STUDI EKSPERIMENTAL KOEFISIEN PERPINDAHAN KALOR MODEL WATER HEATER KAPASITAS 10 LITER DENGAN INJEKSI GELEMBUNG UDARA

dokumen-dokumen yang mirip
JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PENINGKATAN EFISIENSI SISTEM PEMANAS AIR KAMAR MANDI MENGGUNAKAN INJEKSI GELEMBUNG UDARA

Ditulis Guna Melengkapi Sebagian Syarat Untuk Mencapai Jenjang Sarjana Strata Satu (S1) Jakarta 2015

TUGAS AKHIR EKSPERIMEN HEAT TRANSFER PADA DEHUMIDIFIER DENGAN AIR DAN COOLANT UNTUK MENURUNKAN KELEMBABAN UDARA PADA RUANG PENGHANGAT

PENGARUH PENAMBAHAN SALURAN UDARA PEMANAS DENGAN PIPA SPIRAL PADA TUNGKU BATUBARA TERHADAP KARAKTERISTIK PEMBAKARAN

PENGARUH BILANGAN REYNOLDS TERHADAP KARAKTERISTIK KONDENSOR VERTIKAL TUNGGAL TIPE CONCENTRIC TUBE COUNTER CURRENT

LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSAING

LAPORAN TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN DAN PENGUJIAN MODEL KONDENSOR TIPE CONCENTRIC TUBE COUNTER CURRENT TUNGGAL DIPASANG SECARA VERTIKAL

BAB I PENDAHULUAN. Energi merupakan kebutuhan pokok bagi kegiatan sehari-hari,

Gambar 11 Sistem kalibrasi dengan satu sensor.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetauhui hubungan perubahan debit air, debit udara,

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia sebagaian besar bekerja sebagai petani, Oleh karena itu, banyak usaha kecil menengah yang bergerak

Gambar 2.1 Sebuah modul termoelektrik yang dialiri arus DC. ( (2016). www. ferotec.com/technology/thermoelectric)

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sumber energi pengganti yang sangat berpontensi. Kebutuhan energi di

DESAIN DAN ANALISIS ALAT PENUKAR KALOR TIPE BEU

TUGAS AKHIR. Oleh: EKO PRIYANTO NIM : D

ANALISIS THERMAL KOLEKTOR SURYA PEMANAS AIR JENIS PLAT DATAR DENGAN PIPA SEJAJAR

Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik TAMBA GURNING NIM SKRIPSI

ANALISIS TAHANAN DAN STABILITAS PERAHU MOTOR BERPENGGERAK SOLAR CELL

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

DESAIN DAN ANALISIS ALAT PENUKAR KALOR TIPE AES

I. PENDAHULUAN. Mesin pengering merupakan salah satu unit yang dimiliki oleh Pabrik Kopi

3.2 Pembuatan Pipa Pipa aliran air dan coolant dari heater menuju pipa yang sebelumnya menggunakan pipa bahan polimer akan digantikan dengan menggunak

Studi Eksperimental Efektivitas Penambahan Annular Fins pada Kolektor Surya Pemanas Air dengan Satu dan Dua Kaca Penutup

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KAJIAN EXPERIMENTAL KOEFISIEN PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI DENGAN NANOFLUIDA Al2SO4 PADA HEAT EXCHANGER TIPE COUNTER FLOW

PENGARUH VARIASI JUMLAH LUBANG BURNER TERHADAP KALORI PEMBAKARAN YANG DIHASILKAN PADA KOMPOR METHANOL DENGAN VARIASI JUMLAH LUBANG 12, 16 DAN 20

PENGARUH PENAMBAHAN SALURAN UDARA PEMANAS DENGAN PIPA LURUS PADA TUNGKU BATUBARA TERHADAP KARAKTERISTIK PEMBAKARAN

TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH KECEPATAN ALIRAN FLUIDA TERHADAP EFEKTIFITAS PERPINDAHAN PANAS PADA HEAT EXCHANGER JENIS SHELL AND TUBE

BAB I PENDAHULUAN I.1.

BAB IV PENGOLAHAN DATA

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan akan alat transportasi seperti kendaraan bermotor kian hari kian

BAB IV ANALISA PENGUJIAN DAN PERHITUNGAN BLOWER

BAB II DASAR TEORI 2.1 Pasteurisasi 2.2 Sistem Pasteurisasi HTST dan Pemanfaatan Panas Kondensor

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Tugas Sarjana Bidang ADI SUMANTO L2E JURUSAN

TUGAS AKHIR PENGARUH PERUBAHAN TEMPERATUR PENGERING TERHADAP KUALITAS KAYU SUREN, SENGON, DAN MAHONI

Air Secara Otomatis Berbasis Mikrokontroler [ ]

BAB I PENDAHULUAN. vital yang tidak dapat dilepaskan dari keperluan sehari-hari. Manusia hampir tidak

BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN

TUGAS AKHIR BIDANG KONVERSI ENERGI PERANCANGAN, PEMBUATAN DAN PENGUJIAN POMPA DENGAN PEMASANGAN TUNGGAL, SERI DAN PARALEL

BAB I PENDAHULUAN. BAB I Pendahuluan

DESAIN DAN ANALISIS ALAT PENUKAR KALOR TIPE CES

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN I-1

SKRIPSI. Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi. Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik BINSAR T. PARDEDE NIM DEPARTEMEN TEKNIK MESIN

ANALISIS KINERJA COOLANT PADA RADIATOR

PERANCANGAN TANGKI PEMANAS AIR TENAGA SURYA KAPASITAS 60 LITER DAN INSULASI TERMALNYA

RANCANG BANGUN MODEL KONDENSOR TIPE CONCENTRIC TUBE COUNTER CURRENT TUNGGAL DIPASANG SECARA HORISONTAL

PENGUJIAN KOLEKTOR SURYA PLAT DATAR UNTUK PEMANAS AIR LAUT DENGAN MEMBANDINGKAN PERFORMANSI KACA SATU DENGAN KACA BERLAPIS KETEBALAN 5MM SKRIPSI

Pipa pada umumnya digunakan sebagai sarana untuk mengantarkan fluida baik berupa gas maupun cairan dari suatu tempat ke tempat lain. Adapun sistem pen

II. TINJAUAN PUSTAKA A. SAMPAH

1 Universitas Indonesia

METODOLOGI PENELITIAN. Waktu dan Tempat Penelitian. Alat dan Bahan Penelitian. Prosedur Penelitian

ANALISA WAKTU SIMPAN AIR PADA TABUNG WATER HEATER TERHADAP KINERJA AC SPLIT 1 PK

BAB I PENDAHULUAN. khatulistiwa, maka wilayah Indonesia akan selalu disinari matahari selama jam

Radiasi ekstraterestrial pada bidang horizontal untuk periode 1 jam

BAB I PENDAHULUAN. pendinginan untuk mendinginkan mesin-mesin pada sistem. Proses pendinginan

BAB I PENDAHULUAN. sirkulasi udara oleh exhaust dan blower serta sistem pengadukan yang benar

RANCANG BANGUN DAN PENGUJIAN MESIN PENGERING KAYU PORTABEL DENGAN BAHAN BAKAR BRIKET GERGAJI UNTUK PENGRAJIN HANDICRAFT di SURAKARTA

KAJIAN EKSPERIMEN COOLING WATER DENGAN SISTEM FAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

STUDI PENYUSUTAN PRODUK HASIL INJEKSI PLASTIK DENGAN SALURAN PENDINGIN LURUS DAN TANPA SALURAN PENDINGIN

Studi Eksperimental Efektivitas Penambahan Annular Fins Pada Kolektor Surya Pemanas Air dengan Satu dan Dua Kaca Penutup

UJI KARAKTERISTIK PEMBAKARAN BRIKET BIOMASSA JERAMI-BATUBARA DENGAN VARIASI KOMPOSISI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian dilakukan setelah di setujui sejak tanggal pengesahan

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan tingkat kehidupan dan perkembangan teknologi, kebutuhan

DESAIN DAN ANALISIS ALAT PENUKAR KALOR TIPE BES

I. PENDAHULUAN. Pengembangan energi ini di beberapa negara sudah dilakukan sejak lama.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

KALOR. Kelas 7 SMP. Nama : NIS : PILIHAN GANDA. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!

BAB II TEORI DASAR 2.1 Perancangan Sistem Penyediaan Air Panas Kualitas Air Panas Satuan Kalor

WATER TO WATER HEAT EXCHANGER BENCH BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tujuan Pengujian

BAB 1 PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB III PERANCANGAN SISTEM

ANALISIS BEBAN PENDINGINAN DAN KALOR UNIT PENGKONDISIAN UDARA DAIHATSU XENIA

UJI KARAKTERISTIK PEMBAKARAN BRIKET BIOMASSA ONGGOK-BATUBARA DENGAN VARIASI KOMPOSISI

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PERUBAHAN DEBIT ALIRAN PADA EFISIENSI TERMAL SOLAR WATER HEATER DENGAN PENAMBAHAN FINNED TUBE

Contoh soal dan pembahasan ulangan harian energi dan daya listrik, fisika SMA kelas X semester 2. Perhatikan dan pelajari contoh-contoh berikut!

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGUJIAN UNJUK KERJA SOLAR ASSISTED HEAT PUMP WATER HEATER. MENGGUNAKAN HFC-134a DENGAN VARIASI INTENSITAS RADIASI

TUGAS AKHIR PERCOBAAN KUALITAS ETHYLENE DAN AIR PADA ALAT PERPINDAHAN PANAS DENGAN SIMULASI ALIRAN FLUIDA

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan jumlah penduduk dan teknologi yang pesat, menjadikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

KOEFISIEN PERPINDAHAN KALOR DUA FASA UDARA DAN AIR SEARAH DALAM PIPA VERTIKAL PADA DAERAH ALIRAN KANTUNG (SLUG FLOW)

LAPORAN PRAKTIKUM KONVEKSI PADA ZAT CAIR

BAB II DASAR TEORI Prinsip Kerja Mesin Refrigerasi Kompresi Uap

Tugas Akhir BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI. i ii iii iv v vi

Lampiran 1. Perhitungan kebutuhan panas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V PENUTUP. Dari hasil penyelesaian tugas akhir dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

Karakteristik Perpindahan Panas dan Pressure Drop pada Alat Penukar Kalor tipe Pipa Ganda dengan aliran searah

BAB II DASAR TEORI. Laporan Tugas Akhir. Gambar 2.1 Schematic Dispenser Air Minum pada Umumnya

BAB II Dasar Teori BAB II DASAR TEORI

TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN COOL BOX BERBASIS HYBRID TERMOELEKTRIK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

TUGAS AKHIR STUDI EKSPERIMENTAL KOEFISIEN PERPINDAHAN KALOR MODEL WATER HEATER KAPASITAS 10 LITER DENGAN INJEKSI GELEMBUNG UDARA Disusun: SLAMET SURYADI NIM : D 200050181 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2009

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era modern seperti sekarang ini keberadaan air panas sangatlah dibutuhkan baik pada rumah tangga, perhotelan, maupun restoran. Kehadirannya semakin melengkapi gaya hidup masa kini dan memberi kenyamanan bagi penggunanya. Di negara maju, air panas merupakan suatu kebutuhan standar dimana setiap rumah tangga air dingin selalu di dampingi air panas yang suhunya rata rata mencapai 40 º C. Air pada suhu tersebut dapat digunakan sebagai penghangat ruangan maupun keperluan rumah tangga lainnya. Untuk memperoleh air panas dengan cepat dan praktis, salah satunya adalah dengan memanfaatkan alat pemanas air yang biasa di sebut dengan water heater. Water heater merupakan salah satu contoh produk yang sekarang ini banyak diminati untuk memenuhi kebutuhan air panas. Water heater yang ada saat ini menggunakan tiga sumber energi yaitu berasal dari sumber energi listrik, gas dan matahari. Namun, dari ketiga sumber tersebut lebih banyak digunakan adalah water heater dengan energi listrik karena lebih praktis dalam penggunaan serta pemasangannya dari pada jenis water heater yang lain. Penggunaan water heater dengan memakai sumber energi listrik telah berkembang dengan pesat baik di negara maju maupun negara yang sedang berkembang. Selain itu, hampir semua masyarakat telah menggunakan energi listrik.

Water heater energi listrik dapat memanaskan air dengan dua cara yaitu dengan cara pool boiling dan flow boiling. Salah satu contoh produk water heater yang memanaskan air dengan cara pool boiling adalah water heater merk Lakoni model Emilia yang menggunakan tenaga listrik dan memiliki kapasitas tanki air 10 liter dengan daya listrik yang digunakan maksimal 200 Watt. Water heater tersebut apabila dipanaskan secara pool boiling sampai suhu yang dikehendaki (sampai water heater mati) membutuhkan waktu 2 jam 16 menit (Ardi, U. A. D., 2008). Dengan melihat kondisi tersebut, kami rasa masih perlu adanya perubahan rancangan guna mendapatkan water heater yang mampu menghasilkan air panas dalam waktu yang lebih cepat. Salah satu cara untuk meningkatkan kinerja water heater adalah dengan penambahan injeksi gelembung udara pada water heater. Injeksi gelembung udara tersebut dimaksudkan untuk mengganggu aliran laminar dari fluida. Dengan terganggunya aliran laminar diharapkan dapat mempercepat proses pemanasan. Hasil yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi fluks kalor listrik dan debit udara terhadap koefisien perpindahan panas. 1.2 Perumusan masalah Dari uraian di atas, maka pengetahuan akan besarnya pengaruh koefisien perpindahan panas pada water heater dengan variasi parameter

terbaik sangat penting untuk diketahui. Dapat dirumuskan permasalahan dalam perancangan dan pembuatan alat ini adalah: 1. Bagaimana pengaruh penambahan debit udara terhadap kebutuhan energi water heater. 2. Bagaimana hubungan koefisien perpindahan kalor konveksi dua fasa (h tp ) dengan perubahan debit udara (Q g ) dan fluks kalor listrik (q ). 1.3 Batasan Masalah Diperlukan suatu pembatasan masalah untuk lebih menitikberatkan pembahasan pada parameter yang terkait dengan pegkajian masalah ini, permasalahan akan difokuskan pada: 1. Water heater yang digunakan untuk pengujian adalah model water heater yang menggunakan energi listrik yang mempunyai kapasitas 10 liter dengan daya maksimal 200 watt dan dipasang secara vertikal. 2. Variasi debit air yang digunakan adalah 4 lpm, 5 lpm, dan 6 lpm. 3. Variasi debit udara yang digunakan adalah 3 lpm, 6 lpm, dan 9 lpm. 4. Variasi tegangan listrik yang digunakan adalah 190, 200, 210 dan 220 Volt. 5. Pengujian water heater dilakukan dengan cara pool boiling dan flow boiling. 6. Fluks kalor listrik 6356,87 W/m 2, 7434,94 W/m 2, 8587,36 W/m 2, 9814,13 W/m 2.

1.4 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah: 1. Mengetahui pengaruh penambahan debit udara terhadap kebutuhan energi water heater untuk mencapai temperatur kerja. 2. Mengetahui hubungan perubahan debit udara dan fluks kalor listrik terhadap perubahan koefisien perpindahan kalor. 1.5 Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Sebagai wujud kontribusi untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tentang penggunaan gelembung udara untuk peningkatan koefisien perpindahan panas pada water heater. 2. Memberikan informasi mengenai peningkatan koefisien perpindahan kalor pada water heater dengan penambahan injeksi gelembung udara. 1.6 Sistematika Penulisan Tugas Akhir ini disusun dalam lima bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN

Bab ini membahas mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini berisi tentang penelitian penelitian sebelumnya dan teori teori yang mendukung dalam penyusunan Tugas Akhir ini, diantaranya teori tentang mekanisme fisik perpindahan kalor, mekanisme gelembung udara pada pipa vertikal, aliran dalam pipa, bilangan Reynold dua fasa dan karakteristik aliran perubahan fasa. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini menjelaskan tentang metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yang meliputi diagram alir penelitian, bahan yang digunakan, alat alat yang digunakan, tempat pengujian dan pengambilan data, serta tahapan penelitian. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi tentang data hasil penelitian, analisis penelitian dan analisis hasil pembahasan hasil pengujian. BAB V PENUTUP Bab ini membahas tentang kesimpulan dan saran.