INTERAKSI MANUSIA DENGAN LINGKUNGAN EKONOMI. Kegiatan manusia dalam memanfaatkan lingkungan ekonominya

dokumen-dokumen yang mirip
Bab 9 PASAR OLIGOPOLI

TEORI PASAR. Wawong Dwi Ratminah Prodi Teknik Pertambangan FTM, UPN Veteran Yogyakarta

2. Macam macam pasar Pasar dapat dikelompokkan menjadi 4 jenis:

Pasar adalah tempat atau sarana bertemunya penjual dan pembeli baik secara langsung maupun tidak langsung untuk melakukan transaksi jual/beli

1. Pasar Tradisional. 2. Pasar Modern

JENIS & STRUKTUR PASAR. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH

Definisi Pasar Monopoli

b. Fungsi Pasar c. Jenis-jenis Pasar 1)

TEORI PASAR. Materi Presentasi. Pasar Persaingan Sempurna Pasar Monopoli Pasar Monopolistis Pasar Oligopoli. Sayifullah, SE., M.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Ekonomi Mikro OLIGOPOLI

Wulansari Budiastuti, S.T., M.Si.

DAFTAR ISI... HALAMAN DAFTAR TABEL... DAFTAR GRAFIK... DAFTAR BOKS... KATA PENGANTAR...

Pengantar Ekonomi Mikro

Bentuk-Bentuk Pasar. Categories : Bentuk-Bentuk Pasar. ekonomi.

DEFINISI PASAR OLIGOPOLI Pasar oligopoli adalah pasar yang hanya terdiri dari beberapa produsen saja. Jika hanya dua perusahaan disebut dengan

MAKALAH EKONOMI MIKRO PASAR OLIGOPOLI SYARI TRI MULIA DOSEN : SUGIS PANCA YANARTI

PASAR MONOPOLI, OLIGOPOLI, PERSAINGAN SEMPURNA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Kebijakan Makro Ekonomi

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PASAR PERSAINGAN SEMPURNA

STRUKTUR PASAR. 1. Menurut segi fisiknya, pasar dapat dibedakan menjadi beberapa macam, di

Materi 11 Ekonomi Mikro

Materi 10 Ekonomi Mikro

PEREKONOMIAN INDONESIA TAHUN 2007: PROSPEK DAN KEBIJAKAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PERENCANAAN TENAGA KERJA KABUPATEN KARAWANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BANYUMAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENANAMAN MODAL DI KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Pasar Oligopoli dan Monopoli

- 1 - PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Kewirausahaan. Persaingan Dalam Pasar Bebas. Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom. Modul ke: Fakultas Fakultas Teknik. Program Studi Arsitektur

SISTEM DAN LINGKUNGAN BISNIS. Muniya Alteza

STRUKTUR PASAR & LABA MAKSIMUM

WALIKOTA KENDARI PERATURAN DAERAH KOTA KENDARI

- 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PENANAMAN MODAL

BAB. X. JARINGAN USAHA KOPERASI. OLEH : Lilis Solehati Y, SE.M.Si

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Joesron dan Fathorozzi (2003) produksi adalah berkaitan dengan

WALIKOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM MEMBERIKAN KESEMPATAN KERJA MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. sosial, sikap-sikap masyarakat, dan institusi-institusi nasional, disamping tetap

BAB I PENDAHULUAN. integral dan menyeluruh. Pendekatan dan kebijaksanaan sistem ini telah

monopolistik - Pasar oligopoli

I. PENDAHULUAN. membangun infrastruktur dan fasilitas pelayanan umum. pasar yang tidak sempurna, serta eksternalitas dari kegiatan ekonomi.

BUPATI CILACAP PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP,

BAB VI SASARAN, INISITIF STRATEJIK DAN PROGRAM PEMBANGUNAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM

SILABUS OLIMPIADE EKONOMI. : 120 menit tingkat kabupaten/kota dan provinsi. 150 menit tingkat nasional

I. PENDAHULUAN. Salah satu faktor pendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah

KEBIJAKAN MANAGEMEN RESIKO

BAB VI Struktur Pasar

PENGANTAR ILMU EKONOMI MAKRO BAB 1 RUANG LINGKUP ANALISIS MAKROEKONOMI

Standar Perburuhan Internasional yang mendukung kebebasan berserikat, dialog sosial tripartit, perundingan bersama dan SDG

BUPATI SUMBA TENGAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TENGAH NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PENANAMAN MODAL

Peningkatan Daya Saing Industri Manufaktur

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator yang penting dalam

RANCANGAN (disempurnakan) PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Arus Lingkar Pendapatan dalam Perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. yang berhubungan dengan warga negaranya. Terlebih pada negara-negara yang

Jenis-Jenis Pasar PERSAINGAN DAN MONOPOLI DEFINISI PASAR

BAB II PERAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL A. STRUKTUR PEREKONOMIAN INDONESIA

Pertumbuhan inklusif

VIII. SIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN. Berdasarkan hasil dan pembahasan Bab V sampai dengan Bab VII,

I. PENDAHULUAN. Distribusi Persentase PDRB Kota Bogor Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun

NERACA PEMBAYARAN, PENDAPATAN NASIONAL, GDP DAN GNP

6. ANALISIS DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN Kebijakan di dalam pengembangan UKM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ekonomi Kelas X STRUKTUR PASAR K TSP & K-13 A. PENGERTIAN DAN FUNGSI PASAR B. STRUKTUR PASAR Tujuan Pembelajaran

STRUKTUR PASAR PERSAINGAN SEMPURNA

BAB III ASUMSI-ASUMSI DASAR DALAM PENYUSUNAN RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (RAPBD)

Pengertian,Fungsi,Bentuk,Peranan dan Kegunaan Pasar

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Pengantar Ekonomi Mikro SISTEM PASAR BEBAS DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG. Nomor : 08 Tahun 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada bulan akhir tahun dan bulan awal tahun umumnya kondisi di

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

TARGET ,60 (dalam milayar rupiah)

BAB I PENDAHULUAN. (growth). Pembangunan ekonomi yang mengalami pertumbuhan yaitu apabila tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Nasional yang dilaksanakan oleh bangsa Indonesia bertujuan

MAKALAH NERACA PEMBAYARAN. Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Perekonomian Indonesia Yang Dibina Oleh Ibu Dra. Sudarti, M.Si.

STRUKTUR PASAR PERSAINGAN MONOPOLI

TEORI PASAR. Pengantar Ilmu Ekonomi

Pandangan Tentang Sistem Pasar Bebas

TEORI PASAR. Pengantar Ilmu Ekonomi

Analisis fundamental. Daftar isi. [sunting] Analisis fundamental perusahaan. Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

TEORI PASAR (STRUKTUR PASAR)

BAB I PENDAHULUAN. Semakin banyak penduduknya maka semakin besar pula kesempatan kerja yang dibutuhkan.

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH

NCA N LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 12 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG

Kegiatan Ekonomi : 1. Produksi. 2.Distribusi. 3.Konsumsi. Pertemuan ke 2

I. PENDAHULUAN. Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Tahun

- 1 - BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN KETENAGAKERJAAN

BAB IV GAMBARAN UMUM

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PENANAMAN MODAL DI KABUPATEN PURBALINGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

INTERAKSI MANUSIA DENGAN LINGKUNGAN EKONOMI Lingkungan ekonomi adalah faktor ekonomi yang memengaruhi jalannya usaha atau kegiatan ekonomi. Kegiatan ekonomi dapat berjalan dengan baik jika didukung oleh sejumlah faktor yang mempengaruhi atau mendukungnya. Contoh faktor tersebut adalah kebijakan ekonomi pemerintah, pendapatan masyarakat, sumber daya ekonomi yang tersedia dan sebagainya. Lingkungan ekonomi dikatakan mendukung jika pemerintah mampu membuat kebijakan atau aturan yang memungkinkan aktivitas ekonomi berjalan dengan baik, mampu menjamin ketersediaan sumber daya yang dibutuhkan, mampu mengatur persaingan usaha dan seterusnya. Kegiatan manusia dalam memanfaatkan lingkungan ekonominya Jika tidak, maka lingkungan ekonomi suatu negara dikatakan tidak mendukung. Pendapatan masyarakat juga menjadi faktor penting dalam lingkungan ekonomi. Jika secara perorangan maupun perusahaan akan membuka usaha, maka sangat penting untuk memperhatikan pendapatan masyarakatnya. Sebagai contoh sebuah perusahaan kendaraan bermotor aan membuka pabrik mobil di suatu wilayah. Perusahaan tersebut harus memastikan bahwa pendapatan masyarakat yang tinggal di daerah tersebut memiliki kemampuan untuk memiliki mobil. Jika tidak maka perusahaan mobil akan gagal memenuhi target penjualannya. Kegiatan usaha sangat dipengaruhi oleh ketersediaan sumber daya yang ada di suatu wilayah. Sumber daya tersebut dapat berupa sumber daya alam maupun sumber daya manusia. Jika sumberdaya alam sebagai bahan untuk kegiatan produksi tidak tersedia secara terus menerus, maka kegiatan ekonomi akan terganggu.

Manusia dalam kehidupan sehari-hari melakukan interaksi dengan lingkungan ekonominya. Mereka melakukan aktivitas ekonomi dengan memanfaatkan sumber daya ekonomi yang tersedia. Sumber daya ekonomi adalah alat yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia, baik berupa barang maupun jasa. Sumber daya alam, tenaga kerja, modal dan kewirausahaan merupakan sumberdaya ekonomi. Sumber daya alam dapat berupa lahan, bahan tambang, hewan, tumbuhan dan sebagainya. Tenaga kerja merupakan sumber daya untuk menghasilkan barang dan jasa. Sementara itu, kegiatan ekonomi tidak dapat berjalan jika didukung oleh ketersediaan modal dan kewirausahaan.

1. Pengertian Pasar MACAM - MACAM PASAR Dalam ilmu ekonomi, pasar adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli, tidak selalu memerlukan lokasi fisik,dan bisa merujuk kepada suatu negara tempat suatu barang dijual dan dipasarkan. Berdasarkan Wujudnya : Pasar Konkret (nyata) adalah pasar yang tempat terjadinya secara langsung (tatap muka) antar pembeli dan penjual. Pasar Abstrak (tidak nyata) adalah pasar yang menunjukkan hubungan antara penjual dan penjual secara langsung maupun tidak langsung Berdasarkan Hubungan Dengan Proses Produksi : Pasar output (pasar produk) adalah pasar yang menjual-belikan barang hasil produksipasar input (pasar faktor produksi) adalah interaksi antara permintaan dan penawaran terhadap barang dan jasa sebagai masukan pada proses produksi 2. Macam macam pasar Pasar dapat dikelompokkan menjadi 4 jenis: a. Pasar Barang Pasar barang adalah pasar yang menjual produk dalam bentuk barang. Dibagi menjadi dua: Pasar Barang nyata atau riil ( pasar yang menjual produk dalam bentuk barang yang bentuk dan fisiknya jelas). Pasar Barang Abstrak ( pasar yang menjual produk yang tidak terlihat atau tidak riil secara fisik). b. Pasar Jasa / Tenaga Pasar jasa adalah pasar yang menjual produknya dalam bentuk penawaran jasa atas suatu kemampuan. Contoh : pasar jasa seperti pasar tenaga kerja, RumahSakit yang menjual jasa kesehatan. c. Pasar Uang dan Modal Pasar Uang Pasar Uang adalahpasar yang memperjual belikan mata uang Negara Negara yang berlaku di dunia. Disebut juga sebagai pasar valuta asing / valas / Foreign Exchange / Forex. Contohnya adalah transaksi forex di BEJ, BES, agen forex, di internet, dll. Pasar Modal

Pasar Modal adalah pasar yang memperdagangkan surat surat berharga sebagai bukti kepemilikan suatu perusahaan bisnis atau kepemilikan modal untuk diinvestasikan sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat. Contohnya seperti saham, reksadana, obligasi perusahaan swasta dan pemerintah, dan lain sebagainya d. Pasar Luar Negeri Pasar luar negeri menggambarkan hubungan antara permintaan dalam negeri akan produk impor dan penawaran keluar negeri berupa produk ekspor. 3. Jenis Pasar menurut karakteristik demand yang dihadapi perusahaan. a. Pasar Persaingan Sempurna Karakteristik Pasar : Barang yang diproduksi homogen. Produsen dan Konsumen memiliki informasi yang sempurna. Produk yang dihasilkan seorang produsen relative kecil dibanding dengan barang di pasar (industri). Produsen tidak dapat mempengaruhi harga. Produsen dan konsumen bebas keluar masuk pasartidak ada campur tangan pemerintah b. Pasar Monopoli Pasar monopoli terjadi jika hanya ada 1 penjual di pasar tanpa ada pesaing langsung, tidak langsung, baik nyata maupun potensial. Faktor penyebab terbentuknya monopoli : Adanya hambatan teknis (special knowledge, tingginya tingkat efisiensi, control sumber faktor produksi) Hambatan legalitas (Undang-undang dan hak khusus, hak patent, dan hak cipta) Aspek Negatif dari monopoli : Berkurangnya kesejahteraan konsumen Memburuknya kondisi makro ekonomi nasional Memburuknya kondisi perekonomian internasional Aspek Positif dari monopoli Efisiensi dan pertumbuhan ekonomi karena laba maksimal Efisiensi pengadaan barang publik karena skala usaha yang besar Peningkatan kesejahteran masyarakat dalam diskriminasi harga c. Pasar Persaingan Monopolistik

Karakteristik : Terdapat banyak penjual atau produsen Adanya diferensiasi produk. Produsen dapat mempengaruhi harga Produsen dapat keluar masuk pasar Promosi penjualan harus aktif Kebaikan pasar monopolistik: Banyaknya produsen memberikan keuntungan bagi konsumen untuk dapat memilih produk yang terbaik. Kebebasan keluar masuk bagi produsen, mendorong produsen untuk selalu melakukan inovasi. Diferensiasi produk mendorong konsumen selektif dalam menentukan produk yang akan dibelinya, dan dapat membuat konsumen loyal terhadap produk yang dipilihnya.pasar relatif mudah dijumpai oleh konsumen Kelemahan Pasar monopolistik : Pasar monopolistik memiliki tingkat persaingan yang tinggi. Sehingga produsen yang tidak memiliki modal dan pengalaman yang cukup akan cepat keluar dari pasar. Dibutuhkan modal yang cukup besar untuk masuk ke dalam pasar monopolistik, karena pemain pasar di dalamnya memiliki skala ekonomis yang cukup tinggi. Pasar ini mendorong produsen untuk selalu berinovasi, sehingga akan meningkatkan biaya produksi yang akan berimbas pada harga produk. d. Pasar Oligopoli Pasar Oligopoli adalah suatu bentuk pasar yang terdapat beberapa penjual dimana salah satu atau beberapa penjual bertindak sebagai pemilik pasar terbesar (price leader). Umumnya jumlah perusahaan lebih dari dua tetapi kurang dari sepuluh. Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan memposisikan dirinya sebagai bagian yang terikat dengan permainan pasar, di mana keuntungan yang mereka dapatkan tergantung dari tindak tanduk pesaing mereka. Sehingga semua usaha promosi, iklan, pengenalan produk baru, perubahan harga, dan sebagainya dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari pesaing mereka. Di Indonesia pasar oligopoli dapat dengan mudah kita jumpai, misalnya pada pasar semen, pasar layanan operator selular, pasar otomotif serta pasar yang bergerak dalam industri berat. Ciri ciri Pasar Oligopoli : Terdapat beberapa penjual Barang yang dijual homogen atau beda corak Sulit dimasuki perusahaan baru

Membutuhkan peran iklan Terdapat satu market leader (pemimpin pasar) Harga jual tidak mudah berubah Macam macam Pasar Oligopoli : Oligopoli murni : menjual barang yang homogen. Biasanya banyak dijumpai dalam industri yang menghasilkan bahan mentah. Contoh : pasar semen, produsen bensin Oligopoli diferensial : menjual barang berbeda corak. Barang seperti itu umumnya adalah barang akhir. Contoh : pasar mobil, pasar sepeda motor Kebaikan Pasar Oligopoli : Memberi kebebasan memilih bagi pembeli. Mampu melakukan penelitian dan pengembangan produk. Lebih memperhatikan kepuasan konsumen karena adanya persaingan penjual. Adanya penerapan teknologi baru. Keburukan Pasar Oligopoli : Menciptakan ketimpangan distribusi pendapatan Harga yang stabil dan terlalu tinggi bisa mendorong timbulnya inflasi Bisa timbul pemborosan biaya produksi apabila ada kerjasama antar oligopolis karena semangat bersaing kurang Bisa timbul eksploitasi terhadap pembeli dan pemilik faktor produksi Sulit ditembus/dimasuki perusahaan baru dan bisa berkembang ke arah monopoli

KETENAGAKERJAAN DI INDONESIA Data dan informasi ketenaga-kerjaan sangat penting bagi penyusunan kebijakan, stategi dan program ketenagakerjaan dalam rangka pembangunan dan pemecahan masalah ketenagakerjaan saat ini dan masa datang. Kebijakan, strategi dan program ketenagakerjaan yang baik dan benar sangat ditentukan oleh kondisi data dan informasi ketenagakerjaan yang baik pula. Apabila telah tersusun kebijakan, strategi dan program ketenagakerjaan maka kemungkinan besar masalah ketenagakerjaan akan dapat dipecahkan secara benar pula. Untuk dapat menyediakan data dan informasi ketenagakerjaan yang akurat dan benar tersebut sangat ditentukan oleh dukungan sistem informasi ketenagakerjaan yang baik dan handal. Sistem informasi ketenagakerjaan yang dimaksud disini menyangkut arus data dan informasi dari sumber data ke tempat pengolahan dan seterusnya ke pengguna data dan informasi ketenagakerjaan khususnya para pengambil dan penyusun kebijakan, strategi dan program ketenagakerjaan. Dalam era otonomi saat ini, masalah arus data dan informasi ketenagakerjaan ini mengalami kemunduran. Sumber data ketenagakerjaan seperti instansi yang bertanggung jawab dibidang ketenagakerjaan yang berada di daerah baik Propinsi maupun Kabupaten/Kota tidak pernah lagi mau mengirim data dan informasi ke pusat.kondisi ini telah mempengaruhi keberadaan data dan informasi ketenagakerjaan, yang pada akhirnya data dan informasi ketenagakerjaan yang dipergunakan saat ini masih bertumpu pada data dan informasi ketenagakerjaan yang bersifat makro. Data dan informasi ketenagakerjaan makro tersebut, sampai saat ini belum mampu untuk menjawab berbagai tantangan dan masalah ketenaga-kerjaan yang dihadapi. Hal-hal yang bersifat mikro seperti data dan informasi pelatihan, hubungan industrial (perselisihan dan pemogokan kerja) dan penempatan tenaga kerja dalam negeri dan luar negeri serta keselamatan, kecelakaan dan kesehatan kerja, usaha-usaha untuk peningkatan produktivitas kerja dan pengupahan masih belum tersedia dengan baik dan benar. Memperhatikan permasalahan diatas, maka sudah seharusnya dibangun suatu sistem informasi ketenagakerjaan era baru, dengan tujuan agar data dan informasi ketenagakerjaan yang bersifat mikro tersebut dapat tersedia dengan baik dan benar. Pembangunan sistem informasi ketenagakerjaan seperti itu tidaklah mudah untuk diwujudkan, karena menghadapi berbagai tantangan. Akan tetapi ada pepatah mengatakan :?Masih ada jalan ke Roma?, yang berarti kalau diusahakan dan dipikirkan secara terus menerus maka sistem informasi ketenagakerjaan era baru dapat terbangun yang akhirnya data dan informasi ketenagakerjaan yang akurat dan kontiniu baik yang bersifat makro maupun mikro dapat disediakan dengan baik dan benar. Komponen Sistim Informasi Ketenagakerjaan Sistim informasi ketenagakerjaan merupakan kesatuan komponen yang terdiri atas kelembagaan, sumber daya manusia, perangkat keras, perangkat lunak, subtansi data dan informasi yang terkait satu sama lain dalam satu mekanisme kerja (pengumpulan pendatabasean, pengolahan, analisis, penyajian dan penyebarluasan data dan informasi ketenagakerjaan). Pembangunan sistim informasi ketenagakerjaan tidaklah dapat dilakukan secara instant, tetapi perlu dibangun secara bertahap dan selanjutnya diujicobakan serta disosialisasikan untuk disepakati oleh sumber data, pengelola dan pengguna. Hal ini perlu ditegaskan karena dari pengalaman menunjukkan bahwa pembangunan lebih mudah dari

implementasi dan pemeliharaan. Oleh sebab itu pembangunan sistim informasi ketenagakerjaan perlu direncanakan secara matang, agar dapat terlaksana dan diimplementasikan secara kontiniu oleh pengelola dan lembaga yang terkait dengan sistim informasi ketenaga-kerjaan tersebut. Pembangunan sistim informasi ketenagakerjaan menyangkut pembangunan berbagai komponen yang telah disebutkan diatas. Komponen tersebut menyangkut; Sumber Daya Manusia. Pengelola dan Penyaji Data dan Informasi Ketenagakerjaan baik di tempat sumber data dan pengguna harus mempunyai pengetahuan, ketrampilan dan keahlian mengelola dan menyajikan informasi ketenagakerjaan. Pengelola dan penyaji harus mengetahui data dan informasi ketenagakerjaan baik jenis dan karakteristiknya, karena sangat berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan para pengguna data dan informasi ketenagakerjaan. Selain pengetahuan akan data dan informasi ketenagakerjaan, seharusnya pengelola dan penyaji data dan informasi ketenagakerjaan mengetahui, memahami dan dapat mengaplikasikan teknologi informasi untuk memproses data dan informasi ketenagakerjaan tersebut. Pengelola dan penyaji harus kreatif dan inovatif dalam rangka mengumpulkan, mendatabasekan mengolah dan menyajikan serta menyebarluaskan data dan informasi ketenagakerjaan. Apabila pengelola dan penyaji data dan informasi ketenagakerjaan tersebut tidak mempunyai pengetahuan, keahlian dan ketrampilan mustahil data dan informasi ketenagakerjaan tersebut dapat tersedia secara akurat dan berkesinambungan. Dengan demikian sumber daya manusia yang mengelola dan menyajikan data dan informasi ketenagakerjaan merupakan prioritas yang harus dipersiapkan dalam sistim informasi ketenaga-kerjaan, dengan kata lain tanpa adanya sumber daya manusia yang profesional, maka sistim informasi ketenagakerjaan tersebut tidak akan dapat berjalan dengan baik. Pemerintah, Pengusaha dan Buruh Sepakat Bahas Ulang Draf Revisi UU Naker Pemerintah, asosiasi pengusaha dan serikat buruh sepakat untuk duduk bersama membahas ulang draft revisi UU no.13 tahun 2003 tentang ketenaga-kerjaan melalui forumtripartit. Jika revisi perlu dilakukan, maka draft revisi hasil pembicaraan forum tripartit ini yang akan diajukan ke DPR. Sedangkan draf revisi yang ada saat ini, hanya akan dijadikan bahan acuan saja. Draf revisi saat ini hanya menjadi acuan saja, tergantung pada forum tripartit nanti, biar dibicarakan di sana. Yang akan diberikan pemerintah kepada parlemen nanti adalah draf yang mendapat referensi dari tripartit Sementara itu, meskipun mengaku menghargai sikap pemerintah yang mau duduk bersama membahas persoalan itu, namun Ketua umum Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia, menyatakan para buruh tetap waspada menunggu hasil yang akan disepakati dalam forum tripartit itu. jika pemerintah tidak akomodatif terhadap aspirasi para buruh maka tidak tertutup kemungkinan aksi demo akan kembali digelar oleh para buruh. Dilain pihak Menteri Tenaga Kerja Erman Suparno menuturkan tidak ada batas waktu yang ditetapkan untuk membahas rencana revisi UU ketenaga kerjaan itu.

Disamping menggelar forum tripartit, pemerintah akan mengevaluasi pelaksanaan UU No. 13/2003 selama ini, yang akan dilakukan oleh sebuah perguruan tinggi terpercaya. Presiden SBY besok (8/4) sore dijadwalkan akan memberikan penjelasan kepada masyarakat mengenai masalah perekonomian Indonesia secara umum,dan khususnya mengenaiketenagakerjaan. KETENAGAKERJAAN Angkatan Kerja sampai dengan Tahun 2001 di Kalimantan Tengah adalah 808.718 orang, sedangkan kesempatan kerja berjumlah 774.731, atau mengalami pengangguran terbuka sebesar 4,3%. Program Dinas Tenaga Kerja Propinsi Kalimantan Tengah Tahun 2001 sebagai berikut : 1. Program Penciptaan dan Pengembangan Kesempatan Kerja. Tujuan program ini adalah mengatasi pengangguran dengan sasaran penciptaan dan memperluas kesempatan kerja dalam berbagai bidang usaha dan menciptakan tenaga kerja mandiri serta tersedianya sistem informasi dan perencanaan tenaga kerja. 2. Program Peningkatan Kualitas dan Keterampilan Tenaga Kerja Program ini bertujuan untuk menjembatani para pencari kerja dengan lapangan kerja, meningkatkan keterampilan tenaga kerja sehingga mampu memanfaatkan peluang yang ada dan bersaing dengan tenaga kerja dari luar Daerah Kalimantan Tengah (regional maupun manca negara). Sasaran kegiatan ini adalah tersedianya tenaga kerja yang berkualitas, produktif dan berdaya saing tinggi. 3. Program Pengembangan Produktivitas Tenaga Kerja Program ini bertujuan meningkatkan produktivitas tenaga kerja baik produktivitass sektoral (tingkat perusahaan atau lembaga) maupun produktivitas regional. Sasaran program ini adalah peningkatan produktivitas tenaga kerja.. 4. Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenaga Kerjaan. Tujuan program ini adalah mewujudkan rasa ketenangan bekerja dan berusaha sehingga tercipta hubungan yang serasi antara pekerja dan pengusaha yang pada gilirannya dapat meningkatkan kesejahteraan pekerja dan keluarganya, sedangkan sasarannya adalah meningkatkan peran kelembagaan tenaga kerja di perusahaan, perbaikan kondisi kerja serta jaminan kesehatan dan keselamatan kerja.