BAB I PENDAHULUAN. pasar modal tidak dilakukan dengan cara bertemu langsung antara penjual

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. yang bersumber dari investor ke berbagai pilihan sektor investasi yang tersedia

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis. Investasi dapat didefinisikan sebagai penundaan konsumsi sekarang untuk

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebanyak 25 perusahaan baru di tahun 2011, 23 perusahaan baru di

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada dasarnya pasar keuangan ( financial market) merupakan. pendek, dapat melakukan pada pasar uang ( money market), karena

BAB I PENDAHULUAN. return, tanpa melupakan faktor risiko investasi yang harus dihadapinya. Return

ANALISIS PERBEDAAN RETURN SAHAM DAN PERUBAHAN VOLUME PERDAGANGAN SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN DIVIDEN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. daripada proses pembentukannya dan apabila digunakan secara terus-menerus akan

BAB I PENDAHULUAN. return atas investasinya. Untuk memperoleh return yang diharapkannya maka

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan investasi jangka panjang suatu perusahaan yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. dana yang produktif dari pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) kepada pihak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Pergerakan harga saham industri farmasi di Bursa Efek Indonesia mulai

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh dan berkembangnya perekonomian Indonesia. Pengerahan dana dari

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan pasti selalu berusaha untuk dapat mengembangakan

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah telah memberikan beberapa kemudahan untuk dapat lebih

BAB I PENDAHULUAN. tertentu (Jogiyanto,2003). Investasi ke dalam produksi yang efisien dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kegiatan investasi dilakukan oleh para pemilik dana, yang bertujuan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 2010:26), dengan adanya pasar modal (capital market), investor sebagai pihak

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1989 menjadi 288 emiten pada tahun 1999 (Susilo dalam. di Bursa Efek Indonesia mencapai 442 emiten (

BAB II LANDASAN TEORI. secara global. Salah satu jenis investasi adalah investasi saham. Investasi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ketidakpastian kondisi penghasilan dan kebutuhan akan konsumsi di masa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. penjualan saham kepada publik dengan tujuan untuk mempertahankan kelancaran

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan studi empiris yang telah dilakukan penulis, maka dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi tersebut ada suatu keuntungan (return) yang diinginkan oleh investor.

BAB 1 PENDAHULUAN. yang bersumber dari masyarakat yang memiliki kelebihan dana ke berbagai sektor yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pasar modal merupakan salah satu tonggak penting dalam perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. tercermin dari banyaknya perusahaan yang melakukan Initial Public Offering

BAB I PENDAHULUAN. harga sahamnya (Fama, 1978; Wright dan Ferris, 1997). Harga saham digunakan

BAB I PENDAHULUAN. long-trem financial assets (Sartono, 2008). Salah satu kegiatan pasar modal

BAB 1 PENDAHULUAN. Indikator yang paling penting dalam menilai kemajuan perekonomian suatu

SESUDAH PENGUMUMAN DIVIDEN

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara termasuk Indonesia. Pemerintah dalam hal ini berupaya untuk

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia. Bursa Efek Indonesia sebagai salah satu pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. nilai perusahaan meningkat. Masalah struktur modal merupakan masalah yang

BAB I PENDAHULUAN. dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu investasi (investment), sering juga

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sarana untuk melakukan investasi adalah pasar modal. Pasar

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang sedang berkembang di berbagai bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Adanya perkembangan perekonomian yang tidak menentu dewasa ini

I. PENDAHULUAN. pasif dan investor aktif. Investor pasif menganggap bahwa pasar modal adalah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan swasta. Pasar modal menjadi sarana perusahaan untuk memenuhi

PENGARUH PUBLIKASI DIVIDEN TERHADAP REAKSI HARGA SAHAM DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan adanya pasar modal (capital market), pemodal sebagai pihak yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keadaan perekonomian Indonesia yang saat ini menurun akibat melemahnya

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan sebuah perusahaan. Karena melalui pasar modal dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia mengalami perkembangan yang pesat dari periode ke

BAB I PENDAHULUAN. berupa capital gain. Menurut Indriyo Gitosudarmo dan Basri (2002: 133),

BAB I PENDAHULUAN. akan semakin besar juga seiring dengan semakin berkembangnya kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam ekonomi suatu negara tertentu, dalam kaitannya dengan dana, ada

BAB I PENDAHULUAN. dianggap dapat membantu pertumbuhan perekonomian di Indonesia. Pasar

BAB I PENDAHULUAN. Bursa efek Indonesia (pasar modal) Indonesia pada awalnya terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN. Gabungan (IHSG) turut mengalami peningkatan.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah untuk mendapatkan dana dari masyarakat yang dapat digunakan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia berkembang sangat pesat dari tahun ke tahun, hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkannya maupun kinerja industri secara keseluruhan. Semua perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. bank. Suatu perusahaan dapat menerbitkan saham dan menjualnya di pasar. beban bunga tetap seperti jika meminjam ke bank.

I. PENDAHULUAN. dalam waktu dua tahun atau lebih secara bertahap. Secara umum investasi dikenal

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. bagi keuntungan masa depan, dengan demikian maka pengertian investasi dapat

BAB I PENDAHULUAN. Seperti yang dikutip dari situs

BAB I PENDAHULUAN. dapat memilih alternatif investasi yang memberikan return yang paling

BAB I PENDAHULUAN. invetasi keuangan jangka panjang seperti, saham, obligasi, instrumen-instrumen

BAB I PENDAHULUAN. likuid dan efisien. Pasar modal dikatakan likuid jika penjual dapat menjual dan

BAB I PENDAHULUAN. Para ekonom telah lama berbicara mengenai modal (capital), khususnya modal

BAB I PENDAHULUAN. umumnya lebih dari 1 (satu) tahun (Samsul 2006: 43). Pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. peluang yang akan dihadapi oleh Indonesia dengan adanya AFTA. AFTA

BAB I PENDAHULUAN. individu-individu atau badan usaha yang mempunyai kelebihan dana (surplus

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kelanjutan hidup perusahaan (going concern), laba dalam jangka panjang (profit), dan

BAB I PENDAHULUAN. tetapi perusahaan juga memiliki tujuan utama yaitu meningkatkan. kekayaan pemegang saham. Melihat bahwa kekayaan pemegang saham

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran pemegang saham juga tinggi. Menurut Husnan (2004) nilai

BAB I PENDAHULUAN. dan ekuitas (saham preferen dan saham biasa) yang ditetapkan perusahaan (Mardiyanto,

BAB I PENDAHULUAN. suatu Negara dapat dilihat dan diukur melalui berbagai cara, salah satunya dengan

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas perekonomian menjadi meningkat karena pasar modal menjalankan dua

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan dengan ditandai semakin maraknya kegiatan investasi di Pasar

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Pendapatan Nasional Per Kapita berinvestasi pada saham yang dapat memberikan penghasilan (return) yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki saham suatu perusahaan, jika harga saham suatu perusahaan selalu

BAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor. Pesatnya perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keberadaan pasar modal sangat bermanfaat bagi para investor dan dunia usaha

BAB I PENDAHULUAN. dengan kapitalisasi pasar cukup besar. Pasar modal memiliki peran besar bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. periode ke periode, hal tersebut terbukti dengan meningkatnya jumlah saham yang

BAB I PENDAHULUAN. (Tandelilin, 2010:31). Salah satu bidang investasi yang cukup menarik namun

BAB I PENDAHULUAN. penawaran dan permintaan jangka panjang dalam bentuk efek. Pasar modal

I. PENDAHULUAN. Nilai Emisi (Rp Juta ) Perubahan (%) Jumlah Emiten

BAB I PENDAHULUAN. atau laba yang sebesar-besarnya yang mengandung konsep bahwa perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan. Investasi pada sekuritas juga bersifat likuid (mudah dirubah). Oleh karena itu

BAB 1 PENDAHULUAN. diperlukan dana yang cukup besar, dimana pemenuhannya tidak hanya

BAB 1 PENDAHULUAN. (2007:2) menyatakan bahwa An Investment is the current commitment of money

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal dapat dijadikan salah satu alternatif bagi perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Krisis moneter yang terjadi di Indonesia pada pertengahan tahun 1997

BAB I PENDAHULUAN. yang membutuhkan dana (issuer) dengan pihak yang mempunyai kelebihan dana

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang akan menginvestasikan dananya (investor). Prinsip-prinsip

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berkembangnya suatu perusahaan tergantung pada kinerja keuangan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia usaha sudah semakin berkembang saat ini. Kemunculan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk memperoleh modal. Bagi perusahaan go public, beberapa

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan dunia usaha bagi perusahaan yang sudah Go Public semakin

BAB I PENDAHULUAN. emiten dan tempat terjadinya kegiatan investasi. Secara konsep, investasi adalah

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran besar dalam perekonomian suatu negara, hal

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal pada hakikatnya memiliki sifat yang sama dengan pasar barang atau pasar tradisional pada umumnya. Karena dalam pasar modal terdapat kegiatan perdagangan atas suatu produk antara pihak pembeli dan pihak penjual. Akan tetapi transaksi yang dilakukan dalam pasar modal tidak dilakukan dengan cara bertemu langsung antara penjual dan pembelinya, karena pasar ini bersifat abstrak, sehingga aktivitas transaksinya hanya dapat dilihat di bursa (stock exchange). Pasar modal merupakan salah satu bagian dari pasar financial yang menjalankan fungsi ekonomi dan fungsi keuangan dan menjadi salah satu pilihan bagi investor dalam menyalurkan dana yang mereka miliki. Fungsi ekonomi dari pasar modal adalah dengan menyediakan fasilitas dengan mempertemukan dua kepentingan antara pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) dengan pihak yang memerlukan dana (emiten). Sedangkan fungsi keuangan yaitu pasar modal memberikan kemungkinan dan kesempatan dalam memperoleh imbalan (return) bagi pemilik dana. Hal ini memungkinkan aktivitas perekonomian menjadi meningkat karena perusahaan dapat meningkatkan pendapatannya dan pada akhirnya akan memberikan kemakmuran bagi masyarakat lebih luas. 1

2 Salah satu pencarian dana adalah melalui instrumen investasi di pasar modal berupa saham. Saham merupakan sertifikat kepemilikan atas perusahaan dan periode kepemilikan tergantung pemegang saham tersebut apakah dalam jangka pendek maupun jangka panjang, dan umumnya kepemilikan saham untuk jangka panjang. Menurut Tandelilin (2001) saham merupakan surat bukti bahwa kepemilikan atas aset-aset perusahaan yang menerbitkan saham. Saham menjadi salah satu alternatif investasi di pasar modal yang paling banyak digunakan oleh para investor karena keuntungan yang diperoleh lebih besar dan dana yang dibutuhkan investor untuk melakukan investasi tidak begitu besar jika dibandingkan dengan obligasi. Tujuan perusahaan melakukan investasi saham adalah untuk memaksimalkan kesejahteraan pemegang saham dengan cara memaksimalkan nilai saham perusahaan yang pada akhirnya mencerminkan harga saham tersebut serta untuk mendapatkan return yang maksimal. Namun yang menjadi permasalahan adalah ketika tidak ada pihak manapun yang dapat memberikan kepastian pada para investor bahwa investasi yang dilakukan akan mendapatkan keuntungan (return) atau bahkan mendatangkan kerugian (risiko). Dalam pasar modal, tidak pastinya return yang akan diterima oleh seorang investor membuat seorang investor harus memilih dengan sangat hati-hati alternatif investasi yang harus dipilih. Di pasar modal, tidak semua saham dari perusahaan yang memiliki profil yang baik akan memberikan return yang baik pada

3 investor sehingga diperlukan analisis yang lebih mendalam mengenai perusahaan tersebut. Calon investor memerlukan informasi mengenai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang dilihat dari return yang diterima oleh investor dan melihat bagaimana perusahaan mengelola asetnya. Apabila dana tersebut dapat dikelola dengan baik maka akan dapat meningkatkan laba yang diperoleh sehingga return yang dihasilkan akan meningkat pula. Return adalah apa yang diperoleh investor dari investasinya dalam suatu periode yang dalam hal saham berupa dividen dan untung capital (capital gain) yaitu kenaikan nilai investasi (Suwardjono, 2005). Semakin efisien perusahaan dalam menggunakan asetnya maka return yang diperoleh akan semakin tinggi bagi investor, karena return merupakan salah satu alat untuk menilai seberapa besar keuntungan suatu saham. Selain return semua jenis investasi yang ada memiliki risiko baik kecil maupun besar. Risiko bisa saja menuju pada suatu kerugian, karena itu dalam suatu investasi di pasar modal selain memperhitungkan hasil yang didapat, juga harus memperhitungkan risiko yang akan terjadi. Dalam dunia investasi khususnya pasar modal, dikenal dua jenis risiko yaitu risiko tidak sistematis dengan risiko sistematis. Risiko tidak sistematis adalah risiko yang dapat dikendalikan dengan cara diversifikasi aset atau saham yang tepat pada susunan portofolio. Diversifikasi adalah sebuah strategi investasi dengan menempatkan dana dalam berbagai

4 instrumen investasi dengan tingkat risiko dan potensi keuntungan yang berbeda. Melalui diversifikasi seorang investor dapat memperoleh tingkat risiko yang lebih rendah untuk imbalan yang sama. Tetapi diversifikasi ini bukanlah suatu jaminan dalam mengusahakan risiko yang minimum dengan keuntungan yang maksimum sekaligus. Sedangkan risiko sistematis adalah risiko yang tidak dapat dihilangkan dengan cara melakukan diversifikasi dalam penyusunan portofolio. Risiko ini berasal dari beberapa faktor fundamental perusahaan dan faktor karekteristik pasar tentang saham perusahaan tersebut. Teori portofolio mempelajari bagaimana investasi pada surat-surat berharga. Pada umumnya investor pada surat-surat berharga (saham, obligasi dan sebagainya) memilih untuk memiliki berbagai jenis surat berharga sehingga mereka dikatakan membentuk portofolio. Menurut Hendriksen (2001) teori portofolio didasarkan pada dua asumsi mengenai keputusan investasi dalam ketidakpastian: 1. Investor menghindari risiko (risk averse) dan lebih menyukai imbalan yang lebih besar untuk tingkat risiko tertentu atau risiko yang lebih rendah untuk tingkat imbalan tertentu. 2. Imbalan sekuritas mempunyai distribusi normal. Alternatif pendanaan selain menerbitkan saham adalah dengan menggunakan utang. Penggunaan utang untuk memenuhi kebutuhan dana perusahaan akan menghasilkan keuntungan dan dapat berdampak pada

5 kerugian yang tidak lain adalah merupakan risiko dan penggunaan utang. Menurut Kieso dan Weygandt (2012) utang adalah pengorbanan manfaat ekonomi di masa yang akan datang sebagai akibat dari kewajiban yang timbul sekarang. Utang menyebabkan beban yang bersifat tetap yaitu beban bunga dan pokok pinjaman yang harus dibayar, di lain pihak utang merupakan sumber dana yang dapat digunakan untuk mendanai aktivitas perusahaan sehingga perusahaan dapat meningkatkan kemampuan menghasilkan laba. Berhubungan dengan kebijakan penggunaan utang (leverage) terdapat 2 jenis risiko, risko keuangan dan risiko bisnis. Weston dan Brigham (2001) mengemukakan bahwa risiko keuangan adalah bagian dari risiko yang ditanggung pemegang saham, yang melebihi risiko bisnis yang mendasar, sebagai akibat dari penggunaan financial leverage. Sedangkan risiko investasi mencerminkan perbedaan hasil yang diharapkan dengan hasil yang sesungguhnya. Apabila hasil yang sesungguhnya lebih besar dari pada yang diharapkan maka investor akan memperoleh keuntungan, tetapi apabila hasil yang diharapkan lebih besar dari pada hasil yang sesungguhnya maka investor akan mengalami kerugian. Terdapat dua jenis leverage yaitu operation leverage dan financial leverage. Operation leverage menggambarkan struktur biaya perusahaan yang dikaitkan dengan keputusan manajemen dalam menentukan kombinasi aset perusahaan. Peningkatan financial leverage dapat berdampak positif dan negatif bagi pemegang saham, hal ini tergantung

6 pada kondisi perekonomian. Pada saat kodisi ekonomi prosperity, peningkatan financial leverage disebabkan manajemen perusahaan semakin optimis terhadap prospek perusahaan di masa depan. Pada saat kondisi ekonomi resesi, peningkatan leverage berdampak negatif bagi pemegang saham karena terdapat penurunan penjualan, sehingga perusahaan yang memiliki banyak utang akan kesulitan dalam membayar bunga karena laba yang diperoleh perusahaan menurun dan juga mengakibatkan penurunan pembagian dividen kepada pemegang saham. Financial leverage menggambarkan bagaimana perusahaan membiayai aktivitasnya (Weston dan Brigham, 2001). Penelitian sebelumnya mengenai pengaruh financial leverage baik terhadap risiko maupun terhadap return saham menunjukan hasil yang tidak konsisten. Rum (2005) dan Irawansyah (2009) dalam penelitiannya menyimpulkan terdapat hubungan positif financial leverage terhadap risiko. Soedijatno (2008) menyatakan terdapat hubungan negatif antara financial leverage terhadap risiko. Ardiansyah (2004) dan Rum (2005) mengemukakan bahwa financial leverage mempunyai hubungan negatif terhadap return. Irawansyah (2009) dalam penelitiannya menghasilkan kesimpulan bahwa terdapat pengaruh yang positif signifikan antara financial leverage terhadap return, sedangkan Majeed B. A et al (2010) membuktikan tidak ada pengaruh signifikan antara financial leverage dengan return.

7 Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ini karena banyaknya perbedaan hasil penelitian terdahulu, yang ditunjukan dengan hasil yang tidak konsisten. Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk meneliti kembali dengan mengambil judul yaitu Pengaruh Financial Leverage Terhadap Risiko dan Return Saham (Pada Emiten Sektor Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007-2011). 1.2 Identifikasi Masalah Terdapat dua pelaku penting dalam pasar modal yaitu investor dan emiten. Lembaga yang menyalurkan dana atau membeli saham maupun obligasi suatu perusahaan di pasar modal dinamakan investor, sedangkan perusahaan yang menerima dana atau menjual saham maupun obligasi tersebut dinamakan emiten. Bagi emiten adanya dana dari luar dapat digunakan untuk mengembangkan usahanya tanpa menunggu dana dari hasil operasi perusahaannya sendiri. Ketika perusahaan memilih untuk mendanai perusahaannya dari utang maka perusahaan tersebut telah memilih untuk melakukan kebijakan financial leverage. Dengan menginvestasikan dananya para pihak pemilik dana (investor) mengharapkan adanya imbalan atau return dari penyerahan dana tersebut namun dalam melakukan investasi saham tidak terlepas dari risiko. Masalah terjadi ketika investor menanamkan modalnya berupa saham pada

8 perusahaan yang mendanai operasinya dari utang. Maka masalah yang akan diteliti adalah: 1. Bagaimana pengaruh financial leverage terhadap risiko? 2. Bagaimana pengaruh financial leverage terhadap return saham? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh bukti empiris mengenai: 1. Pengaruh financial leverage terhadap risiko di perusahaan emiten sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2007-2011. 2. Pengaruh financial leverage terhadap return saham di perusahaan emiten sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2007-2011. 1.4 Kegunaan Penelitian Penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat baik bagi penulis sendiri, perusahaan, dan pembaca. 1. Penulis Dapat menambah pengetahuan dan pemahaman mengenai pengaruh financial leverage terhadap risiko yang diterima pemegang saham maupun return saham bagi perusahaan.

9 2. Perusahaan Dapat memberikan gambaran mengenai keputusan financial leverage terhadap risiko saham dan return saham. Serta dapat menjadi pertimbangan dalam membuat keputusan yang berhubungan dengan pendanaan yang berasal dari utang. 3. Pembaca Memberikan literatur yang berkaitan dengan financial leverage, risiko saham, return saham. Sehingga. memacu peneliti lain untuk melakukan penelitian yang lebih baik dimasa yang akan datang dan menjadi bahan pertimbangan acuan dalam melakukan penelitian. 1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan emiten sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Waktu dan penelitian akan berlangsung mulai bulan Oktober 2012 sampai dengan selesai.