Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 03 No. 02 Tahun 2014, ISSN:

dokumen-dokumen yang mirip
Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 04 No. 03, September 2015, 7-11 ISSN:

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN UNTUK MENDUKUNG MEDIA PEMBELAJARAN PHET SIMULATION PADA MATERI HUKUM NEWTON KELAS X

PENGEMBANGAN LKS FISIKA BERORIENTASI MODEL LEARNING CYCLE 7-E PADA MATERI ELASTISITAS SEBAGAI PENUNJANG PEMBELAJARAN SMA

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN LAB VIRTUAL PHET SEBAGAI PELENGKAP LAB RIIL DALAM PEMBELAJARAN FISIKA JURUSAN MULTIMEDIA DI SMKN 1 NGANJUK

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika Vol. 02 No. 03 Tahun 2013,

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 03 No. 03 Tahun 2014, ISSN:

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA SISWA UNTUK MENGASES KETERAMPILAN PROSES DALAM PRAKTIKUM SENYAWA POLAR DAN NON POLAR KELAS X SMA

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 05 No. 03, September 2016, ISSN:

Pengembangan Alat Praktikum Gelombang Stasioner untuk Melatihkan Keterampilan Proses Siswa SMA Kelas XI

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN E-BOOK INTERAKTIF BERORIENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif

PENGEMBANGAN MODEL E-BOOK INTERAKTIF TERMODIFIKASI MAJALAH PADA MATERI STRUKTUR ATOM

PENILAIAN BERBASIS KELAS UNTUK PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BIOLOGI SMP

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN LAB VIRTUAL PhET PADA MATERI GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK DI SMAN 1 KUTOREJO

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERORIENTASI KURIKULUM 2013 PADA POKOK BAHASAN HUKUM HOOKE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMA

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI DILENGKAPI MIND MAP PADA MATERI POKOK SISTEM RESPIRASI UNTUK SMA

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 06 No. 03, September 2017, ISSN:

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods)

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS MAJALAH SISWA PINTAR FISIKA (MSPF) PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP (Pokok Bahasan Gerak Pada Benda)

Kata Kunci: mobile learning berbasis android, hasil belajar ranah kognitif, minat belajar

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA POKOK BAHASAN BESARAN DAN SATUAN DI SMA

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING UNTUK KELAS V SEKOLAH DASAR

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI KELAS XII IPA SMA NEGERI 1 BINAMU KAB. JENEPONTO

DEVELOPMENT OF ONLINE-LEARNING PLAN BASED ON LEARNING MANAGEMENT SYSTEM ON MATERIAL MOMENTUM AND IMPULSE CLASS XI SENIOR HIGH SCHOOL

PENGEMBANGAN HANDOUT FISIKA BERBASIS CULTURAL PADA PEMBELAJARAN IPA-FISIKA DI SMP. Abstract

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL SETTING KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 04 No. 02, Mei 2015, ISSN:

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS X SMA NEGERI 1 KEDUNGPRING PADA MATERI ALAT UKUR LISTRIK

BAB III METODE PENELITIAN. IPA Terpadu Model Webbed dengan Pendekatan Inquiry pada Tema. Hujan Asam bagi Lingkungan sebagai Upaya Meningkatkan Science

Penerapan Model Pembelajaran Aktif Tipe Guided Teaching

Army Rejanti dan Prabowo Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya

E-journal Prodi Edisi 1

Jurnal Pendidikan Teknik Elektro. Volume 05 Nomor 03 Tahun 2016,

JPTM. Volume 05 Nomor 02 Tahun 2016, 56-61

PENGEMBANGAN INSTRUMEN AUTHENTIC ASSESSMENT PADA PEMBELAJARAN IPA BERBASIS KONTEKSTUAL UNTUK SISWA SMP KELAS VIII

MELATIHKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MELALUI IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI LAJU REAKSI KELAS XI SMA NEGERI 1 GRESIK

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS INSTRUCTIONAL GAME PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA. Ahmad Fauzi Hendratmoko, Albertus Djoko Lesmono, Yushardi

BAB V PEMBAHASAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika. meliputi : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ), buku siwa, dan

EFEKTIVITAS PENERAPAN STRATEGI LEARNING START WITH A QUESTION PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA. Binti Anisaul Khasanah 1, Siti Khoiriah 2

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERORIENTASI SOFT SKILLS PADA MATERI POKOK LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT KELAS X DI MAN MOJOKERTO

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 05 No. 03, September 2016, ISSN:

Kata Kunci : LKS scaffolding, sumber pembelajaran, faktor faktor yang mempengaruhi laju reaksi, kelayakan

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA BERKARAKTER PADA MATERI POKOK PESAWAT SEDERHANA KELAS VIII SMP

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR INTERAKTIF BERBASIS IT POKOK BAHASAN GETARAN DAN GELOMBANG PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MELATIH KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA TULIS SISWA DI KELAS VIII

BAB V PEMBAHASAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran. Semmel, dan Semmel (1974) 4-D yang meliputi kegiatan pendefinisian

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL INKUIRI TERBIMBING BERBANTUAN PHYSICS EDUCATION TECHNOLOGY SIMULATIONS

UNESA Journal of Chemistry Education ISSN: Vol. 6 No. 1, pp January 2017

Program Studi Pendidikan IPA Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh

PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PEMBELAJARAN PADA MATERI GERAK MELINGKAR BERATURAN BERBASIS MEDIA AUDIO VISUAL DI MAN YOGYAKARTA I

Siti Nurhayati 21, Didik S. Pambudi 22, Dinawati Trapsilasiwi 23

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI POKOK LARUTAN PENYANGGA UNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF SISWA KELAS XI SMA

PENERAPAN STRATEGI SNOWBALLING PADA MATERI ATOM, ION, MOLEKUL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VIII SMPN 19 SURABAYA

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 03 No. 02 Tahun 2014, ISSN:

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ADOBE FLASH CS6 PADA MATERI JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN DAGANG KELAS X-AK SMK MUHAMMADIYAH 1 TAMAN

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERORIENTASI GUIDED DISCOVERY

PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERORIENTASI LEARNING CYCLE 5E PADA MATERI GERAK KELAS VII SMP

Unesa Journal of Chemical Education ISSN Vol. 5 No. 3. pp , September 2016

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI LINGKARAN UNTUK SISWA SMP KELAS VIII JURNAL

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING SETTING CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATEMATIKA (MATERI STATISTIK) DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ACTIVE LEARNING SISTEM 5 M UNTUK SISWA KELAS VII

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA BERORIENTASI PADA MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SMPN 24 BANJARMASIN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan R & D (Research and

Mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika Universitas Negeri Yogyakarta 2)

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika. Vol 02 No 02 Tahun 2013, 55 61

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKDP) BERBASIS GUIDED INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN PRACTICAL SKILLS DAN PEMAHAMAN KONSEP IPA PESERTA DIDIK SMP

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING BERORIENTASI KURIKULUM 2013 DENGAN MELATIHKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA MATERI PENGUKURAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS pada

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERKARAKTER BERDASARKAN WHOLE BRAIN TEACHING POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG KELAS IX SMP

Abstract. Keywords : Interactive Media, LAN, TKJ.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan karena peneliti ingin

Pengembangan Perangkat Penilaian Autentik Berbasis Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran IPA/Biologi di Sekolah Menengah Pertama

Prosiding Seminar Nasional Kimia dan Pembelajarannya, ISBN : Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya, 17 September 2016

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) SEBAGAI BAHAN AJAR PENDUKUNG IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA MATERI REKONSILIASI BANK

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERORIENTASI PROBLEM SOLVING DENGAN STRATEGI MIND MAPPING PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA KELAS XI SMA

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA GUIDED DISCOVERY UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 05 No. 02, Mei 2016, 1-5 ISSN:

PENGEMBANGAN LKS FISIKA BERBASIS TEORI KECERDASAN MAJEMUK (MULTIPLE INTELLIGENCE) MATERI ALAT OPTIK PADA KELAS VIII SMP NEGERI 01 MADIUN

BAB III METODE PENELITIAN. B. Tempat dan Waktu Penelitian

PENGEMBANGAN TES UNTUK MENGANALISIS KETUNTASAN HASIL BELAJAR SISWA SMA KELAS XI

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan

PENGEMBANGAN VITUR SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERFIKIR KREATIF SISWA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan

J. Ind. Soc. Integ. Chem., 2014, Volume 6, Nomor 2

SAMPAH. , Winarsih 2 ) dan Martini 3) Abstrak. Abstract. and the positive UAN PENDAHULU. aktif. mengajar. yang. yang diperoleh

BAB III METODE PENELITIAN

2 Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan, Universitas Pasir Pengaraian

Dita Oktavia Yudhatami Fakultas Ekonomi, Unesa, Kampus Ketintang Surabaya ABSTRAK

UNESA Journal of Chemical Education Vol.6, No.3 pp , September 2017

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DENGAN MEDIA PHYSICROUND PADA MATERI CAHAYA

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development).

Pengembangan LKS Berbasis Contextual Teaching and Learning Materi Hama dan Penyakit Tumbuhan

JURNAL PEMBELAJARAN FISIKA

Nurul Afisa 24, Titik Sugiarti 25, Dinawati Trapsilasiwi 26

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN LKS IPA TERPADU MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI SISTEM PERNAFASAN KELAS VIII SMP N 6 TAMBUSAI

PENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI BERBASIS KONSTRUKTIVISME PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA UNTUK SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 16 KERINCI

Transkripsi:

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SEBAGAI PENUNJANG MEDIA JELAJAH ANTARIKSA V.2 PADA MATERI TATA SURYA UNTUK MELATIH KETERAMPILAN PROSES SISWA KELAS IX SMP DEVELOPMENT OF TEACHING MATERIAL TO SUPPORT MEDIA JELAJAH ANTARIKSA V.2 IN THE SOLLAR SYSTEM MATERIAL TO TRAIN THE PROCESS SKILL OF STUDENT ON GRADE IX OF JUNIOR HIGH SCHOOL Rizka Jum atin Jannah, Madlazim Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Surabaya E-mail: Rizkajhejhe2012@gmail.com Abstrak Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan kelayakan perangkat pembelajaran yang dikembangkan, mendeskripsikan keterlaksanaan perangkat pembelajaran, serta mendeskripsikan keterampilan proses yang dilatihkan pada siswa dengan menggunakan perangkat yang dikembangkan. Rancangan pengembangan perangkat pembelajaran menggunakan model pengembangan 4-D yang dibatasi hingga tahap develop. Analisis penelitian dilakukan secara deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran sebagai penunjang media jelajah antariksa v.2 pada materi tata surya untuk melatih keterampilan proses siswa kelas IX SMP yang telah dikembangkan secara keseluruhan berkatagori sangat baik dan layak digunakan dalam pembelajaran fisika ditinjau dari seluruh aspek. Kelayakan berdasarkan validasi para ahli/pakar meliputi kelayakan silabus 83%, RPP 83%, handout 82%, LKS 79% dan Lembar penilaian (LP) 84%. Keterlaksanaan pembelajaran fisika dengan menggunakan perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan secara keseluruhan berjalan dengan baik dan efektif yang meliputi hasil belajar siswa secara keseluruhan tuntas dengan persentase 100% dengan nilai tertinggi 95 dan terendah 82, siswa memberikan respon positif terhadap pembelajaran yang diterapkan, dan proses keterlaksanaan dalam pengelolaan pembelajaran sangat baik dengan persentase 89%. Keterampilan proses yang dilatihkan pada siswa meliputi mengamati; mengklasifikasi; berkomunikasi; menjelaskan/menguraikan; mengumpulkan, mencatat, dan menafsirkan data secara keseluruhan telah tercapai dan mendukung kelayakan perangkat pembelajaran yang dikembangkan dengan rata-rata persentase sebesar 90%. Kata Kunci: media jelajah antariksa v.2, perangkat pembelajaran, keterampilan proses, dan model 4D Abstract Purpose of this research are to describe the feasibility of teaching material are developed, describing the feasibility study, and describe process skill of students trained in using the device developed. The design of learning development using 4-D model of development that is limited to develop stage. Analysis of research is quantitative descriptive. The results showed that the learning to support media jelajah antariksa v.2 in the sollar system material to train the process skill of student on grade IX of junior high school that has been developed as a whole categorized as very good and fit for use in teaching physics in terms of all aspects. Feasibility validation by the experts / specialists include feasibility syllabus 83%, lesson plans 83%, handouts 82%, work sheet 79% and Sheet assessment (LP) 84%. Feasibility study physics using teaching material that have been developed as a whole worked well and effectively which includes student learning outcomes as a whole finished with a percentage of 100% with the highest value of 95 and the lowest 82, the students gave a positive response to applied learning, and process feasibility in management of learning very well with the percentage of 89%. Process skills are trained in the process include examining student; observing; classifying; communicating; infering; collecting, recording, and interpreting data as a whole has been achieved and to support the feasibility study that was developed with an average percentage of 90%. Keywords: media jelajah antariksa v.2, teaching material, process skill, and 4D model. Rizka Jum atin Jannah, Madlazim 41

PENDAHULUAN Selain penyempurnaan kurikulum, peran seorang guru merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan sehingga tujuan pendidikan nasional dapat tercapai dan pemahaman tentang fisika dapat berjalan secara optimal. Peran guru dalam proses pembelajaran meliputi banyak hal, guru dapat berperan sebagai pengajar, pemimpin kelas, pembimbing, pengatur lingkungan belajar, perencana pembelajaran, supervisor, motivator, dan juga sebagai evaluator (Rusman, 2013:58). Guru sebagai perencana pembelajaran memerlukan perangkat pembelajaran sebagai pegangan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien. Perangkat pembelajaran meliputi silabus, RPP, handout, LKS, dan lembar penilaian yang mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun tentang Standar Nasional Pendidikan yang harus dikembangkan. Standar Nasional yang dikembangkan salah satunya adalah standar proses yang meliputi perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran untuk terlaksanya proses pembelajaran yang efektif dan efisien. Aisyah dalam Puspitasari (2011:2) menyatakan bahwa dalam pembelajaran fisika seorang guru hendaknya menggunakan pendekatan keterampilan proses untuk memudahkan siswa dalam memahami konsep. Keterampilan proses menurut Valentino dalam Kustijono (2012) antara lain meliputi mengamati, mengklasifikasi, mengukur, berkomunikasi, menjelaskan/menguraikan, meramalkan, mengumpulkan, mencatat, dan menafsirkan data. Selain guru sebagai perencana pembelajaran guru juga berperan sebagai mediator dengan cara memilih dan menggunakan media dalam pembelajaran. Media pembelajaran dapat menjadi sumber penyalur pesan sehingga dapat mengatasi hambatan komunikasi antara guru dan siswa. Berdasarkan hasil penjabaran di atas, dalam pembelajaran IPA (termasuk fisika) dibutuhkan keterampilan proses agar siswa mencapai kompetensi yang diharapkan. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di SMP Bahrul Ulum Surabaya pada pembelajaran IPA masih belum memanfaatkan media dalam proses pembelajaran sehingga siswa belum termotivasi secara maksimal. Selain itu perangkat pembelajaran pada materi tata surya yang digunakan masih kurang mendukung proses pembelajaran. Hal ini ditunjukkan dari rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran masih belum melatihkan keterampilan proses pada siswa yang tidak melatihkan kognitif proses, psikomotor, dan afektif. Selain itu, LKS yang diberikan kepada siswa bukan berupa kegiatan melainkan lembar untuk mengerjakan tugas atau tes hasil belajar. Sebanyak 72,5% siswa menyatakan bahwa keterampilan proses belum dilatihkan dalam pembelajaran fisika. Hasil wawancara dengan salah satu guru fisika juga mengatakan bahwa pembelajaran yang berlangsung masih menggunakan metode pembelajaran konvensional. Berdasarkan hasil angket pra penelitian yang disebarkan 88,8% siswa menyatakan pembelajaran fisika sulit untuk dipahami sedangkan 7,5% siswa menyatakan biasa saja. Sebanyak 91,3% siswa menyatakan penyebab kesulitan dalam belajar fisika adalah konsep dalam pembelajaran yang sulit dipahami, 72,5% menyatakan kurangnya media pembelajaran fisika, dan 68,8% siswa menyatakan pembelajaran yang berlangsung kurang menarik. Sulitnya siswa dalam memahami konsep fisika khususnya pada materi tata surya menyebabkan 70% siswa memiliki nilai di bawah KKM sekolah yaitu 70. Selain itu 96,3% siswa merasa bosan dengan cara penyampaian yang dilakukan guru dalam pembelajaran. Materi tata surya merupakan materi yang tidak dapat dilihat langsung oleh mata, sehingga perlu adanya media yang mampu menjelaskan secara rinci tentang benda-benda langit yang tersusun dalam sistem tata surya. Pada materi ini peran guru sebagai mediator sangatlah berpengaruh dalam memilih media yang akan digunakan dalam pembelajaran sehingga konsep dapat tersampaikan kepada siswa. Akan tetapi pada kenyataannya guru masih menggunakan miniatur susunan tata surya untuk menjelaskan materi dalam pembelajaran. Ada banyak jenis media yang mendukung proses pembelajaran yang tersedia dan dapat diunduh secara gratis.media jelajah antariksa v.2 adalah salah satu media yang mendukung proses pembelajaran pada materi tata surya. Media jelajah antariksa v.2 merupakan sebuah aplikasi perangkat lunak yang mampu menampilkan model tata surya dengan format gambar 3D dan dilengkapi dengan audio visual, menyesuaikan orbit kemiringan dalam sistem tata surya serta rotasi pada planet. Dengan adanya media jelajah antariksa v.2 untuk menunjang pembelajaran tata surya maka komunikasi akan lebih efektif dan pesan yang akan disampaikan oleh guru akan lebih mudah dipahami. Berdasarkan hasil pra penelitian di atas maka diperlukan adanya perangkat pembelajaran yang menunjang media pada materi tata surya untuk melatih keterampilan proses siswa sehingga siswa dapat memahami konsep tata surya. Dengan alasan di atas maka peneliti akan mengembangkan perangkat pembelajaran sebagai penunjang media jelajah antariksa v.2 pada materi tata surya untuk melatih keterampilan proses siswa kelas IX SMP. Rizka Jum atin Jannah, Madlazim 42

METODE Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan perangkat pembelajaran sebagai penunjang media jelajah antariksa v.2 pada materi tata surya untuk melatih keterampilan proses siswa kelas IX SMP. Pengembangan yang dikembangkan meliputi silabus, RPP, handout, LKS, dan lembar penilaian. Pada penelitian ini digunakan media jelajah antariksa untuk dapat meletih keterampilan proses siswa kelas IX SMP pada kegiatan pembelajaran. penelitian ini mengacu pada model 4-D yang dikembangkan oleh S. Thiagarajan, namun hanya digunakan 3-D model yaitu define (pendefinisian), design (perancangan), dan develop (pengembangan) Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di SMP Bahrul Ulum Surabaya pada semester genap tahun ajaran 2013-2014. Sasaran Penelitian Sasaran penelitian pada pengembangan perangkat pembelajaran yang dikembangkan yaitu uji coba terbatas kepada 15 orang siswa kelas IX di SMP Bahrul Ulum Surabaya Prosesdur Penelitian Alur pengembangan perangkat pembelajaran sebagai penunjang media jelajah antariksa v.2 pada materi tata surya untuk melatih keterampilan proses siswa kelas IX SMP dalam penelitian ini mengacu pada model 4-D Thiagarajhan yaitu pendefinisian (define), perancangan (design), pengembangan (develop), dan penyebaran (dessiminate). Namun dalam penelitian ini hanya terbatas sampai develop (pengembangan) saja. Tahap pendefinisian pada penelitian ini meliputi analisis ujung depan/kurikulum, analisis siswa, analisis materi, analisis tugas, dan perumusan tujuan pembelajaran. Setelah tahap pendefinisian dilakukan tahap perancangan yang bertujuan untuk mendesain awal perangkat pembelajaran yang akan dikembangkan dengan kegiatan pemilihan media, pemilihan format sehingga terbentuk desain awal perangkat pembelajaran. tahapan terakhir pada penelitian ini adalah tahap pengembangan (develop) yang bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan sehingga layak digunakan dalam pembelajaran fisika. Pada tahapan ini dilakukan telaah dan divalidasi oleh para ahli terhadap desain awal perangkat pembelajaran yang diperoleh. Hasil telaah berupa revisi dengan masukan-masukan yang bertujuan untuk menyempurnakan perangkat pembelajaran yang dihasilkan. Hasil validasi perangkat pembelajaran kemudian diuji cobakan secara terbatas kepada 15 orang siswakelas IX di SMP Bahrul Ulum Surabaya. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar validasi perangkat pembelajaran, angket respon siswa, dan keterlaksanaan proses pembelajaran. validasi perangkat pembelajaran digunakan untuk mengetahui penilaian validator sebagai data kelayakan pembelajaran yang dikembangkan. Lembar angket respon siswa bertujuan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan. Lembar keterlaksanaan proses pembelajaran digunakan untuk mengamati kegiatan pembelajaran yang berlangsung dengan menggunakan perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Metode Pengumpulan Data dan Analisis Data Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan lembar validasi perangkat pembelajaran, ketercapaian keterampilan proses dan tes hasil belajar, lembar pengamatan, serta angket respon siswa. Analaisis data pada kelayakan perangkat dilakukan validasi oleh para pakar/ ahli (2 dosesn dan 1 guru fisika) dengan memberikan penilaian dengan mengacu pada lembar validasi perangkat pembelajaran dengan kategori sebagai berikut: 1= kurang 3= baik 2= cukup 4= sangat baik Aturan penskoran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Keterangan : V A : validasi akhir SV 2 : skor validator 2 SV 1 : skor validator 1 SV 3 : skor validator 3 Selanjutnya untuk menghitung persentase pada perangkat pembelajaran yang dikembangkan digunakan perumusan sebagai berikut: persentase % = jumla h skor hasil pengumpulan data skor kriteria x 100% Kriteria penilaian rata-rata kelayakan perangkat pembelajaran yang dikembangkan dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Rizka Jum atin Jannah, Madlazim 43

Tabel 1. Kriteria Persentase (Skala Likert) Persentase Kriteria 0%-20% Sangat Kurang 21-40% Kurang 41%-60% Cukup 61%-80% Baik 81%-100% Sangat Baik (Riduwan, 2003) Perangkat pembelajaran dinyatakan layak digunakan apabila kriteria persentase sebesar 61 sampai 100%. Analisis keterampilan proses siswa dan tes hasil belajar siswa dihitung dengan perumusan sebagai berikut: Siswa dinyatakan tuntas dalam pembelajaran jika mencapai nilai ketuntasan 70 sesuai dengan standart ketuntasan minimal yang ada di SMP Bahrul Ulum Surabaya untuk mata pelajaran IPA. Secara klasikal dapat dihitung dengan perumusan sebagai berikut: Menurut Riduwan (2003) perangkat pembelajaran dikatakan memenuhi kriteria apabila persentase kelayakannya 61% sehingga layak digunakan dalam proses pembelajaran. Berdasarkan tabel 2 menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan layak digunakan dalam proses pembelajaran karena persentase yang dicapai 61%. persentase kelayakan yang diperoleh pada silabus sebesar 83%, dengan kategori sangat baik, RPP sebesar 83%, handout sebesar 82%, LKS sebesar 79% dengan kategori baik dan lembar penilaian sebesar 84%. 2. Keterlaksanaan Pembelajaran di Sekolah a. Ketuntasan Hasil Belajar Ketuntasan belajar siswa dilihat dari kognitif prosuk, selain itu penilaian psikomotor dan afektif terdapat dalam penilaian lembar penilaian. Ketuntasan belajar siswa dapat dilihat pada tabel 3 di bawah ini. Tabel 3. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Secara klasikal dapat dinyatakan tuntas jika perolehan persentase pada pencapaian hasil belajar sebesar 85% (Noviantoro, 2012). Angket respon siswa digunakan untuk memperoleh data mengenai tanggapan siswa terhadap pembelajaran yang telah dikembangkan. Perhitungan persentase dilakukan dengan perumusan sebagai berikut: p = jumlah seluruh nilai x 100% jumlah seluruh siswa HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Validasi Perangkat Pembelajaran Hasil validasi kelayakan perangkat pembelajaran yang dilakukan oleh ketiga validator dapat dilihat pada tabel 2 di bawah ini. Tabel 2. Validasi Perangkat Pembelajaran Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui bahwa keseluruhan siswa kelas IX 100% tuntas. Ketuntasan kognitif siswa dapat dibuat diagram berikut. ketuntasan kognitif siswa kelas IX SMP Bahrul Ulum Surabaya 100% tuntas 0% tidak tuntas Gambar 1. Ketuntasan Kognitif Siswa Dari hasil analisis menunjukkan secara umum siswa tuntas pada aspek kognitif produk, psikomotor, dan afektif. Nilai tertinggi yang Rizka Jum atin Jannah, Madlazim 44

diperoleh siswa adalah 95 sedangkan nilai terendah adalah 82, nilai tersebut melampaui nilai ketuntasan minimum di SMP Bahrul Ulum Surabaya yaitu 70. Dari hasil pencapaian yang diperoleh siswa menunjukkan bahwa secara umum guru dapat mengelola pembelajaran dengan baik. Dengan persiapan yang baik maka pembelajaran yang akan dilakukan akan memperoleh hasil yang maksimal. Hal ini sesuai dengan pendapat Suparno dalam Fatik (2008) yang menyatakan bahwa di samping mempersiapkan hal-hal yang bersifat teknis, pengajar perlu pula melakukan persiapan akademis dalam arti bahwa ia juga harus belajar dan menguasai apa yang diajarkan. b. Respon Siswa Angket respon siswa yang diberikan digunakan untuk mengetahui respon siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan. Angket respon siswa dapat dilihat dari tabel 4 berikut. Tabel 4. Hasil Angket Respon Siswa NO URAIAN PERNYATAAN PENIALAAN PENDAPAT (a) (b) (c) 1 Bagaimana pendapat anda terhadap komponen Sangat Tertarik berikut? Tertarik Tertarik Tertarik 1. Materi / Isi pelajaran 53% 47% - - Buku siswa 20% 80% - - 3. Lembar Kerja Siswa (LKS) 13% 80% 7% - 4. Suasana belajar 53% 47% - - 5. Cara guru mengajar 60% 40% - - 2 Apakah anda merasa baru terhadap komponen - Sangat komponen berikut ini? baru 1. Materi / Isi pelajaran 0% 100% - - 2. Buku siswa 7% 80% 13% - 3. Lembar Kerja Siswa (LKS) 20% 80% - - 4. Suasana belajar 47% 53% - - 5. Cara guru mengajar 53% 47% - - 3 Apakah anda dengan mudah dapat memahami Sangat terhadap komponen-komponen berikut ini? 1. Bahasa dalam buku 33% 67% - - 2. Materi isi buku 40% 60% - 4. Suasana belajar 47% 53% - - 5. Cara guru mengajar 40% 60% - - 4 Sangat Apakah anda merasa baru terhadap pembelajaran baru dengan media jelajah antariksa v.2? 67% 33% - - 5 1. Bagaimana tanggapan anda jika pokok bahasan Sangat Setuju selajutnya menggunakan pembelajaran seperti ini? Stuju Setuju Setuju (menggunakan simulasi media) 67% 33% - - 2. Bagaimana pendapat anda jika pelajaran lain diajarkan menggunakan pembelajaran ini? 67% 33% - - (menggunakan media) 6 Sangat Apakah anda merasa sangat mudah untuk menjawab butir soal / tes tertulis? 40% 53% 7% - Dari hasil angket respon siswa menunjukkan bahwa tanggapan siswa sangan baik terhadap pembelajaran yang dilakukan dan siswa memberikan respon yang positif terhadap pembelajaran yang diterapkan. Hal ini dapat dilihat dari ketuntasan belajar siswa yang mencapai 100%. Selain itu rata-rata siswa tertarik dengan pembelajaran dengan menggunakan media jelajah anatriksa v.2 karena mereka merasa baru dengan pembelajaran tersebut. Ketertarikan siswa dibuktikan dengan pernyataan siswa yang menyatakan tertarik pada pelajaran, format handout, suasana belajar, dan cara mengajar guru. c. Keterlaksanaan Proses Pembelajaran Keterlaksanaan proses pembelajaran dengan RPP didasarkan pada pengelolaan kegiatan belajar mengajar (KBM). Di bawah ini merupakan tabel keterlaksanaan proses pembelajaran yang berlangsung dengan menggunakan perangkat pembelajaran sebagai penunjang media jelajah antariksa v.2 pada materi tata surya untuk melatih keterampilan proses siswa kelas IX SMP. Rizka Jum atin Jannah, Madlazim 45

No Aspek Yang Diamati Tabel 5. Keterlaksanaan Proses Pembelajaran Nilai P 1 P 2 Rerata Presentase (%) Kategori (a) (b) (c) (d) (e) (f) 1 Pendahuluan 3.50 3.50 3.50 88 Sangat Baik 2 Kegiatan Inti 3.57 3.40 3.49 87 Sangat Baik 3 Penutup 3.50 3.50 3.50 88 Sangat Baik 4 Suasana kelas 3.67 3.70 3.69 92 Sangat Baik Jumlah Rerata 3.54 89 Sangat Baik Dari tabel 5 menunjukkan bahwa kemampuan yang dimiliki pada penelitian ini sangat baik. Hal ini dibuktikan dari persentase ratarata sebesar 89% dengan kategori sangat baik. Selain itu dalam kegiatan pembelajaran peneliti sebagai guru dan siswa antusias dalam kegiatan pembelajaran. Secara umum peneliti dapat mengelola pembelajaran dengan baik dalam setiap pertemuan. Ketercapaian Keterampilan Proses Siswa 80 100 80 90 100 Gambar 2. Ketercapaian Keterampilan Proses 3. Ketercapaian Keterampilan Proses Siswa Keterampilan proses yang dilatihkan pada penelitian ini yaitu mengamati; mengklasifikasi,; berkomunikasi; menjelaskan/ menguraikan; mengumpulkan, mencatat, dan menafsirkan data. Nilai keterampilan proses siswa dapat dibuat diagram ketercapaian keterampilan proses siswa seperti pada gambar 2 di atas. Berdasarkan gambar 2 menunjukkan bahwa keterampilan mengklasifikasi serta keterampilan mengumpulkan, mencatat, dan menafsirkan data memperoleh nilai 100. Pada keterampilan menjelaskan/menguraikan memperoleh nilai 90 sedangkan keterampilan mengamati dan berkomunikasi diperoleh nilai 80. Nilai tersebut merupakan nilai terendah dibandingkan dengan komponen lainnya hal ini dikarenakan salah satu siswa belum memenuhi kriteria penilaian pencapaian keterampilan proses siswa pada rubrik penilaian. Dari kelima keterampilan proses yang dilatihkan persentase rata-rata nilai ketercapaian proses siswa sebesar 90%. Dari uraian di atas menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran sebagai penunjang media jelajah antariksa v.2 yang dikembangkan untuk melatih keterampilan proses siswa kelas IX SMP pada materi tata surya layak dalam pembelajaran. pencapaian kelayakan tersebut ditandai dengan hasil belajar kognitif siswa dengan ketuntasan 100% dan nilai keterampilan proses siswa yang menunjukkan kategori sangat baik. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Sari dkk, (2013) yang menyatakan bahwa pembelajaran IPA terpadu melalui LKS sebagai penunjang media virtual Phet untuk melatih keterampilan proses pada materi hukum archimedes diperoleh capaian keterampilan proses dengan kategori sangat kuat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan media penunjang pada materi tata surya siswa lebih mudah memahami pesan yang bersifat abstrak ke dalam bentuk kongkret. Hal ini sesuai dengan teori perkembangan anak oleh Piaget bahwa pada tahap operasional siswa SMP akan lebih mudah berfikir Rizka Jum atin Jannah, Madlazim 46

kongkret dalam pembelajaran. Hasil penelitian juga didukung oleh Sadiman (1993; 16-17) yang menjelaskan secara umum media pendidikan memiliki fungsi dalam suatu proses pembelajaran seperti memperjelas penyajian pesan supaya tidak bersifat verbal, mengatasi keterbatasan ruang, waktu, daya indera, dan mengatasi sikap pasif siswa. PENUTUP Simpulan Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, dapat disimpulakan sebagai berikut: 1. Penilaian validitas pada perangkat pembelajaran yang dikembangkan terdiri dari silabus, RPP, handout, LKS, dan lembar penilaian. Silabus pada perangkat pembelajaran yang dikembangkan layak digunakan dengan rata-rata kelayakan sebesar 83% dengan kategori sangat baik, RPP 83% dengan kategori sangat baik, handout 82% dengan kategori sangat baik, LKS 79% dengan kategori baik, dan lembar penilaian 84% dengan kategori sangat baik. Berdasarkan penilaian validator menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran sebagai penunjang media jelajah antariksa v.2 pada materi tata surya untuk melatih keterampilan proses siswa kelas IX SMP yang dikembangkan layak untuk digunakan dalam pembelajaran dengan kategori sangat baik. 2. Keterlaksanaan perangkat pembelajaran meliputi ketuntasan hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan perangkat pembelajaran yang dikembangkan mencapai ketuntasan 100% dengan nilai tertinggi yang diperoleh 95 sedangkan nilai terendah 82. Angket respon siswa yang diberikan menunjukkan respon yang positif terhadap perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Hal ini ditunjukkan bahwa siswa tertarik dengan pembelajaran yang dilakukan dan siswa merasa baru terhadap pembelajaran yang dilakukan. Proses keterlaksanaan pembelajaran dengan menggunakan perangkat pembelajaran yang dikembangkan menunjukkan bahwa peneliti telah melakukan pengelolaan pembelajaran dengan sangat baik dengan persentase 89%. 3. Keterampilan proses yang dilatihkan dalam pembelajaran meliputi mengamati; mengklasifikasi; berkomunikasi; menjelaskan/menguraikan; mengumpulkan, mencatat, dan menafsirkan data telah tercapai dan mendukung kelayakan perangkat pembelajaran yang dikembangkan dengan rata-rata persentase kelima keterampilan proses yang dilatihkan sebesar 90%. Saran Dari hasil penelitian yang diperoleh, maka peneliti memberikan saran agar penelitian berikutnya lebih baik. Adapun saran dari penelitia adalah sebagai berikut. 1. Persiapan dan pengelolaan waktu perlu diperhatikan karena pembelajaran dengan men ggunakan media jelajah antariksa v.2 pada materi tata surya untuk melatih keterampilan proses siswa merupakan hal yang baru bagi siswa. 2. Model pengembangan pada penelitian ini dibatasi pada tahap develop (pengembangan), oleh karena itu peneliti menyarankan bagi penelitia lain yang ingin menyempurnakan ke tahap desseminate (penyebaran). DAFTAR PUSTAKA Fatik, Zainal. 2012. Pengembangan Perangkat Pembelajaran dengan Lab. Virtual PheT pada Materi Gelombang Elektromagnetik di SMA Negeri 1 Kutorejo. Skripsi tidak dipublikasikan.surabaya: Jurusan Fisika Universitas Negeri Surabaya Noviantoro, Dwi Ade. 2012. Pengembangan Perangkat Pembelajaran dengan Lab Virtual PheT sebagai Pelengkap Riil dalam Pembelajaran Fisika Jurusan Multimedia di SMKN 1 Nganjuk. Skripsi tidak dipublikasikan. Surabaya:Jurusan Fisika Universitas Negeri Surabaya Puspitasari, Ratna. 2011. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Keterampilan Proses Sains pada Pokok Bahasan Listrik Dinamis SMA Kelas X. Skripsi tidak dipublikasikan. Surabaya:Jurusan Fisika Universitas Negeri Surabaya Riduwan. 2003. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung : Alfabet Kustijono. Rudy, (2012). Pembelajaran Berbasis Keterampilan Proses. http://rudyunesa.blogspot.com/. Tanggal 8 Juni 2013. Rusman. 2013. Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Rajawali Press. Sari, D.P.; Achmad, L.; dan Ahmad, Q. 2013. Uji Coba Pembelajaran dengan LKS sebagai Penunjang Media Virtual Phet untuk Melatih Keterampilan Proses pada Materi Hukum Archimedes. Jurnal Pendidikan Sains.e-Pensa. Vol. 1, Nomor 02 Tahun 2013, 15-20 Sadiman, Arief.S, dkk. 1993. Media Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. UNESA. 2010. Pedoman Penulisan Artikel Jurnal, Surabaya: Lembaga Penelitian Universitas Negeri Surabaya. Rizka Jum atin Jannah, Madlazim 47