PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI METODE LATIHAN SISWA KELAS IV SD NEGERI 009 AIR EMAS KECAMATAN UKUI

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN STRATEGI DELIVERY

PENERAPAN PEMBELAJARAN METODE LATIHAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS VI SD NEGERI 007 KAMPUNG BARU KECAMATAN UKUI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

Kurnia Restu, Lazim N, Zariul Antosa

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN 27 SAGO PESISIR SELATAN

Penerapan Metode Diskusi untuk Meningkatkan Keterampilan Siswa Kelas V SD Negeri 111 Pekanbaru

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

ARTIKEL PENELITIAN. PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PEMBELAJARAN PKn DENGAN STRATEGI INDEX CARD MATCH DI SDN 06 KECAMATAN IV JURAI

PENERAPAN STRATEGI PARAFRASE TERARAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN SINGKAT SISWA KELAS IV SD NEGERI 014 SILIKUAN HULU KECAMATAN UKUI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IVA SDN 4 PEKANBARU

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA KELAS VII SMPN 1 INUMAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL WORD SQUARE DI SDN 26 PELANGAI KECIL KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN

APLICATION CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TO IMPROVE THE RESULT OF SCIENCE STUDY OF STUDENTS OF SD NEGERI 001 SEIKIJANG BANDAR SEIKIJANG DISTRICT

Linda Syarif 1, Zulfa Amrina 1, Syafni Gustina Sari 1. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

Oleh: Desfi Harianty HS 1 Putri Yuanita 2 Rini Dian Anggraini 3

Keyword : Cooperative Type Think Pair Share (TPS), Science Learning Outcomes.

PENERAPAN METODE KERJA KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V C SD NEGERI 004 TEMBILAHAN KECAMATAN TEMBILAHAN

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SDN 1 PEKANBARU

Oleh Rina Ermayanti 1, Otang Kurniaman 2, Lazim N 3

IMPLEMENTATION PROBLEM SOLVING LEARNING METHOD TO INCREASE STUDY RESULT OF IPS IV CLASS STUDENTS IN SDN 163 PEKANBARU

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED TEACHING

ARTIKEL PENELITIAN. oleh. RiaParamita NPM

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: REPSA YUNITA NPM

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DENGAN GIVING REWARD AND PUNISHMENT

Nora Efmawati Syahrilfuddin, Hendri Marhadi,

PENINGKATAN PEMBELAJARAN DENGAN METODE EKSPERIMEN IPA DI KELAS IV SDN 20 GUNUNG TULEH PASAMAN BARAT

APPLICATION OF LEARNING INKUIRI LEARNING MODEL TO IMPROVE IPS LEARNING RESULT IN STUDENT CLASS IV SD NEGERI 15 PANGKALAN NYIRIH RUPAT

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V-A DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 09 KAYU ARO KOTA PADANG

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V.E DENGAN MENGGUNAKAN MODEL WORD SQUARE DI SD KARTIKA I-10 PADANG

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: RAHAYU OCTAVIA NPM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V.B PADA TEMA ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN MELALUI METODE DISCOVERY LEARNING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH (PBM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS IIIB SD NEGERI 117 PEKANBARU

PENERAPAN MOTODE DRILL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBUAT BENDA KONSTRUKSI SISWA KELAS IV SD NEGERI 145 PEKANBARU

Afriyenti, Hendri Marhadi, Lazim N HP:

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL TALKING STICK PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV DI SDN 10 SUNGAI SAPIH PADANG

Pendahuluan. Meris et al., Meningkatkan Kemampuan Menulis...

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV A DENGAN MENGGUNAKAN MODEL GROUP INVESTIGATION DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SDN 08 SURAU GADANG SITEBA PADANG

PENERAPAN METODE DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS VA SD NEGERI 004 TEMBILAHAN KECAMTAN TEMBILAHAN KABUPATEN INDRAGIRI HILIR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA KELAS IIC SDN 91 PEKANBARU

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VB MELALUI PENDEKATAN PAILKEM DI SDN 29 GANTING UTARA KOTA PADANG

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BOGA DAN BUSANA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN INKUIRI PADA PEMBELAJARAN IPA KELAS V SDN 07 TUIK BATANG KAPAS

Oleh: Dewi Sri Yuliati 1, Zuhri D 2, Sehatta Saragih 3

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI GUIDED TEACHING DI SDN 09 AIR PACAH PADANG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL RANGKA MANUSIA DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR

PENERAPAN TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS KELAS IV SDN BLABAK 1 KANDAT KEDIRI

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL PENELITIAN

APPLICATION OF DIRECT LEARNING TO IMPROVE RESULTS OF IPS CLASS III SD TANJUNG BUNGO KECAMATAN KAMPAR TIMUR

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN RESOURCE BASED LEARNING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VI SD NEGERI 30 SUNGAI NANAM KABUPATEN SOLOK

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI KELAS IV SD

PENERAPAN MOTODE DRILL UNTUKMENINGKATKAN KETERAMPILAN GERAK DASAR TARI ZAPIN SISWA KELAS IV SDN 97 PEKANBARU

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL INKUIRI DI SDN 04 KAMPUNG OLO PADANG

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN MODELLING THE WAY

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO. Oleh.

Muhamad Midun, Hendri Marhadi, Zariul Antosa

Eva Renlia, Otang Kurniaman, Hendri Marhadi

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS II A SD NEGERI 8 PEKANBARU

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV DENGAN METODE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER DI SDN 43 SIGUNTUR MUDA PESISIR SELATAN

Pendahuluan. Meliana et al., Penerapan Metode Permainan... 1

Indraleka SD Negeri 009 Tembilahan Kecamatan Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir

PENINGKATAN PARTISIPASI BERBICARA SISWA KELAS V MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK SDN 10 SINTOGA KABUPATEN PADANG PARIAMAN

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, pendidikan matematika, teori Bruner dalam metode diskusi kelompok.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV C SD NEGERI I67 PEKANBARU

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV A PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL SCRAMBLE DI SDN 03 KOTO PULAI PESISIR SELATAN.

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MEDIA PETA PADA SISWA KELAS V SDN 005 BUKIT TIMAH DUMAI

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SDN 15 LUBUK ALUNG MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME)

ARTIKEL. Oleh AGUSMAWATI NPM

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS V SDN 26 PASAMAN

Raihan SD Negeri 007 Bagan Besar

Kata Kunci: metode inkuiri, kemampuan berpikir kritis, hasil belajar, kegiatan ekonomi

A R T I K E L PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI METODE EKSPERIMEN DI KELAS IV SDN 09 KEPALA BUKIT KEC. SUNGAI PAGU KAB.

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract

DI SD NEGERI 07 LUBUK ALUNG KABUPATEN PADANG PARIAMAN

APPLICATION INQUIRY LEARNING MODEL LEARNING TO IMPROVE RESULTS IPA CLASS IV SDN 016 SEKELADI KECAMATAN TANAH PUTIH

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SEARCH SOLVE CREATE SHARE (SSCS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII-2 SMP NEGERI 13 PEKANBARU

IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL INQUIRI TO IMPROVEMENT SOCIAL STUDIES (IPS) STUDENT ACHIEVEMENT OF FOURTH GRADES IV SDN 125 PEKANBARU

IMPLEMENTATION QUANTUM TEACHING MODEL TO IMPROVE RESULT OF IPS STUDIES STUDENT CLASS V SD NEGERI 031 TANJUNG SARI KECAMATAN PUJUD ROHIL

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DRILL

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MEDIA GAMBAR SERI DI KELAS I SDN 22 KAMPUNG LUAR SALIDO KAB.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA TEKS SISWA KELAS III.B SDN 1 PEKANBARU

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PRODICTION GUIDE

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD

PENERAPAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA DI SMP

PENGGUNAAN PENDEKATAN DISCOVERY UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III PADA PEMBELAJARAN IPA DI SDN 26 LUBUK ALUNG

LINDA ROSETA RISTIYANI K

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK PADA SISWA KELAS V SDN 17 SAPAN KECAMATAN BATANG KAPAS

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS I SDN 77 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI 105 PEKANBARU

ARTIKEL IKHRIMA FITRIA

Transkripsi:

79 PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI METODE LATIHAN SISWA KELAS IV SD NEGERI 009 AIR EMAS KECAMATAN UKUI trimulyani020270@gmail.com SD Negeri 009 Air Emas Kecamatan Ukui ABSTRACT The background of this research is to learn Indonesian low yields, it is proved that out of 28 students only 14 Siwa which reached KKM. To the researchers conduct classroom action research with the aim to improve learning outcomes Indonesian. This research is a class act who do sebanya two cycles by applying the method of exercise. This research was conducted in SD Negeri 009 Air Emas Kecamatan Ukui. The data used in this study is the activity data and the teacher and student learning outcomes. Based on the research data showed that the activities of teachers and students has increased at each cycle, as evidenced by getting a score, namely: (a) the activities of teachers has increased in each cycle, the first cycle of meetings I gained a score of 9 (37.50%), the first cycle II meeting obtain a score of 14 (58.33%), the second cycle of meetings I obtain a score of 19 (79.16%). And the second cycle II meeting obtain a score of 21 (87.50%). Additionally the activity of students has increased at each cycle. At the meeting I cycle I obtained a score of 9 (37.50%), in the second meeting of the second cycle obtain a score of 16 (66.68%), at a meeting I cycle II obtained a score of 18 (75.00%). And at the second meeting of the second cycle obtain a score of 22 (91.67%); and (b) the learning outcomes of students has increased at each cycle. In the first cycle the number of students who scored at intervals of> 80 amounted to 0 (0%), at intervals of 75-84 value amounted to 7 students (25.00%), at intervals of 65-74 values were 12 students (42.85%) and at intervals of 55-64 value amounted to 9 students (32.14%). In the second cycle the number of students who scored at intervals of> 80 amounted to 0 (0%), at intervals totaling 21 students grades 75-84 (75.00%), at intervals of 65-74 grades are 5 students (17.85%) and at intervals of 55-64 value amounted to 2 students (7.14%). Additionally mastery learning students also increased, in the first cycle is the number of students who completed the 19 students (67.85%) increased in the second cycle by the number of 26 students (92.85%). Keywords: Indonesian learning outcomes, training methods PENDAHULUAN Mata pelajaran bahasa Indonesia memuat beberapa standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dimiliki peserta didik agar dapat mengembangkan pengetahuan dan keterampilan berbahasanya, program tersebut disesuaikan dengan tujuan dan fungsi bahasa Indonesia yang ruang lingkupnya meliputi aspek mendengar, aspek berbicara, aspek membaca dan aspek menulis. Keempat aspek tersebut merupakan hal yang penting dan harus dikuasai oleh siswa, namun aspek keterampilan berbicara merupakan suatu bagian keterampilan berbahasa yang sering dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Upaya untuk mencapai tujuan pembelajaran bahasa Indonesia diperlukan beberapa

80 usaha, salah satunya adalah perbaikan proses pembelajaran. Dengan perbaikan proses pembelajaran bahasa Indonesia dan memahami bahasa Indonesia sehingga semua siswa mencapai ketuntasan dalam pembelajaran serta bahasa Indonesia itu tidak lagi menjadi sesuatu yang harus ditakuti siswa. Seorang pendidik dalam melaksanakan tugasnya bukan hanya sekedar mengajar, akan tetapi harus dapat menggugah motivasi para peserta didik. Karena motivasi sangat mendukung tujuan dari pembelajaran, jika peserta didik telah tertanam minat untuk belajar, maka ia akan lebih semangat dan ambisius dalam menjalani proses belajar mengajar. Berdasarkan hasil pengamatan di kelas hasil belajar siswa tersebut masih tergolong rendah, hal ini terlihat hanya 14 orang siswa 50% nilai rata-rata anak masih di bawah KKM. Dalam proses belajar mengajar banyak sekali faktor-faktor yang mempengaruhinya, di antaranya adalah metode, strategi dan model mengajar, kurikulum, media, fasilitas tenaga pendidik dan peserta didik. Salah satu metode yang dapat diterapkan dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa adalah penggunaan metode latihan, karena metode latihan merupakan suatu cara mengajar untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu. Selain itu metode latihan dapat digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan, kesempatan, dan keterampilan (Djamarah, 2005). Dengn melakukan latihan yang berulang melalui praktik yang berulang akan menghasilkan keterampilan yang lebih baik dan meningkatkan hasil belajar yang lebih baik. Berdasarkan gejala-gejala tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa hasil belajar bahasa Indonesia siswa kelas IV khususnya perlu ditingkatkan lagi agar prestasi belajarnya lebih baik. Dengan memperhatikan kondisi tersebut di atas, maka peneliti mencoba mengangkat masalah ini dan meneliti lebih jauh lagi dengan judul Peningkatan hasil belajar bahasa Indonesia melalui penggunaan metode latihan pada siswa kelas IV SD Negeri 009 Air Emas Kecamatan Ukui. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah yaitu Apakah penggunaan metode latihan dapat meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas IV SD Negeri 009 Air Emas Kecamatan Ukui Kabupaten Pelalawan? Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahuai penggunaan metode latihan dapat meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas IV SDN 009 Air Emas Kecamatan Ukui. Untuk pembentukan keterampilan siswa dalam belajar, seorang guru harus terampil dalam memilih suatu metode pengajaran sehingga dapat mengembangkan kemampuan motorik siswa. Keterampilan psikomotorik adalah keterampilan yang merupkan integrasi fungsi motorik dan proses psikologis. Ciri keterampilan motorik adalah siswa harus melakukan sesuatu untuk mencapai hasil tertentu. Metode latihan disebut juga metode training yaitu suatu cara mengajar untuk menamkan kebiasaan-kebiasaan tetentu. Selain itu metode latihan dapat digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan, kesempatan, dan keterampilan (Djamarah, 2005). Metode latihan ini dapat digunakan untuk mengajar keterampilan apa saja dalam mata pelajaran yang diajarkan di sekolah. Wena (2009) menjelaskan secara operasional kegiatan dalam proses pembelajaran dengan langkah-langkah yaitu : a. Penyampaian tujuan pembelajaran b. Penyampaian materi pelajaran yang akan dipelajari c. Mendemonstrasikan unjuk kerja. d. Latihan praktik/ berdasarkan prosedur langkah-langkah yang dilakukan dengan menjelaskan bagaimana melaksanakan latihan yang akan dilakukan.

81 e. Latihan pengalihan dan mengevaluasi serta memberi balikan. f. Memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya Wena (2009) mengatakan metode latihan adalah suatu strategi pembelajaran yang merumuskan tujuan pembelajaran, pada dasarnya perumusan tujuan pembelajaran penting dilakukan karena dengan merumuskan tujuan pembelajaran siswa dapat mengatur waktu, energi, dan pemusatan perhatiannya pada tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Dengan merumuskan tujuan pembelajaran akan memudahkan dalam melakukan evaluasi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan. Metode latihan adalah model pembelajaran untuk melatih ketangkasan dan kreatifitas siswa dalam mengerjakan latihan-latihan seperti pada mata pelajaran matematika pada siswa didik di jenjang pendidikan menengah. Namun dalam pelaksanaannya sering kali terjadi pengaturan waktu yang kurang efektif, karena dalam proses pembelajaran siswa perhatiannya terpusat secara penuh kepada latihan-latihan yang dilakukan dan mengakibatkan lupa waktu. Latihan-latihan yang demikian akan lebih memotivasi siswa belajar dibandingkan dengan latihan yang sekaligus dalan jangka waktu yang panjang. Keterampilan psikomotorik adalah keterampilan yang merupkan integrasi fungsi motorik dan proses psikologis. Ciri keterampilan motorik adalah siswa harus melakukan sesuatu untuk mencapai hasil tertentu. Menurut Dic Carey dalam Wena (2009) ciri utama keterampilan motorik adalah keterampilan yang bisa bertambah sempurna melalui praktik atau latihan, yang dilakukan dengan berulang-ulang gerakan dasar disertai balikan lingkungan. Menurut Bloom dalam Sardiman, dkk (2007) perubahan status abilitas sebagai hasil belajar siswa dapat diklasifikasikan menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik. Pada dasarnya ketiga hasil belajar yang telah dikemukakan di atas tidak dapat berdiri sendiri, tetapi saling berkaitan satu sama lain, bahkan ada dalam kebersamaan. Seseorang yang berubah tingkat kognisinya sebenarnya dalam kadar tertentu telah berubah pula sikap dan prilakunya. Dimana ketiga aspek tersebut saling berkaitan satu sama lainnya dalam membentuk perubahan prilakunya individu. Hasil belajar merupakan nilai belajar siswa melalui kegiatan dan pengukuran (Dimyati, 2006). METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di Negeri 009 Air Emas. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV Negeri 009 Air Emas. Penelitian ini merupaka penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan sebagai bentuk refleksi atai perbaikan hasil belajar siswa. Penelitian ini dilakukan sebanyak dua siklus, yang terdiri dari dua pertemuan dan satu ualangan harian. Menurut Arikunto (2006) penelitian tindakan kelas terdir dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaaan, observasi dan refleksi. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar alur penelitian di bawah ini.

82 Gambar 1. Siklus dalam PTK Keterangan: a. Perencanaan Dalam perencanaan tindakan kelas ini adapun hal-hal yang akan dilakukan adalah : (1) Menyusun RPP berdasarkan standar kompetensi; (2) Meminta kesediaan teman sejawat untuk menjadi pengamat (observer) dalam pelaksanaan tindakan; (3) Menyusun format pengamatan (lembar observasi) tentang aktifitas guru dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung; (4) Menyusun daftar pertanyaan yang akan diberikan pada siswa diakhir pembelajaran; dan (5) Menyusun alat evaluasi untuk mengukur peningkatan hasil belajar siswa dalam mencapai kompetensi dasar. b. Pelaksanaan Kegiatan pada tahap pelakasanaan in yaitu: (1) Melakukan apersepsi dengan mengaitkan pelajaran yang lalu dengan palajaran yang akan dipelajari; (2) Memotivasi siswa dengan cara memberikan pujian kepada siswa yang bisa menjawab dengan benar pertanyaan dari guru menyangkut pelajaran yang lalu agar bersemangat dalam belajar; (3) Menjelaskan tujuan pelajaran; (4) Menjelaskan materi pelajaran yang akan dipelajari; (5) Mendemonstrasikan dan menjelaskan prosedur langkah-langkah yang harus dilakukan; (6) Latihan berdasarkan prosedur langkah-langkah yang dilakukan; (7) Latihan pengalihan dan mengevaluasi serta memberi balikan; dan (8) Dalam proses pembelajaran, guru dengan teman sejawat (kalaborator) melakukan pengamatan sesuai dengan format yang disediakan. b. Observasi Observasi dilakukan terhadap guru dan siswa Kelas IV SD Negeri 009 Air Emas Kecamatan ukui Kabupaten Pelalawan. Penelitian direncanakan melalui 2 siklus, pada tiap siklus dilakukan observasi oleh observer dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan sebelumnya. d. Refkeksi Refleksi adalah dengan melakukan kilas balik dari penerapan strategi pembelajaran yang telah dilaksanakan dan

83 hasil belajar yang diperoleh setelah proses pembelajaran. Hasil observasi dibahas bersama peneliti dan observer. Pada akhir siklus diperoleh gambaran bagaimana dampak penerapan pembelajaran yang telah direncanakan yaitu melalui penggunaan metode latihan. Hasil pembahasan yang diperoleh merupakan refleksi dari apa yang telah terjadi selama penerapan tindakan pada setiap siklus. Refleksi yang dilakukan adalah perenungan kembali kelemahan dan kelebihan yang telah dilakukan selama proses pembelajaran yang telah dilaksanakan. Hal-hal yang menjadi permasalahan pada tiap siklus sebagai pertimbangan merumuskan perencanaan tindakan pada siklus berikutnya. Jenis data pada penilaian ini adalah primer berupa hasil belajar siswa berbentuk angka, data aktivitas guru, dan data aktivitas belajar siswa. Analisis data yang digunakan adalah dengan penganalisaan secara deskriptif terhadap: a. Aktivitas Guru Data tentang aktivitas guru berguna untuk mengetahui apakah proses pembelajaran yang diterapkan/ dilakukan telah seperti harapan. Adapun kegiatan guru dalam proses pembelajaran diambil dari langkah-langkah penggunaan metode latihan yang terdiri atas 6 indikator yaitu : 1. Penyampaian tujuan pembelajaran 2. Penyampaian materi pelajaran yang akan dipelajari 3. Mendemonstrasikan unjuk kerja 4. Latihan praktik/ berdasarkan prosedur langkah-langkah yang dilakukan 5. Latihan pengalihan dan mengevaluasi serta memberi balikan 6. Memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya Setelah data aktivitas guru diperoleh kemudian data dihitung dengan menggunakan rumus: NR= (Syahrilfuddin, 2011) Keterangan: Persentase rata-rata aktivitas NR : siswa atau guru Jumlah skor yang diperoleh atas JS : aktivitas siswa atau guru Jumlah skor maksimal aktivitas SM : siswa dan guru Adapun pengkategorian tentang aktivitas guru dapat dilihat pada tabel 1 di bawah ini. Tabel 1. Interval Kategori Aktivitas Guru Presentase Interval Kategori Sangat Sempurna 81-100 Sempurna 61-80 Cukup Sempurna 41-60 Kurang Sempurna 21-40 Tidak Sempurna 0-20 b. Aktivitas Siswa Aktivitas siswa dalam belajar terlahir dari aktivitas yang dilakukan guru yang terdiri dari 6 indikator dan jumlah siswa yaitu dengan pengukurannya adalah dengan cara apabila satu indikator dilakukan siswa maka diberi skor 1 dan apabila tidak dilakukan siswa maka diberi skor 0. Untuk mengukur tingkat aktivitas siswa adalah sebagai berikut :

84 Tabel 2. Interval Kategori Aktivitas Siswa Presentase Interval Kategori Sangat Sempurna 81-100 Sempurna 61-80 Cukup Sempurna 41-60 Kurang Sempurna 21-40 Tidak Sempurna 0-20 Hasil Belajar Siswa Pada bagian akhir proses pembelajaran dengan penggunaan metode latihan dilakukan tes terhadap materi pelajaran yang telah dipelajari, hasil dari tes yang dilakukan berguna untuk mengetahui peningkatan hasil belajar yang diperoleh siswa. Menurut Purwanto (2004) nilai yang diperoleh siswa menunjukkan besarnya persentase penguasaan siswa terhadap bahan pelajaran (materi kurikulum) yang telah diajarkan. Tolok ukur keberhasilan tindakan apabila hasil belajar bahasa Indonesia siklus I secara umum lebih baik dibandingkan dengan hasil tes yang dilakukan sebelum digunakan metode latihan, dan hasil belajar bahasa Indonesia siklus II lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar siklus I. Maka hasil belajar siswa dikatakan meningkat. Secara umum dapat disimpulkan bahwa telah terjadi peningkatan mutu pembelajaran. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Hasil penelitian ini memuat tentang data aktivitas guru dan siswa serta hasil belajar bahasa Indonesia setelah dilakukan tindakan melalui penerapan metode latihan sebanyak dua siklus. Adapun perolehan data penelitian sebagai berikut. 1. Aktivitas Guru Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan terhadap aktivitas yang dilakukan guru pada siklus ke I dan siklus ke II dapat dilihat peningkatan aktivitas yang dilakukan guru siklus pertama ke siklus ke II. Adapun perolehan data aktivitas guru dapat dilihat pada tabel 3 di bawah ini. Tabel 3. Data Aktivitas Guru Uraian Siklus I Siklus II Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan I Pertemuan II Jumlah skor 9 14 19 21 Persentase 37,50 58,33 79,16 87,50 Kategori Kurang Cukup Sempurna Sempurna Sangat Sempurna Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa aktivitas guru mengalami peningkatan pada setiap siklusnya, pada siklus I pertemuan I aktivitas guru memperoleh skor 9 (37,50%) dengan kategori kurang, pada siklus I pertemuan II aktivitas guru meningkat dengan perolehan skor sebesar 14 (58,33%) dengan kategori cukup sempurna, pada siklus II pertemuan I aktivitas guru kembali mengalmi peningkatan dengan perolehan skor sebesar 19 (79,16%) dengan kategori sempurna. Dan pada siklus II pertemuan II aktivitas guru mengalami peningkatan dengan skor 21 (87,50%) dengan kategori sangat sempurna.

85 2. Aktivitas Siswa Adapun perolehan data penelitian tentang aktivitas siswa dapat dilihat pada tabel 4 di bawah ini. Tabel 4. Data Aktivitas Siswa Uraian Siklus I Siklus II Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan I Pertemuan II Jumlah skor 9 16 18 22 Persentase 37,50 66,68 75,00 91,67 Kategori Kurang Cukup Sempurna Sempurna Sangat Sempurna Beradasarkan tabel di atas, aktivitas siswa mengalami peningkatan pada setiap pertemuan dalam setiap siklusnya. Pada pertemuan I siklus I aktivitas siswa memperoleh skor 9 (37,50%) dengan kategori kurang, pada pertemuan II siklus II aktivitas siswa meningkat dengan skor 16 (66,68%) dengan kategori cukup sempurna, pada pertemuan I siklus II aktivitas siswa mengalami peningkatan dengan perolehan skor 18 (75,00%) dengan kategori sempurna. Dan pada pertemuan II siklus II aktivitas siswa kembali meningkat dengan perolehan skor 22 (91,67%) dengan kategori sangar sempurna. 3. Hasil Belajar Siswa Berdasarkan hasil tes yang dilakukan tergadap mata pelajaran MTK yang dipelajarai dengan menggunakan metode latihan telah terjadi peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus ke II yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 5. Hasil Belajar siswa Siklus I ke Siklus ke II Uraian Siklus I Siklus II Jumlah Siswa Persentase Jumlah Siswa Persentase >85 (Sangat Tinggi) 0 0 0 0 75-84 (Tinggi) 7 25,00% 21 75,00% 65-74 (Sedang) 12 42,85% 5 17,85% 55-64 (Rendah) 9 32,14% 2 7,14% Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. Pada siklus I jumlah siswa yang memperoleh nilai dengan interval >80 berjumlah 0 (0%), pada interval nilai 75-84 berjumlah 7 siswa (25,00%), pada interval nilai 65-74 berjumlah 12 siswa (42,85%), dan pada interval nilai 55-64 berjumlah 9 siswa (32,14%). Pada siklus II jumlah siswa yang memperoleh nilai dengan interval >80 berjumlah 0 (0%), pada interval nilai 75-84 berjumlah 21 siswa (75,00%), pada interval nilai 65-74 berjumlah 5 siswa (17,85%), dan pada interval nilai 55-64 berjumlah 2 siswa (7,14%). Selain itu ketuntasan belajar siswa juga mengalami peningkatan, pada siklus I jumlah siswa yang tuntas adalah 19 siswa (67,85%) meningkat pada siklus II dengan jumlah 26 siswa (92,85%). Pembahasan Berdasakan hasil observasi aktivitas guru, aktivitas siswa dan hasil tes terhadap mata pelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan metode latihan pada siswa kelas IV SD Negeri 009 Air Emas mengalami peningkatan baik pelaksanaan

86 siklus I maupun pelaksanaan siklus II. Aktivitas guru mengalami peningkatan pada setiap siklusnya, pada siklus I pertemuan I aktivitas guru memperoleh skor 9 (37,50%) dengan kategori kurang, pada siklus I pertemuan II aktivitas guru meningkat dengan perolehan skor sebesar 14 (58,33%) dengan kategori cukup sempurna, pada siklus II pertemuan I aktivitas guru kembali mengalmi peningkatan dengan perolehan skor sebesar 19 (79,16%) dengan kategori sempurna. Dan pada siklus II pertemuan II aktivitas guru mengalami peningkatan dengan skor 21 (87,50%) dengan kategori sangat sempurna. Selain itu aktivitas siswa mengalami peningkatan pada setiap pertemuan dalam setiap siklusnya. Pada pertemuan I siklus I aktivitas siswa memperoleh skor 9 (37,50%) dengan kategori kurang, pada pertemuan II siklus II aktivitas siswa meningkat dengan skor 16 (66,68%) dengan kategori cukup sempurna, pada pertemuan I siklus II aktivitas siswa mengalami peningkatan dengan perolehan skor 18 (75,00%) dengan kategori sempurna. Dan pada pertemuan II siklus II aktivitas siswa kembali meningkat dengan perolehan skor 22 (91,67%) dengan kategori sangar sempurna. Hasil belajar siswa mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. Pada siklus I jumlah siswa yang memperoleh nilai dengan interval >80 berjumlah 0 (0%), pada interval nilai 75-84 berjumlah 7 siswa (25,00%), pada interval nilai 65-74 berjumlah 12 siswa (42,85%), dan pada interval nilai 55-64 berjumlah 9 siswa (32,14%). Pada siklus II jumlah siswa yang memperoleh nilai dengan interval >80 berjumlah 0 (0%), pada interval nilai 75-84 berjumlah 21 siswa (75,00%), pada interval nilai 65-74 berjumlah 5 siswa (17,85%), dan pada interval nilai 55-64 berjumlah 2 siswa (7,14%). Selain itu ketuntasan belajar siswa juga mengalami peningkatan, pada siklus I jumlah siswa yang tuntas adalah 19 siswa (67,85%) meningkat pada siklus II dengan jumlah 26 siswa (92,85%). Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa dengan penggunaan metode latihan dapat meningkatkan hasil Belajar Bahasa Indonesia siswa. Hal ini dapat dilihat pada tabel peningkatan aktivitas guru, aktivitas siswa dan peningkatan hasil belajar siswa. Berdasarkan uji hipotesis tersebut menunjukkan bahwa dengan menggunakan metode latihan dalam pembelajaran bahasa Indonesia yang penulis gunakan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan siswa yang kurang aktif akan menjadi lebih aktif dalam belajar sehingga perolehan siswa lebih baik dari sebelumnya. SIMPULAN DAN REKOMENDASI Simpulan Bertitik tolak dari hasil penelitian dan pembahasan di atas, dapat diambil kesimpulan seperti berikut. Penggunaan metode latihan dapat meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia siswa kelas IV SD Negeri 009 Air Emas Kecamatan ukui. Hal ini dibuktika oleh: 1. Aktivitas guru mengalami peningkatan pada setiap siklusnya, pada siklus I pertemuan I aktivitas guru memperoleh skor 9 (37,50%) dengan kategori kurang, pada siklus I pertemuan II aktivitas guru meningkat dengan perolehan skor sebesar 14 (58,33%) dengan kategori cukup sempurna, pada siklus II pertemuan I aktivitas guru kembali mengalmi peningkatan dengan perolehan skor sebesar 19 (79,16%) dengan kategori sempurna. Dan pada siklus II pertemuan II aktivitas guru mengalami peningkatan dengan skor 21 (87,50%) dengan kategori sangat sempurna. Selain itu aktivitas siswa mengalami peningkatan pada setiap pertemuan dalam setiap siklusnya. Pada pertemuan I siklus I aktivitas siswa memperoleh skor 9 (37,50%) dengan kategori kurang, pada pertemuan II siklus II aktivitas

87 siswa meningkat dengan skor 16 (66,68%) dengan kategori cukup sempurna, pada pertemuan I siklus II aktivitas siswa mengalami peningkatan dengan perolehan skor 18 (75,00%) dengan kategori sempurna. Dan pada pertemuan II siklus II aktivitas siswa kembali meningkat dengan perolehan skor 22 (91,67%) dengan kategori sangar sempurna. 2. Hasil belajar siswa mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. Pada siklus I jumlah siswa yang memperoleh nilai dengan interval >80 berjumlah 0 (0%), pada interval nilai 75-84 berjumlah 7 siswa (25,00%), pada interval nilai 65-74 berjumlah 12 siswa (42,85%), dan pada interval nilai 55-64 berjumlah 9 siswa (32,14%). Pada siklus II jumlah siswa yang memperoleh nilai dengan interval >80 berjumlah 0 (0%), pada interval nilai 75-84 berjumlah 21 siswa (75,00%), pada interval nilai 65-74 berjumlah 5 siswa (17,85%), dan pada interval nilai 55-64 berjumlah 2 siswa (7,14%). Selain itu ketuntasan belajar siswa juga mengalami peningkatan, pada siklus I jumlah siswa yang tuntas adalah 19 siswa (67,85%) meningkat pada siklus II dengan jumlah 26 siswa (92,85%). DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Rineka Cipta. Jakarta Djamarah. 2005. Guru dan Anak Didik. Rineka Cipta. Jakarta Sanjaya, Wina, 2008. Strtaegi Pembelajaran Berorentasi Standar Proses Pendidikan. Kencana. Jakarta Sardiman. 2007. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Raja Grapindo. Jakarta Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Remaja Rosda Karya. Bandung Sumanto, Westi. 2006. Psikologi Pendidikan. Reneka Cipta. Jakarta Wena, Made. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif. Bumi Aksara. Jakarta Rekomendasi Bertitik tolak dari kesimpulan dan pembahasan hasil penelitian di atas, berkaitan dengan penggunaan metode latihan yang telah dilaksanakan, peneliti mengajukan beberapa saran yaitu hendaknya penggunaan metode latihan dapat dijadikan sebagai bahan masukan dalam rangka meningkatkan dan memperbaiki kualitas pendidikan di ruang lingkup SD Negeri 009 Air Emas Kecamatan Ukui.