GUBERNUR RIAU, PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 140 TAHUN 2015 TENTANG STANDARDISASI SARANA DAN PRASARANA KERJA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI RIAU

dokumen-dokumen yang mirip
GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 52 TAHUN 2009 TENTANG STANDARISASI SARANA DAN PRASARANA KERJA PEMERINTAH PROVINSI BALI

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 37 TAHUN 2014 TENTANG STANDARISASI SARANA DAN PRASARANA KERJA APARATUR PEMERINTAH PROVINSI BANTEN

BUPATI SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO,

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 46 TAHUN 2010 TENTANG STANDARISASI SARANA DAN PRASARANA KERJA PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

STANDARISASI SARANA DAN PRASARANA KERJA PEMERINTAH DAERAH

~ 1 ~ BUPATI KAYONG UTARA PERATURAN BUPATI KAYONG UTARA NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG STANDARISASI SARANA DAN PRASARANA KER]A PEMERINTAHAN DAERAH

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 69 TAHUN 2011 TENTANG STANDARISASI SARANA DAN PRASARANA KER]A DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 58 TAHUN 2010 TENTANG STANDARISASI SARANA DAN PRASARANA KERJA PEMERINTAH DAERAH

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012 NOMOR 17 SERI E

PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 124 TAHUN 2011 TENTANG STANDARISASI SARANA DAN PRASARANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN NGAWI

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 33 TAHUN 2008 TAHUN 200 TENTANG STANDARISASI SARANA DAN PRASARANA KERJA PEMERINTAH KOTA TEGAL

BERITA DAERAH KOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 77 TAHUN 2013 TENTANG STANDARDISASI SARANA DAN PRASARANA KERJA PEMERINTAH KOTA BEKASI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 45 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 20 TAHUN 2009 TENTANG STANDARISASI SARANA DAN PRASARANA KERJA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA MALANG WALIKOTA MALANG,

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2009 NOMOR :

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 52 TAHUN 2015 TENTANG STANDARISASI SARANA DAN PRASARANA KERJA

BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 61 TAHUN 2014 TENTANG STANDARISASI SARANA PRASARANA KERJA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

2016, No Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 31, Tam

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG STANDARISASI SARANA DAN PRASARANA KERJA PEMERINTAH PROVINSI PAPUA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA Nomor : 15 Tahun 2007 Lampiran : - TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 58 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LISTING DATA BARANG MILIK NEGARA GABUNGAN INTRAKOMPTABEL DAN EKSTRAKOMPTABEL S/D 16 JUNI 2014 URUT KODE BARANG

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 101 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA BADAN PENGHUBUNG PROVINSI RIAU

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

LISTING DATA BARANG MILIK NEGARA GABUNGAN INTRAKOMPTABEL DAN EKSTRAKOMPTABEL S/D 1 OKTOBER 2015 URUT KODE BARANG

LAPORAN BARANG KUASA PENGGUNA TAHUNAN GABUNGAN INTRAKOMPTABEL DAN EKSTRAKOMPTABEL RINCIAN PER SUB-SUB KELOMPOK BARANG TAHUN ANGGARAN 2016

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39/KEPMEN-KP/2013 TENTANG

MAHKAMAH AGUNG BADAN URUSAN ADMINISTRASI PROVINSI JAWA BARAT

GUBERNUR SUMATERA BARAT

SALDO PER 1 JANUARI 2017 KUANTITAS NILAI KUANTITAS NILAI KUANTITAS NILAI KUANTITAS

LAPORAN BARANG KUASA PENGGUNA TAHUNAN GABUNGAN INTRAKOMPTABEL DAN EKSTRAKOMPTABEL RINCIAN PER SUB-SUB KELOMPOK BARANG TAHUN ANGGARAN 2016

2015, No Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 93 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 100 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 97 TAHUN 2016 TENTANG

PERALATAN DAN MESIN 385 1,969,981, ,177, Mesin Ketik Manual Langewagon (18-27 Inci) Buah

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERTANIAN. Standar Minimal Sarana. Penyuluhan Pertanian.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 96 TAHUN 2016 TENTANG

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b di atas, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pekerjaa

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 99 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

Tabel Rekapitulasi Barang

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 026 TAHUN 2017 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 9 TAHUN 2017

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MAHKAMAH AGUNG BADAN URUSAN ADMINISTRASI PENGADILAN TINGGI SUMATERA UTARA

PROSEDUR KERJA STANDARISASI FASILITAS

G U B E R N U R J A M B I

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 90 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : KP 522 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR MINIMAL RUANG KERJA DAN PERALATAN PENUNJANG

GUBERNUR RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI RIAU NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH PROVINSI RIAU

GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 84 TAHUN 2017

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 87 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

MAHKAMAH AGUNG BADAN URUSAN ADMINISTRASI PENGADILAN TINGGI SUMATERA UTARA

GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 12 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS INSPEKTORAT PROVINSI RIAU DENGAN RAKHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

BUPATI KEPULAUAN MERANTI

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI UTARA DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD ) TAHUN ANGGARAN 2013 BELANJA LANGSUNG

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN PROFIL ORGANISASI BAGIAN UMUM SETDA KOTA SALATIGA TAHUN 2017

Prakiraan Maju Rencana Tahun 2014 Kode Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program/Kegiatan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL PROVINSI RIAU

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PEMERINTAH KABUPATEN LAMPUNG SELATAN SEKRETARIAT DAERAH

Tabel 1. Data Perabot dan Peralatan Laboratorium Arsitektur Nusantara

PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG STANDAR BIAYA KHUSUS TAHUN ANGGARAN 2009

GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TOLITOLI PROVINSI SULAWESI TENGAH

2015, No Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2009 Tentang Meteorologi, Klimatologi Dan Geofisika (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 No

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 75 TAHUN 2016

PEMERINTAH KABUPATEN MERANGIN

GAMBARAN PELAYANAN BPLH KOTA BANDUNG A. TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA STRUKTUR ORGANISASI

PEMERINTAH PROPINSI RIAU PERATURAN DAERAH PROPINSI RIAU NOMOR 3 TAHUN 2001

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 95 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 98 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN KABUPATEN SRAGEN

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 104 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN KABUPATEN SRAGEN

LAPORAN BARANG PEMBANTU KUASA PENGGUNA TAHUNAN GABUNGAN INTRAKOMPTABEL DAN EKSTRAKOMPTABEL RINCIAN PER SUB-SUB KELOMPOK BARANG TAHUN ANGGARAN 2016

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27/PERMEN-KP/2013 TENTANG PEMANFAATAN SARANA DAN PRASARANA PENYULUHAN PERIKANAN

Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 85 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 33 TAHUN 2017

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TENGAH,

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT

Transkripsi:

1 GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 140 TAHUN 2015 TENTANG STANDARDISASI SARANA DAN PRASARANA KERJA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR RIAU, Menimbang : a. bahwa berdasarkan Pasal 19 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2006 tentang Standarisasi Sarana dan Prasarana Kerja Pemerintah Daerah dinyatakan Standardisasi Sarana dan Prasarana Kerja Pemerintah Daerah ditetapkan lebih lanjut dengan Peraturan Kepala Daerah; b. bahwa berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 34/P Tahun 2015 tentang Pemberhentian Sementara Gubernur Riau Masa Jabatan Tahun 2014-2019, dinyatakan Wakil Gubernur Riau melaksanakan Tugas dan Kewenangan Gubernur Riau Masa Jabatan Tahun 2014-2019. c. berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b, perlu menetapkan Peraturan Gubernur tentang Standardisasi Sarana dan Prasarana Kerja di lingkungan Pemerintah Provinsi Riau. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 61 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah Swatantra Tingkat I Sumatera Barat, Jambi dan Riau (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1646); 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokokpokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041), sebagaimana telah diubah dengan Undang-undangan nomor 43 Tahun1999 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890);

2 3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 134, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4247); 4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1994 tentang Rumah Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 69, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 357) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1994 tentang Rumah Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4515); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Barang Milik Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4609); 10. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentag Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaiman telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012;

3 11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2006 tentang Standarisasi Sarana dan Prasarana Kerja Pemerintah Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 11 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2006 tentang Standarisasi Sarana dan Prasarana Kerja Pemerintahan Daerah; 12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah; 13. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 76/PMK.06/2015 tentang Standar Barang dan Standar Kebutuhan Barang Milik Negara Berupa Alat Angkut Darat Bermotor Dinas Operasional Jabatan Di dalam Negeri: 14. Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pedoman Pengelolaan Barang Milik Daerah; 15. Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 1 Tahun 2014 tentang Organisasi Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Riau (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1); 16. Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 2 Tahun 2014 tentang Organisasi Dinas Daerah Provinsi Riau (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2); 17. Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 3 Tahun 2014 tentang Orginasasi Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Riau (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 3); MEMUTUSKAN : Menetapkan : STANDARDISASI SARANA DAN PRASARANA KERJA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI RIAU. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan : 1. Provinsi adalah Provinsi Riau. 2. Pemerintah Provinsi adalah Pemerintah Provinsi Riau. 3. Gubernur adalah Gubernur Provinsi Riau. 4. Wakil Gubernur adalah Wakil Gubernur Riau.

4 5. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah selanjutnya disebut DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Riau. 6. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Provinsi Riau. 7. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Provinsi Riau. 8. Standardisasi sarana dan prasarana kerja adalah pembakuan ruang kantor, perlengkapan kantor, rumah dinas, dan kendaraan dinas di lingkungan Pemerintah Provinsi Riau. 9. Sarana kerja adalah fasilitas yang secara langsung berfungsi sebagai penunjang proses penyelenggaraan pemerintahan daerah dalam mencapai sasaran yang ditetapkan, antara lain; ruangan kantor, perlengkapan kerja, dan kendaraan dinas. 10. Prasarana kerja adalah fasilitas yang secara tidak langsung berfungsi menunjang terselenggaranya suatu proses kerja aparatur dalam meningkatkan kinerja sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya, seperti gedung kantor, rumah jabatan dan rumah instansi. 11. Perlengkapan kantor adalah alat-alat yang dipersiapkan sesuai dengan kebutuhan dan menurut jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan. 12. Rumah Dinas adalah bangunan yang dimiliki daerah dan berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga serta menunjang pelaksanaan tugas Pejabat Daerah dan/atau Pegawai Daerah. 13. Kendaraan dinas adalah kendaraan milik pemerintah daerah yang dipergunakan hanya untuk kepentingan dinas, terdiri atas kendaraan perorangan dinas, kendaraan dinas operasional. BAB II PENATAAN SARANA DAN PRASARANA Pasal 2 Penataan Sarana dan Prasarana Kerja di lingkungan Pemerintah Provinsi didasarkan pada azas tertib, adil, transparan, efisiensi dan efektif, manfaat, keselamatan, kesejahteraan, kepatutan, dan akuntabel, serta memperhatikan kemampuan daerah. Pasal 3 Penataan sarana dan prasarana kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dilakukan untuk : a. kelancaran proses pekerjaan; b. kelancaran hubungan kerja intern dan ekstern antar pejabat/pegawai; c. memudahkan komunikasi; d. kelancaran tugas pengawasan dan pengamanan; dan e. memudahkan pengamanan arsip dan dokumentasi.

5 Pasal 4 Penataan sarana dan prasarana kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 bertujuan untuk menjamin : a. keselamatan, keamanan, kesehatan jasmani dan rohani; b. keleluasaan bergerak secara sehat dan teratur; c. cahaya dan fentilasi yang sehat baik siang maupun malam; d. penataan yang bernilai estetika; e. kesejahteraan pegawai; dan f. kemungkinan perkembangan bagian kantor untuk perubahan sesuai perkembangan volume/beban kerja dan struktur organisasi. BAB III STANDARDISASI SARANA DAN PRASARANA Pasal 5 Standardisasi sarana dan prasarana kerja meliputi : a. ruangan kantor; b. perlengkapan kantor; c. rumah dinas; dan d. kendaraan dinas. Bagian Kesatu Ruangan Kantor Pasal 6 (1) Ruangan kantor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf a merupakan ruang kerja dengan fasilitasnya untuk pejabat dan atau pegawai dalam melaksanakan tugas sehari-hari; (2) Ruang kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk ukuran luas ruangan disesuaikan dengan jabatannya; (3) Penataan ruangan kantor disesuaikan dengan kebutuhan dan memenuhi persyaratan estetika. Pasal 7 Ruangan kantor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, meliputi : a. ruang kerja; b. ruang tamu; c. ruang staf; d. ruang tunggu; e. ruang rapat; dan f. ruang pegawai.

6 Pasal 8 Ruangan kantor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 juga perlu dilengkapi dengan : a. ruang pola; b. ruang data; c. ruang bendahara; d. ruang sandi dan telkom; e. ruang arsip rahasia; f. ruang arsip aktif; g. ruang arsip inaktif; h. ruang arsip status; i. ruang perpustakaan; j. ruang baca perpustakaan; k. ruang poliklinik; l. ruang laboratorium; m. ruang penyajian data; n. ruang penyimpanan gudang; o. ruang sentral telpon; p. ruang komputer; q. ruang pos penjagaan keamanan; r. ruang kantin; s. ruang sumber tenaga diesel; t. ruang ibadah; u. ruang kamar mandi; v. ruang penggandaan; dan w. ruang lain sesuai kebutuhan. Bagian Kedua Perlengkapan Kantor Pasal 9 Perlengkapan kantor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf b, meliputi : a. peralatan kantor; b. alat-alat bermesin; c. alat tulis kantor; d. papan informasi; e. peralatan ukur; f. peralatan visual; g. alat medis; h. perangkat sandi dan telkom; i. perlengkapan kearsipan; j. perlengkapan petugas keamanan; dan k. peralatan lain sesuai kebutuhan. Pasal 10 Penataan ruangan kantor dan perlengkapan kantor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 dan Pasal 9 diperuntukkan bagi pejabat : a. Gubernur; b. Wakil Gubernur; c. Ketua dan Wakil Ketua DPRD Provinsi; d. Eselon I (Jabatan Pimpinan Tinggi Madya); e. Eselon II (Pejabat Tinggi Pratama); f. Eselon III (Pejabat Administrator); dan g. Eselon IV (Pejabat Pengawas).

7 Pasal 11 Standardisasi ruangan kantor dan perlengkapan kantor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 dan Pasal 9, meliputi : a. Gubernur, terdiri dari : 1. Ruang Kerja, kelengkapan antara lain meliputi : a) meja kerja besar 1 (satu) unit; b) meja telepon 2 (dua) unit; c) kursi kerja 1 (satu) unit; d) kursi hadap 2 (dua) unit; e) kursi tamu 2 (dua) set; f) lemari buku 1 (satu) unit; g) brankas 1 (satu) unit; h) lemari kaca 1 (satu) unit untuk benda seni budaya/piala/vandel/cindera mata; i) lambang negara 1 (satu) unit; j) bendera nasional 1 (satu) unit; k) foto Presiden 1 (satu) unit; l) foto Wakil Presiden 1 (satu) unit; m) lambang daerah 1 (satu) unit; n) foto Gubernur 1 (satu) unit; o) foto Wakil Gubernur 1 (satu) unit; p) peta wilayah 1 (unit) unit; q) jam dinding 1 (satu) unit; r) pesawat telepon 2 (dua) unit, untuk pesawat lokal dan untuk pesawat otomatis/langsung sesuai kebutuhan jabatan; s) intercom 1 (satu) unit; t) mesin faximile 1 (satu) unit; u) pendingin ruangan (AC) sesuai kebutuhan ruangan; v) komputer dan printer 1 (satu) set; w) pesawat televisi, radio/tape, dan monitor pemantau (CC-TV), masingmasing 1 (satu) unit; x) kulkas dan dispenser air minum, masing-masing 1 (satu) unit; y) cermin gantung 1 (satu) unit; dan z) bell 1 (satu) unit. 2. Ruang Tamu, kelengkapan antara lain meliputi : a) kursi tamu kapasitas 20 (dua puluh) orang duduk berikut meja tamu; b) meja tamu; c) lemari buku 1 (satu) unit; d) lemari kaca 2 (dua) unit, untuk buku dan untuk benda seni budaya/piala/vandel; e) jam dinding 1 (satu) unit; f) pendingin ruangan (AC); dan g) cermin gantung 1 (satu) unit; 3. Ruang Rapat, kelengkapan antara lain meliputi : a) kursi rapat kapasitas 30 (tiga puluh) orang duduk berikut meja rapat; b) meja rapat; c) lambang negara 1 (satu) unit; d) bendera nasional 1 (satu) unit; e) foto Presiden 1 (satu) unit; f) foto Wakil Presiden 1 (satu) unit;

8 g) foto Gubernur 1 (satu) unit; h) foto Wakil Gubernur 1 (satu) unit; i) mic conference dan sound system sesuai dengan kebutuhan; j) over head projector (OHP) dan/atau LCD projector (in focus) dan layar (screen) 1 (satu) set; k) papan tulis putih (white board) elektronik 1 (satu) unit; l) pesawat telepon 1 (satu) unit; m) pendingin ruangan (AC) sesuai kebutuhan ruangan; n) palu dan alasnya 1 (satu) set; o) jam dinding 1 (satu) unit; dan p) kalender 1 (satu) unit. 4. Ruang Rapat Utama, kelengkapan antara lain meliputi : a) kursi rapat kapasitas 80 (delapan puluh) orang duduk berikut meja rapat; b) meja rapat; c) meja resepsionis 1 (satu) unit berikut kursi 2 (dua) unit; d) lambang negara 1 (satu) unit; e) bendera nasional 1 (satu) unit; f) foto Presiden 1 (satu) unit; g) foto Wakil Presiden 1 (satu) unit; h) bendera lambang daerah 1 (satu) unit; i) foto Gubernur dan para mantan Gubernur, masing-masing 1 (satu) unit; j) foto Wakil Gubernur 1 (satu) unit; k) mic conference dan sound system sesuai dengan kebutuhan; l) podium 1 (satu) unit; m) over head projector (OHP) dan/atau LCD projector (in focus) dan layar (screen) 1 (satu) set; n) papan tulis putih (white board) elektronik 1 (satu) unit; o) pesawat telepon 1 (satu) unit; p) pendingin ruangan (AC) sesuai kebutuhan ruangan; q) palu dan alasnya 1 (satu) set; p. jam dinding 1 (satu) unit; r) lampu darurat (emergency) 1 (satu) unit atau menyesuaikan kebutuhan; s) toilet pria dan wanita; dan t) kalender 1 (satu) unit. 5. Ruang Staf/Ajudan Gubernur, kelengkapan antara lain meliputi : a) meja dan kursi kerja masing-masing 3 (tiga) unit; b) kursi hadap 2 (dua) unit; c) filing cabinet 2 (dua) unit; d) lemari untuk barang-barang seni budaya nasional 1 (satu) unit; e) buffet kaca bersudut 1 (satu) unit; f) meja computer berikut kursi masing-masing 1 (satu) unit atau menyesuaikan dengan kebutuhan; g) gantungan untuk atribut; dan h) kursi size 1 (satu) set berikut meja; i) pesawat telepon 2 (dua) unit, untuk pesawat intern/lokal dan untuk pesawat ekstern/langsung; j) mesin faximile 1 (satu) unit; k) komputer dan printer 1 (satu) set atau menyesuaikan kebutuhan; l) mesin ketik elektrik 1 (satu) unit atau menyesuaikan kebutuhan; m) kulkas atau dispenser air minum 1 (satu) unit; n) pendingin ruangan (AC) sesuai kebutuhan ruangan; o) pesawat televisi atau radio/tape 1 (satu) unit;

9 p) kamera pemantau (CC-TV) 1 (satu) unit; q) papan tulis putih (white board) untuk jadwal kegiatan, 1 (satu) unit atau menyesuaikan kebutuhan; r) peta wilayah 1 (satu) unit; s) cermin gantung 1 (satu) unit; t) jam dinding 1 (satu) unit; dan u) kalender 1 (satu) unit. 6. Ruang Tunggu, kelengkapan antara lain meliputi : a) kursi tamu 2 (dua) set berikut meja 3 (tiga) unit; b) lemari rak kaca 1 (satu) unit; c) pendingin ruangan (AC) sesuai kebutuhan ruangan; dan d) cermin gantung 1 (satu) unit; b. Wakil Gubernur, terdiri dari : 1. Ruang Kerja, kelengkapan antara lain meliputi : a) meja dan kursi kerja besar 1 (satu) unit; b) meja telephon 1 (satu) unit; c) kursi hadap 2 (dua) unit; d) kursi tamu 1 (satu) set; e) lemari buku 1 (satu) unit; f) filing cabinet 2 (dua) unit; g) buffet 2 (dua) unit; h) lambang negara 1 (satu) unit; i) bendera nasional 1 (satu) unit; k. foto Presiden 1 (satu) unit; j) foto Wakil Presiden 1 (satu) unit; k) lambang daerah 1 (satu) unit; l) foto Gubernur 1 (satu) unit; m) foto Wakil Gubernur 1 (satu) unit; n) peta wilayah 1 (unit) unit; o) jam dinding 1 (satu) unit; p) pesawat telepon 2 (dua) unit, untuk pesawat lokal dan untuk pesawat otomatis/ langsung sesuai kebutuhan jabatan; q) intercom 1 (satu) unit; r) mesin faximile 1 (satu) unit; s) pendingin ruangan (AC) sesuai kebutuhan ruangan; t) komputer dan printer 1 (satu) set;\ u) pesawat televisi, radio/tape, dan monitor pemantau (CC-TV), masingmasing 1 (satu) unit; v) kulkas atau dispenser air minum, 1 (satu) unit; w) cermin gantung 1 (satu) unit; x) bell 1 (satu) unit; dan y) tempat sampah. 2. Ruang Tamu, kelengkapan antara lain meliputi : a. kursi tamu kapasitas 12 (dua belas) orang duduk berikut meja tamu; b. lemari buku 1 (satu) unit; c. lemari kaca 1 (satu) unit; d. jam dinding 1 (satu) unit; e. pendingin ruangan (AC) sesuai kebutuhan ruangan; dan f. cermin gantung 1(satu) unit;

10 3. Ruang Rapat, kelengkapan antara lain meliputi : a) kursi rapat kapasitas 20 (dua puluh) orang duduk berikut meja rapat; b) lambang negara 1 (satu) unit; c) bendera nasional 1 (satu) unit; d) foto Presiden 1 (satu) unit; e) foto Wakil Presiden 1 (satu) unit; f) foto Gubernur 1 (satu) unit; g) foto Wakil Gubernur 1 (satu) unit; h) mic conference dan sound system sesuai dengan kebutuhan; i) over head projector (OHP) dan/atau LCD projector (in focus) dan layar (screen) 1 (satu) set; j) papan tulis putih (white board) elektronik 1 (satu) unit; k) pesawat telepon 1 (satu) unit; l) pendingin ruangan (AC) sesuai kebutuhan ruangan; m) palu dan alasnya 1 (satu) set; n) jam dinding 1 (satu) unit; dan o) kalender 1 (satu) unit. 4. Ruang Staf/Ajudan Wakil Gubernur, kelengkapan antara lain meliputi : a) meja kerja dan kursi kerja masing-masing 2 (dua) unit; b) kursi hadap 2 (dua) unit; c) filing cabinet 2 (dua) unit; d) meja komputer berikut kursi masing-masing 1 (satu) atau menyesuaikan dengan kebutuhan; e) gantungan untuk atribut; f) kursi size 1 (satu) set berikut meja; g) pesawat telepon 2 (dua) unit, untuk pesawat intern/lokal dan untuk pesawat ekstern/langsung; h) mesin faximile 1 (satu) unit; i) komputer dan printer 1 (satu) set atau menyesuaikan kebutuhan; j) mesin ketik elektrik 1 (satu) unit atau menyesuaikan kebutuhan; k) dispenser air minum 1 (satu) unit; l) pendingin ruangan (AC) sesuai kebutuhan ruangan; m) pesawat televisi atau radio/tape 1 (satu) unit; n) kamera pemantau (CC-TV) 1 (satu) unit; o) papan tulis putih (white board) untuk jadwal kegiatan, 1 (satu) unit atau menyesuaikan kebutuhan; p) peta wilayah 1 (satu) unit; q) cermin gantung 1 (satu) unit; r) jam dinding 1 (satu) unit; dan s) kalender 1 (satu) unit. 5. Ruang Tunggu Wakil Gubernur, kelengkapan antara lain meliputi : a) meja tamu 2 (dua) unit dan kursi tamu 2 (dua) set; b) lemari rak kaca 1 (satu) unit; c) pendingin ruangan (AC) sesuai kebutuhan ruangan; dan d) cermin gantung 1 (satu) unit;

11 c. Ketua/Wakil Ketua DPRD, terdiri dari : 1. Ruang Kerja, kelengkapan antara lain meliputi : a) meja kerja besar 1 (satu) unit; b) kursi kerja 1 (satu) unit; c) meja telepon 1 (satu) unit; d) kursi hadap 2 (dua) unit; e) kursi tamu 1 (satu) set; f) lemari buku 1 (satu) unit; g) filing cabinet 1 (satu) unit; h) buffet 2 (dua) unit; i) lambang negara 1 (satu) unit; j) bendera nasional 1 (satu) unit; k) foto Presiden 1 (satu) unit; l) foto Wakil Presiden 1 (satu) unit; m) lambang daerah 1 (satu) unit; n) pets wilayah 1 (unit) unit; o) jam dinding 1 (satu) unit; p) pesawat telepon 2 (dua) unit, untuk pesawat otomatis/langsung sesuai kebutuhan jabatan; q) intercom 1 (satu) unit; r) mesin faximlle 1 (satu) unit; s) pendingin ruangan (AC) sesuai kebutuhan ruangan; t) komputer dan printer 1 (satu) set; u) pesawat televisi dan radio/tape, masing-masing 1 (satu) unit; v) cermin gantung 1 (satu) unit; dan w) bell 1 (satu) unit lokal dan untuk pesawat. 2. Ruang Tamu, kelengkapan antara lain meliputi : a) kursi tamu kapasitas 12 (dua belas) orang duduk berikut meja tamu; b) lemari buku 1 (satu) unit; c) lemari kaca 1 (satu) unit; dan d) jam dinding. 3. Ruang Rapat, kelengkapan antara lain meliputi : a) kursi rapat kapasitas 30 (tiga puluh) orang duduk berikut meja rapat; b) lambang negara 1 (satu) unit; c) bendera nasional 1 (satu) unit; d) foto Presiden 1 (satu) unit; e) foto Wakil Presiden 1 (satu) unit; f) mic conference dan sound system sesuai dengan kebutuhan; g) over head projector (OHP) dan/atau LCD projector (in focus) dan layar (screen) 1 (satu) set; h) papan tulis, putih (white board) 1 (satu) unit; i) pesawat telepon 1 (satu) unit; j) pendingin ruangan (AC) sesuai kebutuhan ruangan; k) palu dan alasnya 1 (satu) set; l) jam dinding 1 (satu) unit; dan m) kalender 1 (satu) unit.

12 4. Ruang Staf/Ajudan, kelengkapan antara lain meliputi : a) meja dan kursi kerja masing-masing 2 (dua) unit; b) kursi hadap 2 (dua) unit; c) filing cabinet 2 (dua) unit; d) meja komputer berikut kursi masing-masing 1 (satu) unit atau menyesuaikan dengan kebutuhan; e) gantungan untuk atribut; f) kursi size 1 (satu) set berikut meja; g) pesawat telepon 2 (dua) unit, untuk pesawat intern/lokal dan untuk pesawat ekstern/langsung; h) mesin faximile 1 (satu) unit; i) komputer dan printer 1 (satu) set atau menyesuaikan kebutuhan; j) mesin ketik elektrik 1 (satu) unit atau menyesuaikan kebutuhan; k) dispenser air minum 1 (satu) unit; l) pendingin ruangan (AC) sesuai kebutuhan ruangan; m) pesawat televisi atau radio/tape 1 (satu) unit; dan n) papan tulis putih (white board) untuk jadwal kegiatan, 1 (satu) unit atau menyesuaikan kebutuhan; peta wilayah 1 (satu) unit; cermin gantung 1 (satu) unit; jam dinding 1 (satu) unit; kalender 1 (satu) unit. 5. Ruang Tunggu, kelengkapan antara lain meliputi : a) kursi tamu 2 (dua) set berikut meja 2 (dua) unit; b) lemari rak kaca 1 (satu) unit; c) pendingin ruangan (AC) sesuai kebutuhan ruangan; dan d) cermin gantung 1 (satu) unit; d. Eselon I (Pejabat Pimpinan Tinggi Madya), terdiri dari : 1. Ruang Kerja, kelengkapan antara lain meliputi : a) meja besar dan kursi kerja masing-masing 1 (satu) unit; b) meja telepon 1 (satu) unit; c) kursi hadap 2 (dua) unit; d) lemari buku 1 (satu) unit; e) filing cabinet 1 (satu) unit; f) buffet 1 (satu) unit; g) kursi size 1 (satu) set berikut meja; h) foto Presiden 1 (satu) unit; i) foto Wakil Presiden 1 (satu) unit; j) foto Gubernur 1 (satu) unit; k) foto Wakil Gubernur 1 (satu) unit; l) peta wilayah 1 (unit) unit; m) jam dinding 1 (satu) unit; n) pesawat telepon 2 (dua) unit, untuk pesawat lokal dan untuk pesawat otomatis/langsung sesuai kebutuhan jabatan; o) intercom 1 (satu) unit; p) mesin faximile 1 (satu) unit; q) pendingin ruangan (AC) sesuai kebutuhan ruangan; r) komputer dan printer 1 (satu) set; s) pesawat televisi atau radio/tape, 1 (satu) unit; t) dispenser air minum 1 (satu) set; u) cermin gantung 1 (satu) set; dan v) bell 1 (satu) unit.

13 2. Ruang Tamu, kelengkapan antara lain meliputi : a) kursi tamu kapasitas 6 (enam) orang duduk berikut meja tamu; b) lemari buku atau kaca 1 (satu) unit; c) pendingin ruangan (AC) sesuai kebutuhan ruangan; dan d) cermin gantung 1 (satu) unit; 3. Ruang Rapat, kelengkapan antara lain meliputi : a) kursi rapat kapasitas 20 (dua puluh) orang duduk berikut meja rapat; b) lambang negara/daerah 1 (satu) unit; c) foto Presiden 1 (satu) unit; d) foto Wakil Presiden 1 (satu) unit; e) foto Gubernur 1 (satu) unit; f) foto Wakil Gubernur 1 (satu) unit; g) mic conferrence dan sound system sesuai dengan kebutuhan; h) over head projector (OHP) dan/atau LCD projector (in Focus) dan layar (screen) 1 (satu) set; i) papan tulis putih (white board) 1 (satu) unit; j) pesawat telepon 1 (satu) unit; k) pendingin ruangan (AC) sesuai kebutuhan ruangan; l) palu dan alasnya 1 (satu) set; m) jam dinding 1 (satu) unit; dan n) kalender 1 (satu) unit. 4. Ruang Staf/Ajudan, kelengkapan antara lain meliputi : a) meja dan kursi kerja masing-masing 2 (dua) unit; b) kursi hadap 2 (dua) unit; c) filing cabinet 2 (dua) unit; d) meja komputer berikut kursi masing-masing 2 (dua) unit atau menyesuaikan dengan kebutuhan; e) gantungan untuk atribut; f) kursi size 1 (satu) set berikut meja; g) pesawat telepon 2 (dua) unit, untuk pesawat intern/lokal dan untuk pesawat ekstern/langsung; h) mesin faximile 1 (satu) unit; i) komputer dan printer 1 (satu) set atau menyesuaikan kebutuhan; j) mesin ketik manual 1 (satu) unit atau menyesuaikan kebutuhan; k) dispenser air minum 1 (satu) unit; l) pendingin ruangan (AC) sesuai kebutuhan ruangan; m) pesawat televisi atau radio/tape 1 (satu) unit; n) papan tulis putih (white board) untuk jadwal kegiatan, 1 (satu) unit atau menyesuaikan kebutuhan; o) peta wilayah 1 (satu) unit; p) cermin gantung I (satu) unit; q) jam dinding 1 (satu) unit; dan r) kalender I (satu) unit. 5. Ruang Tunggu, kelengkapan antara lain meliputi : a) kursi tamu 1 (satu) set berikut meja; b) lemari rak kaca 1 (satu) unit; c) pendingin ruangan (AC) sesuai kebutuhan; dan d) cermin gantung 1 (satu) unit.

14 e. Eselon II (Pejabat Tinggi Pratama), terdiri dari : 1. Ruang Kerja, kelengkapan antara lain meliputi : a) meja besar dan kursi kerja masing-masing 1 (satu) unit; b) meja telepon 1 (satu) unit; c) kursi hadap 2 (dua) unit; d) lemari kayu 1 (satu) buah; e) kursi size 1 (satu) set berikut meja; f) foto Presiden 1 (satu) unit; g) foto Wakil Presiden 1 (satu) unit; h) foto Gubernur 1 (satu) unit; i) foto Wakil Gubernur 1 (satu) unit; j) peta wilayah 1 (unit) unit; k) jam dinding 1 (satu) unit; l) pesawat telepon 1 (satu) unit; m) pendingin ruangan (AC) sesuai kebutuhan ruangan; n) komputer dan printer 1 (satu) set; o) pesawat televisi atau radio/tape, 1 (satu) unit; dan p) bell 1 (satu) unit. 2. Ruang Tamu, kelengkapan antara lain meliputi : a) kursi tamu kapasitas 6 (enam) orang duduk berikut meja tamu; b) lemari buku atau kaca 1 (satu) unit; c) jam dinding 1 (satu) unit; dan d) pendingin ruangan (AC) sesuai kebutuhan ruangan; 3. Ruang Rapat, kelengkapan antara lain meliputi : a) kursi rapat kapasitas 15 (lima belas) orang duduk berikut meja rapat; b) lambang negara/daerah 1 (satu) unit; c) foto Presiden 1 (satu) unit; d) foto Wakil Presiden 1 (satu) unit; e) foto Gubernur 1 (satu) unit; f) foto Wakil Gubernur 1 (satu) unit; g) mic dan sound system sesuai dengan kebutuhan; h) over head projector (OHP) dan/atau LCD projector (in focus) dan layar (screen) 1 (satu) set; i) papan tulis putih (white board) 1 (satu) unit; j) pendingin ruangan (AC) sesuai kebutuhan ruangan; k) jam dinding 1 (satu) unit; dan l) kalender 1 (satu) unit. f. Ruang kerja Eselon III (Pejabat Administrator), kelengkapan antara lain meliputi : 1. meja dan kursi masing-masing 1 (satu) unit; 2. meja telepon 1 (satu) unit; 3. kursi hadap 2 (dua) unit; 4. lemari buku 1 (satu) unit; 5. foto Presiden 1 (satu) unit; 6. foto Wakil Presiden 1 (satu) unit; 7. foto Gubernur 1 (satu) unit; 8. foto Wakil Gubernur 1 (satu) unit; 9. filing cabinet 1 (satu) unit; 10. kursi size 1 (satu) set berikut meja;

15 11. pesawat telepon 1 (satu) unit; 12. jam dinding 1 (satu) unit; dan 13. pendingin ruangan (AC) sesuai kebutuhan ruangan. g. Ruang kerja Eselon IV (Pejabat Pengawas), kelengkapan antara lain meliputi : 1. meja dan kursi masing-masing 1 (satu) unit; 2. kursi hadap 2 (dua) unit; 3. filing cabinet 1 (satu) unit; dan 4. kursi size 1 (satu) set berikut meja. Bagian Ketiga Rumah Dinas Pasal 12 Rumah Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf c, meliputi : a. Rumah dinas daerah golongan I (rumah jabatan); b. Rumah dinas daerah golongan II (rumah instansi); dan c. Rumah dinas daerah golongan III (perumahan pegawai). Pasal 13 (1) Rumah Jabatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 huruf a diperuntukkan bagi Gubernur, Wakil Gubernur, Pimpinan DPRD dan Sekretaris Daerah. (2) Rumah jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilengkapi dengan perlengkapan dan perabot rumah tangga. (3) Penghunian rumah jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan selama memangku jabatannya. Pasal 14 (1) Rumah instansi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 huruf b diperuntukkan bagi PNS Pemerintah Provinsi dan/atau anggota DPRD. (2) Rumah instansi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dapat disediakan perlengkapannya. (3) Penghunian rumah instansi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan selama melaksanakan tugas pada Pemerintah Provinsi. Pasal 15 Standardisasi rumah dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 berpedoman pada ketentuan Peraturan Perundang-undangan.

16 Bagian Keempat Kendaraan Dinas Pasal 16 Kendaraan dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf d, meliputi : a. kendaraan perorangan dinas; dan b. kendaraan dinas operasional. Pasal 17 Kendaraan perorangan dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 huruf a, disediakan dan dipergunakan untuk Gubernur, Wakil Gubernur, dan Pimpinan DPRD. Pasal 18 (1) Kendaraan dinas operasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 huruf b, disediakan dan dipergunakan untuk kegiatan operasional perkantoran. (2) Kendaraan dinas operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diperuntukkan bagi : a. Anggota DPRD b. Eselon I (Pejabat Tinggi Madya); c. Eselon II (Pejabat Tinggi Pratama); d. Eselon III (Pejabat Administrator); dan e. Eselon IV (Pejabat Pengawas). Pasal 19 Standardisasi kendaraan dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16, meliputi : a. Gubernur, dengan jenis spesifikasi sebagai berikut : 1. Sedan/Mini Bus 1 (satu) unit dengan kapasitas/isi silinder maksimal 3.000 cc; dan 2. SUV (Sport Utility Vehicles) 1 (satu) unit dengan kapasitas/isi silinder maksimal 4.200 cc. b. Wakil Gubernur, dengan spesifikasi sebagai berikut : 1. Sedan/Mini Bus 1 (satu) unit dengan kapasitas/isi silinder maksimal 2.500 cc; dan 2. SUV (Sport Utility Vehicles) 1 (satu) unit dengan kapasitas/isi silinder maksimal 3.200 cc. c. Ketua DPRD, dengan spesifikasi Sedan/SUV (Sport Utility Vehicles) 1 (satu) unit dengan kapasitas/isi silinder maksimal 2.700 cc. d. Wakil Ketua DPRD, dengan spesifikasi Sedan/SUV (Sport Utility Vehicles) 1 (satu) unit dengan kapasitas/isi silinder maksimal 2.500 cc.

17 e. Eselon I (Pejabat Tinggi Madya), dengan spesifikasi Sedan/Mini Bus/SUV (Sport Utility Vehicles) 1 (satu) unit dengan kapasitas/isi silinder maksimal 2.700 cc. f. Eselon II (Pejabat Tinggi Pratama), dengan spesifikasi sebagai berikut : 1. Sedan/Mini Bus/SUV (Sport Utility Vehicles) 1 (satu) unit dengan kapasitas/isi silinder maksimal 2.000 cc (bensin); atau 2. Sedan/Mini Bus/SUV (Sport Utility Vehicles) 1 (satu) unit dengan kapasitas/isi silinder maksimal 2.500 cc (solar). g. Eselon III (Pejabat Administrator), dengan spesifikasi sebagai berikut : 1. Mini Bus (bensin) 1 (satu) unit dengan kapasitas/isi silinder maksimal 1.600 cc; atau 2. Mini Bus (solar) 1 (satu) unit dengan kapasitas/isi silinder maksimal 2.500 cc. h. Eselon IV (Pejabat Pengawas), Sepeda Motor 1 (satu) unit dengan spesifikasi kapasitas/isi silinder maksimal 200 cc. Bagian Kelima Dimensi dan Spesifikasi Pasal 20 Dimensi rungan dan spesifikasi perlengkapan kantor berpedoman pada ketentuan Peraturan Perundang-undangan. Pasal 21 Tata cara pelaksanaan penetapan, penerimaan, penyimpanan dan penyaluran rumah dinas dan kendaraan dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf c dan huruf d berpedoman pada ketentuan Peraturan Perundang-undangan. BAB IV KETENTUAN PERALIHAN Pasal 22 Sarana dan Prasarana Kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 yang telah disediakan sebelum Peraturan Gubernur ini ditetapkan, dapat tetap dipergunakan sesuai peruntukannya.

18 BAB V KETENTUAN PENUTUP Pasal 23 Pada saat Peraturan Gubernur ini mulai berlaku semua ketentuan Standardisasi Sarana dan Prasarana Kerja di Lingkungan Pemerintah Provinsi Riau dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 24 Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Riau. Ditetapkan di Pekanbaru Pada tanggal 31 Desember 2015 Plt. GUBERNUR RIAU ttd. Diundangkan di Pekanbaru pada tanggal 31 Desember 2015 Plt. SEKRETARIS DAERAH PROVINSI RIAU H. ARSYADJULIANDI RACHMAN ttd. M. Y A F I Z BERITA DAERAH PROVINSI RIAU TAHUN 2015 NOMOR 140