BAB III GAMBARAN UMUM

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

STRATEGI PENGEMBANGAN DAN ANALISIS PENENTUAN LOKASI KAWASAN INDUSTRI TEMBAKAU

BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI

IV. KONDISI UMUM LOKASI STUDI

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan subsektor peternakan sehingga menjadi sumber pertumbuhan baru

BAB I PENDAHULUAN. Pengelolaan dan pemanfaatan lahan yang tidak sesuai dengan kemampuan,

BAB IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Lahan merupakan salah satu sumberdaya alam yang dibutuhkan umat

3.1. BATASAN ADMINSTRASI KABUPATEN BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

EI 30 = 6,119 R 1,21 D -0,47 M 0,53 Tabel IV.1 Nilai Indeks Erosivitas Hujan (R)

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

Gambar 9. Peta Batas Administrasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut FAO (dalam Arsyad 1989:206) mengenai pengertian lahan, Adapun pengertian dari FAO (1976) yang dikutip oleh Sitorus (1998)

ANALISIS LUAS LAHAN GARAPAN PER RUMAH TANGGA PETANI DI SELURUH KECAMATAN DAS CITARUM HULU

BADAN PERENCANAAN, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

UU No.23 Tahun Indikator. 6 Dimensi 28 Aspek. Pelimpahan Kewenangan

Jumlah penduduk Kabupatent Bandung berdasarkan hasil SP2010 sebanyak 3,17 juta orang dengan laju pertumbuhan sebesar 2,56 persen per tahun

BUPATI BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Administrasi

BAHAN TAYANGAN MATERI SOSIALISASI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 16 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2007 SAMPAI TAHUN 2027

BUPATI BANDUNG RANCANGAN PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR TAHUN 2013 TENTANG

Lampiran 1 Indikator dari Pembangunan yang Berkelanjutan (CSD 2001)

METODE ANALISIS YANG DIGUNAKAN DALAM PENENTUAN PUSAT PELAYANAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia berpotensi untuk mengembangkan sektor pertanian hal ini

BUPATI BANDUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 23 TAHUN 2012 TENTANG

Pengembangan Kawasan Perkebunan Teh di Kabupaten Bandung

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 16 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG

IV. KONDISI UMUM 4.1 Kondisi Fisik Wilayah Administrasi

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

TINJAUAN KEBIJAKAN TERKAIT

Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan PROGRAM DAN KEGIATAN, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

DAFTAR KEGIATAN SKPD YANG DILAKSANAKAN DI WILAYAH TAHUN ANGGARAN Besaran Satuan Kecamatan Desa

KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB IV ANALISIS PENENTUAN TINGKAT LAHAN KRITIS

PENGEMBANGAN KAWASAN PERKEBUNAN TEH DI KABUPATEN BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan sumber daya yang sangat penting untuk kehidupan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

Usulan Program dan Kegiatan dari Para Pemangku Kepentingan Tahun 2015 Kabupaten Bandung

PETA SUNGAI PADA DAS BEKASI HULU

VISI DINAS PERTANIAN PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN BANDUNG

BUPATI BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 27 TAHUN 2016 TENTANG

IV. KEADAAN UMUM 4.1. Regulasi Penataan Ruang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KONDISI UMUM WILAYAH STUDI

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Letak, Luas dan Batas Wilayah Penelitian. Kabupaten Kuningan terletak di bagian timur Jawa Barat dengan luas

BAB V ARAHAN RELOKASI

PETUNJUK TEKNIS FESTIVAL NASYID KAB. BANDUNG 2015 A. KETENTUAN PESERTA

KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

KEADAAN UMUM WILAYAH KABUPATEN SUKABUMI. Administrasi

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya alam meliputi sumber daya lahan, hutan, air, dan mineral.

ANALISIS KESESUAIAN UNTUK LAHAN PERMUKIMAN KOTA MALANG

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Polewali Mandar

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Pemerintah Kabupaten Bandung, dengan

Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Indonesia Tahun 2013 sebanyak rumah tangga

BAB V PENUTUP Simpulan

III. KEADAAN UMUM LOKASI

commit to user BAB I PENDAHULUAN

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI A. Letak Geografis

V. GAMBARAN UMUM. 5.1 Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Karawang. Kabupaten Karawang merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa

GLOSSARY. 1. Daerah adalah Kabupaten Bandung. 2. Pemerintah Daerah adalah kepala daerah dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan

Tema : Ketidaksesuaian Penggunaan Lahan

KESESUAIAN LAHAN PENGEMBANGAN PERKOTAAN KAJANG KABUPATEN BULUKUMBA

PROFIL SANITASI SAAT INI

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 27 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BANDUNG TAHUN

KONDISI UMUM. Sumber: Dinas Tata Ruang dan Pemukiman Depok (2010) Gambar 12. Peta Adminstratif Kecamatan Beji, Kota Depok

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

SURVEI SOSIAL EKONOMI DAERAH KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2011

2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah

KATA PENGANTAR. RTRW Kabupaten Bondowoso

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Pemanfaatan Peta Geologi dalam Penataan Ruang dan Pengelolaan Lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Hampir semua sektor pembangunan fisik memerlukan lahan,

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Cidokom Kecamatan Rumpin. Kecamatan Leuwiliang merupakan kawasan

LEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G NOMOR 20 TAHUN 2007 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG

IV. GAMBARAN UMUM. Kabupaten Lampung Tengah adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Lampung.

H. DADANG M. NASER., SH., S.Ip BUPATI BANDUNG

KEADAAN UMUM WILAYAH KABUPATEN KATINGAN DAN KOTA PALANGKA RAYA

IV. KEADAAN UMUM DESA KALIURANG. memiliki luas lahan pertanian sebesar 3.958,10 hektar dan luas lahan non

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kawasan konservasi tanah dan air bagi kawasan Bopunjur (Bogor,

BAB II DESKRIPSI DAERAH STUDI

I. PENDAHULUAN. Lahan merupakan salah satu faktor yang penting bagi kehidupan manusia. Lahan

Katalog BPS: TAHUN 2010 KERJASAMA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BANDUNG DENGAN BAPPEDA KABUPATEN BANDUNG

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) KABUPATEN BANDUNG

KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KONDISI GEOGRAFIS. Luas Wilayah (Ha)

Analysis Calculation of Optimum Hand Tractor Needs In Regency Bandung. Dwi Rustan Kendarto 1)

IV. KEADAAN UMUM WILAYAH

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Bab II Bab III Bab IV Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Kabupaten Sijunjung Perumusan Tujuan Dasar Perumusan Tujuan....

BAB I PENDAHULUAN. merupakan bencana banjir dan longsor (Fadli, 2009). Indonesia yang berada di

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III GAMBARAN UMUM 3.1 Letak Geografis Letak Geografis Kecamatan Pasirjambu Kabupaten Bandung terletak pada koordinat 107 0 14 107 0 56 bujur timur dan 6 0 49 7 0 18 lintang selatan. Kecamatan Pasirjambu termasuk salah satu bagian pola ruang untuk pengembangan kawasan lindung. Luas Kecamatan Pasirjambu ± 23.957,64 ha. Kecamatan Pasirjambu juga termasuk salah satu bagian pola ruang untuk pengembangan kawasan budidaya berfungsi lindung. Kecamatan Pasirjambu memiliki batas batas administrasi sebagai berikut : Sebelah Utara : Kabupaten Bandung (Kecamatan Ciwidey dan Kecamatan Cangkuang). Sebelah Selatan : Kabupaten Cianjur. Sebelah Timur : Kecamatan Cimaung dan Kecamatan Pangalengan Sebelah Barat : Kecamatan Ciwidey dan Kecamatan Rancabali. Kabupaten Bandung lahir melalui Piagam Sultan Agung Mataram pada tanggal 20 April tahun 1641 M. Pada awalnya, Kabupaten Bandung terdiri atas 33 Kecamatan. Sejak disahkannya UU No. 22 Tahun 1999 Tentang Otonomi Daerah, yang kemudian direvisi menjadi UU No. 32 Tahun 2004, pemekaran daerahmarak terjadi di Indonesia, demikian juga di Kabupaten Bandung. Kota Cimahi memekarkan diri dari Kabupaten Bandung pada Tahun 2001, yang kemudian disusul dengan pemekaran Kabupaten Bandung Barat pada Tahun 2007. Dengan demikian, pada Tahun 2010 terdapat 31 Kecamatan dan sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 3 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Kabupaten Bandung Tahun 2007 Sampai Dengan Tahun 2027 Kabupaten Bandung terdiri dari 31 Kecamatan, 270 Desa dan 10 Kelurahan yang terbagi ke 71

72 dalam 8 Wilayah Pengembangan (WP) adapun kecamatan serta luas wilayah administratif masing-masing kecamatan dapat dilihat pada Tabel 3.1. Tabel III.1 Luas Daerah Kabupaten Bandung Menurut Kecamatan No. Wilayah Luas Jumlah Kecamatan Pengembangan Ha % Desa/Kelurahan 1 WP Soreang 1. Kec. Soreang 2.550,68 1,45 10 2. Kec. Kutawaringin 4.730,26 2,68 11 3. Kec. Katapang 1.572,46 0,89 7 4. Kec. Rancabali 14.837,00 8,42 5 5. Kec. Pasirjambu 23.957,64 13,59 10 6. Kec. Ciwidey 4.846,92 2,75 7 2 WP Baleendah 1. Kec. Baleendah 4.155,54 2,36 8 2. Kec. Dayeuhkolot 1.102,91 0,63 6 3. Kec. Bojongsoang 2.781,22 1,58 6 3 WP Banjaran 1. Kec. Banjaran 4.291,79 2,44 11 2. Kec. Pangalengan 19.540,93 11,09 13 3. Kec. Cangkuang 2.461,06 1,40 7 4. Kec. Cimaung 5.500,02 3,12 10 5. Kec. Arjasari 6.497,79 3,69 11 6. Kec. Pameungpeuk 1.462,32 0,83 6 4 WP Majalaya 1. Kec. Majalaya 2.536,46 1,44 11 2. Kec. Ciparay 4.617,57 2,62 14 3. Kec. Pacet 9.193,96 5,22 13 4. Kec. Kertasari 15.207,36 8,63 7 5. Kec. Paseh 5.102,90 2,90 12 6. Kec. Ibun 5.456,51 3,10 12 7. Kec. Solokan Jeruk 2.400,66 1,36 7 5 WP Cicalengka 1. Kec. Cicalengka 3.599,23 2,04 12 2. Kec. Nagreg 4.930,29 2,80 6 3. Kec. Cikancung 4.013,63 2,28 9 6 WP Cileunyi 1. Kec. Cileunyi 3.157,51 1,79 6 2. Kec. Rancaekek 4.524,83 2,57 13 7 WP Cimenyan - 1. Kec. Cimenyan 5.308,33 3,01 9 Cilengkrang 2. Kec. Cilengkrang 3.011,94 1,71 6 8 WP Margaasih- 1. Kec. Margaasih 1.834,49 1,04 6 Margahayu 2. Kec. Margahayu 1.054,33 0,60 5 Kabupaten Bandung 176.238,67 100,00 280 Sumber : RTRW Kabupaten Bandung Tahun 2007 2027

Ruang Lingkup Kajian 73

74

75 3.2 Kondisi Fisik Dasar Kecamatan Pasirjambu sendiri berada di kawasan rawan bencana gerakan tanah.selain itu Kecamatan Pasirjambu memiliki daerah dengan intensitas hujan yang tinggi. Menurut Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVG) Surono (2010) mengatakan, gerakan tanah terjadi akibat curah hujan yang tinggi pada wilayah yang memiliki kemiringan lereng yang terjal, kurangnya tanaman yang berakar kuat dan dalam sehingga menyebabkan masa tanah dan batuan mudah bergerak serta adanya bidang lemah yang berupa kontak antara tanah pelapukan dengan batuan dasar. Berikut jenis topografi Kecamatan Pasirjambu : Tabel III.2 Luas Desa di Kecamatan Pasirjambu Tahun 2014 No. Desa / Kelurahan Topografi Wilayah Luas Wilayah Persentase Terhadap Luas (%) 1. Desa Cibodas Lereng/Punggung Bukit 954,52 3,72 2. Desa Cikoneng Lereng/Punggung Bukit 446,06 1,56 3. Desa Cisondari Lereng/Punggung Bukit 2370,81 10,84 4. Desa Cukanggenteng Lereng/Punggung Bukit 565,34 2,12 5. Desa Margamulya Lereng/Punggung Bukit 815,84 3,19 6. Desa Mekarmaju Lereng/Punggung Bukit 241,21 0,79 7. Desa Mekarsari Lereng/Punggung Bukit 1898,07 7,81 8. Desa Pasirjambu Lereng/Punggung Bukit 321,36 1,16 9. Desa Sugihmukti Lereng/Punggung Bukit 9644,21 40,02 10. Desa Tenjolaya Lereng/Punggung Bukit 6700,22 28,80 Jumlah 23.957,64 100 Sumber: Profil Desa, 2015 Wilayah Kecamatan Pasirjambu Kabupaten Bandung didominasi bentuk lahan berbukit sampai bergunung dengan kelas lereng agak curam sampai sangat curam. Kemiringan lereng Kabupaten Bandung dapat diklasifikasikan sebagai berikut: - Kemiringan 0 - < 8% (datar), tersebar di seluruh kecamatan khususnya di Desa Cisondari, Desa Cibodas, Kondisi tanah ini sangat potensial dimanfaatkan untuk pemukiman dan usaha tani lahan sawah. - Kemiringan 8 - < 15 % (landai), tersebar hampir di Kecamatan Majalaya, Kutawaringin, Soreang. Kondisi tanah seperti ini potensial dimanfaatkan untuk berbagai jenis usaha, Namun diperlukan usaha konservasi tanah dan air.

76 - Kemiringan 15 - < 25% (miring agak curam), tersebar di Kecamatan Paseh, Pacet, Cimaung, Arjasari, Cicalengka. Penggunaan tanah dengan kemiringan demikian, cukup rawan dan kurang baik untuk budidaya tanaman pertanian. Namun demikian perlu dikelola dengan pemilihan tanaman yang berfungsi sebagai konservasi. - Kemiringan 25 - < 45% (curam), merupakan bagian terluas dari wilayah Kabupaten Bandung, seperti Kecamatan, pasirjambu, Cimaung, Rancabali, Cileunyi, dan Cilengkrang Kondisi tanah ini potensial terkena erosi sehingga perlu upaya pelestarian hutan lindung. - Kemiringan di atas > 45% (sangat curam), merupakan bagian hulu dari wilayah Kabupaten Bandung, seperti Kecamatan Cimenyan, Kertasari, Pangalengan. Kondisi tanah ini sangat potensial terkena erosi sehingga perlu upaya konservasi tanah dan air serta pelestarian hutan. Morfologi wilayah merupakan pengelompokan bentang alam berdasarkan rona, kemiringan lereng secara umum, dan ketinggiannya pada beberapa satuan morfologi. Secara umum satuan morfologi terdiri dari : 1. Satuan morfologi dataran Satuan morfologi dataran adalah bentuk bentang alam yang didominasi oleh daerah yang relatif datar atau sedikit bergelombang, dengan kisaran kemiringan lereng 0% - 5%. Lebih rinci lagi satuan morfologi dataran ini dapat dibedakan atas dua subsatuan, yakni subsatuan morfologi dataran berkisar antara 0% - 2%; dan subsatuan morfologi medan bergelombang dengan kisaran kemiringan lereng lebih dari 2% hingga 5%. 2. Satuan morfologi perbukitan Satuan morfologi perbukitan dibagi menjadi tiga subsatuan, yakni: subsatuan morfologi perbukitan landai dengan kemiringan lereng antara 5% - 15% dan memperlihatkan relief halus; subsatuan morfologi perbukitan sedang dengan kemiringan lereng berkisar antara 15% - 40% dan memperlihatkan relief sedang, dan subsatuan morfologi perbukitan terjal dengan kemiringan lebih dari 40% dan memperlihatkan relief kasar.

77 3. Satuan morfologi tubuh gunung/puncak gunung dari : Satuan tubuh gunung ini hampir sama dengan satuan morfologi perbukitan, dan umumnya merupakan subsatuan perbukitan sedang hingga terjal, namun membentuk kerucut tubuh gunung/gunung berapi. Tubuh gunung mempunyai karakterisitk tersendiri dan berbeda dari perbukitan umumnya, seperti banyak dijumpai mata air, kandungan-kandungan gas beracun, dan sumber daya mineral lainnya yang khas gunung berapi. Berdasarkan klasifikasinya, maka morfologi Kabupaten Bandung terdiri a) Dataran dengan kelerengan 0 8% b) Perbukitan Landai dengan kelerengan 8 15% c) Perbukitan Sedang dengan kelerengan 15 25% d) Perbukitan terjal dengan kelerengan lebih dari 25 45% e) Puncak Gunung dengan puncak gunung dengan ketinggian Gunung Patuha (2.334 mdpl) serta Gunung Papandayan (2.262 mdpl), kedua-duanya berada di perbatasan dengan Kabupaten Garut. Dan memiliki kemiringan curam lebih dari 45%. Tabel III.3 Kondisi Kemiringan Lereng Di Kecamatan Pasirjambu Morfologi No. Desa Datar Landai Agak Curam Curam Sangat Curam Total 1 Cibodas 95,39 260 475,85 58,81 0 954,52 2 Cikoneng 4,33 71,39 248,65 48,22 0 446,06 3 Cisondari 238,43 793,43 1333,13 214,64 0 2370,81 4 Cukanggenteng 42,26 218,6 224,23 23,18 0 565,34 5 Margamulya 177,82 137,89 377,32 70,34 0 815,84 6 Mekarmaju 110,98 64,75 14,01 0 0 241,21 7 Mekarsari 68,5 471,69 934,07 340,24 57,10 1898,07 8 Pasirjambu 197 50,08 22,4 9,41 0 321,36 9 Sugihmukti 487,44 1999,7 4789,93 2270 39,68 9644,21 10 Tenjolaya 281,3 858,1 2987,02 2688,48 101,85 6700,22 Jumlah 1703,45 4925,63 11406,61 5723,32 198,63 23957.64 Presentase (%) 7,11 20,56 47,61 23,89 0,83 100 Sumber : Interpretasi GIS Peta Ketinggian dan Kelerengan, Bappeda, Tahun 2013

78 Grafik 3.1 Presentase Kondisi Kemiringan Di Kecamatan Pasirjambu Sangat Curam 1% Morfologi Datar 7% Curam 24% Landai 20% Agak Curam 48%

79

80 No. Desa 3.3 Penggunaan Lahan Pola penggunaan lahan di Kecamatan Pasirjambu terdiri dari kawasan lindung, kawasan budidaya fungsi lindung dan kawasan budidaya, dimana kawasan lindung terdiri dari hutan dan air tawar sebesar 48,13%, dari luas wilayah Kecamatan Pasirjambu. Kawasan budidaya terdiri dari belukar, kebun, rumput, sawah irigasi, sawah tadah hujan,permukiman, ladang / tegalan dan gedung dengan prosentase 51,87% dari luas Kecamatan Pasirjambu. Adapun luas dan sebarannya dapat dilihat pada tabel berikut: Adapun keterangan penggunaan lahan di setiap desa yang ada Di Kecamatan Pasirjambu untuk leih jelasnya ditampilkan pada Tabel 3.4 berikut : Tabel III.4 Kondisi Tata Guna Lahan Di SetiapDesaKecamatan Pasirjambu Air Tawar Belukar/ Semak Gedung Hutan Kebun Luas Sawah Irigasi Sawah Tadah Hujan Ladang/ Tegalan Permukiman Rumput 1 Cibodas 0 4,75 0 247,13 150,69 34,13 0 0 201,33 268,33 879,05 2 Cikoneng 4.11 0 0 0 330,06 13,62 0 0 3,71 19,10 370,59 3 Cisondari 0 426,13 0 903,38 78,50 47,50 0 0 446,47 393,35 2295,33 4 Cukanggenteng 2,33 8,81 0 0 205,51 11,01 0 27,86 14,60 219,67 489,85 5 Margamulya 0 306,45 0.11 88,38 0 24,00 0 0.00 209,25 112,19 730,38 6 Mekarmaju 0 0 0.26 0 75,01 46,50 0 3.02 40,89 0 165,74 7 Mekarsari 0 59,60 0 1292,32 184,91 41,04 12.02 0 1,55 231,17 1822,60 8 Pasirjambu 0 0 0.09 0 43,00 45,18 0 0,19 157,43 0 245,89 9 Sugihmukti 0 1005,18 0.05 3941,22 4209,92 75,02 0 0 241,70 95,63 9568,72 10 Tenjolaya 0 500,33 0 4948,85 769,63 37,78 0 0 257,60 110,57 6624,75 Total 6.44 2311,23 0.51 11547,07 6198,22 395,25 12.02 31.07 1725,49 1600,96 23957.64 Persentase (%) 0.03 10,19 0.002 48,20 25,87 1,65 0.05 0.13 7,20 6,68 100 Sumber : Hasil Interpretasi GIS Peta Penggunaan Lahan Kabupaten Bandung Tahun 2012, Bappeda, 2013 Sedangkan arahan Pemerintah Kabupaten Bandung mengenai penentuan kawasan yang diperuntkan untuk tata guna lahan Di Kecamatan Pasirjambu secara garis besar terdiri dari 3 jenis kawasan.kawasan ini yaitu kawasan budidaya, kawasan lindung dan kawasan penyangga.kawasan budidaya yang tidak dalam arahan pemerintah berada Di Desa Mekarsari dan Desa Sugihmukti.Namun arahan untuk kawasan budidaya terbesar berada Di Desa Cibodas (285.24 Ha), Desa Cukanggenteng (251. 65) dan Desa Pasirjambu (230.59 Ha). Total

81 Sedangkan peruntukan kawasan lindung terdapat Di Desa Cibodas (16.72 Ha), Desa Cisondari (1276.01 Ha), Desa Margamulya (420.40 Ha), Desa Mekarsari (1212.47 Ha), Desa Sugihmukti (7088.80 Ha) dan Desa Tenjolaya (5545.95).arahan pemerintah pun menentukan kawasan penyangga yang tersebar di seluruh bagian desa Di Kecamatan Pasirjambu.

82

83 3.4 Kawasan Hutan Kawasan hutan Di Kecamatan Pasirjambu merupakan salah satu faktor pendukung bagi masyarakat sebagai daerah penyangga dari bencana longsor. Namun kawasan hutan Di Kecamatan Pasirjambu memiliki peran sebagai Kawasan Cagar Alam Gunung Tilu. Berikut jumlah luas hutan yang ada Di Kecamatan Pasirjambu menurut jenis dan fungsi hutan yang ada : No. Tabel III.5 Kawasan Hutan Desa Di Kecamatan Pasirjambu Desa Enclave Hutan Konservasi Hutan Lindung Total 1 Cibodas 0.00 0.00 296.81 296.81 2 Cikoneng 0.00 0.00 61.71 61.71 3 Cisondari 0.00 736.76 613.01 1,349.77 4 Cukanggenteng 0.00 0.00 0.00 0.00 5 Margamulya 0.00 174.22 196.35 370.57 6 Mekarmaju 0.00 0.00 0.00 0.00 7 Mekarsari 0.00 714.14 455.16 1,169.29 8 Pasirjambu 0.00 0.00 0.00 0.00 9 Sugihmukti 0.00 1,422.81 2,123.67 3,546.49 10 Tenjolaya 518.84 3,981.30 1,115.82 5,615.96 Jumlah 518.84 7,029.23 4,862.54 12,410.61 Sumber: Interpretasi Peta Rawan Bencana Induk, Bappeda, Kab. Bandung 2013

84

85 3.5 Jenis Tanah Jenis tanah yang ada di Kecamatan Pasirjambu ada 4 (empat) jenis dengan jenis alluvial, andosol, podsol merah kuning dan latosol. Hampir semua desa memiliki karakteristik jenis tanah latosol ini, terkecuali Di Desa Mekarsari dan Desa Sugihmukti. Jenis tanah latosol ini memiliki sifat sangat peka terhadap erosi. Sedangkan jenis tanah andosol memiliki sifat peka terhadap erosi dan jenis tanah aluvial memiliki sifat tidak cukup peka terhadap erosi. Serta jenis tanah podsol merah kuning ini memiliki sifat peka terhadap erosi. Berikut ini sebaran jenis tanah yang ada di desa desa Kecamatan Pasirjambu. No. Desa Tabel III.6 Jenis Tanah Desa Di Kecamatan Pasirjambu Aluvial Andosol Latosol Podsol Merah Kuning Total 1 Cibodas 0,00 242,91 711,61 0,00 954,52 2 Cikoneng 2,50 0,00 443,56 0,00 446,06 3 Cisondari 0,00 2193,87 176,94 0,00 2370,81 4 Cukanggenteng 0,00 0,00 565,34 0,00 565,34 5 Margamulya 0,00 673,83 142,01 0,00 815,84 6 Mekarmaju 0,00 0,00 241,21 0,00 241,21 7 Mekarsari 0,00 1898,07 0,00 0,00 1898,07 8 Pasirjambu 0,00 0,00 321,36 0,00 321,36 9 Sugihmukti 0,00 3441,01 0,00 6203,20 9644,21 10 Tenjolaya 0,00 4928,15 228,96 1543,11 6700,22 Jumlah 2,50 13377,85 2830,98 7746,31 23957,64 Sumber : Interpretasi GIS Peta Penggunaan Lahan, Bappeda, Tahun 2013

86

87 No. 3.6 Curah Hujan Kondisi curah hujan ini mempengaruhi terhadap ketersediaan air di wilayah Kecamatan Pasirjambu, terutama yang sangat mempengaruhi yaitu tingkat kesuburan tanahnya. Adapun curah hujan tertinggi desa Di Kecamatan Pasirjambu yaitu dengan intensitas hujan 4000 4500 mm yang terdapat Di Desa Sugihmukti dan Desa Tenjolaya. Namun mayoritas seluruh desa Di Kecamatan Pasirjambu memiliki potensi curah hujan 2000 2500 mm, kecuali Di Desa Sugihmukti. Berikut Tabel mengenai potensi curah hujan Di Kecamatan Pasirjambu. Desa Tabel III.7 Curah Hujan Desa Di Kecamatan Pasirjambu Hari Hujan / Bulan 2000 2500 mm 2500 3000 mm 3000 3500 mm 3500 4000 mm 4000 4500 mm 1 Cibodas 20 958,79 0.00 0.00 0.00 0.00 958,79 2 Cikoneng 20 450,33 0.00 0.00 0.00 0.00 450,33 3 Cisondari 20 345,54 1.067 936,29 26,29 0.00 2375,08 4 Cukanggenteng 20 569,61 0.00 0.00 0.00 0.00 569,61 5 Margamulya 20 55,15 344,42 420,54 0.00 0.00 820,11 6 Mekarmaju 20 245,48 0.00 0.00 0.00 0.00 245,48 7 Mekarsari 20 156,98 821 903,86 20,47 0.00 1902,34 8 Pasirjambu 20 285,75 0.00 0.00 0.00 0,00 325,62 9 Sugihmukti 20 0,00 148,36 2027,91 3990,80 3401,68 9605,79 10 Tenjolaya 20 209,33 363,47 1523,30 2611,31 1997,08 6704,49 Jumlah 200 3.276,97 2.753,49 5.821,16 6.658,13 10.830,71 23957.64 Sumber : Interpretasi GIS Peta Curah Hujan, Bappeda, Tahun 2013 Total

88

89 3.7 Kependudukan 3.6.1 Jumlah Penduduk Jumlah penduduk Kecamatan Pasirjambu pada tahun 2014 adalah sebesar 83887 jiwa (Kecamatan Pasirjambu Dalam Angka 2014, BPS). Jumlah penduduk tertinggi berada Di Desa Tenjolaya dengan jumlah penduduk 13216 jiwa, sedang jumlah penduduk terendah ada Di Desa Mekarsari dengan 5475 jiwa. Selengkapnya, perkembangan jumlah penduduk Kecamatan Pasirjambu dapat dilihat pada Tabel 3.6. Tabel III.8 Jumlah Penduduk Berdasarkankan Jenis Kelamin Menurut Desa di Kecamatan Pasirjambu Tahun 2014 No. Desa Penduduk (Jiwa) Laki - Laki Perempuan Jumlah 1 Cibodas 4427 4146 8572 2 Cikoneng 2976 2848 5824 3 Cisondari 4686 4485 9172 4 Cukanggenteng 3324 3194 6518 5 Margamulya 4544 4374 8918 6 Mekarmaju 3019 2843 5862 7 Mekarsari 2748 2727 5475 8 Pasirjambu 4046 3956 8003 9 Sugihmukti 6354 5974 12327 10 Tenjolaya 6710 6506 13216 Jumlah 42833 41054 83887 Sumber : Proyeksi BPS, Tahun 2014 3.6.2 Jumlah Kepala Keluarga Jumlah kepala keluarga yang ada Di Kecamatan Pasirjambu ini berjumlah 25887 KK.Mayoritas penduduk Di Kecamatan Pasirjambu ini bermata pencaharian sebagai petani dan buruh tani.jumlah kepala keluarga pertanian dan buruh tani terbesar berada Di Desa Sugihmukti yaitu 1451 KK Pertanian dan 3332 KK Buruh Tani. Jumlah KK Pertanian terendah berada Di Desa Mekarsari 130 KK dan KK Buruh Tani terendah berada Di Desa Pasirjambu sebesar 57 KK..untuk lebih jelasnya di Tabel 3.7 berikut ini : Tabel III.9 Jumlah Kepala Keluarga, Keluarga Tani, dan Anggota Keluarga Menjadi Buruh Tani Menurut Desa di Kecamatan Pasirjambu Tahun 2014 No. Desa Jumlah KK Jumlah Keluarga Pertanian 1 Cibodas 2480 1450 360 2 Cikoneng 1605 158 121 Jumlah Anggota Keluarga Menjadi Buruh Tani

90 No. Desa Jumlah KK Jumlah Keluarga Jumlah Anggota Keluarga Pertanian Menjadi Buruh Tani 3 Cisondari 3106 512 300 4 Cukanggenteng 2137 516 86 5 Margamulya 3276 500 228 6 Mekarmaju 1594 245 152 7 Mekarsari 1765 130 474 8 Pasirjambu 2362 603 57 9 Sugihmukti 3856 1451 3332 10 Tenjolaya 3706 910 1051 Jumlah 25887 6537 6161 Sumber : Podes, Tahun 2014 3.6.3 Kepadatan Penduduk Kepadatan penduduk di Kecamatan Pasirjambu merupakan perbandingan antara jumlah penduduk dengan luas wilayah. Tingkat kepadatan Kecamatan Pasirjambu Tahun 2014 adalah 3,5 Jiwa/Ha, dimana kepadatan tertinggi berada di Desa Margamulya sebesar 23Jiwa/Ha. Sedangkan desa dengan tingkat kepadatan terendah adalah DesaMekarsari sebesar 1Jiwa/Ha. Untuk lebih jelasnya mengenai kepadatan penduduk dan penyebaran penduduk dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel III.10 Kepadatan Penduduk Kecamatan Pasirjambu Tahun 2014 No Desa Luas Penduduk Kepadatan Tahun 2014 (Jiwa) (Jiwa/Ha) 1 Cibodas 958,79 8572 8,94 2 Cikoneng 450,33 5824 12,93 3 Cisondari 2375,08 9172 3,86 4 Cukanggenteng 569,61 6518 11,44 5 Margamulya 820,11 8918 10,87 6 Mekarmaju 245,48 5862 23,88 7 Mekarsari 1902,34 5475 2,88 8 Pasirjambu 325,62 8003 24,58 9 Sugihmukti 9605,79 12327 1,28 10 Tenjolaya 6704,49 13216 1,97 Jumlah 23957.64 83887 3,5 Sumber : Data BPS Kecamatan Pasirjambu, Tahun 2014 3.8 Potensi Rawan Bencana Kawasan yang rawan bencana adalah daerah yang pernah mengalami bencana atau daerah yang mempunyai potensi terjadinya bencana.bencana yang paling sering terjadi Kecamatan Pasirjambu umumnya memliki rawan Bencana longsor/gerakan tanah dan indikasi gempa dan bencana aliran lahar. Berdasarkan

91 interpretasi terhadap peta Daerah Rawan Bencana Bappeda Kabupaten Bandung, maka diperoleh sebaran dan luas Daerah Rawan Bencana pada tabel dibawah ini : Tabel III.11 Daerah Rawan Bencana Kecamatan Pasirjambu Kabupaten Bandung Tahun 2013 No Kecamatan Rawan Banjir Rawan Gerakan Tanah Rawan Lintasan Lahar Tanah Pondasi Buruk Luas (ha) 1 Soreang - 660,30 - - 660,30 2 Kutawaringin - 1.175,90 - - 1.175,90 3 Katapang - - - - - 4 Ciwidey - 3.602,55 356,95-3.959,50 5 Pasirjambu - 4.009,41 1.387,37-5.396,78 6 Rancabali - 584,06 1.131,07-1.715,13 7 Baleendah 1.514,37 494,27 - - 2.008,64 8 Dayeuhkolot 272,38 - - - 272,38 9 Bojongsoang 1.799,72 - - 837,85 2.637,57 10 Banjaran - 1.682,89 - - 1.682,89 11 Pameungpeuk 36,27 2,02 - - 38,29 12 Cangkuang - 1.028,68 - - 1.028,68 13 Arjasari - 4.170,00 - - 4.170,00 14 Cimaung - 2.800,56 - - 2.800,56 15 Pangalengan - 213,09 - - 213,09 16 Majalaya - 159,33 - - 159,33 17 Ciparay 797,28 1.633,21 - - 2.430,49 18 Solokanjeruk 1.123,11 - - 567,66 1.690,77 19 Pacet - 1.830,38 - - 1.830,38 20 Kertasari - - 1.607,32-1.607,32 21 Paseh 373,16 823,77-128,44 1.325,37 22 Ibun - 203,53 - - 203,53 23 Cileunyi 22,10 562,56 211,94 347,71 1.144,31 24 Rancaekek 1.965,97 - - 2.581,35 4.547,32 25 Cicalengka - 1.559,08-440,05 1.999,13 26 Nagreg - 1.313,95 - - 1.313,95 27 Cikancung 71,05 574,58-631,34 1.276,97 28 Margahayu - - - - - 29 Margaasih - - - - - 30 Cilengkrang - 1.297,62 252,14-1.549,76 31 Cimenyan - 3.951,93 78,68-4.030,61 Jumlah 7.975,41 34.333,67 5.025,47 5.534,40 52.868,95 Prosentase 15,09 64,94 9,51 10,47 100,00 Sumber : Interpretasi Peta Rawan Bencana Induk, Bappeda, Kab. Bandung 2013 Dalam pengembangan wilayah Kecamatan Pasirjambu tidak terlepas dari berbagai permasalahan dan potensi sektor pembangunanyang alih fungsi lahannya secara langsung berdampak kepada penyesuaian dan pengendalian penataan ruang melalui kebijakan dan strrategi penataan ruang wilayah Di Kecamatan Pasirjambu.

92 Hal yang menjadi permasalahan utama diantaranya adalah alih fungsi lahan kawasan potensial konservasi sebagai penyangga kawasan bawahnya menjadi lahan pertanian/produktif dengan semakin bertambahnya kebutuhan penduduk untuk mata pencaharian yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi.ketidakterkendalinya pengelolaan lingkungan terhadap kegiatan pertanaian sehingga mengakibatkan penurunan kualitas dan kuantitas lingkungan, kerusakan lahan/degradasi lahan akibat pemanfaatan hutan yang tidak disertai dengan upaya konservasi sehingga tanah kurang mampu meresapkan air sehingga aliran air tidak tertahan serta menyebabkan banjir dan bencana longsor.mencermati data dan informasi yang terolah dan berbagai informasi upaya penjaringan stakeholder dan masyarakat,untukmengutamakan aspek pengawasan dan pengendalian terhadap lingkungan mengingat Kecamatan Pasirjambu memiliki fungsi penyangga. Beberapa hal mengenai pemanfaatan sumber daya alam, mineral dan energi yang melimpah dengan tidak memperhatikan pelestarian dan perlindungan terhadap daerah-daerah yang berfungsi lindung dan penyangga berdampak pada degradasi lahan dan air sehingga ditemui lahan kritis yang mempengaruhi ketersediaan air baku dan mempengaruhi limpasan air hujan (banjir dan gerakan tanah). Berikut keterangan gerakan tanah desa Di Kecamatan Pasirjambu : Tabel III.12 Gerakan Tanah Desa Di Kecamatan Pasirjambu No. Desa Menengah Sedang Tinggi Total 1 Cibodas 445,49 513,31 0,00 958,79 2 Cikoneng 379,25 71,08 0,00 450,33 3 Cisondari 1789,07 586,01 0,00 2375,08 4 Cukanggenteng 487,04 82,57 0,00 569,61 5 Margamulya 336,96 483,16 0,00 820,11 6 Mekarmaju 39,87 205,61 0,00 245,48 7 Mekarsari 770,47 1131,88 0,00 1902,34 8 Pasirjambu 52,76 272,87 0,00 325,62 9 Sugihmukti 5817,26 3577,34 211,20 9605,79 10 Tenjolaya 4109,06 2500,82 94,60 6704,49 Jumlah 14227,21 9424,63 305,80 23957.64 Sumber: Interpretasi Peta Rawan Bencana Induk, Bappeda, Kab. Bandung 2013

93 Gambar 3.1 Kondisi Eksisting Tanah Tererosi 1. 2 3 4 Gambar rawan bencana gerakan tanah di Kecamatan Pasirjambu. 1) erosi tanah di Kecamatan Pasirjambu Desa Sugihmukti dengan jenis guna lahan berupa belukar. 2) kekuatan tanaman diatasnya dalam mengikat tanah yang kurang pada kemiringan agak curam. 3) kondisi pengikisan tanah yang menutup saluran drainase. 4) kondisi erosi tanah tanpa di Desa Sugihmukti. Sumber : Hasil Observasi Lapangan Kecamatan Pasirjambu, Tahun 2016.

94

95 No 1 Desa Hutan Konservasi 3.9 Pola Ruang Kabupaten Bandung 2007 2027 Dalam arahan pola ruang Kabupaten Bandung, Kecamatan Pasirjambu diarahkan sebagai kawasan pertanian berfungsi lindung, pertanian lahan basah dan pertanian lahan kering. Peruntukan pertanian berfungsi lindung berupa hutan rakyat (± 7,64 Ha) dan tanaman tahunan / perkebunan (± 6.890,59 Ha). Selain itu peruntukan pertanian lahan basah (± 2090,58 Ha) dan peruntukan pertanian lahan kering (± 1864,99 Ha). Kecamatan Pasirjambu termasuk dalam program pengembangan kawasan pertanian berupa intensifikasi pertanian, perbaikan saluran, bangunan irigasi, pengembangan pertanian organik, teknologi budidaya yang berwawasan lingkungan dan pengendalian konversi lahan. Selain itu program pengembangan budidaya perkebunan / buah buahan juga menjadi salah satu prioritas arahan pola ruang Kabupaten Bandung. Program program yang di rencakan dalam RTRW Kabupaten Bandung tahun 2007 2027 untuk Kecamatan Pasirjambu ini merupakan suatu upaya pemerintah dalam mewujudkan pengembangan ekowisata dan agropolitan. Untuk lebih jelasnya mengenai arahan pola ruang kawasan pertanian Kabupaten Bandung di Kecamatan Pasirjambu dapat dilihat pada Tabel 3.10 : Cibodas Cikonen g Tabel III.13 Pola Ruang DiKecamatan Pasirjambu 2013 Cisondar i Cukangg enteng Margam ulya Mekarm aju Mekarsa ri Pasirjam bu Sugihmu kti Tenjolay a - - 544,43-105,41-622,80-2125,50 4673,56 8071,7 2 Hutan Lindung 252,62-389,37 - - - 718,34-1882,57 302,39 3 Hutan Rakyat - - - - - - - - - 19,03 19,03 4 Permukiman 75,11 43,52 95,75 62,93 126,71 141,07 1,13 174,24 71,35 203,21 995,02 5 6 7 8 Pertanian Lahan Basah Pertanian Lahan Kering Tanaman Tahunan Pemerintahan / Fasum 156,16 81,21 691,06 114,25 213,99 64,45 81,19 70,95 346,34 270,33 207,13 28,83 506,76 191,12 292,62-153,57-260,54 225,08 219,93 206,52 107,84 122,54 25,89 0,09 277,46 22,06 4871,65 974,62 - - - - - - - 1,13-2,10 3,23 9 Perairan - 17,39-15,64 - - - - - - 33,03 10 Perdagangan dan Jasa Total 3545,2 9 2284,7 2 1980,6 8 6943,6 6 - - - - 7,65 - - 17,33 - - 24,98 11 Sempadan - 32,99-23,26 - - - 0,05 - - 56,3 Jumlah 958,79 450,33 2375,08 569,61 820,11 245,48 1902,34 325,62 9605,79 6704,49 Sumber : Bappeda, RTRW Kab. Bandung 2013 23957, 64

96 Adapun hirarki pola ruang Kabupaten Bandung Kecamatan Pasirjambu untuk kawasan budidaya pertanian ini ada 3 (tiga) jenis yaitu kawasan tanaman tahunan / perkebunan yang memiliki fungsi lindung, kawasan pertanian lahan basah (sawah irigasi / sawah tadah hujan) dan kawasan pertanian lahan kering (kebun, ladang / tegalan, belukar dan rumput). Kawasan rencana pertanian lahan basah terluas berada di Desa Cisondari, namun pertanian lahan basah ini tersebar keseluruh desa di Kecamatan Pasirjambu. Kawasan rencana pertanian lahan kering terluas ada di Desa Cisondari, namun hanya ada 2 desa yang tidak dilakukan rencana pengembangan kawasan pertanian lahan kering, desa ini adalah Desa Mekarmaju dan Desa Pasirjambu. Rencana kawasan tanaman tahuanan tersebar diseluruh desa di Kecamatan Pasirjambu, pengembangan terluas berada di Desa Sugihmukti.

97