SISTEM PENGAMAN BRANKAS MENGGUNAKAN KODE PASSWORD DAN SIDIK JARI BERBASIS MIKROKONTROLLER

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Sistem biometrik merupakan teknologi pengenalan diri yang menggunakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Deteksi Citra Sidik Jari Terotasi Menggunakan Metode Phase-Only Correlation

DISAIN DAN IMPLEMENTASI PENGENDALI LAMPU JARAK JAUH DAN DEKAT PADA KENDARAAN BERMOTOR SECARA OTOMATIS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem yang digunakan dari alat

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

Analisa Kinerja Sensor Suhu NTC dan LM35 Dalam Sistem Pendeteksian Suhu Ruangan Berbasis Mikrokontroler AVR ATmega 16

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK. Perangkat keras dari alat ini secara umum terdiri dari rangkaian dibagi

PENINGKATAN KUALITAS CITRA SIDIK JARI MENGGUNAKAN FFT (FAST FOURIER TRANSFORM)

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PROSES PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat dewasa ini,

PROTOTIPE ROBOT PENGANTAR BARANG MENGGUNAKAN ANDROID

APLIKASI TEKNOLOGI GSM/GPRS PADA SISTEM DETEKSI KEBAKARAN BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 ABSTRAK

BAB III DESKRIPSI MASALAH

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

Klasifikasi dan Peningkatan Kualitas Citra Sidik Jari Menggunakan FFT (Fast Fourier Transform) Salahuddin 1), Tulus 2), dan Fahmi 3)

BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN

RANCANG BANGUN SISTEM PINTU BOARDING PASS MENGGUNAKAN BARCODE BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMega16

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

KLASIFIKASI DAN PENINGKATAN KUALITAS CITRA SIDIK JARI MENGGUNAKAN FFT (FAST FOURIER TRANSFORM)

BAB III PERANCANGAN SISTEM

R ANCANG BANGUN JAM DIGITAL DE NGAN KE LUAR AN S UAR A S E BAGAI ALAT BANTU TUNA NE TR A MENGGUNAKAN MIKR OKONTR OLLE R

PEMANFAATAN TEKNOLOGI ECO PUSH BUTTON SEBAGAI PENGAMAN BOX BRANKAS BERBASIS ATMEGA 16

PENGESAHAN PUBLIKASI HASIL PENELITIAN SKRIPSI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III PERENCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

SISTEM PENGATURAN STARTING DAN PENGEREMAN MOTOR UNTUK PINTU GESER OTOMATIS

Klasifikasi dan Peningkatan Kualitas Citra Sidik Jari Menggunakan FFT (Fast Fourier Transform)

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

RANCANG BANGUN SISTEM PENGUKURAN ARUS BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535

BAB III PERANCANGAN ALAT

Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 7 (2011) RANCANG BANGUN SISTEM PENGENALAN POLA SIDIK JARI MENGGUNAKAN METODE MINUTIAE

Gambar 3.1 Diagram Blok Alat

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN Gambaran Alat

BAB III PERANCANGAN DAN SISTEM

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan

SISTEM MONITORING INFUS BERBASIS MIKROKONTROLER AVR ATMEGA 16 ABSTRAK

TUGAS AKHIR EDHRIWANSYAH NST

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR LAMPIRAN... xi

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. pengukuran terhadap parameter-parameter dari setiap komponen per blok maupun

BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

PERENCANAAN DAN PEMBUATAN SISTEM PENGAMAN RUMAH DENGAN TEKNOLOGI PENGENALAN SIDIK JARI ABSTRAK

IMPLEMENTASI RANCANG BANGUN MODUL PRAKTIKUM SUHU DAN MOTOR DC DENGAN VISUAL BASIC

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB II KONSEP DASAR SISTEM MONITORING TEKANAN BAN

Jurnal Elektro ELTEK Vol. 3, No. 1, April 2012 ISSN:

PERANCANGAN SISTEM KONTROL KEAMANAN RUANG BERBASIS SMS MENGGUNAKAN MODUL GSM DAN MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

BAB III PERANCANGAN SISTEM

ENHANCEMENT CITRA SIDIK JARI KOTOR MENGGUNAKAN TEKNIK HYBRID MORPHOLOGY DAN GABOR FILTER

PENGENALAN WAJAH DENGAN METODE TEMPLATE MATCHING SEBAGAI SISTEM STARTER SEPEDA MOTOR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16 Oleh : Margito Hermawan

IDENTIFIKASI SIDIK JARI DENGAN DATA BERSKALA BESAR MENGGUNAKAN METODE HYBRID MINUTIAE DAN FILTER GABOR. Oleh : Siswo Santoso

PERANCANGAN SISTEM PEMBAYARAN BIAYA PARKIR SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN RFID (RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION)

ROBOT OMNI DIRECTIONAL STEERING BERBASIS MIKROKONTROLER. Muchamad Nur Hudi. Dyah Lestari

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. komponen-komponen sistem yang telah dirancang baik pada sistem (input)

RANCANG BANGUN MANOMETER DIGITAL BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8. Dedi Supriadi D

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu

PROTOTYPE SISTEM KONTROL PINTU GARASI MENGGUNAKAN SMS

Rancangan Sistem Autofeeder Ikan pada Aquarium Berbasis Mikrokontroler ATMEGA8535

BAB III METODE PENELITIAN. berbasis mikrokontroler AT-Mega 16. Sistem ini nantinya dapat diterapkan pada

SISTEM KEAMANAN BUKA TUTUP KUNCI BRANKAS MENGGUNAKAN SIDIK JARI BERBASIS ARDUINO MEGA

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN... ii. PERNYATAAN... iii. ABSTRACT... iv. INTISARI...v. HALAMAN PERSEMBAHAN... vi. MOTTO...

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Februari Instrumen dan komponen elektronika yang terdiri atas:

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014.

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM MIKROKONTROLER. program pada software Code Vision AVR dan penanaman listing program pada

RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI KADAR ALKOHOL PADA MINUMAN BERALKOHOL MENGGUNAKAN SENSOR MQ-3 BERBASIS ATmega328

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1PHOTODIODA Dioda foto adalah jenis dioda yang berfungsi mendeteksi cahaya. Berbeda dengan

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

IMPLEMENTASI LOGIKA FUZZY SEBAGAI PERINTAH GERAKAN TARI PADA ROBOT HUMANOID KRSI MENGGUNAKAN SENSOR KAMERA CMUCAM4

APLIKASI PINTU CERDAS PADA LIFT BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16

SISTEM KEAMANAN KAMAR KOS DENGAN PERINGATAN ALARM DAN SMS BERBASIS MIKROKONTROLER ATMega32 ABSTRAKSI

RANCANG BANGUN KONTROL PERALATAN LISTRIK OTOMATIS BERBASIS AT89S51

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT

Rancang Bangun Alat Pemberi Makan Anjing/Kucing Otomatis dengan Kontrol SMS

BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT

PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT PENAMPIL INFORMASI MENGGUNAKAN DOT MATRIX RGB

RANCANG BANGUN ROBOT PENYEIMBANG BERBASIS ANDROID

BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT

Transkripsi:

SISTEM PENGAMAN BRANKAS MENGGUNAKAN KODE PASSWORD DAN SIDIK JARI BERBASIS MIKROKONTROLLER Khairul Agus Rizal 1, Naziruddin 2 dan Zamzami 3 1 Prodi Instrumentasi dan Otomasi Industri Jurusan Teknik Elektro 2 Dosen Prodi Instrumentasi dan Otomasi Industri Jurusan Teknik Elektro 3 Dosen Prodi Instrumentasi dan Otomasi Industri Jurusan Teknik Elektro ABSTRAK Tingkat kriminalitas yang cukup tinggi khususnya dalam pencurian, menjadi latar belakang tingginya pengaman brankas yang mampu memberikan keamanan yang lebih efektif. Pengamanan brankas menggunakan sistem penguncian, mekanikkonvensional mudah dibobol dengan cara konvensional merupakan ilham untuk menciptakan sistem otomatisasi pengaman brankas yang lebih teruji kehandalannya.perancangan otomatisasi pengamanan brankas dengan menggunakan kode password dan sidik jari berbasis mikrokontroler. Penguncian brankas yang diakses dengan masukan kode password dan sidik jari dengan mikrokontroler AT mega 16 sebagai pusat pengendali dan pengolah data. keypad sebagai media pemasuk password, LCD sebagai media penampil formasi, transistor sebagai komponen switcing, solenoid sebagai pembuka pintu brankas, dan power supply 12V, kesemuanya merupakan komponen pendukung rangkaian sistem. Alat ini dapat dibuka, apabila masukkan kode password dan sidik jari dengan benar. Kata Kunci : pengaman brankas, keypad, LCD, sensor fingerprint, mikrokontroler ATmega I. PENDAHULUAN Brakes merupakan tempat penting untuk menyimpan barang berharga berupa uang, emas, ataupun perhiasan. Maka dari itu, brankas membutuhkan sistem kemanan yang canggih. Berdasarkan survei terdapat dua tipe brankas yaitu brankas dengan tipe mekanis dan tipe digital. Sistem kemananan brankas pada tipe mekanis yaitu dengan menggunakan model pemutar untuk membuka kunci pada brankas tersebut dari jarak dekat. Sistem tersebut memiliki kelemahan yaitu jika akurasi putaran kode kunci kurang sedikit atau hanya beberapa derajat saja, maka harus mengulang kode kunci brankas dari awal, dan harus benar-benar tepat untuk menentukan angkaangka kombinasi. Brankas digital merupakan brankas yang memiliki kode kunci kombinasi dengan bantuan sistem elektronik berbasis digital. Brankas digital lebih mudah dioperasikan daripada brankas mekanik. Namun pada brankas tipe digital juga masih memiliki kekurangan yaitu jika brankas tersebut disinari lampu ultraviolet maka akan terlihat jelas sidik jari para tombol-tombol yang pernah atau sering di tekan. Berdasarkan masalah tersebut mendorong kami untuk merancang system keamanan brankas yang lebih aman dan canggih serta flexibel dibandingkan brankas yang sudah ada. Parameter yang telah dibuat sebelumnya Tugas Akhir Zainal Abidin, Fakultas Ilmu Komputer yaitu Brangkas Dengan Menggunakan Password Berbasis Mikrokontroler AVR ATMega16. Inovasi tersebut diwujudkan dengan membuat sistem yang mengkombinasikan pengunci brankas menggunakan password dengan sidik jari yang dikontrol oleh mikrokontroler. Pengguna aplikasi ini juga dapat membuka atau mengunci brankas dengan memasukkan password dan sidik jari yang telah disetting dari awal oleh pengguna sendiri. II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mikrokontroler ATMega16 Mikrokontroler ATmega16 merupakan AVR seri mikrokontroler CMOS 8-bit buatan Atmel, berbasis arsitektur RISC (Reduced Instruction Set Computer). Hampir semua instruksi dieksekusi dalam satu siklus clock. AVR mempunyai 32 register general-purpose, timer/counter flexibel dengan mode compare, interrupt internal, dan eksternal, serial UART, programmable Watchdog timer, dan mode power saving yang dilengkapi dengan ADC dan PWM internal. Mikrokontroler ATmega16 mempunyai 40 pin. Untuk memaksimalkan dalam penggunaan mikrokontroler ATmega16 perlu diperhatikan bahwa pin-pin ATMega16 baik dalam penggunaan Port A,B,C,D maupun penggunaan ADC, Tx Rx sesuai dengan kebutuhan dan hardware yang digunakan[1]. 2.2 Sistem Biometrik Sistem biometrik merupakan teknologi pengenalan diri yang menggunakan bagian tubuh atau perilaku manusia. Sidik jari dan tanda tangan merupakan contoh biometrik yang berdasarkan bagian tubuh dan tingkah laku manusia. Keduanya telah digunakan dalam teknologi biometrik dan telah diaplikasikan secara luas dewasa ini.[7] Alphonse Bertillon adalah pemberi ide untuk menggunakan body measurement untuk mengatasi kriminalitas, dimana body measurement dapat digunakan sebagai bukti dari pelaku kriminal. Selain untuk kepentingan bukti kriminalitas, body measurement digunakan juga sebagai suatu pengenal 37

Jurnal Litek (ISSN: 1693-8097) Volume 13 Nomor 1, Maret 2016: hal. 37-43 identitas. Citra sidik jari ini digunakan karena kehandalannya sangat tinggi serta tidak ada individu yang mempunyai bentuk fisik dan tingkah laku yang sama persis identifikasi citra sidik jari juga dipakai untuk menentukan dan mengenali ciri dari setiap user. Hal ini disebabkan oleh banyaknya masalah pada pemalsu identitas yang dapat mengakses suatu fasilitas yang bukan haknya, misalnya mengakses suatu fasilitas keuangan dalam sebuah bank. 2.4 Sidik jari Sidik jari merupakan hasil reproduksi tapak jari baik yang diambil dengan sengaja maupun tidak sengaja, dicapkan dengan tinta, maupun bekas yang ditinggalkan pada benda karena pernah tersentuh kulit telapak tangan atau kaki. Sidik jari manusia digunakan untuk keperluan identifikasi karena tidak ada dua manusia yang memiliki sidik jari yang sama persis walaupun lahir kembar identik. Hal ini membuat sidik jari menjadi suatu yang unik dan tidak berubah dimana sidik jari ditentukan oleh permukaan topografi dari struktur ridge yang dimilikinya.[10] Gambar 1. Arsitektur sistem biometrik [3] Bagian enrollment terdiri dari bagian biometric sensor yang berfungsi untuk mengambil citra sidik jari dari pengguna kemudian pada bagian feature extraction digunakan untuk mengekstraksi ciri dari sidik jari yang selanjutnya disimpan sebagai database. Untuk proses autentivication biometric sensor untuk membaca sidik jari pengguna yang telah ada di database selanjutnya citra tersebut diekstraksi untuk mendapatkan ciri khusus yang sama dengan data yang disimpan pada database. Kemudian dilakukan matching dengan database apakah cirinya sama dengan data yang ada di database. 2.3 Fingerprint Suatu alat yang embedded dalam suatu aplikasi dimana alat akan mengambil data sidik jari user secara langsung, dengan cara menempelkan sidik jari ke alat tersebut lalu dikirim ke mikrokontroler[10]. Fingerprint dapat dilihat pada gambar dibawah 2. Gambar 2. Sensor fingerprint [10] Gambar 3 Data unik citra sidik jari (a) Whorl (b) Arch (c) Loop [3] Gambar 3 menunjukkan bahwa setiap citra sidik jari memiliki data unik. Pengertian data unik ini dapat dijelaskan bahwa ridge ending merupakan garis terputus, bifurcation merupakan dua garis yang bertemu di salah satu ujungnya, island merupakan garis pendek terputus pada kedua ujungnya, ecrorare merupakan garis putus-putus dan dot merupakan garis yang sangat pendek seperti titik. Secara spesifik, konfigurasi global dapat didefinisikan dengan struktur ridge yang digunakan untuk mengklasifikasikan suatu kelas dari citra sidik jari. Pada saat pendistribusian titik-titik digunakan untuk membandingkan atau menyepadankan dan membentuk kesamaan ciri atau pola diantara dua sample citra sidik jari. Sidik jari merupakan salah satu sistem biometrik yang banyak diterapkan, hal ini dikarenakan sifat dari citra sidik jari yang uniqness dan sidik jari yang tidak pernah berubah. Berdasarkan dari pola garis pola garis (ridge) dan lembah (valley), sidik jari dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelas utama, yaitu: Arch, Loop dan Whorl [4]. Dari klasifikasi ini dapat di bagi menjadi beberapa subklasifikasi [9],yaitu: Arch dibagi menjadi arch dan tented arch, dari beberapa populasi arch mempunyai presentasi sebesar 5%. Loop dibagi menjadi left loop, right loop dan double loop. Berbeda dengan arch, jumlah 38

individu yang mempunyai klasifikasi loop sangat besar yaitu sebesar 60 %. Whorls pada klasifikasi ini jumlah presentasi individu sebesar 35%. Identifikasi sidik jari merupakan metode dalam mencocokkan data input sidik jari terhadap semua data template. Sebelum melakukan pencocokan ada beberapa langkah diantaranya[10]: 1. Data acquisition, adalah penerjemahan data dari suatu sensor kedalam bit-bit data sidik jari. Ada beberapa metode dalam data acquisition diantanya: an inked fingerprint,a latent fingerprint dan a live scan fingerprint. An inked fingerprint adalah pengambilan data dengan cara sidik jari diberi tinta untuk ditempelkan ke suatu kertas putih, selanjutnya kertas putih tersebut akan di-scan dan dimasukkan ke database. Sedangkan a latent fingerprint adalah cara yang banyak digunakan dalam mendeteksi masalah kriminal dimana pengambilan data dilakukan pada suatu barang bukti kriminal yang diberikan bubuk atau cairan kimia, dan kemudian akan difoto untuk mendapatkan sidik jari. A live scan fingerprint adalah suatu alat yang embedded dalam suatu aplikasi dimana alat akan mengambil data sidik jari user secara langsung, dengan cara menempelkan sidik jari ke alat tersebut. 2. Feature extraction, adalah ekstraksi bit-bit data ke dalam parameter-parameter sesuai dengan metode yang akan dipakai dalam pencocokan. Pada metode minutiae bit-bit data akan di ekstraksi ke dalam vektor minutiae, metode image matching based phase correlation bit-bit data akan diterjemahkan ke dalam komponen fourier. 3. Decision making, adalah membandingkan antara ekstraksi data input dan data template yang akan menghasilkan apakah data benar atau salah.[4] Ada banyak metode pencocokan sidik jari yang telah dikembangkan, diantaranya: minutiae-based adalah metode yang mencocokkan berdasar pada vektor ekstraksi minutiae (vektor ridge ending dan ridge bifurcation), sidik jari input dan sidik jari query dengan image-matching adalah metode yang mencocokkan berdasar pada pencocokan 2 buah citra sidik jari. Penggolongan metode tersebut berdasarkan pada bagaimana cara mencocokkan sidik jari. Minutiae-based mempunyai keunggulan dalam kecepatan karena jumlah data yang dicocokkan berbentuk vektor dengan ukuran yang relatif kecil dibandingkan dengan metode image-matching. Sedangkan image-matching mempunyai keunggulan dari sisi akurasi data yang lebih tinggi dibandingkan dengan metode minutiae-based. Namun kelemahannya lambat dari sisi kecepatan.[11]. Hasil dari pengambilan citra sidik jari ditentukan dari kualitas sensor dan kondisi sidik jari yang diambil. Kondisi citra sidik jari normal (neutral) dapat diperoleh bila sensor kondisinya baik dan tidak ada kerusakan pada kondisi sidik jari, baik berupa kotor maupun salah letak. Adapun kerusakan yang sering terjadi adalah sidik jari kotor, sidik jari berminyak, sidik jari kering, sidik jari sebagian dan sidik jari rotasi. Sidik jari kotor dapat terjadi bila terkena tinta, debu, abu dan tanah, sedang sidik jari berminyak dapat terjadi bila terkena oli, minyak rambut dan minyak goreng[5]. Gambar 4 Berbagai Macam Hasil Pengambilan Sidik Jari: (a) Sidik Jari Normal, (b) Sidik Jari Kotor, (c) Sidik Jari Berminyak, (d) Sidik Jari Rotasi, (e) Sidik Jari Sebagian [6] III. METODE PENELITIAN 3.1 Blok Diagram Sistem Sebelum pembuatan alat / perangkat keras langkah pertama yang harus dilakukan terlebih dahulu adalah pembuatan dan pemahaman blok diagram sistem yang dapat dilihat pada gambar 3.1 dibawah ini : Gambar 5 Blok Diagram Sistem Keterangan blok sistem pengaman brankas LCD Digunakan untuk menampilkan kode password yang diketik dari keypad dan menampilkan tulisan apabila memasukan password salah. Mikrokontroler ATmega16 Mikrokontroler digunakan sebagai pusat pengendali alat-alat yang digunakan. Semua komponen keypad, 39

Jurnal Litek (ISSN: 1693-8097) Volume 13 Nomor 1, Maret 2016: hal. 37-43 LCD, solenoid, max 232 akan terhubung ke mikrokontroler. Keypad Digunakan untuk memasukkan password. Solenoid Digunakan untuk membuka pintu brankas apabila passwordnya benar. 3.2 Perancangan perangkat lunak Dalam melakukan perancangan software atau program, diawali dengan pembuatan flowchart terlebih dahulu. Flowchart menyatakan alur dari suatu program yang akan diterjemahkan ke salah satu bahasa pemrograman, seperti diperlihatkan pada gambar 6 merupakan diagram alir sistem kerja. pintu brankas akan terbuka. Apabila kode password yang ditekan salah maka sistem akan kembali ke awal begitu juga jika sidik jari yang dimasukkan tidak cocok. Gambar 7 Flowchart Tampilan Pada LCD 3.3 Manufakturing Tahap-tahap selanjutnya proses manufacturing yaitu: 1. Menggabungkan keseluruhan rangkaian menyusunnya dalam tempat yang telah disiapkan. 2. Memasukkan program yang telah ditulis di notepad kedalam IC ATmega16. Software yang digunakan untuk menjalankan pogram yaitu Code Vision AVR. 3. Melakukan uji coba alat yang telah berisi program untuk melihat hasilnya apakah alat sudah dapat bekerja dan berjalan dengan baik sesuai dengan yang diinginkan. Gambar 6 Flowchat Sistem Kerja Pada sistem alat ini akan bekerja setelah alat dihubungkan dengan listrik. Kemudian sistem akan melakukan inisialisasi interupt port serial yang terhubung dengan inisialisasi LCD untuk menampilkan tulisan tentang kode password yang ditekan melalui keypad. Apabila sidik jari dan kode password benar pintu brankas akan terbuka. Kode password terdiri dari 4 digit angka dan tampilannya geser. Setelah menekan angka pada keypad untuk membuka pintu brankas kemudian tekan pagar (#). Apabila kode password benar maka tampilan pada LCD akan bertuliskan silahkan sidik jari anda, maka Gambar 8 Hasil Manufakturing 40

IV. HASIL DAN ANALISA 4.1 Pengujian Data FingerPrint Proses pendaftaran sidik jari untuk mengakseskan pintu dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1. Meletakkan jari pada sensor fingerprint kemudian tekan tombol push button. 2. Buzzer akan menyala, yang menandakan sistem mencapture serta menyimpan sidik jari yang ditempelkan pada sensor. 3. Lepaskan jari pada sensor ketika buzzer telah menyala 1 kali, ini menandakan bahwa sistem telah berhasil menyimpan sidik jari yang akan didaftarkan. Pengujian pertama dilakukan dengan menggunakan sidik jari, menggunakan sidik ibu jari (jempol) sebelah kanan, sebelum proses pengujian maka terlebih dahulu ibu jari sebelah kanan tersebut didaftarkan pada sensor fingerprint tersebut seperti yang diperlihatkan pada gambar 9.. Gambar 11 Pengambilan Kedua Sidik Jari Telunjuk Langkah pengujian adalah dengan menempelkan jari tangan pada area fingerprint dengan catatan bahwa kondisi pintu dalam keadaan tertutup. Sehingga jika sensor berhasil mengidentifikasi dan membaca sidik jari tersebut dapat berkerja dengan baik dengan selang waktu pembacaan dimulai dari meletakkan jari pada area sensor selama 2 detik. Hasil pengujian diperlihatkan pada gambar 12. Gambar 9 Pengujian fingerprint Hasil pengujian diperlihatkan pada gambar 10 dan 11. Gambar 10 Pengambilan Pertama Sidik Jari Ibu Jari (jempol) Gambar 12 Pengambilan Ketiga Sidik Jari User Jari Jempol Pada pengujian ini, sensor yang berrhasil dibaca oleh sensor fingerprint hanya jari jempol dan jari telunjuk kanan yang berhasil, ini karena jari tersebut telah didaftarkan terlebih dahulu pada sensor 41

Jurnal Litek (ISSN: 1693-8097) Volume 13 Nomor 1, Maret 2016: hal. 37-43 fingerprint. Selama pengujian jari jempol dan jari telunjuk kanan yang diuji dari 10 kali pengujian hanya 8 kali yang berhasil, kesalahan terjadi hanya 20%, itu disebabkan karena tidak tepat perletakan jari pada saat scanning sensor fingerprint. Hasil pengujian fingerprint diperlihatkan pada tabel 1. Tabel 1 Pengujian Alat Dengan Fingerprint Pada sistem alat ini akan bekerja setelah alat dihubungkan dengan listrik. Rangkaian tersebut dihubungkan dengan catu daya. Kemudian sistem akan melakukan inisialisasiport serial yang dilanjutkan dengan inisialisasi LCD untuk menampilkan sistem akan meneruskan ketahap selanjutnya yaitu dengan pengisian password, kode password terdiri dari 4 digit angka dan tampilannya bergeser, kode password yang ditekan melalui keypad. Karakter dari password yg dimasukkan sebagai tanda bintang (*), Setelah menekan angka password pada keypad untuk membuka pintu brankas kemudian tekan pagar (#), jika password telah diisi dengan benar maka sitem akan melanjutkan ketahap selanjutnya yaitu memasukkan sidik jari, Sidik jari yang diletakkan haruslah jari yang telah didaftarkan pada sistem sebelumnya. Sistem akan terus menerus mencari ID sidik jari pada sensor fingerprint. ID akan dikirim apabila data gambar sidik jari sama dengan data gambar sidik jari yang telah tersimpan pada memori EEPROM, ketika tombol Push button ditekan atau ID sidik jari telah ditemukan maka sistem akan berhasil. System akan bekerja jika mikrokontroler ATmega 16 telah mendapatkan supply tegangan 12 volt. Sistem akan mengecek limit switch jika limit switch tidak dalam keadaan tersentuh maka lampu indicator akan menyala berwarna merah. Ketika sensor limit switch tersentuh maka akan menghidupkan solenoid serta akan menyalakan lampu indikator yang berwarna hijau, untuk memberitahukan kepada pemilik bahwa posisi pintu sudah terbuka. V. KESIMPULAN Dari penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa : 1. Selama pengujian jari jempol dan jari telunjuk kanan yang diuji dari 10 kali pengujian hanya 8 kali yang berhasil, kesalahan terjadi hanya 20%, itu disebabkan karena tidak tepat perletakan jari pada saat scanning sensor fingerprint. 2. Proses sidik jari harus didaftarkan pada sensor fingerprint terlebih dahulu, begitu juga dengan pengisian password. 3. Sistem akan bekerja jika mikrokontroler ATmega 16 telah mendapatkan supply tegangan sebesar 12 volt, sistem akan melakukan inisialisasiport serial yang dilanjutkan dengan inisialisasi LCD untuk menampilkan tulisan untuk masukkan sidik jari. 4. Sistem akan mengecek limit switch jika limit switch tidak dalam keadaan tersentuh maka lampu indicator akan menyala berwarna merah. Ketika sensor limit switch tersentuh maka akan menghidupkan solenoid serta akan menyalakan lampu indicator yang berwarna hijau dan pintu berankas telah terbuka. DAFTAR PUSTAKA [1] Hadi, M. S., 2004. Mengenal Mikrokontroler. Malang: Teknik Elektro - Universitas Brawijaya. [2] Surjono, H. D., 2011. Elektronika Lanjut. Jember: Cerdas Ulet Kreatif. [3] Sharat S, C. A., 2006. Fingerprint Image Enhancement Using STFT Analysis. Pattern Recognition 40, Hal. 198-211. [4] Prabhakar, S., 2001. Fingerprint Clasification and Matching Using A Filterbank. USA: Computer Science & Engineering, Michigan State University. [5] Chaohong Wu, Z. S., 2004. Fingerprint Image Enhancement Method Using Directional Median Filter. Retrieved November 23, 2011, from htt://.www.cedar.buffalo.edu/: ~govind/median.pdf [6] Davide Maltoni, D. M., 2003. Handbook of Fingerprint Recognition. New York: SpringerLink. [7] Yiang Zhang, Yuhua Jiao, A Fingerprint Enhancement Algorithm using a Federated Filter [8] Lavanya, B N., 2009. Fingerprint Verification Based on Gabor Filter Enhancement. [9] Anil Jain, Arun Ross, Salil Prabhakar. 2001. Fingerprint Matching using Minutiae and Texture Features. 42

[10] Rahmad Syam, M. H., 2010. Determining the Standard Value of Acquisition Distortion of Fingerprint Images Based on Image Quality. ITB J. ICT Vol. 4, No. 2., 115-132. [11] Peng Yang et.al., 2002, Face Recognition Using Ada-Boosted Gabor Feature. Institute of Computing Technology of Chinese Academy Science and Microsoft Research Asia, China. 43