HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI DENGAN SIKAP MENGKONSUMSI MAKANAN SEHAT SISWA SMK. Syafira Salsabilla Prodi PKK JPTK FKIP UST

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH TEMAN SEBAYA TERHADAP HASIL BELAJAR PENGOLAHAN DAN PENYAJIAN MAKANAN INDONESIA PADA SISWA SMK

PENGARUH BIMBINGAN KARIER TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA BIDANG KEAHLIAN TATA BUSANA DI SMK

PENGARUH KONSUMSI MAKAN TERHADAP STATUS GIZI ANAK DI SEKOLAH DASAR

PENGARUH PENGETAHUAN HYGIENE DAN SANITASI TERHADAP PENYELENGGARAAN MAKANAN SEHAT PADA KELOMPOK KERJA GURU (KKG) SD KECAMATAN KELING JEPARA JAWA TENGAH

PENGARUH PENGETAHUAN SANITASI DAN HIGIENE TERHADAP PENGOLAHAN MAKANAN SEHAT KELUARGA LPKK

HUBUNGAN ASUPAN GIZI DENGAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR

PENGARUH PERAN ORANG TUA TERHADAP SIKAP MANDIRI SISWA JURUSAN TATA BUSANA DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

HUBUNGAN KEMANDIRIAN DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 SEWON BANTUL YOGYAKARTA

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI PEMBUATAN POLA KONSTRUKSI DENGAN PRESTASI BELAJAR MENJAHIT SISWA SMK ADHI YUDYA KARYA PATEAN KENDAL JAWA TENGAH

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PENDIDIKAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN MENGHIAS BUSANA DI SMKN 2 GODEAN

HUBUNGAN PEMANFAATAN FASILITAS PRAKTIK DENGAN PRESTASI BELAJAR PEMBUATAN BUSANA INDUSTRI

PENGARUH USAHA KELUARGA TERHADAP KESEJAHTERAAN DI KELURAHAN KEPEK WONOSARI GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MENJAHIT PADA SISWA SMPN 2 MOJOGEDENG KABUPATEN KARANGANYAR

PENGARUH PELAYANAN PRIMA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI JADE BAMBOO RESTO YOGYAKARTA

HUBUNGAN PENGHASILAN KELUARGA DENGAN MINAT MENGIKUTI PROGRAM PELATIHAN DI PKBM AL MUSTAJAB BANTUL YOGYAKARTA

PENGARUH HASIL BELAJAR PRATEK INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA SMK Imawati PRODI PKK JPTK FKIP UST

HUBUNGAN PERILAKU KONSUMSI MAKANAN SEHAT DENGAN STATUS GIZI MAHASISWI PONDOK PESANTREN WAHID HASYIM YOGYAKARTA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

PENGARUH PEMANFAATAN MEDIA INTERNET TERHADAP HASIL PEMBELAJARAN DESAIN BUSANA SISWA SMK

HUBUNGAN PENGETAHUAN KOSMETIK DENGAN PEMILIHAN KOSMETIK PERAWATAN RAMBUT PADA ANGGOTA LPKK DI DUKUH MOJOSAWIT KLATEN

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MENGGAMBAR BUSANA DENGAN PENGGUNAAN MEDIA KOMIK DAN MEDIA GAMBAR DI SMK PGRI 1 SALATIGA

PENGARUH CARA BELAJAR SISWA DAN KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MINAT BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH JOGOKARIYAN YOGYAKARTA

HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI TERHADAP GAYA HIDUP SEHAT SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TATA BOGA SMKN 4 YOGYAKARTA

PENGARUH PEMANFAATAN WAKTU BELAJAR SISWA DI LUAR JAM PELAJARAN DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

Pendidikan Teknik Mesin Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa. & ABSTRACT

HUBUNGAN ANTARA APRESIASI SISWA TENTANG TATA TERTIB SEKOLAH DENGAN KARAKTER DISIPLIN SISWA SMP NEGERI 2 KUTOWINANGUN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Gorontalo

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional dengan pendekatan ex post facto dan survey. Metode asosiatif

BAB III METODE PENELITIAN

Jurnal Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan FT UNY Maret, 2015

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN MINAT BELAJAR DAN KOMUNIKASI GURU-SISWA DALAM PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdiri dari variabel independen yaitu pemberian reward dan variabel

Abstrak. Hubungan Tingkat Pendapatan (Vera Widyastuti)1. Oleh : Vera Widyastuti, Universitas Negeri Yogyakarta,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Survei awal yang dilakukan di MIN Bawu Batealit Jepara terdapat sekitar delapan orang penjual makanan jajanan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian ex-post facto. Sukardi (2008: 165)

HUBUNGAN ANTARA PERHATIAN ORANG TUA DAN GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan seberapa besar hasil

: KASIH ERLIANA K

PENGARUH KEDISIPLINAN SISWA DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI DI SMK PIRI 1 YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam setiap penelitian, metode merupakan cara utama untuk mencapai

PENGARUH PERSIAPAN MATERI SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP NEGERI 19 PALU

Heni Wijayanti SMKN 3 Pati

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR JURNAL. Oleh YOCIE CALLISTA PUTRI BAHARUDDIN RISYAK SYAIFUDDIN LATIF

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut diolah untuk dapat dibaca menjadi sebuah hasil penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Lingkungan Keluarga dengan Perilaku Empati siswa kelas X SMA Negeri 1 Tibawa

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat dan tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian ex

BAB IV LAPORAN PENELITIAN. tempat penelitian di SMK PL Tarcisius I Semarang, dikarenakan SMK

BAB III. dapat dipercaya (dapat diandalkan, reliabilitas) antara iklim organisasi. kepuasan kerja pada karyawan PT Cipta Niaga Semesta.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu pendekatan yang tepat, sehingga mendapatkan hasil yang optimal. Yang

Cahyo Aji Sakti Nugroho* Pairun Roniwijaya** ABSTRAK

Hubungan Lingkungan Kerja... (Alfenti Debyan Pratiwi)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan mengambil lokasi di SDN Tlogo Bantul Yogyakarta.

FAKTOR-FAKTOR KESULITAN BELAJAR DALAM MENGIKUTI MATA PELAJARAN KETERAMPILAN TATA BUSANA SISWA SMPN 1 SURUH SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi maka selera terhadap produk teknologi pangan

BAB III METODE PENELITIAN. sebagai alat pengumpulan data primer ( Hamidi, 2010: 140). sampel penelitian sudah pasti ada ( Darmawan, 2014: 68).

BAB I PENDAHULUAN. lebih memilih makanan instan yang biasa dikenal dengan istilah fast food. Gaya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pengujian Prasyarat Analisis, (C) Pengujian Hipotesis, dan (D) Pembahasan.

PENGARUH KELAYAKAN FASILITAS BENGKEL DAN PRESTASI TEORI PROSES PEMESINAN TERHADAP PRESTASI PRAKTIK BUBUT SISWA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

HYGIENE DAN SANITASI PENGOLAHAN MAKANAN KELUARGA ANGGOTA LEMBAGA PEMBERDAYAAN KESEJAHTERAAN KELUARGA (LPKK)

BAB I PENDAHULUAN. fast food maupun health food yang popular di Amerika dan Eropa. Budaya makan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Untuk pengujian validitas tes angket pada penelitian ini dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. lum masa dewasa dari usia tahun. Masa remaja dimulai dari saat pertama

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Oleh karena itu tingkat kesehatannya perlu dibina dan. Gizi menjadi penting bagi anak sekolah karena selain dapat

HUBUNGAN ANTARA MINAT, LINGKUNGAN, DAN PERSEPSI SISWA TERHADAP KEMAMPUAN MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR FISIKA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif asosiatif. Data yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi yaitu

KORELASI ANTARA BIMBINGAN BELAJAR ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SDN PREMULUNG NO.94 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/ 2015 NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PENGETAHUAN RIAS WAJAH SEHARI-HARI DENGAN PENGGUNAAN KOSMETIKA TATA RIAS WAJAH DI SMK NEGERI 3 KLATEN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Oleh : Dimas Wicaksono, Universitas Negeri Yogyakarta, : Kompetensi kerja aspek keterampilan dan sikap, kesiapan kerja

Deril Gusa Ananta Wijaya* & Isis Rachmadi** ABSTRACT

Oleh: MUHAMMAD DZIKRI ZUFRIANSYAH A

Journal of Beauty and Beauty Health Education

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS JURNAL. Oleh DEVIYANTI PANGESTU SULTAN DJASMI ERNI MUSTAKIM

JURNAL SKRIPSI. Disusun oleh : Taufiana C. Muna. Bambang Sutjiroso PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK SPIL DAN PERENCANAAN

HUBUNGAN KENAKALAN REMAJA DAN FUNGSI SOSIAL KELUARGA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI TATA BOGA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 4 YOGYAKARTA

Tabel 3: Sub populasi siswa kelas X Man Batudaa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. supaya dapat mempermudah proses pengambilan data. Penelitian ini dilakukan di

KATA PENGANTAR AI MARTIN SOPIAH, 2014

PENGARUH MINAT MENJADI GURU DAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) TERHADAP KESIAPAN MENGAJAR

BAB III METODE PENELITIAN

(Studi pada Siswa Kelas VI di Gugus IV Kecamatan Cikatomas Kabupaten Tasikmalaya)

BAB I PENDAHULUAN. pedagang kaki lima di jalanan dan tempat-tempat keramaian umum lain yang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara atau jalan yang dilakukan sebagai upaya

BAB III METODE PENELITIAN

The 6 th University Research Colloquium 2017 Universitas Muhammadiyah Magelang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian survei analitik ini menggunakan pendekatan cross sectional

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

HUBUNGAN MINAT BACA DAN PENGUASAAN KOSAKATA DENGAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS IV SDN SE-KECAMATAN KLIRONG

Transkripsi:

HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI DENGAN SIKAP MENGKONSUMSI MAKANAN SEHAT SISWA SMK Syafira Salsabilla el_syafira@yahoo.com Prodi PKK JPTK FKIP UST Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahuihubungan antara pengetahuan gizi dengan sikap mengkonsumsi makanan sehat, pengetahuan gizi, dansikap terhadap mengkonsumsi makanan.penelitian ini termasuk jenis penelitian ex-post facto. Teknik pengambilan sampel menggunakan tabel Isaac dan Michael. Metode pengumpulan data menggunakan metode angke. Data diuji validitas menggunakan rumus korelasi Product Moment dan reliabilitas menggunakan rumus Cronbach s Alpha. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif dan uji hipotesis menggunakan uji korelasi Product Moment yang didahului uji normalitas dan linieritas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: ada hubungan positif dan signifikan antara variabel pengetahuan gizi dengan sikap mengkonsumsi makanan sehat dan sumbangan yang diberikan oleh variabel X terhadap variabel Y adalah sebesar 40,4%, sedangakan sisanya 59,6% dipengaruhi oleh faktor lain; Pengetahuan gizi dalam kategori cukup; dansikap mengkonsumsi makanan sehat dalam kategori cukup. Kata Kunci:pengetahuan gizi, sikap mengkonsumsi makanan sehat PENDAHULUAN Siswa Sekolah Menengah Kejuruan merupakan remaja awal, dimana masa transisi antara anak anak menuju ke masa dewasa. Di masa ini aktivitas fisik remaja lebih banyak, selain disibukkan dengan berbagai aktivitas di sekolah mereka mulai Abstract The objectives of this study are to know the correlation betweennutrition knowledge toward attitude of consuming health foods, nutrition knowledge, and attitude of consuming health foods. The type of this study was a ex-post fact. The sample was taken by using Isaac and Michael.Data collection technique used questionnaire. The validity test used Product Moment and reliability used Cronbach Alpha.Data analysis technique used descriptive analysis and hypothesis testing by using Product Moment that was started by normality and linearity test. This study shows that: there was a positive and significant correlationbetweennutrition knowledge toward attitude of consuming health foods and nutrition knowledgegave a contribution toward attitude of consuming health foods40.4% while 59.6% was correlationd by other factors,nutrition knowledge was in fair category, andattitude of consuming health foods was in fair category. Key words: nutrition knowledge, attitude of consuming health foods menekuni berbagai kegiatan diluar lingkungan sekolah. Keadaan remaja yang mudah dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya karena kurang memiliki pengetahuan gizi secara benar, sehingga membuat tidak paham akansikap dan kebiasaan makannya selama ini yang salah.

Remaja perlu selektif terhadap makanan yang mereka pilih. Badan pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Daerah Istimewa Yogyakarta menemukan banyak makanan dan jajanan sekolah yang mengandung bahan bahan berbahaya. Bermacam macam jajanan sekolah yang mengandung bahan bahan berbahaya seperti formalin yang digunakan sebagai pengawet mie, borak ditambahkan pada makanan seperti bakso sehingga makanan awet dan kenyal, rodamin terdapat pada es dawet sebagai pewarna dan penggunaan vetsin yang berlebihan agar memperoleh rasa gurih. Selain itu penjual kurang memperhatikan kebersihan makanan.bahan-bahan berbahaya tersebut tidak memberikan dampak seketika. Namun, dampaknya akan terlihat dalam jangka panjang lantaran tertumpuknya zat-zat berbahaya, sehingga muncul penyakit seperti kanker. Efek yang dapat langsung terlihat biasanya disebabkan oleh cemaran mikroba, sehingga dapat mengakibatkan sakit perut. Sikap remaja yang mudah dipengaruhi oleh lingkungan sekitar akan mempengaruhi remaja dalam bersikap, secara khusus untuk memilih makanan yang mendukung perkembangannya. Kabiasaan makan yang baik dapat menentukan ukuran tinggi rendahnya kualitas makanan yang dikonsumsi. Untuk memperoleh perkembangan dan pertumbuhan yang optimal di masa remaja dibutuhkan gizi seimbang. Notoadmodjo (2010:13) sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap objek di lingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap objek. Menurut Sunaryo (2008:8) sikap adalah kecenderungan bertindak dari individu, berupa respon tertutup terhadap stimulus ataupun objek tertentu.menurut Fillah (2014:31), faktor yang mempengaruhi sikap makan pada remaja secara langsung adalah faktor individu dan faktor lingkungan. Asupan gizi seimbang dapat diperoleh dari makanan yang berkualitas dan bergizi. Makanan berkualitas dan bergizi adalah makanan yang dikonsumsi sesuai dengan kebutuhan gizi, tidak berlebihan dan tidak kurang. Setiap orang memiliki kebutuhan gizi yang berbeda, tergantung pada usia dan aktivitas. Makanan merupakan unsur penting bagi setiap orang, karena tidak hanya memberi rasa kenyang tetapi memberi tenaga dan nutrisi untuk dapat melakukan aktivitas. Makanan yang sehat mampu memberikan konstribusi yang besar terhadap pertumbuhan dan perkembangan remaja secara maksimal. Makanan yang disajikan dalam keluarga biasanya terdiri dari makanan pokok, lauk pauk, sayur mayur, buah dan susu yang disebut empat sehat lima sempurna. Dengan mengkonsumsi makanan empat sehat lima sempurna diharapkan bisa memberikan gizi dan energi.tetapi jika anak tidak menyepatkan makan pagi dirumah maka tidak menutup kemungkinan bagi mereka untuk membeli jajanan di luar rumah, terutama pada jam sekolah. Menurut Andarini (2008:1) Makanan Sehat adalah makanan yang mengandung gizi, mengandung serat dan zat-zat yang diperlukan tubuh untuk proses tumbuh kembang. Menurut Yuki (2014:7) Makanan sehat adalah makan yang mengandung zat zat yang dibutuhkan oleh tubuh dan harus memiliki beberapa syarat, yaitu higienis, bergizi dan berkecukupan, tetapi tidak harus makanan mahal dan enak. Menurut Sunita Almatsier (2009:28) Makanan sehat yaitu makanan yang sudah memenuhi unsur usur sebagai berikut: a) makanan harus mengandung zat gizi b) makanan harus

baik, c) makanan harus aman untuk dikonsumsi. Hasil survei Arsiman (2010:83) mencatat ketidakcukupan asupan zat gizi para remaja, disebabkan mereka melewatkan waktu makan (terutama sarapan) dengan alasan sibuk, tetapi juga terlihat sangat senang mengunyah junk food.junk Food atau Makanan sampah kini semakin digemari oleh remaja, baik hanya sebagai kudapan maupun makan besar. Junk food disebut makanan sampah karena sangat sedikit (bahkan ada yang tidak ada sama sekali) mengandung kalsium, besi, riboflavin, asam folat, vitamin A dan vitamin C, sementara kandungan lemak jenuh, kolesterol, dan natrium tinggi. Proporsi lemak sebagai penyedia kalori lebih dari 50% total kalori yang terkandung dalam makanan itu. Sedangkan makanan sehat makanan yang mengandung gizi, mengandung serat dan zat-zat yang diperlukan tubuh untuk proses tumbuh kembang. Menu makanan sehat harusnya kaya akan unsur zat gizi seperti karbohidrat, protein, mineral, vitamin, dan sedikit lemak tak jenuh yang seimbang, atau lebih tepatnya disingkat dengan nama menu 4 sehat 5 sempurna. Remaja paham akan unsur unsur yang terkandung di dalamnya (gizi dan vitamin), dan pengolahan makanan sehubungan kebutuhan tubuh. Menurut Untuk dapat mencapai keseimbangan gizi maka setiap orang harus mengkonsumsi minimal satu jenis bahan makanan dari tiap golongan bahan makanan yaitu karbohidrat, protein hewani dan nabati, sayuran, buah dan susu. Komponen penting yang mempengaruhi pemilih makanan sehat adalah pengetahuan gizi dan sikap. Pengetahuan gizi remaja sangat berpengaruh terhadap pemilihan makanan. Seorang remaja akan mempunyai gizi cukup jika makanan yang mereka makan mampu menyediakan zat gizi yang diperlukan oleh tubuh. Menurut Dedeh (2010:89), dalam memilih jajanan sehat ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti: makanan tertutup rapat, tidak bau, tidak berlendir, tidak berwarna mencolok, dan tidak kadaluwarsa. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah Expost facto research.populasi data penelitian ini adalah siswa kelas X di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Kalasan Yogyakarta yang berjumlah 70 orang. Teknik sampel yang digunakan adalah teknik Simple Random Sampling Jumlah sampel yang digunakan berdasarkan sampel yang dikembangkan oleh Isaac dan Michael, untuk tingkat kesalahan, 1%, 5%, dan 10%. Dalam penelitian ini tingkat kesalahan yang digunakan untuk menentukan sampel adalah 5% dari 70 orang dengan jumlah sampel 58 orang. Karena subyek tinggal 12 siswa, maka untuk uji coba diambil dari sekolah lain dengan karakteristik yang sama. Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data tentang pengetahuan gizi dengan sikap mengkonsumsi makanan sehat.instrumen pengetahuan gizi terdiri atas 38 item dan sikap mengkonsumsi makanan terdiri atas 17 item. Rumus yang digunakan untuk uji validitas instrumen hubungan pengetahuan gizi dengan sikap mengkonsumsi makanan sehat siswa SMK adalah rumus korelasi Product Moment dengan angka kasar.reliabilitas instrumen diuji dengan rumus Alpha Conbarch. Hasil uji validitas angket pengetahuan gizi dengan menggunakan 38 item diperoleh 3 item gugur, sedangkan hasil uji validitas angket sikap mengkonusmi makanan sehat dengan menggunakan 17

item diperoleh 1 item gugur. Hasil uji reliabilitas angket pengetahuan gizi dengan menggunakan 35 item yang valid diperoleh nilai Alpha (rii) = 0,899. Sedangkan hasil uji reliabilitas angket sikap mengkonsumsi makanan sehat dengan menggunakan 16 item yang valid diperoleh nilai Alpha (rii) = 0,843. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan uji persyaratan. Uji hipotesis menggunakan uji korelasi Product Moment yang didahului uji normalitas dan linieritas. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi data variabel pengetahuan gizi dan sikap mengkonsumsi makanan sehat dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1.Rangkuman Data Penelitian Skor Observasi Skor Ideal Variabel Skor Skor Med Mo Max Min Mean SD Skor Skor Max Min Mean SD X 137 104 120,3 8,4 140 35 87,5 17,5 120,5 124 Y 58 36 49,5 4,8 64 16 40 8 49 48 Hasil perhitungan deskripsi skor observasi dideskripsikan melalui tabel distribusi frekuensi dan kategori skor sebagai berikut. a. Pengetahuan gizi (X) Hasil distribusi frekuensi pengetahuan gizi (X) dijelaskan pada tabel 2. Tabel 2. Distribusi Frekuensi Pengetahuan gizi No. Kelas Frekuensi Relatif (%) 1 104 108 7 12,07% 2 109 113 4 6,90% 3 114 118 13 22,41% 4 119 123 13 22,41% 5 124 128 10 17,24% 6 129 133 8 13,79% 7 134 138 3 5,17% Jumlah 58 100 Rangkuman hasil perhitungan kategori variabel pengetahuan gizi (X) selengkapnya dapat dilihat pada tabel 3. Tabel 3.Kategori Pengetahuan Gizi (X) No. Kategori Interval Skor Frekuensi Relatif (%) 1 Tinggi 127 137 13 22,41% 2 Cukup 115 126 32 55,17% 3 Rendah 104 114 13 22,41% Total 58 100 Tabel 3 menjelaskan bahwa 13 responden dalam kategori tinggi dengan frekuensi relatif 22,41%, 32 responden dalam kategori cukup dengan frekuensi relatif 55,17%, dan 13 responden dalam kategori rendah dengan frekuensi 22,41%. Berdasarkan analisis data di atas, dapat dijelaskan bahwa pengetahuan gizi dalam kategori cukup dengan frekuensi relatif 55,17%.

b. Sikap mengkonsumsi makanan Hasil distribusi frekuensi sehat (Y) dapat dilihat pada tabel 4. Tabel 4.Distruibusi Frekuensi Sikap MengkonsumsiMakanan Sehat (Y) No. Kelas Frekuensi Relatif (%) 1 34 37 1 1,72% 2 38 41 1 1,72% 3 42 45 9 15,52% 4 46 49 19 32,76% 5 50 53 13 22,41% 6 54 57 14 24,14% 7 58 61 1 1,72% Jumlah 58 100 Hasil kategori sikap mengkonsumsi makanan sehat selengkapnya dapat dilihat pada tabel 5. Tabel 5. Kategori Sikap Mengkonsumsi Makanan Sehat (Y) No. Kategori Interval Skor Frekuensi Relatif (%) 1 Tinggi 52 58 21 36,21% 2 Cukup 44 51 31 53,45% 3 Rendah 36 43 6 10,34% Total 58 100 Berdasarkan tabel 5 menjelaskan 21 responden dalam kategori tinggi dengan frekueansi relatif 36,21%, 31 responden termasuk dalam kategori cukup dengan frekuensi relatif 53,45%, dan 6 responden termasuk dalam kategori rendah dengan frekuensi relatif 10,34%. Berdasarkan analisis data di atas, dapat disimpulkan bahwa sikap mengkonsumsi makanan sehat dalam kategori cukup dengan frekuensi relatif 53,45%. Uji persyaratan analisis menggunakan ujia normalitas dan linieritas. Uji normalitas menggunakan perhitungan Chi Kuadrat. Hasil uji normalitas kedua variabel dapat dilihat pada tabel 6. Tabel 6. Hasil Uji Normalitas χ ² tabel No. Variabel Dk χ² hitung (5%) Kriteria 1 Pengetahuan gizi 27 17,31 40,11 Normal 2 Sikap mengkonsumsi makanan sehat 18 21,93 28,87 Normal Berdasarkan hasil uji normalitas pada tabel 6, diketahui bahwa harga χ²hitung variabel pengetahuan gizi adalah 17,31 < 40,11 dan harga χ²hitung data sikap mengkonsumsi makanan sehatadalah 21,93 < 28,87. Dapat dijelaskan bahwa kedua data dinyatakan normal atau sebenarnya normal pada tarafsignifikan 5% karena harga χ² hitung di bawah harga χ²tabel. Uji linieritas dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui hubungan variabel bebas dengan variabel terikat linier atau tidak. Hasil perhitungan uji F diperoleh harga Fhitung=1,05 <Ftabel =

1,90. Hasil uji linieritas kedua variabel selengkapnya dapat dilihat pada tabel 7. Tabel 7. Hasil Uji Linieritas Variabel Dk F hitung F tabel (5%) Kriteria X Y 17/39 1,05 1,90 Linier Berdasarkan tabel 7, dapat diinterpretasikan bahwa harga Fhitung lebih kecil dari Ftabel dengan taraf signifikan di bawah 5%, sehingga kedua variabel tersebut dinyatakan linier. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis menggunakan teknik analisis korelasi Product Moment. Berdasarkan hasil uji hipotesis menggunakan korelasi Product Moment, diperoleh nilai koefisien korelasi rhitung sebesar 0,636. Untuk menguji signifikan nilai tersebut harus dikonsultasikan pada tabel nilainilai rxy dengan nilai N = 58 pada taraf signifikan 5% adalah 0,259. Jadi, nilai rhitung yang diperoleh di atas nilai rtabel, yaitu 0,636 > 0,259. Hasil pengujian hipotesis dapat dilihat pada tabel 8. Tabel 8. Hasil Uji Korelasi Product Moment Variabel r hitung rtabel Koefisien (rxy) ( N=58, α=5%) Determinan(R 2 ) Keterangan X Y 0,636 0,259 0,404 Ada hubungan (r xy> r tabel) Berdasarkan tabel 8 hasil uji hipotesis menggunakan korelasi Product Moment, diperoleh nilai r hitung sebesar 0,636 > 0,259. Dapat diinterpretasikan bahwa ada hubungan positif dan signifikan antara variabel pengetahuan gizi dengan sikap mengkonsumsi makanan sehat karena rhitung yang diperoleh di atas rtabel pada taraf signifikan 5%. Besarnya sumbangan yang diberikan oleh pengetahuan gizi terhadap sikap mengkonsumsi makanan sehat dapat diketahui dari harga koefisien determinan. Koefisien determinan (R 2 ) sebesar 0,404, artinya besarnya sumbangan yang diberikan oleh variabel X terhadap variabel Y adalah sebesar 40,4%, sedangakan sisanya 59,6% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil analisis di atas, dapat dijelaskan bahwa pengetahuan gizi dalam kategori cukup dengan frekuensi relatif 55,17%. Artinya, siswa memiliki cukup pengetahuan tentang gizi pada makanan yang dikonsumsi. Hal ini disebabkan karena siswa cukup memiliki pengetahuan gizi namun dalam penerapannya siswa memiliki pemahaman dalam mempertimbangkan kualitas pangan yang dikonsumsi. Hal ini terlihat dari hasil pengumpulan data bahwa siswa cenderung mengkonsumsi makanan yang harganya terjangkau dengan porsi banyak sehingga hanya mendapatkan rasa kenyang tanpa mempertimbangkan zat apa saja yang terkandung didalam makanan tersebut. Sikap mengkonsumsi makanan sehat dalam kategori cukup dengan frekuensi relatif 53,45%. Artinya, siswa cukup selektif dalam memilih makanan sehat untuk dikonsumsi. Hal ini disebabkan karena siswa bisa menentukan makanan yang sehat. Dari

hasil penelitian meunjukkan bahwa 53,45% dengan frekuensi 31 orang telah memiliki sikap selektif dalam mengkonsumsi makanan. Hasil analisis korelasi Product Moment menunjukan bahwa ada hubungan pengetahuan gizi dengan sikap mengkonsumsi makanan sehat. Artinya, semakin tinggi pengetahuan gizi maka semakin tinggi pula sikap mengkonsumsi makanan sehat, sebaliknya semakin rendah pengetahuan gizi maka semakin rendah pula sikap mengkonsumsi makanan sehat. Hal ini terjadi karena siswa telah memiliki pemahaman yang benar tentang manfaat zat gizi untuk kesehatan tubuh, sehingga mendorong siswa lebih selektif dalam memilih makanan. Siswa sebagai generasi muda memegang peranan penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) unggul dimasa yang akan datang. Kebutuhan zat gizi siswa meningkat karena sedang mengalami pertumbuhan cepat. Tetapi asupan zat gizi mereka sering tidak sesuai dengan kebiasaan makan. Hal tersebut terjadi karena sekelompok siswa mudah terpengaruh oleh hal-hal baru termasuk dalam sikap mengkonsumsi makan. Sikap mengkonsumsi makan merupakan faktor utama dalam memenuhi kebutuhan tubuh akan zat gizi. Selain itu faktor lain yang mempengaruhi sikap mengkonsumsi maknan sehat yaitu pola makan yang telah ditanamkan sejak dini, teman serta pengetahuan terhadap gizi. Kurangnya pengetahuan dan pemahaman siswa akan gizi, dapat menimbulkan masalah gizi yang mengakibatkan gangguan kesehatan. Pengetahuan gizi sering kali terkait erat dengan sikap mengkonsumsi. Sikap mengkonsumsi makanan terhadap asupan gizi merupakan respon seseorang untuk menyetujui atau tidak menyetujui terhadap suatu pernyataan (statement) yang diajukan. Dengan memiliki pengetahuan gizi dan sikap mengkonsumsi yang baik akan membentuk pola konsumsi yang baik juga. Dengan demikian pengetahuan gizi penting bagi siswa untuk menambah wawasan dalam bersikap, khususnya pada saat memilih makanan. Dengan adanya pengetahuan gizi yang baik siswa dapat menerapkan hal tersebut pada kehidupan sehari-hari terutama dalam memilih makanan. Besarnya sumbangan yang diberikan oleh pengetahuan gizi terhadap sikap mengkonsumsi makanan sehat dapat diketahui dari harga koefisien determinan. Koefisien determinan (R 2 ) yang diperoleh sebesar 0,404, artinya besarnya sumbangan yang diberikan oleh variabel X terhadap variabel Y adalah sebesar 40,4%, sedangakan sisanya 59,6% dipengaruhi oleh faktor lain, diantaranya lingkungan dan kebiasaan makan. Lingkungan sekitar akan mempengaruhi remaja dalam bersikap, secara khusus untuk memilih makanan yang mendukung perkembangannya. Kebiasaan makan yang baik mencakup 1) mengkonsumsi makanan 4 sehat 5 sempurna sesuai dengan kebutuhan, 2) memiliki pola makan yang baik (3x dalam satu hari), 3) mengkonsumsi makanan atau jajanan yang sehat dan memperhatikan hygien dan sanitasi makanan. Hal ini membantu siswa memperoleh tumbuh kembang yang optimal sesuai dengan usia. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil analisis pada pembahasan sebelumnya, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut. 1. Ada hubungan positif dan signifikan antara variabel pengetahuan gizi dengan

sikapmengkonsumsi makanan sehat siswa kelas X Jasa boga SMK N 1 Kalasan Yogyakarta. 2. Pengetahuan gizi siswa kelas X Jasa boga SMK N 1 Kalasan Yogyakarta sebagian besar dalam kategori cukup. 3. Sikap mengkonsumsi makanan sehat siswa kelas X Jasa boga SMK N 1 Kalasan Yogyakarta sebagian besar dalam kategori cukup. Saran Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menyampaikan beberapa saran yang ditujukan kepada: 1. Guru a. Disarankan untuk memberikan bimbingan kepada siswa supaya banyak membaca berbagai sumber bacaan, sehingga dapat meningkatkan pengetahuan tentang gizi. b. Menyeimbangkan antara kegiatan belajar teori dan praktik sehingga pengetahuan dan keterampilan peserta didik semakin berkembang. c. Memberikan himbauan secara terus menerus kepada siswa untuk lebih selektif dalam memilih makanan yang akan dikonsumsi. 2. Siswa a. Disarankan untuk memilih makanan dengan mempertimbangkan faktor kualitas bahan makanan dan nilai gizinya. b. Memperbanyak membaca dari berbagai sumber bacaan untuk meningkatkan pengetahuannya dan tidak hanya belajar dari sumber buku yang diberikan oleh guru. 3. Peneliti lain yang berminat melakukan penelitian lanjutan tentang hubungan variabel pengetahuan gizi dengan sikap mengkonsumsi makanan sehat diharapkan melibatkan lebih banyak responden dan memasukan faktor lingkungan dan kebiasaan makan, sehingga hasil penelitian lebih kuat. DAFTAR PUSTAKA Andarini Trisnasari. 2008. Makanan Sehat. Bandung: Panca Anugerah Sakti. Arisman. 2010. Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta: EGC Fillah Fithra Dieny. 2014. Permasalahan Gizi Remaja Putri. Yogyakarta : Graha Ilmu. Dedeh Kurniasih. 2010. Sehat dan Bugar Berkat Gizi Seimbang. Jakarta : PT Gramedia. Soekidjo Notoatmodjo. 2010. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Sunaryo. 2008. Psikologi untuk Keperawatan. Jakarta: EGC. Sunita Almatsier. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT. Gramedia PustakaUtama. Yuki Andrianto. 2014. Makanan Sehat. Bandung: Panca Anugrah Sakti.