Kasus Pemeliharaan Jagung Manis

dokumen-dokumen yang mirip
II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Kombinasi Pupuk Kimia dan Pupuk Organik terhadap Tanaman Jagung Manis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keluarga remput-rumputan dengan spesies Zea mays L. Secara umum, klasifikasi jagung dijelaskan sebagai berikut :

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ordo: Polypetales, Famili: Leguminosea (Papilionaceae), Genus:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SYEKHFANI Fakultas Pertanian Universitas Brawijyaa

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Jagung Manis. Tanaman jagung manis diklasifikasikan ke dalam Kingdom Plantae (Tumbuhan),

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MATERI DAN METODE. Urea, TSP, KCl dan pestisida. Alat-alat yang digunakan adalah meteran, parang,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman jagung manis (Zea mays sacharata Sturt.) dapat diklasifikasikan

PENYIAPAN BIBIT UBIKAYU

PRODUKSI BENIH SUMBER UBIKAYU

II. TINJAUAN PUSTAKA. Jagung manis (Zea mays Saccharata) merupakan salah satu jenis tanaman yang

TINJAUAN PUSTAKA. atas. Umumnya para petani lebih menyukai tipe tegak karena berumur pendek

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Percobaan, Laboratorium Penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KORELASI ANTARA WAKTU PANEN DAN KADAR GULA BIJI JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan Alat dan Bahan Metode Percobaan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Subhan dkk. (2005) menyatakan bahwa pertumbuhan vegetatif dan generatif pada

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu jenis tanaman pangan bijibijian

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt L.) Sekelompok akar sekunder berkembang pada buku-buku pangkal batang dan

EFEK KOMBINASI DOSIS PUPUK N P K DAN CARA PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG MANIS. Jumini, Nurhayati, dan Murzani

PELAKSANAAN PENELITIAN. dan produksi kacang hijau, dan kedua produksi kecambah kacang hijau.

TINJAUAN PUSTAKA Deskripsi Kacang Tanah

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit

TINJAUAN PUSTAKA. A. Kompos Kulit Buah Jarak Pagar

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mentimun dapat diklasifikasikan kedalam Kingdom: Plantae; Divisio:

TUGAS KULIAH TEKNOLOGI PRODUKSI BENIH. Teknologi Produksi Benih Jagung Hibrida

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di lahan percobaan Politeknik Negeri Lampung, Bandar

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Percobaan 4. Tumpangsari antara Jagung dengan Kacang Tanah

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Jagung (Zea mays.l) keluarga rumput-rumputan dengan spesies Zea mays L.

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Jagung manis termasuk dalam golongan famili graminae dengan nama latin Zea

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung manis (Zea mays saccharata Sturt.) merupakan jagung yang

RESPON TANAMAN JAGUNG MANIS AKIBAT PEMBERIAN TIENS GOLDEN HARVEST. Oleh : Seprita Lidar dan Surtinah

BAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR

Oleh Administrator Kamis, 07 November :05 - Terakhir Diupdate Kamis, 07 November :09

TINJAUAN PUSTAKA. Species: Allium ascalonicum L. (Rahayu dan Berlian, 1999). Bawang merah memiliki batang sejati atau disebut discus yang bentuknya

I. TINJAUAN PUSTAKA. Kedelai merupakan tanaman asli Daratan Cina dan telah dibudidayakan

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Timur Kabupaten Semarang dan di Laboratorium Penelitian Fakultas Pertanian

BAHAN DAN METODE. Pada musim tanam pertama penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, klasifikasi, dan syarat tumbuh tanaman jagung. Jagung manis (Zea mays saccharata) termasuk tanaman semusim dari jenis

TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman melon sebagai berikut: Kingdom: Plantae, Divisio:

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Agrobioteknologi,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Percobaan

Tinggi tongkol : cm : Menutup tongkol cukup baik

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

Volume 10 Nomor 2 September 2013

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Rukmana (1997), klasifikasi tanaman jagung (Zea mays L.) adalah sebagai

TINJAUAN PUSTAKA. yang semula berkembang dari buku di ujung mesokotil, kemudian set akar

Budi Daya Kedelai di Lahan Pasang Surut

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kedelai memiliki biji berbentuk polong, setiap polong berisi 1-4 biji.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAMPIRAN Lampiran 1. Layout Tata Letak Penelitian. Blok II TS 3 TS 1 TS 3 TS 2 TS 1

TINJAUAN PUSTAKA. pada perakaran lateral terdapat bintil-bintil akar yang merupakan kumpulan bakteri

Teknologi Budidaya Tumpangsari Ubi Kayu - Kacang Tanah dengan Sistem Double Row

II. TINJAUAN PUSTAKA. Secara morfologi tanaman jagung manis merupakan tanaman berumah satu

Peluang Produksi Parent Stock Jagung Hibrida Nasional di Provinsi Sulawesi Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Jagung merupakan tanaman berumah satu, bunga jantan terbentuk pada

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di kebun Kota Sepang Jaya, Kecamatan Labuhan Ratu,

PUPUK DAN PEMUPUKAN PADA BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

I. PENDAHULUAN. Jagung manis (Zea mays saccharata) merupakan salah satu komoditas pertanian

II. TINJAUAN PUSTAKA A.

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengenalan Tanaman Sorgum (Sorghum bicolor [L] Moench) Tanaman Sorgum (Sorghum bicolor [L.] Moench) termasuk dalam divisi

MATERI DAN METODE. Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan selama 5 bulan dimulai dari bulan Juni sampai

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN. keluarga rumput-rumputan. Berasal dari Amerika yang tersebar ke

III. BAHAN DAN METODE

II. TINJAUAN PUSTAKA. didunia. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan tanaman semusim

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam :

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Yogyakarta, GreenHouse di Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAHAN DAN METODE. Y ij = + i + j + ij

SYARAT TUMBUH TANAMAN KAKAO

III. BAHAN DAN METODE

III. MATERI DAN METODE

Dasar agronomy " penanaman"

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Daryanto ( 2013 ) mengemukakan bahwa Sistematika tanaman (taksonomi)

Percobaan 3. Pertumbuhan dan Produksi Dua Varietas Kacang Tanah pada Populasi Tanaman yang Berbeda

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

Menembus Batas Kebuntuan Produksi (Cara SRI dalam budidaya padi)

TINJAUAN PUSTAKA. Botani dan Ekologi Tanaman Jagung (Zea mays L.)

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) berasal dari negara Afrika.

I. PENDAHULUAN. Jagung termasuk bahan pangan penting karena merupakan sumber karbohidrat

I. PENDAHULUAN. Jagung (Zea mays L.) merupakan bahan pangan dan pakan ternak yang sangat

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. diikuti oleh akar-akar samping. Pada saat tanaman berumur antara 6 sampai

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung pada titik koordinat LS dan BT

III. BAHAN DAN METODE

PENGENDALIAN TANAMAN TERPADU KEDELAI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

Transkripsi:

PROBLEMATIKA REKAYASA BUDIDAYA TANAMAN Kasus Pemeliharaan Jagung Manis Dosen Pengampu : Dr. Innaka Ageng Rineksane, S.P., M.P. Oleh : Kelompok IV Inayatul Lutfi (20110210047) Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta 2012 0

I. PENGANTAR Jagung merupakan bahan pangan penting sumber karbohidrat kedua setelah beras. Di samping itu, jagung pun digunakan sebagai pakan ternak dan bahan baku industri. Oleh karena itu, banyak masyarakat yang memprimadonakan jagung sebagai bahan makanan selain beras. Ada beberapa jenis jagung yang berkembang di Indonesia, salah satu yang kini banyak digemari masyarakat yaitu jagung manis (sweet corn). Jagung manis semakin populer dan banyak dikonsumsi karena memiliki rasa yang lebih manis dibandingkan jagung biasa. Selain itu, umur produksinya lebih singkat, sehingga sangat menguntungkan. II. KASUS Dalam rangka memperingati hari pangan sedunia, Fakultas Pertanian UMY mengadakan lomba penanaman jagung manis. Pesertanya adalah kelompok petani di sekitar kampus dan mahasiswa Fakultas Pertanian UMY. Setiap peserta terdiri dari 4 5 orang. Panitia menyediakan lahan seluas 10 m² untuk setiap kelompok. Kriteria pemenang adalah produksi dan kualitas tongkol jagung yang dipanen. Teknik budidaya yang meliputi jarak tanam, metode penanaman, pemupukan maupun pemeliharaan diserahkan kepada peserta, panitia hanya menyediakan benih jagung manis yang sudah diberi Ridomil. Varietas jagung yang digunakan sama untuk semua peserta. Menjelang panen, tanaman jagung manis yang ditanam oleh kelompok tani nampak memiliki tinggi tanaman yang seragam, daun hijau, tongkol jagung berukuran besar. Lahan penanaman nampak bersih, permukaan tanah di sekeliling tanaman lebih tinggi dibandingkan dengan jalan antara barisan tanaman jagung. Sebaliknya tanaman yang dimiliki oleh kelompok mahasiswa nampak tidak seragam pertumbuhannya, beberapa tanaman terlihat lebih pendek dan daun menguning, tongkol jagung tidak berukuran maksimal. Lahan penanaman jagung dipenuhi rumput dan tidak ada perbedaan tinggi permukaan tanah antara sekeliling jagung dengan jalan antara barisan tanaman. Produksi dan kualitas tongkol jagung manis yang diperoleh kelompok petani ratarata lebih tinggi dan lebih baik jika dibandingkan dengan yang dipanen oleh kelompok mahasiswa. Berdasar ilustrasi di atas, coba analisis mengapa penampilan tanaman jagung manis dari kelompok mahasiswa kurang bagus jika dibandingkan dengan yang ditanam oleh kelompok petani. Bahas berdasarkan deskripsi, teknik budidaya dan metode pemeliharaan yang benar untuk jagung manis. Apa saja yang perlu dilakukan oleh kelompok mahasiswa 1

agar tanaman jagung manis mereka memiliki penampilan dan produksi sebaik yang ditanam oleh petani? III. ANALISIS PERMASALAHAN Berdasarkan ilustrasi tersebut, diketahui bahwa permasalahan yang terjadi pada kasus tersebut yaitu adanya perbedaan produksi dan kualitas antara jagung manis yang ditanam kelompok petani dengan kelompok mahasiswa. Produksi dan kualitas jagung manis yang ditanam kelompok mahasiswa lebih rendah jika dibandingkan dengan jagung manis yang ditanam kelompok petani. Tanaman jagung manis yang ditanam kelompok mahasiswa nampak tidak seragam pertumbuhannya, beberapa tanaman terlihat lebih pendek dan daun menguning, tongkol jagung tidak berukuran maksimal. Selain itu, lahan penanaman jagung dipenuhi rumput dan tidak ada perbedaan tinggi permukaan tanah antara sekeliling jagung dengan jalan antar barisan tanaman. Permasalahan tersebut dapat muncul diduga karena kurangnya pemeliharaaan tanaman jagung manis yang dilakukan oleh kelompok mahasiswa. tanaman jagung yang nampak tidak seragam diduga tidak adanya penyulaman. Selain itu perbedaan tinggi tanaman dapat terjadi karena kekurangan unsur hara yang disebabkan keterlambatan pemupukan. Tanaman yang terlihat lebih pendek dan daun menguning serta tongkol tidak berukuran maksimal diduga karena tanaman tersebut kekurangan unsur hara. Sedangkan lahan yang dipenuhi rumput mengindikasikan bahwa tidak adanya penyiangan untuk lahan tersebut. IV. DESKRIPSI TANAMAN Jagung manis termasuk keluarga Graminae dari suku Maydeae yang pada mulanya berkembang dari jagung tipe dent dan flint. Tinggi tanaman jagung manis tidak banyak berbeda dengan jagung biasa, namun sedikit lebih pendek. Jagung manis termasuk tanaman berumah satu dengan bunga jantan berwarna putih krem. Bunga betina mengandung banyak bunga kecil yang ujungnya pendek dan datar ; pada saat masak disebut tongkol. Setiap bunga betina mempunyai satu putik dan stamen rudimenter dengan sistem perkawinan umumnya menyerbuk silang. Jagung manis mempunyai tipe pertumbuhan determinete. Secara fisik maupun morfologi, jagung manis sulit dibedakan dengan jagung biasa. Perbedaan antara kedua jagung itu umumnya pada warna bunga jantan. Bunga jantan jagung manis berwarna putih, sedangkan pada jagung biasa berwarna kuning kecoklatan. Rambut pada jagung manis berwarna putih sedangkan pada jagung biasa berwarna merah. Jagung 2

manis mengandung lebih banyak gula dalam endospermanya daripada jagung biasa. Sifat manis tersebut disebabkan oleh adanya gen su-1 (sugary), bt-2 (brittle) ataupun sh-2 (shrunken). Pada proses pematangan kadar gula yang tinggi menyebabkan biji keriput. Keadaan keriput inilah yang membedakannya dengan biji jagung biasa. Perbedaan lainnya adalah jagung manis berumur lebih genjah atau pendek dan memiliki tongkol lebih kecil dibandingkan jagung biasa (Budiarti dan Palungkun, 1991). Taksonomi tanaman jagung manis (Zea mays saccharata) adalah sebagai berikut : Kingdom : Plantae ( tumbuh-tumbuhan ) Division : Spermatophyta ( tumbuhan berbiji ) Sub Divisio : Angiospermae ( berbiji tertutup ) Classis : Monocotyledone ( berkeping satu ) Ordo : Graminae ( rumput-rumputan ) Familia : Poaceae Genus : Zea Species : Zea mays saccharata V. TEKNIK BUDIDAYA A. Syarat Tumbuh Jagung manis sangat cocok ditanam di daerah yang sejuk dan cukup dingin. Tanaman ini tumbuh baik mulai dari 50 LU 40 LS dengan ketinggian tempat mencapai hingga 3000 mdpl. Secara umum, jagung manis memerlukan air sebanyak 200 300 mm/bulan, sedangkan selama pertumbuhannya sebanyak 300 660 mm. Keadaan suhu yang baik untuk pertumbuhan jagung manis adalah 21 31 C. Namun pada suhu rendah sampai 16 C dan suhu tinggi sampai 35 C, jagung manis masih dapat tumbuh. Suhu optimum untuk perkecambahan benih berkisar antara 21 27 C. Jagung manis dapat tumbuh hampir pada semua jenis tanah, asalkan drainasenya baik serta persediaan humus dan pupuk tercukupi. Kemasaman tanah yang baik untuk pertumbuhan jagung manis adalah 5,5 7,0 (Budiarti dan Palungkun, 1991). B. Penyiapan Lahan dan Benih Dalam penyiapan lahan, ada dua kegiatan utama yang perlu diperhatikan yaitu pengolahan tanah dan pembuatan saluran. Bila jenis tanahnya ringan maka pengolahan tanahnya tidak diperlukan. Sedangkan untuk benih, dapat diperlakukan dengan 3

menambahkan fungisida untuk mencegah beberapa jenis penyakit. Hal tersebut dapat dilakukaan dengan cara merendam benih ke dalam larutan campuran 5 gram Ridomil dan 1 liter air selama 10 15 menit. C. Pengolahan Tanah Pengolahan tanah bertujuan untuk memberikan kondisi yang baik bagi pertumbuhan dan perkembangan bagi jagung manis. Selain tiu, pengolahan tanah dilakukan untuk memperbaiki sifat fisik tanah dan memberantas atau mencegah pertumbuhan gulma. Pengolahan tanah dapat menggunakan traktor (lahan luas), bajak, atau cangkul. Pengolahan tanah untuk jagung manis sama seperti untuk jagung biasa yang dilakukan minimal 15 hari sebelum penanaman. Cara pengolahan untuk tanah berat yaitu dua kali pembajakan dan satu kali penggaruan, sedangkan untuk tanah ringan cukup sekali pembajakan dan sekali penggaruan. Selanjutnya dibuat alur-alur untuk pengairan yang lebarnya 30 cm dengan kedalaman 20 cm. Jarak tiap-tiap alur 100 200 cm (Tabrani, 2012). Setelah itu, tanah yang sudah diolah diberi pupuk dasar yaitu dengan menggunakan pupuk kandang dan pupuk buatan. Pemberian pupuk dasar dilakukan 1 minggu sebelum penanaman atau bersamaan dengan pengolahan tanah. D. Penanaman Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penanaman yaitu mencakup jarak tanam dan lubang tanam. Kesuburan tanah dapat mempengaruhi lebarnya jarak tanam pada jagung manis. Semakin subur tanah yang akan digunakan, sebaiknya jarak tanam diperkecil. Jenis jagung manis yang mempunyai tajuk lebar, sebaiknya jarak tanamnya lebih lebar dibanding jagung manis yang bertajuk lebih sempit sebab tanaman membutuhkan tempat tumbuh yang seimbang dengan lingkaran tajuknya. Jarak tanam yang biasanya digunakan adalah 80 x 25 cm atau 70 x 40 cm. Sedangkan lubang tanam dibuat dengan tugal dengan kedalaman lubang tanam yang baik yaitu sekitar 3 cm. E. Pemeliharaan Pemeliharaan dilakukan untuk menjaga kesuburan lahan dan dimaksudkan agar tanaman senantiasa berada dalam kondisi yang baik, sehingga dapat dicapai produksi dan kualitas maksimum sesuai dengan yang diharapkan. Pemeliharaan tanaman jagung manis meliputi penyulaman, pengairan, penjarangan, penyiangan dan pembumbunan, pemupukan, serta pemberantasan hama penyakit (Budiarti dan Palungkun, 1991). 4

1. Penyulaman Penyulaman adalah kegiatan penanaman kembali benih yang tidak tumbuh atau mengganti tanaman yang pertumbuhannya terhambat. Pada pertanaman jagung manis, penyulaman biasanya dilakukan 1 minggu setelah tanam agar diperoleh keseragaman tanaman. 2. Pengairan Pada budidaya tanaman jagung manis, 3 hari sebelum di tanam perlu diairi untuk menciptakan kondisi tanah yang lembab dan hangat, sehingga akan mempercepat terjadinya kecambah benih serta ketersediaan unsur hara bagi tanaman. Pengairan diberikan sesuai dengan kebutuhan, penting dijaga supaya tanaman tidak kekurangan atau kelebihan air. 3. Penjarangan Kegiatan ini dilakukan apabila di dalam lubang tanam terdapat lebih dari satu benih dan semuanya tumbuh, sehingga perlu dijarangkan dengan cara menyisakan satu tanaman yang pertumbuhannya baik. Penjarangan dapat dilakukan pada saat tanaman telah berumur 3 minggu. 4. Penyiangan dan Pembumbunan Penyiangan dimaksudkan untuk memberantas rumput-rumput yang tidak dikehendaki dari pertanaman jagung manis. Sedangkan pembumbunan bertujuan untuk menutup bagian di sekitar perakaran agar batang tanaman menjadi kokoh dan tidak mudah rebah serta sekaligus menggemburkan tanah di sekitar tanaman. Penyiangan dan pembumbunan biasanya dilakukan secara bersamaan. 5. Pemupukan Jagung manis tidak akan memberikan hasil maksimal apabila unsur hara yang diperlukan tidak cukup tersedia. Oleh karena itu, diperlukan pemupukan dasar yang bertujuan untuk menambah unsur hara sehingga dapat meningkatkan hasil panen secara kuantitatif maupun kualitatif. Unsur hara utama yang dibutuhkan oleh jagung manis antara lain unsur nitrogen (N), fosfor (P) dan kalium (K). Unsur N berfungsi pada pertumbuhan jaringan marismatik. Gejala kekurangan unsur N pada jagung manis nampak pada daun yang menguning. Sedangkan unsur P diperlukan pada saat pembentukan biji. Jika jagung manis 5

kekurangan unsur P, maka akan menyebabkan daun berwarna keunguan, batang kecil, keluarnya malai terlambat, ukuran tongkol kecil dan berbentuk tidak normal, serta ukuran bijinya kecil. Selain itu, unsur K juga dibutuhkan tanaman jagung manis terutama pada saat menjelang keluarnya malai. 6. Pemberantasan Hama dan Penyakit Jika dibandingkan dengan jagung biasa, jagung manis lebih peka terhadap hama dan penyakit. Salah satu penyebabnya adalah rasa sweet corn yang lebih manis, sehingga serangan hama biasanya lebih intensif. Pemberantasan hama dan penyakt pada jagung manis dapat dilakukan baik secara mekanis, biologi maupun kimiawi. F. Panen dan Pascapanen Tanaman jagung manis biasanya siap dipanen pada umur 60 70 hari setelah tanam. Saat panen yang tepat adalah ketika rambut jagung manis telah berwarna coklat dan tongkolnya telah berisi penuh. Pemanenan sebaiknya dilakukan pada pagi hari ketika suhu masih rendah karena pada suhu yang tinggi akan mengurangi kandungan gula pada bijinya. Untuk mengatasi penurunan mutu jagung manis maka segera setelah panen diupayakan suhu tongkol berada di bawah 10 C. VI. PEMBAHASAN dan PENYELESAIAN MASALAH Berdasarkan kasus tersebut, penurunan kualitas penampilan dan kualitas tanaman jagung manis yang ditanam oleh kelompok mahasiswa diduga dapat terjadi karena kurangnya pemeliharaan tanaman terhadap tanaman jagung manis. Oleh karena itu, diperlukan beberapa tindakan dalam mengatasi permasalahan tersebut agar jagung manis yang dipanen memiliki kualitas dan produksi yang baik. Beberapa tindakan tersebut antara lain sebagai berikut : 1. Penyulaman Berdasarkan kasus tersebut, tanaman jagung manis yang ditanam oleh kelompok mahasiswa nampak tidak seragam pertumbuhannya. Hal tersebut diduga dapat terjadi karena kelompok mahasiswa tidak melakukan monitoring terhadap pertumbuhan jagung manis sehingga tidak melakukan penyulaman pada tanaman tersebut. Tidak semua benih jagung manis yang ditanam dapat tumbuh sehingga perlu dilakukan penyulaman. Kegiatan penyulaman dimaksudkan untuk melakukan penanaman kembali pada benih yang tidak 6

tumbuh ataupun untuk mengganti tanaman yang tumbuh akan tetapi pertumbuhannya terhambat yang mengakibatkan adanya ketidakseragaman pada tanaman tersebut. Pada pertanaman jagung manis, kegiatan penyulaman dilakukan satu minggu setelah tanam agar diperoleh keseragaman tanaman. Penyulaman dapat dilakukan dengan cara memonitoring adakah benih jagung manis yang tidak tumbuh. Jika ada benih yang tidak tumbuh, maka dilakukan penanaman kembali benih jagung manis. Selain itu, monitoring juga dilakukan pada tanaman jagung manis yang tumbuh akan tetapi menunjukkan pertumbuhan yang terhambat dibanding dengan tanaman yang lain. Hal tersebut dapat ditunjukkan dengan tinggi tanaman yang berbeda yaitu memiliki tinggi tanaman yang lebih pendek dibanding dengan tanaman jagung manis yang lain. Selain memiliki tinggi yang berbeda, pertumbuhan terhambat juga dapat diketahui dari adanya tanaman jagung manis yang terserang penyakit. Benih yang tidak tumbuh dan tanaman jagung manis yang pertumbuhannya terhambat tersebut harus segera diganti dengan melakukan penanaman benih kembali. Penyulaman tidak dapat dilakukan setelah tanaman berumur di atas 25 hari, dikarenakan pada usia itu sistem perakaran tanaman sudah tumbuh kuat sehingga benih sulaman tidak mampu bersaing memperebutkan unsur hara. 2. Penyiangan Lahan penanaman jagung manis yang ditanam oleh kelompok mahasiswa dipenuhi rumput, hal ini menunjukkan bahwa kelompok mahasiswa tidak melakukan penyiangan pada lahan tersebut. Rumput-rumput yang tumbuh di sekitar tanaman jagung manis dapat mengganggu pertumbuhan jagung manis karena terjadi kompetisi perebutan unsur hara antara jagung manis dengan rumput yang tumbuh jika rumput tersebut memiliki perakaran yang sama dengan jagung manis. Selain itu, rumput-rumput yang tumbuh di lahan tersebut dapat meningkatkan perkembangan hama tanaman jagung manis karena rumput tersebut digunakan hama sebagai habitatnya. Oleh karena itu, perlu dilakukan penyiangan yang dimaksudkan untuk memberantas rumput-rumput yang tidak dikehendaki dari pertanaman jagung manis. Penyiangan dilakukan dua kali, yaitu pada saat tanaman berumur 14 hari dan 40 hari setelah tanam. Untuk gulma seperti rumput atau perdu lain, penyiangan dilakukan manual dengan cara mencabut seluruh bagian tanaman gulma sampai ke akar akarnya (Lihan, 2012). 7

3. Pembumbunan Pembumbunan bertujuan untuk menutup bagian di sekitar perakaran agar batang tanaman menjadi kokoh dan tidak mudah rebah sekaligus menggemburkan tanah di sekitar tanaman. Tanah yang digemburkan akan memperbaiki aerasi tanah. Pada tanah yang gembur dan remah, akar akan mudah menembus tanah sehingga unsur hara yang ada dalam tanah akan diserap oleh akar. Selain itu, pada saat membumbun dilakukan pembalikan tanah sehingga gulma pada lahan tersebut akan mati. Pembumbunan biasanya dilakukan bersamaan dengan penyiangan dengan cara membumbunkan tanah pada sistem perakaran tanaman jagung manis. Dengan menggunakan cangkul, tanah dipindahkan ke barisan jagung yang ada di kanan dan kiri hingga tercipta parit baru barisan tanaman. Hal ini dimaksudkan agar akar tanaman semakin mencengkeram tanah sehingga tanaman tidak akan roboh saat diterpa angin. Sedangkan pada tanah datar, akar tanaman jagung manis akan naik ke permukaan tanah, sehingga akan roboh jika terkena hempasan angin. 4. Pemupukan Susulan (Unsur N, P dan K) Berdasarkan kasus tersebut, permasalahan yang muncul pada tanaman jagung manis yang ditanam oleh kelompokmahasiswa yaitu berkaitan dengan kualitas dan produksi tanaman tersebut. Daun pada beberapa tanaman jagung manis yang ditanam kelompok mahasiswa nampak menguning dan tongkol jagung tidak berukuran maksimal. Daun menguning pada tanaman jagung manis tersebut diduga karena tanaman tersebut kekurangan unsur hara yakni unsur nitrogen N. Hal tersebut sesuai dengan gejala tanaman yang kekurangan unsur N. Gejala kekurangan unsur N pada jagung manis tampak pada daun tanaman muda yang berwarna kuning. Pada daun tua terjadi proses menguning mulai dari ujung daun ke arah tulang daun. Oleh karena itu, pada tanaman jagung manis tersebut perlu ditambahkan unsur N yaitu dengan cara melakukan pemupukan N. Dosis pupuk N yang biasanya digunakan untuk pertanaman jagung manis adalah 200 kg/ha atau setara dengan 435 kg pupuk urea. Sedangkan dosis pupuk N yang diperlukan tanaman jagung manis pada lahan seluas 10 m² yaitu 0,2 kg atau setara dengan 0,43 kg pupuk urea. Pemberian pupuk N dilakukan secara bertahap karena nitrogen bersifat mudah tercuci dan terdenitrifikasi. Tahapan pemberian pupuk N yang biasanya dilakukan yaitu pada saat tanam diberikan 1/3 bagian kemudian pada umur 4 5 minggu diberikan 2/3 bagian. Pemberian pupuk sebaiknya menggunakan metode alur atau barisan. Namun, pemberian pupuk pada saat tanaman sudah tumbuh perlu ketelitian, sebaiknya tidak diletakkan terlalu 8

dekat dengan perakaran tanaman. Pemberian pupuk yang terlalu dekat dengan perakaran dapat menyebabkan keracunan, maka sebaiknya diberikan dalam barisan sekitar 15 cm di samping tanamn dengan kedalaman 15 cm (Budiarti dan Palungkun,1991). Tongkol jagung manis yang berukuran tidak sempurna diduga karena kekurangan unsur fosfor (P). Hal tersebut sesuai dengan gejala tanaman jagung manis yang kekurangan unsu P yang slah satunya yaitu ukuran tongkol kecil dan sering berbentuk tidak normal, serta ukuran bijinya kecil. Unsur P sendiri sangat diperlukan oleh tanaman pada saat pembentukan biji sehingga menjadi bentuk yang sempurna. Dengan demikian, tanaman jagung manis pada kasus tersebut perlu diberi tambahan unsur P yang dapat dilakukan melalui pemupukan dengan pupuk P. Pemberian pupuk P sebaiknya berpedoman pada keadaan tanah. Pada tanah yang mempunyai ph rendah, pemupukan P menjadi efektif jika disertai dengan pengapuran. Pemberian pupuk P pada jagung manis biasanya dilakukan pada saat tanam yaitu sebagai pupuk dasar. Dosis yang diberikan untuk per hektarnya yaitu 150 kg P₂O₅ atau setara dengan 335 kg pupuk TSP (Budiarti dan Palungkun,1991). Pada kasus tersebut dengan lahan seluas 10 m², maka dosis yang diberikan yaitu 0,15 kg P₂O₅ atau stara dengan 0,33 kg pupuk TSP. Selain itu, tongkol yang berukuran tidak sempurna diduga dapat juga terjadi karena kekurangan unsur kalium (K). Hal tersebut sesuai dengan gejala tanaman jagung manis yang kekurangan unsur K yaitu tongkol yang dihasilkan kecil. Unsur K sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung manis. Tanaman muda belum terlalu banyak membutuhkan kalium, tetapi kebutuhan akan cepat menanjak terutama pada saat menjelang keluarnya malai. Sifat kalium mudah terikat oleh molekul lain dan tidak mudah larut, maka pemberian pupuk kalium sebaiknya dilakukan pada saat tanam sebagai pupuk dasar. Untuk pertanaman jagung manis biasanya digunakan dosis 150 kg K₂O/ha atau setara dengan 250 kg pupuk KCl (Budiarti dan Palungkun,1991). Sedangkan, untuk lahan seluas 10 m² digunakan dosis 0,15 kg K₂O atau setara dengan 0,25 kg pupuk KCl. VII. KESIMPULAN Permasalahan pada kasus tersebut diduga terjadi karena kurangnya pemeliharaan yang dilakukan kelompok mahasiswa terhadap tanaman jagung manis yang mereka tanam. Hal tersebut, mengakibatkan kualitas dan produksi jagung manis tersebut lebih rendah dibanding dengan jagung manis yang ditanam kelompok petani. Oleh karena itu,perlu dilakukan 9

tindakan pemeliharaan tanaman jagung manisoleh kelompok mahasiswa tersebut agar kualitas dan produksi jagung manis menjadi baik dan meningkat. Adapun tindakan pemeliharaan yang perlu dilakukan antara lain yaitu pembuatan bedengan, penyulaman, penyiangan dan pemupukan. DAFTAR PUSTAKA Budiarti, A. dan R. Palungkun. 1991. Sweet Corn, Baby Corn. Penebar Swadaya. Jakarta. 79 hal. Lihan, F. 2012. Cara Bercocok Tanam Jagung. http://pakarinfo.blogspot.com/2010/04/carabercocok-tanam-jagung.html. Akses 9 Desember 2012. Tabrani. 2012. Budidaya Jgung Manis. http://www.ukmkecil.com/pelatihanpertanian/budidaya-jagung-manis. Akses 5 Desember2012. DISKUSI 1. Pertanyaan : Ada tidakkah pemupukan dasar pada budidaya jagung manis dan seberapa bayang dosis pemupukan NPK yang harus diberikan pada tanaman tersebut? Jawaban : ö Pada budidaya tanaman jagung manis dilakukan pemupukan dasar yang dilakukan satu minggu sebelum tanam atau bersamaan dengan pengolahan tanah. Pupukyang digunakan pada pemupukan dasar yaitu pupuk kandang dan pupuk buatan seperti urea, TSP dan KCL yang diberikan pada saat penanaman. 10

ö Dosis untuk pemupukan NPK untuk tanaman jagung manis adalah sebagai berikut. Dosis pupuk N yang biasanya digunakan untuk pertanaman jagung manis adalah 200 kg/ha atau setara dengan 435 kg pupuk urea. Sedangkan dosis pupuk N yang diperlukan tanaman jagung manis pada lahan seluas 10 m² yaitu 0,2 kg atau setara dengan 0,43 kg pupuk urea. Pemberian pupuk N dilakukan secara bertahap karena nitrogen bersifat mudah tercuci dan terdenitrifikasi. Tahapan pemberian pupuk N yang biasanya dilakukan yaitu pada saat tanam diberikan 1/3 bagian kemudian pada umur 4 5 minggu diberikan 2/3 bagian. Untuk dosis pupuk P yang diberikan untuk per hektarnya yaitu 150 kg P₂O₅ atau setara dengan 335 kg pupuk TSP. Pada kasus tersebut dengan lahan seluas 10 m², maka dosis yang diberikan yaitu 0,15 kg P₂O₅ atau stara dengan 0,33 kg pupuk TSP. dosis 150 kg K₂O/ha atau setara dengan 250 kg pupuk KCl. Sedangkan, untuk lahan seluas 10 m² digunakan dosis 0,15 kg K₂O atau setara dengan 0,25 kg pupuk KCl. 2. Pertanyaan : Mengapa dalam pemupukan tersebut menggunakan pupuk NPK, mengapa tidak menggunakan pupuk organik seperti pupuk kandang saja? Jawaban : Dalam pemupukan susulan menggunakan pupuk NPK karena reaksi pupuk tersebut lebih cepat dibanding dengan pupuk organik. Hal tersebut dikarenakan pupuk NPK merupakan pupuk buatan yang berasal dari bahan kimia, berbeda dengan pupuk organik yang berasal dari bahan organik dan kinerja pupuk organik tergolong slow action karena proses penguraiannya lama. Akan tetapi, biasanya pupuk organik seperti pupuk kandang diberikan pada saat pengolahan tanah. Penggunaan pupuk kandang dimaksudkan untuk menambah kandungan bahan organik tanah, memperbaiki sifat fisik tanah, terutama struktur, daya ikat air dan porositas tanah agar jumlah hara yang dibutuhkan oleh tanaman banyak tersedia. Selain itu, dengan penambahan pupuk kandang akan membantu meremahkan tanah sehingga dapat membantu proses pengolahan tanah. 3. Pertanyaan : Mengapa pemberian pupuk NPK tersebut tidak boleh terlalu dekat dengan tanaman dan mengapa bisa menyebabkan keracunan? Jawaban : Pemberian pupuk NPK tidak boleh dekat dengan perakaran tanaman karena dapat menyebabkan keracunan. Hal tersebut dikarenan pupuk NPK berasal dari bahan- 11

bahan kimia sehingga bersifat panas, sehingga akar yang terkena pupuk NPK secara langsung akan terkena panas dan tanaman akan menjadi mati. Selain itu, pemberian pupuk NPK yang terlalu dekat dengan akar akan menyebabkan tekanan osmotik daerah perakaran meningkat sehingga cairan dari dalam akar akan keluar. Di samping itu, unsur hara lain yang dibutuhkan tanaman tidak dapat masuk dalam akar tanaman sehingga tanaman akan keracunan pupuk NPK. Sebaiknya pemberian pupuk NPK diberikan dalam barisan sekitar 15 cm di samping tanaman dengan kedalaman 15 cm. Gambar pengaplikasian pupuk NPK pada jagung manis 4. Pertanyaan : Apa yang menyebabkan jagung manis tersebut lebih manis daripada jagung biasa? Jawaban : Tanaman jagung manis bersifat lebih manis dibanding jagung biasa dikarenakan gen dalam jagung manis tersebut. Menurut Koswara (1986), sifat manis pada jagung manis disebabkan oleh adanya gen su-1 (sugary), bt-2 (brittle) ataupun sh-2 (shrunken). Gen ini dapat mencegah pengubahan gula menjadi pati pada endosperm sehingga jumlah gula yang ada kira0kira lebih banyak dibandingkan jagung biasa. 12