Komunikasi dengan tenaga kesehatan lain Lilik s
Perbedaan peran antar profesi Peluang melakukan kolaborasi berbagi, mengisi dan memberi masukan dalam tim menciptakan iklim kerja yang saling memuaskan dan mempercepat
Tim tenaga kesehatan dalam tatanan pelayanan kesehatan Tim pelayanan kesehatan interprofesional merupakan sekelompok tenaga kesehatan profesional yang mempunyai keahlian berbeda, aturan dan tujuan umum yang jelas Tim akan berfungsi dengan baik jika terdapat konstribusi dari anggota tim dalam memberikan pelayanan kesehatan terbaik Anggota tim kesehatan meliputi: klien, perawat, dokter, fisioterapi, pekerja sosial, ahli gizi, manager, dan apoteker
Definisi kolaborasi Kolaborasi adalah menggunakan prinsip perencanaan dan pengambilan keputusan bersama, berbagi saran, kebersamaan, tanggung gugat, keahlian dan tujuan serta tanggung jawab bersama
Kriteria kolaborasi 1. harus melibatkan tenaga ahli dengan bidang keahlian yang berbeda, yang dapat bekerjasama timbale balik secara mulus; 2. anggota kelompok harus bersikap tegas dan mau bekerjasama; dan 3. kelompok harus memberikan pelayanan yang keunikannya dihasilkan dari kombinasi pandangan dan keahlian yang diberikan oleh setiap anggota tim (Whitney, 2000).
model kolaborasi antara dokter dan perawat Fungsi Medis: Pemeriksaan radiologi dan patologi Diagnosa Resep Prosedur diagnostik dan pembedahan Merujuk Dokter Fungsi Kolaborasi: Manajemen Kasus Perawatan terapeutik Klinik Penyakit Kronis Perawatan Luka Pengkajian/Skrining Pendidikan Kesehatan Imunisasi Program dan Proyek Kesehatan Masyarakat Manajemen data klinis Pengontrolan Infeksi perawat Fungsi Perawat: Klinik Kesehatan wanita Klinik Kesehatan Bayi Triage Promosi kesehatan dan Pencegaha n Penyakit
hambatan dalam berkolaborasi antara perawat-dokter Dominasi Kekuasan Perbedaan Tingkat Pendidikan/Pengetahuan Komunikasi Cara Pandang
Komunikasi antar tenaga kesehatan Komunikasi sebagai alat yang digunakan tenaga profesional untuk bekerjasama dalam pelayanan perawatan kesehatan.
Tjuan komunikasi antar tenaga kesehatan Komunikasi antar tenaga kesehatan bertujuan untuk 1. meningkatkan kesadaran tentang masalah kesehatan, masalah, atau solusi 2. mempengaruhi sikap untuk membuat dukungan untuk tindakan mandiri atau kolaborasi 3.. menunjukkan atau menggambarkan keterampilan; 4. meningkatkan permintaan untuk layanan kesehatan; 5. memberi informasi atau memperkuat pengetahuan, sikap, atau perilaku.
Delegasi pemindahan tanggungjawab penampilan aktivitas dari satu orang ke orang lain. Pada saat pendelegasian dilakukan, terjadi transfer tanggung jawab penampilan kebutuhan bukan tanggung jawab profesional dari asuhan keperawatan
Proses pendelegasian Buat rencana tugas yang perlu dituntaskan Identifikasi keterampilan dan tingkat pendidikan yang diperlukan untuk melaksanakan tugas Pilih orang yang mampu melaksanakan tugas yang didelegasikan Komunikasikan dengan jelas apa yang akan dikerjakan dan apa tujuannya. Buat batasan waktu dan monitor penyelesaian tugas Jika bawahan tidak mampu melaksanakan tugas karena menghadapi masalah tertentu, manajer harus bisa menjadi model peran dan menjadi nara sumber untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi Evaluasi kinerja setelah tugas selesai Pendelegasian terdiri dari tugas dan kewenangan
Standar Komunikasi Tim Kesehatan Peduli dan professional Mendengarkan aktif Mencoba memahami keunikan masing-masing orang Model perilaku dalam kolaborasi Mengakui pengalaman orang dan perasaan lain. Perhatikan ide-ide Anda sendiri dan apa yang Anda tawarkan kepada kelompok. kooperatif. Langsung. Mengidentifikasi umum, tujuan bersama dan keprihatinan. Nyatakan perasaan Anda dengan menggunakan pernyataan "saya". Jangan mengambil hal-hal pribadi. Belajar untuk mengatakan "saya salah" dan "Anda mungkin benar." Jangan merasa tekanan untuk setuju langsung. Pikirkan semua kemungkinan solusi sebelum pertemuan, dan bersedia untuk beradaptasi jika lebih alternatif kreatif disajikan
Resolusi Konflik Konflik akan berkembang di seluruh tatanan pekerjaan. Berbagai konflik dapat terjadi karena adanya kesenjangan karena masalah otoritas
mengubah konflik menjadi kerja sama: Berinsiatif untuk mendiskusikan masalah Menggunakan ketrampilan mendengarkan aktif Menunjukkan data dokumen yang relavan dengan isu yang dibahas Tujuan adalah penyelesaian masalah Ciptakan iklim dimana setiap partisipan memandang negosiasi sebagai usaha kolaborasi Gunakan kesimpulan cerdas untuk menyediakan umpan balik Catat seluruh hasil dalam bentuk tulisan.
Resolusi konflik Perawat-Dokter Identifikasi seluruh nama Mulai dari nama dokter Sampaikan nama dan posisi saudara Identifikasi klien dan diagnosis klien dan nama orang lain yang terlibat dalam masalah tersebut Ringkas masalah Tulis secara singkat data-data factual tentang masalah Menyarankan solusi Tuliskan intervensi yang telah dicoba Kutip standar praktik klinik yang relevan Tuliskan kesimpulan Klarifikasi sispa yang bertanggung jawab untuk implementasi Ringkas pesanan baru, khususnya jika ini disampaikan melalui telepon Bingkai ulang waktu yang spesifik
Langkah-langkah Berkomunikasi Dengan Dokter 1. Membuka komunikasi dengan penuh penghargaan dan tekankan hubungan kemitraan. Dokter, perkenalkan nama saya suster Rika. Saya yang akan merawat klien dokter yang bernama A. Kerjasama dan masukan dokter saya harapkan untuk bisa memberikan perawatan yang terbaik kepada klien A...
Langkah-langkah Berkomunikasi Dengan Dokter 2. Menjelaskan diagnosa klien dengan diagnosa keperawatan Dokter, klien ini didiagnosa dengan gastroenteritis akut dengan dehidrasi berat. 3. Menjelaskan kondisi klien dengan nomenklatur NANDA Dokter, klien kita ini akan didiagnosa medis Gastroenteritis akut dan mengalami kekurangan cairan yang berat dan potensial mengalami gangguan kesadaran. Ketidakseimbangan elektrolit juga pasti terjadi oleh karena itu terapi cairan menjadi sangat penting
Langkah-langkah Berkomunikasi Dengan Dokter 4. Meminta umpan balik (feedback) dari dokter tentang kondisi klien Bagaimana dok, ada tanggapan tentang kondisi klien A? 5. Mengucapkan terima kasih dan menekankan untuk dapat menghubungi dokter jika terjadi sesuatu yang perlu didiskusikan
No Jenis Kegiatan 1. 2. Setting wawancara Menyapa dokter dengan menyebut nama dan senyum 3. 4. 5. Mempersilahkan masuk dan berjabat tangan Memperkenalkan diri kepada dokter Memperkenalkan klien kelolaan yang dirawat bersama 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. Menjelaskan kondisi klien dengan menggunakan diagnosa keperawatan Menerima umpan balik yang diberikan Berdiskusi dengan hangat Melakukan kontak mata Melakukan respon verbal dengan benar Melakukan respon non verbal dengan benar Mengulangi (mengklarifikasi) dan merangkum hasil diskusi 13. Membuat catatan tertulis tentang hasil wawancara