ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN FARMASI DI BEI

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN FARMASI YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO KEUANGAN PADA PT. INDOSAT, Tbk YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MELALUI RASIO LIKUIDITAS, LAVERAGE, DAN PROFITABILITAS PT

PENGGUNAAN ANALISIS RASIO KEUANGAN DENGAN METODE TIME SERIES UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam Perkembangan perekonomian yang pesat serta kemajuan

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN GUNA MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. UNILEVER INDONESIA TBK DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PERUSAHAAN PT GAJAH TUNGGAL DAN PT MULTISTRADA ARAH SARANA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan perekonomian yang pesat serta kemajuan teknologi yang

ABSTRAK : Tujuan penelitian, ialah untuk mengetahui pada perusahaan semen yang terdaftar di

Muizudin Sri Utiyati. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya

ANALISIS RASIO KEUANGAN PT. ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY TBK. BERDASARKAN LAPORAN KEUANGAN PERIODE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. tersebut melalui suatu analisis yang dapat dijadikan pedoman untuk menilai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

RASIO LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT. KALBE FARMA BEKASI

Analisis Likuiditas, Solvabilitas, Rentabilitas, dan Aktivitas pada PT. Kimia Farma (Persero), Tbk

BAB I PENDAHULUAN. Industry) dan produk yang dihasilkan pun bermacam-macam dengan semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan adalah tempat terjadinya kegiatan produksi dan

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT KALBE FARMA TBK. : DWI PRATIWI NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Rino Rinaldo, SE.

BAB 5 PENUTUP. 1. Penilaian kinerja keuangan bertujuan untuk mengetahui kemampuan. perusahaan untuk mencapai tingkat penjualan setiap tahunnya.

Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Perusahaan Pada Pt. Holcim Indonesia Tbk

BAB I PENDAHULUAN. peluang investasi karena banyak perusahaan berlomba-lomba meningkatkan

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINREJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN FARMASI YANG Go Public

BAB 1 PENDAHULUAN. diharapkan cukup kaya untuk merepresentasi kinerja perusahaan secara

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat

ANALISIS PERKEMBANGAN PT ANEKA TAMBANG DITINJAU DARI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Eka Puji Purnama Sari, Nurul Qomari, Widya Susanti Progam Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Bhayangkara Surabaya

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. saran yang sesuai dengan penelitian analisis data yang telah dilakukan.

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.

Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan Pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk

Analisis Laporan Keuangan Sebagai Alat Ukur Kinerja Keuangan pada PT Kalbe Farma Tbk

ANALISIS KOMPARATIF GUNA MENILAI KINERJA KEUANGAN PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA DAN PT INDOSAT

ANALISIS RASIO UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN ROKOK (Studi Pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI Periode )

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, DAN AKTIVITAS TERHADAP KINERJA KEUANGAN PT. UNILEVER INDONESIA, Tbk

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAIN KINERJA KEUANGAN PADA PT. H.M SAMPOERNA Tbk. Recly Bima Rhamadana

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Djarwanto (2004:5) laporan keuangan merupakan hasil dari

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka kesimpulan yang dapat

ANALISIS KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH GO PUBLIC PADA PT. SAMPOERNA AGRO

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN (Studi Kasus PT Astra International Tbk)

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. eksternal. Dorongan perusahaan untuk memberikan informasi karena terdapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. TOKO GUNUNG AGUNG, Tbk TAHUN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

II. LANDASAN TEORI. dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Menurut Brigham dan Houston,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seorang penganalisis untuk mengevaluasi tingkat earning dalam hubungannya

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEMEN DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISA RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEMEN DI BEI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Latar Belakang Masalah. 1. Keuangan Perusahaan 2. Laporan Keuangan 3. Penilaian Kinerja Perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Hasil akhir dari proses pencatatan keuangan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan cerminan dari prestasi manajemen pada satu periode

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

DI BEI. Tugas dan. Diajukan Untuk. Memenuhi. Oleh:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Volume 1 No 1 Juli 2017

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Laporan Keuangan PT. Ades Water Indonesia Tbk.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan perekonomian di indonesia pada waktu ke waktu terus

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PERUSAHAAN PADA PT. SAPADIA WISATA HOTEL CABANG PASIR PENGARAIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS GUNA MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PT. VEPO INDAH PRATAMA GRESIK

Analisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN BATUBARA YANG TERDAFTAR DI BEI. Rendra Herdiananda

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI ALAT UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin pesat, bidang keuangan

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN METODE RASIO KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PERTAMBANGAN MINERAL DAN LOGAM

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar BelakangMasalah. Banyaknya perusahaan dan kondisi perekonomian saat ini telah

ABSTRAK. Kata kunci : Rasio Likuiditas, Rasio Aktivitas, Rasio Solvabilitas, Rasio Profitabilitas, Rasio Pasar.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Analisis Rasio Keuangan pada PT Citra Tubindo Tbk.

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT GUDANG GARAM, TBK Febriani Huntojungo Roy Ferdinand Runtuwene Dantje Keles

PENILAIAN KINERJA KEUANGAN MENGGUNAKAN ANALISIS RASIO PADA MAYORA INDAH DI BEI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada umumnya tujuan dari perusahaan adalah untuk mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan. Model yang sering digunakan dalam melakukan analisis

BAB I PENDAHULUAN. Sejak diberlakukannya Undang-undang No. 36/1999 tentang telekomunikasi

BAB II KAJIAN TEORI. A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Posisi Keuangan Posisi keuangan merupakan salah satu informasi yang disediakan

ANALISA LAPORAN KEUANGAN CV. DUNIA WARNA KARANGANYAR TAHUN ELLISA dan SUPRIHATI STIE AAS Surakarta

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. pihak-pihak yang berkepentingan dengan kondisi dari hasil operasi

Transkripsi:

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN FARMASI DI BEI Lilis Tri Jayanti lilistrijayanti@gmail.com Budhi Satrio hasta.budhisatrio@gmail.com Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya ABSTRACT The purpose of this research is to find out the financial performance of pharmaceutical companies which go public by using financial ratio analysis and by making comparison which company has good performance. The results of this study show that the liquidity ratio (current ratio), solvability ratios (debt to assets ratio, debt to equity ratio) and profitability ratios (net profit margin, return on assets, return on equity) show that PT Kalbe Farma Tbk has a good ratio compared to the average of similar company industry. PT Kimia Farma Tbk has a good ratio at activity ratios (fixed assets turn over, total assets turn over) while PT Tempo Scan Pasifik Tbk has a good ratio at liquidity ratio (quick ratio). This financial ratio analysis shows that PT Kalbe Farma Tbk has good performance when it is seen from the numbers of financial ratio which is higher than the average of similar company industry when it is compared to PT Kimia Farma Tbk and PT Tempo Scan Pasifik Tbk. With a good financial performance the success rate of the company can be known and it makes the investors easier to make investment. Keywords: liquidity ratio, solvability ratio, profitability ratio, activity ratio, and financial performance. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan farmasi yang go public dengan menggunakan analisis rasio keuangan dan membandingkan perusahaan mana yang memiliki kinerja perusahaan yang baik. Hasil penelitian ini menunjukkan untuk rasio likuiditas (current ratio), rasio solvabilitas (debt to assets ratio, debt to equity ratio) dan rasio profitabilitas (net profit margin, return on assets, return on equity) menunjukkan PT Kalbe Farma Tbk memiliki rasio yang baik dibandingkan dengan rata-rata industri perusahaan yang sejenis. PT Kimia Farma Tbk memiliki rasio yang baik pada rasio aktivitas (fixed assets turn over, total assets turn over). Sedangkan PT Tempo Scan Pasifik Tbk memiliki rasio yang baik pada rasio likuiditas (quick ratio). Dari analisis rasio keuangan tersebut menunjukkan PT Kalbe Farma Tbk memiliki kinerja yang baik dilihat dari banyaknya rasio keuangan yang diatas rata-rata industri bila dibandingkan dengan PT Kimia Farma Tbk dan PT Tempo Scan Pasifik Tbk. Dengan kinerja keuangan yang baik dapat diketahui tingkat keberhasilan perusahaan serta mempermudah investor untuk melakukan investasi. Kata kunci: rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas, rasio aktivitas, dan kinerja keuangan. PENDAHULUAN Perkembangan perekonomian yang pesat serta kemajuan teknologi yang tinggi terjadi saat ini mengakibatkan berkembanya pula usaha yang dilakukan oleh para pengusaha melalui kegiatan operasinya. Hal ini berakibat persaingan bisnis yang semakin ketat dan dinamis berpengaruh dalam bisnis perusahaan. Tingginya persaingan tiap perusahaan perlu

meningkatkan efisiensi dan efektifitas usaha untu menjaga kelangsungan hidup perusahaan di masa sekarang dan yang akan datang. Setiap perusahaan memerlukan keputusan yang tepat untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi. Penyelesaian yang tepat yaitu dengan informasi menyangkut kinerja keuangan. Infomasi kinerja perusahaan dapat dilihat pada laporan keuangan yang disajikan oleh pihak manajemen perusahaan. Adanya kinerja keuangan yang baik akan mendorong investor untuk berinvestasi di perusahaan tersebut. Maka, setiap pihak terutama pihak eksternal memerlukan informasi atas laporan keuangan perusahaan. Analisis atas laporan keuangan sangat penting, karena dengan mengetahui laporan keuangan dapat mengetahui kinerja keuangan perusahaan tersebut (Munawir, 2007:1). Dan salah satu cara untuk menilai kinerja keuangan perusahaan yaitu dengan analisis laporan keuangan perusahaan terdiri dari neraca dan laporan laba rugi. Dalam menganalisis laporan keuangan metode yang sering dipakai adalah rasio. Metode ini dilakukan dengan cara membandingkan laporan keuangan perusahaan saat ini dengan laporan keuangan perusahaan masa lalu. Sehingga dapat diputuskan perusahaan dalam kondisi baik atau buruk nantinya. Rasio yang digunakan adalah rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio aktivitas, dan rasio profitabilitas. Pengukuran kinerja juga dilakukan untuk mengetahui apakah perusahaan dalam menjalankan operasinya telah sesuai dengan rencana dan tujuan yang telah ditetapkan. Dengan semakin ketatnya tingkat persaingan sehingga perusahaan selalu melakukan evaluasi dan perbaikan terhaap kinerja perusahaan. Kinerja perusahaan dapat mencapai tujuan perusahaan, serta menjaga kelangsungan hidup perusahaan dari hasil usahanya yang menguntungkan. Berdasarkan uraian latar belakang, maka dapat disimpulkan rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu apakah analisis rasio keuangan efektif untuk menilai kinerja keuangan pada perusahaan farmasi yang go public di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah dengan analisis rasio keuangan dapat memberikan informasi tentang kinerja perusahaan farmasi yang go public di Bursa efek Indonesia dan untuk membandingkan perusahaan mana yang memiliki kinerja perusahaan yang baik. TINJAUAN TEORETIS DAN HIPOTESIS Laporan Keuangan Laporan keuangan sebagai alat yang penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan adanya keinginan pihak-pihak tertentu yang berkepentingan terhadap laporan keuangan tersebut. Laporan keuangan akan lebih berarti bagi pihak-pihak yang berkepentingan apabila dianalisa lebih lanjut, sehingga diperoleh informasi yang dapat mendukung kebijakan yang akan diambil. Menurut (Kasmir, 2013:7) menyatakan laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu. Kondisi perusahaan terkini adalah keadaan keuangan perusahaan pada tanggal tertentu (untuk neraca) dan peiode tertentu (untuk laporan laba rugi). Penyusunan laporan keuangan dengan tujuan memberikan informasi kepada pihakpihak yang yang berkepentingan haruslah memiliki komponen-komponen yang lengkap agar dapat memberikan informasi yang jelas kepada pemakai maka, informasi laporan keuangan terdiri dari: 2

a. Neraca Menurut Munawir (2007:13) menyatakan neraca adalah laporan yang sistematis tentang aset, kewajiban, da modal dari perusahaan ada saat tertentu. b. Laporan Laba Rugi Menurut Jumingan (2011:4) menunjukkan laporan laba rugi memperlihatkan hasil yang diperoleh dari penjualan barang atau jasa dan ongkos-ongkos yang timbul dalam proses pencapaian tersebut. c. Laporan Arus Kas Menurut Dermawan dan Djahotman (2011:8) menyatakan laporan arus kas adalah kas masuk (cash in) dan kas keluar (cash out) bagi aktivitas operasi, investasi, dan keuangan secara terpisah selama satu periode tertentu. d. Laporan Laba Ditahan Menurut Prastowo (2002:17) menyatakan memberikan informasi mengenai perubahan modal (laba ditahan) selama periode tertentu. Analisis Rasio Keuangan Untuk mengetahui kondisi dan kinerja keuangan perusahaan seorang analisis memerlukan adanya ukuran tertentu.ukuran yang sering digunakan adalah rasio. Yang dimaksud dengan rasio adalah suatu angka yang menunjukkan hubungan suatu unsur dengan unsur yang lainnya dalam laporan keuangan. Menurut Mahmudi (2010:88) menunjukkan analisis rasio keuangan merupakan perbandingan antara dua angka yang datanya diambil dari elemen laporan keuangan. Analisis rasio keuangan dapat digunakan untuk menginterpretasikan perkembangan kinerja dari tahun ke tahun dan membandingkannya dengan kinerja organisasi lain yang sejenis. Analisis rasio yang digunakan dalam penilaian kinerja keuangan perusahaan meliputi: a. Rasio Likuiditas Menurut Prihadi (2012:255) rasio likuiditas bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya yang sudah jatuh tempo. Yang termasuk rasio likuiditas adalah: 1) Rasio Lancar (Current Ratio) Mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancarnya. 2) Rasio Cepat (Quick Ratio) Merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya dengan tidak memperhitungkan persediaan. b. Rasio Solvabilitas Menurut Kasmir (2013:151) rasio solvabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang. Yang termasuk rasio solvabilitas adalah: 1) Rasio Hutang Terhadap Total Aktiva (Debt To Assets Ratio) Memperlihatkan proporsi antara kewajiban yang dimiliki daan seluruh kekayaan yang dimiliki perusahaan. 2) Rasio Hutang Terhadap Ekuitas (Debt To Equity Ratio) Menggambarkan perbandingan kewajiban dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan modal dalam memenuhi seluruh kewajiban perusahaan. 3

c. Rasio Aktivitas Menurut Raharjaputra (2009:199) menunjukkan rasio yang mengukur seberapa efektifitas perusahaan menggunakan sumber dayanya. Yang termasuk rasio aktivitas adalah: 1) Perputaran Aktiva Tetap (Fixed Asset Turn Over) Rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang ditanamkan dalam aktiva tetap berputar dalam satu periode. 2) Perputaran Total Aktiva (Total Assets Turn Over) Diukur dari volume penjualan, dengan kata lain seberapa jauh kemampuan semua aktiva menciptakan penjualan dan pendapatan laba. d. Rasio Profitabilitas Menurut Kasmir (2013:196) menunjukkan rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Yang termasuk rasio profitabilias adalah: 1) Net Profit Margin Untuk menghitung sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan tertentu. 2) Return On Assets (ROA) Kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih pada tingkat aset tertentu. 3) Return On Equity (ROE) Mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan modal tertentu. Kinerja Keuangan Penilaian kinerja keuangan perusahaan berbeda dengan penilaian barang baik berwujud maupun tidak berwujud. Dalam penilaian aset cukup memeriksa obyek-obyek aset secara fisik, kondisi ekonomi dan fungsionalnya yang bersifat statis. Sedangkan penilaian kinerja keuangan yang dinilai adalah data yang diperoleh dari laporan keuangan yang disajikan oleh perusahaan. Menurut Ikatan Akutansi Indonesia (2004:12) penghasilan laba bersih yang sering kali digunakan sebagai ukuran kinerja atau sebagai dasar bagi ukuran yang lain seperti imbalan investasi atau penghasilan perusahaan. Menurut Moeljadi (2006:415) menunjukkan bahwa manfaat penilaian kinerja adalah: a. Kondisi finansial perusahaan yang bersangkutan Dengan menganalisis pos-pos neraca akan dapat diketahui gambaran posisi keuangan perusahaan terutama dalam hal solvabilitas dan likuiditas. b. Efisiensi dan perkembangan perusahaan Dengan mengadakan penilaian terhadap kinerja keuangan perusahaan maka dapat diketahui tingkat rentabilitas perusahaan tersebut. PENELITIAN TERDAHULU Kurniawati (2009) melakukan penelitian tentang Analisis Rasio Keuangan Untuk Menilai Kinerja Daerah Air Minum (Studi Kasus Pada PDAM Di Kota Sorong). Dari hasil penelitian dapat disimpukan bahwa mengungkapkan bahwa likuiditas dan rentabilitas perusahaan dapat meningkatkan profit margin dan meningkatkan rasio operasi. Rasio likuiditas, solvabilitas, rentabilitas, profit margin, rasio operasi dan efisiensi, tenaga kerja terbukti berbeda signifikan positif dalam menilai kinerja keuangan PDAM selama lima tahun. 4

Murwanti dan Astuti (2010) melakukan penelitian tentang Analisis Penilaian Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan Pendekatan Rasio (Studi Kasus Pada PT Unilever Indonesia Tbk). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kinerja keuangan PT Unilever Tbk ditinjau dari rasio keuangan selama tahun 2006-2008 buruk. Kinerja keuangan antara rasio keuangan dibandingkan dengan rata-rata industri sejenis adalah baik. Septiani dan Purwitasari (2013) melakukan penelitian mengenai Analisis Pengaruh Struktur Modal Terhadap Profitabilitas (Studi Empiris Pada Manufaktur yang Terdaftar di BEI 2009-2011). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa utang jangka pendek memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap profitabilitas. Sedangkan utang jangka panjang tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas perusahaan. METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan farmasi yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia yaitu PT Kalbe Farma Tbk, PT Kimia Farma Tbk, dan PT Tempo Scan Pasifik Tbk selama periode 2008-2012. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Kriteria yang digunakan untuk memilih sampel adalah sebagai berikut: (1) pharmacheuticals yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan masih listing sampai tahun 2012, (2) Data laporan keuangan perusahaan pharmacheuticals tersedia di Bursa Efek Indonesia untuk periode 2008-2012, (3) yang mempublikasikan laporan keuangan per 31 Desember yang lengkap secara berturut-turut terutama pada tahun 2008-2012. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Analisis Rasio Keuangan 1. Rasio Likuiditas Merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Variabel likuiditas diukur dengan current ratio dan quick ratio untuk data keuangan tahun 2008-2012 pada PT Kalbe Farma Tbk, PT Kimia Farma Tbk, dan PT Tempo Scan Pasifik Tbk di Bursa Efek Indonesia. 2. Rasio Aktivitas Rasio yang menunjukkan penggunaan dana yang tertanam pada pos-pos dalam neraca perusahaan. Variabel aktivitas diukur dengan fixed assets turn over dan total asset turn over untuk data keuangan tahun 2008-2012 pada PT Kalbe Farma Tbk, PT Kimia Farma Tbk, dan PT Tempo Scan Pasifik Tbk di Bursa Efek Indonesia. 3. Rasio Solvabilitas Rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang. Variabel solvabilitas diukur dengan debt to assets ratio dan debt to equity ratio untuk data keuangan tahun 2008-2012 pada PT Kalbe Farma Tbk, PT Kimia Farma Tbk, dan PT Tempo Scan Pasifik Tbk di Bursa Efek Indonesia. 4. Rasio Profitabilitas Rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Variabel profitabilitas diukur dengan net profit margin, return on assets, dan return on equity untuk data keuangan tahun 2008-2012 pada PT Kalbe Farma Tbk, PT Kimia Farma Tbk, dan PT Tempo Scan Pasifik Tbk di Bursa Efek Indonesia. 5

b. Kinerja Keuangan Kinerja merupakan kemampuan, prospek pertumbuhan serta potensi pada PT Kalbe Farma Tbk, PT Kimia Farma Tbk, dan PT Tempo Scan Pasifik Tbk dalam menjalankan usahanya yang secara finansial ditunjukkan dalam laporan keuangan. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan adalah adalah analisis yang bersifat kuantitatif berupa neraca dan laporan laba rugi. Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah : 1. Menggunakan analisis rasio keuangan yang terdiri dari: a. Rasio Likuiditas 1) Rasio Lancar (Current Ratio) Aktiva Lancar Current Ratio = ----------------------------- x 100% Hutang Lancar 2) Rasio Cepat (Quick Ratio) 6 Aktiva Lancar - Persediaan Quick Ratio = --------------------------------------- x 100% Hutang Lancar b. Rasio Solvabilitas 1) Debt To Assets Ratio Total Hutang Debt To Assets Ratio = ------------------------------ x 100% Total Aktiva 2) Debt To Equity Ratio Total Hutang Debt To Equity Ratio = ------------------------------ x 100% Modal Sendiri c. Rasio Aktivitas 1) Fixed Asset Turn Over Penjualan Fixed Asset Turn Over = ----------------------- Aktiva Tetap 2) Total Assets Turn Over Penjualan Total Assets Turn Over = -------------------- Total Aktiva

7 d. Rasio Profitbilitas 1) Net Profit Margin Laba Bersih Net Profit Margin = ----------------------- x 100% Penjualan 2) Return On Assets Laba Bersih Return On Assets = ---------------------- x 100% Total Aktiva 3) Return On Equity Laba Bersih Return On equity = ----------------------- x 100% Modal Sendiri 2. Menilai Kinerja Keuangan Menilai kinerja keuangan dengan menggunakan analisis rasio. Langkah-langkah dalam penentuan perusahaan memiliki kinerja yang baik adalah: a. Menghitung rasio-rasio keuangan perusahaan. b. Membandingkan rasio-rasio dari ketiga perusahaan yang telah dihitung c. Memutuskan perusahaan mana yang memiliki kinerja baik dengan penilaian: 1) Ukuran dikatakan kurang apabila hasil dibawah rata-rata perusahaan sampel penelitian 2) Ukuran dikatakan sedang apabila hasil sama dengan rata-rata perusahaan sampel penelitian 3) Ukuran dikatan baik apabila hasil diatas rata-rata perusahaan sampel penelitian Khusus untuk rasio solvabilitas, penilaian yang digunakan dalah sebagai berikut: 1) Ukuran dikatakan kurang apabila hasil diatas rata-rata perusahaan sampel penelitian 2) Ukuran dikatakan sedang apabila hasil sama dengan rata-rata perusahaan sampel penelitian 3) Ukuran dikatakan baik apabila hasil dibawah rata-rata perusahaan sampel penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Perhitungan Rasio Keuangan dan Analisis Kinerja Keuangan Data yang digunakan berupa laporan keuangan perusahaan dan nantinya akan digunakan untuk membandingkan kinerja perusahaan yang satu dengan perusahaan lain yang sejenis untuk menunjukkan bagaimana kondisi keuangan perusahaan saat ini dengan menganalisis rasio-rasio keuangannya. 1. Likuiditas Merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

8 a. Current Ratio Tabel 1 Perbandingan Current Ratio Rata-rata PT Kalbe Farma Tbk 333,35% 298,70% 439,36% 367,59% 340,54% 355,91% PT Kimia Farma Tbk 211,32% 199,84% 242,55% 274,75% 280,31% 241,75% PT Tempo Scan Pasifik Tbk 383,06% 346,84% 336,85% 298,35% 309,33% 334,88% Rata-rata Sampel Penelitian 309,24% 281,79% 339,59% 313,56% 310,06% 310,85% Tabel 1 menunjukkan bahwa untuk PT Kalbe Farma Tbk mengalami kenaikan dan penurunan tahun 2008 current ratio sebesar 333,35%, tahun 2009 mengalami penurunan sebesar 298,70%, tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar 439,36%, tahun 2011 mengalami penurunan sebesar 367,59%, dan pada tahun 2012 mengalami penurunan kembali sebesar 340,54%. Penurunan ini disebabkan karena memiliki aktiva lancar yang lebih kecil. PT Kimia Farma Tbk selama lima tahun mengalami kenaikan dan penurunan. 2008 tingkat current ratio sebesar 211,32%, pada tahun 2009 mengalami penurunan sebesar 199,84%, sedangkan selama tiga tahun (tahun 2010 sampai dengan tahun 2012) mengalami kenaikan secara terus menerus sebesar 242,55%, 274,75%, 280,31%. Dengan meningkatnya tingkat current ratio pada tahun 2010-2012 menunjukkan perusahaan dapat memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Dan PT Tempo Scan Pasifik Tbk selama lima tahun mengalami kenaikan dan penurunan. 2008 current ratio sebesar 383,06%, tahun 2009 mengalami penurunan sebesar 346,84%, tahun 2010 mengalami penurunan sebesar 336,85%, tahun 2011 mengalami penurunan kembali sebesar 298,35%, sedangkan pada tahun 2012 mengalami kenaikan sebesar 309,33%. Dengan meningkatnya tingkat current ratio pada tahun 2012 menunjukkan bahwa perusahaan dapat memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Rasio likuiditas dengan current ratio yang paling baik adalah PT Kalbe Farma Tbk ini terlihat dengan rata-rata rasio yang dimiliki PT Kalbe Farma Tbk yaitu sebesar 355,91% lebih besar dalam arti untuk melunasi hutang jangka pendeknya PT Kalbe Farma Tbk lebih mampu melunasi hutang jangka pendeknya bila dibandingkan dengan kedua perusahaan farmasi yang lain. b. Quick Ratio Tabel 2 Perbandingan Quick Ratio Rata-rata PT Kalbe Farma Tbk 204,89% 199,51% 304,10% 263,01% 228,71% 240,04% PT Kimia Farma Tbk 119,08% 114,22% 160,25% 175,54% 181,57% 150,13% PT Tempo Scan Pasifik Tbk 279,29% 260,64% 260,93% 228,94% 239,64% 361,87% Rata-rata Sampel Penelitian 201,08% 191,45% 241,76% 222,50% 216,64% 250,68% Tabel 2 menunjukkan PT Kalbe Farma Tbk mengalami kenaikan dan penurunan. Pada tahun 2008 tingkat quick ratio sebesar 204,89%, tahun 2009 mengalami penurunan sebesar 199,51%, tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar 304,10%, pada tahun 2011 mengalami penurunan sebesar 263,01%, dan pada tahun 2012 menglami penurunan kembali sebesar

228,71%. Dengan menurunnya tingkat quick ratio menunjukkan bahwa perusahaan pada tahun tersebut memiliki aktiva lancar diluar persediaan. PT Kimia Farma Tbk selama lima tahun mengalami kenaikan dan penurunan. 2008 sebesar 119,08% dan pada tahun 2009 mengalami penurunan sebesar 114,22% sedangkan pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2012 mengalami kenaikan secara terusmenerus sebesar 160,25%, 175,54%, 181,57%. Dengan meningkatnya quick ratio, perusahaan mampu menutup hutang lancar dengan aktiva lancar. Dan PT Tempo Scan Pasifik Tbk selama lima tahun mengalami kenaikan dan penurunan. 2008 tingkat quick ratio sebesar 279,29%, tahun 2009 mengalami penurunan sebesar 260,64%, tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar 260,93%, tahun 2011 mengalami penurunan sebesar 228,94%, dan pada tahun 2012 mengalami kenaikan sebesar 239,64%. Dengan meningkatnya quick ratio, kondisi ini menunjukkan perusahaan mampu menutup hutang lancar dengan aktiva lancar. Rasio likuiditas dengan quick ratio yang paling baik adalah PT Tempo Scan Pasifik Tbk, ini berarti PT Tempo Scan Pasifik Tbk memiliki aktiva lancar diluar persediaan lebih besar yaitu 361,87% bila dibandingkan dengan kedua perusahaan farmasi yang lain. 2. Solvabilitas Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang. a. Debt To Assets Ratio Tabel 3 Perbandingan Debt To Assets Ratio Rata-rata PT Kalbe Farma Tbk 23,83% 26,09% 17,92% 21,25% 21,73% 22,16% PT Kimia Farma Tbk 34,44% 36,30% 32,78% 30,19% 30,57% 32,86% PT Tempo Scan Pasifik Tbk 22,11% 25,12% 26,32% 28,34% 27,62% 25,90% Rata-rata Sampel Penelitian 26,79% 29,17% 25,67% 26,59% 26,64% 26,97% 9 Tabel 3 menunjukkan untuk PT Kalbe Farma Tbk tahun 2008 tingkat debt to assets ratio sebesar 23,83%, tahun 2009 mengalami kenaikan sebesar 26,09%, tahun 2010 mengalami penurunan sebesar 17,92%, tahun 2011 mengalami kenaikan sebesar 21,25%, dan tahun 2012 mengalami kenaikan sebesar 21,73%. Kenaikan tersebut disebabkan porsi hutang dapat ditutupi oleh aktiva. PT Kimia Farma Tbk selama lima tahun mengalami kenaikan dan penurunan. 2008 tingkat debt to assets ratio sebesar 34,44%, tahun 2009 mengalami kenaikan sebesar 36,30 %, tahun 2010 mengalami penurunan sebesar 32,78%, tahun 2011 mengalami penurunan sebesar 30,19%, dan tahun 2012 mengalami kenaikan sebesar 30,57%. Kenaikan tersebut disebabkan porsi hutang dapat ditutupi oleh aktiva. PT Tempo Scan Pasifik Tbk selama lima tahun mengalami kenaikan dan penurunan. 2008 tingkat debt to assets ratio sebesar 22,11%, tahun 2009 mengalami kenaikan sebesar 25,12%, tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar 26,32%, tahun 2011 mengalami kenaikan kembali sebesar 28,34%, dan tahun 2012 mengalami penurunan sebesar 27,62%. Penurunan tersebut disebabkan oleh porsi hutang terhadap aktiva lebih besar.

Rasio solvabilitas dengan debt to assets ratio yang paling baik adalah PT Kalbe Farma Tbk ini berarti PT Kalbe Farma Tbk memiliki aktiva yang dibiayai oleh hutang lebih kecil yaitu sebesar 22,16%. b. Debt To Equity Ratio Tabel 4 Perbandingan Debt To Equity Ratio Rata-rata PT Kalbe Farma Tbk 37,52% 39,24% 23,45% 26,99% 27,76% 30,99% PT Kimia Farma Tbk 52,53% 57% 48,77% 43,25% 44,04% 49,12% PT Tempo Scan Pasifik Tbk 29,34% 34,03% 36,28% 39,54% 38,17% 35,47% Rata-rata Sampel Penelitian 39,80% 43,42% 36,17% 36,59% 36,66% 38,53% 10 Tabel 4 menunjukkan debt to equity ratio PT Kalbe Farma Tbk mengalami kenaikan dan penurunan. 2008 tingkat sebesar 37,52%, tahun 2009 mengalami kenaikan sebesar 39,24%, tahun 2010 mengalami penurunan sebesar 23,45%, tahun 2011 mengalami kenaikan sebesar 26,99%, dan pada tahun 2012 mengalami kenaikan kembali sebesar 27,76%. Kenaikan tersebut disebabkan modal sendiri semakin sedikit dibandingkan dengan hutang-hutangnya PT Kimia Farma Tbk selama lima tahun mengalami kenaikan dan penurunan. 2008 tingkat debt to equity ratio sebesar 52,53%, tahun 2009 mengalami kenaikan sebesar 57%, tahun 2010 mengalami penurunan sebesar 48,77%, tahun 2011 mengalami penurunan kembali sebesar 43,25%, dan pada tahun 2012 mengalami kenaikan sebesar 44,04%. Kenaikan tersebut disebabkan modal sendiri semakin sedikit dibandingkan dengan hutang-hutangnya Dan PT Tempo Scan Pasifik Tbk selama lima tahun mengalami kenaikan dan penurunan. 2008 tingkat debt to equity ratio sebesar 29,34%, tahun 2009 sampai dengan tahun 2011 mengalami kenaikan secara terus menerus yaitu sebesar 34,03%, 36,28%, 39,54%, dan pada tahun 2012 mengalami penurunan sebesar 38,17%. Penurunan tersebut disebabkan modal sendiri semakin banyak dibandingkan hutang-hutangnya. Dari rata-rata hasil perhitungan rasio solvabilitas dengan menggunakan debt to equity ratio menunjukkan bahwa PT Kalbe Farma Tbk mempunyai kemampuan membayar hutang lebih baik dibandingkan dengan PT Tempo Scan Pasifik Tbk dan PT Kimia Farma Tbk. 3. Aktivitas Rasio yang mengukur seberapa efektifitas perusahaan menggunakan sumber dayanya. a. Fixed Asset Turn Over Tabel 5 Perbandingan Fixed Asset Turn Over Rata-rata PT Kalbe Farma Tbk 5,13 kali 5,10 kali 5,13 kali 4,78 kali 4,58 kali 4,94 kali PT Kimia Farma Tbk 5,46 kali 5,27 kali 6,15 kali 6,55 kali 6,54 kali 5,99 kali PT Tempo Scan Pasifik Tbk 3,98 kali 4,95 kali 5,42 kali 5,12 kali 5,35 kali 4,96 kali Rata-rata Sampel Penelitian 4,86 kali 5,11 kali 5,56 kali 5,48 kali 5,49 kali 5,30 kali Tabel 5 menunjukkan PT Kalbe Farma Tbk mengalami kenaikan dan penurunan. Pada tahun 2008 tingkat fixed assets turn over sebesar 5,13 kali, tahun 2009 mengalami penurunan sebesar 5,10 kali, tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar 5,13 kali, tahun 2011 mengalami

penurunan sebesar 4,78 kali, dan pada tahun 2012 mengalami penurunan kembali sebesar 4,58 kali. Penurunan tersebut menunjukkan ketidakmampuan perusahaan dalam mengelola aktiva tetap yang dimiliki. PT Kimia Farma Tbk mengalami kenaikan dan penurunan. 2008 tingkat fixed assets turn over sebesar 5,46 kali tahun 2009 mengalami penurunan sebesar 5,27 kali, tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar 6,15 kali, 2011 mengalami kenaikan kembali sebesar 6,55 kali, dan pada tahun 2012 mengalami penurunan sebesar 6,54 kali. Penurunan tersebut menunjukkan ketidakmampuan perusahaan dalam mengelola aktiva tetap yang dimiliki. Dan PT Tempo Scan Pasifik Tbk mengalami kenaikan dan penurunan. 2008 tingkat fixed assets turn over sebesar 3,98 kali, tahun 2009 mengalami kenaikan sebesar 4,95 kali, tahun 2010 mengalami kenaikan kembali sebesar 5,42 kali, tahun 2011 mengalami penurunan sebesar 5,12 kali, sedangkan pada tahun 2012 mengalami kenaikan sebesar 5,35 kali. Kenaikan tersebut menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mengelola aktiva tetapnya yang dimiliki. Rasio aktivitas dengan perputaran aktiva tetap yang paling baik adalah PT Kimia Farma Tbk. Hal ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mengelola aktiva tetap yang dimiliki untuk menghasilkan penjualan dimana PT Kimia Farma Tbk lebih baik dengan angka sebesar 5,99 kali dibandingkan dengan kedua perusahaan farmasi yang lainnya b. Total Assets Turn Over PT Kalbe Farma Tbk Tabel 6 Perbandingan Total Assets Turn Over Rata-rata 1,38 kali 1,40 kali 1,45 kali 1,32 kali 1,45 kali 1,68 kali PT Kimia Farma Tbk 1,87 kali 1,83 kali 1,92 kali 1,94 kali 1,80 kali 1,87 kali PT Tempo Scan Pasifik Tbk 1,22 kali 1,38 kali 1,43 kali 1,36 kali 1,43 kali 1,36 kali 11 Rata-rata Sampel Penelitian 1,49 kali 1,54 kali 1,58 kali 1,54 kali 1,56 kali 1,64 kali Tabel 6 menunjukkan PT Kalbe Farma Tbk mengalami kenaikan dan penurunan. Pada tahun 2008 tingkat total assets turn over sebesar 1,38 kali, tahun 2009 mengalami kenaikan sebesar 1,40 kali, tahun 2010 mengalami kenaikan kembali sebesar 1,45 kali, tahun 2011 mengalami penurunan sebesar 1,32 kali, dan pada tahun 2012 mengalami kenaikan sebesar 1,45 kali. Kenaikan tersebut disebabkan karena perusahaan mampu menggunakan keseluruhan aktivanya secara efektif dan efisien. PT Kimia Farma Tbk selama lima tahun mengalami kenaikan dan penurunan. Pada tahun 2008 tingkat total assets turn over sebesar 1,87 kali, tahun 2009 mengalami penurunan sebesar 1,83 kali, tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar 1,92 kali, tahun 2011 mengalami kenaikan kembali sebesar 1,94 kali, dan pada tahun 2012 mengalami penurunan sebesar 1,80 kali. Penurunan tersebut disebabkan karena perusahaan tidak mampu menggunakan keseluruhan aktivanya secara efektif dan efisien. Dan PT Tempo Scan Pasifik Tbk selama lima tahun mengalami kenaikan dan penurunan. Pada tahun 2008 tingkat total assets turn over sebesar 1,22 kali, tahun 2009 mengalami kenaikan sebesar 1,38 kali, tahun 2010 mengalami kenaikan 1,43 kali, tahun 2011 mengalami penurunan sebesar 1,36 kali, dan pada tahun 2012 mengalami kenaikan sebesar 1,43 kali. Kenaikan tersebut disebabkan karena perusahaan mampu menggunakan keseluruhan aktivanya secara efektif dan efisien.

Perputaran total aktiva yang paling baik adalah PT Kimia Farma Tbk, ini terlihat dari perputaran semua harta untuk menghasilkan penjualan bersih dimana PT Kimia Farma Tbk memiliki nilai yang lebih baik yaitu 1,87 kali. 4. Profitabilitas Merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. a. Net Profit Margin Tabel 7 Perbandingan Net Profit Margin Rata-rata PT Kalbe Farma Tbk 8,97% 10,22% 12,58% 14,11% 12,99% 11,77% PT Kimia Farma Tbk 2,05% 2,19% 4,36% 4.93% 5,51% 3,81% PT Tempo Scan Pasifik Tbk 8,82% 8% 9,52% 10,14% 9,58% 9,21% Rata-rata Sampel Penelitian 6,61% 5,59% 8,82% 9,73% 9,36% 8,26% 12 Tabel 7 menunjukkan PT Kalbe Farma Tbk mengalami kenaikan dan penurunan. Pada tahun 2008 tingkat net profit margin sebesar 8,97%, tahun 2009 mengalami kenaikan sebesar 10,22%, tahun 2010 mengalami kenaikan kembali sebesar 12,58%, tahun 2011 mengalami kenaikan sebesar 14,11%, dan pada tahun 2012 mengalami penurunan sebesar 12,99%. Penurunan tersebut disebabkan karena adanya penurunan laba bersih. PT Kimia Farma Tbk selama lima tahun mengalami kenaikan dan penurunan. Pada tahun 2008 tingkat net profit margin sebesar 2,05%, tahun 2009 mengalami kenaikan sebesar 2,19%, tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar 4,36%, tahun 2011 mengalami kenaikan sebesar 4,93%, dan pada tahun 2012 mengalami kenaikan kembali sebesar 5,51%. Dengan adanya kenaikan menunjukkan bahwa laba operasi yang dihasilkan dari penjualan cukup besar. Dan PT Tempo Scan Pasifik Tbk selama lima tahun mengalami kenaikan dan penurunan. Pada tahun 2008 tingkat net profit margin sebesar 8,82%, tahun 2009 mengalami penurunan sebesar 8%, tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar 9,52%, tahun 2011 mengalami kenaikan sebesar 10,14%, dan pada tahun 2012 mengalami penurunan sebesar 9,58%. Penurunan tersebut disebabkan karena adanya penurunan laba bersih. Net profit margin yang paling baik adalah PT Kalbe Farma Tbk, ini terlihat dari laba setiap penjualan yang dihasilkan PT Kalbe Farma Tbk lebih besar yaitu sebesar 11,77% dibandingkan dengan kedua perusahaan farmasi lainnya. b. Return On Assets (ROA) Tabel 8 Perbandingan Return On Assets Rata-rata PT Kalbe Farma Tbk 12,39% 14,33% 18,29% 18,61% 18,82% 16,49% PT Kimia Farma Tbk 3,83% 4% 8,37% 9,57% 9,91% 7,14% PT Tempo Scan Pasifik Tbk 10,81% 11,03% 13,62% 13,80% 13,71% 12,59% Rata-rata Sampel Penelitian 9,01% 9,79% 13,43% 13,99% 14,15% 12,07% Tabel 8 menunjukkan PT Kalbe Farma Tbk mengalami kenaikan secara terus menerus. Pada tahun 2008 tingkat return on assets sebesar 12,39%, tahun 2009 mengalami kenaikan sebesar 14,33%, tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar 18,29%, tahun 2011 mengalami

kenaikan sebesar 18,61%, dan pada tahun 2012 mengalami kenaikan kembali sebesar 18,82%. Kenaikan return on assets karena terjadinya peningkatan pada total aktiva. PT Kimia Farma Tbk selama lima tahun mengalami kenaikan terus menerus. Pada tahun 2008 tingkat return on assets sebesar 3,83%, tahun 2009 mengalami kenaikan sebesar 4%, tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar 8,37%, tahun 2011 mengalami kenaikan sebesar 9,57%, dan pada tahun 2012 mengalami kenaikan kembali sebesar 9,91%. Kenaikan return on assets karena terjadinya kenaikan pada total aktiva. Dan PT Tempo Scan Pasifik Tbk selama lima tahun mengalami kenaikan dan penurunan. Pada tahun 2008 tingkat return on assets sebesar 10,81%, tahun 2009 mengalami kenaikan sebesar 11,03%, tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar 13,62%, tahun 2011 mengalami kenaikan kembali sebesar 13,80%, dan pada tahun 2012 mengalami penurunan sebesar 13,71%. Penurunan tersebut disebabkan karena perusahaan mengalami kerugian dan belum optimal dalam mengelola total aktiva. Return on assets yang paling baik adalah PT Kalbe Farma Tbk yaitu sebesar 16,49% dibandingkan dengan kedua perusahaan farmasi lainnya. c. Return On Equity (ROE) Tabel 9 Perbandingan Return On Equity Ratarata PT Kalbe Farma Tbk 19,51% 21,55% 23,94% 23,63% 24,04% 22,53% PT Kimia Farma Tbk 5,84% 6,28% 12,45% 13,71% 14,27% 10,51% PT Tempo Scan Pasifik Tbk 14,34% 14,94% 18,77% 19,25% 18,94% 17,24% Rata-rata Sampel Penelitian 13,23% 14,26% 18,39% 18,70% 19,08% 16,76% 13 Tabel 9 menunjukkan PT Kalbe Farma Tbk mengalami kenaikan dan penurunan. Pada tahun 2008 tingkat return on equity sebesar 19,51%, tahun 2009 mengalami kenaikan sebesar 21,55%, tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar 23,94%, tahun 2011 mengalami penurunan sebesar 23,63%, dan pada tahun 2012 mengalami kenaikan sebesar 24,04%. Meningkatnya return on equity karena adanya kenaikan pada laba bersih dan modal sendiri. PT Kimia Farma Tbk selama lima tahun mengalami kenaikan terus menerus. Pada tahun 2008 tingkat return on equity sebesar 5,84%, tahun 2009 mengalami kenaikan sebesar 6,28%, tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar 12,45%, tahun 2011 mengalami kenaikan sebesar 13,71%, dan pada tahun 2012 mengalami kenaikan kembali sebesar 14,27%. Dengan meningkatnya return on equity karena adanya kenaikan pada laba bersih dan modal sendiri. Dan PT Tempo Scan Pasifik Tbk selama lima tahun mengalami kenaikan dan penurunan. Pada tahun 2008 tingkat return on equity sebesar 14,34%, tahun 2009 mengalami kenaikan sebesar 14,94%, tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar 18,77%, tahun 2011 mengalami kenaikan kembali sebesar 19,25%, dan pada tahun 2012 mengalami penurunan sebesar 18,94%. Penurunan tersebut disebabkan karena kenaikan kas yang berlebih. PT Kalbe Farma Tbk rata-rata rasionya lebih baik yaitu sebesar 22,53% daripada rata-rata rasio kedua perusahaan farmasi lainnya.

Kinerja Keuangan Tabel 10 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Rata-Rata Rasio Keuangan PT Kalbe PT Kimia PT Tempo Scan Rasio-rasio Keuangan Farma Tbk Farma Tbk Pasifik Tbk Rasio Likuiditas Rata-rata Sampel Penelitian Current ratio 355,91% 241,75% 334,89% 310,85% Quick ratio 240,04% 150,13% 361,87% 250,68% Rasio Solvabilitas Debt to assets ratio 22,16% 32,86% 25,90% 26,97% Debt to equity ratio 30,99% 49,12% 35,47% 38,53% Rasio Aktivitas Fixed assets turn over 4,94 kali 5,99 kali 4,96 kali 5,30 kali Total assets turn over 1,68 kali 1,87 kali 1,36 kali 1,64 kali Rasio Profitabilitas Net profit margin 11,77% 3,81% 9,21% 8,26% Return on assets 16,49% 7,14% 12,59% 12,07% Return on equity 22,53% 10,51% 17,25% 16,76% Dari hasil perhitungan menunjukkan bahwa perusahaan yang mempunyai penilaian kinerja perusahaan yang paling baik adalah PT Kalbe Farma Tbk. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya rasio keuangan PT Kalbe Farma Tbk diatas rata-rata perusahaan sampel penelitian. Sedangkan PT Kimia Farma Tbk dan PT Tempo Scan Pasifik Tbk, memiliki kinerja perusahaan yang buruk. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata rasio keuangan yang berada dibawah rata-rata perusahaan sampel penelitian. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dapat diambil simpulan sebagai berikut: 1. Rasio Likuiditas Dari hasil pengukuran kinerja keuangan terhadap rasio likuiditas, maka hasil perhitungan analisis rasio likuiditas dengan menggunakan current ratio menunjukkan bahwa ketiga perusahaan mempunyai kinerja yang baik karena berada diatas 100% yaitu PT Kalbe Farma Tbk sebesar 355,91%, PT Kimia Farma Tbk sebesar 241,75%, dan PT Tempo Scan Pasifik Tbk sebesar 334,89%. Dari analisis rasio likuiditas dengan current ratio kinerja yang paling baik adalah PT Kalbe Farma Tbk sebesar 355,91% lebih besar dalam arti untuk melunasi hutang jangka pendeknya. Sedangkan untuk rasio likuiditas dengan menggunakan quick ratio yang menunjukkan kinerja yang baik karena berada diatas 100% yaitu PT Kalbe Farma Tbk sebesar 240,04%, PT Kimia Farma Tbk sebesar 150,13%, dan PT Tempo Scan Pasifik Tbk sebesar 361,87%. Dari analisis rasio likuiditas dengan quick ratio kinerja yang paling baik adalah PT Tempo Scan Pasifik Tbk sebesar 361,87%, ini berarti PT Tempo Scan Pasifik Tbk memiliki aktiva lancar diluar persediaan 361,87%. 2. Rasio Solvabilitas Rasio solvabilitas yang terdiri dari debt to assets ratio dan debt to equity ratio menunjukkan bahwa PT Kalbe Farma Tbk memiliki kinerja yang semakin baik sebesar 22,16% dan 30,99% dari hasil perhitungan antara tahun 2008 sampai dengan 2012 dalam memenuhi kewajiban 14

jangka panjangnya maupun jangka pendeknya. Ini dapat dilihat dari semakin rendahnya rasio hutang menunjukkan semakin kecil resiko yang dihadapi perusahaan. Sedangkan kinerja pada PT Kimia Farma Tbk sebesar 32,86% dan 49,12% sedangkan PT Tempo Scan Pasifik Tbk sebesar 25,90% dan 35,47% hal ini menunjukkan kinerja kurang begitu baik dalam memenuhi jangka panjangnya dilihat dari rasio hutangnya yang semakin tinggi. 3. Rasio Aktivitas Rasio aktivitas yang diukur dengan fixed assets turn over dan total assets turn over, menunjukkan bahwa PT Kimia Farma Tbk memiliki kinerja yang baik. Untuk fixed assets turn over sebesar 5,99 kali dan total assets turn over sebesar 1,87 kali menunjukkan rata-rata yang tinggi juga. Sedangkan untuk PT Kalbe Farma Tbk dan PT Tempo Scan Pasifik Tbk kinerja keuangan kurang begitu baik dalam mengelola sumber daya. Jadi dari ketiga perusahaan farmasi yang mempunyai kinerja keuangan yang paling baik adalah PT Kimia Farma Tbk. 4. Rasio Profitabilitas Untuk rasio profitabilitas dari hasil perhitungan net profit margin, return on assets, dan return on equity menunjukkan bahwa PT Kalbe Farma Tbk memiliki kinerja yang paling baik. Ini terlihat dari return on assets dan return on equity PT Kalbe Farma Tbk menunjukkan ratarata rasionya lebih baik yaitu sebesar 16,48% dan 22,53%. Dan untuk net profit margin PT Kalbe Farma menunjukkan rata-rata rasionya lebih baik sebesar 11,77%. 5. Kinerja Keuangan Dari ketiga perusahaan tersebut setelah dilakukan analisis rasio keuangan yang memiliki kinerja perusahaan yang baik adalah PT Kalbe Farma Tbk karena memiliki rasio diatas ratarata perusahaan sampel penelitian. SARAN 1. Untuk di masa mendatang perusahaan perlu meningkatkan kinerja keuangannya sehingga mampu bersaing di pasar modal dan sahamnya akan dijadikan sarana ivestasi yang dipercaya oleh investor. 2. Untuk perusahaan PT Kalbe Farma Tbk, PT Kimia Farma Tbk, dan PT Tempo Scan Pasifik Tbk dalam usaha meningkatkan kinerja keuangannya, sebaiknya yang dilakukan adalah dengan meningkatkan profitabilitasnya. DAFTAR PUSTAKA Dermawan, S. dan P. Djahotman. 2011. Analisis Laporan Keuangan-Cara Mudah dan Praktis Memahami Laporan Keuangan. Edisi Pertama. Mitra Wacana Media. Jakarta. Ikatan Akuntan Indonesia. 2004. Standar Akuntansi Keuangan. Salemba Empat. Jakarta. Jumingan. 2011. Analisis Laporan Keuangan. PT Bumi Perkasa. Jakarta. Kasmir. 2013. Analisis Laporan Keuangan. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. Kurniawati, E. 2009. Analisis Rasio Keuangan Untuk Menilai Kinerja Daerah Air Minum (Studi Kasus Pada PDAM Di Kota Sorong). Jurnal Manajemen dan Bisnis 6 (2): 112-122. Mahmudi. 2010. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Kedua Cetakan Pertama. UPP STIM YKPN. Jakarta. Moeljadi. 2006. Manajemen Keuangan Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif. Edisi Pertama. Bayu Media Publishing. Jakarta. Munawir. 2007. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Keempat. Liberty. Yogyakarta. Murwanti, S. dan R. B. Astuti. 2010. Analisis Penilaian Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan Pendekatan Rasio (Studi Kasus Pada PT. Unilever, Tbk). Jurnal Manajemen dan Bisnis 15 (1): 37-54. 15

Prastowo, D. 2002. Analisis Laporan Keuangan-Konsep dan Aplikasi. Cetakan Kedua. AMP YKPN. Yogyakarta. Prihadi, T. 2012. Memahami Laporan Keuangan Sesuai IFRS dan PSAK. PPM. Jakarta. Raharjaputra, H. S. 2009. Buku Panduan Praktis Manajemen Keuangan dan Akuntansi untuk Eksekutif. Salemba Empat. Jakarta. Septiani, A. dan E. Purwitasari. 2013. Analisis Pengaruh Struktur Modal Terhadap Profitabilitas (Studi Empiris pada Manufaktur yang Terdaftar di BEI 2009-2011). Journal Of Accounting 2 (3): 1-11. 16