EFEKTIFITAS PEMBERIAN BACKRUB

dokumen-dokumen yang mirip
Indriani Irsyadi* Heny Ekawati ** WS Tarmi *** Program Studi DIII Kebidanan STIKES Muhammadiyah Lamongan ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. tingkatannya, dan hanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau mengevaluasi

Heny Ekawati*, Karomatus Saniyah** ... ABSTRAK...

PENGARUH KOMPRES DINGIN TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF DI BPS NY.MUJIYATI,

PERBEDAAN NYERI PERSALINAN PADA KALA I FASE AKTIF SEBELUM DAN SESUDAH MENDENGARKAN AYAT SUCI AL-QUR AN DI BPS DIANA ERNAWATI,

Lilin Turlina*, Heny Ekawati** ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA PENDAMPINGAN PERSALINAN OLEH KELUARGA DENGAN LAMANYA PERSALINAN KALA II DI BPS HJ. YUSFA F. ZUHDI GEMPOL PADING PUCUK

PERBEDAAN SKALA NYERI PADA IBU INPARTU KALA I FASE AKTIF DENGAN MASASE PUNGGUNG DAN TANPA MASASE PUNGGUNG

PERBEDAAN TINGKATAN NYERI DISMENORE DENGAN PERLAKUAN KOMPRES HANGAT PADA MAHASISWI DI STIKES MUHAMMADIYAH LAMONGAN. Fifi Hartaningsih, Lilin Turlina

PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES AIR HANGAT TERHADAP INTENSITAS NYERI PUNGGUNG IBU HAMIL TRIMESTER

BAB I PENDAHULUAN. progresif. Perubahan serviks ini memungkinkan keluarnya janin dan produk

EFEKTIVITAS RELAKSASI NAPAS DALAM TERHADAP TINGKAT NYERI KONTRAKSI UTERUS KALA I AKTIF PADA PERSALINAN NORMAL

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, bangsa, dan negara yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam

PENGARUH KOMPRES DINGIN TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF DI BPS NY. MUJIYATI KABUPATEN LAMONGAN

PENGARUH AROMATERAPI TERHADAP NYERI PADA PASIEN POST OPERASI SECTIO CAESAREA DI RSUD KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN

Aplikasi Tekhnik Effleurage Sebagai Penatalaksanaan Nyeri Persalinan Ibu Bersalin Di Bidan Praktik Mandiri Kecamatan Tembalang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. seorang ibu mengalami perubahan-perubahan yang terjadi baik fisik maupun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Meningkatkan derajat kesehatan yang adil dan merata seperti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Persalinan adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN. dari kerusakan jaringan yang aktual atau potensial (Brunner & Suddarth, 2002).

PENGARUH HEALTH EDUCATION

Sumiati Tenaga Pengajar Prodi. D III Kebidanan Universitas PGRI Adi Buana Surabaya ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Faizatul Ummah Dosen Prodi Kebidanan STIKES Muhammadiyah Lamongan ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. kurang dari 24 jam tanpa komplikasi baik bagi ibu maupun bagi janin (Prawirohardjo,

PENGARUH KOMUNIKASI TERAUPETIK DENGAN INTENSITAS NYERI PERSALINAN KALA I FASE LATEN DI KLINIK DELIMA MEDAN TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. penuh dengan rasa nyeri, rasa takut, penderitaan bahkan kematian (WHO, 2003).

PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES PANAS TERHADAP PENGURANGAN RASA NYERI PERSALINAN PADAIBUINPARTU KALA I

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP RESPON ADAPTASI NYERI PADA IBU INPARTU KALA I FASE AKTIF DI BPM BIDAN P KOTA YOGYAKARTA

PENGARUH TEKNIK BIRTHBALL TERHADAP LAMANYA PERSALINAN KALA I DI BPS HERANOVITA KABUPATEN ACEH UTARA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan merupakan kejadian fisiologi yang normal dialami oleh

HUBUNGAN PENGGUNAAN TEKHNIK BIRTHBALL DENGAN TINGKAT NYERI PADA IBU BERSALIN KALA I DI BPM UMU HANI YOGYAKARTA TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan adalah rangkaian proses fisiologis yang berakhir dengan

EFEKTIFITAS EFFLEURAGE DAN ABDOMINAL LIFTING DENGAN RELAKSASI NAFAS TERHADAP TINGKAT NYERI PERSALINAN KALA I DI KLINIK BIDAN INDRIANI SEMARANG ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. Persalinan merupakan waktu yang ditunggu tunggu setelah 9 bulan

PERBEDAAN EFEKTIVITAS KOMPRES HANGAT DAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF

Volume VII Nomor 2, Mei 2017 pissn eissn

PENGARUH PEMBERIAN TEKNIK AKUPRESUR TERHADAP TINGKAT NYERI PERSALINAN KALA I

Siti Haniyah 1), Pramesti Dewi 2), Iis Setiawan 3)

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal.

PERBEDAAN INTENSITAS NYERI PADA IBU BERSALIN PRIMIGRAVIDA SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN MASASE PUNGGUNG DENGAN TEKNIK EFFLUERAGE

PENGARUH DEEP BACK MASSAGE TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN. Liva Maita STIKes Hangtuah Pekanbaru, Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN SENAM HAMIL DENGAN NYERI PUNGGUNG PADA IBU HAMIL DI POLINDES DESA TLANAK KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. lahir sejak lama telah menjadi masalah, khususnya di negara-negara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HUBUNGAN TEKNIK HYPNOBIRTHING TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI PADA PROSES PERSALINAN KALA 1 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUGIO KABUPATEN LAMONGAN

PROFIL UMUR DAN PEKERJAAN IBU BERSALIN SECTIO CAESAREA YANG MEMPUNYAI RIWAYAT SECTIO CAESAREA

BAB I PENDAHULUAN. dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada

FASE A YANG YANG DIBERI SURAKARTA HERMAWATI. S1 Keperawatan

2 Nyeri persalinan dapat menimbulkan stres yang menyebabkan pelepasan hormon yang berlebihan seperti katekolamin dan steroid, hormon ini dapat menyeba

Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai Volume IV No.1 Edisi Juni 2011, ISSN: X

HUBUNGAN RELAKSASI NAFAS PANJANG DENGAN NYERI PERSALINAN DI PUSKESMAS BANGSAL MOJOKERTO

BAB 1 PENDAHULUAN. Persalinan atau melahirkan bayi adalah suatu proses normal pada wanita usia

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin.

PENGARUH SENAM DISMENORE TERHADAP PENURUNAN DISMENORE PADA REMAJA PUTRI DI DESA SIDOHARJO KECAMATAN PATI

BAB I PENDAHULUAN. membuka dinding perut dan dinding uterus (Sarwono, 2005). Sectio caesarea

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. bisa ditentukan dengan cara menanyakan intensitas atau merujuk pada skala nyeri.

PENGARUH KOMPRES HANGAT TERHADAP PENGURANGAN NYERI PERSALINAN PADA KALA 1 FASE AKTIF DI BPS BIDAN KOKOM KOMARIAH CIJATI-MAJALENGKA TAHUN 2016

PENGARUH PEMBERIAN TEKNIK AKUPRESUR TITIK PADA TANGAN TERHADAP NYERI PERSALINAN PADA IBU INTRANATAL KALA I DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. tersebut berakhir dalam waktu kurang dari 24 jam, tanpa tindakan/ pertolongan dalam waktu kurang dari 24 jam (Maryunani, 2010).

PENINGKATAN PERAWATAN KEHAMILAN MELALUI KELAS IBU HAMIL DI PUSKESMAS LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan menurut Wahyuningsih (2005), terapi Intravena adalah suatu

BAB V PEMBAHASAN. perineum pada ibu postpartum di RSUD Surakarta. A. Tingkat Nyeri Jahitan Perineum Sebelum Diberi Aromaterapi Lavender

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan merupakan proses pergerakan keluar janin, plasenta, dan membran dari

BAB I PENDAHULUAN. diakhiri dengan penutupan dan penjahitan luka. Sayatan atau luka yang dihasilkan

Kata Kunci: Pengetahuan Mahasiswi, Persalinan, Hypnobirthing

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN. Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Saya sedang melakukan

Daftar Pustaka : 21 ( ) Kata kunci: Dismenore, Intensitas dismenore, Senam dismenore

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan adalah proses alamiah dimana terjadi dilatasi serviks, persalinan

BAB 3 METODE PENELITIAN. komparasi. Karena bertujuan untuk menganalisis pengaruh antar variabel

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan dengan cepat, tepat dan benar. Diberikan melalui

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti susah diatur dan lebih sensitif terhadap perasaannya (Sarwono, 2011).

EFEKTIVITAS PERLAKUAN PIJAT EFFLEURAGE

PENGARUH PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PROSES PERSALINAN TERHADAP TINGKAT KECEMASAN IBU PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI TERHADAP PENURUNAN NYERI LUKA JAHITAN PERINEUM PADA IBU POST PARTUM DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH LAMONGAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG EFEK SAMPING DEPO MEDROXY PROGESTERON ASETAT

EFEKTIFITAS STIMULASI KULIT DENGAN TEKNIK KOMPRES HANGAT DAN DINGIN TERHADAP PENURUNAN PERSEPSI NYERI KALA I FASE AKTIF PERSALINAN FISIOLOGIS

PENGARUH MASSAGE EFFLEURAGE TERHADAP TINGKAT NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF PADA IBU BERSALIN DI RSU PKU MUHAMMADIYAH DELANGGU KLATEN 2015

Diploma III Kebidanan, Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Semarang. Abstrak

BAB V PEMBAHASAN DAN SIMPULAN. Bab ini penulis membahas mengenai permasalahan tentang respon nyeri

INFOKES, VOL. 3 NO. 1 Februari 2013 ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. (21,8%) diantaranya persalinan dengan Sectio Caesarea (Hutapea, H, 1976).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Vol 1, No 2, Oktober 2017 ISSN PERBANDINGAN EFEKTIFITAS MASSAGE DAN KOMPRES HANGAT TERHADAP NYERI PERSALINAN KALA 1 FASE AKTIF

HUBUNGAN PERAN KELUARGA DENGAN KETEPATAN STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK 0-3 TAHUN DI DESA SOKO KEC. GLAGAH KAB. LAMONGAN.

PENGARUH KOMPRES HANGAT DI SUPRA PUBIK TERHADAP PEMULIHAN KANDUNG KEMIH PASCA PEMBEDAHAN DENGAN ANESTESI SPINAL DI RSUD BATANG

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN MASA NIFAS DI BPM NY. SUBIYANAH, SST DESA PARENGAN KECAMATAN MADURANKABUPATEN LAMONGAN

FAKTOR PEMILIHAN PERSALINAN SECTIO CAESAREA TANPA INDIKASI MEDIS DI RSU BUNDA THAMRIN MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Masa ini merupakan masa peralihan manusia dari anak-anak menuju

PENGARUH METODE AKUPRESUR TERHADAP INTENSITAS KONTRAKSI PADA IBU BERSALIN KALA I DI BIDAN PRAKTEK SWASTA (BPS) NY.H DESA KRAMAT KABUPATEN TEGAL

BAB III KERANGKA KONSEP. dalam penelitian ini adalah metode masase dan variabel dependen adalah nyeri

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Asuhan intrapartum merupakan asuhan yang diberikan kepada ibu

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar penyakit yang menyebabkan penderita mencari pertolongan

EFEKTIVITAS TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP TINGKAT NYERI PERSALINAN KALA I DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TLOGOSARI WETAN SEMARANG TAHUN 2012

PENGETAHUAN DAN KECEMASAN IBU PENGGUNA KONTRASEPSI AKDR. Vera Virgia

BAB I PENDAHULUAN. dan ovum yang menghasilkan sel tunggal (zigot), selama kehamilan pada

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organization (WHO), Angka Kematian. jiwa setiap tahun (Ayude, 2009). Tingginya AKI di Indonesia yaitu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manusia. Pijat merupakan seni perawatan dan pengobatan yang telah dipraktekkan

Transkripsi:

EFEKTIFITAS PEMBERIAN BACKRUB (MASASE PUNGGUNG) TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA IBU INPARTU KALA I DI BPM AS-SYUFA DESA SUMBERWUDI KEC. KARANGGENENG KAB. LAMONGAN Asrufiyaty Iid Vitary, Lilin Turlina.......ABSTRAK....... Nyeri yang menyertai kontraksi uterus mempengaruhi mekanisme fisiologis sejumlah sistem tubuh yang selalu menyebabkan respon stress fisiologis yang umum dan menyeluruh.masase merupakan tindakan nonfarmakologis yang efektif untuk mengurangi nyeri. Nyeri juga dapat menyebabkan aktivitas uterus yang tidak terkoordinasi dan akan mengakibatkan persalinan lama. Jika dalam persalinan tidak dilakukan pengurangan terhadap nyeri, akan mengakibatkan kesakitan yang berkepanjangan dalam menjalani persalinannya. Rasa nyeri dalam persalinan akan menimbulkan rasa gelisah pada sang ibu, sehingga ada efek psikologis yang justru mengganggu, misalnya cardiovascular, respiratory, maupun neuroendocrine.masalah penelitian adalah masih banyak ibu bersalin yang mengalami nyeri berat saat persalinan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas masase punggung terhadap penurunan nyeri persalinan kala 1 fase aktif. Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah pra-eksperiment (one group pratest-postest design). Populasi ibu bersalin kala 1 fase aktif di BPM As-Syufa desa Sumberwudi kecamatan Karanggeneng kabupaten Lamongan pada bulan Mei-Juli tahun 212 berjumlah 2 orang dengan teknik sampling adalah simple random sampling. Jumlah sampel peneliti sebanyak 19 orang, data diambil dengan menggunakan lembar observasi kemudian dianalisa sesuai dengan variabel. Serta skalanya masing-masing dari analisa tersebut kemudian dilakukan uji wilcoxon sign rank test. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar ibu bersalin kala 1 fase aktif sebelum dilakukan teknik backrub (masase punggung) mengalami nyeri berat, dan lebih dari sebagian ibu bersalin kala 1 fase aktif sesudah dilakukan teknik bacrub (masase punggung) mengalami nyeri sedang. Dari hasil penelitian ρ sign =, (ρ sign <,5). Ini menunjukkan bahwa masase punggung efektif menurunkan nyeri saat persalinan. Melihat hasil penelitian ini maka bidan perlu melakukan masase punggung pada saat persalinan untuk mengurangi rasa nyeri yang dirasakan ibu bersalin. Kata kunci : masase punggung, nyeri persalinan PENDAHULUAN... Persalinan bagi seorang wanita merupakan salah satu periode krisis dalam kehidupannya (Perry Potter, 26). Persalinan merupakan proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir maupun melalui jalan lain dengan bantuan maupun tanpa bantuan (Manuaba IBG, 27). Persalinan adalah proses fisiologis yang mencakup beberapa perilaku nyeri. Dalam hal ini nyeri sebagai suatu sensori subyektif dan pengalaman emosional yang tidak menyenangkan berkaitan dengan kerusakan jaringan yang aktual atau potensial yang dirasakan dalam kejadian dimana terjadi kerusakan (Perry Potter, 26). Meskipun sudah di alami oleh sebagian wanita, rasa nyeri saat melahirkan bersifat unik dan berbeda. Nyeri merupakan suatu kondisi yang lebih dari sekedar sensasi tunggal yang disebabkan oleh stimulus tertentu (Perry Potter, 26). Faktor nyeri dapat didefinisikan sebagai perasaan tidak nyaman, baik ringan maupun berat (Mubarak, 27). Nyeri persalinan kala 1 fase aktif sering kali dialami oleh ibu yang akan SURYA 23 Vol.3, No.XIII, Desember 212

melahirkan. Pada pembukaan 4 sampai dengan 1 nyeri di rasakan semakin berat. Nyeri ini berasal dari bagian bawah abdomen akibat dari pembukaan dan penipisan serviks, kemudian nyeri menyebar ke punggung bawah dan turun ke paha yang di sebabkan oleh tekanan kepala janin terhadap tulang belakang ibu. Nyeri ini dirasakan hanya selama kontraksi dan akan berkurang pada interval antar kontraksi (Bobak, 25). Nyeri yang menyertai kontraksi uterus mempengaruhi mekanisme fisiologis sejumlah sistem tubuh yang selalu menyebabkan respon stress fisiologis yang umum dan menyeluruh. Nyeri persalinan yang berat dan lama dapat mempengaruhi ventilasi, sirkulasi, metabolisme, dan aktifitas uterus. Nyeri juga dapat menyebabkan aktivitas uterus yang tidak terkoordinasi dan akan mengakibatkan persalinan lama (Mander, 23). Penelitian di Amerika sekitar 7% sampai 8% wanita yang melahirkan mengharapkan persalinan berlangsung tanpa nyeri, berbagai cara dilakukan agar ibu melahirkan tidak selalu merasa sakit dan merasa nyaman, salah satunya dengan menggunakan tekhnik nonfarmakologi (Damayanti, 26). Sementara di Indonesia 5% persalinan di rumah sakit swasta dilakukan dengan operasi Caesar (Eriska, 21). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Laili di RSI Surabaya terdapat 1 ibu yang melahirkan, diantaranya terdapat 3 (3%) pasien nyeri sangat berat, 6 (6%) pasien yang mengalami nyeri berat, 1 (1%) pasien mengalami nyeri sedang (Laili, 211). Sedangkan menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Neny terhadap 1 responden ibu post partum di RSUD Soegiri Lamongan terdapat 6 ibu post partum atau 6% mengalami nyeri, dengan tingkatan nyeri berat 1 orang atau 16,7%, nyeri sedang 3 orang atau 5%, dan nyeri ringan 2 orang atau 33,3% (Neny, Ahnafiya M, 211). Berdasarkan survey awal yang dilakukan penulis pada 1 responden ibu bersalin pada tanggal 26 januari sampai dengan tanggal 5 maret tahun 213 di BPM As-Syufa desa Sumberwudi Karanggeneng Lamongan hasilnya mengalami nyeri kala I, yaitu 6 orang atau 6% mengalami nyeri berat, 3 orang atau 3% nyeri sedang, dan 1 orang atau 1% mengalami nyeri ringan saat bersalin. Dari data diatas menunjukkan bahwa banyak ibu bersalin yang masih mengalami nyeri berat. Faktor yang mempengaruhi nyeri yaitu ansietas, budaya, gaya koping, pengalaman sebelumnya, dukungan suami atau keluarga, persepsi individu terhadap nyeri, usia, dan peran bidan (Perry Potter, 26). Ansietas merupakan rasa cemas yang dapat menimbulkan suatu masalah penatalaksanaan nyeri yang serius (Perry Potter, 26). Ketegangan emosi akibat rasa cemas sampai rasa takut dapat memperberat persepsi nyeri selama persalinan. Nyeri atau kemungkinan nyeri dapat menginduksi katakutan, sehingga timbul kecemasan yang berakhir ketakutan (Bobak, 25). Budaya mempengaruhi cara individu mengatasi nyeri. Individu mempelajari apa yang diharapkan dan apa yang diterima oleh kebudayaan mereka. Hal ini meliputi bagaimana individu bereaksi terhadap nyeri (Perry Potter, 26). Gaya koping klien sering menemukan jalan untuk mengatasi efek nyeri baik fisik maupun psikologis. Penting untuk mengerti sumber koping individu selama nyeri. Blok termal seperti terapi panas, pijatan dan manipulasi telah di gunakan selama beberapa tahun sebagai salah satu bentuk pereda rasa nyeri (Mander, 23). Pengalaman nyeri sebelumnya tidak selalu berarti bahwa individu tersebut akan menerima nyeri dengan lebih mudah pada masa yang akan datang. Apabila individu sejak lama sering mengalami serangkaian episode nyeri tanpa pernah sembuh atau menderita nyeri yang berat, maka rasa takut akan muncul. Sebaliknya apabila individu mengalami nyeri dengan jenis yang sama berulang-ulang, tapi kemudian nyeri tersebut berhasil dihilangkan, akan lebih mudah bagi individu untuk menginterpretasikan sensasi nyeri (Perry Potter, 26). Dukungan suami atau keluarga juga mempengaruhi respon terhadap nyeri. Orangorang yang sedang dalam keadaan nyeri SURYA 24 Vol.3, No.XIII, Desember 212

sering bergantung pada keluarga untuk mensupport, membantu atau melindungi. Ketidakhadiran keluarga atau teman terdekat mungkin akan membuat nyeri semakin bertambah. Kehadiran orangtua merupakan hal khusus yang penting untuk anak-anak dalam menghadapi nyeri (Linda V. Walsh, 27). Persepsi tiap individu terhadap nyeri berbeda-beda, perbedaan individu dan perasaan subjektif dari setiap perasaan nyeri merupakan salah satu faktor utama yang membuatnya sulit untuk diartikan dan diobati secara klinik. Tidak ada stimulus yang menyakitkan, stimulus yang tetap menimbulkan persepsi nyeri pada semua individu (Jessy, 211). Usia merupakan variabel penting yang mempengaruhi nyeri (Perry Potter, 26). Dengan berbagai variabel sosialnya, dapat meningkatkan insiden dan beratnya nyeri. Anak yang sangat muda dan ibu yang tua mengeluh tingkat nyeri persalinan yang lebih tinggi. Paritas dapat mempengaruhi persepsi, primipara mengalami nyeri lebih besar pada awal persalinan, sedangkan multipara mengalami peningkatan nyeri setelah proses persalinan dengan penurunan cepat pada persalinan kala II (Linda V. Walsh, 28). Bidan ternyata memiliki peran historis yang cukup kuat dalam masalah penanganan rasa nyeri saat persalinan, karena sebagian besar kelahiran di tanah air dibantu oleh tangan-tangan trampil dan terdidik dari seorang bidan (Rury, 212). Jika dalam persalinan tidak dilakukan pengurangan terhadap nyeri, akan mengakibatkan kesakitan yang berkepanjangan dalam menjalani persalinannya. Menurut Johanes Mose dan Dadang Syarief Hidajat E, rasa nyeri dalam persalinan akan menimbulkan rasa gelisah pada sang ibu, sehingga ada efek psikologis yang justru mengganggu, misalnya cardiovascular, respiratory, maupun neuroendocrine (Echaluchu, 27). Penanganan yang bisa dilakukan dalam mengatasi rasa nyeri diantaranya dengan metode-metode pengendali nyeri. Metode tersebut terbagi menjadi 2 yaitu metode farmakologi dan non-farmakologi. Tindakan medis atau farmakologi yang digunakan antara lain penggunaan analgesik, suntikan epidural, spinal, Intracthecal labor analgesia (ILA), Paracervical Block, Block syaraf perineal, pudendal dan lain-lain. Tindakan-tindakan medis ini hampir semua mempunyai efek samping pada ibu dan juga pada janin. Sehingga persalinan menjadi lebih lama. Metode yang tidak menggunakan medikasi atau obat-obatan lebih diinginkan, baik ibu maupun bidan atau tenaga medis. Karena kita mulai sadar betapa rentannya janin terhadap ancaman lingkungan terutama pada subtansi yang tidak alami dan buatan (Mander, 24). Sedangkan tindakan secara non farmakologis antara lain: relaksasi, hipnoterapi, sentuhan terapeutik, distraksi, TENS (Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation), dan masase (Mander, 23). Karena banyak cara dalam mengatasi nyeri persalinan kala I, maka peneliti membatasi hanya menggunakan salah satu upaya pengendalian nyeri nonfarmakologi yaitu tekhnik backrub (masase punggung). Masase merupakan tindakan nonfarmakologis yang efektif untuk mengurangi nyeri. Masase adalah melakukan tekanan tangan pada jaringan lunak, biasanya otot, tendon, atau ligamentum, tanpa menyebabkan gerakan atau perubahan posisi sendi untuk meredakan nyeri, menghasilkan relaksasi dan memperbaiki sirkulasi (Henderson, Christine, 25). Pemberian masase menutup pintu gerbang nyeri sehingga mampu menghambat perjalanan nyeri. Keuntungan teknik masase tidak hanya menimbulkan perubahan fisiologis murni, namun lebih luas yaitu efek psikologis yang dapat mengurangi kecemasan. Penelitian Tiffany Field dari Fakultas Kedokteran Universitas Miami di Amerika Serikat, membuktikan pijat dapat menurunkan hormon penyebab stress dalam tubuh. Sebagai tenaga kesehatan, kita dapat membantu pasien dalam menangani masalah persalinan diantaranya membantu mengurangi rasa nyeri saat persalinan dengan masase, yaitu memberikan tekanan ringan pada lumbal bawah, namun efek pengendalian nyeri tersebut hanya berlangsung selama tindakan dilakukan. SURYA 25 Vol.3, No.XIII, Desember 212

Dari uraian diatas, penulis tertarik untuk meneliti tentang efektifitas pemberian backrub (masase punggung) terhadap penurunan intensitas nyeri pada ibu inpartu kala 1 di BPM As-Syufa desa Sumberwudi Karanggeneng Lamongan Tahun 21 METODE.PENELITIAN Desain penelitian yang digunakan adalah rancangan praeksperimen dengan menggunakan pendekatan rancangan one group pretest posttest. Sampel penelitian adalah ibu bersalin normal kala I di BPS As Syufa Karanggeneng Lamongan yang berjumlah 19 orang. Pengambilan sampel dengan simple random sampling. Ibu bersalin diukur nyeri persalinan sebelum dilakukan backrub dan nyeri persalinan diukur kembal setelah ibu mendapat terapi bacrub. Pengumpulan data dengan cek list dan lembar observasi serta wawancara kepada responden. Analisa data menggunakan uji Wilcoxon Sign rank test dengan taraf signifikansi P sign <,5. HASIL.PENELITIAN Data Umum 1) Karakteristik responden berdasarkan umur Tabel 1 Distribusi responden berdasarkan umur di BPM As-Syufa Desa Kab. Lamongan Tahun 212 No. Umur Jumlah Persentase <2 tahun 2-3 tahun > 3 tahun 4 15 21,1 78,9 Total 19 1 Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa sebagian besar ibu bersalin kala I berumur antara 2-3 tahun sejumlah 15 orang atau 78,9%. (1) Paritas Tabel 2 Distribusi responden berdasarkan paritas di BPM As-Syufa Desa Kab. Lamongan Tahun 212 Prosentase Paritas Jumlah No. Primigravida 13 68,4 Multigravida 5 26,3 Grandemulti 1 5,3 Total 19 1 Berdasarkan tabel 2 menunjukkan bahwa sebagian besar ibu bersalin kala I paritas primigrvida sebanyak 13 orang atau 68,4% sedangkan sebagian kecil ibu bersalin kala 1 fase aktif paritas grandemulti sebanyak 1 orang atau 5,3%. (2) Pendidikan Tabel 3 Distribusi responden berdasarkan pendidikan di BPM As-Syufa Desa Kab. Lamongan Tahun 212 No. Pendidikan Jumlah Persentase 4. 5. Tidak sekolah SD SMP SMA PT 2 16 1 1,5 84,2 5,3 Total 19 1 Berdasarkan tabel 3 menunjukkan bahwa dari 19 ibu bersalin kala I yaitu sebagian besar ibu bersalin kala I berpendidikan SMA sejumlah 16 orang atau 84,2% sedangkan sebagian kecil ibu bersalin kala I yang berpendidikan PT sejumlah 1 orang atau 5,3%. SURYA 26 Vol.3, No.XIII, Desember 212

(3) Pekerjaan Tabel 4 Distribusi responden berdasarkan pekerjaan di BPM As-Syufa Desa Kab. Lamongan Tahun 212 No. Persentase Pekerjaan Jumlah PNS Wiraswasta Tani IRT 4 1 14 21,1 5,3 73,7 Total 19 1 Berdasarkan tabel 4 menunjukkan bahwa 19 ibu bersalin kala I sebagian besar ibu bersaalin kala I tidak bekerja sejumlah 14 orang atau 73,7% dan sebagian kecil ibu bersalin kala I yang pekerjaannya sebagai petani sejumlah 1 orang atau 5,3%. A. Data Khusus Responden 1) Tingkat Nyeri Sebelum Dilakukan Backrub (Masase Punggung) Tabel 5 Distribusi frekuensi ibu bersalin kala I berdasarkan tingkat nyeri sebelum dilakukan backrub (masase punggung) di BPM As- Syufa Desa Sumberwudi Kec. Karanggeneng Kab. Lamongan Tahun 212 No. Tingkat Nyeri Jumlah Persentase Nyeri Ringan Nyeri Sedang 4 21,1 Nyeri berat 15 78,9 Total 19 1 Berdasarkan tabel 5 diatas menunjukkan bahwa sebagian besar ibu bersalin kala I sebelum dilakukan masase punggung mengalami nyeri berat sebanyak 15 orang atau 78,9% dan hanya sebagian kecil ibu bersalin kala I sebelum dilakukan masase punggung mengalami nyeri sedang sebanyak 4 orang atau 21,1%. 2) Tingkat Nyeri Sesudah Dilakukan Backrub (Masase Punggung) Tabel 6 Distribusi frekuensi ibu bersalin kala I berdasarkan tingkat nyeri sesudah dilakukan backrub (masase punggung) di BPM As-Syufa Desa Kab. Lamongan Tahun 212 No. Tingkat Nyeri Jumlah Persentase Nyeri Ringan Nyeri Sedang Nyeri berat 7 11 1 36,8 57,9 5,3 Total 19 1 Berdasarkan tabel 6 diatas menunjukkan bahwa lebih dari sebagian ibu bersalin kala I sesudah dilakukan masase punggung mengalami nyeri sedang sebanyak 11 orang atau 57,9% dan hanya sebagian kecil ibu bersalin kala I sesudah diberi perlakuan masase punggung mengalami nyeri berat sebanyak 1 orang atau 5,3%. 3) Efektivitas backrub (masase punggung) terhadap penurunan intensitas nyeri pada ibu inpartu kala I. Tabel 7 Distribusi efektivitas backrub (masase punggung) terhadap penurunan intensitas nyeri pada ibu inpartu kala I di BPM As-Syufa Desa Sumberwudi Kec. Karanggeneng Kab. Lamongan Tahun 212 Nyeri Kala 1 Sebelum No. Dilakukan Masase Nyeri Sedang Nyeri Kala 1 Sesudah Dilakukan Masase Nyeri RinganNyeri Sedang Nyeri Berat Total % % % % 3 75% 1 25%.% 4 1% Nyeri Berat 4 26.7% 1 66.7% 1 6.7% 15 1% Total 7 36.8% 11 57.9% 1 5.3% 19 1% Z=827 p=, Berdasarkan tabel 7 diatas menunjukkan bahwa sebagian besar ibu bersalin kala I sebelum dilakukan masase punggung mengalami nyeri berat sebanyak 15 orang atau 78,9% dan hanya sebagian kecil ibu bersalin kala I sebelum dilakukan masase punggung mengalami nyeri sedang sebanyak 4 orang atau 21,1%. Sedangkan lebih dari sebagian ibu bersalin kala I SURYA 27 Vol.3, No.XIII, Desember 212

sesudah dilakukan masase punggung mengalami nyeri sedang sebanyak 11 orang atau 57,9% dan hanya sebagian kecil ibu bersalin kala I sesudah diberi perlakuan masase punggung mengalami nyeri berat sebanyak 1 orang atau 5,3%. Dari kedua variabel tersebut dilakukan uji statistik menggunakan uji Wilcoxon Sign Rank Test yang menunjukkan hasil bahwa nilai p=,, dimana p <,5 yang artinya terdapat perbedaan nyeri sebelum dan sesudah diberikan masase punggung sehingga masase efektif terhadap penurunan nyeri persalinan kala I. PEMBAHASAN.. Tingkat nyeri ibu bersalin kala I sebelum dilakukan backrub (masase punggung). Berdasarkan tabel 1 diatas menunjukkan bahwa sebagian besar ibu bersalin kala I sebelum dilakukan backrub (masase punggung) mengalami nyeri berat dan hanya sebagian kecil ibu bersalin kala I sebelum dilakukan backrub (masase punggung) mengalami nyeri sedang. Hal ini dikarenakan nyeri persalinan dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya yaitu paritas. Pada ibu primigravida nyeri yang dirasakan cenderung lebih berat, karena ibu yang baru pertama kali mengalami proses persalinan akan cenderung lebih merasa cemas dan takut yang justru akan memperberat sensasi nyeri yang dirasakan. Kondisi ini menarik bagi para bidan untuk melakukan aktivitas untuk mengantisipasi masalah nyeri pada ibu bersalin kala I, sehingga dapat dipersiapkan sejak dini upaya untuk meminimalisir angka kejadian nyeri berat pada ibu bersalin kala I. Nyeri persalinan dapat mengganggu hubungan dan kemampuan individu untuk mempertahankan perawatan dirinya. Nyeri bersalin dapat menimbulkan respon fisiologis yang mengurangi kemampuan rahim berkontraksi dan akan merubah perilaku seseorang. Pada fase aktif kontraksi cenderung menjadi teratur dan nyerinya sedang. Pada saat kontraksi rahim terjadi juga peregangan otot panggul maupun peregangan jaringan dasar panggul sekitar jalan lahir, juga merupakan sumber penyebab nyeri lainnya. Tingkat nyeri dikatakan berat apabila ibu bersalin kala I secara subjektif mengatakan nyeri berat dan secara objektif klien tidak dapat mengikuti perintah tapi masih respon terhadap tindakan, dapat menunjukkan lokasi nyeri, tidak dapat mendeskripsikannya, tidak dapat diatasi dengan alih posisi, dan nafas panjang. Dan dikatakan nyeri sedang apabila secara subjektif ibu bersalin kala I mengatakan bahwa nyeri sedang dan secara objektif klien mendesis, menyeringai, dapat menunjukkan lokasi nyeri, dapat mendeskripsikannya dan dapat mengikuti perintah dengan baik. Nyeri sebagai suatu sensosi subjektif dan pengalaman emosional yang tidak menyenangkan berkaitan dengan kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau yang dirasakan dalam kejadian-kejadian dimana terjadi kerusakan (Perry Potter, 25). Rasa tidak nyaman selama persalinan disebabkan oleh dua hal. Pada tahap pertama persalinan, kontraksi rahim menyebabkan dilatasi dan penipisan serviks serta iskemia rahim yaitu penurunan aliran darah sehingga oksigen lokal mengalami defisit akibat kontraksi arteri miometrium (Bobak, 24). Tingkat nyeri ibu bersalin kala I sesudah dilakukan backrub (masase punggung). Berdasarkan tabel 2 diatas menunjukkan bahwa hampir seluruh ibu bersalin kala I sesudah diberi perlakuan masase punggung mengalami nyeri sedang dan hanya sebagian kecil yang mengalami nyeri berat. Hal ini dengan adanya masase punggung maka ibu bersalin merasakan relaksasi. Sehingga ibu bersalin tidak berfokus penuh pada nyeri yang dirasakan. Tingkat nyeri dikatakan sedang apabila secara subjektif ibu bersalin kala I mengatakan bahwa nyeri sedang dan secara objektif klien mendesis, meenyeringai, dapat menunjukkan lokasi nyeri, dapat mendeskripsikannya dan dapat mengikuti perintah dengan baik. Dan dikatakan nyeri berat apabila ibu bersalin kala I secara subjektif mengatakan nyeri berat dan secara SURYA 28 Vol.3, No.XIII, Desember 212

objektiv klien tidak dapat mengikuti perintah tapi masih respon terhadap tindakan, dapat menunjukkan lokasi nyeri, tidak dapat mendeskripsikannya, tidak dapat diatasi dengan alih posisi, dan nafas panjang. Nyeri persalinan menjadi lebih ringan seiring dengan sering dan efektifnya pengendalian nyeri interventif. Tindakan tersebut kemungkinan melibatkan strategi koping tertentu. Untuk mengatasi nyeri waktu melahirkan maka tindakan masase digunakan untuk pengandalian nyeri. Tindakan masase dianggap menutup gerbang untuk menghambat perjalanan rangsangan nyeri pada sistem syaraf pusat (Mander, 23). Jika interneuron mendapat stimulasi hanya dari serabut dikulit maka pintu gerbang ditutup dan pesan nyeri yang sampai ke kordaspinalis dihentikan. Sebaliknya jika interneuron mendapatkan stimulasi terutama dari serabut yang membawa pesan nyeri, pesan ini dihambat, pintu gerbang tetap terbuka dan pesan nyeri sampai ke kordaspinalis dan diteruskan ke otak. Efektivitas pemberian backrub (masase punggung) terhadap penurunan nyeri pada ibu bersalin kala I. Uji statistik Wilcoxon Sign Rank Test menunjukkan nilai ρ Sign <,5 terdapat perbedaan nyeri sebelum dan sesudah diberikan masase punggung sehingga masase efektif terhadap penurunan nyeri persalinan kala I. Hal ini disebabkan karena efek dari masase punggung yang dapat membantu dalam relaksasi dan menurunkan kesadaran nyeri dengan meningkatkan aliran darah kearea yang sakit. Dengan adanya masase maka pintu gerbang ditutup sehingga kesadaran terhadap nyeri menurun kemudian impuls tersebut akan disebarkan ke otak dan akan menghasilkan endorphin alami sehingga nyeri yang dirasakan berkurang. Backrub (Masase) adalah tindakan penekanan oleh tangan pada jaringan lunak, biasanya otot tendon atau ligament, tanpa menyebabkan pergeseran atau perubahan posisi sendi guna menurunkan nyeri, menghasilkan relaksasi, dan meningkatkan sirkulasi (Henderson, Christine, 25). Backrub (masase punggung) bermanfaat untuk menutup pintu gerbang, untuk menghambat perjalanan nyeri, meningkatkan kenyamanan, mengurangi kecemasan, menurunkan nyeri dan kecemasan, mempercepat persalinan, masase perut saat interval kontraksi dapat menurunkan ketegangan otot akibat kontraksi (Mander, 23). Gerakan-gerakan dasar masase meliputi gerakan memutar yang dilakukan oleh telapak tangan, gerakan memutar dan mendorong kedepan dan kebelakang menggunakan tenaga, menepuk-nepuk dan meremas-remas. KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan 1) Sebagian besar ibu bersalin kala I di BPM As-Syufa sebelum dilakukan masase punggung mengalami nyeri berat. 2) Lebih dari sebagian ibu bersalin kala I di BPM As-Syufa sesudah dilakukan masase punggung mengalami nyeri sedang. 3) Backrub (masase punggung) efektif terhadap penurunan intensitas nyeri pada ibu inpartu kala I di BPM As-Syufa. Saran 1) Bagi Pemerintah Diharapkan dapat dijadikan referensi untuk penelitian lebih lanjut, seiring dengan perkembangan teknologi kedokteran yang semakin maju, dan usaha untuk menurunkan angka kejadian nyeri berat saat persalinan. 2) Bagi Lahan Praktek Diharapkan dapat digunakan sebagai masukan di bidang kesehatan khususnya bagian maternitas dalam upaya penurunan nyeri dengan masase punggung atau terapi nonfarmakologis yang lain. 3) Bagi Profesi Kebidanan Diharapkan dapat digunakan sebagai masukan dalam perencanaan pengembangan guna peningkatan pengembangan pelayanan kesehatan, khususnya pada ibu bersalin yang mengalami nyeri berat. SURYA 29 Vol.3, No.XIII, Desember 212

...DAFTAR PUSTAKA... Azrul Azwar, (27). Asuhan Persalinan Normal. Jakarta : JNPK-KR Becker, Jordy, (27). Terapi Pijat Memijat Diri Sendiri Guna Memperoleh Kesehatan Fisik Dan Psikis, Jakarta : Prestasi Pustaka Raya. Bobak, Lowdermik, Jensen, (24). Buku Ajar Keperawatan Maternitas, Jakarta : Damayanti, (26). http://www.damayanti.com. Diakses : tanggal 17 februari 21 Danuatmaja, B dan Meillasari, M, (24). Persalinan Normal Tanpa Rasa Sakit, Jakarta : Puspa Swara. Echaluchu, (27). Rasa Nyeri Persalinan Bisa dihilangkan, http://echaluchhu.wordpress.com. Diakses : tanggal 25 April 21 Eriska, (21). Hubungan Dukungan Keluarga Terhadap Tingkat Nyeri Yang Dirasakan Selama Persalinan Kala1 Fase Aktiv. Thesis program D3 Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Lamongan tidak dipublikasikan. Hanifah Wiknjosastro, (25). Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Helen, Varney, (27). Buku Ajar Asuhan Kebidanan, Edisi 4 Vol Jakarta : Henderson, Christin, (25). Konsep Kebidanan, Jakarta : Hidayat, Aziz Alimul, (28). Ketrampilan Dasar Praktik Klinik untuk Kebidanan, Jakarta : Salemba Medika. Jessy, Londok, (211). http://www.girlonthemove.biz/211/ 8/persepsi-nyeri.html. Diakses : tanggal 12 mei 21 Kavanagh, Wendy, (28). Sehat dengan Pijat, (Suharno), London : Hamlyn, Great Britain. Laili, (211). Gambaran Pemberian Masase Terhadap Penurunan Nyeri Persalinan. Thesis program D3 Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya tidak dipublikasikan. Linda V, Walsh, (27). Buku Ajar Kebidanan Komunitas, Jakarta : Mander, Rosemary, (23). Nyeri Persalinan, Jakarta : Manuaba, Ida bagus Gde, (27). Pengantar Kuliah Obstetri, Cet. 1, Jakarta : Neny, Ahnafiya M, (211). Perbedaan Tingkat After Pains Pada Ibu Post Partum Sebelum dan Sesudah Pemberian Perlakuan Tekhnik Relaksasi Nafas Dalam. Thesis program D3 Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Lamongan tidak dipublikasikan. Nursalam, (28). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan, Edisi Jakarta : Salemba Medika Perry, Potter, (25). Buku Ajar Fundamental Keperawatan, Jakarta : Rury Nurulita, (212). Konsep Kebidanan. Yogyakarta : Graha Ilmu Saifudin, Abdul Bari, (26). Layanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. SURYA 3 Vol.3, No.XIII, Desember 212

Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Smeltzer, Suzannec, (22). Buku Ajar Keperawatan Medical Bedahbrunner & Suddart, Jakarta : Soekidjo Notoatmodjo, (21). Metodologi Penelitian Kesehatan, Edisi Revisi, Jakarta : Rineka Cipta. Sofyan, Mustika (28). Bidan Menyongsong Masa Depan. Jakarta: Kayu Awet Tamsuri, A, (27). Konsep dan Penatalaksanaan Nyeri. Jakarta : EGC Wahit Iqbal Mubarak, (27). Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia : Teori dan Aplikasi dalam Praktik, Jakarta : SURYA 31 Vol.3, No.XIII, Desember 212