Apakah Mencari-cari Kekeliruan dan Kesalahan Termasuk Manhaj Salaf?

dokumen-dokumen yang mirip
Al Halabi dan Keyakinan Barunya. (bag:3)

Nasehat Bagi Orang Yang Hanya Mengaku-ngaku Sebagai Salafy

MATAN. Karya Syaikh Al Imam Muhammad bin Abdul Wahhab

KLARIFIKASI TENTANG BEBERAPA SYUBHAT YANG TERSEBAR

Kewajiban berdakwah. Dalil Kewajiban Dakwah

Nasehat dan Tahdzir Lajnah Daimah lil Ifta (Komite Fatwa) Arab Saudi kepada Ali Hasan Al- Halabi LAJNAH DA IMAH LIL BUHUTS WAL IFTA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BANJARMASIN 2016 M/1437 H

Mengenai Buku Ini

E٤٢ J٣٣ W F : :

Alhamdulillah Was Shalaatu Was Salaamu Alaa Rasuulillah, adapun setelah ini:

Antara Ahlus Sunnah dan Salafiyah

E٤٨٤ J٤٧٧ W F : :

: :

PROGRAM S 1 JURUSAN AHWAL AL - SYAKHSHIYYAH

Hukum Berkabung Atas Kematian Raja dan Pemimpin

TAWASSUL. Penulis: Al-Ustadz Muhammad As-Sewed

?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Kewajiban Pemerintah dan Rakyat

Memahami Radikalisme Secara Utuh

AWAS!!! JANGAN SEPELEKAN PERKARA DALAM AGAMA ISLAM Al Ustadz Muhammad Umar as Sewed

: : :

WAKTU TERJADINYA PERISTIWA ISRAA DAN MI RAJ

MURJIAH. Kesesatan, Bahaya dan Pengaruh Buruk Murjiah

!!" #$ % &' &()*+&, -./ +0 &'!1 2 &3/" 4./" 56 * % &' &()*+&, " "# $ %! #78*5 9: ;<*% =7" >1?@*5 0 ;A " 4! : B C*5 0 D % *=75E& 2 >1?@* "/ 4!

E٧٦ J٧٣ W F : :

Khotbah yang Menggelisahkan

Bahaya Berteman Dengan Ahlul Bid ah BAHAYA BERTEMAN DENGAN AHLUL BID AH

PENGARUH AQIDAH ASY ARIYAH TERHADAP UMAT

Asas Kebangkitan Dunia Islam

Penulis: Al-Ustadz Abu Usamah Abdurrahman bin Rawiyah An Nawawi

????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

Islam Satu-Satunya Agama Yang Benar

PANITIA PEMBANGUNAN MASJID AN-NAJIYAH PALEMBANG Sekretarian : Toko Buku Pustaka Al-Madinah Jl. Tjik Agus Kemas 19 Ilir No. 46 Samping Masjid Agung

ANALISIS PENDAPAT YUSUF QARDHAWI TENTANG EUTHANASIA DALAM PERSPEKTIF FIQIH JINAYAH SKRIPSI

Bid'ah-Bid'ah di Bulan Rajab


KEBIASAAN BELAJAR SISWA BERPRESTASI (RANKING 1-5) DI MA RAUDHATUSYSYUBBAN SUNGAI LULUT KABUPATEN BANJAR

Tidak Menghadiri Kebatilan

Memperbaiki Kesalahan dalam Bulan Ramadhan

Liberalisme Hakikatnya Mengajak Orang Tak Beragama

Hukum Memerankan Sosok Para Nabi, Sahabat Dan Tabi'in

Menggapai Kejayaan Islam

Rukun wakalah ada tiga: pertama, dua pihak yang berakad yaitu pihak yang mewakilkan (al-mu wakkil ) dan pihak yang mewakili ( alwakîl

PENGGEMBOS DAKWAH LEBIH BERBAHAYA DARI AHLI BID AH PARA PENGGEMBOS DAKWAH LEBIH BERBAHAYA DARI AHLI BID AH

Al-Ilmu, Sebelum Berkata & Beramal

Hukum Khitan. Syaikh Muhammad bin Shalih al-'utsaimin - rahimahullah Dan Lajnah Daimah Untuk Riset Ilmu Dan Fatwa

Membaca Sebagian Al-Quran Dalam Khutbah Jum'at

Banyak Belum Tentu di Atas Kebenaran

Semangat Yang Tinggi. Khutbah Pertama:

Dosa Bersumpah Dengan Menyebut Selain Allah

Keutamaan 10 Hari Pertama Dzulhijjah

Berani Berdusta Atas Nama Nabi? Anda Memesan Sendiri Tempat di Neraka

belajar maka ilmu (yang belum engkau amalkan) itu menjadi hujjah (pertanggungjawaban) atas engkau.

Ketika Untaian Kalamullah Sekedar Jadi Hiasan KETIKA UNTAIAN KALAMULLAH SEKEDAR JADI HIASAN

Ditulis oleh: Al Ustadz Abu Umar Ibrahim Hafidzhahullah

MENCARI REZEKI DENGAN MENJADI SEORANG PEMBERANI (1)

Ringkasan Untuk Menjelaskan Beberapa Kerusakan Pada Jalan Yang Ditempuh Oleh Al-Hajury

Khatamul Anbiya (Penutup Para Nabi)

PELAKSANAAN KTSP (KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN) OLEH GURU PAI DI SDN TABUNGANEN KECIL KECAMATAN TABUNGANEN KABUPATEN BARITO KUALA OLEH LATIFAH

Di antaranya pemahaman tersebut adalah:

Jangan kamu sekali-kali gelisah karena jalan yang kamu tempuh Keridhaan itu ada pada jalan yang dia tempuh sendiri.

Doa Setelah Khatam al-qur`an

Maktabah Abu Salma al-atsari BAHAYA HADDADIYAH Oleh : Syaikh Salim bin Ied al-hilali

Apakah Asal dalam Dakwah Adalah Tauqifi?

UCAPAN SELAMAT HARI RAYA

Ternyata Hari Jum at itu Istimewa

SUARA HATI UNTUK PARA PENUNTUT ILMU

KUMPULAN FATWA. Hukum Membagi Agama Kepada Isi dan Kulit. Penyusun : Syekh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin. Terjemah : Muh. Iqbal Ahmad Gazali

Hikmah Perkawinan Nabi Muhammad salallahu alaihiwassalam

Menerapkan Syariat Islam Secara Kafah

DI ANTARA SIFAT-SIFAT TERPUJI ASY-SYAIKH RABI AL-MADKHALI - HAFIZHAHULLAH-

Hukum Menyuap Dan Menerimanya حكم دفع الرشوة و أخذها

Indahnya Mengikuti Sunnah

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENYELESAIAN SENGKETA KEWARISAN OLEH TOKOH MASYARAKAT (Studi Kasus Di Desa Kasumeia Kecamatan Onembute Kabupaten Konawe)

TRADISI KEMANDIRIAN SANTRI (STUDI PERILAKU KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK PUTRI AL-

Tuduhan Bahwa Berpegang Terhadap Agama Penyebab Kemunduran Kaum Muslimin

Khutbah Jumat Manfaatkan Nikmat Kehidupan

Hukum Ucapan Fulan Mati Syahid

Kekeliruan Sebagian Umat Islam di Bulan Rajab

ROZMAN BIN ZAKARIA NIM:

Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku`lah beserta orangorang yang ruku (Al Baqarah : 43)

Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Urgensi Menjaga Lisan

BID AH SHALAT RAGHAIB

Kisah Ash-Habul Kahfi, Para Pemuda Yang Istimewa

Adab Berfatwa dan Berijtihad

Beberapa Kekeliruan Kaum Muslimin Seputar Lailatul Qadar

NASEHAT BAGI KAUM MUSLIM DALAM MENYIKAPI TUHAN YANG PENUH DENGAN GEMPA BUMI DAN BENCANA ALAM

Allah Telah Memudahkan Alquran Untuk Dipelajari

Oleh: Rokhmat S. Labib, M.E.I.

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI JUAL BELI DENGAN UANG DIGITAL SKRIPSI

Metode Bijak Memperbaiki Aib

Jika Beragama Mengikuti Kebanyakan Orang


Hukum Berobat Kepada Dukun Dan Peramal

Keutamaan Orang Yang Berilmu dan Mengajarkannya

Seribu Satu Sebab Kematian Manusia

MACAM-MACAM AMALAN YANG DISYARIATKAN

Ikhlas Dalam Menuntut Ilmu

Kekeliruan-Kekeliruan Umat Islam di Hari Jumat

Transkripsi:

بسم الله الرحمن الرحيم Saya sangat senang bisa menghadirkan bagi saudara-saudara saya Salafiyyun, kesimpulan dari pertemuan yang diberkahi -yang dikumpulkan oleh sebagian thullab dari Libya- bersama Fadhilatusy Syaikh Ahmad bin Umar Bazmul hafizhahullah dan yang berada di kediaman

: الحمد لله رب العالمين والصلاة والسلام على المبعوث رحمة للعالمين وعلى أله وصحبه وسلم أجمعين, أما بعد Jawaban dari pertanyaan ini adalah hendaknya engkau mengatakan, Bantahan terhadap kesalahan yang sebagian manusia terjatuh di dalamnya di dalam permasalahanpermasalahan agama, ilmu, dan syariat, adalah wajib bagi ulama dan wajib bagi orang yang bisa mengenali al-haq dari al-bathil dari kalangan para penuntut ilmu syar i. Hal ini bukan termasuk pembahasan perbuatan mencari-cari aurat kaum muslimin. Dan juga kami katakan bahwa penerapan dan pemutlakan terhadap orang yang menyelisihi syariat, dan bantahan terhadap kesalahan, serta penamaannya dengan mencari-cari aurat, hanya saja hal ini dikenal (muncul) dari kalangan hizbiyyun dan ahlul bathil yang suka memutarbalikkan hakikat. Yang ketiga, kami katakan, bahwa perbuatan membantah kesalahan menurut ahlul ilmi adalah jihad fi sabilillah dan termasuk di dalam bab (pembahasan) amar ma ruf nahi munkar. Adapun hadits يا معشر من أمن بلسانه tadi, bukanlah yang dimaksudkan oleh hadits tadi bantahan tehadap orang yang menyelisihi syariat, namun maksudnya adalah mencari-cari aurat manusia di dalam urusan-urusan dunia dan aurat manusia yang tersembunyi, tidak nampak, dan tidak diketahui. Adapun orang yang menampakkan kebatilannya di muka umum, dan menjadi jelas perkara orang ini (karena ia sendiri yang menampakkannya), yang demikian ini adalah sebagaimana dinukilkan -oleh sekelompok ulama- adanya kesepakatan bolehnya menyingkap aib-aibnya, bahkan (hukumnya) wajib menjelaskannya, wajib menjelaskannya. Adapun (pertanyaan apakah) mencari-cari waham dan kesalahan orang lain itu termasuk manhaj salaf, pertanyaan ini tidak diragukan lagi keganjilan/keanehannya, dan pertanyaan ini menunjukkan bahwa orang yang mengingkari (bantahan dan penjelasan terhadap kesalahan manusia) ini tidak mengetahui manhaj salaf. Ia tidak mengetahui bagaimana para salaf dahulu di dalam mengajarkan ilmu, bagaimana mereka menyikapi orang yang menyelisihi al-haq, dan bagaimana mereka bersikap keras dan mengingkari orang ini secara langsung.jadi para pendahulu kita yang shalih -semoga Allah meridhai mereka- mereka menjelaskan kesalahan dan waham (yang dilakukan manusia).

Di sini saya akan menjelaskan sebuah perkara yang penting dan permasalahan yang mendetail yang harus kita perhatikan; seorang penuntut ilmu maupun seorang alim, karena tingginya kesibukannya dengan ilmu, seringnya ia menelaah kitab-kitab ilmu, dan banyaknya pergaulannya dengan penuntut ilmu, ia menyikapi permasalahan ini bukan dalam rangka mencari-cari aurat manusia, namun hal ini termasuk di dalam bab membahas, membaca, dan menyebarkan ilmu. Jadi ketika ia melewati/mengetahui kesalahan-kesalahan ini, bukanlah sikap para penuntut ilmu menjelaskan kesalahan-kesalahan ini (kepada manusia) merupakan perbuatan mencari-cari kesalahan dan keteegelinciran fulan/orang tertentu! Sama sekali bukan! Bahkan kami katakan kepada orang yang salah dan tergelincir, Bila kamu belum (cukup) bagus ilmumu, maka janganlah kamu berbicara, sehingga niscaya tidak akan dicari-cari (kesalahanmu). Karena barangsiapa yang menampakkan keilmuannya kepada kita, maka kita berkedudukan sebagai orang yang mengambil faidah darinya maupun sebagai orang yang memberi faidah. Juga sebagai orang yang memperingatkan dan membenarkan, sebagaimana ini adalah sikap salaf kita, semoga Allah meridhai mereka. Jadi permasalahannya sekarang yang ingin kami peringatkan adalah, bahwa para ulama dan penuntut ilmu yang membantah orang yang melakukan penyelisihan terhadap al-haq (secara terang-terangan), perbuatan mereka ini bukanlah mencari-cari aib manusia, namun hal ini menunjukkan tingginya kesibukan mereka dengan ilmu, banyaknya telaah kitab yang mereka lakukan, dan banyaknya faidah yang mereka miliki. Sehingga ketika mereka melihat kesalahan-kesalahan yang semisal ini, mereka pun menjelaskannya. Dan aku juga menjelaskan dan memperingatkan dari satu perkara yang penting, yaitu sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, bahwa manhaj salaf di dalam bantahan terhadap orang yang menyelisihi (al-haq) dan juga penjelasan terhadap kesalahankesalahannya, kita harus mengetahui dan mengerti secara yakin/pasti bahwa salaf kita - semoga Allah meridhai mereka- bila salah seorang dari mereka melakukan kesalahan, lalu kesalahan itu menjadi jelas baginya, ia akan senang. Ia senang dengan urusan ini (dengan teguran saudaranya), ia akan rujuk dari kesalahannya, menyebarkan kebenaran di tengah-

tengah manusia, dan berterima kasih kepada orang yang telah menjelaskan kebenaran kepadanya. Jadi kalian yang berkata bahwa mencari-cari dan membantah (kesalahan) orang yang menyelisihi al-haq bukan termasuk mahaj salaf, kami katakan kepada mereka ini, Ya, bahkan ini termasuk manhaj salaf. Bahkan termasuk manhaj salaf, bahwa orang yang melakukan kesalahan di antara mereka, bila jelas kebenaran baginya, ia akan kembali dan ruju secara nyata dan terang-terangan, dan dia tidak akan melakukan tala ub (bermainmain) di dalam perkataannya, ia akan menyalahkan dirinya, dan membersihkan agama Allah Azza wajalla dari berbagai kekeliruan, kesalahan dan kontradiksi. Ini semua berbeda dengan sikap yang kami lihat dan kami dengar dari sebagian orang di masa ini. Ketika ia dibantah, ia pun mencaci-maki dan menganggap bantahan atasnya adalah perbuatan mencari-cari kesalahan, dan bahwa bantahan terhadapnya adalah perbuatan menjatuhkan (harga dirinya yang di lakukan oleh) orang lain, dan sebagainya, yang ungkapan-ungkapannya tersebut tidak kita kenali kecuali muncul dari kalangan hizbiyyun. Dan di sini orang yang bersikap seperti ini adalah si sesat, Abul Hasan al-ma ribi beserta para pengikutnya. Jadi wajib bagi kita untuk memperingatkan dari perkara dan perilaku ini. Engkau, bila Engkau menyeru manusia ke jalan Allah, janganlah engkau mementingkan dan melihat dirimu sendiri, menginginkan ketinggian diri di muka bumi ini. Engkau hanya dengan al-haqq akan menjadi tinggi, dan dengan al-bathil menjadi rendah. Bila kamu berdakwah menyeru kepada dirimu sendiri, ketika engkau melihat bantahan terhadap penyelisihan, engkau akan menganggapnya sebagai perbuatan mencari-cari kesalahan dan ketergelinciran, dan ungkapan-ungkapan lainnya yang rusak (akan muncul darimu). Demikianlah. http://www.sahab.net/forums/index.php?showtopic=136061. Ditulis oleh Abu Muhammad as-sunni al-liibii Dialihbahasakan oleh Ummu Maryam Lathifah Related Posts Bimbingan Syar'i dalam Menyikapi Da'i Yang Melakukan Kesalahan dalam Manhaj dan Aqidah