PRODUKSI ANTIBODI POLIKLONAL ANTI H5N1 PADA MARMOT (Cavia porcellus) YANG DIVAKSINASI DENGAN VAKSIN AVIAN INFLUENZA H5N1 DAN H5N2 KUNTO WIDYASMORO FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2007
PRODUKSI ANTIBODI POLIKLONAL ANTI H5N1 PADA MARMOT (Cavia porcellus) YANG DIVAKSINASI DENGAN VAKSIN AVIAN INFLUENZA H5N1 DAN H5N2 KUNTO WIDYASMORO B04103169 Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Hewan pada Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2007
Judul Penelitian Nama NRP : Produksi Antibodi Poliklonal Anti H5N1 pada Marmot (Cavia porcellus) yang Divaksinasi dengan Vaksin Avian Influenza H5N1 dan H5N2 : Kunto Widyasmoro : B04103169 Disetujui Dr. Drh. Sri Murtini, M.Si. Pembimbing I Drh. Okti Nadia Poetri, M.Si. Pembimbing II Diketahui Dr. Drh. I Wayan Teguh Wibawan, M.S. Wakil Dekan Fakutas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor Tanggal Lulus : 7 September 2007
ABSTRACT KUNTO WIDYASMORO. Production of Poliklonal Antibody Anti H5N1 in Guinea Pig (Cavia porcellus) which were Vaccinated with Avian Influenza Vaccine of H5N1 and H5N2. Supervised by SRI MURTINI and OKTI NADIA POETRI. The aim of this research was to know the method of polyclonal antibody anti H5N1 production in guinea pigs (Cavia porcellus). Eight adult male guinea pigs were devided into two treatment groups, first group were vaccinated with avian infuenza vaccine of H5N1 subtype, and the second group were vaccinated with avian influenza vaccine of H5N2 subtype. Vaccination was done in three times with a month interval and subcutaneous route (SC). The sample of sera were taken two week after the second vaccination and one week after the third vaccination, and then it were examined by HI test against the H5N1 antigen. After its obtain enough antibody, animals were vaccinated with antigen without adjuvan intravenously. A week later, the sample of sera were taken and examined with HI test and AGP test against the H5N1 antigen. The result of the three HI test shown that the vaccination with H5N1 vaccine could induce the production of antibody and the highest titer was reached in one week after vaccination with antigen without adjuvan, that is 2 8,75, and the lowest was in one week after the third vaccination, that is 2 5,75. Animals which were vaccinated with H5N2 vaccine were able to produce antibody against H5N2 in two week after the second vaccination and the titer is 2 7,5. The antibody could react against the H5N1 antigen in the first, second, and third HI test, and showing the highest titer in one week after vaccination with antigen without adjuvan, that is 2 6,75. The result of AGP test shown that the antibody were resulted from the two subtypes of vaccine fit against the H5N1 antigen.
ABSTRAK KUNTO WIDYASMORO. Produksi Antibodi Poliklonal Anti H5N1 pada Marmot (Cavia porcellus) yang Divaksinasi dengan Vaksin Avian Influenza H5N1 dan H5N2. Dibawah bimbingan SRI MURTINI dan OKTI NADIA POETRI. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode produksi antibodi poliklonal anti H5N1 pada Marmot (Cavia porcellus). Delapan ekor Marmot (Cavia porcellus) jantan dewasa dibagi menjadi dua kelompok perlakuan, Kelompok pertama divaksinasi dengan menggunakan vaksin AI H5N1, dan kelompok ke dua dengan vaksin AI H5N2. Vaksin yang digunakan adalah vaksin inaktif dengan adjuvan. Vaksinasi dilakukan sebanyak tiga kali dengan interval masing-masing satu bulan rute subkutan (SC). Sampel serum diambil dua minggu setelah vaksinasi ke dua dan satu minggu setelah vaksinasi ke tiga, selanjutnya diuji dengan uji HI terhadap antigen H5N1. Setelah diperoleh antibodi yang cukup, hewan kembali divaksinasi dengan antigen tanpa adjuvan melalui rute intravena (IV). Setelah satu minggu sampel serum diambil dan diuji dengan uji HI dan uji AGP terhadap antigen H5N1. Hasil ketiga kali uji HI menunjukkan bahwa vaksinasi dengan vaksin H5N1 dapat menginduksi produksi antibodi dan titer tertinggi dicapai pada satu minggu setelah vaksinasi dengan antigen tanpa adjuvan, yaitu 2 8,75, dan terendah pada satu minggu setelah vaksinasi ke tiga, yaitu 2 5,75. Vaksinasi dengan vaksin H5N2 telah menghasilkan antibodi yang tinggi terhadap H5N2 pada dua minggu setelah vaksinasi ke dua, yaitu 2 7,5. Antibodi tersebut dapat bereaksi terhadap antigen H5N1 pada uji I, II, dan III dan menunjukkan titer tertinggi sebesar 2 6,75 pada satu minggu setelah vaksinasi dengan antigen tanpa adjuvan. Hasil uji AGP menunjukkan bahwa antibodi yang dihasilkan dari kedua vaksin tersebut memiliki kesesuaian yang tinggi dengan antigen H5N1.
KATA PENGANTAR Bismillahirrahmaanirraahiim. Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, nikmat, dan karunia-nya yang tak terhingga sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini yang berjudul Produksi Antibodi Poliklonal Anti Virus Avian Influenza H5N1 pada Marmot (Cavia porcellus) yang Divaksinasi dengan Vaksin Avian Influenza Inaktif H5N1 dan H5N2. Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita, Suri tauladan kita, panglima perang kita Nabi besar Muhammad SAW, kepada keluarga, sahabat, dan Umatnya yang Insya Allah tetap dan selalu istiqomah di jalannya hingga yaumul akhir, Amien. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Hewan, Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor. Disamping itu penulisan skripsi ini bertujuan untuk memberikan suatu sumbangsih bagi kemajuan dunia peternakan dan kesehatan hewan. Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang turut membantu dalam penulisan skripsi ini, yaitu : Ayahanda Suharjono dan Ibunda Sukaryati yang telah mencurahkan perhatian, pengorbanan dan kasih sayang yang teramat sangat besar kepada penulis, Dr. drh. Sri Murtini M.Si. selaku dosen pembimbing skripsi pertama dan drh. Okti Nadia Poetri M.Si. selaku dosen pembimbing kedua, yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan yang amat sangat berguna sehingga skripsi ini dapat diselesaikan, Dr. Drh. Retno D. Soejoedono M.S. dan Drh Titik Sinartatie M.S. atas segala masukan dan arahannya, Dr. Ir. Dewi Apri Astuti MS. dan Dr. drh. Damiana R.E. M.S. selaku pembimbing akademik atas bimbingan, arahan, dukungan dan segala bantuannya selama penulis menjalani kegiatan akademik sampai terselesainya tugas akhir ini, Dyan Wahyu Wibowo S.T., saudara penulis satu-satunya, atas dukungan, doa, dan pengorbanannya, Fanny atas segala dukungan dan doanya, Teman-teman satu laboratorium (Isaias dan Ani) atas segala bantuan dan kebersamaannya selama penyelesaian tugas akhir ini, Teman-teman Cendana 9 (Yunus, Bangkit, Mas Harry, Dedi) atas segala bantuan, kebersamaan, dan
kesediaannya untuk berbagi, Teman-teman seperjuangan FKH 40 khususnya Nita, Cepi, Aji, Laksana, Bheta, Irfan, Sabto, Dewilis, terima kasih untuk kebersamaan dan kekeluargaan dan bantuan yang diberikan selama ini, Ibu Emir Siregar, atas segala bantuannya, juga tidak lupa kepada Pak Supri, Pak Nur, Pak Lukman, Mas Wahyu atas bantuan yang telah diberikan dan kepada pihak yang terlibat secara langsung atau pun tidak langsung dalam penyusunan skripsi ini. Terakhir penulis ucapkan terima kasih kepada seluruh civitas akademika Fakultas Kedokteran Hewan IPB. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi ilmu pengetahuan Indonesia. Penulis sangat menyadari bahwa karya kecil ini jauh dari kata sempurna, karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk lebih menyempurnakan skrisi ini. Penulis berharap karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi dunia peternakan dan kesehatan hewan serta kemajuan ilmu pengetahuan. Bogor, September 2007 Penulis
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bantul pada tanggal 15 Mei 1984 dari pasangan Bapak Suharjono dan Ibu Sukaryati. Penulis merupakan anak ke dua dari dua bersaudara. Riwayat pendidikan penulis dimulai pada saat penulis terdaftar sebagai salah satu siswa di Sekolah Dasar Negeri Puron Srandakan Bantul sampai dengan tahun 1996. Kemudian penulis melanjutkan pendidikannya pada Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri 1 Sanden Bantul dan lulus pada tahun 1999. Penulis kemudian melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Umum Negeri 8 Yogyakarta dan lulus pada tahun 2002. Penulis diterima di Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) pada tahun 2003. Penulis terdaftar sebagai salah satu mahasiswa program studi Kedokteran Hewan, Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor. Selama menjalani masa perkuliahan, penulis aktif di berbagai kegiatan dalam lingkungan Fakultas Kedokteran Hewan. Penulis Juga aktif dalam berbagai kegiatan bakti dan pengabdian masyarakat yang diselenggarakan oleh FKH IPB.
DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i RIWAYAT HIDUP... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... viii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Tujuan... 3 1.3 Manfaat... 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Avian Influenza... 4 2.1.1 Diagnosa Avian Influenza... 5 2.1.2 Vaksinasi Avian influenza... 6 2.2 Marmot (Cavia Porcellus)... 7 2.2.1 Sejarah Marmot... 7 2.2.2 Klasifikasi Ilmiah Marmot... 8 2.2.3 Karakteristik Fisik... 8 2.2.4 Kebutuhan Pakan... 9 2.2.5 Tingkah Laku/Kebiasaan Hidup Marmot... 9 2.2.6 Nilai Fisiologis Marmot... 10 2.2.7 Habitat... 10 2.2.8 Kepentingan Untuk Manusia... 11 2.3 Antibodi... 11 2.3.1 Antibodi Poliklonal... 13 2.3.2 Produksi Antibodi Poliklonal... 13 BAB III MATERI DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan... 17 3.2 Hewan Percobaan... 17 3.3 Alat dan Bahan... 17 iii iv vii
3.4 Metode Penelitian... 17 3.4.1 Persiapan Kandang dan Hewan Percobaan... 17 3.4.2 Vaksinasi... 18 3.4.3 Pengambilan Darah dan Pemisahan Serum... 18 3.3.4 Pengujian Serum... 19 Prosedur Uji Hemaglutinasi Inhibisi... 19 Prosedur Uji Agar Gel Presipitas... 21 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji Hemaglutinasi Inhibisi... 23 4.2 Uji Agar Gel Presipitasi... 27 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan... 29 5.2 Saran... 29 DAFTAR PUSTAKA... 30 LAMPIRAN... 34