BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III. Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. akan pembeli yang ingin membeli HandPhone, Sehingga dalam setiap harinya Visitel

BAB III METODE PENELITIAN. lama dengan menggunakan metode ilimiah serta aturan aturan yang berlaku (Natsir,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah merek-merek teratas dalam kategori sepatu olahraga

BAB III. Metode Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. subjek dalam penelitian ini adalah pelanggan/konsumenyang mengetahui dan

BAB III METODE PENELITIAN. berhubungan langsung dengan permasalahan yang diteliti (Cooper dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. mahasiswa dan mahasiswi Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

BAB III METODE PENELITIAN. 2. Lokasi dalam penelitian ini adalah Arena Futsal Score Purwokerto

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian explanatory research. Jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. (Sugiyono, 2008). Subyek dalam penelitian ini adalah konsumen yang membeli

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN MAHASISWA (Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas Gunadarma Jurusan Manajemen Depok)

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah Naavagreen skin care. Subjek penelitian

BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. gambaran penjelasan mengenai hasil penelitian serta penelitian ini. dari responden dengan menggunakan kuesioner.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB III METODE PENELITIAN. dan retail peralatan petualangan alam terbuka terbesar di Indonesia.

METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah semua cabang Larissa Aesthetic Center. dan yang berlokasi di Galeria Mall.

BAB III METODE PENELITIAN. adalah peserta BPJS Kesehatan Dikantor Cabang Gedong Kuning. akan diteliti adalah peserta BPJS Kesehatan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. sebab-akibat antara variable-variabel dalam penelitian ini, yaitu antara munculnya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. objektif, valid, dan reliabel tentang suatu hal (variabel tertentu). Subjek adalah

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sedangkan obyek dari penelitian ini adalah produk Eiger. Data yang digunakann dalam penelitian ini adalah data primer,

C. Teknik Pengambilan Sampel dan Populasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu: menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini yaitu di Bank BRI Tamantirto Kasihan, di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. (remaja). Instagram sekarang banyak sekali bermunculan akun-akun yang

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Hos Cokroaminoto Ruko Grogol C2, Pekalongan. Alasan dipilihnya toko

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini adalah sepeda motor vario 150 yang berada di kota

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DENGAN KEPUASAN SEBAGAI VARIABEL MODERASI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Koperasi Mahasiswa UMY. Subyek yang digunakan yaitu konsumen Koperasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. verifikatif. Sugiyono (2012:206) menyatakan bahwa Statistik deskriptif adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Online shop atau Toko online adalah sebuah toko yang menjual barang-barang

BAB III METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan merupakan penelitian kuantitatif yaitu metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan judul yang diangkat yaitu: Pengaruh Promosi, Harga, dan

BAB III METODE PENELITIAN. nasabah bank umum yang diambil secara acak di DIY. pengukuran atau alat pengambilan data langsung pada subjek sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitaif adalah metode untuk menguji teori-teori tertentu dengan cara

BAB IV METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dalam daftar akreditasi Dikti yakni sebanyak 106 PTS.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT Astra International Tbk Auto2000 Daan

BAB III METODE PENELITIAN Obyek penelitian adalah Perusahaan Roti Aflah Subyek penelitiannya adalah konsumen atau pembeli pada

Bab III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini akan menjelaskan mengenai objek dan subjek penelitian, jenis data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu bimbingan belajar di Ganesa operation di Kota Yogyakarta. Peneliti

C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. explanatory (tingkat penjelasan). Menurut Sugiyono (2011), penelitian menurut

BAB III METODE PENELITIAN. yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk angka-angka. Kemudian data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. data hasil penelitian dengan mempergunakan statistik. Penelitian ini dilakukan di tempat karaoke QYU-QYU.

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditetapkan. sebelumnya maka yang menjadi objek penelitian ini PT.

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian Objek dalam penelitian ini yaitu produk krim wajah sedangkan subjek dalam penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. B. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer adalah data yang berasal langsung dari sumber data yang dikumpulkan secara khusus dan berhubungan langsung dengan permasalahan yang diteliti (Sekaran, 2011). Data primer dalam penelitian ini adalah jawaban kuesioner dari konsumen mengenai ketidakpuasan konsumen, karakteristik kategori produk, kebutuhan mencari variasi dan keputusan perpindahan merek. C. Teknik Pengambilan Sampel Pengambilan sampel digunakan teknik nonprobability sampling dengan metode purposive sampling, yaitu pengambilan sampel yang didasarkan pada pertimbangan untuk menyesuaikan diri dengan beberapa kriteria penelitian agar dapat meningkatkan ketepatan sampel (Cooper & Emory, 1995). Kriteria responden dalam penelitian ini adalah Mahasiswi 21

22 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang sedang menggunakan produk krim wajah dan pernah melakukan perpindahan merek produk krim wajah. Data responden yang diperoleh dari Biro Akademik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, jumlah mahasiswa yang masih aktif pada tahun akademik 2016/2017 adalah sebanyak 23527 mahasiswa. Karena jumlah populasi diketahui dengan pasti, maka perhitungan jumlah sampel didasarkan pada rumus formula statistika dengan pendekatan Yamane (Ferdinand, 2006). Rumus yang digunakan adalah: Keterangan: n = Jumlah Sampel d = Presentasi kelonggaran, ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolelir atau diinginkan. (margin of error = 10%) N = Ukuran respon konsumen Maka sampel yang diedarkan dalam penelitian ini berjumlah 120 responden, hal ini dilakukan untuk berjaga-jaga terhadap kemungkinan adanya resiko nilai minimal yang akan didapat.

23 D. Teknik Pengumpulan Dan Pengukuran Data Penelitian ini menggunakan aplikasi docs dengan melakukan penyebaran kuesioner berupa daftar pertanyaan dan pernyataan tertulis kepada responden. Pengukuran jawaban menggunakan skala likert lima poin. Adapun skala likert yang digunakan dalam penelitian: 1 2 3 4 5 STS TS N S SS STS TS N S SS = Sangat Tidak Setuju = Tidak Setuju = Netral = Setuju = Sangat Setuju Semakin tinggi angka yang digunakan oleh responden untuk menjawab, maka akan semakin besar variabel independen yang mempengaruhi variabel dependen. Namun pada variabel ketidakpuasan konsumen skor pada skala likert di inversikan menjadi: 5 4 3 2 1 STS TS N S SS

24 STS TS N S SS = Sangat Tidak Setuju = Tidak Setuju = Netral = Setuju = Sangat Setuju E. Identifikasi Variabel Variabel adalah apapun yang dapat membedakan atau membawa variasi pada nilai. Nilai bisa berbeda pada berbagai waktu untuk objek atau orang yang sama, atau pada waktu yang sama untuk objek atau orang yang sama. (Sekaran, 2011). 1. Variabel Terikat (Variabel Dependen) Menurut Sekaran (2011) Variabel Terikat merupakan variabel utama yang menjadi faktor yang berlaku dalam investigasi. Melalui analisis terhadap variabel terikat (yaitu, menemukan variabel yang mempengaruhinya), adalah mungkin untuk menemukan jawaban atau solusi atas masalah. Variabel terikat dalam penelitian adalah keputusan perpindahan merek (Y). 2. Variabel Bebas (Variabel Independen) Menurut Sekaran (2011) Variabel Bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat, entah secara positif atau negatif. Yaitu, jika terdapat variabel bebas, variabel terikat juga hadir dan dengan setiap

25 unit kenaikan dalam variabel bebas, terdapat pula kenaikan atau penurunan dalam variabel terikat. Dengan kata lain, varian variabel terikat ditentukan oleh variabel bebas. Di dalam penelitian ini terdapat tiga variabel independen, yaitu: X1 = Ketidakpuasan Konsumen X2 = Karakteristik Kategori Produk X3 = Kebutuhan Mencari Variasi 3. Variabel Moderasi Variabel moderator (moderating variable) adalah variabel independen yang akan memperkuat atau memperlemah hubungan antara variabel independen lainnya terhadap variabel dependen (Ghozali, 2016). Didalam penelitian ini variabel moderator ialah kebutuhan mencari variasi. F. Definisi Operasional 1. Ketidakpuasan Konsumen Kepuasan konsumen adalah fungsi seberapa dekat harapan konsumen atas suatu produk dengan kinerja yang dirasakan atas produk tersebut. Hal ini terjadi setelah dilakukan pembelian atau penggunaan produk oleh konsumen. Jika kinerja gagal memenuhi ekspektasi, pelanggan akan tidak puas. Jika pemasar meningkatkan ekspektasi terlalu tinggi pembeli akan kecewa (Kotler dan Keller 2008). Menurut Kotler

26 dan Keller (2008) jika konsumen tidak puas, konsumen akan mengabaikan perusahaan dan bahkan membicarakan hal-hal buruk tentang perusahaan. Pengukuran ketidakpuasan konsumen ini berdasar pada 4 item pertanyaan yang mengacu pada pendapat (Kotler, 2009), berikut indikator ketidakpuasan konsumen: a. Pelanggan tidak puas dengan produk yang saat ini sedang digunakan. b. Ingin mencari informasi produk lain yang lebih baik. c. Akan berhenti membeli produk yang saat ini sedang digunakan. d. Menpengaruhi orang lain untuk tidak mengunakan produk tersebut. 2. Karakteristik Kategori Produk Tingkat karakteristik kategori ini menurut Van Trijp, Hoyer, dan Inman (1996) ada beberapa kategori yaitu: a. Keterlibatan Menurut Van Trijp, Hoyer, dan Inman (1996) ini berkaitan dengan pilihan produk dan perilaku memilih yang dilakukan oleh konsumen. Pembelian produk dengan keterlibatan rendah menyebabkan mudah terjadinya perilaku mencari variasi dibandingkan dengan pembelian produk dengan keterlibatan tinggi.

27 Pengukuran keterlibatan ini dilakukan dengan menggunakan dua item indikator mengacu pada pendapat (Van Trijp, Hoyer, dan Inman, 1996) adalah sebagai berikut: 1) Mendapatkan informasi mengenai spesifikasi meupakan hal yang penting 2) Sebelum melakukan pembelian, ada baiknya mendengarkan informasi dari orang lain tentang produk yang akan dibeli b. Perbedaan persepsi diantara merek Ini menggambarkan bahwa ketika seseorang konsumen membuat pilihan produk secara implisit ia akan mengukur seberapa bagus atribut yang ditawarkan dari berbagai variasi merek sehingga dapat memuaskan kebutuhannya. Jika satu merek atau lebih dipersepsikan mempunyai kualitas lebih tinggi maka merek ini akan dipilih secara konsisten pada masa mendatang (Van Trijp, Hoyer, dan Inman, 1996). Pengukuran perbedaan persepsi diantara merek ini digunakan satu item indikator yang mengacu pada pendapat (Van Trijp, Hoyer dan Inman, 1996) yaitu kualitas lebih baik dibandingkan dengan merek lain. c. Fitur hedonis Menurut Khan dan Lehmann (1991) seperti dikutip oleh Van Trijp, Hoyer dan Inman (1996), suatu produk itu berhubungan erat

28 dengan afektif. Misalnya makanan, minuman ringan, dan restoran, diperlukan variasi yang lebih banyak karena dapat menyebabkan rasa bosan. Pengukuran fitur hedonis ini digunakan dua item indikator mengacu pada pendapat (Van Trijp, Hoyer, dan Inman, 1996) adalah sebagai berikut: 1) Mendapatkan kesenangan setelah menggunakan produk 2) Produk yang dipakai adalah produk yang memiliki keunggulan d. Kekuatan preferensi Ini menggambarkan ketika konsumen lebih cenderung memiliki berbagai preferensi merek maka perilaku mencari variasi akan semakin tinggi sehingga mempengaruhi perpindahan merek (Van Trijp, Hoyer, dan Inman, 1996). Pengukuran kekuatan preferensi ini digunakan dua item indicator mengacu pada pendapat (Van Trijp, Hoyer, dan Inman, 1996) adalah sebagai berikut: 1) Menurut saya, banyaknya pilihan merek dipasar adalah suatu hal yang baik 2) Seberapa banyak preferensi merek suatu kategori produk yang dimiliki oleh seorang konsumen

29 3. Kebutuhan Mencari Variasi Kebutuhan mencari variasi menurut Peter dan Olson (2014) merupakan komitmen kognitif untuk membeli merek yang berbeda-beda dikarenakan faktor seperti stimulasi yang terlibat dalam menjajal merek yang berbeda, rasa ingin tahu, kebaruan, atau mengatasi kebosanan terhadap barang lama yang itu-itu saja. Indikator yang digunakan untuk mengukur kebutuhan mencari variasi mengacu pada pendapat Peter dan Olson (2014): a. Keinginan membeli produk yang berbeda karena berbagai alasan yang berbeda. b. Adanya keinginan baru untuk mencoba produk baru. c. Adanya rasa bosan terhadap produk yang telah lama dikonsumsi. 4. Keputusan Perpindahan Merek Kumar dan Chaarlas (2011) mengidentifikasi bahwa berpindah merek adalah proses dimana konsumen berpindah dari penggunaan satu produk ke produk lain tapi dari kategori yang sama. Konsumen yang hanya mengaktifkan tahap kognitifnya adalah konsumen yang paling rentan terhadap perpindahan merek karena adanya rangsangan pemasaran (Junaidi dan Dharmmesta, 2002). Indikator yang digunakan untuk mengukur keputusan perpindahan merek mengacu pendapat yang dikemukakan oleh Assael, 1998 dalam Junaidi dan Dharmmesta, 2002:

30 a. Ketidakpuasan yang dialami pasca konsumsi b. Keinginan untuk mencari variasi c. Keinginan untuk mempercepat penghentian produk G. Uji Kualitas Instrumen Dan Data 1. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2016). Dikatakan valid jika signifikan (α) <5% (Sekaran, 2011). Indicator pertanyaan akan dinyatakan valid dari tampilan output IBM SPSS Statistik pada tabel correlation dengan melihat sig. (2-tailed). Pengujian validitas instrument diolah menggunakan program software IBM SPSS Statistic 22. 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Sebagai misal variabel atau konstruk AUTONOMI yang diukur dengan 4 (empat) indikator autonom1, autonom2, autonom3, autonom4 yang masingmasing merupakan pertanyaan yang mengukur tingkat AUTONOMI

31 seseorang. Jawaban responden terhadap pertanyaan ini dikatakan reliabel jika masing-masing pertanyaan dijawab secara konsisten atau jawaban tidak boleh acak oleh karena masing-masing pertanyaan hendak mengukur hal yang sama yaitu AUTONOMI. Jika jawaban terhadap ke empat indikator ini acak, maka dapat dikatakan bahwa tidak reliabel (Ghozali, 2016). Indikator pertanyaan dikatakan reliabel jika nilai cronbach alpha > 0,6 (Sekaran, 2011). H. Uji Hipotesis dan Analisa Data 1. Analisa Data a. Analisis regresi Linear Berganda Secara umum analisis ini digunakan untuk meneliti pengaruh dari beberapa variabel independen (variabel X) terhadap variabel dependen (variabel Y). Pada regresi berganda variabel independen (variabel X) yang diperhitungkan pengaruhnya terhadap variabel dependen (variabel Y), jumlahnya lebih dari satu. Dalam penelitian ini, variabel independennya adalah ketidakpuasan konsumen, karakteristik kategori produk dan kebutuhan mencari variasi (X1,X2,X3), sedangkan variabel dependennya adalah keputusan perpindahan merek (Y), sehingga persamaan regresinya bergandanya adalah:

32 Keterangan: Y = b1x1 + b2x2 + b3x3 + e Y X1 X2 X3 = Keputusan Perpindahan merek = Ketidakpuasan Konsumen = Karakteristik kategori produk = Kebutuhan Mencari Variasi b1b2b3 = Koefisien masing-masing factor e = Residual atau prediction error Dari hasil regresi yang diperoleh kemudian dilakukan pengujian untuk mengetahui apakah koefisien regresi yang diperoleh mempunyai pengaruh yang signifikan atau tidak, baik secara simultan atau parsial dan mengetahui pula seberapa besar pengaruhnya. b. Analisis Regresi Linear Berganda dengan Efek Moderator Menurut Imam Ghozali (2016) variabel moderating adalah variabel independen yang akan memperkuat atau memperlemah hubungan antara variabel independen lainnya terhadap variabel dependen. Dalam penelitian ini digunakan analisis regresi moderasi (Moderated Regression Analysis (MRA)) dengan uji nilai selisih mutlak. Menurut Frucot dan Shearon 1991, dalam Ghozali, 2011 mengajukan model regresi yang agak berbeda untuk menguji

33 pengaruh moderasi yaitu dengan model nilai selisih mutlak dari variabel independen. Dalam penelitian ini berikut rumus persamaannya: Y = b1kk + b2kkp + b3kmv Y = b1kk + b2kmv + b3 KK KMV Y = b1kkp + b2kmv + b3 KKP KMV Keterangan: Y KK KKP KMV = Perpindahan Merek = Ketidakpuasan Konsumen = Karakteristik Kategori Produk = Kebutuhan Mencari Variasi KK KMV = Interaksi yang diukur dengan nilai absolut perbedaan antara ketidakpuasan konsumen dan kebutuhan mencari variasi KKP KMV = Interaksi yang diukur dengan nilai absolut perbedaan antara karakteristik kategori produk dan kebutuhan mencari variasi Jenis-Jenis Variabel Moderator Variabel moderator dapat dianggap sebagai bagian dari satu kelas variabel dan didalam ilmu sosial disebut variabel spesifikasi. Variabel spesifikasi adalah variabel yang menspesifikasikan bentuk dan atau besarnya hubungan antara predictor (variabel independen)

34 dan criteria (variabel dependen). Jadi variabel spesifikasi atau variabel moderator dapat dikembangkan dengan menggunakan dua dimensi atau karakteristik Sharma et al, 1981 dalam Ghozali, 2011 mengelompokkan variabel moderator menjadi tiga kelompok seperti terlihat pada Tabel 3.1 di bawah ini Tidak berinteraksi dengan prediktor Berinteraksi dengan prediktor Tabel 3.1 Jenis-Jenis Variabel Moderator Berhubungan dengan kriterion dan atau prediktor 1 Intervening, Excogen, antecedent, prediktor 3 Moderator (Quasi Moderator) Tidak berhubungan dengan kriterion dan prediktor 2 Moderator (Homologizer) 3 Moderator (Pure Moderator) Tabel 3.2 Ringkasan Hasil Uji Jenis Moderator No Hasil Uji Jenis Moderasi 1 X 2 non significant Moderasi murni (Pure X 3 significant Moderator) 2 X 2 significant X 3 significant Moderasi semu (Quasi Moderator). Quasi Moderasi merupakan variabel yang memoderasi hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen yang sekaligus menjadi variabel independen

35 No Hasil Uji Jenis Moderasi 3 X 2 significant X 3 non significant Prediktor moderasi (Predictor Moderasi Variabel). Artinya variabel moderasi ini hanya berperanan sebagai variabel prediktor (independen) dalam model hubungan yang dibentuk 4 X 2 non significant X 3 non significant Moderasi Potensial (Homologiser Moderator). Artinya variabel tersebut potensial 2. Uji Hipotesis a. Uji Signifikansi Keseluruhan dari Regresi Sample ( Uji Statistik F) Uji signifikansi nilai F bertujuan untuk menguji apakah ketidakpuasan konsumen, karakteristik kategori produk dan kebutuhan mencari variasi secara bersama-sama berpengaruh terhadap keputusan perpindahan merek, sekaligus untuk menguji apakah model yang digunakan baik atau tidak. Jika nilai sig F < 0,05 maka terdapat pengaruh secara bersama-sama variabel independen terhadap variabel dependen b. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji statistik t) Menurut Ghozali (2016) uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Uji statistik t digunakan untuk menguji sejauh mana

36 ketidakpuasan konsumen, karakteristik kategori produk dan kebutuhan mencari variasi secara individu mampu mempengaruhi keputusan perpindahan merek. Hipotesis diterima apabila p-value (sig) < alpha 5% dan koefisien regresi menunjukkan arah sesuai arah hipotesis. c. Koefisien Determinasi Menurut Ghozali (2016) Koefisien determinasi (R 2 ) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabelvariabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.

37