Komunikasi dengan tenaga kesehatan lain. Lilik s

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN. tentang diagnosa, melakukan kerjasama dalam asuhan kesehatan, saling

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. adalah proses komunikasi interprofesional dan pembuatan keputusan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang telah nyata terjadi maupun berpotensi untuk terjadi yang mengancam

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. memegang tanggung jawab paling besar untuk perawatan pasien dalam kerangka

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini pelayanan kesehatan dihadapkan pada paradigma baru dalam

Manajemen Asuhan Keperawatan. RAHMAD GURUSINGA, Ns., M.Kep.-

TELAAH KOMPETENSI DIII KEPERAWATAN

KOMPETENSI NERS BERBASIS. KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA Indonesian Qualification Framework

KOMPETENSI PERAWAT R. NETY RUSTIKAYANTI

PERENCANAAN PASIEN PULANG (DISCHARGE PLANNING) Mira Asmirajanti, SKp, MKep

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit. 2. PMK RI Nomor 49 Tahun 2013 Tentang Komite Keperawatan.

STANDAR KOMPETENSI PERAWAT INDONESIA. Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)

BAB 1 PENDAHULUAN. Kolaborasi perawat-dokter adalah ide yang berulang kali dibahas

STANDAR PRAKTIK KEPERAWATAN INDONESIA. Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PANDUAN PENYULUHAN PADA PASIEN UPTD PUSKESMAS RAWANG BAB I PENDAHULUAN

SEJ S A EJ R A AH A PROS PR E OS S E KEPER

BAB I PENDAHULUAN. Perawat sebagai profesi dalam bidang kesehatan dituntut untuk

Materi Konsep Kebidanan

BUKU PANDUAN PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN MATERNITAS II

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BUKU PANDUAN PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN MATERNITAS II

BAB 7 MANAJEMEN KOMUNIKASI DAN EDUKASI (MKE)

DESKRIPSI KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA PENDIDIKAN KEDOKTERAN

REHABILITASI PADA LAYANAN PRIMER

FILOSOFI, KONSEP HOLISTIK & PROSES KEPERAWATAN KEGAWATAN & KEKRITISAN Oleh: Sri Setiyarini, SKp.

REHABILITASI PADA LAYANAN PRIMER

BAB 3. TATA KELOLA, KEPEMIMPINAN, DAN PENGARAHAN (TKP)

STRATEGI COPING PERAWAT RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA ( Fenomena pada Perawat di RSJD Surakarta )

PEMBAHASAN Gambaran Model Konseptual Keperawatan Menurut Imogene M. King

SUMMARY TIME ORIENTED RECORD (STOR) By: Raden Sanjoyo D3 Rekam Medis FMIPA Universitas Gadjah Mada

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan yang menuntut peran perawat yang lebih sejajar untuk

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan bangsa (Dwienda.dkk, 2014). pada balita 900 per penduduk pada tahun 2012 menurut Kajian

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya angka Kematian Ibu yang masih tinggi (AKI) di. berbagai pihak. Terdapat beberapa penyebab yang

PT. AR. MUHAMAD RUMAH SAKIT AR. BUNDA JL. ANGKATAN 45 KEL. GUNUNG IBUL TELP. (0713) FAX. (0713) PRABUMULIH SUM - SEL 31121

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia yaitu sebesar 32

BAB II TINJAUAN TEORI

LILIK SUKESI DIVISI GUNJAL HIPERTENSI DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT DALAM R.S. HASAN SADIKIN / FK UNPAD BANDUNG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Kesiapan (readiness) terhadapinteprofesional Education (IPE)

BAB I PENDAHULUAN. tersebut yang disertai dengan perilaku mengamuk yang tidak dapat dibatasi

BAB I PENDAHULUAN. adalah profesi kesehatan yang berfokus pada individu,

PROGRAM PENDIDIKAN PASIEN DAN KELUARGA (PPK) / PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT PPK

BAB II TINJAUAN TEORITIS

Titik Anggraeni KDK, Implementasi

BAB I DEFINISI BAB II A. DEFINISI

BUKU PANDUAN PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN ANAK II

a. Model dokumentasi ini terdiri dari empat komponen, yaitu : 1) Data Dasar Data dasar berisi semua informasi yang telah dikaji dari klien ketika pert

ASUHAN KEBIDANAN PADA An. E USIA 8 TAHUN DENGAN VARICELLA. Nur Hasanah* dan Heti Latifah** ABSTRAK

PANDUAN KEPERAWATAN ANAK PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS ALIH JALUR STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN TAHUN 2017/2018

KOMPETENSI PERAWAT KLINIK MEDIKAL BEDAH

POKJA KUALIFIKASI dan PENDIDIKAN STAFF (KPS)

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR RS (...) NOMOR :002/RSTAB/PER-DIR/VII/2017 TENTANG PANDUAN EVALUASI STAF MEDIS DOKTER BAB I DEFINISI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan salah satu factor penting dalam kehidupan, hal

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GANGGUAN SENSORI PERSEPSI: HALUSINASI

LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN

INOVASI KEPERAWATAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA PASIEN KANKER DIRUANG SIRSAK RSUD CENGKARENG

By. Lufthiani, S.Kep, Ns

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN (PROFESI NERS) SIKAP

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. diberikan kepada klien oleh suatu tim multi disiplin. Tim pelayanan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menurut hasil survey kesehatan rumah tangga (SKRT) tahun 2004, angka

BAB II TINJAUAN TEORETIS. dan mencapai tujuan yang telah ditentukan (Herujito, 2001). mengandung arti control yang diterjemahkan ke dalam bahasa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan melibatkan sekelompok mahasiswa atau profesi kesehatan yang

Keperawatan sebagai Terapi pada Keperawatan Medikal Bedah

PANDUAN KEPERAWATAN ANAK PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN TAHUN 2016/2017

BAB 1 PENDAHULUAN. berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yang komprehensif ditujukan

BAB I PENDAHULUAN. kedokteran disebut dengan Systemic Lupus Erythematosus (SLE), yaitu

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tanggung jawab untuk menyediakan fasilitas kesehatan tersebut dengan biaya

PENGARUH KOMPETENSI BIDAN DI DESA DALAM MANAJEMEN KASUS GIZI BURUK ANAK BALITA TERHADAP PEMULIHAN KASUS DI KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2008 ARTIKEL

KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. mempunyai kebutuhan yang spesifik (fisik, psikologis, sosial dan spiritual) yang

2). Fokus pada kesadaran pada proses pembelajaran dan tanggung jawab. 3). Peran dosen tidak mengajari tetapi menstimulasi proses yang aktif.

BAB I PENDAHULUAN. modern. Perkembangan tersebut membawa dampak bagi peningkatan. kebutuhan tenaga keperawatan profesional yang adaptif dengan

yang dihadapi saat memberikan asuhan keperawatan kepada pasien. i. Memberikan tugas kepada peserta didik dalam bentuk laporan kegiatan sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pharmaceutical care menggeser paradigma praktik kefarmasian dari drug

BAB 1 PENDAHULUAN. Lapangan Komprehensif (PBLK), tujuan akhir kegiatan PBLK, manfaat bagi

BAB I PENDAHULUAN. Keperawatan sebagai bagian intergral dari pelayanan kesehatan, ikut menentukan mutu dari pelayanan kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI APOTEK INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ISLAM AMAL SEHAT SRAGEN SKRIPSI

NERS SPESIALIS, LEVEL BERAPA? PROGRAM STUDI KEPERAWATAN (NERS SPESIALIS) LEVEL 8 KKNI SIKAP

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEDOMAN MANAJER PELAYANAN PASIEN RUMAH SAKIT (CASE MANAGER)

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan kesehatan berubah dengan cepat sesuai dengan perubahan

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan adalah keadaan sehat baik secara fisik, mental, spiritual maupun

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan salah satu faktor terpenting dalam kehidupan. Hal

B AB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman modern ini banyak ibu yang memilih melakukan

PADA TAHUN 2020 MENHHASILKAN PERAWAT PROFESIONAL, PENUH CINTA KASIH DAN MAMPU BERSAING SECARA NASIONAL.

PEMERINTAH KOTA PONTIANAK PERATURAN DAERAH KOTA PONTIANAK NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. mempertanggungjawabkan dan membuktikan pekerjaannya. Oleh karena itu ada

PELAYANAN BEDAH DAN ANESTESI

DOKUMENTASI KEPERAWATAN Oleh Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan

INSTRUMEN SUPERVISI ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN SECARA LANGSUNG PADA PERAWAT ASOSIET

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan sakit (Notoatmodjo, 2005). fungsi anggota tubuh (Joyomartono, 2006).

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Sakit pasal 1 ayat 1 menyatakan rumah sakit adalah suatu institusi. pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan

DIAGNOSA DAN RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

INTERPROFESIONAL EDUCATION DALAM PANDANGAN DOKTER GIGI. Oleh : drg Laelia Dwi Anggraini, SpKGA

Transkripsi:

Komunikasi dengan tenaga kesehatan lain Lilik s

Perbedaan peran antar profesi Peluang melakukan kolaborasi berbagi, mengisi dan memberi masukan dalam tim menciptakan iklim kerja yang saling memuaskan dan mempercepat

Tim tenaga kesehatan dalam tatanan pelayanan kesehatan Tim pelayanan kesehatan interprofesional merupakan sekelompok tenaga kesehatan profesional yang mempunyai keahlian berbeda, aturan dan tujuan umum yang jelas Tim akan berfungsi dengan baik jika terdapat konstribusi dari anggota tim dalam memberikan pelayanan kesehatan terbaik Anggota tim kesehatan meliputi: klien, perawat, dokter, fisioterapi, pekerja sosial, ahli gizi, manager, dan apoteker

Definisi kolaborasi Kolaborasi adalah menggunakan prinsip perencanaan dan pengambilan keputusan bersama, berbagi saran, kebersamaan, tanggung gugat, keahlian dan tujuan serta tanggung jawab bersama

Kriteria kolaborasi 1. harus melibatkan tenaga ahli dengan bidang keahlian yang berbeda, yang dapat bekerjasama timbale balik secara mulus; 2. anggota kelompok harus bersikap tegas dan mau bekerjasama; dan 3. kelompok harus memberikan pelayanan yang keunikannya dihasilkan dari kombinasi pandangan dan keahlian yang diberikan oleh setiap anggota tim (Whitney, 2000).

model kolaborasi antara dokter dan perawat Fungsi Medis: Pemeriksaan radiologi dan patologi Diagnosa Resep Prosedur diagnostik dan pembedahan Merujuk Dokter Fungsi Kolaborasi: Manajemen Kasus Perawatan terapeutik Klinik Penyakit Kronis Perawatan Luka Pengkajian/Skrining Pendidikan Kesehatan Imunisasi Program dan Proyek Kesehatan Masyarakat Manajemen data klinis Pengontrolan Infeksi perawat Fungsi Perawat: Klinik Kesehatan wanita Klinik Kesehatan Bayi Triage Promosi kesehatan dan Pencegaha n Penyakit

hambatan dalam berkolaborasi antara perawat-dokter Dominasi Kekuasan Perbedaan Tingkat Pendidikan/Pengetahuan Komunikasi Cara Pandang

Komunikasi antar tenaga kesehatan Komunikasi sebagai alat yang digunakan tenaga profesional untuk bekerjasama dalam pelayanan perawatan kesehatan.

Tjuan komunikasi antar tenaga kesehatan Komunikasi antar tenaga kesehatan bertujuan untuk 1. meningkatkan kesadaran tentang masalah kesehatan, masalah, atau solusi 2. mempengaruhi sikap untuk membuat dukungan untuk tindakan mandiri atau kolaborasi 3.. menunjukkan atau menggambarkan keterampilan; 4. meningkatkan permintaan untuk layanan kesehatan; 5. memberi informasi atau memperkuat pengetahuan, sikap, atau perilaku.

Delegasi pemindahan tanggungjawab penampilan aktivitas dari satu orang ke orang lain. Pada saat pendelegasian dilakukan, terjadi transfer tanggung jawab penampilan kebutuhan bukan tanggung jawab profesional dari asuhan keperawatan

Proses pendelegasian Buat rencana tugas yang perlu dituntaskan Identifikasi keterampilan dan tingkat pendidikan yang diperlukan untuk melaksanakan tugas Pilih orang yang mampu melaksanakan tugas yang didelegasikan Komunikasikan dengan jelas apa yang akan dikerjakan dan apa tujuannya. Buat batasan waktu dan monitor penyelesaian tugas Jika bawahan tidak mampu melaksanakan tugas karena menghadapi masalah tertentu, manajer harus bisa menjadi model peran dan menjadi nara sumber untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi Evaluasi kinerja setelah tugas selesai Pendelegasian terdiri dari tugas dan kewenangan

Standar Komunikasi Tim Kesehatan Peduli dan professional Mendengarkan aktif Mencoba memahami keunikan masing-masing orang Model perilaku dalam kolaborasi Mengakui pengalaman orang dan perasaan lain. Perhatikan ide-ide Anda sendiri dan apa yang Anda tawarkan kepada kelompok. kooperatif. Langsung. Mengidentifikasi umum, tujuan bersama dan keprihatinan. Nyatakan perasaan Anda dengan menggunakan pernyataan "saya". Jangan mengambil hal-hal pribadi. Belajar untuk mengatakan "saya salah" dan "Anda mungkin benar." Jangan merasa tekanan untuk setuju langsung. Pikirkan semua kemungkinan solusi sebelum pertemuan, dan bersedia untuk beradaptasi jika lebih alternatif kreatif disajikan

Resolusi Konflik Konflik akan berkembang di seluruh tatanan pekerjaan. Berbagai konflik dapat terjadi karena adanya kesenjangan karena masalah otoritas

mengubah konflik menjadi kerja sama: Berinsiatif untuk mendiskusikan masalah Menggunakan ketrampilan mendengarkan aktif Menunjukkan data dokumen yang relavan dengan isu yang dibahas Tujuan adalah penyelesaian masalah Ciptakan iklim dimana setiap partisipan memandang negosiasi sebagai usaha kolaborasi Gunakan kesimpulan cerdas untuk menyediakan umpan balik Catat seluruh hasil dalam bentuk tulisan.

Resolusi konflik Perawat-Dokter Identifikasi seluruh nama Mulai dari nama dokter Sampaikan nama dan posisi saudara Identifikasi klien dan diagnosis klien dan nama orang lain yang terlibat dalam masalah tersebut Ringkas masalah Tulis secara singkat data-data factual tentang masalah Menyarankan solusi Tuliskan intervensi yang telah dicoba Kutip standar praktik klinik yang relevan Tuliskan kesimpulan Klarifikasi sispa yang bertanggung jawab untuk implementasi Ringkas pesanan baru, khususnya jika ini disampaikan melalui telepon Bingkai ulang waktu yang spesifik

Langkah-langkah Berkomunikasi Dengan Dokter 1. Membuka komunikasi dengan penuh penghargaan dan tekankan hubungan kemitraan. Dokter, perkenalkan nama saya suster Rika. Saya yang akan merawat klien dokter yang bernama A. Kerjasama dan masukan dokter saya harapkan untuk bisa memberikan perawatan yang terbaik kepada klien A...

Langkah-langkah Berkomunikasi Dengan Dokter 2. Menjelaskan diagnosa klien dengan diagnosa keperawatan Dokter, klien ini didiagnosa dengan gastroenteritis akut dengan dehidrasi berat. 3. Menjelaskan kondisi klien dengan nomenklatur NANDA Dokter, klien kita ini akan didiagnosa medis Gastroenteritis akut dan mengalami kekurangan cairan yang berat dan potensial mengalami gangguan kesadaran. Ketidakseimbangan elektrolit juga pasti terjadi oleh karena itu terapi cairan menjadi sangat penting

Langkah-langkah Berkomunikasi Dengan Dokter 4. Meminta umpan balik (feedback) dari dokter tentang kondisi klien Bagaimana dok, ada tanggapan tentang kondisi klien A? 5. Mengucapkan terima kasih dan menekankan untuk dapat menghubungi dokter jika terjadi sesuatu yang perlu didiskusikan

No Jenis Kegiatan 1. 2. Setting wawancara Menyapa dokter dengan menyebut nama dan senyum 3. 4. 5. Mempersilahkan masuk dan berjabat tangan Memperkenalkan diri kepada dokter Memperkenalkan klien kelolaan yang dirawat bersama 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. Menjelaskan kondisi klien dengan menggunakan diagnosa keperawatan Menerima umpan balik yang diberikan Berdiskusi dengan hangat Melakukan kontak mata Melakukan respon verbal dengan benar Melakukan respon non verbal dengan benar Mengulangi (mengklarifikasi) dan merangkum hasil diskusi 13. Membuat catatan tertulis tentang hasil wawancara