Kata Kunci: pelayanan Barang Impor, Prosedur Pelaksanaan Barang Impor

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai merupakan instansi di bawah Kementrian

ANALISIS PEMUNGUTAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 22 ATAS KEGIATAN IMPOR BARANG PADA KANTOR PENGAWASAN DAN

BAB I PENDAHULUAN. pajak langsung maupun pajak tidak langsung, bea cukai, dan retribusi.

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat kita bahas melalui topik tersebut. Pada kesempatan ini, penulis ingin

PEMBEBASAN BEA MASUK ATAS IMPOR BARANG UNTUK KEPERLUAN OLAHRAGA YANG DIIMPOR OLEH INDUK ORGANISASI OLAHRAGA NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. impor merupakan suatu fenomena yang setiap saat selalu terjadi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan judul Ali purwito M, 2013:60 ) Siti resmi,2009:2

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia. Demi terciptanya suatu good governance, pada tahun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGANTAR KEPABEANAN DI BIDANG IMPOR

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian setiap negara di dunia. Dengan perdagangan internasional,

Oleh : I GEDE DANU ISWARA

BAB I PENDAHULUAN. kebebasan berpikir atau membuat konsep-konsep serta kebebasan. makna demokrasi yang didalamnya ada unsur-unsur keikutsertaan rakyat

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR : PER- 14/BC/2012

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup pesat pada awal abad 20-an. Perkembangan yang cukup pesat ini

BAB I PENDAHULUAN. Perdagangan internasional merupakan kunci utama bagi pertumbuhan

DIREKTORAT FASILITAS KEPABEANAN DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 3.1 Gambaran Umum Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 65/PMK.04/2007 TENTANG PENGUSAHA PENGURUSAN JASA KEPABEANAN

1 Universitas Indonesia

Perhitungan Penerimaan Bea Masuk Dan Pajak Dalam Rangka Impor Pada Kantor. Pengawasan Dan Pelayanan Bea Dan Cukai Tipe Madya Pabean Ngurah Rai

Pengawasan Atas Barang Impor Dengan Fasilitas Pembebasan Bea Masuk Dalam Rangka Penanaman Modal

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 615/PMK.04/2004 TENTANG TATALAKSANA IMPOR SEMENTARA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

FUNGSI KEPABEANAN Oleh : Basuki Suryanto *)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1. Sejarah Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Jenderal Bea dan Cukai sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR : P- 06/BC/2006

IDA AYU NYOMAN TRI PURNAMI

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI TAHUN ANGGARAN 2011

EASE OF DOING BUSINESS TRADING ACROSS BORDER

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional yang berlangsung secara terus menerus dan

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dana untuk pembiayaan pembangunan guna mencapai tujuan yang

TATA LAKSANA IMPORTASI ATAS BARANG PERWAKILAN NEGARA ASING DAN PEJABATNYA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Barang Ekspor. Barang Impor. Pengeluaran.

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P - 24/BC/2007 TENTANG MITRA UTAMA DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI,

P - 08/BC/2009 PERUBAHAN ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR : P-42/BC/2008 TENTANG

ALTERNATIF 2 PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 39/M-DAG/PER/10/2010 TENTANG KETENTUAN IMPOR BARANG JADI OLEH PRODUSEN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting bagi perekonomian negara kita dalam meningkatkan proses

BAB I PENDAHULUAN. penerimaan dari berbagai sektor salah satunya adalah pajak.

No. SOP: 16/TMPB/2016. Revisi Ke - Tanggal Penetapan 7 Desember Tanggal Revisi: -

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB III METODE PENULISAN. Cukai Tipe Madya Pabean B Bandar Lampung berlokasi di jalan Yos Sudarso

PEMBERIAN PEMBEBASAN BEA MASUK ATAS IMPOR BARANG UNTUK OLEH PEMERINTAH PUSAT ATAU PEMERINTAH DAERAH YANG DITUJUKAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM


PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P - 25/BC/2007 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 88/PMK.04/2007 TENTANG PEMBONGKARAN DAN PENIMBUNAN BARANG IMPOR MENTERI KEUANGAN,

EASE OF DOING BUSINESS TRADING ACROSS BORDER

BAB I PENDAHULUAN. dipahami bahwa kompetisi global bukan kompetisi antar negara, melainkan antar

SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 453/KMK

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 206.3/PMK.01/2014 TENTANG

Tanggal Penetapan: 28 Juli 2016 Tanggal Revisi Revisi ke-

Pengeluaran Barang Impor Untuk Dipakai Dengan Pelayanan Segera (Rush Handling) Abstrak

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Bhayangkara Jaya

PROSEDUR PENGELUARAN BARANG IMPOR TERHADAP PENANGGUHAN BEA MASUK MELALUI KAWASAN BERIKAT PADA KANTOR PENGAWASAN DAN PELAYANAN BEA DAN CUKAI TIPE

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan meningkatnya laju pembangunan yang sedang. dilaksanakan pemerintah Indonesia dewasa ini, perkembangan teknologi,

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... i ABSTRACK...ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL...x DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN...

Konsekuensi Penetapan Tarif dan Nilai Pabean

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 168/PMK.01/2012 TENTANG

BAB 3 OBJEK PENELITIAN. pokok dan fungsi DJBC yang mempunyai peran strategis dalam memberikan

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 455/KMK.04/2002 TENTANG

Tanjung Balai Karimun, 8 September 2017

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR : P- 18 /BC/2008 TENTANG

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P-29/BC/2008 TENTANG

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 74/PMK.01/2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTANSI VERTIKAL DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR : PER - 1/BC/2011 TENTANG TATA CARA PENGAJUAN DAN PENYELESAIAN KEBERATAN DI BIDANG KEPABEANAN

Menimbang : Mengingat :

2011, No.95 2 umum, perlu dilakukan penyesuaian terhadap mekanisme pemberian pembebasan bea masuk atas impor barang oleh Pemerintah Pusat atau Pemerin

Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 139/PMK.04/2007 TENTANG PEMERIKSAAN PABEAN DI BIDANG IMPOR MENTERI KEUANGAN,

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI TENTANG NOMOR : KEP-14/BC/1999


P - 03/BC/2009 PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P - 03/BC/2009 TENTANG TATA CARA

SOSIALISASI PMK 34/PMK.04/2016 tentang Perubahan atas PMK 160/PMK.04/2010 tentang Nilai Pabean untuk Penghitungan Bea Masuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

DUKUNGAN DJBC TERHADAP PARIWISATA NASIONAL DIREKTORAT TEKNIS KEPABEANAN

P - 44/BC/2009 DAFTAR KODE STANDAR INTERNASIONAL YANG DIGUNAKAN UNTUK PENGISIAN PEMBERITAHUAN PABEAN

Susunan keanggotaan tim Kunjungan Kerja Spesifik Panitia Kerja Penerimaan Komisi XI DPR RI ke Provinsi Jawa Timur adalah sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 122/PMK. 04/2011 TENTANG

BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH TAHUN ANGGARAN 2014

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat Kantor Wilayah DJBC Jawa Barat

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Universitas Bhayangkara Jaya

BAHAN AJAR TEKNIS KEPABEANAN PROGRAM DIPLOMA I KEUANGAN SPESIALISASI KEPABEANAN DAN CUKAI. Drs. AHMAD DIMYATI

BAB I PENDAHULUAN. kesadaran Wajib Pajak dalam memenuhi kewajibannya. Masyarakat harus. pembiayaan negara dan pembangunan nasional.

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 254/PMK.04/2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. sudah saatnya diletakkan suatu landasan yang dapat menjamin tersedianya dana

M E M U T U S K A N :

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 254/PMK.04/2011 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI TENTANG NOMOR: P- 41/BC/2010

Transkripsi:

Judul : Tata Cara Prosedur Pelayanan Barang Impor Pada Kantor Direktorat Jendral Bea dan Cukai Ngurah Rai ( PIB) Nama : Anastasia Astuti Nim : 1406043042 ABSTRAK Direktorat Jendral Bea dan Cukai merupakan badan atau instansi pemerintah yang melaksanakan kewajiban untuk mengawasi lalu lintas keluar masuknya barang. Salah satu kewajiban DJBC adalah mengawasi masuknya barang Impor yaitu pelaksanaan, persyaratan, penjaluran, dan larangan untuk para Importir dan pengguna jasa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana prosedur pelayanan barang Impor pada KPPBC yang telah mengacu pada Peraturan Kementrian Keuangan yang berlaku dan untuk mengetahui tingkat kepatuhan DJBC atas kewajiban pelaksanaan serta pelayanan Barang Impor setiap tahunnya. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah data primer. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi di Kantor Direktorat Jendral Bea dan Cukai. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah menjelaskan bagaimana prosedur barang Impor pada KPPBC TMP Ngurah Rai, lalu menjelaskan bagaimana penjaluran, larangan, pembatasan, persyaratan untuk barang Impor, kemudian menjelaskan faktor faktor yang mempengaruhi barang Impor masuk pada penjaluran. Dengan data yang ada, memudahkan penulis mengetahui prosdur pelayanaan barang Impor. Hasil penelitian ini menunjukkan secara keseluruhan telah dilakukan sesuai peraturan Kementrian Keuanagan yang berlaku. Pelayanan dan pelaksanaan Barang Impor dapat terlaksana dengan baik karena telah diawasi oleh kantor Direktorat jendral Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean Ngurah Rai. Kata Kunci: pelayanan Barang Impor, Prosedur Pelaksanaan Barang Impor vi

DAFTAR ISI Halaman LEMBAR JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii vi vii ix x BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Tujuan Penelitian... 3 1.3 Kegunaan / Manfaat Penelitian... 3 1.4 Sistematika Penulisan... 4 BAB II KAJIAN PUSTAKA... 6 2.1 Pengertian Impor... 6 2.2 Pengertian Kepabeanan Bea Cukai... 7 2.2.1 Dasar Hukum Kepabeanan Impor... 9 2.2.2 Dasar Hukum Keberadaan DJBC... 9 2.3 Prosedur Kepabeanan Impor... 10 2.3.1 Undang Undang Kepabeanan... 10 2.3.2 Perdaganagan Internasional dan Impor... 10 2.4 Dokumen Dokumen Impor... 11 2.4.1 Ringkasan Kegiatan Impor... 20 2.4.2 Perjanjian Impor... 21 2.5 Penjaluran Impor... 25 2.6 Jenis Jenis Dokumen... 27 2.7 Sistem Pemeriksaan Kepabeanan... 30 2.8 Penerapan Manajemen Risiko... 33 2.9 Tatalaksana Pemeriksaan Barang Impor... 35 2.10 Syarat Pengajuan Impor... 43 2.11 Pengajuan Barang Impor... 45 vii

BAB III METODE PENELITIAN... 49 3.1 Lokasi Penelitian... 49 3.2 Objek Penelitian... 49 3.3 Jenis dan Sumber Data... 49 3.3.1 Jenis Data... 49 3.3.2 Sumber Data... 49 3.4 Metode Pengumpulan Data... 50 3.5 Teknis Analisis Data... 51 BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN... 52 4.1 Gambaran Umum Daerah/ Deskripsi Hasil Penelitian... 52 4.1.1 Sejarah Berdirinya KPPBC TMP Ngurah Rai... 54 4.1.2 Tugas Pokok / Fungsi KPPBC TMP Ngurah Rai... 54 4.1.3 Bidang Usaha... 55 4.1.4 Struktur Organisasi KPPBC TMP Ngurah Rai... 62 4.2 Pembahasan Hasil Penelitian... 63 4.2.1 Prosedur Pelayanan Barang Impor Pada KPPBC TMP Ngurah Rai... 63 4.2.2 Penjaluran, Larangan, dan Pembatasan, serta Persyaratan Barang Impor Pada KPPBC Ngurah Rai. 76 4.2.3 Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Barang Impor Masuk Pada Tahap Penjaluran... 107 4.2.4 Sanksi dan Denda Yang Akan Dikenakan Pada Importir Dari KPPBC TMP Ngurah Rai... 108 BAB V SIMPULAN DAN SARAN... 117 5.1 Simpulan... 117 5.2 Saran... 118 DAFTAR RUJUKAN viii

DAFTAR GAMBAR No. Gambar Halaman 4.1.4 Struktur Organisasi Kantor Direktorat Jendral Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean Ngurah Rai... 62 4.2.4 Jenis Sanksi Bidang kepabeanan... 108 ix

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan impor termasuk dalam kegiatan perekonomian di Indonesia. Impor adalah kegiatan memasukkan barang dari suatu negara (luar negeri) ke dalam wilayah pabean negara lain. Tujuan utama dari setiap kegiatan Impor adalah untuk megurangi keluarnya devisa ke luar negeri, memperkuat posisi neraca pembayaran dan memenuhi kebutuhan dalam negeri. Barang impor yang masuk ke daerah pabean atau Indonesia perlu melewati pemeriksaan di bagian bea cukai, sehingga pada masa kini peranan dari bea cukai sangat penting dalam peningkatan perekonomian negara, hal ini dapat dinilai dari besarnya kontribusi terhadap pendapatan negara yakni tercatat pada bulan Oktober 2016 sebesar US$ 11,47 miliar. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai merupakan instansi di bawah Kementrian Keuangan yang memiliki tugas pokok untuk mengawasi lalu lintas keluar masuknya barang dari daerah pabaen Indonesia dan memiliki peranan penting bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia terutama dalam bidang kepabeanan. Bea dan cukai adalah satusatunya institusi yang bertanggung jawab terhadap barang-barang tertentu yang mempunyai sifat karakteristik yang telah ditetapkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 tahun 2006 tentang Kepabeanan. Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 23 Tahun 2004 dan berdasarkan Orgnisasi dan Tata Kerja Departemen Keuangan sebagaimana telah di tetapkan terakhir dengan Keputusan Nomor 302/PMK.01/2004, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai mempunyai tugas: Pengawasan dan pelayanan atas lalu lintas barang yang masuk dan keluar wilayah Republik Indonesia dan pemungutan penerimaan Negara berupa bea masuk dan cukai serta pungutan negara lainnya. Selain tugas pokok tersebut, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai juga 1

mempunyai fungsi dan peranan yaitu: Trade Facililator, yaitu Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sebagai pemberi fasilitas dalam perdagangan terutama dalam hal perdagangan internasional; Revenue Collector, yaitu Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sebagai aparat pemerintah yang bertugas memungut penerimaan Negara berupa bea masuk, pajak dalam rangka impor, pungutan ekspor dan cukai; Industrial Assistance, yaitu Direktorat Jenderal Bea dan Cukai merupakan asisten atau pemberi pelayanan terhadap pengusaha atau importir; dan Community Protector, yaitu Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sebagai pelindung Kepabeanan Republik Indonesia. Sebagai instansi pemerintah yang mempunyai peranan penting terhadap kegiatan ekspor dan impor barang ke luar negeri, Bea Cukai juga mempunyai kendala-kendala dan masalah-masalah di bidang barang Tegahaan dan Kepabaeanan. Bea dan Cukai merupakan pajak tidak langsung yang berimbas pada barang komoditi ekspor maupun impor yang belum di lengkapi surat-surat, dokumen, bukti tertulis lainnya sehingga menyebabkan target anggaran pemerintah tidak terealisasi dengan baik, maka dari itu perlu di bentuk barang-barang yang mempunyai legalitas dan surat izin. Legalitas dan surat izin yang diperlukan importir yaitu dokumen Pemberitahuan Impor Barang (PIB). Namun, mengenai prosedur dan tata cara mengurus legalitas, dokumen-dokumen dan surat pendukung lainnya yang berhubungan dengan tata cara penyelenggaraan impor belum terlalu dikenal masyarakat awam yang belum pernah melakukan impor. Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis melakukan penelitian dengan judul Tata Cara Prosedur Pelayanan Barang Impor pada Kantor Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Ngurah Rai (PIB) dan yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimana prosedur pelayanan barang impor pada Kantor Pelayanan Pelaksanaan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe Madya Pabean Ngurah Rai? 2

2) Apa saja faktor faktor yang mempengaruhi prosedur barang bea masuk pada KPPBC Tipe Madya Pabean Ngurah Rai? 1.2 Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi tujuanpenelitian ini adalah: 1) Untuk memahami dan mengetahui prosedur pelayanan barang bea masuk pada KPPBC Ngurah Rai 2) Untuk mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi prosedur barang bea masuk pada KPPBC Ngurah Rai. 1.3 Manfaat / Kegunaan Penelitian Penulis sangat berharap penelitian ini dapat memberikan manfaat sebagai Berikut : 1) Secara teoritis Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi,menambah informasi dan pengetahuan mengenai prosedur pelayanan barang bea masuk, serta apa saja faktor yang mempengaruhi prosedur pelayanan barang bea masuk 2) Secara praktis (a) Bagi Peneliti Penelitian ini diharapkan dapat memberi gambaran tentang prosedur pelayanan barang bea masuk di kota Denpasar. Selain itu, melalui penelitian ini peneliti dapat mengaplikasikan ilmuyang diperoleh selama perkuliahan sekaligus dapat menambahpengetahuan dan wawasan peneliti terkait prosedur pelayanan barang bea masuk dilakukan oleh KPPBC sebagai suatu sistem kerjasama dan sebagai syarat untuk mendapat derajatahli madya pada Ilmu Perpajakan. 3

(b) Bagi KPPBC Ngurah Rai Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbanganbagi KPPBC Ngurah Rai untuk lebih mengoptimalkan pelayananbarang bea masuk yang efektif dan efisien dalam rangkamewujudkan kepuasan bagi importir. (c) Bagi Masyarakat Memberikan pengetahuan dan wawasan kepada masyarakatmengenai prosedur dan mekanisme pelayanan barang bea masuk sekaligus memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang budayapelayanan publik yang seharusnya, terlebih khususnya bagi importir. 1.4 Sistematika Penelitian Penyusunan laporan Tugas Akhir ini dapat dikelompokkan sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini menjelaskan secara garis besar tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan, manfaat / kegunaan dansistematika penulisan tugas akhir ini. BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini menjelaskan secara singkat tentang teori-teori dasar yang digunakan dalam membantu menyelesaikan permasalahan. Pada bab inidijelaskan tentang beberapa landasan teori yang digunakan antara lain: konsep impor dalam kepabeanan,prosedur kepabeanan impor,dokumen impor,penjaluran impor, system pemeriksaan impor dan persyaratan pengajuan barang impor. 4

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini berisi penjelasan tentang langkah-langkah untuk pemecahanmasalah dalam tugas akhir termasuk menganalisis jenis dan sumber data serta menganalisiskan metode pengumpulan data yang akan dijabarkan dalam prosedur pelayanan barang impor. BAB IV HASIL ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini berisi penjelasan tentang hasil analisis dan perancangan sistem yang dibuat secara keseluruhan dalam tugas akhir ini termasuk:prosedur pelayanan barang impor dari pengeluaran barang sampai pada penjaluran,persyaratan serta pembatasan barang impor,faktor-faktor yang mempengaruhi barang impor sampai pada penjaluran,sanksi atau denda yang akan di kenakan pada importir,lampiran laporan proses barang masuk sampai barang keluar. BAB V PENUTUP Pada bab ini menjelaskan uraian kesimpulan tentang tata cara prosedur pelayanan barang impor telah dibuat beserta saran-saran yang diambil sesuai dengan hasilpembahasan. 5