Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar belakang Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan (McLeod, 2004). Jerry Fith gerald dalam Jogiyanto (2006) juga mendefinisikan sistem sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Jadi sistem merupakan seperangkat komponen atau prosedur yang saling berhubungan dan saling bekerja sama untuk mencapai beberapa tujuan. Informasi menurut (McLeod, 2004) dapat didefinisikan sebagai data yang telah diproses atau data yang memiliki arti. Informasi merupakan data yang sudah diolah menjadi sebuah bentuk yang memiliki nilai bagi penerima dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini maupun akan datang. Dalam suatu organisasi, informasi merupakan salah satu sumber daya yang paling utama, karena melalui informasi tersebut, orang-orang yang berada dalam suatu organisasi dapat menyelesaikan pekerjaan atau dalam mengambil keputusan, sehingga informasi menjadi penuntun bagi individu maupun kelompok dalam 1
melakukan aktivitas keorganisasian. Diperkuat dengan pendapat Jogiyanto (2006) bahwa informasi merupakan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Dengan adanya kemajuan teknologi informasi (TI), dapat memberikan atau memenuhi kebutuhan informasi dengan sangat cepat, tepat waktu, relevan dan akurat (Wilkinson dan Cerullo dalam Rahadi, 2007). Organisasi secara konsisten selalu menciptakan sistem informasi baru dengan memanfaatkan perkembangan TI dan dengan cepat dapat menerapkannya dalam layanan mereka. Dengan Penerapan pengelolaan yang baik, maka organisasi dalam mengelola sistem informasi sangat mempengaruhi kualitas pengetahuan yang dihasilkan melalui bentuk dan cara organisasi menyampaikan informasi, dengan adanya sistem informasi dapat digunakan oleh organisasi sebagai strategi dalam menciptakan nilai, meningkatkan efektifitas dan produktifitas organisasi serta menjadi salah satu keunggulan kompetitif dalam organisasi. Teknologi informasi menurut Syam dalam Widiatmoko (2004), merupakan kebutuhan dasar bagi setiap organisasi dalam menjalankan segala aspek aktivitasnya, namun keberadaan TI tidak hanya sekedar mengamplikasikannya dalam organisasi karena tidak sedikit teknologi informasi yang diterapkan dalam sistem informasi sering tidak tepat 2
atau dimanfaatkan secara maksimal oleh individu sebagai pengguna sistem informasi, dimana sistem tersebut kurang memberikan manfaat dalam peningkatan kinerja individu (Irwansya dalam Elvandari, 2011). Masalah yang sering timbul dalam penerapan sistem informasi oleh pengguna yakni sistem yang tidak kompatibel dengan proses informasi yang diperlukan dan kualitas dari sistem itu sendiri sehingga dapat berdampak pada kinerja organisasi maupun individu yang menggunakan sistem. Dalam sistem informasi, pengguna (user) memiliki peran yang sangat penting, karena sebagai pelaksana dan penggunaan informasi (information use) yang menurut Jogiyanto (2007) sebagai penerima informasi, secara psikologi memiliki suatu perilaku tertentu yang terdapat dalam dirinya, sehingga aspek keprilakuan sebagai pengguna merupakan faktor penentu dalam menjalankan atau menggunakan sistem informasi. Sesuai dengan pendapat Sri Astuti (2001) dalam Nasution (2004), penggunaan TI dan pemanfaatan informasi oleh individu merupakan variabel inti dalam sistem informasi. Individu sebagai pengguna sistem dapat menentukan apakah sistem informasi yang digunakan layak atau tidak, sebab sebagai pengguna dan pemakai sistem merupakan faktor penting dalam perkembangan dari sistem informasi (Jumaidi, 2005). Sistem informasi dikatakan sukses jika faktor kualitas 3
sistem dan kualitas informasi yang dihasilkan dapat memberikan dampak yang baik bagi pengguna sehingga dapat meningkatkan kinerja dalam organisasi. Para peneliti dibidang sistem informasi telah meneliti dan merepresentasikan kualitas dari sistem informasi dengan meneliti berbagai model kesuksesan sistem informasi yakni mengandalkan beberapa model teoritis untuk menjelaskan keberhasilan dari suatu sistem informasi. Davis et al, mengusulkan Technology Acceptance Model (TAM) untuk menjelaskan kualitas dari informasi ditentukan dari kepercayaan sistem informasi seperti manfaat dan kemudahan dalam penggunaan sistem, sikap, niat dan sistem perilaku penggunaan. Model TAM yang dikembangkan oleh Davis dalam Wahyudi (2008), merupakan model yang banyak digunakan dalam penelitian TI, karena model ini lebih sederhana dan mudah diterapkan serta memiliki validitas yang baik. Beberapa konstruk seperti persepsi terhadap kemanfaatan (Perceived usefulness) dan persepsi tentang kemudahan penggunaan (perceiver Ease of use) merupakan penentu dasar dari penggunaan TI yang dapat menjelaskan kualitas informasi dari sistem informasi (Davis, dalam Radhani, (2007). Adapun penelitian yang dilakukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan kesuksesan sistem teknologi informasi, salah satu penelitian 4
yang terkenal adalah model kesuksesan sistem informasi yang diterapkan oleh DeLone dan McLean untuk meneliti apakah sistem informasi telah sukses di terapkan dalam organisasi. Model ini telah teruji validitasnya dan cepat mendapat tanggapan dari para peneliti karena model yang dikembangkan terbilang cukup sederhana dan dianggap cukup valid untuk semua jenis sistem informasi. Kualitas sistem dan kualitas informasi merupakan elemen utama dalam model ini. Dari beberapa uraian teoritis diatas maka penelitian yang ingin dilakukan pada Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), meneliti sistem yang telah dibangun oleh UKSW yaitu pada teknologi sistem informasi berbasis web yang merupakan salah satu fasilitas layanan yang disediakan dalam mendukung serta menunjang peningkatan kinerja akademik mahasiswa, yakni Sistem informasi akademik satya wacana (SIASAT). Sistem informasi akademik yang dijalankan berbasis web (SIASAT) digunakan oleh mahasiswa sebagai penunjang keberhasilan dalam menempuh pendidikan di UKSW, namun dalam prosesnya masih menimbulkan permasalahan khususnya pada user interface seperti rendahnya pemahaman mahasiswa pada sistem SIASAT, dilihat dari kurangnya kesempatan dalam bersosialisasi dengan SIASAT yakni hanya pada awal masuk perkuliahan, kurangnya 5
pengetahuan tentang internet dan komputer sehingga menimbulkan kesulitan dalam penggunan sistem yang menuntut tingkat pembelajaran pada sistem yang akhirnya timbul ketidakpuasan pada penggunaan sistem. Dalam mengidentifikasi kinerja dari SIASAT, diperlukan penelitian tentang kepuasan pengguna. Agar penerapan sistem informasi akademik dapat diterima dan dimengerti oleh mahasiswa, maka perlu adanya pengidentifikasian faktor-faktor penentu kesuksesan sistem informasi sehingga fasilitas layanan yang terdapat dalam sistem informasi SIASAT tersebut dapat termanfaatkan dan mampu meningkatkan nilai bagi mahasiswa yang dapat dinilai dari aspek kepuasan. Pada penelitian ini akan melakukan pengidentifikasian faktor-faktor penentu kesuksesan sistem informasi akademik UKSW menggunakan model kesuksesan sistem informasi yang dikembangkan oleh Delone dan Mclean dan dimodifikasi dengan model penerimaan sistem informasi oleh Davis, menggunakan variabel kualitas dari informasi yakni persepsi kemanfaatan sistem (perceived usefulness) dan penggunaan nyata (actual use). Variabel yang digunakan dalam model kesuksesan Delone dan Mclean yakni faktor kualitas sistem (system quality) dan kepuasan penggunaan (user satisfaction) dalam hal ini dari persepsi mahasiswa. Analisis data dalam penelitian ini akan 6
dilakukan dengan menggunakan metode Structural Equation Modeling (SEM). 1.2 Masalah Penelitian Rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut, 1. Apakah kualitas sistem (system quality) berpengaruh positif terhadap persepsi kemanfaatan sistem (perceived usefulness)? 2. Apakah kualitas sistem (system quality) berpengaruh positif terhadap penggunaan nyata (actual use)? 3. Apakah kemanfaatan sistem (perceived usefulness) berpengaruh positif terhadap penggunaan nyata (actual use) 4. Apakah penggunaan nyata (actual use) berpengaruh positif terhadap kepuasan penggunaan (user satisfaction) 1.3 Tujuan penelitian Menganalisa pengaruh dari kualitas sistem dan Persepsi kemanfaatan terhadap penggunaan sistem informasi akademik mahasiswa, serta menganalisa sikap kepuasan mahasiswa terhadap sistem akademik yang diterapkan oleh UKSW 7
1.4 Manfaat Penelitian Manfaat dalam penelitian ini agar dapat memberikan bukti empiris tentang model kesuksesan pengembangan sistem informasi akademik mahasiswa di UKSW, hasil penelitian ini dapat menjadi umpan balik bagi biro teknologi dan sistem informasi (BTSI) selaku pengelola web UKSW untuk peningkatan nilai layanan dan pengembangan sistem informasi akademik. Dalam bidang akademis penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi untuk pengembangan literatur dalam model kesuksesan sistem informasi. 8