Nur Rahmi, Suhermi, Atma Murni Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Riau

dokumen-dokumen yang mirip
Departement of Mathematic Education Mathematic and Sains Education Major Faculty of Teacher Training and Education Riau University

Riwa Giyantra *) Armis, Putri Yuanita **) Kampus UR Jl. Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru, Pekanbaru

Oleh: Mutiara Rizky Ilzanorha Syofni Titi Solfitri ABSTRACT

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

Oleh: Lusi Lismayeni Drs.Sakur Dra.Jalinus Pendidikan Matematika, Universitas Riau

Siti Nasuha 1, Jalinus 2, Rini Dian Anggraini 3 Hp.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PENDEKATAN STRUKTURAL NUMBERED HEADS TOGETHER

Fatma Kumala 1, Sehatta Saragih 2, Nahor Murani Hutapea 3 No. Hp.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SQUARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII 4 SMP Negeri 5 PEKANBARU

Oleh: Desfi Harianty HS 1 Putri Yuanita 2 Rini Dian Anggraini 3

Oleh: Marfi Ario Susda Heleni Jalinus

Key Word : Students Math Achievement, Realistic Mathematics Education, Cooperative Learning Model of STAD, Classroom Action Research.

Puput Wiyanto, Zuhri D, Susda Heleni No Hp :

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PENDEKATAN PAIR CHECK

Oleh: Asih Pressilia Resy Armis Zuhri D ABSTRACT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN

Ati*, Zuhri D **, Putri Yuanita**) Key word : Cooperative Learning, Numbered Heads Together, Learning Achievement

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PENDEKATAN STRUKTURAL NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

Lestaria Meri, Atma Murni, Syofni No Hp :

Wirma Niasari *), Susda Heleni, Titi Solfitri **) Keyword : Cooperative Learning, Two Stay Two Stray, Learning Achievement

Rika Aprilia 1, Yenita Roza 2, Rini Dian Anggraini 3 No.

Tatik Lestari, Syofni, Kartini No Hp :

Oleh: Tiaranita Dekriati * ) Japet Ginting ** ) Sakur *** ) ABSTRACT

PENERAPAN MODEL LEARNING CYCLE 5E (LC 5E) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X 8 SMA NEGERI 2 SIAK HULU

Ermiwati*) Putri Yuanita**) Syofni **) Key word : Cooperative Learning, Think Pair Square, Learning Achievement

Asmarita 1, Sehatta Saragih 2, Zuhri D 3 Contact :

Maya Anggraini 1, Putri Yuanita 2, Atma Murni 3 No.

Departement of Mathematic Education Mathematic and Sains Education Major Faculty of Teacher Training and Education Riau University

Monica Eka Yulianda 1, Atma Murni 2, Jalinus 3 Contact :

Oleh: Windi Prastiwi Japet Ginting Sakur ABSTRACT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SDN 005 SEGATI KEC. LANGGAM T.

Keywords: Mathematics Learning Outcomes, Cooperative Learning, Numbered Heads, Classroom Action Research.

Seprotanto Simbolon 1, Sakur 2, Syofni 3 Contact :

Anita Lidya Hastuti Nauli*) Armis**) Titi Solfitri ***)

Oleh: Dewi Sri Yuliati 1, Zuhri D 2, Sehatta Saragih 3

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

Darmawati*), Titi Solfitri **), Yenita Roza**) Key word: Cooperative Learning, STAD, Learning Achievement

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF PENDEKATAN STRUKTURAL THREE STAY ONE STRAY DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SMP

Rusdel Syam, Rini Dian Anggraini, Jalinus No. HP.

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI MIA 1 SMA NEGERI 8 PEKANBARU

Budiarti 1 Zuhri.D 2 Sehatta Saragih 3 Jl. HR. Soebrantas Km 12,5 Pekanbaru Telp. (0761)

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika di FKIP Universitas Mataram.

Wiwin Crisdayanti 1, Sakur 2, Rini Dian Anggraini 3 Contact :

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SQUARE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS TKR 1 SMK TELKOM PEKANBARU

Oleh: Ririne Kharismawati* ) Sehatta Saragih** ) Kartini*** ) ABSTRACT

Eka Mayani 1 H. Zuhri D 2 Sehatta Saragih 3 Kampus Bina Widya Km Simpang Baru Pekanbaru Telp. (0761) Abstract

Junaidi S 1, Titi Solfitri 2,H. Zuhri D 3 HP

APPLICATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE THINK PAIR SQUARE (TPS) TO IMPROVE MATHEMATICS ACHIEVEMENT GRADE X AP 1 SMK PGRI PEKANBARU

Oleh: Dessi Fitriah Herista Armis Titi Solfitri ABSTRACT

PENERAPAN DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII B SMP BEER SEBA PEKANBARU

Oleh: Riza Pratiwi Sehatta Saragih Titi Solfitri ABSTRACT

Ririn Budiarti*) Susda Heleni**) Syarifah Nur Siregar**)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X MA DINIYAH PUTERI PEKANBARU

Aryanita 1 * Syofni ** Sehatta Saragih ***

Hera Larasati Mukhtasar 1, Zuhri 2, Kartini 3 Contact

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

PENERAPAN STRATEGI FIRE-UP DALAM MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII 3 SMPN 2 TAMBANG

PENERAPAN PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E (LC 5E) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X 1 SMA NEGERI 2 KUANTAN HILIR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA KELAS VII SMPN 1 INUMAN

Manah Kibtiyah 1 Sehatta Saragih 2 Suhermi 3 Kampus Bina Widya Km Simpang Baru Pekanbaru Telp. (0761)63266

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII A SMP AN-NAMIROH PEKANBARU

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS SMP NEGERI 4 SIAK HULU

Selva Mardhatilla*), Zulkarnain, Rini Dian Anggraini **) ( )

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII B SMPS CENDANA PEKANBARU

Faculty of Teacher Training and Education Mathematic and Sains Education Major Mathematic Education Study Program Riau University

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PENDEKATAN STRUKTURAL THINK PAIR SQUARE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

Dwi Astuti 1, Titi Solfitri 2, Susda Heleni 3 Kontak :

Noni Vera Helvida*, Putri Yuanita**, Syarifah Nur Siregar**)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SDN 112 PEKANBARU

Program Studi Pendidikan Matematika

THE APPLICATION OF COOPERATIVE LEARNING NUMBERED HEAD TOGETHER STRUCTURAL APPROACHMODEL TO IMPROVE STUDENTS MATHEMATICS LEARNING OUTCOMES CLASS VII

PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

Lilia Mutiara *) Susda Heleni dan Kartini **) Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Riau

PENERAPAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA DI SMP

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA KELAS IIC SDN 91 PEKANBARU

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 4 WONOSARI MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISONS

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray

Wan Sriindrahayu 1 Suhermi 2 Rini Dian Anggraini 3 Kampus Bina Widya Km Simpang Baru Pekanbaru Telp. (0761)63266

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR METEMATIKA PESERTA DIDIK KELAS V SD NEGERI 65 PRTANI TP.

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika

Bambang Irawadi*), Yenita Roza, Zuhri**) ( )

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X 6 FARMASI SMKF IKASARI PEKANBARU

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI IMPLEMENTASI

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XIII, No.2, Tahun 2015 Chellyana Kusuma Wardani & Siswanto 89-96

Restu Putri Islami* Syofni ** Putri Yuanita ***

PENERAPAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL) UNTUK MENIGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII4 SMP BABUSSALAM PEKANBARU

Bima Firmantara, Armis, Syarifah Nur Siregar ,

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI 025 BAGANSIAPIAPI

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ORGANISASI KEHIDUPAN DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK, TALK, WRITE

Perbandingan Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Langsung dengan Pembelajaran Kooperatif

THE APLICATION OF THE INQUIRY LEARNING MODEL TO IMPROVE MATHEMATICS ACHIEVEMENT OF STUDENTS OF CLASS VII A SMPIT AZ-ZUHRA PEKANBARU

Suparmi SMP Negeri 25 Pekanbaru

Oleh: Linda Parlina 1 Sakur 2 Susda Heleni 3

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PENDEKATAN STRUKTURAL THINK PAIR SQUARE

Delpina *) Yenita Roza, Rini Dian Anggraini. **) Kampus Bina Widya KM. 12,5 Simpang Baru Pekanbaru

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS VIII 4 SMPN 11 PEKANBARU

Lucia Helen Dewi Ariani * ), Japet Ginting,Yenita Roza ** ) ( )

Transkripsi:

1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PENDEKATAN STRUKTURAL NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 1 PANGKALAN KERINCI Nur Rahmi, Suhermi, Atma Murni nur.rahmi23@gmail.com, 082284241823 Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Riau Abstract: The form of this research is collaborative classroom action research and aims to improve mathematics learning outcomes with applied the Cooperative Learning Type Numbered Heads Together (NHT). The subject of the research is students of class VIII C SMP Negeri 1 Pangkalan Kerinci in the second semester academic year 2013/2014 there are 36 students in the class, consist of 17 boys and 19 girls who have heterogeneous academic ability. The research consist of two cycles and each cycle has four stages, they are planning, implementation, observation, and reflection. The data collected in this research is data on the implementation of the learning process and data on student s mathematics learning outcomes. The technique used to collect data on the implementation of the learning process are observation technique, technique of performance appraisal and assessment technique written test. While The technique used to collect data on student s mathematics learning outcomes is technique written test in the form of daily test. Analysis technique used to analyze the data in this research is descriptive statistical. Criteria for success of the action in this research is an increas in student s mathematics learning outcomes after done action, that the number of student who achieve a score of minimum mastery criteria (MMC) at daily tests I more than student who achieve a score of MMC at basis score and the number of student who achieve a score of MMC at daily tests II more than student who achieve a score of MMC at daily tests I. The number of students who achieve a score of MMC on basic score, daily test I and daily test II are respectively 3%, 14%, and 48%. The learning process during the action given and MMC attainment percentage indicates that the cooperative learning type NHT can improve students mathematics learning outcomes class VIII C SMP Negeri 1 Pangkalan Kerinci. Key words: Mathematics learning outcomes, Cooperative learning, Numbered Heads Together, Classroom action research.

2 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PENDEKATAN STRUKTURAL NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 1 PANGKALAN KERINCI Nur Rahmi, Suhermi, Atma Murni nur.rahmi23@gmail.com, 082284241823 Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Riau Abstrak: Bentuk dari penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas kolaboratif dan bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar matematika dengan menerapkan model pembelajaran Kooperatif Pendekatan Struktural Numbered Heads Together (NHT). Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas VIII C SMP Negeri 1 Pangkalan Kerinci pada semester genap tahun ajaran 2013/2014 sebanyak 36 siswa yang terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 19 siswa perempuan dengan kemampuan akademik yang heterogen. Penelitian ini terdiri dari dua siklus dan setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data tentang pelaksanaan proses pembelajaran dan data tentang hasil belajar matematika siswa. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data tentang proses pembelajaran adalah teknik pengamatan, teknik penilaian kinerja dan teknik penilaian tes tertulis. Sedangkan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data tentang hasil belajar siswa adalah teknik tes tertulis yang berupa ulangan harian (UH). Teknik analisis data yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah analisis statistik deskriptif. Kriteria keberhasilan tindakan dalam penelitian ini adalah terjadi peningkatan hasil belajar matematika siswa setelah tindakan dilaksanakan, yaitu jumlah siswa yang mencapai kriteria keuntasan minimal (KKM) pada UH I lebih banyak dari jumlah siswa yang mencapai KKM pada skor dasar dan jumlah siswa yang mencapai KKM pada UH II lebih banyak dari jumlah siswa yang mencapai KKM pada UH I. Jumlah siswa yang mencapai KKM pada skor dasar, UH I dan UH II berturut-turut adalah 3%, 14% dan 48%. Proses pembelajaran selama tindakan dilaksanakan dan kenaikan persentase tercapainya KKM menunjukan bahwa penerapan model pembelajaran Kooperatif Pendekatan Struktural NHT dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas VIII C SMP Negeri 1 Pangklaan Kerinci. Kata kunci: Hasil Belajar Matematika, Pembelajaran Kooperatif, Pendekatan Struktural NHT, Penelitian Tindakan Kelas.

3 PENDAHULUAN Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan terdidik diperlukan untuk menguasai dan menciptakan teknologi di masa depan. Hal ini tidak terlepas dari pendidikan yang diperolehnya pada jenjang pendidikan dasar, menengah bahkan perguruan tinggi. Pendidikan yang tertuang dalam mata pelajaran yang diperoleh melalui pendidikan umum, kejuruan dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan menengah antara lain adalah kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi (Depdiknas, 2006). Pembelajaran matematika bertujuan agar siswa memiliki kemampuan untuk dapat memahami konsep, menarik kesimpulan, berpikir kreatif, mampu menyelesaikan masalah dan mengkomunikasikan gagasan serta memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan. Tujuan pembelajaran tersebut akan tercapai jika proses pembelajaran berkualitas baik dari segi proses maupun dari segi hasil, yaitu siswa aktif, bersemangat dan percaya diri selama proses pembelajaran serta menguasai pembelajaran. Salah satu indikator keberhasilan siswa menguasai pembelajaran adalah hasil belajar matematika. Hasil belajar matematika yang diharapkan setiap sekolah adalah hasil belajar matematika tinggi, mencapai ketuntasan belajar matematika. Siswa dikatakan tuntas apabila skor hasil belajar matematika siswa mencapai KKM (Depdiknas, 2006). Kenyataannya di kelas VIII C SMP Negeri 1 Pangkalan Kerinci hanya ada 1 siswa dari 36 siswa yang mencapai KKM pada UTS genap tahun ajaran 2013/2014 yang terdiri dari kompetensi dasar mengenal sifat-sifat garis singgung lingkaran dan kompetensi dasar menentukan unsur dan bagian-bagian lingkaran, menghitung keliling dan luas lingkaran, menggunakan hubungan sudut pusat, panjang busur, luas juring dalam pemecahan masalah dan menghitung panjang garis singgung persekutuan dua lingkaran. Mencermati data di atas peneliti berusaha mencari penyebab rendahnya hasil belajar matematika tersebut dengan melakukan pengamatan di kelas VIII C SMP Negeri 1 Pangkalan Kerinci. Pada kegiatan pendahuluan terlihat guru hanya membuka pelajaran dengan meminta ketua kelas memimpin doa. Setelah berdoa selesai dilakukan oleh siswa, guru menuliskan judul materi yang akan dipelajari di papan tulis. Guru meminta siswa membaca materi di buku pegangan siswa, setelah itu meminta siswa menyebutkan definisi fungsi. Seorang siswa menjawab, tetapi jawabannya masih belum lengkap sehingga guru menyebutkan definisi yang lengkap dan benar. Seharusnya pada kegiatan pendahuluan guru membangkitkan motivasi siswa dan memfokuskan perhatian siswa terhadap materi pelajaran yang akan dipelajari. (Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007). Pada kegiatan inti guru lebih mendominasi pembelajaran sementara siswa hanya sedikit yang terlibat aktif. Hal ini ditandai dengan guru menjelaskan materi dan memberikan catatan di papan tulis, sedangkan siswa langsung mencatat penjelasan yang diberikan oleh guru. Selanjutnya guru memberikan soal latihan dan siswa mengerjakan soal tersebut secara individu, namun ada sebagian siswa yang berdiskusi dengan teman sebangkunya. Guru mengecek jawaban siswa sambil mengecek kehadiran dan kerapihan siswa dalam berpenampilan. Setelah soal latihan selesai dikerjakan oleh siswa, guru meminta siswa untuk mengerjakan soal tersebut di papan tulis, tetapi tidak ada respon dari siswa sehingga guru memutuskan menunjuk salah seorang siswa untuk

4 mengerjakan soal di papan tulis. Pada kegiatan ini, hanya siswa yang duduk di barisan depan yang lebih memperhatikan jawaban temannya di papan tulis, sedangkan yang lainnya banyak yang tidak memperhatikan dan mengobrol dengan teman sebangkunya. Seharusnya pada kegiatan inti menggunakan metode yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran, yang dapat meliputi proses eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi (Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007). Pada kegiatan penutup terlihat bahwa guru hanya merencanakan kegiatan tindak lanjut berupa pekerjaan rumah (PR). Seharusnya pada kegiatan penutup guru membuat rangkuman/simpulan pelajaran bersama-sama dengan peserta didik, melakukan penilaian dan/atau refleksi, memberikan umpan balik, merencanakan kegiatan tindak lanjut dan menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan selanjutnya (Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007). Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa masih kurangnya keaktifan siswa dalam proses pembelajaran matematika dan penguasaan materi masing-masing siswa tidak dievaluasi dengan baik karena hanya beberapa orang siswa yang berpartisipasi dalam menyajikan hasil kerjanya sementara siswa lain hanya mencatat apa yang ditulis oleh temannya di papan tulis. Berdasarkan kesimpulan tersebut, maka peneliti menemukan permasalahan pembelajaran matematika yang perlu diperbaiki. Permasalahan yang dimaksud adalah bagaimana membelajarkan siswa agar setiap siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran matematika dan mencapai KKM serta guru lebih bersifat membimbing dan mengarahkan. Salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan keaktifan siswa adalah model pembelajaran kooperatif. Pada pembelajaran kooperatif diharapkan siswa dapat saling membantu, saling mendiskusikan dan berargumentasi untuk mengasah pengetahuan yang mereka kuasai saat itu dan menutup kesenjangan dalam kelompok (Slavin, 2010). Pembelajaran kooperatif akan lebih maksimal jika menggunakan suatu pendekatan pembelajaran, salah satunya adalah pendekatan struktural NHT. Pembelajaran Kooperatif Pendekatan Struktural NHT menuntut setiap siswa berperan aktif dan mempunyai rasa tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan guru. Dalam pembelajaran Kooperatif Pendekatan Struktural NHT, setiap anggota dalam kelompok tersebut memiliki kesempatan yang sama untuk tampil, sehingga dituntut untuk menguasai materi yang telah dipelajari dan bertanggung jawab memahamkan teman sekelompoknya terhadap hasil diskusi kelompok serta menjamin keterlibatan semua anggota kelompok. Dengan pertimbangan di atas, peneliti akan melakukan upaya untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa melalui penerapan model pembelajaran Kooperatif Pendekatan Struktural NHT di kelas VIII C SMP Negeri 1 Pangkalan Kerinci tahun ajaran 2013/2014 pada kompetensi dasar menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel, kompetensi dasar membuat model matematika dari masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linear dua variabel dan kompetensi dasar menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linear dua variabel dan penafsirannya. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: "Apakah penerapan model pembelajaran Kooperatif Pendekatan Struktural NHT dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas VIII C SMP Negeri 1 Pangkalan Kerinci tahun ajaran 2013/2014 pada kompetensi dasar menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel, kompetensi dasar membuat model matematika dari masalah yang berkaitan dengan sistem

5 persamaan linear dua variabel dan kompetensi dasar menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linear dua variabel dan penafsirannya?. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas VIII C SMP Negeri 1 Pangkalan Kerinci tahun ajaran 2013/2014 pada kompetensi dasar menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel, kompetensi dasar membuat model matematika dari masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linear dua variabel dan kompetensi dasar menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linear dua variabel dan penafsirannya melalui penerapan model pembelajaran Kooperatif Pendekatan Struktural NHT. Kajian teoretis dalam penelitian ini adalah belajar dan hasil belajar matematika, model pembelajaran Kooperatif Pendekatan Struktural NHT, implementasi pembelajaran matematika melalui penerapan model pembelajaran Kooperatif Pendekatan Struktural NHT, serta hubungan model pembelajaran Kooperatif Pendekatan Struktural NHT dan hasil belajar matematika. Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 2010). Hasil belajar adalah kemampuan yang dicapai seseorang setelah menerima proses belajar (Nana Sudjana, 2010). Pembelajaran kooperatif adalah mengelompokkan siswa di dalam kelas ke dalam suatu kelompok kecil agar siswa dapat bekerja sama dengan kemampuan maksimal yang mereka miliki dan mempelajari satu sama lain dalam kelompok tersebut (Isjoni, 2011). Salah satu struktur yang dapat dikembangkan untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi pelajaran dan mengecek pemahaman mereka adalah pembelajaran Kooperatif Pendekatan Struktural NHT (Trianto, 2011). Implementasi pembelajaran matematika melalui penerapan model pembelajaran Kooperatif Pendekatan Struktural NHT disajikan pada Tabel 1 berikut. Tabel 1 Implementasi Pembelajaran Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Pendekatan Struktural NHT Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pendahuluan Kegiatan Inti Penutup Kegiatan Guru Menyiapkan siswa secara psikis dan fisik Apersepsi Memotivasi siswa Menjelaskan tujuan pembelajaran Menyampaikan cakupan materi pembelajaran Menjelaskan langkah-langkah kegiatan pembelajaran Mengorganisasikan siswa (membagikan kartu nomor, LKS, kertas karton dan petunjuk pembuatan laporan hasil kerja kelompok pada setiap kelompok) Mengamati, memfasilitasi dan memotivasi siswa dalam diskusi menyelesaikan tugas kelompok Mengamati, memfasilitasi dan memotivasi siswa menyiapkan laporan hasil diskusi setiap kelompok Mengamati, memfasilitasi dan memotivasi siswa mempresentasikan laporan hasil diskusi setiap kelompok Bersama siswa membuat rangkuman materi pelajaran Melakukan penilaian hasil belajar dengan cara memberikan tes tertulis kepada siswa yang dikerjakan secara individual Memberikan penghargaan kelompok Memberikan pekerjaan rumah sebagai tindak lajut dari kegiatan pembelajaran Menginformasikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya

6 Hubungan model pembelajaran Kooperatif Pendekatan Struktural NHT dan hasil belajar matematika adalah jika siswa dapat mengikuti pembelajaran dan menguasai materi pembelajaran dengan baik serta setiap siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran melalui penerapan model pembelajaran Kooperatif Pendekatan Struktural NHT maka hasil belajar matematika siswa meningkat. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di kelas VIII C SMP Negeri 1 Pangkalan Kerinci pada semester genap tahun pelajaran 2013/2014 mulai dari tanggal 29 Maret 2014 sampai dengan tanggal 28 Mei 2014. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII C SMP Negeri 1 Pangkalan Kerinci sebanyak 36 siswa yang terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 19 siswa perempuan dengan kemampuan akademik yang heterogen. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas kolaboratif. Tindakan yang dilakukan pada penelitian ini adalah model pembelajaran Kooperatif Pendekatan Struktural NHT di kelas VIII C SMP Negeri 1 Pangkalan Kerinci. Pada penelitian ini peneliti berkolaborasi dengan guru matematika kelas VIII C SMP Negeri 1 Pangkalan Kerinci. Penelitian ini terdiri dari dua siklus dengan sembilan kali pertemuan dan dua kali ulangan harian. Setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Data dan Instrumen penelitian terdiri dari perangkat pembelajaran dan instrumen pengumpulan data. Perangkat pembelajaran yang digunakan adalah silabus tentang materi sistem persamaan linear dua variabel yang disusun untuk sembilan kali pertemuan dan dua kali ulangan harian, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang masing-masing disusun untuk sembilan kali pertemuan. Data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah data tentang pelaksanaan proses pembelajaran dan data tentang hasil belajar matematika. Instrumen pengumpulan data tentang pelaksanaan proses pembelajaran adalah lembar pengamatan aktivitas guru dan siswa, lembar pengamatan keterampilan kooperatif, lembar penilaian kinerja kelompok serta penilaian ketercapaian tujuan pembelajaran. Sedangkan instrumen pengumpulan data tentang hasil belajar matematika adalah ulangan harian setiap selesai satu siklus. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data tentang proses pembelajaran adalah teknik pengamatan, teknik penilaian kinerja dan teknik penilaian tes tertulis. Sedangkan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data tentang hasil belajar matematika adalah teknik tes tertulis berupa Ulangan Harian (UH) yang terdiri dari UH I dan UH II. Data yang telah dikumpulkan lalu dianalisa dengan menggunakan analisis statistik deskriptif dan dibagi berdasarkan data yang dikumpulkan, yaitu teknik analisis data tentang pelaksanaan proses pembelajaran dan data tentang hasil belajar matematika. Teknik analisis data tentang pelaksanaan proses pembelajaran terdiri dari teknik analisis data aktivitas guru, data aktivitas siswa, data keterampilan kooperatif, data kinerja kelompok dan data pencapaian tujuan pembelajaran, sedangkan teknik analisis data tentang hasil belajar matematika terdiri dari teknik analisis nilai perkembangan siswa, kesalahan siswa dan ketercapaian KKM. Untuk mengetahui keberhasilan tindakan pada penelitian ini, maka ditetapkan kriteria keberhasilan tindakan. Menurut Sumarno (1997) menyatakan bahwa Apabila skor hasil belajar siswa setelah tindakan lebih baik maka dapat dikatakan bahwa

7 tindakan berhasil, jika tindakan berhasil maka hasil belajar siswa meningkat. Berdasarkan pernyataan Sumarno tersebut, maka pada penelitian ini tindakan dikatakan berhasil jika aktivitas guru dan siswa dalam proses pembelajaran menjadi lebih baik dan jumlah siswa yang mencapai KKM meningkat. HASIL DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan proses pembelajaran pada penelitian ini terdiri dari dua siklus. Siklus pertama dilakukan sebanyak empat kali pertemuan dan satu kali UH, dimulai dari tanggal 29 Maret 2014 sampai dengan tanggal 19 April 2014. Siklus kedua dilakukan sebanyak lima kali pertemuan dan satu kali UH, dimulai dari tanggal 23 April 2014 sampai dengan tanggal 28 Mei 2014. Data selama proses pembelajaran yang dikumpulkan pada setiap pertemuan kemudian dianalisis. Analisis data proses pembelajaran yang dilakukan meliputi analisis data aktivitas guru, analisis data aktivitas siswa, analisis data keterampilan kooperatif, analisis kinerja kelompok dan analisis data ketercapaian tujuan pembelajaran. Rekapitulasi data aktifitas guru pada siklus pertama dan siklus kedua yang telah di analisis menunjukkan bahwa aktifitas guru belum terlaksana sesuai dengan perencanaan pada pertemuan pertama. Namun, secara keseluruhan aktifitas guru telah terlaksana sesuai dengan perencanaan pada pertemuan kedua sampai dengan pertemuan keempat. Hal ini berarti pada siklus pertama aktifitas guru telah terlaksana sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran. Rekapitulasi data aktifitas siswa pada siklus pertama dan siklus kedua yang telah di analisis menunjukkan bahwa siswa telah melakukan kegiatan pendahuluan dan penutup sesuai dengan pengarahan yang diberikan oleh guru. Pada kegiatan inti, belum semua siswa ikut memberikan kontribusi dan tetap berada dalam kelompoknya pada kegiatan menyelesaikan tugas akademik, menyiapkan laporan dan presentasi. Namun, persentase siswa yang ikut memberikan kontribusi dan tetap berada dalam kelompoknya pada kegiatan menyelesaikan tugas akademik, menyiapkan laporan dan presentasi mengalami peningkatan pada setiap pertemuannya. Rekapitulasi data keterampilan kooperatif pada siklus pertama dan siklus kedua yang telah dianalisis menunjukkan bahwa belum semua anggota kelompok berkontribusi dalam menyelesaikan tugas akademik maupun menyiapkan laporan presentasi. Masih ada anggota kelompok yang tidak tetap berada dalam kelompoknya ketika menyelesaikan tugas akademik maupun menyiapkan laporan presentasi. Tidak semua kelompok tepat waktu dalam menyelesaikan tugas akademik maupun menyiapkan laporan presentasi. Keterampilan siswa dalam mempresentasikan laporan hasil diskusi kelompoknya sudah baik, hal ini terlihat dari kesediaan perwakilan kelompok untuk mempresentasikan laporan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas. Selain itu, pada kegiatan presentasi kelompok lain memberikan tanggapan atas presentasi kelompok penyaji. Rekapitulasi data kinerja kelompok pada siklus pertama dan siklus kedua yang telah dianalisis menunjukkan bahwa persentase siswa yang memahami materi pada lembar kerja siswa mengalami peningkatan pada setiap pertemuannya. Rekapitulasi data ketercapain tujuan pembelajaran pada siklus pertama yang telah dianalisis juga menunjukkan hal yang sama, yaitu persentase siswa yang mencapai tujuan pembelajaran mengalami peningkatan pada setiap pertemuannya.

8 Data hasil belajar matematika yang dianalisis berturut-turut adalah analisis data nilai perkembangan siswa, analisis data kesalahan siswa dalam menjawab soal ulangan harian dan analisis data ketercapaian KKM siswa. Analisis data hasil belajar matematika diperoleh dari data hasil tes UH siswa. Data nilai perkembangan siswa pada siklus I dan siklus II disajikan pada Tabel 2 berikut. Tabel 2 Nilai Perkembangan Siswa Siklus I dan Siklus II Nilai Siklus I Siklus II Perkembangan Banyak Siswa Persentase Banyak Siswa Persentase 5 3 orang 8% 0 0% 10 8 orang 23% 2 orang 6% 20 16 orang 46% 15 orang 43% 30 8 orang 23% 18 orang 51% Siswa memperoleh nilai perkembangan 5 atau 10 jika nilai UH siswa lebih rendah dibandingkan dengan nilai UH sebelumnya. Sementara siswa memperoleh nilai perkembangan 20 atau 30 jika nilai UH siswa sama atau meningkat dibandingkan nilai UH sebelumnya. Dari Tabel 2 diperoleh informasi bahwa persentase siswa yang mengalami peningkatan nilai UH pada siklus I sebesar 69%, sedangkan persentase siswa yang mengalami peningkatan nilai UH pada siklus II sebesar 94%. Dari nilai perkembangan yang diperoleh oleh masing-masing siswa maka dapat diberikan penghargaan terhadap masing-masing kelompok. Data penghargaan kelompok pada siklus I dan siklus II disajikan pada Tabel 3 berikut. Tabel 3 Penghargaan Kelompok Siklus I dan Siklus II Siklus I Nama Rata-rata Nilai Kelompok Perkembangan Penghargaan Kelompok Rata- rata Nilai Perkembangan Kelompok Siklus II Penghargaan Kelompok Kelompok I 20 Hebat 27 Super II 16 Hebat 25 Super III 14 Baik 28 Super IV 18 Hebat 23 Super V 20 Hebat 20 Hebat VI 27 Super 23 Hebat VII 23 Hebat 25 Super VIII 16 Hebat 25 Super IX 18 Hebat 28 Super Dari Tabel 3 terlihat bahwa terjadi peningkatan jumlah kelompok super pada siklus II dibandingkan dengan jumlah kelompok super pada siklus I. Hal ini terjadi karena adanya peningkatan rata-rata nilai perkembangan kelompok pada siklus II dibandingkan dengan rata-rata nilai perkembangan kelompok pada siklus I. Analisis kesalahan siswa dilakukan terhadap jawaban siswa pada UH I dan UH II. Analisis kesalahan siswa dikelompokkan ke dalam kesalahan konsep dan kesalahan prosedural untuk setiap jawaban UH. Berdasarkan rekapitulasi data nilai skor dasar, nilai UH I, nilai UH II diperoleh data ketercapaian KKM yang disajikan pada Tabel 4 berikut.

9 Tabel 4 Ketercapaian KKM Siswa Kelas VIII C SMP Negeri 1 Pangkalan Kerinci Nilai Yang mencapai KKM Banyak Siswa Persentase Skor Dasar 1 orang 3% Ulangan Harian I 5 orang 14% Ulangan Harian II 17 orang 48% Dari Tabel 4 diperoleh informasi bahwa jumlah siswa yang mencapai KKM pada ulangan harian I lebih banyak dari jumlah siswa yang mencapai KKM pada skor dasar dan jumlah siswa yang mencapai KKM pada ulangan harian II lebih banyak dari jumlah siswa yang mencapai KKM pada ulangan harian I. Sehingga berdasarkan kriteria keberhasilan tindakan dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Kooperatif Pendekatan Struktural NHT dikatakan dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa di kelas VIII C SMP Negeri 1 Pangkalan Kerinci. Dengan demikian hipotesis tindakan, yaitu hasil belajar matematika siswa dapat meningkat melalui penerapan model pembelajaran Kooperatif Pendekatan Struktural NHT di kelas VIII C SMP Negeri 1 Pangkalan Kerinci tahun ajaran 2013/2014 dapat diterima kebenarannya. SIMPULAN DAN REKOMENDASI Simpulan Berdasarkan hasil penelitian, analisis dan pembahasan yang telah dilakukan peneliti diperoleh simpulan bahwa penerapan model pembelajaran Kooperatif Pendekatan Struktural NHT dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas VIII C SMP Negeri 1 Pangkalan Kerinci semester genap tahun ajaran 2013/2014 pada kompetensi dasar menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel, kompetensi dasar membuat model matematika dari masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linear dua variabel dan kompetensi dasar menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linear dua variabel dan penafsirannya. Rekomendasi Dengan mempertimbangkan pembahasan hasil penelitian maka peneliti menyarankan hal sebagai berikut: (1) Dalam setiap pertemuan hendaknya guru lebih disiplin dalam pengaturan waktu sehingga guru dapat memastikan setiap siswa telah mencapai tujuan pembelajaran agar hasil ulangan setiap siswa pada setiap akhir siklus dapat mencapai kriteria ketuntasan minimal yang ditetapkan sekolah: (2) Model pembelajaran kooperatif pendekatan struktural NHT dapat dijadikan sebagai salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan untuk memperbaiki proses pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar matematika siswa di sekolah. DAFTAR PUSTAKA Depdiknas, 2006. Permendiknas No 22/2006: Standar Isintuk Satuan Pendidikan dasar dan menengah. BSNP. Jakarta.

10 Isjoni. 2011. Cooperatif Learning Efektivitas Pembelajaran Kelompok. Alfabeta. Bandung. Nana Sudjana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Remaja Bandung. Rosdakarya. Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan dasar dan menengah. BSNP. Jakarta. Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Rineka Cipta. Jakarta. Slavin, R. E., 2010. Cooperative Learning, Theory Research and Practise. Terjemahan Narulita Yusron. Nusa Media. Bandung. Sumarno. 1997. Pedoman pelaksanaan penelitian tindakan kelas (PTK). Direktorat. Trianto. 2011. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Prestasi Pustaka. Jakarta.