BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode Pendekatan Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Explanatory Survey yaitu dengan penelitian penjelasan dengan menggunakan pendekatan cross sectional study, yaitu variabel sebab atau resiko dan akibat atau kasus yang terjadi pada objek penelitian diukur atau dikumpulkan dalam waktu yang sama 16. B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah semua petani penyemprot sayuran kubis yang ada di Desa Sigedong dan langsung melakukan penyemprotan dengan pestisida. Jumlah populasi sebanyak 60 orang. 2. Sampel Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling 16 hal ini di dasarkan pada kriteria yang sudah ditentukan : status gizi baik, tidak anemia, tidak memiliki riwayat penyakit Hepatitis,Cirrosis Abses, matistatik Carsinoma dan sampel yang memenuhi kriteria diatas ada 47 orang. C. Variabel dan Definisi Operasional Dalam penelitian ini terbagi dalam beberapa variabel : 1. Variabel Bebas a. Umur Umur seseorang yang dihitung sejak orang tersebut lahir sampai ulang tahun yang terakhir Kriteria : 1) 15-30 tahun 2) 31-45 tahun 3) > 45 tahun Skala : Ordinal b. Arah penyemprotan Arah petani dalam menyemprot tanaman dengan pestisida.
Kriteria : 1) Searah dengan arah angin 2) Berlawanan dengan arah angin Skala : Nominal c. Frekuensi dalam penyemprotan Tingkat keseringan petani dalam menyemprot dengan menggunakan pestisida dihitung dalam satuan kali per minggu 17 Kriteria : 1) Sering 3 x 1 minggu 2) Jarang < 3 x 1 minggu Skala : Nominal d. APD Alat-alat yang digunakan untuk melindungi diri responden dari bahaya keracunan akibat pestisida. Kriteria : 1) Tidak memakai APD/tidak lengkap 4 2) Memakai lengkap 5 Ket : Memakai APD lengkap Topi, Kaca mata, Masker, Baju lengan panjang, Sarung tangan, Sepatu boot. 17 Skala : Nominal e. Lama Penyemprotan Jumlah waktu yang diperlukan untuk melakukan proses penyemprotan. 17 Kriteria : 1) Tidak lama < 2 jam 2) Lama 2 jam Skala : Nominal f. Masa kerja Adalah lama masa bekerja petani tersebut dalam melakukan penyemprotan hingga waktu pemeriksaan.
Kriteria : 1) Baru < 5 tahun 2) Sedang 5-10 tahun 3) Lama >10 tahun Skala : Ordinal 2. Variabel Terikat a. Aktifitas Cholinesterase Paparan pestisida diukur dengan pengukuran konsenterasi enzim cholinesterase dalam tubuh melalui sampel darah petani. Kriteria tingkat keracunan : 1) Normal jika kadar cholinesterase : 100% - 75% 2) Keracunan Ringan jika kadar cholinesterase : 75% - 50% 3) Keracunan Sedang jika kadar cholinesterase : 50% - 25% 4) Keracunan Berat jika kadar cholinesterase : 25% - 0% Skala : Ordinal 3. Variabel Pengganggu a. Status Gizi Keadaan yang diakibatkan oleh konsumsi penyerapan dan penggunaan makanan. Status gizi dapat diukur secara antropometri berdasarkan tinggi badan dan berat badan (BB/TB). Standar dalam IMT 18. Keterangan 1) Kurang : IMT < 18,5 2) Normal : IMT 18,55 25,00 3) Lebih : IMT > 27, 00 Skala : Ordinal b. Kadar Hb Jumlah Hb dalam gr/dl darah, pengukuran dengan metode sahli dan darah diambil pada ujung jari tangan. Kategori : 1) anemi < 13 gr/dl 2) tidak anemi 13 gr/dl
Skala : Ordinal Variabel pengganggu dikendalikan : a. Status gizi subyek dikendalikan dengan mengambil subyek penelitian yang status gizinya baik b. Kadar Hb subyek dikendalikan dengan mengambil subyek penelitian yang tidak anemi c. Semua subyek penelitian tidak memiliki riwyat penyakit Hepatitis, Cirrosis abses, Matistatik Carsinoma. D. Metode Pengumpulan Data dan Prosedur Penelitian 1. Metode Pengumpulan data a. Data Primer Data primer dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh langsung dari hasil pemeriksaan sampel darah petani. Pemeriksaan kadar kolinestrase dan kadar Hb dilakukan oleh petugas di laboratorium kesehatan Kabupaten Tegal dan dibantu petugas puskesmas Bumijawa. b. Data Sekunder Data sekunder dalam penelitian ini adalah sebagai data penunjang dan data pelengkap yang diperoleh secara tidak langsung dari instansi terkait seperti Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal, Dinas Pertanian Kabupaten Tegal, Kecamatan Bumijawa dan Puskesmas Bumijawa. 2. Prosedur Penelitian Pemeriksaan Kadar cholinesterase 15 a. Alat dan Bahan 1) Alat a) Comparator Disc b) Pipet 0,01 cc c) Injection Split d) Cuvec Comparator e) Cuvet f) Botol
g) Stop Watch 2) Bahan a) Indicator Brom Thymol Blue (BTB) b) Acetylcholine Perclorat c) Aquabides bebas CO d) Larutan substrat b. Cara Kerja 1) Pembuatan Reagent a) Di larutkan Indikator Brom Thymol Blue (BTB) 0,25 gr (BTB) dilarutkan dalam 560 ml Aquades bebas CO. b) Di larutkan Substrat 0,5 gr Acethylcoline perclorat dilarutkan dalam 100 ml Aquades bebas c. 2) Uji Reagent Uji reagent diperlukan apakah reagent tersedia dalam kondisi baik atau tidak sebab Acehtylcolin perclorat bersifat asam dan kecepatan waktu reaksi dalam pembentukan warna dipengaruhi oleh perubahan pada keasaman reagent dan ini akan stabil selama 24 jam dalam suhu 15 0 C. sediakan Blangko sebagai berikut : a) 1cc aquades + 0,01 cc darah bebas pestisida. b) 0,5 cc BTB + 0,01 cc Lar. substrat c) Dituangkan larutan 1 dalam cuvet dan tempatkan dalam comperator dist sebelah kiri. d) Dituangkan larutan 2 dalam cuvet dan masukkan dalam comperator Dist sebelah kanan secepatnya setelah larutan substrat dituang kedalam cuvet (reaksi dalam ±10 det). e) Diputar skala warna dalam Comperator secara visual dan catat hasil pembacaan skala warna (%), pada saat kedua cuvet mempunyai warna yang sama.
(larutan blangko dapat digunakan untuk mengkonversi waktu reaksi dengan suhu ruang pemeriksaan apabila hasil pembacaan skala warna berada dalam range 0-12,5 %) Tabel 2. Konversi waktu reaksi dengan suhu ruang pemeriksaan Suhu ruang Waktu reaksi & pembacaan (menit) pemeriksaan ( 0 C) Reagent 0% Reagent 12,5% 15 33 29 10 41 36 20 27 24 25 24 21 30 21 18,5 35 18 16 40 16,5 14,5 45 16 14 Sumber: Bina Kurniawan dkk, 2004 Pedoman Praktikum Laboratorium keselamatan dan Kesehatan Kerja undip. 3) Uji Sampel a) Dilarutkan 1 dalam comperator disk di sebelah kiri jangan dibuang karena merupakan standar warna. b) Diambil darah sampel sebanyak 0,01 cc dan masukkan dalam tabung reaksi yang berisi 0,5 cc larutan BTB. c) Ditambahkan 0,05 cc larutan substrat. d) Dicatat suhu ruangan dan waktu pada saat penambahan larutan (pemberian larutan substrat menunjukkan awal dari waktu reaksi). e) Diamkan selama waktu tertentu (sesuai dengan hasil perhitungan waktu reaksi pada saat uji reagent). f) Dituangkan larutan sampel dalam cuvet g) Dimasukkan dalam comperator disk sebelah kanan. h) Ditentukan aktifitas cholinesterase dalam darah dengan cara membaca berapa % skala warnanya pada saat kedua cuvet mempunyai warna sama. Pemeriksaan Kadar Hb 19
Menggunakan metode sahli yaitu membandingkan warna hematin dengan warna standar. 1. Alat dan bahan 4) Jarum francke / jarum suntik 5) Satu set hemometer sahli 6) Pipet 7) Kapas alkohol 8) Larutan HCl 0,1n 9) Aquades 2. Cara Kerja a) Cara mengambil Darah Darah yang diperlukan untuk pemeriksaan ini hanya sedikit dan diambil dari darah yang menetes dari ujung jari setelah ditusuk. Alat-alat yang digunakan ialah jarum francke dan kapas yang telah dibasahi dengan alkohol. Sebelum ditusuk peredaran darah diperlancar dengan mengayun-ayunkan tangan dan memijat jari yang akan ditusuk. Untuk membatasi penjalaran infeksi yang mungkin timbul tusukan dilakukan pada II-IV jari. Setelah ditusuk, darah harus dapat keluar dengan spontan dan jari tidak boleh dipijat-pijat lagi karena nanti cairan jaringan akan mengencerkan darah. b) Metode Sahli (1) Tabung diisi dahulu dengan 0,1 HCl sampai tanda/angka 2 (1/2-1 cc), kemudian darah dihisap dengan pipet sampai tanda 20 dan sebelum menjedal segera dihembuskan ke dalam tabung untuk membersihkan sisa-sisa darah di dalam pipet, maka HCl di dalam tabung dihisap dan dihembuskan lagi sampai tiga kali. (2) Ditunggu dulu 1-2 menit. Berturut-turut akan terjadi hemolis eritrosit dan Hb yang keluar akan dipecah menjadi hem dan globin. Kemudian hem dengan HCl akan membentuk hematin-hcl. Hematin HCl merupakan suatu senyawa yang lebih stabil di udara dari pada Hb dan berwarna coklat.
(3) Dengan pipet penetes hematin HCl diencerkan sampai warnanya sesuai dengan warna standar. E. Metode Pengolahan Data dan Analisa Data 1. Pengolahan data Sebelum dianalisa data hasil pengukuran kadar cholinesterase dalam darah terlebih dahulu di olah dengan mentransfer data ke komputer untuk di proses melalui program komputer. 2. Analisa data a. Analisa Deskriptif Bertujuan untuk menggambarkan karakteristik sampel dengan cara menyusun tabel distribusi frekuensi dari masing-masing variabel. Adapun variabel yang dianalisa yaitu : umur, lama bekerja, frekuensi penyemprotan, penggunaan APD, arah angin dan kadar cholinesterase darah. b. Analisa Analitik Uji Chi-Square adalah uji statistik yang digunakan untuk menguji hubungan. Uji ini digunakan apabila data penelitian yang kita miliki dalam bentuk frekuensi-frekuensi yang dikelompokkan secara terpisah dalam skala nominal atau ordinal. Tes Chi-Square ini bisa dipakai untuk menguji antara dua kelompok independent atau lebih.