Pelaksanaan Tes Kemampuan Berpikir Kritis

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan dengan menerapkan model

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini, memiliki definisi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan beberapa istilah yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan penjelasan tentang istilah-istilah, berikut di bawah ini:

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berbentuk Quasi experimental design dengan desain

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. a. Model pembelajaran inkuiri pictorial riddle merupakan model pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Penelitian dilakukan untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dapat terjadi, untuk menghindari hal tersebut maka diberikan penjelasan beberapa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menyamakan persepsi terhadap variabel-variabel yang digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menghindari berbagai penafsiran terhadap definisi yang digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 2002). Metode yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Kemampuan merencanakan percobaan merupakan salah satu keterampilan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan variabel-variabel yang

BAB III METODE PENELITIAN. Agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda maka beberapa istilah yang

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMPN

BAB III METODE PENELITIAN. dalam bentuk persentase. Penelitian deskriptif menggambarkan kegiatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Pembelajaran resiprokal (RT) dalam penelitian ini digunakan sebagai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional variabel yang terlihat di dalam penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Model Pembelajaran Berbasis Masalah merupakan suatu model

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2013 di seluruh SMA Negeri

BAB III METODE PENELITIAN. salah pengertian, berikut diberikan definisi beberapa istilah tersebut:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda maka beberapa istilah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. siswa, kesulitan belajar, dan Keterampilan Proses Sains (KPS). Secara

BAB III METODE PENELITIAN. penjelasan tentang istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian. Penjelasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010). Metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II STUDI LITERATUR...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Praktikum virtual merupakan praktikum menggunakan media komputer

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen ini belu memenuhi persyaratan seperti cara eksperimen yang dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Weak experiment yang digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek Penelitian adalah siswa SMA Korpri Karawang kelas X.4 semester

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM, KETERAMPILAN PROSES SAINS, SIKAP ILMIAH DAN PENGUASAAN KONSEP SISTEM REGULASI...

BAB III METODE PENELITIAN. Beberapa definisi operasional dalam menghindari berbagai penafsiran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Kesulitan belajar siswa yang dimaksud adalah profil kemampuan siswa dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penulis memberikan batasan tentang: tingkat penguasaan siswa dalam menguasai topik bahasan tentang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pengambilan subyek didasarkan pada pertimbangan tertentu, yaitu kelas yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tiga variabel, yaitu model pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. yang lebih spesifik agar lebih efektif dan operasional. Istilah-istilah tersebut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Kemampuan memecahkan masalah merupakan cara atau tahapan yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif yang memberikan gambaran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berhubungan dengan dua macam variabel, yaitu variabel bebas

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimental dengan desain

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... viii. DAFTAR GAMBAR... x. DAFTAR LAMPIRAN... xi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. materi, sarana, serta prasarana belajar. Variabel bebas adalah lembar kerja siswa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini membahas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode dan

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dan upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA),

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mempermudah pembahasan, terlebih dahulu akan diuraikan definisi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini, maka diperlukan penjelaskan tentang istilah yang digunakan, yaitu:

III. METODOLOGI PENELITIAN. memiliki kemampuan kognitif heterogen, sehingga dipilih teknik purposive sampling

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan metode penelitian weak eksperimen dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dibuat beberapa definisi operasional sebagai berikut:

O 1 X O 2 Pre-test Treatment Post-test

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengembangan berarti proses mengembangkan dari yang sederhana menjadi

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Negeri I Bandar Sribhawono

BAB III METODE PENELITIAN. Berikut ini adalah penjelasan operasional tentang istilah-istilah yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Sampel Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 22 Bandung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X MIA SMA Negeri 22 Bandung. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas X MIA 1 SMA Negeri 22 Bandung, tahun ajaran 2013/2014 yang berjumlah 35 orang. Penentuan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Menurut Sugiyono (2008, hlm, 218) purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan \pertimbangan tertentu yakni kelas yang sudah mengalami pembelajaran menggunakan model pembelajaran Guided Inquiry sebelumnya. B. Desain Penelitian Pada penelitian ini, kelompok yang dijadikan sebagai subjek penelitian diberikan pembelajaran mengguanakan model Guided Inquiry pada materi ekosistem. Setelah itu dilakukan pengukuran profil keterampilan berpikir kritis siswa yang mencakup lima indiktaor keterampilan berpikir kritis yang kemudian dikembangkan menjadi 12 sub-indikator. Setelah itu di akhir pembelajaran siswa mengisi angket dan mewawancarai guru yang mengajar di kelas tersebut sebelumnya untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran yang berlangsung. Instrumen tes yang digunakan berupa soal essay berjumlah 12 soal. Desain penelitian tersebut dapat dilihat dari gambar berikut. Kegiatan Pembelajaran dengan Model Pelaksanaan Tes Kemampuan Berpikir Kritis Pengisian Angket oleh siswa dan wawancara kepada guru

30 Pengumpulan Data Gambar 3.1. Desain Penelitian. C. Metode Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif, yang bertujuan untuk menggambarkan keadaan atau menginterpretasikan data sebagaimana adanya. Data yang diperoleh akan dianalisis dan di interpretasikan sesuai dengan tujuan dan pertanyaan penelitian yang telah dikemukakan. Sebagaimana dikemukakan oleh Arikunto (2006) bahwa penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan. D. Definisi Operasional 1. Kemampuan berpikir kritis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan berpikir kritis yang memuat lima kelompok keterampilan berpikir kritis. Kelima kelompok tersebut mengacu pada kelompok keterampilan berpikir kritis menurut Ennis (Costa, 1985) yaitu: Elementary clarification (memberikan penjelasan sederhana); Basic Support (membangun keterampilan dasar); Inference (membuat inferensi); Advance clarification (membuat penjelasan lebih lanjut); Strategy and tactics (mengatur strategi dan taktik). Kemampuan berpikir kritis dalam penelitian ini merupakan kemampuan berpikir kritis siswa yang dapat diukur dengan tes berupa soal essay yang berjumlah 12 soal. 2. Model pembelajaran Guided Inquiry dalam penelitian ini merupakan pembelajaran dalam mempelajari ekosistem dengan siswa lebih banyak diperlihatkan fenomena yang terjadi sehari-hari, merumuskan masalah

31 penyebabnya bersama guru kemudian siswa dalam kelompok membuat rancangan percobaan dan melakukan percobaan untuk dapat merumuskan kesimpulan dari hasil penelitian yang dibimbing oleh guru. Sintaks tahapan model pembelajaran Guided inquiry menurut Amien (1979) seperti berikut : (a) Tahapan penyajian masalah; (b) Tahapan mengumpulkan dan verifikasi; (c) Tahap pengumpulan data melalui eksperimen; (d) Tahap perumusan dan pengolahan data; (e) Tahap analisis proses inkuiri. E. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Tes Kemampuan Berpikir Kritis Soal tes kemapuan berpikir kritis digunakan untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa melalui pembelajaran. Soal yang diberikan merupakan soal uraian, yang setiap soalnya mewakili satu sub-indikator berpikir kritis (Lampiran B2). Kisi-kisi intrumen soal mengacu pada indikator kemampuan berpikir kritis meliputi lima keterampilan berpikir kritis dengan 12 sub-indikator yang dikemukakan oleh Ennis (dalam Costa ed., 1985: 54) (Lampiran B1). Lebih jelasnya mengenai instrument ini, adapun kisi-kisi soal tes kemampuan berpikir kritis yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.1 2. Lembar Angket Lembar angket digunakan untuk mengatahui tanggapan siswa mengenain pembelajaran mengunakan model pembelajaran Guided Inquiry, pembelajaran yang baisa digunakan dan hal-hal yang berkaitan dengan keterampilan berpikir kritis siswa. Angket yang digunakan berupa format checklist dengan kriteria pilihan Setuju dan Tidak Setuju (Lampiran B3). Kisi-kisi format angket dapat dilihat pada Tabel 3.2 3. Pedoman wawancara

32 Wawancara berisi pertanyaan-peratanyaan yang akan diajukan pada guru. Untuk mengetahui tanggapan guru mengenai pembelajaran model pembelajaran Guided Inquiry dan kaitannya dengan peningkatan proses berpikir kritis (Lampiran B4). Kisi-kisi pedoman wawancara dapat dilihat pada Tabel 3.3 Tabel 3.1. Kisi-kisi Soal Tes Kemampuan Kerpikir Kritis No. Indikator Sub indikator No. soal 1. Memberikan Memfokuskan pertanyaan 1 penjelasan Menganalisis argumen 2 sederhana Bertanya dan menjawab 3 pertanyaan tentang suatu penjelasan atau tantangan 2. Membangun Mempertimbangkan edibilitas 4 keterampilan dasar sumber Mengobservasi dan 5 mempertimbangkan hasil observasi 3. Membuat inferensi Membuat deduksi dan 6 mempertimbangkan hasil deduksi Membuat deduksi dan 7 mempertimbangkan hasil induksi Membuat keputusan dan 8 mempertimbangkan hasilnya 4. Memberikan Mendefinisikan istilah dan 9 penjelasan lebih lanjut mempertimbangkan definisi Mengidentifikasi asumsi 10 5. Mengatur strategi Menentukan suatu tindakan 11 dan teknik Berinteraksi dengan orang lain 12

33 Tabel 3.2. Kisi-kisi anket siswa No Aspek yang diamati No. item 1. Respon siswa terhadap mata pelajaran biologi 1,2 2. Respon siswa terhadap Kegiatan pembelajaran 3,4,5,6 3. Respon siswa terhadap model pembelajaran yang 7,8,9,10, digunakan dalam melatih kemamuan berpikir kritis 4. Respon siswa terhadap peran model pembelajaran Guided Inquiry 11,12 13,14,15 Tabel 3.3. Kisi-kisi Pedoman Wawancara guru No. Aspek Indikator No. pertanyaan 1. Konsep interaksi dalam ekosistem cara mengajar yang biasa dilakukan pada materi interaksi dalam ekosistem 1,2 2. Pembelajaran yang melatih berpikir kritis siswa Melaksanakan pembelajaran yang melatih kemampuan berpikir kritis siswa Pelaksanaan evaluasi yang melatih kemampuan berpikir kritis siswa Profil kemampuanberpikir kritis siswa pada konsep interaksi dalam ekosistem 3,4,5,6 7,8 9 F. Proses Pengembangan Instrumen

34 Proses pengembangan instrumen dilakukan dengan tujuan untuk memvalidasi kelayakan instrumen yang akan digunakan dalam penelitian. Tahapan uji coba soal tes dilaksanakan pada kelas lain yaitu kelas yang sudah pernah mendapatkan materi ekosistem. Analisis tes dilaksanakan untuk mengetahui baik buruknya tes yang dilakukan pada soal-soal yang diberikan, meliputi analisis validitas, reliabilitas, dan analisis butir soal (daya pembeda dan tingkat kesukaran). Software ANATES V.4.0.9 (Karno To dan Wibisono, 2004) digunakan untuk menganalisis uji coba tes essai. G. Teknik Pengumpulan Data 1. Menyusun soal-soal tes tentang kemampuan berpikir kritis 2. Melakukan validasi soal lewat proses uji coba 3. Menyusun angket siswa 4. Menyusun pedoman wawancara untuk guru biologi. 5. Menentukan subjek penelitian kemudian dilakukan pemilihan sampel. 6. Hasil tes, angket dan pedomn wawancara dianalisis dan diinterpretasikan. H. Analisis Data Data yang didapat akan dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk menganalisis hasil wawancara, sedangkan analisis kuantitatif digunakan untuk menganalisis hasil tes pengetahuan siswa dan angket. Langkah-langkah yang digunakan dalam pengambilan data adalah sebagai berikut: 1. Rekaptulasi hasil tes kemampuan berpikir kritis yang didapatkan masingmasing siswa yang mencakup seluruh sub-indikator kemampuan berpikir kritis.

35 2. Rekaptulasi hasil tes kemampuan berpikir kritis berdasarkan setiap indikator kemampuan berpikir kritis 3. Skor yang didapatkan diubah dalam bentuk persentase berdasarkan rumus berikut: 1) Untuk essai/uraian Σ skor yang diperoleh % kemapuan = X 100% Σ skor ideal 4. Interpretasi kemampuan berpikir kritis dilakukan dengan cara mengoversi nilai presentase ke dalam skala kategori kemampuan sebagai berikut: Tabel 3.4. Skala Kategori Kemampuan Persentase(%) Kategori 81-100 Sangatbaik 61-80 Baik 41-60 Cukup 21-40 Kurang 0-20 Sangatkurang (Syah, 1995) 5. Menetukan rata-rata persentase pada setiap soal yang mencerminkan indikator berpikir kritis siswa 6. Menetukan rata-rata persentase keseluruhan skor siswa yang mencerminkan indikator berpikir kritis siswa 7. Data hasil angket dihitung dan ditabulasikan lalu dipersentasikan dari seluruh jawaban siswa yang memilih setiap indikator dengan rumus sebagai berikut: Jumlah jawaban siswa % Jawaban siswa= X 100% Jumlah seluruh siswa

36 8. Interpretasi jawaban angket dengan cara membuat tafsiran berdasarkan nilai presentase sebagai berikut: Tabel 3.5. Tafsiran Nilai Presentase Jawaban Angket Presentase (%) Tafsiran 0 Tidakada 1-25 Sebagiankecil 26-49 Hampirseparuhnya 50 Separuhnya 51-75 Sebagianbesar 76-99 Hampirseluruhnya 100 seluruhnya (Koentjaraningrat, 1990) I. Prosedur Penelitian Penelitian yang dilakukan secara garis besar dibagi menjadi tiga tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap penyusunan laporan. Tahapantahapan tersebut dipaparkan sebagai berikut. 1. Tahap Persiapan a. Mencari permasalahan yang terjadi dalam dunia pendidikan biologi melalui pengkajian literatur, pengalaman pribadi, dan diskusi. b. Membuat rumusan masalah. c. Mengkaji literatur mengenai permasalahan yang telah dirumuskan. d. Membuat proposal penelitian. e. Pelaksanaan seminar proposal. f. Perbaikan proposal penelitian berdasarkan hasil masukan dari seminar. g. Survey ke sekolah tujuan penelitian. h. Pembuatan instrumen berupa soal keterampilan berpikir kriris, angket siswa dan lembar wawancara guru (Lampiran B.2-B.4)

37 i. Uji coba instrumen penelitian. j. Perbaikan instrumen penelitian dengan mengonsultasikannya kepada dosen pembimbing dan dosen ahli lain. k. Mengurus surat izin penelitian (Lampiran E) 2. Tahap Pelaksanaan a. Proses belajar menggunakan model pembelajaran Guided Inquiry sesuai dengan RPP yang telah dibuat (Lampiran A.1) b. Saat pembelajaran siswa diberi LKS (Lampiran A.2) c. Setelah selesai pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Guided Inquiry siswa mengerjakan tes kemampuan berpikir kritis (Lampiran B.2) d. Pengambilan data respon siswa melalui angket siswa (Lampiran B.3). 3. Tahap Akhir a. Pengolahan data hasil penelitian berupa nilai tes kemampuan berpikir kritis, hasil angket, dan Lembar wawancara kepada guru (Lampiran D). b. Analisis data hasil penelitian c. Penarikan kesimpulan terhadap data yang diperoleh.

38 J. Alur Penelitian Studi Kepustakaan Penyusunan Proposal Seminar Proposal Revisi Proposal Penyusunan dan Pembuatan Instrumen Penelitian Perizinan Penelitian Uji Coba Instrumen Perizinan Penelitian Sekolah Revisi Instrumen Penentuan Sampel Penelitian Pelaksanaan Penelitian di Sekolah Tes Angket siswa Wawancara Data Pengolahan data dan Pembahasan Kesimpulan Gambar 3.2 Alur penelitian.