PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI NASIONAL NOVEMBER 2009

dokumen-dokumen yang mirip
PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI NASIONAL BULAN MEI 2004

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI NASIONAL AGUSTUS 2007

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI NASIONAL DESEMBER 2010

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI NASIONAL OKTOBER 2013

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI KALIMANTAN BARAT JUNI 2017

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA UTARA NOVEMBER 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI KALIMANTAN BARAT MEI 2017

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA UTARA DESEMBER 2011

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA UTARA MEI 2016

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA UTARA MARET 2016

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN AGUSTUS 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA UTARA NOVEMBER 2016

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN MARET 2017

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN SEPTEMBER 2016

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN JULI 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN JUNI 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA UTARA MARET 2014

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA UTARA FEBRUARI 2017

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA UTARA JULI 2017

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA UTARA FEBRUARI 2012

Perkembangan Pariwisata dan Transportasi Sumatera Selatan Agustus 2017

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA UTARA OKTOBER 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN OKTOBER 2016

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA UTARA MARET 2017

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL BERBINTANG DAN STATISTIK TRANSPORTASI PROVINSI BENGKULU, NOVEMBER 2016

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA

BERITA RESMI STATISTIK

PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TIMUR JULI 2012

PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TIMUR JUNI 2012

PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TIMUR AGUSTUS 2012

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA UTARA JANUARI 2016

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA BARAT NOVEMBER 2013

Perkembangan Pariwisata dan Transportasi Sumatera Selatan September 2017

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOVEMBER 2015

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU DESEMBER 2009

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA UTARA FEBRUARI 2015

PARIWISATA DKI JAKARTA JUMLAH WISMAN YANG MENGUNJUNGI DKI JAKARTA BULAN JUNI 2009 MENCAPAI KUNJUNGAN

PERKEMBANGAN PARIWISATA KALIMANTAN BARAT MARET 2010

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU MARET 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TIMUR JUNI 2013

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA BARAT DESEMBER 2013

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA UTARA

PARIWISATA DKI JAKARTA

PARIWISATA DKI JAKARTA

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI KALIMANTAN BARAT APRIL 2017

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI KALIMANTAN BARAT MARET 2012

PERKEMBANGAN PARIWISATA KALIMANTAN BARAT DESEMBER 2009

PARIWISATA DKI JAKARTA

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL BERBINTANG DAN STATISTIK TRANSPORTASI PROVINSI BENGKULU, JULI 2016

TINGKAT PENGHUNIAN HOTEL BINTANG DI JAWA TENGAH BULAN JUNI 2011

PERKEMBANGAN PARIWISATA KALIMANTAN BARAT AGUSTUS 2010

PARIWISATA DKI JAKARTA

TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BINTANG PROVINSI D.I. YOGYAKARTA BULAN SEPTEMBER ,34 PERSEN

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU AGUSTUS 2012

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU MARET 2014

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU DESEMBER 2015

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU SEPTEMBER 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA UTARA JUNI 2017

TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BINTANG PROVINSI D.I. YOGYAKARTA BULAN NOVEMBER ,79 PERSEN

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU MARET kepri.bps.go.id

PERKEMBANGAN PARIWISATA KALIMANTAN BARAT SEPTEMBER 2010

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI KALIMANTAN BARAT OKTOBER 2016

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI KALIMANTAN BARAT NOVEMBER 2016

BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU AGUSTUS 2009


PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI KALIMANTAN BARAT DESEMBER 2016

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU OKTOBER 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA BARAT

PARIWISATA DKI JAKARTA

BERITA RESMI STATISTIK

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI KALIMANTAN BARAT MEI 2012

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA BARAT JANUARI 2014

PERKEMBANGAN PARIWISATA PROVINSI KEPULAUAN RIAU MEI 2017

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA BARAT NOVEMBER 2016

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI KALIMANTAN BARAT MARET 2017

PERKEMBANGAN PARIWISATA KALIMANTAN BARAT JUNI 2010

BERITA RESMI STATISTIK

PARIWISATA DKI JAKARTA

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU APRIL 2016

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE KOTA BATAM DESEMBER 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA BARAT NOVEMBER 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA PROVINSI KEPULAUAN RIAU JUNI 2017

TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL BINTANG PROVINSI D.I. YOGYAKARTA BULAN DESEMBER 2009 MENCAPAI 60,59 PERSEN

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU MEI 2011

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA BARAT FEBRUARI 2014

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI KALIMANTAN BARAT JUNI 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI KALIMANTAN BARAT JANUARI 2017

BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU

Transkripsi:

BADAN PUSAT STATISTIK No. 03/01/Th. XIII, 4 Januari 2010 PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI NASIONAL NOVEMBER A. PERKEMBANGAN PARIWISATA Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Indonesia pada mencapai 531,7 ribu orang atau naik 1,43 persen dibanding jumlah wisman 2008 yang sebanyak 524,2 ribu orang. Sementara itu jika dibandingkan dengan Oktober, jumlah wisman turun 2,83 persen. Jumlah wisman yang datang melalui 11 pintu masuk utama pada naik 2,23 persen dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya, yaitu dari 428,5 ribu orang menjadi 438,1 ribu orang. Jika dibanding Oktober, wisman yang datang melalui 11 pintu masuk turun 5,27 persen. Jumlah wisman ke Bali melalui Bandara Ngurah Rai pada naik 6,83 persen dibanding 2008. Sedangkan jika dibanding Oktober, jumlah wisman ke Bali mengalami penurunan sebesar 18,17 persen, yaitu dari 225,6 ribu orang menjadi 184,6 ribu orang pada. Secara kumulatif (Januari-), jumlah wisman mencapai 5,70 juta orang atau naik 1,32 persen dibanding jumlah wisman pada periode yang sama tahun 2008 sebanyak 5,62 juta orang. Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di 14 provinsi pada mencapai ratarata 49,91 persen, atau turun 0,04 poin dibanding TPK Oktober sebesar 49,95 persen. TPK hotel berbintang di Bali pada turun 9,36 poin bila dibanding Oktober, yaitu dari 64,26 persen menjadi 54,90 persen. Rata-rata lama menginap tamu asing dan Indonesia pada hotel berbintang di 14 provinsi selama adalah 1,99 hari turun 0,14 poin dibanding keadaan Oktober. 1. Jumlah Wisatawan Mancanegara ke Indonesia Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Indonesia pada mencapai 531.669 orang, mengalami kenaikan sebesar 1,43 persen dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya. Jika dibanding Oktober, jumlah wisman mengalami penurunan sebesar 2,83 persen. Jumlah wisman yang datang melalui 11 pintu masuk utama pada mengalami kenaikan 2,23 persen dibanding 2008 yaitu dari 428.503 orang menjadi 438.069 orang. Sementara itu jika dibanding Oktober jumlah wisman mengalami penurunan sebesar 5,27 persen. Pada jumlah wisman yang datang melalui Ngurah Rai mengalami kenaikan dibanding bulan yang sama tahun 2008, yaitu dari 172.813 orang menjadi 184.622 orang atau naik 6,83 persen. Sementara jika dibanding Oktober, jumlah wisman ke Bali pada turun 18,17 persen. Berita Resmi Statistik No. 03/01/Th.XIII, 4 Januari 2010 1

Secara kumulatif, selama Januari-, jumlah wisman yang berkunjung ke Indonesia mencapai 5.698.311 orang yang berarti meningkat 1,32 persen dibanding jumlah wisman pada periode yang sama tahun 2008, yaitu sebesar 5.624.045 orang. Kenaikan jumlah wisman ini terjadi di sebagian pintu masuk utama dengan persentase kenaikan tertinggi terjadi di Minangkabau 42,89 persen, Manado 40,84 persen dan Polonia 16,28 persen. Sementara itu kenaikan jumlah wisman dibanding 2008 terjadi di sebagian pintu masuk dengan kenaikan tertinggi terjadi di Juanda 18,44 persen, Entikong 10,94 persen dan Soekarno-Hatta 8,80 persen. Sedangkan pintu masuk yang mengalami penurunan jumlah kunjungan wisman tertinggi adalah Tanjung Priok 50,62 persen dan terendah adalah Manado 5,36 persen. Selanjutnya, jika dibanding Oktober penurunan jumlah wisman terjadi di sebagian pintu masuk dengan penurunan tertinggi terjadi di Tanjung priok 36,56 persen dan penurunan terendah di Ngurah Rai 18,17 persen. Sementara itu pintu masuk yang mengalami kenaikan tertinggi adalah Entikong 41,17 persen dan terendah adalah pintu masuk Polonia 1,53 persen. Tabel 1 Jumlah Wisman Menurut Pintu Masuk Januari- 2008 dan Pintu Masuk Oktober (orang) (orang) Jan-Nov 2008 (orang) Jan-Nov (orang) Nov thd Okt Jan-Nov thd 2008 (8) Peran thd Total Jan-Nov Total Pintu Masuk 547 159 531 669 5 624 045 5 698 311-2,83 1,32 100,00 1. Soekarno-Hatta 117 911 127 299 1 314 508 1 259 457 7,96-4,19 22,10 2. Ngurah Rai 225 606 184 622 1 904 885 2 163 215-18,17 13,56 37,96 3. Polonia 11 861 12 042 113 699 132 210 1,53 16,28 2,32 4. Batam 72 195 78 764 948 596 846 347 9,10-10,78 14,85 5. Sam Ratulangi 2 675 1 923 19 487 27 445-28,11 40,84 0,48 6. Juanda 12 630 16 413 140 999 143 446 29,95 1,74 2,52 7. Entikong 1 314 1 855 17 245 18 136 41,17 5,17 0,32 8. Adi Sumarmo 1 777 1 239 17 564 14 888-30,28-15,24 0,26 9. Minangkabau 4 140 3 037 33 145 47 361-26,64 42,89 0,83 10. Tanjung Priok 4 746 3 011 62 555 54 292-36,56-13,21 0,95 11. Tanjung Pinang 7 598 7 864 110 460 93 105 3,50-15,71 1,63 Jumlah 11 Pintu 462 453 438 069 4 683 143 4 799 902-5,27 2,49-12. Lainnya 84 706 93 600 940 902 898 409 10,50-4,52 15,77 2 Berita Resmi Statistik No. 03/01/Th.XIII, 4 Januari 2010

Grafik 1 Perkembangan Jumlah Wisman Menurut Pintu Masuk Januari 2008-2 5 0. 0 0 0 2 0 0. 0 0 0 Jumlah Wisman 1 5 0. 0 0 0 1 0 0. 0 0 0 5 0. 0 0 0 - JAN'08 MAR MEI JUL SEP NOV B u l a n JAN'09 MAR MEI JUL SEP NOV S o e k a r n o - H a t t a N g u r a h R a i B a t a m L a i n n y a 2. Tingkat Penghunian Kamar Hotel Berbintang Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di 14 provinsi di Indonesia pada mencapai rata-rata 49,91 persen atau turun 0,04 poin dibanding TPK Oktober sebesar 49,95 persen. Pada, TPK tertinggi tercatat di Provinsi Bali sebesar 54,90 persen dan TPK terendah di Provinsi Kepulauan Riau sebesar 36,55 persen. No. Tabel 2 TPK Hotel Berbintang di 14 Provinsi di Indonesia Oktober PROVINSI TPK Oktober (1) (2) (3) (4) 1. Sumatera Utara 36,13 37,12 2. Sumatera Barat 37,89 50,59 3. DKI Jakarta 54,45 54,65 4. Jawa Barat 43,34 51,73 5. Jawa Tengah 42,26 40,40 6. D.I. Yogyakarta 49,48 51,71 7. Jawa Timur 49,59 51,16 8. Bali 64,26 54,90 9. Sulawesi Utara 47,50 44,56 10. Sulawesi Selatan 43,31 48,21 11. Kalimantan Timur 49,39 48,79 12. R i a u 46,48 46,44 13. Nusa Tenggara Barat 50,80 46,75 14. Kepulauan Riau 35,59 36,55 14 DTW 49,95 49,91 Sementara itu kenaikan TPK dibanding Oktober terjadi di delapan provinsi DTW dengan kenaikan tertinggi terjadi di Provinsi Sumatera Barat sebesar 12,70 poin, sedangkan kenaikan terendah terjadi di Provinsi DKI Jakarta sebesar 0,20 poin. Berita Resmi Statistik No. 03/01/Th.XIII, 4 Januari 2010 3

Tabel 3 TPK Menurut Klasifikasi Bintang di 14 Provinsi di Indonesia, Oktober No. Klasifikasi Bintang TPK Oktober (1) (2) (3) (4) 1. Bintang 1 37,44 37,79 2. Bintang 2 39,41 44,79 3. Bintang 3 51,27 51,39 4. Bintang 4 49,10 51,08 5. Bintang 5 61,00 55,12 Seluruh Bintang 49,95 49,91 Selanjutnya bila dilihat menurut klasifikasi hotel, TPK hotel bintang 5 pada mencapai 55,12 persen dan merupakan TPK tertinggi dibanding kelas hotel berbintang yang lain. Sementara itu, TPK terendah terjadi pada hotel bintang 1 yang hanya mencapai 37,79 persen. Grafik 2 Perkembangan TPK Hotel Berbintang di 14 Provinsi di Indonesia 2008 7 0, 0 0 6 0, 0 0 5 0, 0 0 4 0, 0 0 3 0, 0 0 2 0, 0 0 1 0, 0 0 0, 0 0 NOV DES JAN'09 FEB MRT Tingkat Penghunian Kamar APR MEI JUN JULI AGT SEP OKT NOV B i n t a n g 1 B i n t a n g 2 B i n t a n g 3 B i n t a n g 4 B i n t a n g 5 3. Rata-rata Lama Menginap Tamu Asing dan Indonesia Rata-rata lama menginap tamu asing dan Indonesia pada hotel berbintang di 14 provinsi di Indonesia pada mencapai 1,99 hari, turun 0,14 poin jika dibandingkan rata-rata lama menginap tamu pada Oktober. Secara keseluruhan, rata-rata lama menginap tamu asing pada lebih tinggi dibanding tamu Indonesia yaitu masing-masing 2,90 hari dan 1,75 hari, dan ini terjadi hampir di seluruh provinsi DTW kecuali Provinsi Bali dan Provinsi Kepulauan Riau. Jika dirinci menurut provinsi, tercatat rata-rata lama menginap tamu yang tertinggi pada terjadi di Provinsi Bali yaitu 3,70 hari, diikuti oleh Provinsi Nusa Tenggara Barat sebesar 2,93 hari dan Sulawesi Utara 2,18 hari. Sedangkan rata-rata lama menginap tamu yang terendah terjadi di Provinsi Sumatera Utara yaitu 1,49 hari. Untuk tamu asing, rata-rata lama menginap tertinggi terjadi di Provinsi Sulawesi Utara sebesar 4,68 hari, diikuti Provinsi Nusa Tenggara Barat sebesar 3,91 hari dan Kalimantan Timur 3,74 hari. Sedangkan rata-rata lama menginap tamu asing terendah terjadi di Provinsi Kepulauan 4 Berita Resmi Statistik No. 03/01/Th.XIII, 4 Januari 2010

Riau sebesar 1,52 hari. Sementara itu untuk tamu Indonesia, rata-rata lama menginap tertinggi terjadi di Provinsi Bali sebesar 3,86 hari, dan terendah terjadi di Provinsi Sumatera Utara sebesar 1,46 hari. Tabel 4 Rata-rata Lama Menginap Tamu Asing dan Indonesia pada Hotel Berbintang di 14 Provinsi di Indonesia Oktober No. Provinsi Oktober Rata-rata Lama Menginap Tamu (hari) Asing Indonesia Total Oktober Oktober (1) (2) (4) (4) (6) (6) (8) (8) 1. Sumatera Utara 1,66 1,77 1,49 1,46 1,50 1,49 2. Sumatera Barat 2,52 2,66 1,48 1,48 1,56 1,52 3. DKI Jakarta 2,37 3,01 1,73 1,78 1,87 2,01 4. Jawa Barat 2,73 2,16 1,71 1,57 1,77 1,60 5. Jawa Tengah 1,67 1,96 1,59 1,53 1,60 1,54 6. D.I. Yogyakarta 1,85 1,94 1,87 1,63 1,87 1,67 7. Jawa Timur 1,94 2,01 1,64 1,51 1,67 1,55 8. Bali 4,20 3,63 4,24 3,86 4,21 3,70 9. Sulawesi Utara 6,27 4,68 2,30 2,09 2,50 2,18 10. Sulawesi Selatan 2,60 2,57 2,01 1,84 2,05 1,88 11. Kalimantan Timur 4,54 3,74 1,91 1,87 2,15 2,00 12. Riau 3,69 3,01 1,70 1,69 1,76 1,72 13. Nusa Tenggara Barat 3,72 3,91 2,72 2,70 2,99 2,93 14. Kepulauan Riau 1,58 1,52 1,64 1,58 1,61 1,54 14 DTW 3,10 2,90 1,82 1,75 2,13 1,99 Berita Resmi Statistik No. 03/01/Th.XIII, 4 Januari 2010 5

B. PERKEMBANGAN TRANSPORTASI NASIONAL Jumlah penumpang kereta api pada bulan mencapai 16,8 juta orang, yang berarti turun 5,48 persen dibanding bulan Oktober. Demikian juga jumlah barang yang diangkut kereta api turun 2,46 persen menjadi 1,5 juta ton. Selama Januari-, jumlah penumpang mencapai 189,4 juta orang atau naik 5,98 persen, sebaliknya jumlah barang mencapai 17,3 juta ton atau turun 3,14 persen dibanding periode yang sama tahun 2008. Jumlah penumpang angkutan laut dalam negeri yang diberangkatkan pada bulan tercatat 415,6 ribu orang atau turun 37,54 persen dibanding bulan Oktober, sebaliknya jumlah barang yang diangkut naik 2,08 persen menjadi 10,5 juta ton. Dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2008, selama Januari- jumlah penumpang mencapai 5,4 juta orang atau turun 3,59 persen dan jumlah barang yang diangkut 137,3 juta ton atau turun 8,07 persen. Jumlah penumpang angkutan udara domestik pada bulan mencapai 3,2 juta orang atau turun 5,42 persen dibanding bulan Oktober. Demikian juga jumlah penumpang tujuan luar negeri (internasional) turun 3,42 persen menjadi 728,5 ribu orang. Selama Januari- jumlah penumpang domestik mencapai 32,3 juta orang atau naik 10,89 persen, dan jumlah penumpang internasional mencapai 7,2 juta orang atau naik 9,92 persen dibanding periode yang sama tahun 2008. 1. Perkembangan Angkutan Kereta Api Jumlah penumpang kereta api di Jawa dan Sumatera pada bulan mencapai 16,8 juta orang atau turun 5,48 persen dibanding bulan sebelumnya. Dari jumlah tersebut sebagian besar adalah penumpang Jabodetabek, yang merupakan penumpang pelaju (commuter), yaitu sebanyak 10,6 juta orang atau 63,13 persen dari total penumpang kereta api. Penurunan jumlah penumpang terjadi di wilayah Jabodetabek dan Non-Jabodetabek masing-masing 4,46 persen dan 8,01 persen, sebaliknya wilayah Sumatera naik 9,90. Secara kumulatif jumlah penumpang kereta api selama bulan Januari- mencapai 189,4 juta orang atau naik 5,98 persen dibanding periode yang sama tahun 2008 (178,7 juta orang). Kenaikan jumlah penumpang terjadi di semua wilayah, yaitu wilayah Jabodetabek naik 3,53 persen, Non- Jabodetabek 10,73 persen, dan Sumatera 6,41 persen. Wilayah Tabel 5 Perkembangan Penumpang Angkutan Kereta Api Oktober ) Jumlah Penumpang Kumulatif Jumlah Penumpang Jan-Nov 1. Jawa 17 438 16 434-5,76 175 126 185 582 5,97 a. Jabodetabek 11 087 10 592-4,46 115 754 119 839 3,53 b. Non-Jabodetabek 6 351 5 842-8,01 59 372 65 743 10,73 2. Sumatera 313 344 9,90 3 619 3 851 6,41 Total 17 751 16 778-5,48 178 745 189 433 5,98 6 Berita Resmi Statistik No. 03/01/Th.XIII, 4 Januari 2010

Jumlah barang yang diangkut kereta api pada bulan mencapai 1,5 juta ton atau turun 2,46 persen dibanding bulan sebelumnya. Dari jumlah tersebut sebagian besar barang yang diangkut tercatat di wilayah Sumatera (77,41 persen). Penuruan jumlah barang yang diangkut terjadi di wilayah Jawa 20,75 persen, sebaliknya di Sumatera naik 4,58 persen. Selama periode Januari- jumlah barang yang diangkut kereta api mencapai 17,3 juta ton atau turun 3,14 persen dibanding periode yang sama tahun 2008 (17,8 juta ton). Wilayah Tabel 6 Perkembangan Barang Angkutan Kereta Api Oktober Jumlah Barang Kumulatif Jumlah Barang Jan-Nov 1. Jawa 429 340-20,75 3 627 3 613-0,39 a. Jabodetabek - - - - - - b. Non-Jabodetabek 429 340-20,75 3 627 3 613-0,39 2. Sumatera 1 114 1 165 4,58 14 197 13 651-3,85 Total 1 543 1 505-2,46 17 824 17 264-3,14 2. Perkembangan Angkutan Laut Jumlah penumpang angkutan laut antar pulau (dalam negeri) pada bulan tercatat 415,6 ribu orang atau turun 37,54 persen dibanding bulan sebelumnya. Penurunan jumlah penumpang angkutan laut terjadi di Pelabuhan Belawan, Tanjung Perak, Tanjung Priok, dan Makassar masing-masing turun 67,56 persen, 48,20 persen, 43,37 persen, dan 34,98 persen. Sebaliknya, jumlah penumpang di Pelabuhan Balikpapan naik tipis 1,48 persen. Selama Januari-, jumlah penumpang angkutan laut mencapai 5,4 juta orang atau turun 3,59 persen dibanding periode yang sama tahun 2008. Penurunan jumlah penumpang terjadi di semua pelabuhan utama yang diamati yaitu Pelabuhan Balikpapan, Tanjung Priok, Tanjung Perak, Belawan, dan Makassar masing-masing turun 46,03 persen, 31,37 persen, 21,80 persen, 20,79 persen, dan 5,82 persen. Pelabuhan Tabel 7 Perkembangan Penumpang Angkutan Laut Dalam Negeri Oktober Jumlah Penumpang Kumulatif Jumlah Penumpang Jan-Nov 1. Tanjung Priok 24,8 14,0-43,37 250,6 172,0-31,37 2. Tanjung Perak 79,9 41,4-48,20 541,9 423,8-21,80 3. Belawan 5,4 1,8-67,56 72,0 57,1-20,79 4. Makassar 51,9 33,8-34,98 490,9 462,3-5,82 5. Balikpapan 12,4 12,5 1,48 293,2 158,2-46,03 6. Lainnya 491,0 312,1-36,43 4 002,6 4 174,8 4,30 Total 665,4 415,6-37,54 5 651,2 5 448,2-3,59 Berita Resmi Statistik No. 03/01/Th.XIII, 4 Januari 2010 7

Sementara itu jumlah barang yang diangkut pada bulan mencapai 10,5 juta ton atau naik 2,08 persen dibanding bulan sebelumnya. Peningkatan jumlah barang yang diangkut terjadi di Pelabuhan Balikpapan 50,30 persen, Tanjung Perak 19,91 persen, dan Tanjung Priok 17,11 persen. Sebaliknya di Pelabuhan Makassar dan Panjang masing-masing turun 18,63 persen dan 12,04 persen. Jumlah barang yang diangkut selama Januari- mencapai 137,3 juta ton atau turun 8,07 persen dibanding periode yang sama tahun 2008. Penurunan jumlah barang yang diangkut terjadi di Pelabuhan Balikpapan dan Tanjung Perak masing-masing turun 29,49 persen dan 5,98 persen. Sebaliknya di Pelabuhan Makassar, Tanjung Priok, dan Panjang masing-masing naik 61,91 persen, 8,85 persen, dan 1,17 persen. Pelabuhan Tabel 8 Perkembangan Barang Angkutan Laut Dalam Negeri Oktober Jumlah Barang Kumulatif Jumlah Barang Jan-Nov 1. Tanjung Priok 701,7 821,8 17,11 6 859,5 7 466,7 8,85 2. Tanjung Perak 702,6 842,5 19,91 8 614,6 8 099,5-5,98 3. Panjang 432,7 380,6-12,04 5 896,5 5 965,5 1,17 4. Makassar 320,4 260,7-18,63 2 003,7 3 244,2 61,91 5. Balikpapan 500,3 751,9 50,30 10 969,5 7 734,8-29,49 6. Lainnya 7 590,1 7 403,3-2,46 114 997,5 104 782,6-8,88 Total 10 247,8 10 460,9 2,08 149 341,3 137 293,3-8,07 3. Perkembangan Angkutan Udara Jumlah penumpang angkutan udara domestik pada bulan mencapai 3,2 juta orang atau turun 5,42 persen dibanding bulan sebelumnya. Penurunan jumlah penumpang terjadi di semua bandara yang diamati. Polonia-Medan turun 12,00 persen, Hasanuddin-Makassar turun 9,71 persen, Soekarno-Hatta Jakarta turun 5,59 persen, Ngurah Rai-Bali turun 1,82 persen, dan Juanda-Surabaya turun 1,43 persen. Bandara Soekarno-Hatta merupakan bandara terbesar untuk penumpang domestik mencapai 1,2 juta orang atau 36,60 persen dari total penumpang domestik, diikuti Juanda-Surabaya 427,1 ribu orang atau 13,30 persen. Sementara itu, jumlah penumpang angkutan udara domestik Januari- mencapai 32,3 juta orang atau naik 10,89 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 29,1 juta orang. Jumlah penumpang terbanyak tercatat di Soekarno Hatta-Jakarta mencapai 12,0 juta orang atau 37,27 persen dari keseluruhan, diikuti Juanda-Surabaya 3,9 juta orang atau 12,06 persen. 8 Berita Resmi Statistik No. 03/01/Th.XIII, 4 Januari 2010

Bandara Tabel 9 Perkembangan Penumpang Angkutan Udara Domestik Oktober Jumlah Penumpang Kumulatif Jumlah Penumpang Jan-Nov 1. Polonia-Medan 195,0 171,6-12,00 1 799,8 1 886,6 4,82 2. Soekarno Hatta-Jakarta 1 244,9 1 175,3-5,59 10 792,3 12 020,6 11,38 3. Juanda-Surabaya 433,3 427,1-1,43 3 229,8 3 888,4 20,39 4. Ngurah Rai-Bali 202,9 199,2-1,82 1 878,1 2 040,7 8,66 5. Hasanudin-Makassar 178,1 160,8-9,71 1 438,4 1 661,3 15,50 6. Lainnya 1 140,6 1 076,9-5,58 9 947,1 10 755,1 8,12 Total 3 394,8 3 210,9-5,42 29 085,5 32 252,7 10,89 Jumlah penumpang angkutan udara ke luar negeri (internasional) untuk bulan mencapai 728,5 ribu orang atau turun 3,42 persen dibanding bulan Oktober. Penurunan jumlah penumpang hampir terjadi di semua bandara yang diamati, kecuali Bandara Soekarno-Hatta naik 11,02 persen. Hasanuddin-Makassar turun sebesar 26,92 persen, Ngurah Rai-Bali turun 17,84 persen, Juanda- Surabaya turun 9,28 persen, dan Polonia-Medan turun 8,37 persen. Jumlah penumpang internasional terbesar melalui Bandara Soekarno-Hatta, yaitu mencapai 373,8 ribu orang atau 51,31 persen dari total penumpang ke luar negeri, diikuti Ngurah Rai-Bali 200,8 ribu orang atau 27,56 persen. Bandara Tabel 10 Perkembangan Penumpang Angkutan Udara Internasional Oktober (000) Orang Jumlah Penumpang Kumulatif Jumlah Penumpang Jan-Nov 1. Polonia-Medan 44,2 40,5-8,37 415,6 410,5-1,23 2. Soekarno Hatta-Jakarta 336,7 373,8 11,02 3 213,8 3 435,7 6,90 3. Juanda-Surabaya 52,8 47,9-9,28 413,7 447,8 8,24 4. Ngurah Rai-Bali 244,4 200,8-17,84 1 957,0 2 267,0 15,84 5. Hasanuddin-Makassar 2,6 1,9-26,92 0,0 19,3-6. Lainnya 73,6 63,6-13,54 533,8 601,4 12,67 Total 754,3 728,5-3,42 6 533,9 7 181,7 9,92 Selama Januari- jumlah penumpang angkutan udara ke luar negeri, baik menggunakan penerbangan nasional maupun asing, mencapai 7,2 juta orang, atau naik 9,92 persen dibandingkan jumlah penumpang pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 6,5 juta orang. Jumlah penumpang ke luar negeri melalui Soekarno Hatta-Jakarta mencapai 3,4 juta orang atau 47,84 persen dari jumlah seluruh penumpang ke luar negeri, diikuti Ngurah Rai-Bali 2,3 juta orang atau 31,57 persen. Berita Resmi Statistik No. 03/01/Th.XIII, 4 Januari 2010 9