UKDW. UU Reepublik Indonesia no.40 Tahun 2009 Tentang Kepemudaan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISA PERENCANAAN

BAB III TINJAUAN WILAYAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB IV ANALISA TAPAK

PERANCANGAN KOTA. Lokasi Alun - Alun BAB III

BAB IV PENGAMATAN PERILAKU

Fasilitas Komersial (Area Makan Lantai 1) (2)

BAB III TINJAUAN WILAYAH

BAB III GEDUNG KONSER MUSIK KLASIK DI YOGYAKARTA

BAB IV TINJAUAN WILAYAH KOTA YOGYAKARTA

BAB VI KONSEP PERANCANGAN

BAB III TINJAUAN KAWASAN/WILAYAH YOGYAKARTA

BAB IV GAMBARAN UMUM. A. Kondisi Geografis Daerah Istimewa Yogyakarta. Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki luas wilayah 3.

BAB III PUSAT STUDI PENGEMBANGAN BELUT DI SLEMAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. 18% dari luas wilayah DIY, terbentang di antara 110 o dan 110 o 33 00

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN

BAB III TINJAUAN WILAYAH YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Yogyakarta sebagai Kota Pelajar Pendidikan non formal sebagai wadah aktifitas diluar sekolah

BAB III TINJAUAN KOTA YOGYAKARTA

BAB V KONSEP DAN RANCANGAN RUANG PUBLIK (RUANG TERBUKA)

BAB III DATA DAN ANALISA

BAB III TINJAUAN KOTA YOGYAKARTA Kondisi Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian dalam sebuah kota, maupun pendapatan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN Kondisi Perempatan Ring Road Condong Catur pada Kabupaten Sleman

BAB III TINJAUAN WILAYAH

BAB IV ANALISIS PERANCANGAN. 4.1 Analisis Obyek Rancangan Terhadap Kondisi Eksisting

Sumber: data pribadi

BAB VI KESIMPULAN DAN ARAHAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Di jaman yang mengangkat emansipasi wanita kini, banyak wanita atau ibuibu

- BAB IV - ANALISA PERENCANAAN

OBYEK SURABAYA VIRTUAL GAME CENTER

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Konsep dasar perancangan beranjak dari hasil analisis bab sebelumnya yang

BAB III : DATA DAN ANALISA

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan sebuah kota serta peningkatan jumlah penduduk perkotaan tentunya

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN SASANA MUDA DI JOGJAKARTA PRESEDEN ZAHA HADID SEBAGAI ACUAN DESAIN BANGUNAN

BAB I PENDAHULUAN. sudah selayaknya kawasan-kawasan yang berbatasan dengan laut lebih menekankan

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK

BAB III: GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI

BAB V KESIMPULAN 5.1 Kondisi Sistem Setting dan Livabilitas Ruang Terbuka Publik di Lapangan Puputan

REDESAIN GEDUNG BIOSKOP DI KAWASAN MALIOBORO, YOGYAKARTA BAGIAN I. Pendahuluan dan Latar Belakang UKDW TUGAS AKHIR WILFRIDUS GALIH PRAKOSA

BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Kegiatan Kegiatan Utama

BAB III TINJAUAN WILAYAH

BAB III METODE PERANCANGAN. Dalam proses perancangan Kepanjen Education Park ini dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. baru, maka keberadaan seni dan budaya dari masa ke masa juga mengalami

1. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN STUDENT APARTMENT DI KABUPATEN SLEMAN, DIY

BAB VI HASIL RANCANGAN. wadah untuk menyimpan serta mendokumentasikan alat-alat permainan, musik,

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB III TINJAUAN LOKASI BANGUNAN REHABILITASI ALZHEIMER DI YOGYAKARTA

ANALISIS KESELAMATAN DAN KENYAMANAN PEMANFAATAN TROTOAR BERDASARKAN PERSEPSI DAN PREFERENSI PEJALAN KAKI DI PENGGAL JALAN M.T. HARYONO KOTA SEMARANG

BAB IV ANALISA PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB III TINJAUAN WILAYAH KULON PROGO

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III DESKRIPSI PROYEK. : Relokasi Pasar Astana Anyar Pasar Festival. : PD Pasar Bermartabat Kota Bandung. : Jl. Astana Anyar

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB III METODE PERANCANGAN

STUDIO TUGAS AKHIR BAB IV ANALISIS. 4.1 Analisis Fungsional 4.1 Pemintakatan

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Presentase Jumlah Pecinta Seni di Medan. Jenis Kesenian yang Paling Sering Dilakukan Gol. Jumlah

BAB III: DATA DAN ANALISA PERENCANAAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB IV ANALISA. seperti pencapaian lokasi hingga lingkungan yang memadai.

Dari pertimbangan diatas dibuat konsep tata ruang

BAB III TINJAUAN WILAYAH KOTA YOGYAKARTA

BAB III TINJAUAN LOKASI

BAB I PENDAHULUAN. Kota Semarang yang merupakan Ibukota Jawa Tengah adalah salah satu

BAB I PENDAHULUAN #Lereng#Gunung#Lawu#Kabupaten#Magetan#sebagai#Kota# Pariwisata#

STUDI LITERATUR UKDW DATA. Profil Kota Yogyakarta (DIY) Potensi Kota Yogyakarta Potensi Kota Yogyakarta dalam bidang olahraga Data - data sekunder

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan penduduk kota Yogyakarta berdasarkan BPS Propinsi UKDW

BAB V KONSEP PERANCANGAN. 5.1 Konsep Utama: Optimalisasi Lahan dengan Pengembangan Elemen Pembatas Sarana

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN. Dalam kajian perancangan ini berisi tentang penjelasan dari proses atau

UKDW PENDAHULUAN BAB 1 1 UNIVERSITAS KRISTEN DUTA WACANA YOGYAKARTA BAB 1 PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN. Kota Yogyakarta berkedudukan sebagai ibukota Provinsi DIY dan

BAB IV TINJAUAN LOKASI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

International Fash on Institute di Jakarta

BAB 3 TINJAUAN WILAYAH

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul

BAB VI KONSEP PERANCANGAN

KAWASAN WISATA TELAGA SARANGAN SEBAGAI WISATA PERMAINAN AIR DAN WISATA KULINER

BAB IV ANALISIS. Berikut adalah tabel program kebutuhan ruang pada proyek Sekolah Menengah Terpadu:

BAB VI KESIMPULAN. berdasarkan kebutuhan pengguna? 6.1 Penilaian Pengguna Mengenai Komponen Setting Fisik Ruang Terbuka Publik Kawasan Eks MTQ

BAB I PENDAHULUAN. Gambar1.1 Kemacetan di Kota Surabaya Sumber: 25/4/

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB IV GAMBARAN UMUM

PERANCANGAN KOTA BAB IV ANALISA ALUN ALUN KABUPATEN WONOGIRI MENURUT 8 ELEMEN KOTA HAMID SHIRVANI. 4.1 Analisa Tata Guna Lahan Alun alun Wonogiri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

negara kita sebagai negeri bahari yang kuat. Trend masa kini ternyata tidak hanya terjadi pada gaya hidup dan mode tetapi juga olah raga. Saat ini ola

BAB III TINJAUAN LOKASI. 3.1 Tinjauan Umum Kabupaten Kulon Progo sebagai Wilayah Sasaran Proyek

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis dari ruang lingkup pembahasan yaitu setting fisik, aktivitas

Transkripsi:

PENDAHULUAN SKEMA PEMIKIRAN LATAR BELAKANG Yogyakarta merupakan salah satu kota pendidikan di Indonesia. Berbagai tingkat jenjang pendidikan mulai dari Taman Kanak kanakkanak hingga institusi Perguruan Tinggi tersebar luas di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Namun disamping kegiatan belajar mengajar yang selama ini dilakukan, di sisi lain dibutuhkan semacam wahana pemuda atau pusat kegiatan para muda untuk meningkatkan sumber daya manusia (sdm) para muda yang representatif, Maka sebuah wahana pemuda diharapkan bisa mewadahi kegiatan informal yang dibutuhkan oleh para muda ini. Wadah yang representatif diharapkan dapat mewakili para muda ini melalui kebutuhan arktural TUJUAN Merancang Youth Center yang dapat mewadahi kegiatan informal yang berupa ketrampilan, minat dan kreatifitas pemuda dan remaja di bidang seni maupun olahraga. RUMUSAN MASALAH Bagaimana merancang Youth Center yang dapat mewadahi kegiatan informal yang berupa ketrampilan, minat dan kreatifitas pemuda dan remaja di bidang seni maupun olahraga. ANALISIS PERMASALAHAN DAN PEMECAHAN MASALAH KONSEP TRANSFORMASI DESAIN UU Reepublik Indonesia no.0 Tahun 009 Tentang Kepemudaan Pasal 6 ) Pemerintah dan/atau pemerintah daerah dalam pelaksanaan perencanaan tata ruang wilayah nasional, propinsi, dan kabupaten/kota menyediakan ruang untuk prasarana kepemudaan. Pasal 7 ) Dalam hal di suatu wilayah telah terdapat prasarana kepemudaan, Pemerintah atau pemerintah daerah wajib mempertahankan keberadaan dan mengoptimalkan penggunaan prasarana kepemudaan. ) Dalam hal terdapat pengembangan tata ruang atau tata kota yang mengakibatkan prasarana kepemudaan sebagaimana dimaksud pada ayat () dianggap tidak layak lagi, Pemerintah atau pemerintah daerah dapat memindahkan ke tempat yang lebih layak dan strategis. Youth Center di Yogyakarta MENGAPA? Latar belakang Permasalahan Aspirasi pemerintah APA ITU? Definisi: Youth Center Olahraga Kesenian BAGAIMANA? Yang harus diperhatikan dalam pemecahan permasalahan: oruang osirkulasi obangunan Pengumpulan data osurvei owawancara ostudy d literatur ostudy banding (preseden) SIAPA? Pemuda Masyarakat Pemuda Pelajar Masyarakat Umum (termasuk anak anak) Youth Center

POTENSI YOGYAKARTA 7 9' 6" 7 5' " Lintang Selatan 0 ' 9" 0 8' 5" Bujur Timur. Tabel Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, dan Kepadatan penduduk Menurut Kota atau Kabupaten di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Kabupaten/ Kota Luas Wilayah (KM ) Jumlah Penduduk (Jiwa) Prosentase (%) Kepadatan Penduduk ( Jiwa / KM ) Yogyakarta,50 5.8,.880,55 Sleman 57,8.06.767 9,90.786, Bantul 506,85 896.99 6,.769,7 Kulon 586,7 7.5 0,90 68,690 Progo Gunung.85,6 685.0 9,95 6,09 Kidul Propinsi DIY.85,80..5 00,00 8.56,57 Sumber: BPS DI Yogyakarta, 008 PARIWISATA OLAHRAGA BUDAYA PENDIDIKAN Sekitar bundaran UGM Sekitar Kotabaru Sekitar Benteng Vredeburg Yogyakarta Sebagai Daerah Tujuan Pariwisata, Kota Seni Budaya, Kota Pelajardan Olahraga Dengan jumlah penduduk d kdan pengunjung semakin meningkat maka perlu pengembangan berbagai fasilitas umum. Peta kantung aktifitas kaum muda di Yogyakarta ( Sumber: Analisa Penulis ) E D C B A Sekitar seturan dan babarsari Sekitar Gejayan Youth Center

TINJAUAN MAKRO KAWASAN Daerah IstimewaYogyakarta Kabupaten Sleman Kecamatan Depok Luas Wilayah, Banyaknya Penduduk, & Kepadatan Penduduk per Km di Kabupaten Sleman Keterangan Luas Banyaknya Kepadatan Wilayah Penduduk Penduduk /km Jumlah Penduduk 57,8.05.500.8 Sumber: : Sleman Dalam Angka 009 Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman 009 Kabupaten Sleman memiliki luas 57.8 Ha atau 57,8 Km atau sekitar 8% dari luas Propinsi Daerah Istimewa Yogjakarta. POTENSI SLEMAN Organisasi Kepemudaan Pendidikan, Kebudayaan Nasional, Pemuda dan Olahraga Banyaknya Organisasi Olah Raga 00 00 00 005 006 8 0 0 0 0 9 8 8 8 9 Tabel Banyaknya Sekolah, Kelas dan Murid SMA Negeri dan SMA Swasta di Kabupaten Sleman Sarana Olah Raga 00 Sekolah Kelas Murid Alam Hobby 000 800 Kabupaten Sleman N S N S N S 600 00 JUMLAH 7 67 7.79.88 00 Tahun 008 7 76 7.889.98 0 00 00 00 005 006 Tabel Banyaknya Mahasiswa dan Lulusan Perguruan Tinggi di Kabupaten Sleman Kabupaten Sleman Perguruan Tinggi Mahasiswa Lulusan N S N S N S JUMLAH 5 55.88 58.68 0.9 6.986 Sumber : Kopertis Wilayah V Yogyakarta / Perguruan Tinggi Komersial Pendidikan Seni Musik 0 8 9 9 Seni Tari 80 8 65 7 7 Pariwisata Kuliner Seni Teater 9 9 5 5 Drama Tari 0 0 6 Seni Sastra 5 5 5 Wayang 6 6 9 5 5 Pentas Seni 6 59 Pentas Adat 0 0 Pentas Tradisi 0 0 Sumber : Sistem Informasi Profil Daerah (SIPD) 006 Youth Center

TINJAUAN MIKRO KAWASAN Kawasan Babarsari Youth Center TUJUAN Merancang Youth Center yang dapat mewadahi kegiatan informal berupa ketrampilan, minat, kreatifitas kaum muda di bidang seni maupun olahraga sebagai bangunan publik dan sarana hiburan di kawasan Babarsari sekaligus memberikan fungsi tambahan sebagai tempat untuk mendukung kegiatan seni dan budaya. SASARAN Sasaran terutama dari Youth Center ini adalah pelajar dan mahasiswa. Masyarakat umum merupakan sasaran kedua dari Youth Center ini. informal kaum muda di Babarsari Pria (%) Wanita Jenis (%) Belajar 6 8 Edukasi Ke rumah teman 6 0 Sosial Jalan jalan 0 6 Sosial Olah raga 0 0 Fisik Nonton 8 Budaya Rekreasi 0 8 Sosial Kursus 8 Edukasi Lain Lain 8 8 Jumlah 00 00 Sumber : Hasil Survey 0. Desa Caturtunggal merupakan daerah dengan tingkat pendidikan tertinggi di DIY. Issue issue yang terjadi disekitar kawasan: Merupakan area yang padat dan ramai. Permasalahan lalu lintas kendaraan. Merupakan salah satu kawasan Pendidikan. Pedestrian untuk pejalan kaki dengan pedagang kaki lima. Issue issue mengenai fasilitas untuk pemuda yang ada dengan kawasan: Letak masih terpisah pisah. Sehingga seringkali harus berpindah pindah dari satu tempat ke tempat lain. Issue yang muncul bila Youth Center dibangun di kawasan Babarsari: Youth Center merupakan bangunan publik yang mampu menjadi penarik keramaian. Sehingga memungkinkan peningkatan pengunjung ke kawasan Babarsari, maka perlu adanya usaha dalam mengendalikan keramaian pada pintu masuk dan keluar dan penataan tempat parkir beserta kapasitasnya. edukasi Belajar dan kursus Informal Pemuda Sosial Sekitar bundaran UGM Sekitar Kotabaru Sekitar Benteng Vredeburg Seni Fasilitas yang mendukung kegiatan informal pemuda??? Tinjauan terhadap peta kantung aktivitas E Fisik Berkumpul dengan teman Musik, Teater, dsb. Olahraga D C B A Sekitar seturan dan babarsari Sekitar Gejayan Fasilitas pendidikan yang ada di Caturtunggal Event Pemuda Kesenian Konser Musik Teater dan Tari Sosial Nonton Bareng Festival busana (Cosplay)/Kuliner Olahraga Turnamen Basket/Futsal Sepeda/Skateboard Freestyle Youth Center

Analisis Site Lokasi Site : Jl.. Babarsari, CT, Depok, Sleman, Yogyakarta Luas eksisting : 0.9 m KDB Kawasan Babarsari : 70% KDB Bangunan 0.9 x 70% =.0 m KLB Kawasan Babarsari : 0,8 KLB Bangunan 0.9 x = 0.658 m = 0.658/.0 = lantai. Ketinggian bangunan = lantai ( m).terdapat komplek ruko sehingga banyakkegiatan yang terjadi didisini. i i. Terdapat bangunan SMAN Depok dan menghadap jalan yang merupakan akses menuju.. Terdapat area persawahan milik warga.. Terdapat pemukiman, sawah dan kebun yang ditanami ubi ubian, pohon pepaya, pohon pisang milik warga. 5. Terdapat area persawahan dan akses alternatif menuju. Luas eksisting : 0.9 m KDB Kawasan Babarsari 70% X 0.9 m =.0 m KLB Bangunan x 0.9 = 0.658 m = 0.658/.0 = lantai Kebutuhan besaran ruang 8.79, m Orientasi Pada Site 5 Akses Menuju Site u Babarsari terletak km dari pusat Yogyakarta yang merupakan ibukota propinsi dapat ditempuh dalam waktu 5 menit menggunakan bus atau kendaraan pribadi. Site terletak di tengah jalur lalu lintas utama yaitu Jl.Ring Road dan Jl.Laksda Adisucipto (Jl.Solo) B A Kawasan u u 5 Pendidikan Persawahan Komersil Fasilitas Umum 5 Pemukiman B A Jalur Utama Kendaraan Persawahan Bangunan lantai Bangunan lantai Bangunan lantai Jalur Utama Kendaraan A A B Youth Center 5 B

Eksisting Bangunan dan Batas Site Kebisingan 5 6 Merupakan area pendidikan yang padat dan ramai Permasalah lalu lintas kendaraan yang keluar Permasalahan lalu lintas kendaraan dengan pejalan kaki Bangunan terkait dengan citra kawasan sebagai daerah pendidikan dan daerah komersial. Penambahan bangunan publik di kawasan ini akan menjadi penarik pengunjung ke kawasan ini karena terletak di area pendidikan dan komersial sehingga perlu adanya usaha dalam mengendalikan keramaian. Jaringan infrastruktur kawasan yang baik di sekitar seperti jaringan listrik, air, dsb. Pergerakan Matahari o Sebelah timur bangunan tidak terlalu tinggi, sehingga sinar matahari dapat diperoleh cukup maksimal dan dapat diolah untuk mengurangi pemakaian energi peneranganpada siang hari. Untuk mengurangi kelebihan sinar matahari pada bangunan dapat dilakukan dengan mekanisme kontrol cahaya alami (shading devices, reflective glass, double fasade, dll) 7 Utara : jalur kendaraan arah (babarsari seturan) Selatan : area persawahan Barat : pom bensin, area persawahan, butik Timur : toko, pemukiman Vegetasi Jenis vegetasi dikawasan ini adalah pohon pisang, pohon pepaya, pohon mangga, bambu dan pohon kelapa. Karakter tanaman cukup kuat dalam menyimpan air dan cepat dalam pertumbuhannya, sehingga dapat dipakai karena lokasi Youth Center membutuhkan tanaman yang dapat dipakai sebagai peneduh dan pembentuk elemen ruang luar yang dapat terlihat. Kebisingan paling besar berasal dari jalan babarsari o Pagi : berangkat sekolah, kerja o Siang : waktu istirahat sekolah o Sore: pulang sekolah, kerja Untuk mereduksi kebisingan dengan penanaman vegetasi terutama di bagian utara, dengan pohon yang berdaun lebar. Memanfaatkam tempat parkir sebagai peredam kebisingan Sirkulasi SirkulasiKendaraan Sirkulasi Pejalan Kaki Youth Center 6