them in the class III of Elementary School YPKK UNP. The improvement have been showed from the execution process of learning teaching whichh consist of (1) early activity stage, 2) core task and final activity stage of teaching. To the stage of teaching result, the teacher executed the evaluation process and study s achievement. The improvement of teaching process can be seen from the result of study s achievement in the first cycle with score 68,3 and the improvement score to second cycle was about 79,3. Keywords: Teaching, Learning, Contextual, Music, Education, Improvement PENDAHULUAN peranan dalam pembentukan kepribadian Pembelajaran bernyanyi dapat harmonis memperhatikan tingkat diberikan melalui pendekatan: belajar perkembangan dalam mencapai nyanyian, belajar melalui nyanyian, belajar kecerdasan, antara lain: kecerdasan musikal, tentang nyanyian. Bernyanyi memiliki 36
Pendidikan kecerdasan kreativitas, emosional (Depdiknas, 2006:612). kecerdasan penanaman nilai patriotisme, pembentukan kepribadian, kedisiplinan. Hal ini Bernyanyi adalah merupakan pengembangan dari teori memberikan kesempatan kecerdasan dipaparkan oleh Gardner mengembangkan rasa keindahan pada diri dalam Rose, (2002:59) mengemukakan mengalami menghayati bahwa kecerdasan musikal merupakan bunyi ungkapan nyanyian itu sendiri. Rasa terhadap keindahan ini memberi kesadaran kemampuan menggubah dapat bernyanyi atau mencipta musik, baik, atau memahami kepada bahwa bernyanyi itu adalah mengapresiasi musik, serta menjaga ritme. bagian dari kehidupan. Bernyanyi dapat Fenomena di lapangan terlihat bahwa mengembangkan kepekaan terhadap lingkungannya, dapat menghargai proses bernyanyi dilakukan guru di SD masih terkesan meremehkan serta menikmati lagu tidak hanya menurut upaya memberikan pengalaman bernyanyi selera intelektualnya, tetapi juga melalui selera seninya. Oleh karena itu proses kepada. Bahkan bernyanyi diberikan kepada hanya sebatas bernyanyi di Sekolah Dasar (SD) bukanlah menghafal lagu atau menekankan pada pemberian cerita atau ceramah saja, akan tetapi bagaimana dapat memainkan satu alat lebih banyak melalui kegiatan apresiasi musik, segkan bernyanyi mengekspresikan lagu. lebih menekankan kepada pemberian Pembelajaran bernyanyi akan pengalaman dalam menguasai unsur-unsur menjadikan memiliki perasaan musik terdapat pada sebuah lagu. tajam halus. Bernyanyi identik tatanan irama melodi, mempunyai Sehingga dapat mengekspresikan lagu baik benar sesuai potensi menggugah fikiran kepekaan karakteristik kemampuan bernyanyi. perasaan, misalnya pada esensi 37
Pendidikan Fenomena tersebut di atas dikuatkan lagi mempedulikan temannya, (6) oleh observasi dilakukan pada saat studi dilakukan guru belum pendahuluan terhadap prosess bernyanyi di kelas III semester 2 SD YPKK meningkatkan motivasi merasa cepat bosan. sehingga Universitas Negeri Pag hari Kamis tanggal 22 April 2010, bahwa bernyanyi dilakukan oleh guru pada umumnya kurang sesuai belum merujuk pada KTSP juga belum menuju ke arah Kondisi ini memperlihatkan bahwa dilakukan guru secara keseluruhan belum maksimal proses masih menggunakan pendekatan konvensional didominasi bernyanyi bermakna serta guru terkesan masih menyenangkan, menggunakan oleh ceramah, serta guruu hanya mencontohkan sebuah lagu, kemudian mengulang atau paradigma konvensional, menirukan kembali lagu dinyanyikan terutama metode ceramah atau tanya jawab guru. Siswa tidak diberi kesempatan pada setiap. Hal ini terbukti terlibat secara aktif menyenangkan dalam banyaknya bergiliran minta izin keluar kelas. Pembelajaran bernyanyi telah dilakukan guru belum maksimal guru mengeluhkan (1) tingkat kemampuan rendah dalam bernyanyi, (2) langkah dilakukan belum tepat, (3) tujuan dirumuskan belum terlaksana, (4) bernyanyi belum sesuai bernyanyi. Akibatnya, terlihat bosan diindikasikan aya beberapa meletakkan kepalanya di atas bangku, sering minta izin ke luar kelas. Pembelajaran dilakukan belum mengaitkan pengalamann telah dimiliki dalam bernyanyi pada kehidupan sehari- hari, sehingga belum diberikan ketukan irama lagu, (5) kesempatan mengkonstruk sendiri bernyanyi secara individual tidak pengetahuan diperolah (konstruktivisme), 38
Pendidikan belum diberikan kesempatan menemukan nada irama lagu tepat benar sesuai tempo menggunakan suatu pendekatan dapat meningkatkan kepekaan rasa, apresiasi, ekspresi dalam bernyanyi ekspresi lagu (inkuiri), pertanyaan melaksanakan langkah diberikan guru belum menggiring memantapkan materi pelajaran bernyanyi beryanyi benar sesuai karakteristik, khususnya kelas III SD. belum memunculkan berpikirr kritis (tanya Penulis telah menganalisis beberapa jawab), dalam komunitas belajar pendekatan sesuai dilakukan masih sebatas membagi relevan big kajian menjadi beberapa kelompok tanpa memberikan bernyanyi menjatuhkan pemilihan pada kesempatan kepada berkomunikasi, pendekatan Contextual Teaching and Learning membagi pengaman, gagasan (komunitas belajar), guru hanya menirukann irama lagu (CTL). Pemilihan ini dilakukan alasan bahwa pelajaran bernyanyi di SD secara keseluruhan belum memberikan bukan menuntut menghafalkan kesempatan kepada mengkonstruk menemukan konsep bernyanyi dari latihan mereka lakukan (pemodelan), guru masih lebih banyak lagu akan tetapi lebih ditekankan pada proses dalam upaya menguasai materi meningkatkan kemampuan dalam mendominasi dalam menyimpulkan bernyanyi, seperti penghayatan wirama, (refleksi), hasil belajar bernyanyi wirasa, wiraga, serta dilanjutkan masih didominasi oleh penilaian hasil. pencarian penemuan makna dari proses Guru terlihat mengabaikan penilaian terhadap tersebut, sehingga dapat proses dilakukan. mengaplikasikan makna tersebut dalam Berdasarkan fenomena-fenomena permasalahan dihadapi di kehidupan pribadi, sosial, budaya mereka. Johnson, (2007:67) mengemukakan atas, diyakini dapat diatasi bahwa pendekatan CTL adalah sebuah proses 39
Pendidikan pendidikan bertujuan menolong para melihat makna dalam materi akademik mengumpulkan data menganalisis data dari proses observasi, catatan lapangan, mereka pelajari cara wawancara. menghubungkan subjek-subjek akademik b. Jenis penelitian konteks dalam kehidupan keseharian Penelitian akan dilakukan adalah mereka, yaitu konteks keadaan pribadi, sosial, budaya mereka. Penelitian Tindakan Penelitian tindakan (Action Research). kelas ini bertujuan METODOLOGI PENELITIAN 1. Pendekatan Jenis Penelitian a. Pendekatan Pendekatan digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif kuantitatif. Pendekatan kuantitatif bertujuan mendapatkan data-data tentang hasil belajar penilaian bernyanyi, pendekatan kualitatif digunakan karena penelitian ini menggunakan latar alamiah. Dengan kata lain data penelitian ini diambil dari proses memperbaiki mutu praktik di kelas. Penelitian Tindakan Kelas ini juga merupakan pengkajian terhadap masalah praktis bersifat situasional kontekstual ditujukan menentukan tindakann tepat dalam rangka memecahkan permasalahan dihadapi atau meningkatkan aktivitas hasil belajar pada proses pendidikan seni musik menggunakan pendekatan CTL. HASIL DAN PEMBAHASAN betul-betul objektif Pembahasan hasil penelitian ini tidak dikondisikan. Pendekatan kualitatif dilakukan mengaitkan refleksi, temuan juga bertujuan mendeskripsikan data penelitian teori menjadi acuan tentang pelaksanaan proses hasil belajar benyanyi. Pendekatann ini digunakan dalam proses hasil belajar bernyanyi. Sebagaimana telah dijelaskan 40
Pendidikan pada bagian pendahuluan, bahwa penelitian ini menyampaikan tujuan, difokuskan pada peningkatan proses mendengarkan lagu model bantuan hasil belajar bernyanyi menggunakan pendekatan CTL bagi tape recorder mengingatkan tentang lagu akan dipelajari. kelas III SD YPKK UNP. Proses Pembelajaran dilakukan bernyanyi dilaksanakan 3 membangkitkan skemata, tahapan, yakni: (1) tahap kegiatan awal, (2) tahap kegiatan inti, (3) tahap kegiatan akhir. Segkan hasil belajar bernyanyi diperoleh merupakan penggabungan penilaian proses penilaian penampilan bernyanyi. 1. Peningkatan Proses Pembelajaran Menggunakan Pendekatan CTL a. Tahap Kegiatan Awal. Sebagaimana telah dijelaskan pada bagian paparan data penelitian dalam pada tahap kegiatan awal, pembahasan difokuskan pada kegiatan mengaitkan pengalaman bernyanyi pada kehidupan sehari-hari. Hal ini diungkapkan melakukan kegiatan tanya jawab sekaligus kegiatan membuka skemata tentang topik pelajaran akan dipelajari, kegiatan membimbing menjawab pertanyaan guru tentang pengalaman dalam bernyanyi pada kehidupan sehari- topik sehari dikaitkan akan dipelajarii pada tahap kegiatan inti. Hasil penelitiann menunjukkan bahwa strategi dilakukan guru sangat terbukti membantu dalam menjawab pertanyaann guru. Strategi dimaksud yaitu membuka skemata mengaitkan topik cara mengajukan pertanyaan tentang pengalaman bernyanyi pernah dilakukan oleh, membimbing menjawab pertanyaan melakukan penyederhanaan pertanyaan tentang pengalaman. Apalagi sewaktu mendengarkan lagu model 41
Pendidikan menjadikan menjadikan lebih dapat menghubungkan pengetahuan latar bersemangat termotivasi atau pengetahuan awal mereka mempelajari lagu atau topik. topik akan dibicarakan Setelah itu dilanjutkan pada kegiatan inti. penyampaian tujuan Pengajuan pertanyaan-pertanyaan bernyanyi. tentang pengalamann sehari-hari Temuan penelitian pertama berkaitan topik tentang komponen bertanya (questioning) digunakan guru mengaitkan seperti cara bernyanyi, perasaan atau ekspresi ketika menyanyikan lagu, suasana pengalaman bernyanyi pernah senang gembira, pesan atau makna dilakukan pada kehidupan sehari-hari dapat membuka skemata mereka tentang terdapat dalam lagu, bahkan pengetahuan mereka dapatkan dari bernyanyi. Temuan menyanyikan sebuah lagu, penelitian ini menunjukkann bahwa diberikan pertanyaan tentang pengalaman pernah mereka alami dalam bernyanyi pengalaman-pengalaman lainnya. Skemata dikaitkan topik. Kegiatan ini terutama dilakukan pada kehidupan sehari-hari, membuat mengaitkan antara pengalaman, mereka ingat kembali tentang pengalaman pengetahuan telah dimiliki sebelumnya akhirnya menreka topik akan dibahas pada tahap dapat mengkonstruk sendirii konsep-konsep kegiatan inti dalam rangka memperoleh bernyanyi secara sederhana. Kemampuan ini penting dikembangkan sebelum tahap kegiatan inti dilaksanakan karena mengingat kembali apa konsep tentang bernyanyi baik benar. Temuan penelitian kedua, adalah membangkitkan skemata pada tahap pernah dialami, dimungkinkan kegiatan awal sangat 42
Pendidikan bermakna membangun pengetahuan atau konsep tentang bernyanyi baik benar akan dibahas. Melalui b. Tahap Kegiatan Inti. Hasil penelitiann pada tahap kegiatan inti dapat dilihat dari segi maupun membangkitkan skemata, akan guru. Dari segi berkenaan mengembangkan mendapat informasi aktivitas bertanya dilakukan kemudian mengklasifikasikan pada tahap kegiatan inti informasi baru, skemataa anak makin terhadap meningkatkan berkembang, kemampuan kemampuan bernyanyi mengklasifikasikan mereka juga ikut menggunakan pendekatan CTL baik siklus berkembang. Siswa bisa membedakan I maupun siklus II penelitian ini. Dari segi antara satu konsep konsep lain. guru berkenaan keterlibatan guru Kondisi ini akan mengurangi dalam memberikan latihan bernyanyi kertergantungan pada penjelasan melakukan pembimbingan dalam guru memperoleh skemata secara terus memberikan pertanyaan penuntun pada menerus akhirnya menerima skemata meningkatkan semakin kompleks. kemampuan bernyanyi Temuan penelitian ketiga, adalah menggunakan pendekatan CTL. Pada dalam proses penyampaian tujuan waktu tertentu guru bertanya kepada. Siswa tidak merasa bingung tentang apa dilakukan. Pada tentang pelajaran akan mereka ikuti. umumnya mampu menjawab Dengan penyampaian tujuan pertenyaan guru sesuai pertanyaan menjadikan mengetahui batasan- batasan ataupun kegiatan akan tentang topik kelas. akan dibahas dalam dilakukan. Hal ini akan sangat membantu Temuan penelitian pertama, dalam membahas suatu pelajaran. penggunaan komponen inkuiri dapat 43
Pendidikan dibentuk latihan pemanasan Sehingga lagu dapat diekspresikan dilakukan oleh guru. Dengan tepat sesuai makna atau pesan melakukan latihan pemanasan bertahap berulang-ulang secara akan terdapat pada lagu. Langkah-langkah tersebut sudah bisa membantu dalam menemukan dilakukan oleh kelas III SD. Hal ini perbedaan ketinggian masing-masing nada. tentu didasarkan kepada tingkat Sehingga akan memudahkan dalam perkembangan penguasaan mengidentifikasi menyanyikan notasi terhadap bernyanyi. Pembelajaran serta irama lagu baik benar bernyanyi diberikan di sekolah bertujuan sesuai tempo ekspresi lagu. Pada bentuk lain komponen inkuiri mengembangkan kepribadian berdasarkan latihan dilakukan. dapat dilakukan oleh dalam Temuan penelitian kedua, menemukan konsep bernyanyi secara penggunaan komponen komunitas belajar sederhana setelah mendengarkan (learning community) merupakan penjelasan singkat diberikan oleh komponen termasuk dominan guru melakukan kegiatan tanya jawab digunakan pada proses pemantapan pemahaman tentang konsep bernyanyi. bernyanyi. berkelompok Latihan bernyanyi secara menjadikan lebih Proses inkuiri ini juga dibantu oleh kegiatan pemodelan atau pencontohan lagu percaya diri dalam menyanyikan lagu membangkitkan efek rasa terhadap dilakukan oleh guru. Sehingga lagu dinyanyikan. Apa lagi latihan mempermudah dalam latihan menemukan cara bernyanyi baik dilakukan secara berulang-ulang hingga dapat menghubungkan antara tempo benar, dapat menghubungkan simbol lagu dinyanyikan. Pada nada kecepatan (tempo) lagu. akhirnya akan mudah 44
Pendidikan mengekspresikan atau menjiwai lagu. Pada menyesuaikan cara bagian lain komunitas ini bernyanyi masing- masing individu bernyanyi secara akan memberikan pengalaman berkelompok. Dengan efek rasa pemahaman kepada tentang mereka miliki, akan dapat merasakan sosialisasi dalam berkelompok. Sehingga kesalahan mereka dalam bernyanyi. Siswa dapat memahami perbedaan akan memperbaikii kesalahan rasamusikalitas masing-masing, tidak menjadikan hal tersebut menjadi sesuatu harus dipermasalahkan. Akan diperbuat ketika bernyanyi. Sehingga dapat menyanyikan lagu ketinggian nada (pitch), kesesuaian tempo, tetapi bagaimana cara menyelesaikan penjiwaan tepat benar. permasalahan tentang berlatih baik. Temuan penelitian ketiga adalah Kerja kelompok dilakukan oleh penggunaan komponen pemodelan dimaksudkan agar terbiasa (modelling) dilakukan oleh saling memberikan tanggapan guru dalam berlatih bernyanyi. Daya menerima pendapat orang lain tangkap terhadap nyanyi bahasa komunikatif. Kegiatan kerja dimodelkan menjadikan dapat kelompok merupakan salah satu cara membentuk komunitas belajar (learning community) memungkinkan melakukan komunikasi multi arah, baik itu dalam kelompok besar maupun kelompok kecil, melakukan latihan bernyanyi secara bersama-sama dalam satu kelas. memperhatikan menirukan konsentrasi tinggi, dari proses berlatih sesuai metode bernyanyi baik benar sekaligus menjadikan lebih mudah mengikuti memahami pemodelan dilakukan. Apalagi lagu model digunakan adalah Hasil penelitian menunjukkan lagu sangat dekat nyanyian melalui kerja kelompok dapat disukai sering dinyanyikan oleh 45
Pendidikan dalam kehidupan mereka sehari-hari. Hal ini akan membangkitkan motivasi berkelompok agar berlatih sesuai aturan bernyanyi baik mempelajari lagu ini. Hampir benar. Pertanyaan pemahaman keseluruhan mengetahui lagu model dilakukan guru antara lain berhubungan dipelajari. kegiatan membandingkan, Temuan ketiga ini sangat sesuai mengklasifikasikan atau memasukkan proses seni musik khususnya bernyanyi menekankan informasi terkemuka ke dalam tabel, seperti dilakukan ketika pada pemberian pengalaman melakukan diskusi tentang makna lagu musik/bernyanyi sikap harus dimiliki setelah mengembangkan kompetensi agar menyanyikan lagu. Pada fase bertanya dapat mempelajari memahami konsep musik/bernyanyi secara baik benar. Temuan penelitian keempat, adalah juga menunjukkan jawaban bervariasi tergantung pada jenis pertanyaan diajukan guru. penggunaan komponenn bertanya Temuan penelitian kelima, (questioning). Peningkatan proses berhubungan penggunaan bernyanyi dapat dilakukan komponen CTL dalam kegiatan refleksi guru mengajukan beberapa (reflection). Kegiatan dilakukan pertanyaan seperti pertanyaan dalam menyimpulkan baik membantu pemahaman terhadap dalam mencatat hasil atau kesimpulan topik pelajaran dibahas, diskusi dilakukan maupun mencatat pertanyaan melakukan pematapan rangkuman materi telah dipelajari terhadap konsep bernyanyi sederhana bagi dapat dikategorikan kepada kegiatan. Pertanyaan juga diberikan guru refleksi. Siswa dapat mengkomunikasikan sewaktu mengadakan latihan pengetahuan didapatnya dari proses 46
Pendidikan. Siswa berfikir tentang apa Temuan ketujuh, berhubungan telah dipelajarinnya kemudian penilaian otentik. Penilaian memindahkan pikiran tersebut ke dalam dilakukan guru terdiri dari penilaian proses buku catatan. Guru mendorong penilaian penampilan bernyanyi. menyimpulkan sendiri Penilaian dilakukan saat proses mengkomunikasikannya berlangsung pengetahuan telah diperolehnya. membuat lembaran observasi berupa Temuan penelitian keenam, adalah penggunaan komponen konstrukstivisme catatan-catatan kecil (anecdotal record) tentang aktivitas-aktivitas dilakukan (construktivism). Proses. Misalnya keseriusan, partisipasi, mengkonstruk sendiri pengetahuan keaktivan, kreativitas dalam terhadap bernyanyi mengikuti menemukan didapatkan bantuan penggunaan konsep-konsep bernyanyi baik komponen CTL lainnya, seperti inkuiri, benar, dalam meningkatkan kemampuan bertanya, komunitas belajar, pemodelan, komponen refleksi. Dengan perkataan lain konstruktivisme didapatkan setelah bernyanyi. Selain itu guru juga mengumpulkan hasil pengamatan berupa pengerjaan individu maupun mendengarkan penjelasan, kelompok berupa hasil pekerjaan. mengalami melakukan latihan, c. Tahap Kegiatan Akhir. merasakan perbedaan ketinggian nada, Temuan penelitian pertama, melakukan latihan, menampilkan, tahap kegiatan akhir, temuan merefleksi telah berkaitan pertanyaan guru. Dalam dilakukan, serta dapat pelaksanaan tindakann tahap mengkomunikasikan pengetahuan kegiatan awal, guru mengajukan beberapa mereka perdapat. pertanyaan berkaitan 47
Pendidikan pengalaman tentang bernyanyi Temuan kedua, berkaitan membangkitkan skemata terhadap strategi dilakukan guru topik akan dipelajari, pada tahap pada tahap kegiatan akhir. kegiatan inti, guru juga mengajukan Guru menggunakan metode diskusi kelas beberapa pertanyaan-pertanyaan dalam proses refleksi. pemahaman agar lebih memahami Refleksi dilakukan konsep bernyanyi secara baik benar, sudah dapat dinilai cukup efektif. Guru segkan pada tahap kegiatan akhir guru berperan sebagai pemimpin diskusi juga memberikan beberapa pertanyaan mengajukan pertanyaan-pertanyaan, dimaksudkan lebih kemudian menampung pendapat-pendapat memantapkan pengetahuan dikemukakan. Menyimpulkan pemahaman terhadap simbol nada, memberikan pemantapan selama menghubungkan tempo lagu, mengekspresikan lagu secara tepat benar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertanyaan diberikan pada tahap pelaksanaan tindakan. Kegiatan pada tahap akhir metode e diskusi pada awalnya tidak berjalan secara efektif. Ada kecenderungan menjawab secara kegiatan akhir dapat menjadi serentak, akibatnya situasi kelas menjadi alat memperjelas pengetahuan pemahaman terhadap konsep-konsep tentang cara bernyanyi baik ribut tidak kondusif, guru merasa kesulitan dalam pengelolaan kelas. Kondisi ini disesbabkan karena guru tidak benar, seperti simbol nada, membiasakan berbicara menghubungkan tempo lagu, cara mengacungkan tangan. mengekspresikan lagu. Perbedaan pendapat secara individu tidak terlihat. 48
Pendidikan Pada berikutnya guru dapat membantu menentukan melakukan pembenahan strategi dalam memimpin perbaikan diskusi. Guru tingkat partisipasi penguasaan mereka terhadap pelajaran dilakukan. menerapkan sistem antri dalam b. Penilaian Penampilan Bernyanyi memberikan jawaban ataupun memberikan Temuan penelitian adalah penilaian tanggapan. Kegiatan lain diberikan penampilan bernyanyi dilakukan guru adalah mencontohkan cara merupakan penilaian menentukan mengacungkan tangan. Padaa siklus II mulai dapat memberikan pendapat mereka tingkat Dengan kemampuan bernyanyi. diperolehnya data tentang mengacungkan tangan secara penilaian penampilan bernyanyi, bergantian, sehingga proses diskusi dilakukan dapat berlangsung tertib. guru dapat melakukan berbagai kegiatan, seperti memberikan pengayaan bagi Berdasarkan pengamatan ketika kesulitan dalam berdiskusi, pada umumnya belum menunjukkan penilaian rendah, mampu memberikan tanggapan bahkan dapat dijadikan guru sebagai titik terhadap pendapat diberikan oleh tolak meningkatkan penilaian. lain. Hasil belajar bernyanyi 2. Peningkatan Hasil Belajar Bernyanyi didapatkan melakukan a. Penilaian Proses penggabungan penilaian proses Temuan penelitian adalah penilaian penampilan bernyanyi setiap penggunaan penilaian proses dapat akhir siklus. Hasil belajar bernyanyi meningkatkan semangat motivasi pada siklus I menunjukkan kualifikasi melaksanakan bernyanyi sunguh-sungguh. Hal cukup, pada siklus II menunjukkan peningkatan, yakni berada pada tingkatan ini disebabkan karena penilaian proses kualifikasi baik. 49
Pendidikan Berdasarkan hasil penelitian dapat dideskripsikan bahwa terjadi peningkatan sekolah. Pada tahap ini terlihat motivasi meningkat, apalagi ketika diperdengarkan lagu hasil belajar bernyanyi menggunakan pendekatan CTL bagi kelas III SD YPKK UNP. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dilakukan pada penelitian tindakan kelas ini terbukti bahwa penggunaan pendekatan CTL dapat meningkatkan proses hasil belajar bernyanyi kelas III SD YPKK UNP simpulan sebagai berikut: Peningakatan Proses Pembelajaran Menggunakan Pendekatan CTL Tahap kegiatan awal model mereka sukai. Siswa tidak ragu- ragu dalam kegiatan bertanya menjawab pertanyaan guru. Kondisii ini berpengaruh pada tahap kegiatan inti. Siswa lebih mudah menemukan konsep bernyanyi bantuan media, alat musik sederhana seperti pianika kegiatan tanya jawab dilakukan. karena telah memiliki pengetahuan pengalaman tentang bernyanyi dikaitkan topik pelajaran dibicarakan pada tahap kegiatan inti. Tahap Kegiatan Inti Hal ini disebabkan Kegiatan membangkitkann skemata, tanya Kegiatan jawab, menyampaikan tujuan, mendengarkan lagu model terbukti dapat meningkatkan proses pada tahap dilaksanakan pada tahap kegiatan inti menggunakan komponen-komponen CTL mengacu pada karakteristik langkah-langkah kegiatan awal. Hal ini bernyanyi terbukti berhasil. diindikasikan terbentuknya Peningkatan proses bernyanyi pengetahuan didapatkan oleh tersebut tidak saja tergambar dari mengaitkan pengalaman dialami penggunanaan komponen-komponen CTL pada kehidupan sehari-hari akan tetapi peningkatan juga tergambar pada pengalaman bernyanyi dilakukan di proses latihan pemanasan (warming up), 50
Pendidikan penggunaan alat musik sederhana merenung mengingat kembali apa membantu membentuk efek rasa dalam telah mereka alami apa telah mereka menemukan menangkap nada pelajari. tepat, sehingga memudahkan dalam Hasil Belajar Bernyanyi menyanyikan lagu nada, irama, tempo, Penggunaan penilaian proses ekspresi tepat benar. Sehingga penilaian penampilan bernyanyi dapat menemukan mengkonstruk mendapatkan penilaian akhir terbukti pengetahuan mereka dalam bernyanyi. dapat meningkatkan hasil belajar. Hasil Tahap Kegiatan Akhir penelitian menunjukan peningkatan. Hal ini Kegiatan dilakukan disimpulkan berdasarkan pengamatan pada tahap kegiatan akhir dilakukan tentang rekapitulasi penilaian menggunakan pendekatan CTL terbukti bernyanyi pada siklus I siklus II. berhasil. Hal ini dapat diindikasikan peningkatan dalam penyimpulan. Kegiatan menyimpulkan akan lebih berarti jika diberikan kesempatan merefleksi. Pada bagian lain kegiatan menyimpulkan juga dapat dilakukan kegiatan diskusi. Guru menempatkan dirinya sebagai pembimbing atau moderator dalam diskusi. Sehingga dapat berinteraksi mengkomunikasikan pengetahuan telah mereka miliki sewaktu berlangsung. Hal ini juga memberikan kesempatan kepada Hasil belajar siklus I diperoleh skor 68,3 (berada di bawah standar ketuntasan ditetapkan sekolah), segkan pada siklus II mengalami peningkatan perolehan skor 79,3. SARAN Berdasarkan simpulan telah dipaparkan dapat dikemukakan saran dalam rangka meningkatkan proses hasil belajar bernyanyi menggunakan pendekatan CTL bagi, diharapkan kepada: 51
Pendidikan 1. Guru-guru agar pendekatan CTL menggunakan pada proses Jamalus. 1988. Pengajaran Musik Melalui Pengalaman Musik. Jakarta: Depdikbud, Dirjen Dikti, PPLPTK bernyanyi mengakomodir karakteristik bernyanyi kelas III SD, serta melaksanakan sesuai perkembangan. 2. Kepala sekolah, disarankan memotivasi guru-guru menggunakan pendekatan CTL dalam pembelajan bernyanyi. terutama DAFTAR PUSTAKA tingkat agar Depdiknas. 2005. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta ------- 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Mata Pelajaran Seni Budaya Keterampilan. Jakarta: Puskur ------- 2007. Model Penilaian Kelas (SD/MI/SDLB). Jakarta: Ba Standar Nasional Pendidikan ------- 2009. Panduan Teknis Festival Kompetensi Kreativitas Siswa Sekolah Dasar Tingkat Nasional. Jakarta E. Mulyasa. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan; Suatu Panduan Praktis. Bandung: Remaja Rosda Karya Jamalus Hamzah Busroh. 1991. Pendidikan Kesenian I (Musik). Jakarta: Departemen Pendidikan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan. Johnson, Elaine B. Pengantar A. Chaedar Alwasiah. 2007. Contextual Teaching and Learning; Menjadikan Kegiatan Belajar-mengajarr Mengasyikkan Bermakna Diterjemahkan oleh Ibnu Setiawan. Bandung: MLC Nurhadi, dkk. 2004. Pembelajaran Kontekstual Penerapannya dalam KBK. Malang: UM Press Rose, Colin and Malcolm. J. 1997. Accelerated Learning for the 21 st Century. Diterjemahkan oleh Dedy Ahimsa. 2002. Accelerated Learnig for the 21 th Century; Cara Belajar Cepat Abad XXI. Bandung: Nuansa Suharsimi Arikunto, Suhardjono, Supardi. 2007. Penelitiann Tindakan Kelas. Jakarta Bumi Aksara Syafii, Tedjo Djatmiko Agus Cahyono. 1999. Materi Pembelajaran Kertakes SD; PGSD4406/3SKS/Modul 1-9. Jakarta: Universitas Terbuka Oemar Hamalik. 2006. Pendidikan Guru; Berdasarkan Pendekatan Kompetensi. Jakarta: Bumi Aksara Ung-ung Tentang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat 1 Winkel, W.S. 1996. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Grafindo 52