STUDI TENTANG DESAIN ORNAMEN KERAMIK DI INDUSTRI KERAMIK RUMAHAN DINOYO KOTA MALANG

dokumen-dokumen yang mirip
SOAL PENGAYAAN A. FLORA, FAUNA DAN ALAM BENDA

BAB V PENUTUP. simple dan classic memberikan kesan tersendiri. stoneware sukabumi dengan menambahkan waterglass agar tanah cepat

PELATIHAN MEMBUAT RAGAM HIAS KERAJINAN KERAMIK DI DESA SANDI KECAMATAN PATTALASSANG KABUPATEN TAKALAR

pribadi pada masa remaja, tentang kebiasaan berkumpul di kamar tidur salah seorang teman

BAB IV PENUTUP. di daerah tersebut. Begitu pula di Banjarnegara, selain keramik klampok

BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS. A. Implementasi Teoritis

Penerapan Ragam Hias pada Bahan Tekstil

BAB I PENDAHULUAN TESA APRILIANI, 2015 APLIKASI TEKNIK SABLON DENGAN OBJEK SIMBOL NAVAJO SEBAGAI ELEMENT ESTETIK RUANGAN

DOKUMENTASI PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA (KRIYA KERAMIK) WADAH

BAB V PENUTUP. proses transformasi puisi-puisi Suminto A Sayuti menjadi lukisan. Pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni adalah karya cipta manusia yang memiliki nilai estetika dan artistik.

TUGAS SENI BUDAYA ARTIKEL SENI RUPA

b. Karya seni rupa tiga dimensi atau trimatra, contoh; patung, monumen, mebel. rumah, pesawat, sepatu, sandal, tas, dll.

Pengertian. Ragam hias. Teknik. Pada pelajaran Bab 4, peserta didik diharapkan peduli dan melakukan aktivitas berkesenian,

GAMBAR ORNAMEN. Dwi Retno SA., M.Sn

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

III. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA. A. Implementasi Teoritis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. luar, misalnya panas, pengaruh yang bersifat mekanis, kimiawi, serta merupakan alat penghantar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Latar Belakang

SENI RUPA 2 DIMENSI DAN 3 DIMENSI

BAB I PENDAHULUAN. Ragam hias di Indonesia merupakan kesatuan dari pola pola ragam hias

pendidikan seni tersebut adalah pendidikan seni rupa yang mempelajari seni mengolah kepekaan rasa, estetik, kreativitas, dan unsur-unsur rupa menjadi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Research), yaitu penelitian yang dilakukan disuatu lokasi ditengah-tengah

BAB I PENDAHULUAN. halnya di daerah Sumatera Utara khususnya di kabupaten Karo, rumah adat

III. METODE PENCIPTAAN

BAB I PENDAHULUAN. Benda keramik sering kita jumpai dalam kehidupan kita sehari hari, seperti

STUDI TENTANG PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN SENI RUPA DI MAN KEMBANGSAWIT KABUPATEN MADIUN

BAB V PENUTUP. memahami, dan mendalami untuk sebuah tujuan menciptakan suatu karya. keramik seni. Terwujudnya karya keramik dengan bentuk figur babi

Bagan 3.1 Proses Berkarya Penulis

MODUL PERKULIAHAN. Sejarah Desain. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

BAB I PENDAHULUAN. B. Tujuan Tujuan kami menulis makalah ini ialah untuk menginformasikan lebih dalam mengenai karya seni rupa dua dimensi.

III. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan yang dimilikinya. Manusia tidak dapat hidup sendiri-sendiri, mereka

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB II BATIK BASUREK SEBAGAI IDENTITAS BENGKULU

DESKRIPSI KARYA SENI KRIYA BERJUDUL: PRADA

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. yang dilaksanakan adalah penelitian deskriptif eksploratif yaitu suatu

BAB V KESIMPULAN. mengutamakan keterampilan tangan. Seni kriya termasuk ke dalam seni rupa terapan,

Desain Kerajinan. Unsur unsur Desain. Titik 9/25/2014

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. yang popular ialah buku Indonesische siermotieven yang disusun oleh Van Der

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENCIPTAAN

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS V SEMESTER

BAB IV PERBANDINGAN PERSAMAAN DAN PERBEDAAN GAYA KALIGRAFI

KISI-KISI UKG 2015 KRIYA KERAMIK

B. Kontemplasi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2013, hlm. 728) kontemplasi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV PENUTUP. bahwa proses pembuatan kerajinan ikat celup mulai dari mempersiapkan alat

BAB I PENDAHULUAN. Seni terapan meliputi semua karya seni pada produk benda guna yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu cara untuk meningkatkan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Kriya merupakan suatu proses dalam berkesenian dengan berkegiatan

JEJAK SENI DALAM SEJARAH ISLAM. Dr. Febri Yulika, S.Ag., M.Hum

NILAI ESTETIS BATIK SITUBONDO HASIL TRANSFORMASI LUKISAN VONI WIJAYANTI

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu benda pakai yang memiliki nilai seni tinggi dalam seni rupa ialah

L. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA SDLB TUNAGRAHITA

BAB III METODE PENELITIAN. Alokasi waktu dalam penelitian ini berlangsung selama 2 bulan sejak

V. ULASAN PERANCANGAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS KARYA. pada hewan kupu-kupu sejumlah 12 karya. Masing-masing karya yang dihasilkan,

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Berkembangnya Islam di Nusantara tidak lepas dari faktor kemunduran

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan berbagai metode dan media pembelajaran.

SULIT Manakah antara penyataan berikut benar tentang kontra? A Warna sewarna. B Warna panas. C Warna penggenap. D Warna sejuk.


BAB III KONSEP PERANCANGAN A.

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Setelah dilakukan pengumpulan data dari berbagai sumber, kemudian

BAB I PENDAHULUAN. Sejak zaman prasejarah manusia sudah mengenal hiasan yang berfungsi

BAB III ELABORASI TEMA

Rasjoyo MODEL. Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Ayo Belajar Batik. untuk Kelas VI SD dan MI PT TIGA SERANGKAI PUSTAKA MANDIRI SOLO

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN

DESKRIPSI KARYA SENI LUKIS BERJUDUL: HOME SWEET HOME Karya: Dwi Retno Sri Ambarwati, MSn

III. PROSES PENCIPTAAN

BAB I PENDAHULUAN I.1

Aplikasi Motif Batik Tradisional Surakarta Pada Produk Keramik Dinding Dengan Teknik Glasir

Oleh: Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta

BAB II. KONSEP PENCIPTAAN. kaki yang lainnya ( Dimana

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Perkembangan batik tidak hanya sampai pada pengertian dan pendapat

BAB III METODE PENELITIAN. dipengaruhi atau ditentukan oleh tepat tidaknya penelitian atau penentuan metode

METODE PENCIPTAAN KARYA. A. Implementasi Teoritis. riset yang terkait dengan informasi dan data yang akan digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya kebudayaan. Beberapa kekayaan

GERABAH MAMBANG JOMBANG: TRADISI PRASEJARAH YANG MASIH BERLANGSUNG SAMPAI SEKARANG SEBAGAI WUJUD ENKULTURASI. Oleh: Andik Suharyanto

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Penelitian lapangan berarti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era modern saat ini sangat jarang terlihat rumah-rumah tradisional

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan tradisi dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN. kebenaran, hal ini terkait sekali dengan realitas.

III. METODE PENCIPTAAN

SENI KRIYA. Oleh: B Muria Zuhdi

BAB III BURUNG HANTU SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teori

BAB III METODE PENELITIAN. proses kreatif proses kreatif program acara Young Creative di Balikpapan Televisi.

BAB I PENDAHULUAN. tangan atau kegiatan yang berkaitan dengan barang yang dihasilkan melalui

BAB I PENDAHULUAN. Neolithikum diperkirakan rentang waktunya mulai dari 2500 SM 1000 SM.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif yang bersifat deskriptif.penelitian deskriptif adalah penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kewajiban umat Islam untuk melaksanakan shalat, rukun kedua dari agama

BAB III METODE PENELITIAN. dimana peristiwa-peristiwa yang menjadi objek penelitian berlangsung,

BAB I PENDAHULUAN. berbagai keanekaragaman dalam hal seni maupun budaya. Hal ini sejalan

Transkripsi:

STUDI TENTANG DESAIN ORNAMEN KERAMIK DI INDUSTRI KERAMIK RUMAHAN DINOYO KOTA MALANG Yoga Pramudya Susanto Universitas Negeri Malang E-mail: da_polar67@yahoo.com ABSTRAK: Manfaat peneliti ini adalah supaya dapat memberikan informasi yang aktual untuk pengembangan kerajian keramik hias. Berdasarkan hal tersebut maka rumusan masalah penelitian ini adalah (1) Bagaimanakah desain motif yang ada di Industri Keramik Rumahan Dinoyo, (2) Bagaimanakah tema ornamen, (3) Apa saja bahan yang digunakan di Industri Keramik Rumahan Dinoyo, (4) Bagaimanakah teknik ornamen ynag ada di Industri Keramik Rumahan Dinoyo. Rancangan penelitian yang digunakan adalah deskriptif eksploratif dengan pendekatan kualitatif, sesuai dengan tujuan dari penelitian ini. Pendekatan ini untuk memperoleh data empiris tentang desain ornamen keramik di Industri Keramik Rumahan Dinoyo kota Malang. Kata Kunci: desain, ornamen, keramik, dinoyo, Malang Seiring dengan tingginya potensi tentang kesadaran yang dimiliki Industri kecil terutama pada kerajinan industri rumahan di Indonesia yang keberadaannya sampai saat ini sifatnya masih turun menurun dari nenek moyang ternyata masih terus meningkat bersama dengan runtuhnya dunia usaha atau bisnis besar di Indonesia. Gejala semacam ini ditandai dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang pada tahun 1997 terletak pada posisi terburuk. Tidak mengherankan jika pada tahun yang sama merupakan awal mula berkembang pesatnya bisnis kerajinan di Indonesia. Motif, tema, bahan, dan teknik ornamen sangat erat kaitannya untuk pembuatan desain ornamen. Sebab desain ornamen juga dapat dinikmati masyarakat luas yang mencakup motif, tema, bahan, dan teknik ornamen. METODE Penelitian ini mendapatkan gambaran tentang tentang desain ornamen keramik di industri keramik rumahan Dinoyo Kota Malang. Dimana, jenis penelitian ini adalah penelitian Kualitatif Deskriptif. Penelitian ini menggunakan alat dokumentasi yang berupa kamera foto digital, dan alat perekam suara untuk melengkapi serta memperkuat data dalam penelitian.

HASIL PENELITIAN A. Desain Ornamen pada industri keramik rumahan dinoyo Kota Malang Variasi desain ornamen dapat dilihat dari wujud tampilan benda keramik yang banyak dikembangkan, serta berhasil memikat konsumen walaupun untuk setiap industri rumahan memiliki keunggulan dalam wujud tampilannya, baik dalam desain struktural maupun desain dekoratif. Desain dekoratif ini tersusun atas dua ornamen yaitu ornamen utama dan ornamen pendukung. Ornamen utama terdiri dari motif tumbuh-tumbuhan, hewan, kaligrafi, sedangkan ornamen pendukung terdiri dari motif pinggiran. Kedua ornamen tersebut menggunakan garis lurus, garis lengkung, garis tebal tipis yang penerapannya pada bentuk 3 dimensi benda/body keramik. Untuk desain ornamen akan nampak adanya garis-garis nyata dan untuk bentuk akan nampak dengan garis-garis semu. Dalam visualisasi tersebut tentunya tidak akan lepas juga pada unsur-unsur seni rupa dan prinsip-prinsip seni rupa, sebab keduanya merupakan hal penting yang dapat mendukung kualitas seni yang artistik baik dalam bentuk maupun ornamennya. B. Tema Ornamen pada industri keramik rumahan dinoyo Kota Malang Tema ornamen yang sering digunakan oleh pengrajin keramik di Industri Kerajinan Keramik Rumahan Dinoyo Kota Malang adalah flora dan fauna atau tumbuh-tumbuhan dan hewan. Bermacam-macam tumbuhan dan dedaunan yang dipakai. Tak hanya itu saja, Industri Keramik Rumahan Dinoyo Kota Malang ini juga menerapkan tema Kaligrafi Arab menjelang puasa ramadhan, sebab saat itulah Industri Keramik Rumahan Dinoyo Kota Malang banyak menerima pesanan. Sebagai pengembangan ekspresi, pengrajin juga menambahkan motifmotif lain seperti awan dan kerajaan mesir kuno yang divisualisasikan pada benda-benda keramik sebagai motif pendukung atau backround dari masingmasing ornamen.

C. Bahan Ornamen pada industri keramik rumahan dinoyo Kota Malang Bahan ornamen adalah bahan yang masih menjadi satu kesatuan dalam bentuk keramik, dan digunakan untuk membantu memperindah hasil keramik dan biasanya bahan ini terletak pada bagian luar atau permukaan benda. Bahan dekorasi di Industri keramik rumahan Dinoyo Malang menggunakan bahan dekorasi Glasir dan bahan utama masse. D. Teknik Ornamen pada industri keramik rumahan dinoyo Kota Malang Dalam Proses dekorasi pada benda-benda keramik di Industri Keramik Rumahan Dinoyo Kota Malang, Menggunakan beberapa teknik yaitu: (1) Teknik Lukis (2) Teknik Krawang (3) Teknik Pengglasiran. Berikut ini akan disajikan tentang bahan dan alat serta langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam menerapkan teknik/cara dalam proses dekorasi pada benda-benda keramik yang menggunakan proses pembakaran tinggi antara lain meliputi: 1. Teknik Lukis Teknik Lukis ialah teknik dekorasi dengan menggunakan cara menggambar atau melukis langsung pada permukaan benda. Bahan dan alat-alat yang diperlukan antara lain : 1) Benda Keramik yang masih dalam keadaan basah akan tetapi cukup kuat untuk diangkat/dipindahkan. 2) Oksida warna, tempat bahan oksida warna dan alat bantu kuas, pensil dan alat lainnya. Setelah bahan dan alat siap, langkah selanjutnya yaitu melakukan perencanaan motif yang dikehendaki. Untuk tahap pengecatan (lukis) sama seperti melukis dengan cat air. Dalam teknik lukis yang perlu diperhatikan adalah kadar kekentalan dari bahan warna, sebab peresapan bahan pewarna pada body keramik sangat cepat dan penerapannya memerlukan keluwesan tangan dari pengrajin dalam menvisualisasikan motif/gambar. 2. Teknik Krawang Teknik krawang yaitu teknik dekorasi dengan cara mencungkil badan benda sampai tembus/berlubang. Teknik ini dapat dilakukan pada saat benda dalam keadaan agak kering. Bahan dan alat yang digunakan yaitu: 1) benda

keramik yang siap untuk dihias dan diletakkan sesuai keinginan kita 2) alat bantu pisau/alat cungkil, paku, dan alat tajam lainnya. 3. Teknik Pengglasiran Merupakan teknik dekorasi pada badan benda keramik (dilakukan pada benda-benda biscuit) dengan menggunakan pewarna oksida khusus kemudian di tutup oleh lapisan glasir transparan. Penggunaan glasir transparan yaitu untuk memperoleh kecermelangan warna dari oksida pewarna akan tetap terlihat. Bahan dan alat yang digunakan yaitu : (1) Benda keramik yang siap dihias (2) Bahan oksida warna (3) Alat bantu semprot, spray gun, kuas, timba, penjepit benda. Penerapan teknik ini dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu : (1) dikuaskan, (2) dicelup dan (3) disemprot. Teknik dengan cara dikuaskan yaitu teknik pemberian pelapisan badan/body keramik dengan bahan glasir yang menggunakan alat bantu kuas dengan ukuran yang cukup besar supaya proses tersebut dapat mempercepat cara kerja. Pengglasiran dengan cara dicelup yaitu proses pelapisan benda/body keramik kedalam bahan glasir yang ditaruh ditimba atau tempat lainnya. Pengglasiran dengan teknik ini akan member keuntungan yaitu lebih menghemat bahan glasir. Teknik semprot yaitu teknik pelapisan dengan cara menyemprotkan bahan glasir ke peemukaan badan/body keramik sampai rata. Teknik semprot ini biasanya digunakan pada benda-benda keramik yang diproduksi secara masal. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, maka desain ornamen keramik di Industri keramik rumahan Dinoyo Kota Malang dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Motif Ornamen Keramik Untuk motif geometris, pengrajin mengambil tema dari unsur tumbuhtumbuhan yang menggunakan pola ulang. Sedangkan motif non geometris menggunakan unsur hewan, dan kaligrafi arab. Selain desain ornamen diatas juga

menampilkan desain ornamen lain. Peranan motif ornamen pada kerajinan keramik ini sangat penting. Sebab semakin banyak macam-macam motif, maka makin banyak pula nilai-nilai estetik pada benda keramik tersebut. 2. Tema Ornamen Keramik Sebelum melangkah membuat motif, biasanya para pengrajin keramik Dinoyo Kota Malang menentukan tema ornamen pada benda keramik yang akan dihasilkannya. Tema yang digunakan pada Industri keramik rumahan Dinoyo Kota Malang adalah flora-fauna di lingkungan sekitar, dan kaligrafi. Lebih menarik lagi jika ada penambahan tema yakni manusia di zaman kerajaan Mesir kuno atau manusia primitiv di zaman dahulu yang menceritakan kehidupan seharihari. 3. Bahan Ornamen Sebagai bahan satu kesatuan pada benda atau body keramik, bahan ornamen juga memiliki peran yang digunakan untuk menghias benda keramik. Di Industri kerajinan keramik rumahan Dinoyo Kota Malang lebih dominan memakai bahan dasar mase untuk ornamen keramik dan memakai pewarna/cobal. Warna yang ditonjolakan di kerajinan keramik Dinoyo kebanyakan warna kuning, biru, hijau, dan merah. Seharusnya semakin banyak warna yang dipakai dan diatur, semakin pula kemenarikan benda keramik tersebut. 4. Teknik Ornamen Upaya untuk memperindah hasil produksi keramik Dinoyo menerapkan sistem ornamen dengan teknik lukis, teknik krawang, dan teknik pengglasiran. Ketiga teknik ornamen tersebut sangat dominan dengan pengrajin, sebab kebanyakan para pengrajin di Industri keramik rumahan Dinoyo Kota Malang memiliki spesialisasi atau keahlian tersendiri untuk mewujudkan pada benda atau body keramik. Hasil peneliti ini menunjukkan keramik Dinoyo Kota Malang dari segi teknologi kurang adanya pengembangan, dan hal ini mempengaruhi ornamen pada keramik yang dihasilkan. Ornamen yang dihasilkan pada Industri Rumahan kerajinan keramik ini terlihat kurang adanya pengembangan dari desain artistiknya

Saran Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disarankan agar lebih mengembangkan desain ornamen keramik dengan memanfaatkan media bahan dan alat yang lebih bervariasi untuk menghasilkan tampilan produk baru dengan kualitas yang baik. Untuk penelitian selanjutnya disarankan diadakan penelitian yang sejenis dengan objek yang sama dengan konteks yang berbeda untuk melihat keajegan penelitian ini DAFTAR RUJUKAN Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta. Astuti, Ambar. 1997. Pengetahuan keramik. Yogyakarta: Gadjah Mada Univesitas Press. Depdikbud. 1992/1993. Desain Kerajinan Keramik. Jakarta: PT. Prasidha Adhi Kriya. Heskett, John. 2010. Desain Industri Jakarta.--:CV. Rajawali Huberman, Miles. 1992. Analisa Data. Jakarta: Pratama Sada. Indrawati, Lilik. 1992/1993. Struktur Seni. Malang: P30F Koentjoroningrat. 1970. Manusia dan Kebudayaan di Indonesia Jakarta. Jakarta: Sabdodadi. Martihadi dan G. Sunarto. 1982. Dasar-dasar Desain. Jakarta: Tema Baru. Kartika, Dharsono Sony. 2007. Kritik Seni. Bandung: Rekayasa Sains. Moleong, Lexy. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Munir. 1991. Seni Kaligrafi Islam Kita. Jakarta: Rineka Cipta. Purwatiningsih. 1985. Pengetahuan Dasar Kerajinan Keramik. Malang: IKIP Malang, PT. 28P3T Purwatiningsih. 1990. Desain Struktural dan Desain DekoratifKeramik Hias Daerah Malang. Malang: Pusat Penelitian IKIP Malang. Purwatiningsih. 1989. Ragam Produk Kerajinan Keramik Malang. Pusat Penelitian IKIP Malang

Rasjoyo. 1995. Pendidikan Seni Rupa. Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama. Razak, R.A. 1978. Industri Keramik. Jakarta: PN. Balai. Santoso, Budi. 1994. Studi Tentang Desain Produk Kerajinan Batu Onik di Daerah Campur Darat Kabupaten Tulungagung. Malang: IKIP Malang. Supratno. 1984. Ornamen Hias. Yogyakarta: PT. Kanasius Suru, I Made. 1983. Kebudayaan Indonesia. Jakarta: Jambatan Tim penyusun. 2010. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Malang: Universitas Negeri Malang. Toekio, Sugeng M. 1987. Mengenal Ragam Hias Indonesia. Bandung: Angkasa. Van Der Hoop. 1949. Indonesishe Siermotieven Bandoeng:Koninklijk Bataviaash Genootschap Van Kusten en Wertenshappen. Wales, Jimmy. 2011. Ornamen Arsitektur, (online), (http://id.wikipedia.org/, diakses pada tanggal 7 Oktober 2011). Yumarto, Yurdini. 1986. Kerajinan Keramik. Bandung: Angkasa Bandung