Judul : Pengaruh Profesionalisme, Komitmen Organisasi, Locus of Control dan Etika Profesi Pada Kinerja Auditor (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Provinsi Bali) Nama : I Made Artha Budi Susila NIM : 1515351088 Abstrak Seorang auditor dalam melaksanakan tugasnya dituntut untuk menghasilkan kinerja auditor yang baik. Kinerja auditor yang baik dapat dihasilkan jika seorang auditor mampu memperhatikan faktor - faktor yang mempengaruhinya. Profesionalisme, komitmen organisasi, locus of control internal dan etika profesi merupakan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kinerja auditor. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris pengaruh profesionalisme, komitmen organisasi, locus of control internal dan etika profesi pada kinerja auditor. Lokasi penelitian ini dilakukan di tujuh Kantor Akuntan Publik yang berada di Provinsi Bali dengan jumlah sampel sebanyak 66 auditor. Sampel dipilih menggunakan teknik sampel jenuh. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode survey dengan teknik kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan hasil pengujian instrumen dan asumsi klasik terpenuhi. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan diketahui bahwa profesionalisme, komitmen organisasi, locus of control internal dan etika profesi berpengaruh positif pada kinerja auditor. Hal ini menunjukkan bahwa semakin meningkatnya profesionalisme, komitmen organisasi, locus of control internal dan etika profesi, maka kinerja auditor akan semakin meningkat. Kata Kunci : Profesionalisme, Komitmen organisasi, Locus of Control Internal, Etika profesi dan Kinerja.. vi
DAFTAR ISI Halaman JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN ORISINALITAS... iii KATA PENGANTAR... iv ABSTRAK... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xii BAB I BAB II BAB III PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...1 1.2 Rumusan Masalah Penelitian...7 1.3 Tujuan Penelitian...7 1.4 Kegunaan Penelitian...8 1.5 Sistematika Penulisan...8 KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka...10 2.1.1 Akuntansi Keperilakuan (Bahavioral Accounting)...10 2.1.2 Profesionalisme Auditor...12 2.1.3 Konsep Profesionalisme...14 2.1.4 Komitmen Organisasi...15 2.1.5 Locus of Control...16 2.1.6 Etika Profesi...19 2.1.7 Jenis-jenis Auditor...22 2.1.8 Kinerja Auditor...23 2.2 Hipotesis Penelitian...25 2.2.1 Pengaruh Profesionalisme pada Kinerja Auditor...25 2.2.2 Pengaruh Komitmen Organisasi pada Kinerja Auditor...26 2.2.3 Pengaruh Locus of Control Internal pada Kinerja Auditor...27 2.2.4 Pengaruh Etika Profesi pada Kinerja Auditor...27 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian... 29 3.2 Lokasi atau Ruang Lingkup Wilayah Penelitian...30 3.3 Obyek Penelitian...30 3.4 Identifikasi Variabel...31 3.5 Definisi Operasional Variabel...31 3.6 Jenis dan Sumber Data...34 3.6.1 Jenis Data...34 vii
3.6.2 Sumber Data...35 3.7 Populasi, Sampel dan Metode Penentuan Sampel...35 3.7.1 Populasi...35 3.7.2 Sampel...35 3.8 Metode Pengumpulan Data...36 3.9 Uji Instrumen...37 3.9.1 Uji Validitas...37 3.9.2 Uji Reliabilitas...37 3.10 Teknik Analisis Data...38 3.10.1 Analisis Statistik Deskriptif...38 3.10.2 Uji Asumsi Klasik...39 3.10.3 Analisis Regresi Linear Berganda...40 3.11 Koefisien Determinasi (R 2 )...41 3.12 Uji Kelayakan Model (Uji F)...42 3.13 Uji Statistik t...42 BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Kantor Akuntan Publik...43 4.1.1 Sejarah Singkat Kantor Akuntan Publik...43 4.1.2 Struktur Organisasi Kantor Akuntan Publik...47 4.2 Deskripsi Data Hasil Penelitian...51 4.2.1 Responden Penelitian...51 4.3 Karakteristik Responden Penelitian...52 4.4 Hasil Penelitian...54 4.4.1 Hasil Statistik Deskriptif...54 4.5 Hasil Pengujian Instrumen Penelitian...56 4.5.1 Hasil Uji Validitas...56 4.5.2 Hasil Uji Reliabilitas...58 4.6 Hasil Uji Asumsi Klasik...59 4.6.1 Hasil Uji Normalitas...59 4.6.2 Hasil Uji Multikoleniaritas...60 4.6.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas...60 4.7 Hasil Uji Hipotesis...61 4.7.1 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda...61 4.7.2 Nilai Koefisien Determinasi (R 2 )...63 4.7.3 Hasil Uji Kelayakan Model (Uji F)...63 4.7.4 Hasil Uji Hipotesis (Uji t)...65 4.8 Pembahasan Hasil Penelitian...66 4.8.1 Pengaruh Profesionalisme pada Kinerja Auditor di Kantor Akuntan Publik Provinsi Bali...67 4.8.2 Pengaruh Komitmen Organisasi Pada Kinerja Auditor di Kantor Akuntan Pubkik Provinsi Bali...67 4.8.3 Pengaruh Locus Of Control Internal pada Kinerja Auditor di Kantor Akuntan Publik Provinsi Bali...68 4.8.4 Pengaruh Etika Profesi pada Kinerja Auditor di Kantor Akuntan Publik Provinsi Bali...69 viii
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan...70 5.2 Saran...71 DAFTAR RUJUKAN...72 LAMPIRAN-LAMPIRAN...77 ix
DAFTAR TABEL No Tabel Halaman 3.1 Daftar Nama Kantor Akuntan Publik Yang Aktif di Provinsi Bali... 30 3.2 Jumlah Auditor Kantor Akuntan Publik Yang Aktif di Provinsi Bali.. 36 4.1 Ringkasan Penyebaran dan Pengembalian Kuesioner... 51 4.2 Perincian Pengiriman dan Pengembalian Kuesioner... 52 4.3 Karakteristik Responden Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin... 53 4.4 Karakteristik Responden Penelitian Berdasarkan Lama Bekerja... 53 4.5 Karakteristik Responden Penelitian Berdasarkan Jabatan... 54 4.6 Hasil Statistik Deskriptif... 55 4.7 Hasil Uji Validitas... 57 4.8 Hasil Uji Reabilitas... 58 4.9 Hasil Uji Normalitas... 59 4.10 Hasil Uji Multikoleniaritas... 60 4.11 Hasil Uji Heteroskedastisitas... 61 4.12 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda... 62 4.13 Uji Anova... 64 x
DAFTAR GAMBAR No Gambar Halaman 3.1 Desain Penelitian... 29 4.1 Struktur Organisasi Kantor Akuntan Publik... 47 xi
DAFTAR LAMPIRAN No Lampiran Halaman 1 Kuesioner Penelitian... 77 2 Tabulasi Data Kuesioner Penelitian... 84 3 Hasil Uji Validitas... 91 4 Hasil Uji Reliabilitas...96 5 Hasil Uji Normalitas...101 6 Hasil Uji Multikolinieritas...103 7 Hasil Uji Heteroskedastisitas...104 8 Hasil Uji Regresi Linier Berganda...105 9 Hasil Statistik Deskriptif Variabel Penelitian...106 xii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Akuntan publik adalah akuntan yang menjalankan pekerjaan di bawah suatu Kantor Akuntan Publik yang memberikan jasa auditing profesional kepada klien (Halim, 2008:12). Kantor Akuntan Publik yang selanjutnya disebut KAP adalah lembaga yang memiliki ijin dari Menteri Keuangan sebagai wadah bagi akuntan publik dalam menjalankan pekerjaannya. Jasa yang diberikan berupa jasa audit operasional, audit kepatuhan dan audit laporan keuangan (Halim, 2008:14). Dari profesi akuntan publik, masyarakat mengharapkan penilaian yang bebas dan tidak memihak terhadap informasi yang disajikan oleh manajemen perusahaan dalam laporan keuangan. Profesi akuntan publik bertanggungjawab untuk menaikkan tingkat keandalan laporan keuangan perusahaan (Mulyadi, 2009:4). Informasi yang disajikan dalam bentuk laporan keuangan dapat digunakan sebagai dasar untuk pembuatan keputusan, maka bagian akuntansi dituntut untuk dapat menyajikan informasi yang memiliki relevansi, reliabilitas, daya uji, netralitas, dan disajikan dengan tepat (Kieso, dkk. 2008:36). Pentingnya peran profesi akuntan publik serta beragamnya pengguna jasa, menyebabkan jasa profesi akuntan publik harus dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan tersebut. Baik atau tidaknya pertanggungjawaban yang diberikan tergantung dari kinerja auditor (Satwika, 2014). Kinerja auditor adalah kemampuan dari seorang 1
auditor menghasilkan temuan atau hasil pemeriksaan dari kegiatan pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung jawab keuangan yang dilakukan dalam satu tim pemeriksaan (Yanhari, 2007). Penilaian kinerja terhadap auditor sangat perlu dilakukan agar prilaku mereka dapat diarahkan nantinya guna melakukan pekerjaan dengan baik sehingga dapat tercapai tujuan organisasi. Penilaian kinerja merupakan aktivitas yang digunakan untuk menentukan pada tingkat mana seseorang bekerja menyelesaikan pekerjaannya secara efektif (Achmad Amins, 2015:91). Dalam hal ini yang dimaksudkan adalah auditor. Kasus skandal akuntansi mengenai audit belakangan ini mencerminkan kinerja auditor yang kurang konsisten dan menimbulkan dampak yang kurang baik, sehingga dapat mempengaruhi kepercayaan masyarakat terhadap akuntan publik. Salah satu contoh kasus di Indonesia yaitu kasus suap yang menimpa salah satu auditor Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) yang terkait dengan pemberian opini wajar tanpa pengecualian oleh BPK RI terhadap laporan keuangan Kementrian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) tahun anggaran 2016. Dengan adanya contoh kasus pelanggaran tersebut diharapkan kedepannya bisa menjadi pembelajaran bagi perkembangan profesi auditor di Indonesia khususnya di Bali dengan memperbaiki kinerjanya menjadi lebih baik, Keberhasilan suatu sistem informasi tidak lepas dari perilaku manusianya (Asri, 2008). Dan dalam menjalankan tugas sebagai auditor akan sering dihadapkan dengan sikap profesionalisme. 2
Auditor yang mempunyai profesionalisme yang tinggi akan berdampak pada kinerja auditor yang baik pula dalam melakukan pekerjaannya. Seorang akuntan publik yang profesional dapat dilihat dari hasil kinerja auditor dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Untuk menghasilkan kinerja yang memuaskan seorang auditor harus memiliki sikap yang jujur atau independen dalam melaporkan hasil audit terhadap laporan keuangan (Trisnaningsih, 2011). Menurut penelitian Friska (2012), profesionalisme berarti bahwa auditor wajib melaksanakan tugas-tugasnya dengan kesungguhan dan kecermatan, sebagai seorang yang profesional, auditor harus menghindari kelalaian dan ketidakjujuran. Hasil penelitian Cahyasumirat (2006) menyatakan bahwa profesionalisme tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja auditor. Cahyani (2015) mengemukakan bahwa profesionalisme memberikan pengaruh positif terhadap kinerja auditor. Faktor lain yang seringkali dihadapi oleh auditor dalam menjalankan tugasnya adalah komitmen organisasi. Komitmen organisasi menurut Meyer dan Allen (1991) dalam Umam (2010:258) sebagai suatu konstruk psikologi yang merupakan karakteristik hubungan anggota organisasi dengan organisasinya. Pernyataan ini mewakili dari faktor psikologi yang dapat mempengaruhi kinerja seseorang seperti yang diungkapkan Gibson (1987) dalam Umam (2010:190). Ketika seseorang menyukai organisasi tempat dimana dia bekerja maka dia akan memberikan kemampuan yang terbaik dan loyal untuk organisasinya tersebut, dengan kata lain anggota yang memiliki komitmen terhadap organisasinya maka dia akan lebih bertahan sebagai bagian dari organisasi dibandingkan anggota yang tidak memiliki 3
komitmen terhadap organisasi. Auditor yang komitmen terhadap profesinya maka akan loyal terhadap profesinya seperti yang dipersepsikan oleh auditor tersebut. Cahyasumirat (2006), di dalam penelitiannya menyatakan tidak ada pengaruh signifikan antara komitmen organisasi pada kinerja internal auditor. Sementara penelitian dari Sanjiwani (2016) menyebutkan bahwa komitmen organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja auditor. Konsep locus of control terutama didasarkan pada teori pembelajaran sosial (social learning theory). Locus of control adalah persepsi seseorang tentang kenapa sesuatu terjadi atau kekuatan apa yang mendorong aksinya (perception of why thing happens or what drives the behavior). Terkait dengan faktor individual, locus of control menentukan tingkatan sampai dimana individu meyakini bahwa perilaku mereka mempengaruhi apa yang terjadi pada mereka. Beberapa orang merasa yakin bahwa mereka mengatur dirinya sendiri secara sepenuhnya, bahwa mereka merupakan penentu dari nasib mereka sendiri dan memiliki tanggung jawab pribadi untuk apa yang terjadi terhadap diri mereka. Ketika mereka berkinerja dengan baik maka mereka yakin bahwa hal tersebut disebabkan oleh usaha masing-masing individu. Mereka digolongkan sebagai internal (Ayudiati, 2011). Auditor yang mempunyai locus of control internal akan lebih mempunyai kontribusi positif pada kinerja melaksanakan tugas audit. Hal ini dikarenakan mereka memandang locus of control internal sebagai usaha yang harus dilakukan jika ingin berhasil sedangkan locus of control eksternal dilakukan pada orang yang kurang suka berusaha. Locus of control eksternal disebabkan oleh faktor luar yang mengontrol dan sedikit korelasi 4
antara usaha dengan kesuksesan. Auditor yang mampu mengontrol aktivitas dan perilakunya untuk penugasan audit maka akan berpengaruh pada kinerjanya. Hasil penelitian Ayudiati (2011) dan Bunga (2012) menyatakan bahwa locus of control berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja auditor. Kompetensi seorang auditor tidak hanya dilihat dari segi teknis tapi juga dari segi etika. Dalam menjalankan profesinya akuntan publik juga dituntut untuk memiliki prinsip dan moral, serta perilaku etis yang sesuai dengan etika. Menurut Halim (2008:29), etika profesi meliputi suatu standar dari sikap para anggota profesi yang dirancang agar sedapat mungkin terlihat praktis dan realitis, namun tetap idealistis. Setiap auditor harus mematuhi etika profesi mereka agar dapat menyelesaikan laporan keuangan kliennya dengan baik. Memahami peran perilaku etis seorang auditor dapat memiliki efek yang luas pada bagaimana bersikap terhadap klien mereka agar dapat bersikap sesuai dengan aturan akuntansi berlaku umum (Curtis et al. 2012). Usaha-usaha yang dilakukan untuk mendukung profesionalitas akuntan dalam melaksanakan dan meningkatkan kepercayaan masyarakat yaitu dengan disusun dan disahkannya Kode Etik Ikatan Akuntan Publik Indonesia (IAPI), aturan etika Kompartemen Akuntan Publik, Standar Profesi Akuntan Publik (SPAP) dan Standar Pengendalian Mutu Auditing yang merupakan acuan yang baik untuk mutu auditing (Jati, 2009). Prinsip-prinsip etika yang dirumuskan IAPI dan dianggap menjadi kode etik perilaku akuntan Indonesia adalah (1) tanggung jawab, (2) kepentingan masyarakat, (3) integritas, (4) obyektifitas dan independen, (5) kompetensi dan 5
ketentuan profesi, (6) kerahasiaan, dan (7) perilaku profesional. Keahlian yang diperoleh dari pendididkan belum cukup dikatakan suatu pekerjaan sebagai profesi, tetapi perlu penguasaan teori secara sistematis yang mendasari praktek dan penguasaan teknik intelektual yang merupakan hubungan antara teori dan penerapan dalam praktek. Dengan demikian dapat di harapkan prilaku moral yang lebih terbatas pada keaksahan pola etika terhadap profesi. Penelitan yang dilakukan Gabritha Floretta (2014) menyatakan bahwa etika profesi berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor pada Kantor Akuntan Publik di Jakarta dan Satwika (2014) dalam penelitiannya di Kantor Akuntan Publik di Bali menyatakan etika profesi berpengaruh positif terhadap kinerja auditor. Berdasarkan uraian diatas dimana terdapat perbedaan hasil penelitian, objek dan lokasi penelitian yang ada maka peneliti termotivasi untuk melakukan penelitian kembali. Penelitian akuntansi keperilakuan tentang Profesionalisme, Komitmen Organisasi, Locus of Control internal dan Etika Profesi, Pada Kinerja Auditor pada perusahaan bisnis sudah sering dilakukan, tetapi untuk penelitian pada perusahaan bisnis non manufaktur, seperti Kantor Akuntan Publik masih jarang dilakukan. Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian sebelumnya, yaitu penelitian yang dilakukan oleh Cahyasumirat (2006), Ayudiati (2011), Bunga (2012) dan Cahyani (2015). 6
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah diatas maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Apakah profesionalisme berpengaruh pada kinerja auditor? 2) Apakah komitmen organisasi berpengaruh pada kinerja auditor? 3) Apakah locus of control internal berpengaruh pada kinerja auditor? 4) Apakah etika profesi berpengaruh pada kinerja auditor? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, adapun tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Untuk mendapatkan bukti empiris pengaruh profesionalisme pada kinerja auditor. 2) Untuk mendapatkan bukti empiris pengaruh komitmen organisasi pada kinerja auditor. 3) Untuk mendapatkan bukti empiris pengaruh locus of control internal pada kinerja auditor. 4) Untuk mendapatkan bukti empiris pengaruh etika profesi pada kinerja auditor. 7
1.4 Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis dan praktis sebagai berikut: 1) Kegunaan Teoritis Penelitian ini dapat memberikan pengetahuan dan wawasan yang berupa bukti empiris mengenai pengaruh profesionalisme, komitmen organisasi, locus of control internal dan etika profesi pada kinerja auditor. Hasil penelitian ini mampu menunjukan dukungan pada penerapan teori akuntansi keperilakuan dalam menjelaskan hubungan profesionalisme, komitmen organisasi, locus of control internal dan etika profesi pada kinerja auditor. 2) Kegunaan Praktis Penelitian ini menunjukkan bahwa profesionalisme, komitmen organisasi, locus of control internal dan etika profesi berpengaruh pada kinerja auditor sehingga dapat memberikan tambahan informasi bagi peneliti yang berminat dan tertarik memperdalam penelitian di bidang akuntansi. Selain itu, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai refrensi bagi auditor dalam melaksanakan proses auditnya sehingga dapat meningkatkan kinerja auditor yang dihasilkan dengan baik. 1.5 Sistematika Penulisan Sistematika penyusunan skripsi yang digunakan penulis dalam penyusunan skripsi ini adalah sebagai berikut: 8
BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi uraian tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN Bab ini menjelaskan tentang landasan teori dan konsep, dan rumusan hipotesis penelitian. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini menjelaskan tentang desain penelitian, lokasi dan ruang lingkup wilayah penelitian, obyek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, populasi, sampel dan metode penentuan sampel, metode pengumpulan data dan teknik analisis data. BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Bab ini menjelaskan tentang gambaran umum daerah atau wilayah penelitian. Deskripsi data hasil penelitian, dan pembahasan hasil penelitian. BAB V SIMPULAN DAN SARAN Bab ini menjelaskan secara singkat mengenai kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian yang telah dilakukan serta saran mengenai hasil peneliti. 9