PENGARUH MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI BERPRESTASI GURU TERHADAP EFEKTIFITAS MENGAJAR GURU

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PROFESIONAL DENGAN KINERJA GURU DI KABUPATEN KLATEN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. supervisi kepala sekolah dan motivasi berprestasi guru terhadap kinerja mengajr

KONTRIBUSI SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU SMP DI KOTA PADANG

ASMUNI UPTD Pendidikan TK dan SD Kec. Pagu Kab. Kediri

PENGARUH SERTIFIKASI DAN PROFESIONALISME GURU TERHADAP KINERJA GURU DI KECAMATAN WIROSARI KABUPATEN GROBOGAN NASKAH PUBLIKASI

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. guru di SMP Muhammadiyah di Kabupaten Kendal berkriteria baik. guru yang mencapai skor 166 dan berada pada rentang skor 135

PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG KETRAMPILAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU

Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru

PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI GURU DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS XI IPS SMA MUHAMMADIYAH 2

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V PENUTUP. dapat disimpulkan dari penelitian ini sebagai berikut: 1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan pengalaman PPL terhadap

VOLT. Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro. Journal homepage: jurnal.untirta.ac.id/index.php/volt Vol 1, No. 2, Oktober 2016,

PENGARUH PENILAIAN BERBASIS KELAS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG KELAS VIII SMP NEGERI 4 PALIMANAN SKRIPSI

PERSEPSI GURU TENTANG PELAKSANAAN KEPALA SEKOLAH YANG EFEKTIF DI SEKOLAH DASAR NEGERI KECAMATAN LAREH SAGO HALABAN KABUPATEN LIMA PULUH KOTA

PRADIFTA YUYUN SETYANINGRUM K

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH PADA ERA GLOBALISASI. Paningkat Siburian. Abstrak

Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Akuntansi

Pengaruh Penggunaan Media Tanam Hidroponik Terhadap Pertumbuhan dan Produktivitas Tanaman Terong (Solanum melongena) Fahruddin

HUBUNGAN MANAJEMEN KEPALA SEKOLAH DENGAN PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH (Studi Deskriptif di Sekolah Menengah Atas Negeri 10 Bandung)

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK PASUNDAN 3 BANDUNG

HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS SEKOLAH DENGAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS XI SMK NEGERI KEBONAGUNG KABUPATEN PACITAN TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT-ALAT UKUR DI SMK NEGERI 4 PURWOREJO

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN EFIKASI DIRI SISWA KELAS XI SMA N 1 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2017/2018

ABSTRAK. Kata Kunci : Metode Ceramah, Metode Team Game Tournament (TGT), dan Prestasi Belajar.

Hubungan Persepsi Siswa Terhadap Profesionalitas Guru Ekonomi dan Keberadaan... (Ana Setyowati & Bambang Ismanto)

Penerapan MBS, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012), hlm Nanang Fattah, Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan dalam Konteks

NASKAH PUBLIKASI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. lingkungan alam sebagai sumber belajar terhadap hasil belajar kognitif IPA

DAFTAR PUSTAKA. Amirul Hadi dan Haryono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Bandung: Pustaka Setia, 1988

KOMPETENSI PEDAGOGIK MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FTK UIN AR-RANIRY

PENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII MTs AL IRSYAD NGAWI TAHUN AJARAN 2011/2012

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KEPUASAN KERJA PEGAWAI PADA UNIT INSTALASI PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA RSUD DR.

HUBUNGAN PENGAWASAN KEPALA SEKOLAH DENGAN DISIPLIN KERJA GURU DALAM MENGAJAR DI SMK NEGERI 2 BUKITTINGGI

Kata Kunci: Evaluasi Penyelenggaraan, Pemerintahan Desa

Hubungan Antara Pemberian Motivasi Belajar Dari Orangtua Dengan Prestasi Belajar IPS/ Sejarah Bagi Peserta Didik

PENGARUH PROFESIONALISME GURU DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU SMK BATIK 1 SURAKARTA 2013/2014

PROGRAM STUDI ILMU EKONOMI DAN KEUANGAN ISLAM No. Dok : FPEB-SIL SILABUS Pengantar Manajemen. Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Disetujui Oleh :

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP DISIPLIN KERJA KARYAWAN PT. BENTOEL PRIMA BANDAR LAMPUNG. Oleh Jhon Nasyaroeka ABSTRAK

JURNAL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Akuntansi. Oleh NISFILAILI A

KONTRIBUSI SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU (Pada SMAN Se-Kabupaten Indragiri Hulu Propinsi Riau)

SILABUS. Indikator Pengalaman Belajar Materi Waktu. Penilaian**) Mahasiswa dapat: 1 x 150 1, 2, 5, 6 Tes lisan di akhir manajemen.

DAFTAR RUJUKAN Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN GBPP) Mata Kuliah : Manajemen Bobot SKS : 2 Jumlah Jam: Semester:

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DENGAN PROFESIONALISME GURU NASKAH PUBLIKASI

PERSEPSI GURU TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN KEPALA SEKOLAH DI SMK NEGERI KELOMPOK BISNIS MANAJEMEN KOTA PADANG

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI DITINJAU DARI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN DAN FASILITAS

UPAYA PENINGKATAN KINERJA GURU

Nusantara ( Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial ) e-issn X Volume 2 Nomor 1 Januari 2018

BAB V PENUTUP. berkaitan dengan efektivitas PMW dalam meningkatkan minat dan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. tugasnya melalui manajemen pendidikan yang diterapkan. Sebagai pelaksana

Kata Kunci : profesionalisme guru, diklat, prestasi guru dan kualitas pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. acuan dari kemajuan suatu bangsa. Oleh karena itu perlu ditingkatkan, di

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:

Pengaruh Penggunaan Keterampilan Variasi Mengajar Guru terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Teknik Mesin Otomotif

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATRA BARAT PADANG

BAB I PENDAHULUAN. Dunia telah memasuki era perubahan dan transformasi yang sangat cepat.

HUBUNGAN ANTARA SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA GURU

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Mulyasa (2006:3) perwujudan masyarakat yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era perdagangan bebas ASEAN 2016 sudah dimulai. Melahirkan tingkat

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan teknikal, manusiawi dan konseptual. 1 Sedangkan pembelajaran

KORELASI ANTARA KONDISI EDUKATIF GURU DENGAN KEMAMPUAN PENGELOLAAN KELAS PADA SMK NURUSSALAF KEMIRI PURWOREJO

DAFTAR PUSTAKA. Alma, B. (2008) Guru Profesional, menguasai metode dan terampil mengajar. Alfabeta Bandung.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 2. Terdapat pengaruh positif dan signifikan pemanfaatan teknologi informasi

PENGARUH KEDISIPLINAN DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI PROGRAM STUDI TKR SMK NEGERI 4 PURWOREJO TAHUN 2014/2015

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN POLITEKNIK NEGERI MEDAN. Oleh : Dr. Bambang Widjarnoko. SE.

Kowalski, Theodore J. Public Relations in School. Educational Leadership Faculty Publications: Paper 49, Kusumastuti, Frida.

Sartika Tolingguhu NIM :

PENGARUH PRESTASI BELAJAR KEJURUAN DAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA JURUSAN TEKNIK PEMESINAN SMKN 3 YOGYAKARTA

BAB V PENUTUP. 12,065 dengan signifikasi 0,001 dengan taraf signifikansi 5%, dimana,

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh : ZAINIMUBARAK

HUBUNGAN PELATIHAN DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA GURU DI SMA NEGERI 1 SIBORONGBORONG

Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BELAJAR PEMERIKSAAN FISIK DI LABORATORIUM PADA MAHASISWA AKADEMI KEBIDANAN WIRA HUSADA NUSANTARA MALANG

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan kualitas. pembelajaran IPS di kelas IVB SDN Nanggulan Sleman.

Pengaruh Supervisi Akademik Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru Sekolah Dasar Negeri Di Kecamatan Botupingge Kabupaten Bone Bolango

KORELASI KOMPETENSI SOSIAL GURU BIOLOGI DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPA DI SMAN 7 CIREBON

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasar analisis data penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games-Tournament (TGT) dapat

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi

DAFTAR PUSTAKA. Afifudin Psikologi Pendidikan Anak Usia Sekolah Dasar. Solo: Harapan Masa.

DAFTAR PUSTAKA. A.A. Anwar Prabu Mangkunegara Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Bandung: Refika Aditama.

PROFESIONALISME GURU DITINJAU DARI MOTIVASI KERJA DAN PENGALAMAN MENGAJAR GURU PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI KECAMATAN MOJOLABAN TAHUN

DAFTAR PUSTAKA. A.Samana (1994). Profesionalisme keguruan. Yogykarta: Kanisius.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pendidikan yang dilakukan pemerintah saat ini sangatlah

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PASAMAN

PENINGKATAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU SD MELALUI SUPERVISI AKADEMIK

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA PADA SISWA KELAS VIII MTS NEGERI 1 PANGANDARAN

Kata kunci: Pemanfaat media oleh pendidik PAUD, prestasi belajar.

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU DI SMP NEGERI 1 LAHEWA KECAMATAN LAHEWA KABUPATEN NIAS UTARA

PENGARUH KEPEMIMPINAN GURU TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR FISIKA SISWA MAN BONTOHARU KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

BAB I PENDAHULUAN. pada kemampuan bangsa itu sendiri dalam meningkatkan kualitas sumber daya

Kata Kunci: Manajemen Pendidikan, Efektivitas dan Efisiensi, Pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. maka perlu pengawasan dilakukan oleh kepala sekolah.

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN PROFESIONALISME GURU TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH DASAR NEGERI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas sangat erat

ANALISIS PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PELAKSANA PADA KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Transkripsi:

PENGARUH MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI BERPRESTASI GURU TERHADAP EFEKTIFITAS MENGAJAR GURU Oleh: Susanti Abstrak Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh manajerial kepala sekolah dan motivasi berprestasi guru terhadap efektifitas mengajar guru pada beberapa SMA Negeri di Kota Tegal. Hasil belajar siswa yang dalam penelitian ini diambil dari nilai ulangan tengah semester 1 tahun pelajaran 2009/2010 digunakan untuk membandingkan keefektifan mengajar guru. Sampel diambil secara random sebanyak 55 guru kelas X dari populasi sebanyak 120 orang. Analisis data menggunakan angket untuk mengetahui korelasi antar variabel. Hasil penelitian menemukan bahwa (1) Hubungan manajerial kepala sekolah dengan efektifitas mengajar guru kuat. (2) Hubungan motivasi berprestasi guru dengan efektifitas mengajar guru kuat. (3) Hubungan manajerial kepala sekolah dan motivasi berprestasi guru dengan efektifitas mengajar guru sangat kuat. (4) Pencapaian prestasi belajar siswa yang diajar oleh guru perempuan yang berusia lebih dari empat puluh tahun dengan masa mengajar lebih dari lima tahun bidang studi yang diajar sesuai dengan latar belakang pendidikan memperoleh prestasi akademis lebih tinggi dibandingkan yang diajar oleh guru dengan karakter sebaliknya. (5) Tidak ada perbedaan keefektifan menguar guru yang nyata antara siswa yang memiliki prestasi di atas rata-rata dan siswa yang prestasinya di bawah ratarata. Kata Kunci: Manajerial, Motivasi Berprestasi, Efektifitas Mengajar, Prestasi Belajar Pendidikan berkontribusi dalam mengembangkan sumber daya manusia (SDM) yang bermutu sehingga dapat mendukung perkembangan industri dan ekonomi negara tersebut. Unesco dan World Bank mengukur kualitas pendidikan sebuah negara dengan Indeks Pembangunan Manusia. Hal tersebut menunjukan bahwa kualitas pendidikan berpengaruh terhadap kualitas manusia yang dapat dilihat dari kualitas kerja mereka. Sutermeister (1976:14) mengemukakan bahwa kemampuan kerja dihasilkan dari pengetahuan dan keahlian " ability is deemed to result from knowledge and skill. Knowledge is affected by education, experience, training and interest. Negara kita menyadari bahwa mutlak dibutuhkan upaya pengembangan SDM. Dalam menghadapi era pasar global, semakin ditekankan kebutuhan akan tenaga keijja yang terampil dan cerdas serta kebutuhan akan tenaga profesional di semua bidang yang berguna untuk membangun bangsa. W. S. Winkel (2004: 47) menyatakan bahwa para warga negara tidak dapat lagi dipandang sebagai penerima kekayaan alam, melainkan harus dianggap sebagai sumber modal nasional dan pelaku ekonomi produktif. Peningkatan kualitas SDM inilah yang merupakan tantangan bagi dunia pendidikan, yang menuntut pula peningkatan mutu pendidikan. Peranan pendidikan formal menjadi sangat penting dan strategis bila dikaitkan dengan upaya bangsa kita untuk menciptakan SDM yang berkualitas yang mampu membangun bangsanya. Sekolah sebagai suatu institusi atau lembaga pendidikan formal merupakan sarana melaksanakan pelayanan belajar dan proses pendidikan (Sagala, 2007: 70). Sekolah harus menjadi center of excellence atau pusat keunggulan dalam keseluruhan wacana pengembangan sumber daya manusia. Peningkatan mutu pendidikan akan tercapai apabila proses belajar mengajar yang diselenggarakan di kelas benarbenar efektif dan beiguna untuk mencapai kemampuan pengetahuan, sikap dan ketrampilan yang diharapkan. Karena pada dasarnya proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan. Proses belajar mengajar di sekolah sangat menentukan apa yang akan berhasil dicapai oleh siswa. Mengajar tidak dapat dipisahkan dari belajar. Menganalisa proses belajar mengajar pada intinya tertumpu pada suatu persoalan. Yaitu bagaimana guru memberi kemungkinan bagi siswa agar terjadi proses belajar yang efektif atau dapat mencapai hasil sesuai dengan tujuan (Ali, 2002:1). Belajar merupakan kegiatan mental yang tidak dapat disaksikan dari luar Apa yang sedang terjadi dalam diri seseorang yang sedang belajar, tidak dapat diketahui secara langsung hanya dengan mengamati orang itu. Bahkan hasil belajar orang itu tidak langsung kelihatan, tanpa orang itu melakukan sesuatu yang menampakkan kemampuan yang telah diperoleh melalui belajar (Winkel, 2004: 58). Nilai merupakan salah satu bukti hasil belajar siswa yang menampakkan kemampuannya. Perolehan nilai siswa dalam ulangan menyatakan daya serap siswa tersebut terhadap kompetensi yang dipelajarinya.

Syah (2006; 141) mengungkapkan bahwa evaluasi belajar siswa dalam bentuk ulangan harian, ujian tengah semester, ujian akhir semester, maupun ujian akhir nasional merupakan alat-alat ukur yang banyak digunakan untuk menentukan taraf kebertiasilan sebuah proses belajar mengajar atau untuk menentukan taraf keberhasilan sebuah program pengajaran. Apabila sebuah metode yang digunakan guru tidak mendorong munculnya prestasi belajar siswa yang memuaskan, guru amat dianjurkan mengganti metode tersebut atau mengkombinasikannya dengan metode lain yang serasi. Dengan kata lain, efektif atau tidaknya sebuah proses pembelajaran dapat dilihat dari hasil prestasi belajar siswa yang tercermin lewat nilainilai tersebut. Amiruddin (2000: 24) mengatakan bahwa agar pembelajaran efektif, pengajar harus tahu apa yang dapat diserap dan dipahami oleh pelajar. Dengan kata lain guru harus dapat menguasai materi dan sekaligus menguasai metode, strategi, dan teknik mengajarkannya. Untuk mencapai efektivitas dalam mengajar, guru membutuhkan suatu dorongan yang dapat memberikan semangat dalam mengajar, sehingga guru mau dan mampu melaksanakan dan menyelesaikan tugas yang dibebankan kepadanya dengan sungguh-sungguh dan penuh dengan tanggung jawab. Dorongan atau motivasi itu muncul bisa dari dalam maupun dari luar diri seseorang yang memunculkan kegigihan untuk melakukan tindakan tertentu. Seorang guru yang memiliki dorongan untuk berprestasi akan bekerja dengan baik dan efektif walaupun tidak didukung oleh orangorang sekitarnya. David MC Clelland mengungkapkan bahwa dorongan untuk mencapai keberhasilan merupakan motif yang penting sekali, bukan saja untuk menentukan keberhasilan seseorang namun juga keberhasilan suatu bangsa dalam melaksanakan pembangunan. Hasil penelitiannya membuktikan bahwa berhasil tidaknya suatu bangsa melaksanakan pembangunan tergantung pada jumlah penduduknya yang mempunyai motif untuk berhasil (Buchari Alma, 2007:27). Dalam kaitannya dengan kinerja guru, seberapa besar seorang guru memiliki motivasi berprestasi akan berpengaruh terhadap keberhasilan dalam melaksanakan tugasnya sebagai guru, untuk memunculkan dorongan untuk berprestasi guru yang juga akan ikut membentuk efektivitas kerja guru dalam mengajar mal» peranan kepala sekolah sangat dibutuhkan. Seperti seorang manajer perusahaan yang dituntut untuk dapat mengelola perusahaannya, kepala sekolah dituntut untuk memiliki kompetensi manajerial agar mampu mengelola sekolah dan sumber daya yang ada di sekolah, yang dalam hal ini adalah sumber daya guru. Kepala sekolah merupakan pimpinan yang bertanggung jawab atas kelangsungan organisasi sekolah. Dalam rangka melakukan peran dan fungsinya sebagai manajer, kepala sekolah harus memiliki strategi yang tepat untuk memberdayakan tenaga kependidikan melalui keijasama atau kooperatif, memberi kesempatan kepada tenaga kependidikan untuk meningkatkan profesinya, dan mendorong keterlibatan seluruh tenaga kependidikan dalam berbagai kegiatan yang menunjang program sekolah (Mulyasa, 2007:103). Sergiovanni dalam Sagala (2004: 56) menyatakan bahwa kualitas pendidikan yang diterima di sekolah akan menghasilkan kualitas belajar sebagai produk dari keefektifan manajerial kepala sekolah yang didukung oleh guru dan staf sekolah lainnya sebagai cerminan keefektifan dan keberhasilan sekolah. Metode Penelitian menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif untuk memprediksi keeratan hubungan antar variabel yang diteliti. Penelitian dilakukan di Kota Tegal pada empat Sekolah Menengah Atas Negeri dengan responden 55 orang guru kelas X. Penelitian menggunakan penarikan sampel dengan teknik probability sampling dengan cara s/mp/e random sampling. Hasil Berdasarkan pengolahan data secara empirik, kondisi efektifitas mengajar guru di Sekolah Menengah Atas Negeri Kota Tegal sangat efektif. Hal ini ditunjukkan oleh skor rata-rata jawaban responden terhadap angket variabel efektifitas mengajar guru di Sekolah Menengah Atas Negeri di Kota Tegal sebesar 4,40. Berdasarkan pengolahan data secara empirik manajerial kepala sekolah di Sekolah Menengah Atas Negeri Kota Tegal sudah sangat baik. Hal ini ditunjukkan oleh skor rata-rata jawaban responden terhadap angket variabel manajerial kepala sekolah di Sekolah Menengah Atas Negeri di Kota Tegal sebesar 4,25. Sedangkan kondisi motivasi berprestasi mengajar guru di Sekolah Menengah Atas Negeri Kota Tegal tinggi dengan skor rata-rata jawaban responden sebesar 4,17. Dari hasil pengolahan data ditunjukkan nilai pengaruh manajerial kepala sekolah terhadap efektivitas mengajar guru pada Sekolah Menengah Atas Negeri di Kota Tegal sebesar 0,712. Jika nilai ini dikonsultasikan pada tabel nilai hubungan variabel berada pada rentang nilai yang menunjukkan hubungan yang erat. Sedangkan besarnya sumbangan pengaruh

manajerial kepala sekolah terhadap efektivitas mengajar guru sebesar 0,508 (50,8%), sisanya yaitu sebesar 49,2% merupakan pengaruh variabel lain di luar variabel manajerial kepala sekolah. Dari hasil pengolahan data terdapat hasil korelasi antara motivasi beiprestasi terhadap efektifitas mengajar guru sebesar 0,773. Nilai sebesar ini jika dikonsultasikan dengan tabel nilai hubungan variabel berada pada rentang nilai yang menunjukkan hubungan yang kuat. Sedangkan besarnya sumbangan pengaruh motivasi berprestasi guru terhadap efektifitas mengajar sebesar 59,8 % sedangkan sisanya 40,2 % ditentukan oleh variabel lain. Dari hasil pengolahan data terdapat hasil korelasi antara manajerial kepala sekolah dan motivasi berprestasi guru secara bersama-sama terhadap efektifitas mengajar guru sebesar 0,833. Nilai sebesar ini jika dikonsultasikan dengan tabel nilai hubungan variabel berada pada rentang nilai yang menunjukkan hubungan yang sangat kuat. Sedangkan besarnya sumbangan pengaruh manajerial kepala sekolah dan motivasi berprestasi guru secara bersama-sama terhadap efektifitas mengajar guru sebesar 69,3% sedangkan sisanya 30,7 % ditentukan oleh variabel lain. Dari hasil perhitungan koefisien regresi dan signifikansi berdasarkan Multiple Classification Analysis (MCA) diketahui bahwa pencapaian prestasi belajar siswa yang diajar oleh guru perempuan yang berusia lebih dari empat puluh tahun dengan masa mengajar lebih dari lima tahun bidang studi yang diajar sesuai dengan latar belakang pendidikan memperoleh prestasi akademis lebih tinggi dibandingkan yang diajar oleh guru dengan karakter sebaliknya. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan keefektifan mengajar guru yang nyata antara siswa yang memiliki prestasi di atas rata-rata dan siswa yang prestasinya di bawah rata- rata. Dengan kata lain, diantara mereka yang memiliki prestasi di atas rata-rata diajar oleh guru yang sama rata-rata nilai efektivitas mengajarnya dengan mereka yang memiliki prestasi di bawah rata- rata. Pembahasan Berdasarkan pengolahan data menunjukkan bahwa kondisi efektivitas mengajar guru sangat efektif. Secara rinci diperoleh nilai skor rata-rata masing-masing aspek yaitu perencanaan pembelajaran dengan skor 4,35 dan pelaksanaan pembelajaran dengan skor 4,44. Kedua aspek tersebut sudah sangat baik dilaksanakan oleh guru-guru di SMAN di Kota Tegal. Angka aspek perencanaan pembelajaran sebesar 4,35 dapat dimaknai bahwa guru SMAN di Kota Tegal telah melakukan perencanaan pembelajaran dengan sangat baik. Angka aspek pelaksanaan pembelajaran sebesar 4,44 dapat dimaknai bahwa guru SMAN di Kota Tegal telah melaksanakan pembelajaran dengan sangat baik. Berdasaikan hasil penelitian, secara umum kondisi manajerial kepala sekolah sangat baik. Terdapat lima indikator yang dijadikan ukuran dalam variabel ini yaitu indikator perencanaan, komunikasi, pengorganisasian, motivasi, dan pengawasan. Aspek perencanaan, motivasi, dan pengorganisasian ada dalam kategori sangat baik. Sedangkan untuk aspek komunikasi dan pengawasan ada dalam kategori baik. Kondisi motivasi berprestasi guru tinggi dengan perolehan skor rata-rata 4,17 Dua indikator yang dijadikan ukuran dalam variabel ini adalah indikator dorongan untuk berprestasi dan usaha untuk berprestasi. Kedua aspek tersebut masuk dalam kategori tinggi. Hasil penelitian menunjukkan nilai hubungan yang sangat kuat antara manajerial kepala sekolah dan motivasi berprestasi guru secara bersama-sama terhadap efektifitas mengajar guru. Sedangkan besarnya sumbangan pengaruh manajerial kepala sekolah dan motivasi berprestasi guru secara bersama-sama terhadap efektifitas mengajar guru sebesar 69,3% sedangkan sisanya 30,7 % ditentukan oleh variabel lain. Berdasarkan temuan penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan manajerial kepala sekolah dan motivasi berprestasi guru mempengaruhi efektivitas mengajar guru. Guru yang memiliki motivasi berprestasi yang tinggi tentu akan menunjukkan dorongan dan usaha untuk berprestasi. Dorongan dan usaha berprestasi guru dilakukan untuk mencapai hasil yang baik dan memuaskan dalam melakukan pekerjaannya yaitu mengajar. Kondisi yang demikian akan menjadikan guru memiliki keberanian untuk mengatasi atau mengalahkan suatu tantangan. Kesimpulan dan Saran Penelitian ini menyimpulkan: 1) Guru-guru pada SMAN di Kota Tegal sudah sangat efektif dalam memberikan pengajaran kepada siswa. 2) Manajerial kepala sekolah pada SMAN di Kota Tegal sudah sangat baik. 3) Guru-guru pada SMAN di Kota Tegal pada umumnya sudah menunjukkan motivasi berprestasi yang tinggi. 4) Manajerial kepala sekolah memberikan pengaruh yang signifikan terhadap efektivitas mengajar guru, semakin baik perilaku manajerial kepala sekolah

akan meningkatkan efektivitas mengajar guru. 5) Motivasi berprestasi guru memberikan pengaruh yang signifikan terhadap efektivitas mengajar guru. 6) Manajerial kepala sekolah dan motivasi berprestasi guru memberikan pengaruh yang signifikan terhadap efektifitas mengajar guru, semakin baik manajerial kepala sekolah dan semakin tinggi motivasi berprestasi guru akan meningkatkan efektifitas mengajar guru.7) Tidak ada perbedaan keefektifan mengajar guru yang nyata antara siswa yang memiliki prestasi di atas rata-rata dan siswa yang prestasinya di bawah rata-rata. 8) Pencapaian prestasi belajar siswa yang diajar oleh guru perempuan yang berusia lebih dari empat puluh tahun dengan masa mengajar lebih dari lima tahun bidang studi yang diajar sesuai dengan latar belakang pendidikan memperoleh prestasi akademis lebih tinggi dibandingkan yang diajar oleh guru dengan karakter sebaliknya. Saran yang dapat penulis kemukakan yaitu: 1) Bagi kepala sekolah agar meningkatkan aspek komunikasi dan pengawasannya, yang harus dilakukan kepala sekolah adalah: (1) memberikan bantuan kepada guru untuk mengatasi masalah dan kesulitan, dan bukan mencari-cari kesalahan, (2) dalam memberikan umpan balik atau saran sebaiknya kepala ekolah memberikan kesempatan kepada guru untuk mengajukan pertanyaan atau tanggapan, sehingga guru akan menyadari kesalahan yang ditunjukkan dengan sukarela dan menerima sepenuhnya, (3) kegiatan supervisi sebaiknya dilakukan secara berkala misalnya tiga bulan sekali, bukan menurut minat dan kesempatan yang dimiliki oleh kepala sekolah. Apabila target periodisasi ini tercapai, guru yang disupervisi akan siap dengan peningkatan yang disarankan oleh kepala sekolah ketika datang yang terakhir kali. Dalam hal komunikasi, untuk memelihara hubungan antara kepala sekolah dengan guru-guru diperlukan komunikasi yang efektif. Melalui komunikasi berbagai hal yang menyangkut kehidupan sekolah disampaikan oleh kepala sekolah ke guru-guru dan sebaliknya. Karena itu diperlukan rasa saling menghormati, percaya, terbuka, dan tanggung jawab agar tercipta komunikasi yang efektif sehingga timbul keijasama yang baik antara kepala sekolah dan guruguru dalam mencapai tujuan sekolah. 2) Bagi guru-guru agar tidak hanya memperhatikan cara mengajarnya tetapi juga hams memperhatikan motivasi siswa untuk mempelajari bahan-bahan yang disampaikan. Dari hasil penelitian yang menggunakan hasil prestasi siswa untuk melihat dampak dari keefektifan mengajar guru menunjukan bahwa tidak ada perbedaan keefektifan mengajar guru yang nyata antara siswa yang memiliki prestasi di atas rata-rata dan siswa yang prestasinya di bawah rata-rata. Hal tersebut menunjukkan bahwa dalam penelitian ini efektivitas mengajar guru bukanlah variabel yang mempengaruhi prestasi siswa, hal ini bisa saja terjadi dikarenakan proses belajar dan keberhasilan belajar dipengaruhi bahkan bergantung pada kemampuan masing-masing individu peserta didik dan kita tahu bahwa tiap siswa memiliki perbedaan kondisi dari factor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajarnya. Karena itu Guru seharusnya tidak hanya memperhatikan cara mengajarnya tetapi juga hams memperhatikan motivasi siswa untuk mempelajari bahan-bahan yang disampaikan. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. (2004). Dasar-dasar Supervisi. Rineka Cipta, Jakarta. Barker, Chris., Pistrang, Nancy., and Elliot, Robert. (2002). Research Methods in Clinical Psychology. (2 nd ed.). John Wiley & Sons, LTD Chichester England. Betty Fry et. al. (2007). A Leadership Imperative. School Leadership Development Series; Southern Regional Educational Board, Atlanta. Bradley Portin. (2004). The Roles that Principals Play. Educational Leadership / April 2004, Washington. Danim, Sudarwan. (2006). Visi Baru Manajemen Sekolah Dari Unit Birokrasi ke Lembaga Akademik. Bumi Aksara, Jakarta Dhanma, Surya. (2006). Panduan Peningkatan Keterampilan Manajerial Kepala Sekolah. Dirjen PMPTK, Depdiknas, Jakarta. Fattah, Nanang. (2008). Landasan Manajemen Pendidikan. Remaja Rosdakarya, Bandung. Gibson, J. L., Luanceich, L. M., dan Donelly, J. H. (1984). Organisasi dan Manajemen. Diterjemahkan oleh Djoeban Wahid. Erlangga, Bandung. Heller, Robert. (2003). PeterDrucker- Seri Maestro Bisnis. Erlangga, Jakarta. Mamo dan Idris, M. (2008). Strategi dan Metode Pengajaran. AR-Ruzz Media, Jogjakarta. Mudjiarto & Wahid, Aliaras. (2006). Membangun Karakter dan Kepribadian Kewirausahaan. Graha Ilmu, Yogyakarta Mulyasa, E. (2007). Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Remaja Rosdakarya, Bandung. Robbins, Stephen. P and Coulter, Mary. (2005). Management (eight edition). Pearson Education, Inc., U. S. A. Sagala, Syaiful. (2007). Manajemen Strategik Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan. Alfabeta, Bandung. Stoner, James A. F., and Freeman, R. Edward. (1992). Management (Fifth Edition). Prentice - Hall, Inc. U.S.A.

Sujanto, Bedjo. (2007). Manajemen Pendidikan Berbasis Sekolah - Model Pengelolaan Sekolah Di Era Otonomi Daerah. Sagung Seto, Jakarta. Supamo, A. Suhaenah. (2001). Membangun Kompetensi Belajar. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departeman Pendidikan Nasional, Jakarta. Sutikno, Sobry. (2006). Pendidikan Sekarang dan Masa Depan. NTP Press, Mataram. Terry, George R. and Franklin, Stephen G. (2003). Principies of Management. Eight Edition. A. I. T. B. S, India. Thoha, Miftah. (2007). Kepemimpinan Dalam Manajemen. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Thoifuri. (2008). Menjadi Gum Inisiator. RaSAIL, Semarang. Usman, Husaini. (2006). Manajemen-Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan. Bumi Aksara, Jakarta. Winardi, J. (2004). Manajemen Perilaku Organisasi. Preñada Media, Jakarta. Winkel, W. S. (2004). Psikologi Pengajaran. Media Abadi, Yogjakarta.