BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan dana jangka panjang dengan menjual saham atau mengeluarkan obligasi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. biasanya ditandai dengan adanya kenaikan tingkat pendapatan masyarakat. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. Semakin ketatnya persaingan usaha di Indonesia mendorong perusahaan untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor. Pesatnya perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia saat ini telah mengalami perkembangan yang pesat dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. investor untuk menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pembiayaan atau dana dengan cara penjualan saham. Pasar modal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manfaat diantaranya dividen dan capital gain. Dividend merupakan bagian

BAB I PENDAHULUAN. penurunan keuntungan, yang mengakibatkan turunnya tingkat return saham. Grafik LQ45 Periode sampai

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Esa Unggul

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ekonomi suatu negara dapat diukur dengan banyak

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan (Darmadji dan Fakhruddin, 2006:111). investasi dalam bentuk saham. Saham (stock atau share) adalah tanda

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, dunia investasi bukan lagi merupakan kegiatan baru di dunia

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pembangunan suatu negara memerlukan dana investasi dalam jumlah

BAB 1 PENDAHULAN. Menurut Bursa Efek Indonesia (BEI), pasar modal (capital market)

BAB 1 PENDAHULUAN. berkesempatan untuk mengembangkan perusahaan. Bagi investor, pasar modal

BAB 1 PENDAHULUAN. membuat dunia usaha menjadi lebih kompetitif. Sehingga dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Jakarta (BEJ) atau Jakarta Stock Exchange (JSX) adalah sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, dan Sistematika Penulisan.

BAB I PENDAHULUAN. terbukti dengan meningkatnya jumlah perusahaan yang listing di Bursa Efek

BAB I PENDAHULUAN. nilai investasi di masa yang akan datang. (Jones, 2004). Tujuan kegiatan investasi

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan dunia usaha terhadap permodalan saat ini cenderung menunjukkan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Suatu perusahaan diharapkan dapat terus berkembang. Sementara pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Seiring dengan laju perekonomian Indonesia yang terus mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Pelaporan keuangan merupakan sarana yang digunakan perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup besar. Hal ini dapat dilihat dari perusahaan go public semakin

II. TINJAUAN PUSTAKA. Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dan penerimaan devisa. Di Negara yang sedang berkembang usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. telah memiliki perubahan pola pikir tentang uang dan pengalokasiannya. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. dipandang sebagai salah satu sarana efektif untuk mempercepat pembangunan. menjadi cerminan dinamika ekonomi suatu negara.

BAB 1 PENDAHULUAN. berupa capital gain ataupun dividend yield. Capital gain dapat diperoleh jika

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Tingkat kompetisi bisnis pada masa ini semakin ketat dikarenakan adanya

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki saham suatu perusahaan, jika harga saham suatu perusahaan selalu

BAB I PENDAHULUAN. negara tentunya memerlukan dana, salah satu altenatif yang dapat digunakan

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pasar modal merupakan suatu bidang usaha perdagangan surat-surat berharga

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. dimana pertumbuhan tersebut sejalan dengan era globalisasi ekonomi. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan dana serta menawarkan surat berharga dengan cara listing

BAB I PENDAHULUAN. dan berarti perusahaan telah melakukan financial leverage. Semakin besar utang

BAB 1 PENDAHULUAN. lembaga profesi yang berkaitan dengan efek. dividen atau Capital Gain. Dividen merupakan pembagian keuntungan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia berkembang sangat pesat dari tahun ke tahun, hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan ekonomi adalah salah satu aspek penting di dalam suatu negara dalam

BAB I PENDAHULUAN. berbagai jenis tabungan di bank, digunakan untuk modal usaha sendiri maupun

BAB I PENDAHULUAN. daripada proses pembentukannya dan apabila digunakan secara terus-menerus akan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Harga saham merupakan salah satu indikator keberhasilan pengelolaan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dengan cara melakukan penawaran saham kepada masyarakat di bursa

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal mempunyai peran penting bagi perekonomian negara. Pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. yang efektif untuk mempercepat pembangunan suatu negara. Dalam era

BAB I PENDAHULUAN. investor atau calon investor menilai bahwa perusahaan berhasil dalam mengelola

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan untuk penggalangan dana publik. Bagi investor, pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. umumnya lebih dari 1 (satu) tahun (Samsul 2006: 43). Pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. untuk mempertahankan bisnisnya agar tetap berjalan, salah satunya dengan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang sedang berkembang di berbagai bidang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang digunakan sebagai rujukan untuk mendukung teori-teori yang akan diujikan.

BAB I PENDAHULUAN. satu cara dalam memudahkan perusahaan maupun investor untuk mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. kisaran 6% per tahun (sumber : Selain itu salah satu faktor

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipenuhi dengan melakukan go public atau menjual sahamnya kepada

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah disamping mengarahkan dana dari masyarakat agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. diterimanya adalah informasi yang benar. Sistem perdagangan di Bursa Efek

BAB I PENDAHULUAN. (Tandelilin, 2010:31). Salah satu bidang investasi yang cukup menarik namun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perekonomian di Indonesia mengalami krisis moneter yang sempat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perekonomian modern dan era globalisasi saat ini pasar modal di suatu

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat Syarat. Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas. Muhammadiyah Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. Kata return berasal dari bahasa Inggris yang berarti keuntungan, laba,

BAB I PENDAHULUAN. Investasi dalam bentuk aktiva keuangan yang dapat diperjual-belikan dipasar

BAB I PENDAHULUAN. tujuan initentunya perusahaan tidak luput dari berbagai masalah yang dihadapi, salah satu

BAB I PENDAHULUAN. sama, yaitu mendapatkan capital gain, yaitu selisih positif antara harga

BAB I PENDAHULUAN. Return saham merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return

4 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan fenomena, rumusan masalah, hipotesis, dan hasil penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal dapat dijadikan salah satu alternatif bagi perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. jangka pendeknya saja, tetapi juga harus memiliki ketersediaan modal yang cukup

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. luar negeri. Sementara itu bagi investor, pasar modal merupakan wahana untuk

BAB I PENDAHULUAN. memberikan dampak yang besar bagi pihak-pihak yang bergelut dalam

tingkat laba bersih sebelum bunga atau pajak.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Pergerakan harga saham industri farmasi di Bursa Efek Indonesia mulai

BAB I PENDAHULUAN. modal dan industri-industri sekuritas yang ada pada suatu negara tersebut. Peranan

BAB 2. Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis

I. PENDAHULUAN. indonesia yang mengalami peningkatan antara lain nilai Gross Domestic Product

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Jumlah penduduk Indonesia menurut Badan Pusat Statistik Indonesia hampir

BAB I PENDAHULUAN. bursa saham (stock market) adalah mekanisme surat surat berharga yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Tujuan akhir dari investor perorangan maupun badan usaha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam Undang-undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995: Pasar Modal

BAB I PENDAHULUAN. jangka panjang seperti obligasi saham, dan lainnya (Wikipedia). penjualan saham meningkat secara signifikan.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini, keadaan perekonomian semakin tidak stabil. Dimana

BAB I PENDAHULUAN. adanya sumber-sumber yang dapat menghasilkan keuntungan. Untuk mengetahui

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Pada era sekarang ini para pemilik modal dapat memilih berbagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1) Ni Luh Putu Ari Cintya Devi dan Luh Komang Sudjarni (2012)

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan. Investasi pada sekuritas juga bersifat likuid (mudah dirubah). Oleh karena itu

PENGARUH PERGERAKAN RASIO PROFITABILITAS EMITEN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia mengalami perkembangan yang pesat dari periode ke

BAB I PENDAHULUAN. akan menginvestasikan dananya pada tingkat pengembalian (return) sesuai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pada dasarnya perusahaan membutuhkan dana dalam jumlah tertentu

BAB II LANDASAN TEORI. kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan tempat bertemu antara penjual dan pembeli dengan resiko untung dan rugi serta merupakan sarana perusahaan untuk meningkatkan kebutuhan dana jangka panjang dengan menjual saham atau mengeluarkan obligasi (Jogiyanto, 2014:29). Oleh karena itu, dengan adanya pasar modal dapat memudahkan masyarakat yang kelebihan dana untuk melakukan investasi dan menjadi seorang investor. Pada sisi perusahaan, pasar modal juga bermanfaat dalam mendapatkan dana dari luar perusahaan untuk dapat meningkatkan struktur modal perusahaan sehingga dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Saat ini jumlah investor di pasar modal naik cukup signifikan pada semester I 2016 yang terlihat dari jumlah Single Investor Identification (SID) yang tercatat 491.116 pada Juli 2016 atau naik 26 persen dibanding periode tahun sebelumnya yaitu 388.960. Sedangkan jumlah Sub Rekening Efek (SRE) meningkat 25 persen dari 494.425 menjadi 618.251 pada periode yang sama (Afriyadi, Liputan6.com, 2016). Dari data tersebut maka dapat diketahui bahwa saat ini ketertarikan masyarakat dalam berinvestasi di pasar modal cukup tinggi. Salah satu instrumen pasar modal yang diketahui masyarakat adalah saham. Menurut Jogiyanto (2014:29), saham adalah bukti kepemilikan sebagian dari perusahaan. Dengan membeli saham di pasar modal, para investor berharap 1

2 mendapatkan pengembalian atas investasinya atau return saham yang sesuai dengan resiko yang harus ditanggung. Hal ini sesuai dengan teori high return- high risk atau dapat diartikan, jika investor menginginkan return yang tinggi maka investor juga memiliki resiko tinggi dan juga sebaliknya. Dalam investasi, return merupakan hasil atau tingkat keuntungan yang diperoleh. Menurut Darmadji dan Fakhrudin (2011:9), keuntungan yg diperoleh investor dalam membeli saham ada dua yaitu berupa dividend dan capital gain. Capital gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual. Pada umumnya investor dengan orientasi jangka pendek mengejar keuntungan melalui capital gain. Dalam hal ini return saham diukur dengan menghitung capital gain atau capital loss yaitu dengan mengurangkan harga saham periode tertentu dengan harga saham periode sebelumnya dibagi dengan harga saham periode sebelumnya. Indeks LQ-45 merupakan indeks yang terdiri atas 45 saham pilihan dengan mengacu pada dua variabel, yaitu likuiditas perdagangan dan kapitalisasi pasar (Darmadji dan Fakhruddin, 2011:130). Perusahaan LQ-45 ini dipilih karena perusahaan yang tergabung dalam indeks LQ-45 merupakan saham pilihan yang memiliki peringkat tertinggi dibandingkan perusahaan lainnya yang tidak tergabung dalam indeks LQ-45, dimana perusahaan LQ-45 ini diharapkan dapat mewakili populasi perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Investor yang akan membeli saham di pasar modal akan memerlukan laporan keuangan perusahaan untuk mengetahui prospek keuntungan di masa mendatang (Munawir, 2010:3). Dalam menentukan return saham dipengaruhi oleh kinerja

3 keuangan dan faktor eksternal. Pengukuran kinerja melalui rasio keuangan dapat digunakan calon investor untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan keuangan perusahaan untuk memprediksi harga atau return saham di pasar modal. Faktor eskternal yang mempengaruhi return saham adalah faktor makroekonomi. Kemampuan investor dalam memahami dan meramalkan kondisi makroekonomi akan berguna dalam pengambilan keputusan investasi yang menguntungkan. Salah satu faktor makroekonomi yang sering dikaitkan dengan pasar modal adalah suku bunga (Suteja dan Seran, 2015). Berikut ini adalah grafik 1.1 yang menunjukkan BI Rate tahun 2011-2015 yang diperoleh dari Bank Indonesia. Grafik 1.1 BI Rate Tahun 2011-2015 9.00% 8.00% 7.00% 6.00% 5.00% 4.00% 3.00% 2.00% 1.00% 0.00% BI Rate 7.50% 7.75% 7.50% 6.00% 5.75% 2011 2012 2013 2014 2015 BI Rate Sumber: Bank Indonesia

4 Berikut ini adalah tabel 1.1 yang menunjukkan rata-rata return saham dan ratarata variabel EPS serta ROE pada perusahaan LQ-45 yang terdaftar di BEI periode 2012-2015. Tabel 1.1 Rata-rata Return Saham, EPS, ROE Perusahaan LQ-45tahun periode 2011-2015 per 31 Desember Variabel Tahun 2011 2012 2013 2014 2015 EPS 789.68 629.63 590.15 681.04 596.27 ROE 28.02 26.02 23.03 21.98 18.89 Return Saham -0.02 0.07-0.05 0.25-0.21 Sumber : IDX (data diolah) Pada tabel 1.1 dan grafik 1.1 diatas terlihat bahwa variabel EPS, ROE, BI rate dan return saham menunjukkan hasil yang fluktuatif setiap tahunnya. Kondisi EPS, ROE dan BI rate menunjukkan hasil yang tidak konsisten terhadap return saham perusahaan LQ-45 yang terdaftar di BEI periode 2011-2015. Earning per Share (EPS) adalah rasio yang menunjukkan bagian laba untuk setiap saham. Semakin tinggi nilai EPS maka akan semakin besar laba yang disediakan untuk pemegang saham dan kemungkinan peningkatan jumlah dividen yang dapat diterima oleh pemegang saham (Darmadji dan Fakhruddin, 2011:154). Menurut Susilowati dan Turyanto (2011) EPS menunjukkan bahwa semakin besar tingkat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba per lembar saham bagi pemiliknya, maka akan mempengaruhi return saham perusahaan tersebut. Oleh karena itu, perusahaan yang stabil akan memperlihatkan stabilitas pertumbuhan EPS,

5 dan sebaliknya jika perusahaan tidak stabil akan memperlihatkan pertumbuhan yang fluktuatif. Pada tabel 1.1 menunjukkan adanya fenomena gap pada variabel EPS yaitu pada tahun 2011 dan 2012. Dimana pada tahun 2011, rata- rata variabel EPS tinggi yaitu sebesar 789,68 namun justru return sahamnya rendah, yaitu sebesar -0,02. Hubungan yang tidak sejalan antara EPS dan return saham ini juga terjadi pada tahun 2012, yaitu pada saat EPS mengalami penurunan menjadi 629,63 justru terjadi peningkatan pada return saham di tahun 2012 yaitu sebesar 0,07. Beberapa bukti empiris yang mendukung teori tersebut seperti penelitian yang dilakukan oleh Bukit dan Anggono (2013). Hasil penelitian Bukit dan Anggono menunjukkan bahwa EPS berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. Penelitian oleh Hermawan (2012) dengan sampel perusahaan perbankan yang listing di BEI tahun 2008-2010, menunjukkan bahwa EPS bersama DPR dan NPM merupakan variabel yang secara simultan mempengaruhi return saham sebesar 24,3%. Namun terdapat penelitian yang menunjukkan hasil yang berbeda, yaitu penelitian yang dilakukan oleh Susilowati dan Turyanto (2011), bahwa variabel EPS tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Return on Equity merupakan salah satu rasio keuangan yang dapat digunakan untuk menganalisis kinerja perusahaan, khususnya menyangkut profitabilitas perusahaan. Return on Equity adalah rasio profitabilitas yang diperoleh dengan membagi laba bersih dengan ekuitasnya (Samsul, 2006:145). Return on Equity merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan

6 menggunakan modal sendiri. Return on Equity memiliki pengaruh yang positif dengan return saham, apabila ROE meningkat, maka return saham akan meningkat. Dan sebaliknya, jika ROE menurun maka return saham juga akan menurun (Suteja dan Seran, 2015). Pada tabel 1.1 variabel ROE menunjukkan bahwa terdapat fenomena gap yaitu pada tahun 2011 dan 2014. Pada tahun 2011 rata-rata variabel ROE tinggi yaitu sebesar 28,02 namun return saham pada tahun tersebut justru rendah yaitu sebesar - 0,02. Pada tahun 2014 rata-rata variabel ROE mengalami penurunan menjadi 21,98 yang pada sebelumnya di tahun 2013 sebesar 23,03 namun pada rata-rata return saham tahun 2014 justru mengalami kenaikan menjadi 0,25. Penelitian tentang return saham dengan menggunakan variabel independen ROE telah banyak dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Beberapa penelitian yang sesuai dengan teori diatas yaitu penelitian Jaja Suteja dan Patrisius Seran (2015) yang menyatakan bahwa ROE berpengaruh positif terhadap return saham. Penelitian ini didukung oleh hasil penelitian Michael Aldo Carlo (2014), dengan hasil yang menunjukan bahwa ROE berpengaruh positif terhadap return saham. Namun, terdapat hasil penelitian yang berbeda dengan teori tersebut seperti pada penelitian yang dilakukan oleh Yeye Susilowati dan Tri Turyanto (2011), hasil penelitian menunjukkan bahwa Return On Equity (ROE) tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Dari hasil penelitian tersebut menunjukkan hasil yang tidak konsisten, maka hal ini menarik untuk dilakukan penelitian ulang mengenai pengaruh return on equity terhadap return saham.

7 Selain dari faktor internal yang telah diuraikan diatas yaitu kinerja perusahaan, terdapat faktor lain yaitu faktor eksternal perusahaan yang dapat mempengaruhi return saham. Faktor eksternal tersebut adalah faktor makroekonomi, salah satu faktor makroekonomi yang sering dikaitkan dengan pasar modal adalah tingkat suku bunga. Menurut Samsul (2006:201) tingkat suku bunga deposito yang tinggi akan mendorong investor untuk menjual saham dan mengalihkan investasinya dalam deposito, sehingga akan menjatuhkan harga saham di pasar dan mengakibatkan turunnya harga saham. Turunnya harga saham akan mempengaruhi return saham yang diperoleh investor. Kenaikan tingkat bunga pinjaman memiliki dampak negatif terhadap setiap emiten, karena akan meningkatkan beban bunga kredit dan menurunkan laba bersih. Laba bersih yang menurun akan mengakibatkan laba per saham menurun, sehingga akan mengakibatkan harga saham di pasar turun. Dalam penelitian ini, suku bunga yang digunakan adalah tingkat BI rate. Dimana, data yang didapatkan dari website Bank Indonesia adalah tingkat BI rate setiap bulan. Selanjutnya peneliti akan menghitung BI rate dengan cara menganalisis tingkat kepekaan BI rate tiap bulan dengan harga saham tiap perusahaan yang dijadikan sampel penelitian. Untuk menghitung tingkat kepekaan BI rate dalam penelitian ini dengan menggunakan analisis sensitivitas.` Pada tabel 1.1 mengindikasikan adanya fenomena gap pada variabel BI rate yaitu pada tahun 2014. Terjadi kenaikan BI rate sebesar 7,75% pada tahun 2014 yang pada tahun sebelumnya sebesar 7,50%, namun pada saat BI rate naik di tahun

8 2014 justru rata-rata return saham pada tahun 2014 juga mengalami kenaikan sebesar 0,25. Bukti empiris penelitian yang mendukung teori tersebut adalah penelitian yang dilakukan oleh Nidianti (2013) yang menyatakan bahwa interest rate berpengaruh signifikan dan negatif terhadap return saham. Penelitian oleh Suteja dan Seran (2015) menyatakan bahwa suku bunga berpengaruh negatif terhadap return saham. Hasil penelitian oleh Sudarsono dan Sudiyatno (2016) menunjukkan bahwa tingkat suku bunga berpengaruh positif terhadap return saham. Hasil penelitian yang berbeda yaitu penelitian oleh Kewal (2012) yang menyatakan bahwa suku bunga SBI tidak berpengaruh terhadap IHSG. Berdasarkan uraian latar belakang diatas, terdapat fenomena gap dan hasil penelitian terdahulu yang masih menunjukkan perbedaan hasil (research gap) maka penulis tertarik untuk menganalisis lebih lanjut dengan penelitian yang berjudul Analisis Pengaruh Rasio Earning Per Share, Return On Equity dan BI Rate terhadap Return Saham pada Perusahaan LQ-45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015 1.2 Rumusan masalah Berdasarkan judul dan uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut: 1. Apakah rasio Earning per Share (EPS) berpengaruh secara signifikan terhadap return saham perusahaan LQ-45 yang terdaftar di BEI periode 2011-2015?

9 2. Apakah rasio Return on Equity (ROE) berpengaruh secara signifikan terhadap return saham perusahaan LQ-45 yang terdaftar di BEI periode 2011-2015? 3. Apakah BI rate berpengaruh secara signifikan terhadap return saham perusahaan LQ-45 yang terdaftar di BEI periode 2011-2015? 4. Apakah rasio Earning per Share (EPS), Return on Equity (ROE), dan BI rate secara simultan berpengaruh signifikan terhadap return saham perusahaan LQ- 45 yang terdaftar di BEI periode 2011-2015? 1.3 Tujuan Penelitian Dari rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui apakah rasio Earning Per Share berpengaruh secara signifikan terhadap return saham perusahaan LQ-45 yang terdaftar di BEI periode 2011-2015. 2. Mengetahui apakah rasio Return on Equity berpengaruh secara signifikan terhadap return saham perusahaan LQ-45 yang terdaftar di BEI periode 2011-2015. 3. Mengetahui apakah BI rate berpengaruh secara signifikan terhadap return saham perusahaan LQ-45 yang terdaftar di BEI periode 2011-2015. 4. Mengetahui apakah rasio Earning per Share (EPS), Return on Equity (ROE), dan BI rate secara simultan berpengaruh signifikan terhadap return saham perusahaan LQ-45 yang terdaftar di BEI periode 2011-2015.

10 1.4 Manfaat Penelitian 1. Bagi Penulis Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan pemikiran dan meningkatkan pengetahuan penulis serta sebagai pemenuhan syarat untuk memperoleh gelar Sarjana. 2. Bagi Lingkungan akademis Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan referensi bagi peneliti selanjutnya khususnya yang berkaitan dengan return saham. Selain itu hasil penelitian ini dapat menambah referensi sebagian bacaan di perpustakaan Universitas Dian Nuswantoro Semarang. 3. Bagi Investor Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat membantu para investor sebagai bahan pertimbangan dan dalam mengambil keputusan untuk berinvestasi di Bursa Efek Indonesia.