ADITYA PERDANA Tugas Akhir Fakultas Teknik Perencanaan Wilayah Dan Kota Universitas Esa Unggul BAB I PENDAHULUAN

dokumen-dokumen yang mirip
Elsa Martini Jurusan PWK Universitas Esa Unggul, Jakarta Jl. Arjuna Utara Tol Tomang Kebun Jeruk Jakarta

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1992

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dilakukannya penelitian ini terkait dengan permasalahan-permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. yang tentu saja akan banyak dan bervariasi, sampah, limbah dan kotoran yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DAMPAK KEBERADAAN PERMUKIMAN SOLO BARU TERHADAP KONDISI EKONOMI, SOSIAL DAN FISIK PERMUKIMAN SEKITARNYA

GAMBARAN UMUM KOTA TANGERANG SELATAN

3.2 Alat. 3.3 Batasan Studi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. saling berkaitan dengan masalah-masalah lain di luar kesehatan itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN I.1.

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. fasilitas perkotaan di beberapa kota besar di Indonesia timbul berbagai masalah yang

IV. ANALISIS SITUASIONAL DAERAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan kota seringkali menyebabkan terjadinya perubahan kondisi ekologis lingkungan perkotaan yang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

3.1 Rencana Kegiatan Air Limbah

STUDI PENINGKATAN PELAYANAN OPERASIONAL PENGELOLAAN PERSAMPAHAN DI KOTA BANDA ACEH TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Masalah sampah memang tidak ada habisnya. Permasalahan sampah sudah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I. Pendahuluan Latar Belakang

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kelurahan Bontoala merupakan bagian dari Kecamatan Pallangga

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 66 TAHUN 2012 TENTANG PENGATURAN PEMBUANGAN DAN PENGANGKUTAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan kota-kota seluruh dunia.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang penelitian

A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan dan memberikan pengaruh satu sama lain, mulai dari keturunan,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM. Penataan Ruang. Kawasan Sekitar, Sampah. Pedoman.

INVENTORY SUMBERDAYA WILAYAH PESISIR KELURAHAN FATUBESI KEC. KOTA LAMA KOTA KUPANG - NUSA TENGGARA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan pertumbuhan penduduk dan perkembangan Kota

IV. KONDISI UMUM PENELITIAN

BAB III TINJAUAN WILAYAH

IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MASYARAKAT BERMUKIM DI SEKITAR TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH (TPA) RAWA KUCING

I. PENDAHULUAN. Timur. Letak tersebut berada di Teluk Lampung dan diujung selatan pulai

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ARAHAN PERBAIKAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN KUMUH BERDASARKAN PERSEPSI MASYARAKAT DI KELURAHAN TLOGOPOJOK (KABUPATEN GRESIK)

BAB I PENDAHULUAN. dan kualitas sampah yang dihasilkan. Demikian halnya dengan jenis sampah,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diperoleh peneliti yaitu dari Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kawasan(PLP2K-BK) 1 Buku Panduan Penanganan Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh Berbasis

BAB I PENDAHULUAN. Pertambahan penduduk daerah perkotaan di negara-negara berkembang,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. gas/uap. Maka dari itu, bumi merupaka satu-satunya planet dalam Tata Surya. yang memiliki kehidupan (Kodoatie, 2012).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dikarenakan jumlah penduduk di Indonesia menempati urutan ke-4 terbanyak di

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan kebutuhan yang sangat pokok bagi kehidupan, semua

BAB I PENDAHULUAN. lokasi yang paling efisien dan efektif untuk kegiatan-kegiatan produktif sehubungan dengan ketersediaan sarana dan prasarana.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan

Unisba.Repository.ac.id BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbanyak ketiga di dunia. Hal ini setara dengan kedudukan

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan kawasan kawasan permukiman kumuh. Pada kota kota yang

Gambar 5 Peta administrasi kota Tangerang Selatan

I. PENDAHULUAN. Pola pemukiman penduduk di suatu daerah sangat dipengaruhi oleh kondisi fisik

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi DKI Jakarta terletak pada posisi Lintang Selatan dan Bujur

BAB IV ANALISA TAPAK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berbagai program yang relevan. Peningkatan kualitas lingkungan terdiri dari berbagai

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kepadatan penduduk di Kabupaten Garut telah mencapai 2,4 juta jiwa

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Permukiman Sehat Yang Bersih Dari Sampah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan aktivitas di kawasan ini menjadi semakin tinggi. Hal ini akan

BAB I PENDAHULUAN. ditunjukkan oleh besarnya tingkat pemanfaatan lahan untuk kawasan permukiman,

STUDI PENENTUAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PUSAT PERBELANJAAN DI KOTA TANGERANG

I. PENDAHULUAN. Permukiman menunjukkan tempat bermukim manusia dan bertempat tinggal menetap dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Studi Peran & Efektifitas RTH Publik di Kota Karanganyar Isnaeny Adhi Nurmasari I BAB I PENDAHULUAN

BAB VI DATA DAN ANALISIS

BAB I PENDAHULUAN. merupakan bagian dari wilayah Propinsi Sumatera Utara yang terletak di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Perubahan Fungsi Lahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

3.3 KONSEP PENATAAN KAWASAN PRIORITAS

Rumah Susun Sewa Di Kawasan Tanah Mas Semarang Penekanan Desain Green Architecture

ANALISIS KEBUTUHAN RUANG TERBUKA HIJAU PUBLIK DI KOTA BITUNG

POLA PERKEMBANGAN ZONA KAWASAN PENYANGGA TPA SUMOMPO MANADO DI TINJAU TERHADAP ASPEK SPASIAL DAN TATA LETAK BANGUNAN

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan penduduk yang berlangsung dengan pesat telah. menimbulkan dampak terhadap berbagai aspek kehidupan bangsa terutama di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perwujudan kualitas lingkungan yang sehat dijelaskan di dalam Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas manusia tidak terlepas dari kegiatan yang menghasilkan limbah

BAB I PENDAHULUAN. Tata guna lahan ialah pengarahan penggunaan lahan dengan kebijakan umum

V. DESKRIPSI LOKASI DAN SAMPEL PENELITIAN. Kelurahan Kamal Muara merupakan wilayah pecahan dari Kelurahan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kota Surabaya sebagai ibu kota Propinsi Jawa Timur merupakan salah satu

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Urbanisasi merupakan fenomena yang sering terjadi di suatu negara yang tingkat pembangunannya tidak merata. Fenomena urbanisasi menyebabkan timbulnya pemukimanpemukiman baru, dan pusat-pusat kegiatan masyarakat baik industri maupun jasa yang di sebabkan oleh meningkatnya jumlah penduduk. Pertumbuhan penduduk yang tidak diimbangi oleh kesiapan kota untuk menampung aktivitas dan menanggung segala dampak dari perkembangan tersebut mengakibatkan kota berkembang secara tidak terkendali. Kota Tangerang merupakan salah satu dari beberapa daerah yang menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) mengalami peningkatan jumlah penduduk sebesar 4,6% per tahunnya, Kecenderungan penduduk yang terus bertambah dari waktu ke waktu tentunya bukan hanya disebabkan oleh pertambahan penduduk secara alamiah, tetapi tidak terlepas dari kecenderungan migran yang masuk hal ini disebabkan oleh daya tarik Kota Tangerang sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN) sebagaimana yang dikemukakan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional yang telah ditetapkan menjadi Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008, yang disusun berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2007. Namun peningkatan jumlah penduduk tersebut tidak diimbangi dengan I 1

ketersedian lahan untuk pemukiman baru di pusat kota akibatnya timbul penyebaran penduduk, ekstensifikasi ruang/lahan atau ekspansi ke daerah sekitarnya. Perkembangan kota yang tidak terkendali menyebabkan tumbuhnya pusat-pusat kegiatan yang bersifat non komersial (pemukiman) baru di pinggir kota. Perkembangan pemukiman di sekitar tempat pembuangan akhir sampah (TPA) Rawa Kucing Kecamatan Neglasari Kota Tangerang merupakan contoh dari pertumbuhan penduduk dan perkembangan kota yang tidak terkendali. Dari data BPS Kabupaten Tangerang yang diperoleh bahwa jumlah penduduk di Kecamatan Neglasari Kota Tangerang pada akhir Februari 2010 adalah sebesar 106.869 jiwa mengalami peningkatan 5% dari tahun sebelumnya yaitu 101.525 jiwa pada tahun 2009 (sumber BPS Kota Tangerang tahun 2010). Sedangkan untuk kawasan permukiman di Kelurahan Kedaung Wetan yang merupakan kawasan yang jaraknya sangat dekat dengan TPA mengalami peningkatan jumlah penduduk sebesar 5% pertahunnya dari 11.234 jiwa pada tahun 2009 menjadi 11.826 jiwa pada tahun 2010 (sumber monografi Kelurahan Kedaung Wetan tahun 2008). Peningkatan permukiman yang disebabkan pertumbuhan jumlah penduduk di sekitar TPA Rawa Kucing yang terletak di Kelurahan Kedaung Wetan dapat menimbulkan dampak buruk bagi masyarakat setempat seperti pencemaran lingkungan, bahaya kebakaran, polusi udara, kebisingan, ceceran sampah, debu, bau, dan binatang-binatang pembawa penyakit seperti tikus dan lalat. Belum lagi terhitung ancaman bahaya yang tidak kasat mata, seperti lindi / leachate yang merupakan polutan cair hasil pembusukan sampah bila masuk ke badan air dapat mencemari I 2

lingkungan sehingga dapat berdampak pada penurunan mutu terhadap lingkungan hidup sekitarnya dan apabila dikonsumsi oleh masyarakat bisa menimbulkan penyakit yang dapat menyebabkan kematian. Lebih lanjut lagi, sampah juga dapat berpotensi menimbulkan konflik sosial dengan masyarakat yang ada disekitarnya akibat penguasaan lahan oleh kelompok orang yang hidup dari pemulungan. Kecenderungan masyarakat pendatang untuk tinggal dan bermukim di sekitar TPA Rawa Kucing dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti faktor geografis, faktor sarana dan prasarana, faktor aksesibilitas antar kawasan, serta faktor ekonomi (kegiatan usaha). Diantara faktor-faktor yang ada tersebut yaitu salah satu diantaranya merupakan faktor utama yang menjadi pemicu serta pengaruh di dalam perkembangan permukiman penduduk di sekitar TPA Rawa kucing Kecamatan Neglasari. 1.2 Pertanyan Penelitian Dan Batasan Masalah 1.2.1 Pertanyaan Penelitian Berdasarkan persoalan masalah seperti tersebut diatas, maka pertanyaan penelitian (research question) yang didapat adalah sebagai berikut: 1. Seberapa besar faktor geografis mempengaruhi masyarakat untuk bermukim di sekitar TPA Rawa Kucing? I 3

2. Seberapa besar faktor sarana dan prasarana mempengaruhi masyarakat untuk bermukim di sekitar TPA Rawa Kucing? 3. Seberapa besar faktor aksesibilitas antar kawasan mempengaruhi masyarakat untuk bermukim di sekitar TPA Rawa Kucing? 4. Seberapa besar faktor ekonomi (kegiatan usaha) mempengaruhi masyarakat untuk bermukim di sekitar TPA Rawa Kucing? 1.2.2 Batasan Masalah Di dalam faktor-faktor penyebab tumbuh dan berkembangnya suatu pemukiman penduduk masing-masing orang memiliki motif dan alasan yang berbeda yang melatar belakangi keinginannya untuk memilih suatu lokasi untuk tinggal dan bermukim, Untuk mengembangkan pengetahuan yang mendalam mengenai faktor yang melatarbelakangi masyarakat bermukim di sekitar TPA Rawa Kucing dan dengan tetap mengacu kepada pokok masalah yang ada, maka perlu adanya batasan masalah. Batasan masalahnya adalah sebagai berikut : 1. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat di Kelurahan Kedaung Wetan, Kecamatan Neglasari Kota Tangerang Banten. 2. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Tingkat minat masyarakat bermukim I 4

b. Faktor geografis c. Faktor sarana dan prasarana d. Faktor aksesibilitas e. Faktor ekonomi (kegiatan usaha) 3. Variabel-variabel lain selain faktor geografis, faktor sarana dan prasarana, faktor aksesibilitas, serta faktor ekonomi (kegiatan usaha) diasumsikan tidak mempunyai pengaruh yang berarti terhadap tingkat minat masyarakat bermukim di sekitar TPA Rawa Kucing. 1.3 Ruang Lingkup Ruang lingkup penelitian ini mencakup lingkup substansial dan lingkup spasial. Lingkup substansial merupakan penjelasan mengenai batasan substansi penelitian yang berkaitan dengan substansi-substansi inti dari topik penelitian. Sedangkan lingkup spasial merupakan penjelasan mengenai batasan wilayah penelitian yang berkaitan dengan wilayah penelitian yang dikaji. 1.3.1 Lingkup Substansial Pokok penelitian dititikberatkan pada besarnya faktor yang mempengaruhi masyarakat dalam bermukim. Berdasarkan hasil kajian pustaka, bahwa masyarakat bermukim dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti; faktor geografis, faktor sarana dan prasarana, faktor aksesibilitas, serta faktor ekonomi (kegiatan usaha). I 5

Hasil dari pengumpulan data dengan menggunakan angket (kuesioner) kepada responden selanjutnya akan dianalisis secara deskriptif untuk mengetahui faktor yang melatarbelakangi masyarakat bermukim di sekitar TPA Rawa Kucing yang adalah merupakan suatu tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, dan untuk selanjutnya dapat memberikan rekomendasi serta informasi kepada Pemerintah Daerah baik Pemerintah Kota Tangerang maupun Pemerintah Propinsi Banten. 1.3.2 Ruang Lingkup Spasial Lingkup wilayah studi adalah Kelurahan Kedaung Wetan yang berdekatan dengan TPA Rawa Kucing yang terletak di Kecamatan Neglasari Kota Tangerang Provinsi Banten. Kelurahan Kedaung Wetan memiliki luas wilayah sekitar 194,3 Ha yang terdiri dari 4 RW dan 21 RT. Kelurahan Kedaung Wetan di Kecamatan Neglasari Kota Tangerang Banten berdasarkan data BPS Kota Tangerang memiliki jumlah penduduk sebesar 11.826 jiwa dengan 2.834 KK, terdiri dari 6.067 jiwa laki-laki dan 5.759 jiwa wanita. Secara administratif, Kelurahan Kedaung Wetan berbatasan dengan : (Lihat Gambar 1.1) Sebelah Barat : Kelurahan Kedaung Baru, Sungai Cisadane, Kabupaten Tangerang. Sebelah Utara : Sungai Cisadane, Kecamatan Teluk Naga. I 6

Sebelah Timur : Kelurahan Selapang Jaya, Bandara Soekarno-Hatta dan Kecamatan Benda. Sebelah Selatan : Kelurahan Neglasari, Kecamatan Karawaci. Kelurahan Kedaung Wetan yang termasuk ke dalam wilayah Kecamatan Neglasari sesuai dengan arahan RTRW Kota Tangerang tahun 2010, mempunyai fungsi sebagai kawasan penunjang kegiatan bandara, baik berupa perumahan, perdagangan dan jasa, pergudangan, maupun area ruang terbuka hijau yang sekaligus berfungsi sebagai area pembatas (buffer zone). 1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1 Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : - Mengetahui seberapa besar faktor geografis mempengaruhi masyarakat dalam bermukim di sekitar TPA Rawa Kucing. - Mengetahui seberapa besar faktor sarana dan prasarana mempengaruhi masyarakat dalam bermukim di sekitar TPA Rawa Kucing. I 7

- Mengetahui seberapa besar faktor aksesibilitas mempengaruhi masyarakat dalam bermukim di sekitar TPA Rawa Kucing. - Mengetahui seberapa besar faktor ekonomi (kegiatan usaha) mempengaruhi masyarakat dalam bermukim di sekitar TPA Rawa Kucing. 1.4.2 Manfaat Penelitian Dengan adanya penelitian ini diharapkan adanya beberapa manfaat sebagai berikut: - Dapat diketahuinya pengaruh faktor geografis bagi masyarakat dalam bermukim di sekitar TPA Rawa Kucing. - Dapat diketahuinya pengaruh faktor sarana dan prasarana bagi masyarakat dalam bermukim di sekitar TPA Rawa Kucing. - Dapat diketahuinya pengaruh faktor aksesibilitas bagi masyarakat dalam bermukim di sekitar TPA Rawa Kucing. - Dapat diketahuinya pengaruh faktor ekonomi (kegiatan usaha) bagi masyarakat dalam bermukim di sekitar TPA Rawa Kucing. Serta manfaat penelitian terhadap dunia akademik adalah untuk memperluas pengetahuan mengenai faktor yang melatarbelakangi perkembangan suatu permukiman penduduk berdasarkan dari kecenderungan masyarakat di I 8

dalam bermukim, dan memberikan informasi bagi pemerintah daerah setempat dan pihak lain yang terkait guna dipergunakan demi kemajuan daerah. 1.5 Kerangka Berpikir Kerangka pemikiran yang digunakan untuk menyusun studi tentang identifikasi faktor yang mempengaruhi masyarakat bermukim di sekitar tempat pembuangan akhir sampah (TPA) Rawa Kucing, dapat dibagi menjadi beberapa tahap yang merupakan satu rangkaian kegiatan yang saling terkait dan saling menunjang. Diagram1.1. I 9

Gambar 1.1 Peta Orientasi Kota Tangerang IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MASYARAKAT BERMUKIM DI SEKITAR TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH (TPA) RAWA KUCING PETA ORIENTASI KOTA TANGERANG 3 KETERANGAN : KEC. NEGLASARI 4 2 1 3 6 5 2 KECAMATAN NEGLASARI Sumber : 2 PETA RTRW KOTA TANGERANG 4 3 1 1 Program Studi Perencanaan Wilayah Dan Kota UNIVERSITAS ESA UNGGUL Jakarta 2011 I 10

Diagram 1.1 Kerangka Pemikiran Dinamika Perkembangan Pemukiman Masalah: Perkembangan pemukiman disekitar TPA Rawa Kucing Kecamatan Neglasari Kota Tangerang. Research Questions : Seberapa besar faktor geografis, sarana dan prasarana, aksesibilitas, ekonomi (kegiatan usaha) mempengaruhi masyarakat dalam bermukim di sekitar TPA Rawa Kucing? KONDISI EKSISTING TEORI-TEORI, & STUDI KEPUSTAKAAN IDENTIFIKASI / DATA Indikator Kecenderungan: 1. Faktor geografis 2. Faktor sarana dan prasarana 3. Faktor aksesibilitas 4. Faktor ekonomi (kegiatan usaha) PENGUMPULAN DATA PENGOLAHAN DATA KESIMPULAN dan REKOMENDASI Analisis dan pembahasan terhadap indikator yang telah ditentukan I 11

1.6 Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini secara keseluruhan berisi uraian latar belakang masalah, pertanyaan penelitian, batasan masalah, ruang lingkup, tujuan, manfaat penelitian, kerangka pemikiran dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisikan tentang gambaran umum permukiman, faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan permukiman, urbanisasi, minat bermukim, serta pengertian-pengertian umum secara definitive. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini berisi tentang metode yang digunakan dalam penelitian, baik melalui wawancara, maupun kuesioner. Pada bab ini juga dibahas tentang penghitungan jumlah responden yang dibutuhkan untuk penelitian ini serta motode pengolahan data yang di gunakan. BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI Bab ini menggambarkan tentang wilayah yang menjadi tempat penelitian. BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi paparan hasil analisis dan pembahasan terhadap kuesioner masyarakat yang telah dilakukan berdasarkan dari data yang diperoleh dan diolah dengan menggunakan alat bantu program spss 17, guna I 12

mengetahui kecenderungan yang mempengaruhi minat bermukim masyarakat di sekitar TPA Rawa Kucing. BAB VI PENUTUP DAN KESIMPULAN Bab ini menjelaskan kesimpulan terhadap hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan dan rekomendasi. I 13